You are on page 1of 3

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN PADA KLIEN LUKA BAKAR

A. STRUKTUR KULIT Kulit adalah organ yang paling luas pada tubuh kita dan terletak paling luar serta meindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Luas kulit berkisar antara 0,25m hingga 1,8m2 dan dibagi menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan epidermis, dermis dan hypodermis (subkutis). a. Epidermis merupakan bagian terluar kulit, yang terdiri dari : 1. Stratum korneum, terdiri dari berlapislapis epitel gepeng yang tidak berinti serta protoplasma telah berubah menjadi keratin (zat tanduk). Akhir dari proses kretinasi kemudian akan mengelupas. 2. Stratum Lusidum, terdiri dari 2-3 lapis sel gepeng, tidak berinti. Tampak lebih jelas pada telapak tangan dan kaki. 3. Stratum granulosum, terdiri dari 2-3 lapis sel gepeng, berinti dan sioplasma bergranula kasar oleh karena mengadung keratohialin. Tampak jelas pada telapak tangan dan kaki. 4. Stratum spinosum, terdiri dari berlapis-lapis epitel bentuk polygonal yang besarnya berbeda-beda oleh karena proses mitosis. Makin ke permukaan berbentuk gepeng. Di antara sel terdapat sel langerhans yag penting pada proses kekebalan kulit. 5. Stratum basale, terdiri dari satu lapis sel kuboid, tersusun seperti pagar (palisade), sel yang mengalami reproduksi dan berbatasan dengan dermis, terdapat sel keratinosit yang membentuk keratin dan sel melanosit yang membentuk sel pigmen melamin. b. Dermis merupakan lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis. Terdiri dari lapisan fibrosa sebagai penyangga dan lapisan elastic yang memberikan daya lentur pada kulit, elemen seluler dan folikel rambut. Lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian : 1. Pars Papilare Adalah bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah. 2. Pars Reticular Lebih tebal dan lebih banyak mengandung jaringan ikat, terdiri dari serabut-serabut penunjang kolagen, elastin dan reticulin mengandung folikel rambut, sebagian menonjol ke hypodermis. c. Hipodermis (subkutis) Merupakan jaringan ikat longgar. Terdiri dari sel-sel lemak yang berkelompok disebut Panikus adiposus. Berfungsi sebagai pelindung terhadap trauma (lemak sebagai bantalan). Penahan panas dan cadangan makanan. Mengandung ujung-ujung saraf bebas, pembuluh darah limfe.

B. FUNGSI KULIT 1. Fungsi Proteksi Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik dan mekanis (tekanan, gesekan), gangguan kimiawi (zat kimia yang bersifat iritan seperti lisol, karbol, asam, dan alkaki kuat), gangguan infeksi luar terutama kuman/bakteri maupun jamur. Hal di atas dimungkinkan karena adanya bantalan lemak sebagai pelindung terhadap gangguan fisik. Melanosit yang melindungi kulit dari sinar matahari. Proses keratinasi yang berperan sebagai barrier mekanis. 2. Fungsi Absorpsi Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidasi, kelembaban, dan metabolisme. Permiabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut ambil bagian dalam fungsi respirasi. 3. Fungsi Ekskresi Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme seperti NaCl, Urea, asam urat dan ammonia. Kelenjar lemak yang memproduksi sebum untuk melindungi kulit dengan meminyaki kulit dan menahan penguapan air. 4. Fungsi Persepsi Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsang panas diperankan oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin oleh badan Krause di dermis. Terhadap rabaan oleh badan taktil Meissner dan terhadap tekanan oleh Paccini di epidermis. 5. Fungsi Pengatur Suhu Kulit melakukan peranan inidengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan pembuluh darah kulit. 6. Fungsi Membentuk Pigmen Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak di pasian basal. Jumlah melanosit serta besarnya butiran pigmen akan menentukan warna kulit individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit. Melainkan juga oleh tbal tipisnya kulit. Oksi Hb dan karoten. 7. Fungsi Proses Kreatinisasi Proses ini berlangsung normal selama kira-kira 14-21 hari dan member perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanik fisiologik. 8. Fungsi Pmebentukan Vitamin D Dimungkinkan dengan mengubah 7 dhidoksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari.

C. PENGERTIAN DAN PATOFISIOLOGI Luka bakar ialah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat).

Luka bakar adalh suatu keadaan terjadinya kerusakan kulit, tanpa atau disertai kerusakan pembuluh darah, persarafan yang disebabkan trauma terhadap panas, listrik maupun zat-zat kima.

Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi ddari sumber pana ke tubuh. Panas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik. Kulit dengan luka bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas/penyebabnya. Dlamnya luka akan mempengaruhi kerusakan/gangguan integritas kulit dan kematian sel-ael.

You might also like