Professional Documents
Culture Documents
KELUARGA MAHASISWA
INSITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Villa nusantara tretes, 25-30 juni 2011 Pusdiklat hanudnas surabaya, 9-11 september 2011
Musyawarah Besar IV Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Penyusun : Tim Ad Hoc MUBES IV KM ITS (Juan Pandu, M Abdurrochman, M Solikhudin Z, Fanny Ristantono, M Nurman Febrian, Moch. Novian D, Rahmi Agustina, Abdi Sukmono, Firstian Rubyarto, Aulia Nur V, Helmy Yunan I, Rionda Bramanta K, Rizki Ade, Akhlis Fitanto, Mirba H. D. S., Ari Cipto) : Adi Rano, Desy Gitapratama, Putra Tanujaya, A. Rifqi Rosyadi, Ken Widyaningtyas Hutomo : Ken Widyaningtyas Hutomo
Editor
Sampul Depan
. . . Almamaterku, kan ku turut bimbinganmu jadi pejuang yang takkan kenal letih membangun negeri . . .
Editor
ii
iii
iv
MUBES I ITS Melihat sekilas refleksi dari perjalanan Organisasi Kemahasiswaan di ITS telah banyak mengalami berbagai perubahan sebagai bagian dari dinamika kehidupan mahasiswa dari waktu kewaktu. Berawal dari bentuk organisasi mahasiswa (ormawa) intra dan ekstra kampus saat itu, akhirnya memberikan nuansa persaingan aktifitas kemahasiswaan baik di ekstra kampus maupun di intra kampus dan antar keduanya. Awalnya ormawa intra kampus, menggunakan format dan nama Dewan Mahasiswa - sebagai student goverment - yang ada di kampus. Dengan format seperti itu cukup beralasan bila dinamika di kampus dan ekstra kampus berkembang sangat baik. Aktifitas yang tinggi ini salah satunya mengarah pada wilayah politik yang selama itu dikenal zero aktivity area sebagai akibat politik pembangunan (developmentalisme) yang dilakukan oleh rezim Orde Baru. Karena dianggap berpotensi membahayakan kekuasaan maka pemerintah mulai mengatur urusan rumah tangga mahasiswa tersebut, yang selama masa itu dikenal sangat mandiri dan independen. Kondisi ini membuat pemerintah mengeluarkan SK no. 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK). Tak lama kemudian diikuti dengan dikeluarkannya SK no. 037/U/1979 tentang Badan Koordinasi Kampus (BKK) yang pada dasarnya mengintervensi kemandirian ormawa. Keberadaan NKK/BKK akhirnya membuat kehidupan organisasi mahasiswa menjadi mati suri dengan adanya format lembaga kemahasiswaan yang tidak berdiri sendiri melainkan merupakan bagian dari institusi Perguruan Tinggi (PT) sehingga harus patuh pada aturan PT tersebut, ormawa akhirnya menjadi terkekang, terpasung dan tidak lagi mandiri. Selang beberapa tahun kemudian kondisi ini dirasa tidak menguntungkan terutama dalam hal kebutuhan aktifitas kemahasiswaan sehingga muncul SK no. 0457/O/1990 yang mengatur tentang pembentukan Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT). Bagi mahasiswa ITS kenyataannya konsep Senat Mahasiswa yang ditawarkan dalam SK 0457 dirasa tidak beda dengan SK sebelumnya yang diyakini memasung hakhak politik mahasiswa dalam melakukan peran fungsi kontrol terhadap penguasa. Di tengah kebutuhan adanya sebuah wadah bersama sebagai representasi mahasiswa ITS, pada saat itu yang ada hanya forum komunikasi antar ormawa di tingkatan fakultas (Senat Mahasiswa
Referensi : Agus M. Maksum Ketua SMITS periode 1995/1996 dan pelaku MUBES I ITS94 MUBES, Visi dan Fungsionalisasi Lembaga Kemahasiswaan di ITS, 1996 Kurnia K.P. Pratomo Senator SMITS 1997/1998 dan pelaku MUBES II ITS98 Menjelang MUBES III ITS : Satu Langkah ke Depan!!!!, 2000 Purwito Priambodo Ketua SMITS periode 1999/2000 dan pelaku MUBES III ITS01 Telaah Kritis MUBES II ITS : Sebuah Upaya Penguatan Ormawa ITS, 2000 Danar Surya W. Presiden BEM ITS 2001/2002 dan pelaku MUBES III ITS01 MUBES ITS, Sebuah Upaya Pencarian Jati Diri Ormawa ITS, 2001 Ketetapan MUBES II ITS No. 01/TAP/MUBES/VII/1998 Ketetapan MUBES II ITS No. 01/TAP/MUBES/VII/1998
II.
