You are on page 1of 14

Affection

Yamada Ryosuke Fanfiction 2012 Hey! Say! JUMP Lounge Production Full Credit to the Author rednami Edited by Amel Chan

Title Categories Genre Rating

: Affection : Oneshot : AU, friendship :G

Theme song : mellow melody - Ceui Author : rednami

Cast

1. Yamada Ryosuke 2. Ogiso Shiori (SKE48) 3. Takahashi Minami (AKB48)

Disclaimer : saya hanya punya imagination Quote: "karena aku menyayangimu... *LOL, gaje*

Warning! OOC, judul gaje, cerita gaje, poster gaje cerita ini hanya imajinasi saya belaka, segala bentuk kesamaan ide cerita adalah kebet ulan semata. disarankan kalau mau baca di copy dulu ke ms.word masing2 karna disini error ^^'v tadinya pengen di post di Lj, tapi error juga *nasib*

douzo~

----oooOooo----

Ryosuke menatap lurus ke depan, sesekali melihat kanankiri untuk memastikan tidak ada orang lain selain dirinya di situ. Dia berada di atap se kolah sebuah SMU khusus putri. Pemuda itu mulai berjalan ke depan menuju pinggiran atap, setelah kesekian langkah akhirnya dia sampai dan memanjat untuk berdiri di pinggiran atap itu. Ryosuke memej amkan mata dan merentangkan tangannya, menikmati angin sebentar dan mungkin untuk terakhir kalinya.

Flashback "Hei! Siapa namamu?" Tanya seorang siswi SMP berambut panjang pada pemuda di depannya. "Ryosuke..." Jawab pemuda itu. "Hanya Ryosuke?" Pemuda itu mengangguk. Shiori memperhatikan pemuda itu, pena mpilannya berantakan. "Apa kau habis berkelahi?" Ryosuke menggeleng. Shiori tampak berpikir keras. Tibatiba sebuah ide muncul di benak Shiori, dengan cepat Shiori menarik tangan pemuda itu "Ryosuke, ayo ikut aku!" Flashback End

Hampir saja Ryosuke akan terjun ketika ia merasakan sepasang tangan melingkar di pi nggang nya dan menariknya paksa. alhasil Ryosuke jatuh menimpa sosok tadi "ittai!!! " jerit sosok yang tertimpa itu Ryosuke kaget dan cepat-cepat bangun "ma-maaf, aku tidatunggu dulu! kenapa aku yang minta maaf, kau sendiri yang menarikku!" protes Ryos uke "tentu saja aku menarikmu, aku kan bermaksud menolongmu! lagi pula mana bisa ak u diam saja saat ada orang bodoh yang berencana bunuh diri di depan mataku" "Aku tidak minta tolong! dan siapa yang kau sebut bodoh huh, wanita bodoh" "APA?! aku tidak bodoh, aku juara kelas tau! seharusnya kau berterima kasih padaku karna sudah selamatkan nyawamu" wanita itu menaikkan suaranya

"aku kan sudah bilang kalau aku tidak meminta tolong" jawab Ryosuke kesal "...." wanita itu diam, kedua nya diam. "orang seperti mu...jelas butuh pertolongan, tid ak mungkin ada orang mau bunuh diri tanpa alasan" jeda beberapa lama "namaku Min ami, Takahashi Minami...ngomongngomong ini kan SMU putri, kenapa kau bisa ada disini?" Pemuda itu masih diam.

"jangan-jangan kau menyusup" Diam.

"apa kau tau, kalau ketahuan ada laki-laki menyusup disini bisabisa kau kena masalah" Diam.

"oii! Aku bicara padamu" kata Minami kesal Pemuda itu akhirnya melihat kearah Minami "aku tidak menyusup, aku disini karna d isuruh. sudahlah aku mau pergi, kau sudah mengacaukan waktu bunuh diri ku" ucap R yosuke sambil berjalan pergi dari atap itu. "TUNGGU!" teriak Minami tiba-tiba Ryosuke menengok malas "apa?" "kau belum memberitahu nama mu" "kau tidak bertanya" "aku kan sudah memperkenalkan diriku, seharusnya kau juga memperkenalkan dirim u..kalau tidak itu namanya tidak sopan" "setidaknya bertanyalah padaku" "ck! siapa nama mu?" Ryosuke tertawa kecil. "nama ku Ryosuke" ucap nya kemudian langsung pergi meng hilang di balik pintu atap.