III.
LSM
LMB
BEM
LM ITS
DOP
HMJ
FHMJ
LMF
MAHASISWA ITS
: : Senat Mahasiswa ITS : Badan Pelaksana SMITS : Senat Mahasiswa Fakultas : Badan Pelaksana SMF : Himpunan Mahasiswa Jurusan : Unit Kegiatan Mahasiswa : Rapat Pimpinan Mahasiswa Institut : Rapat Pimpinan Mahasiswa Fakultas
10
11
12
Mengingat
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari Minggu-Senin, tanggal 26-27 Juni 2011 Memutuskan : : Tata Tertib Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS) : Tata Tertib MUBES IV ITS ini berlaku sejak tanggal diputuskan sampai berakhirnya MUBES IV ITS : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes hari : Senin tanggal : 27 Juni 2011 pukul : 01.10 WIB
13
Rizky Ade Setiawan R NRP. 2508100036 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan Sidang III Merangkap Anggota
14
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011 Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS) b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan MUBES IV ITS maka dipandang perlu ditetapkan pimpinan sidang pleno MUBES IV ITS : a. Keputusan MUBES IV ITS No. 01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS b. Keputusan MUBES IV ITS No. 03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara MUBES IV ITS : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari Senin, tanggal 27 Agustus 2011 Memutuskan : Menunjuk Saudara a. M. Yunan Fahmi (4307100017) b. Dinand Hazbin J (4310100052) c. M. Rasyid Almalna (2110100022)
Mengingat
Memperhatikan
Pertama
15
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011 Pimpinan Sidang Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi NRP. 4307 100 017 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan Sidang III Merangkap Anggota
16
Mengingat
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari Senin, tanggal 27 Agustus 2011 Memutuskan : : Agenda acara MUBES IV ITS : Agenda acara ini berlaku sejak ditetapkan sampai berakhirnya MUBES IV ITS : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya Diputuskan di hari tanggal pukul : Vila Nusantara, Tretes : Senin : 27 Juni 2011 : 19.50 WIB
17
M. Yunan Fahmi NRP. 4307 100 017 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan SidangIII Merangkap Anggota
18
19
Mengingat
Memperhatikan
Pertama Kedua
20
M. Yunan Fahmi NRP. 4307 100 017 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan Sidang III Merangkap Anggota
21
Mengingat
b.
Memperhatikan
: Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari Senin, tanggal 27 Agustus 2011 Memutuskan : : Pembentukan Komisi dan Anggota Komisi MUBES IV ITS : Pembentukan Komisi dan Anggota Komisi MUBES IV ITS berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai berakhirnya MUBES IV ITS : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya
Pertama Kedua
Ketiga
22
M. Yunan Fahmi NRP. 4307 100 017 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan Sidang III Merangkap Anggota
23
24
25
26
27
28
Mengingat
Memperhatikan
Pertama Kedua
29
M. Yunan Fahmi NRP. 4307 100 017 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan Sidang III Merangkap Anggota
30
Pasal 2 : MUBES IV ITS dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2011 s/d waktu yang belum ditentukan. Pasal 3 : MUBES IV ITS bertempat di Villa Nusantara, Tretes, Pasuruan kemudian dilanjutkan di tempat yang belum ditentukan.