"kenapa dia tertawa, aneh" gerutu Minami. "Ryosuke...Ryosuke...jadi itu namanya ya " ucap Minami pada dirinya sendiri sambil tersenyum penuh arti. ----oooOooo---"darimana saja kau Ryosuke?" tanya seorang pria paruh baya kepada pemuda yang ba ru saja masuk ke ruangan berlabel ruang kepala sekolah itu beberapa detik lalu. "berkeliling sebentar" jawab Ryosuke pelan "...apa kau tau, kalau ketahuan ada laki-laki menyusup disini-" "ya ya aku tau" potong Ryosuke cepat. "kau sendiri yang memanggil ku kesini hanya untuk menamparku kan" "Ryosuke...soal tadi pagi, aku minta maaf..aku tidak bermaksud menamparmu dan me ngatakan hal kasar, aku-" "tidak apa-apa, Ogiso-san.." potong Ryosuke lagi "kau...panggil aku ayah, anak bodoh... kalau Shiori ada disini sekarang, dia pasti sudh memarahiku karna memukul mu" pria itu menerawang memandang ke arah langit ora nge di luar jendela. Ryosuke menatap kosong pada lantai di depannya. "ya, seharusnya aku memang suda h mati sekarang" bisik nya sangat pelan.

----oooOooo----

brukk. Ryosuke menjatuhkan tubuhnya ke kasur dengan posisi telengkup. pikirannya masih kacau. cuplikan-cuplikan masa lalu kembali terputar di benaknya, disaat semuanya bahagia. saat semua masih indah.

Flashback "Ryosuke, mulai sekarang Shiori adalah adikmu..kalian baikbaik bersama ya" ucap ayah shiori "kita keluarga sekarang, jangan sungkan memanggil kami ayah dan ibu ya" lanjut ib u shiori "dan mulai sekarang aku akan memanggilmu Niisan, Yay!" ucap Shiori bersemangat. Setelah Shiori membawa Ryosuke pulang bersamanya, Shiori bercerita kepada orang tua nya kalau dia menemukan Ryosuke dalam keadaan terluka dan sepertinya tidak pu nya rumah. Shiori memohon pada orangtua nya agar Ryosuke bisa tinggal bersama m ereka dan orangtua nya setuju meskipun sebenarnya ayah Shiori masih sedikit ada ra sa ragu. ----oooOooo---"kau tidak tau tanggal lahirmu???" Shiori terkejut. Ryosuke masih memasang ekspre si datar. Shiori tengah mengerjakan PR dikamarnya sedangkan Ryosuke berbaring m alas di kasur Shiori sambil mengunyah permen karet. "apa itu arti nya kau tidak pernah merayakan ulang tahun mu?" Ryosuke mengangguk pelan "memangnya kenapa kalau aku tidak pernah merayakan ulang tahun?" "Niisan!! setiap orang pasti merayakan ulang tahun nya. meski hanya sekedar ucapan...b agaimana bisa kau tidak peduli begitu pada ulang tahun mu sendiri??" ----oooOooo---"nama ku Ogiso Ryosuke" ucap Ryosuke sambil membungkuk menghadap muridmurid di kelas itu. "pssst! hei Shiori, pssst!" bisik seorang wanita yang duduk di samping Shiori. "ya? kenapa?" jawab Shiori "apa kalian bersaudara?" tanya wanita tadi "siapa?" "anak baru itu, Ogiso Ryosuke" ucap wanita itu sambil menunjuk kearah Ryosuke.

"iya, dia kakak ku. tampan kan?" ucap Shiori sambil tersenyum lebar. Ryosuke tersenyum mendengar pembicaraan itu. ----oooOooo---Shiori dan Ryosuke sibuk mencari nama masingmasing di sebuah papan pengumuman di SMU baru mereka. "ketemu! Aku di kelas 1 C. Niisan, apa kau sudah menemukan namamu?" tanya Shiori antusias "sudah..aku di kelas 1 D.." jawab Ryosuke datar. rauk wajah Shiori sekejap berubah menjadi tidak bersemangat. "jadi kita tidak sekelas ya..." ucap Shiori pelan. "ya..tapi kelas kita masih berdekatan, jadi kita bisa bertemu saat jam istirahat" ucap Ryosuke menyemangati Shiori. "tapi aku jadi jauh dengan Niisan..huhu" Shiori mengelap mata nya yang tidak ada air mata. Ryosuke hanya tertaw a kecil melihat tingkah Shiori. ----oooOooo---Festival musim panas, semua orang tampak gembira di festival itu. Warnawarni kembang api dan warna-warni yukata dimana-mana. Ryosuke duduk tenang di sebuah bukit sambil melihat kembang api. dan di sampingn ya, Shiori heboh melihat kembang api. "Uwaah..indah sekali ya Niisan" ucap Shiori senang. Ryosuke masih diam mengamati kembang api. "Shiori" panggil Ryosuke tiba-tiba "Hmm?" "apakah merayakan ulang tahun itu hal yang penting?" "tentu saja" "sangat penting?" "tentu saja"

"kenapa begitu? itukan hanya bertambah umur, tanpa dirayakan pun kita sudah tau k alau umur kita bertambah pertahun kan" Ryosuke mencoba merasional "karena, ulang tahun itu adalah merayakan hari lahirmu..artinya, kau dan orangorang disekitarmu bersyukur kau telah lahir kedunia ini..karena mereka menyayangi mu" jelas Shiori.

Ryosuke terdiam beberapa lama. "begitu ya..." ucap nya singkat. "jadi karena dia tidak menyayangiku.." bisik Ryosuke sangat pelan. "huh? Nii-san, kau tadi mengatakan sesuatu?" tanya Shiori bingung "tidak, hehe" jawab Ryosuke kaget. "tapi, Niisan tidak usah khawatir. kita anggap saja hari pertemuan kita sebagai hari ulang tah un mu, dan perayaan nya adalah setiap hari! Karena aku bersyukur telah bertemu de nganmu dan melewati hari-hari bersama mu" ucap Shiori bersemangat. Ryosuke tersenyum lembut "terima kasih, Shiori.."

Flashback End

tess. cairan bening menetes, pemuda itu menangis. satu lagi hari yang sunyi. Ryosuke merindukan nya, pemuda itu merindukan 'dia'

----oooOooo----

Jum'at siang, tapi langit hari itu kelabu dan menjatuhkan tetesan air dengan keras. huja n deras, jalan perkotaan menjadi agak sepi. Ryosuke masih terduduk diam di sebuah k ursi taman membiarkan air hujan menyiram tubuhnya. ia memejamkan matanya. Hujan yang sama dengan waktu itu, hanya saja kali ini tidak ada canda-tawa itu lagi.

Flashback "yah...hujan! bagaimana ini, kita kan tidak bawa payung. Semua murid sudah pulang , ini semua karena Nii-san kelamaan di perpustakaan!" Shiori mengeluh "aku kan sudah menyuruhmu pulang duluan" protes Ryosuke "aku kan tidak mau pulang sendiri" balas Shiori "huh, sudahlah kita tunggu hujannya reda saja" ucap Ryosuke Hampir setengah jam berlalu. "Nii-san" panggil Shiori "apa?" "aku lapar" "sebentar lagi hujannya pasti akan reda" "tapi aku sudah kelaparan. nanti kalau aku pingsan Niisan HARUS tanggung jawab" ucap Shiori memberi penekanan pada kalimatnya.

beberapa menit berlalu. "Nii-san" panggil Shiori "apa?" "ayo berlomba" "lomba apa?" "yang terakhir sampai dirumah adalah si bodoh" ucap Shiori cepat kemudian langsu ng berlari ke bawah hujan yang masih deras.