31
Mengingat
Memperhatikan
: Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari Kamis, tanggal 30 Juni 2011 Memutuskan : : Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, BAB 1 pasal 2 dan 3 : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya
Pertama Kedua
32
M. Yunan Fahmi NRP. 4307 100 017 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan Sidang III Merangkap Anggota
33
Pasal 2 : MUBES IV ITS dilaksanakan pada hari Minggu, Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis tanggal 26 s/d 30 Juni 2011 dan Hari jumat, Sabtu, Minggu Tanggal 09, 10, 11 september 2011 Pasal 3 : MUBES IV ITS bertempat di Villa Nusantara, Tretes, Pasuruan kemudian dilanjutkan di PUSDIKLAT HANUDNAS Subaya.
Pasal 3 : MUBES IV ITS bertempat di Villa Nusantara, Tretes, Pasuruan kemudian dilanjutkan di tempat yang belum ditentukan.
34
35
Mengingat
Memperhatikan
36
M. Yunan Fahmi NRP. 4307 100 017 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan Sidang III Merangkap Anggota
37
KONSTITUSI DASAR KELUARGA MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) BAGIAN PERTAMA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan karunia dan bukanlah sebuah ruang hampa sehingga harus diisi dengan pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia secara paripurna. Mahasiswa ITS sebagai bagian integral dari mahasiswa Indonesia selaku pemilik sah kedaulatan Republik Indonesia, berperan aktif dalam menentukan perjalanan sejarah kehidupan dan masa depan bangsa dan negara. Sebagai generasi muda terdidik dan kader penerus bangsa, selalu berusaha menempa diri dan mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat memberikan dharma bakti terbaik pada masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan Tri Darma perguruan Tinggi dan wawasan almamater. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan kesadaran akan peran dan hakekat mahasiswa maka dibentuklah keluarga mahasiswa sebagai sistem yang menaungi organisasi kemahasiswaan yang mandiri, profesional, demokratis dan proaktif sebagai institusi unggulan yang dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kejuangan Sepuluh Nopember serta nilai kerakyatan untuk mewujudkan kesempurnaan pendidikan dalam rangka membentuk pribadi mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki integritas pribadi, moralitas, sikap kecendekiawanan, sikap kemandirian, sikap kepemimpinan, sikap keteladanan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berdaya saing tinggi, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
38
2.
3.
39
4.
2.
5.
6.
7.
8.
Pasal 9 Badan Eksekutif Mahasiswa ITS 1. Badan Eksekutif Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut BEM ITS ialah lembaga eksekutif tertinggi di KM ITS. 2. BEM ITS terdiri dari presiden sebagai pimpinan eksekutif dan perangkat kelengkapan lain yang dianggap perlu. Pasal 10 Tugas BEM ITS Mengesahkan anggota Mahkamah Mahasiswa ITS berdasarkan hasil penilaian uji kelayakan oleh Dewan Perwakilan Mahasiswa ITS. Mengkoordinasikan aktifitas kemahasiswaan di lingkup KM ITS. Melakukan koordinasi dengan Lembaga Minat Bakat dalam hal pengembangan sumber daya mahasiswa ITS dan
9.
1.
BAB II EKSEKUTIF MAHASISWA Pasal 8 Eksekutif Mahasiswa Eksekutif Mahasiswa ITS terdiri atas Himpunan Mahasiswa Jurusan, Badan Eksekutif Mahasiswa
2.
3.
1.
40
3.
1.
2.
3.
4.
1.
5.
41
2.
1.
2.
3.
Pasal 17 Himpunan Mahasiswa Jurusan 1. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ ialah lembaga yang menaungi aktifitas kemahasiswaan di tingkat jurusan di bidang keprofesian. 2. Pimpinan HMJ bertanggung jawab langsung kepada anggotanya melalui mekanisme internal masingmasing HMJ tersebut. Pasal 18 Tugas HMJ Wajib melaksanakan instruksi dari BEM Fakultas dan / atau BEM ITS. Memberikan daya dukung kepada BEM Fakultas dan BEM ITS. Pasal 19 Hak dan wewenang HMJ
4. 5. 6.
1.
2.
1.
42
2.
2.
3.