"aapa? Hei Shiori!" Ryosuke segera berlari menyusul kebawah hujan. "Shiori, tunggu! i ni kan hujan besar, nanti kau bisa sakit" "Niisan, kau berlari seperti siput! Hahaha" Shiori tertawa dan mencipratkan lumpur ke w ajah Ryosuke. "Niisan, kau kotor sekarang! AHAHAHA!" Shiori tertawa makin keras. Ryosuke pun membalas mencipratkan lumpur ke wajah Shiori. "kau juga kotor sekar ang! HAHA" Ryosuke ikut tertawa. pada akhirnya mereka malah berputarputar di bawah hujan, saling mengerjai satu sama lain. tidak peduli tatapan aneh ora ng-orang yang melihat mereka, seolah hanya ada mereka berdua disana.

Flashback End

Pemuda itu merasa tetesan hujan tidak mengenainya lagi, spontan ia membuka matany a dan mendapati seorang wanita berseragam SMU dengan tas besar dipunggungnya. Wanita itu yang memegang payung ternyata. "minggir, kau merusak memori indah ku" ucap Ryosuke kesal "memori?" tanya wanita itu bingung. "maksudku hujan, bodoh" Ryosuke makin kesal. "aku tidak bodoh, aku juara kelas tau!" protes wanita itu. "sepertinya kau benarbenar orang yang depresi ya Ryosuke, sampai hujanhujanan begini hanya karna ingin mengingat sebuah kenangan..ck ck" wanita itu meng geleng-geleng kepala nya. Ryosuke keheranan, orang ini tau namanya. "kenapa kau bisa tau nama ku?" "tentu saja aku tau, kita kan sudah berkenalan" Ryosuke masih bingung. "kau sudah lupa ya?! aku Takahashi Minami, pahlawan mu" Ryosuke mencoba mengingat.

"SMU, atap, bunuh diri, seorang perempuan menyelamatkan mu" Minami mencoba memberi petunjuk. "ooh..kau rupanya..." Ryosuke sudah ingat sekarang. Minami mengangguk senang. "kalau begitu aku pergi, kau sudah merusak hujan ku" ucap Ryosuke kemudian langs ung mengambil payung Minami dan berjalan pergi. Minami reflek mengikuti pemuda itu. Ryosuke berhenti lalu menatap Minami, seolah menyuruh Minami pergi. "aku hanya membawa satu payung" jelas Minami cepat. ----oooOooo----

Flashback "aku sudah tau sebenarnya kau ini siapa" ucap Shiori serius. "kau bicara apa?" Ryosuke mengerutkan dahi nya bingung. "aku sudah tau idenditas asli mu. kau adalah Yamada Ryosuke, lahir tanggal 9, bula n mei, tahun 1993, anak tunggal keluarga Yamada." Ryosuke terdiam. Shiori sudah tau. tapi... "bagaimana kau bisa tau tanggal lahirku? aku sendiri saja tidak pernah tau.." Ryosu ke penasaran "kemarin aku bertemu dengan ayahmu" Shiori masih serius. kali ini Ryosuke membeku. Ayahnya... ----oooOooo----

"Ryosuke, ayo pulang" ucap ayah Ryosuke sambil meraih tangan Ryosuke. dengan ce pat Ryosuke menepis tangan ayahnya, membuat semua orang diruangan itu terkejut. "kenapa Ryosuke?" tanya ayah Shiori. "...." Ryosuke menatap ayahnya tajam. "kenapa kau disini? bukankah kau sudah men gusirku"

"Ryo...aku minta maaf, aku menyesal..aku salah karena selama ini menuduhmu penye bab kematian ibu mu, aku hanya tidak terima karna ibumu meninggal tepat setelah m elahirkanmu" ucap ayah Ryosuke dengan nada bergetar. "...karna itu kau membenci hari lahirku" Ryosuke setengah berbisik ----oooOooo----

"jadi...kita akan berpisah ya.." kali ini Shiori menangis sungguhan. "...kau tidak membenciku?" "untuk apa?" "aku sudah menipu mu, aku bilang kalau aku tidak punya orangtua dan rumah" "tidak, aku malah senang kau muncul dikehidupanku dan mewarnai hari-hariku" Shiori tersenyum lembut, begitu juga Ryosuke. ----oooOooo----