Pasal 22 Dewan Perwakilan Mahasiswa ITS 1. Dewan Perwakilan Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut DPM ITS merupakan lembaga legislatif di tingkat Institut yang bersifat representatif terhadap mahasiswa ITS. 2. DPM ITS bertanggung jawab kepada massa pemilihnya. Pasal 23 Struktur DPM ITS DPM ITS terdiri dari ketua yang berfungsi sebagai koordinator dan anggota-anggota. Pasal 24 Tugas DPM ITS Melakukan kontrol tehadap kinerja BEM ITS. Melakukan penjaringan aspirasi.
1. 2.
43
5.
6.
7.
8.
Pasal 25 Hak dan Wewenang DPM ITS 1. Meminta penjelasan kepada presiden BEM ITS atas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh BEM ITS. 2. Menjatuhkan memorandum kepada Presiden BEM ITS. 3. Memberikan usulan-usulan kepada BEM ITS dengan memperhatikan aspirasi mahasiswa ITS. 4. Menyelenggarakan Kongres Luar Biasa.
44
4.
1. 2. 3.
Pasal 28 Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas 1. Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut DPM Fakultas merupakan lembaga legislatif di tingkat fakultas yang bersifat representatif terhadap mahasiswa jurusan di fakultas yang bersangkutan. 2. DPM Fakultas merupakan perwakilan mahasiswa yang didelegasikan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan dan dikoordinasikan sebelumnya dengan mahasiswa jurusan terkait. 3. DPM Fakultas bertanggung jawab kepada mahasiswa jurusan melalui forum yang difasilitasi oleh HMJ yang bersangkutan. Pasal 29 Struktur DPM Fakultas DPM Fakultas terdiri dari ketua yang berfungsi sebagai koordinator dan anggota-anggota.
4.
5.
Pasal 31 Hak dan wewenang DPM Fakultas 1. Memberikan usulan-usulan kepada BEM Fakultas dengan memperhatikan aspirasi mahasiswa fakultas untuk memperlancar pelaksanaan GBHK bagi BEM Fakultas. 2. Meminta penjelasan kepada Ketua BEM Fakultasatas kebijakan-kebijakan yang diambil oleh BEM Fakultas. 3. Menyelenggarakan KONGRES Fakultas Luar Biasa. Pasal 32 Keanggotaan dan Masa Jabatan DPM Fakultas
45
5.
6.
Pasal 35 Kepesertaan Kongres Fakultas 1. Peserta Kongres Fakultas terdiri dari peserta penuh, peserta peninjau, dan peserta undangan. 2. Peserta penuh terdiri dari seluruh anggota DPM Fakultas dan pimpinan HMJ. 3. Peserta peninjau dan undangan ditetapkan oleh DPM Fakultas dengan memperhatikan kondisi masing-masing fakultas. Pasal 36 Kongres Fakultas Luar Biasa 1. Kongres Fakultas Luar Biasa yang selanjutnya disebut KFLB dapat diselenggarakan apabila Ketua BEM Fakultas tidak mampu melaksanakan tugasnya. 2. KFLB diselenggarakan oleh DPM Fakultas.
46
BAB V YUDIKATIF MAHASISWA Pasal 37 Yudikatif Mahasiswa ITS 1. Yudikatif Mahasiswa ITS yang kemudian dinamakan Mahkamah Mahasiswa ITS dan selanjutnya disebut MM ITS menjalankan fungsi yudikatif mahasiswa ITS yang bersifat normatif dan memegang kekuasaan kehakiman. 2. MM ITS wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS. Pasal 38 Struktur MM ITS MM ITS terdiri dari ketua dan anggota-anggota. Pasal 39 Keanggotaan MM ITS Kriteria anggota MM ITS diatur dalam undangundang.
Pasal 40 Masa Jabatan MM ITS Anggota MM ITS memegang jabatannya dalam satu periode kepengurusan. Pasal 41 Tugas MM ITS Melakukan interpretasi terhadap perundangundangan KM ITS berdasarkan data dan informasi yang diperlukan jika terjadi konflik pemahaman antar lembaga. Melakukan hak uji materi terhadap undang-undang, hasil pemilu dan aturanaturan yang dianggap bertentangan dengan KDKM ITS. Mengadili baik kepada personal ataupun lembaga terhadap penyimpangan perundang-undangan KM ITS. Melakukan perumusan hukum positif ditetapkan untuk menjaga dan menegakkan norma maupun etika yang ada dalam KM ITS.
1.
2.
3.
4.
1.
47
4.
7. 8.
1.
2.
48
4.
5.
6.
7.
49
2. 3.
Pasal 50 Tugas dan Wewenang MTT ITS 1. Memutuskan Tata Tertib MTT ITS. 2. Melakukan pengkajian terkait pelaksanaan Konstitusi Dasar KM ITS dan/atau Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS. 3. Merumuskan dan mengevaluasi rencana strategis KM ITS dalam jangka satu tahun. 4. Berhak mengusulkan untuk diselenggarakannya MUBES ITS. 5. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu. Pasal 51 Kepesertaan MTT ITS Peserta MTT ITS terdiri dari peserta penuh, peserta peninjau dan peserta undangan. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara terdiri dari Presiden BEM ITS, Seluruh anggota DPM ITS, satu orang perwakilan
1.
2.
50
4.
3.
4.
Pasal 54 Tugas dan Wewenang MUBES ITS 1. Memutuskan tata tertib MUBES ITS. 2. Menetapkan perubahan Konstitusi Dasar KM ITS dan / atau Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswaan KM ITS. 3. Menetapkan pembubaran KM ITS. 4. Menetapkan hal-hal yang dianggap perlu. Pasal 55 Kepesertaan MUBES ITS 1. Peserta MUBES ITS ialah wakil-wakil mahasiswa dalam lingkup KM ITS. Peserta MUBES ITS terdiri dari peserta penuh, peserta peninjau, dan peserta undangan Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara terdiri dari anggota-anggota DPM ITS, presiden BEM ITS, satu orang perwakilan setiap BEM Fakultas, satu orang perwakilan setiap
2.
3.
51
4.
5.
BAB XI TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN Pasal 56 Tata urutan perundangundangan yang berlaku di KM ITS ialah : Ketetapan MUBES ITS. Ketetapan MTT ITS. Ketetapan Kongres ITS. Undang-Undang. Keputusan Presiden BEM ITS. Pasal 57 Peraturan lain di KM ITS tetap berlaku selama tidak 1. 2. 3. 4. 5.
52
1.
1.
2.
Pasal 64 Pembubaran KM ITS Hal pembubaran KM ITS ditetapkan melalui MUBES ITS setelah didahului referendum yang diselenggarakan oleh DPM ITS. Pengusulan referendum ditetapkan dalam MTT ITS. Hasil referendum untuk pembubaran KM ITS dapat dianggap sah apabila sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah mahasiswa ITS menggunakan hak pilihnya dan 2/3 dari jumlah tersebut menyatakan setuju. Pasal 65 Pembentukan Organisasi Mahasiswa di KM ITS Pembentukan organisasi mahasiswa di KM ITS diatur dalam Undang-Undang.
BAB XIV LAMBANG DAN ATRIBUT Pasal 62 Hal Lambang dan atribut akan diatur dalam undang-undang. BAB XV ATURAN TAMBAHAN Pasal 63 Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Nilai-nilai pengembangan sumber daya mahasiswa ITS berpedoman pada ketetapan Haluan Dasar
Pasal 66 Perubahan Konstutusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS Perubahan terhadap Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya
53
1.
2.
3.
4.
54
Pasal 2 Sifat 1. Pemilihan anggota DPM ITS dan Presiden BEM ITS bersifat serentak di lingkup ITS. 2. Pemilihan dan pembentukan badan kelengkapan di luar ayat 1 diserahkan pada lembaga yang bersangkutan. Pasal 3 Hak Memilih Anggota KM ITS yang sudah memenuhi kriteria memiliki hak untuk memilih dalam proses Pemilihan Umum. Pemilih dapat menggunakan haknya dalam proses Pemilihan Umum terhadap calon anggota DPM ITS dan calon Presiden BEM ITS jika telah memenuhi kriteria. Kriteria pemilih diatur dalam undang-undang. Pasal 4 Hak Dipilih Anggota KM ITS yang memenuhi kriteria, memiliki
1.
2.
3.