Hari itu Shiori berjanji akan bertemu dengan Ryosuke untuk pertama kali nya meraya kan ulang tahun Ryosuke. Shiori berjalan riang sambil membawa sebuah kue strawberry di tangannya. Tapi siapa yang tau, kalau pada akhirnya Shiori malah kecelakaan karena berusaha menyelamatkan Ryosuke yang hampir tertabrak truk. Shiori menjadi koma. Flashback End

Ryosuke berdiri di pinggir puncak sebuah gedung. ia melangkahkan kaki nya dan tibatiba merasakan sepasang tangan melingkar di pinggang nya dari belakang, lagi. tapi ka li ini tidak menariknya jatuh. "mau bunuh diri lagi ya" ucap wanita yang suaranya tidak asing bagi Ryosuke.

"Minami...sudah berapa lama kau mengikuti ku?" tanya Ryosuke keheranan. "uhm..kira-kira sudah dua bulan sekarang" jawab Minami normal. Ryosuke terkejut, di lepaskan nya tangan Minami dengan cepat dan menatap Minami seram. "dasar penguntit!! Stalker!!" Ryosuke hampir berteriak. "APA?! enak saja! aku bukan stalker, aku ini detektif tau!" Minami juga mengencang kan suaranya. "benarkah? Lalu petunjuk apa yang kau temukan?" tanya Ryosuke sakartis. "aku menemukan bahwa kau adalah orang depresi yang kesepian dan merasa bersalah karna adik palsu nya koma akibat berusaha menyelamatkan mu dari kecelakan. dan k au adalah orang bodoh yang ingin menyianyiakan nyawa mu begitu saja setelah adik p alsu mu rela membahayakan hidupnya untuk menyelamatkan mu." ucap Minami panja ng lebar. Ryosuke menatap Minami tidak percaya. "kau tau darimana?" "aku mengintrogasi kepala sekolah, ayah palsu mu." jawab Minami masih dengan gay a detektif nya. Ryosuke masih tidak percaya, orang ini benar-benar penguntit! Minami memandangi langit biru di atasnya. "Shiori itu...pasti sangat menyayangi mu ya" ----oooOooo----

Ryosuke berjalan di koridor rumah sakit. Hari itu ia ingin menjenguk Shiori yang sed ang koma. dan lagilagi ada sepasang tangan melingkar di pinggangnya dari belakang, Ryosuke menghent ikan langkahnya. "Minami, ini di rumah sakit!" ucap Ryosuke kesal. "jahat sekali..kau sudah tidak mengenaliku lagi dan mengira aku Minami" Ryosuke merasa familiar dengan suara itu. bukan, itu bukan suara Minami. suara ini l ebih lembut.

"Nii-san! jangan bilang kau juga sudah tidak mengenali suara ku" jantung Ryosuke berdetak kencang, hanya satu orang yang memanggilnya 'Nii-san' "Shio...ri..." Ryosuke membalikkan tubuh nya menghadap orang yang di panggilnya S hiori itu. Shiori tersenyum lebar. dan tepat di belakang Shiori ada Minami yang juga sedang ter senyum lebar. ----oooOooo---"Ryosukeeee!" terlihat seorang wanita berseragam SMU dengan tas besar dipunggun gnya berlari kearah Ryosuke sambil memegang sekotak coklat di tangan nya. Minami. "selamat ulang tahun ke sembilan belas!" ucap Minami bersemangat sambil mengulur kan kotak coklat itu ke wajah Ryosuke. "coklat? Ini kan bukan valentine..." ucap Shiori yang sedang duduk di samping Ryosu ke. "ini bukan coklat valentine, ini coklat ulang tahun tau!" balas Minami dengan suara k eras. "ck ck, Minami...memberikan coklat untuk lakilaki itu di hari valentine.." Shiori menggeleng-geleng kepala nya. Ryosuke tertawa kecil melihat kelakuan dua orang itu.kemudian mengeluarkan sebuah kotak kue besar entah darimana. "Niisan, selamat ulang tahun ke sembilan belas!" seru Shiori semangat. hanya Shiori

A/N : yo! maaf ff nya gaje.. sekian.. comments please :D thank you~

You might also like