1.
55
2.
5.
Pasal 5 Pelaksanaan Pemilihan Umum 1. Proses Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu dalam penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Presiden BEM ITS. 2. Perangkat Pemilu terdiri dari Komisi Pemilihan Umum, Badan Pemeriksa Dana Kampanye, Panitia Pemilihan Umum, Panitia Pengawas Pemilihan Umum, dan Pemantau Pemilihan Umum. Pasal 6 Komisi Pemilihan Umum 1. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut KPU bertugas sebagai panitia pengarah pada proses pemilu. 2. KPU bertugas membuat aturan-aturan Pemilu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
6.
7.
8.
9.
Pasal 7 Badan Pemeriksa Dana KampanyePemilihan Umum ITS 1. Proses pemeriksaan dana kampanye calon Presiden BEM ITS dilakukan oleh Badan Pemeriksa Dana Kampanye Pemilu ITS yang selanjutnya disebut BPDK Pemilu ITS. 2. Penjaringan anggota BPDK Pemilu ITS dan penetapan
56
3.
1.
4. 5.
2.
3.
6.
4.
1.
5.
2.
1.
3.
2.
3.
57
4.
BAB III MEKANISME PERGANTIAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA ITS Pasal 13 1. DPM ITS mencabut keanggotaan yang bersangkutan dan menggantinya dengan calon dari distrik yang sama berdasarkan rekomendasi yang diterima dari HMJ atau DOP. 2. Pimpinan HMJ atau pimpinan eksekutif DOP mengirimkan surat rekomendasi pergantian anggota DPM ITS dari distriknya apabila didukung oleh minimal 10 % dari jumlah anggota distrik. BAB IV KELENGKAPAN KERJA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA ITS
1.
2.
58
2.
3.
1.
59
Keterangan Garis : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
60
Mengingat
Memperhatikan
Ketiga
61
M. Yunan Fahmi NRP. 4307 100 017 Pimpinan Sidang II Merangkap Anggota Pimpinan Sidang III Merangkap Anggota
62
HALUAN DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA ITS BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Deskripsi Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa yang selanjutnya disebut HD-PSDM adalah sebuah aturan umum yangmeliputi : dasar pengembangan, pola pengembangan, tujuan pengembangan, dan pencapaian dalam pengembangan sumber daya mahasiswa. HD-PSDM ini juga merupakan bagian dari sistem yang menaungi mahasiswa ITS, yang berorientasi pada pengembangan diri mahasiswa menuju generasi yang berkualitas dalam segi manajerial, keilmiahan, ataupun minat bakat. HD-PSDM ini bersifat mengikat secara umum pada seluruh elemen Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, yang merujuk pada cita-cita besar pendidikan demi menghasilkan generasi-generasi penerus yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, dengan tetap menjunjung tinggi asas tri dharma perguruan tinggi. Pasal 2 Tujuan Dengan berpegang pada nilai-nilai tri dharma perguruan tinggi dan sesuai dengan Visi misi KM ITS, maka HD-PSDM ini bertujuan : - Membentuk mahasiswa yang berkualitas dalam segi manajerial, keilmiahan, ataupun minat bakat. - Membentuk mahasiswa yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. - Membentuk mahasiswa yang mampu mengaktualisasikan dirinya atau berkontribusi sesuai dengan potensi yang dimiliki, pada berbagai bidang di masyarakat. Pasal 3 Fungsi dan Manfaat
63
64
4.
5.
6.
7.
65
66
67
68
69
70
71
TAHAP PENGENALAN
Pendampingan
EVENTUAL (Konseptor)
TAHAP PENGABDIAN
72
TAHAP PENGENALAN
TAHAP PENGABDIAN
73
TAHAP PENGENALAN
Pembinaan
TAHAP PENGABDIAN
74
: Penamaan Tahap
: Bentuk Pencapaian
: Garis Pencapaian
75
76
1.
1.
2.
2. 3.
Pasal 13 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Telah jelas 4. Telah jelas 5. Telah jelas Pasal 14 1. Telah jelas 2. Telah jelas Pasal 15 Telah Jelas Telah Jelas Menjalankan meliputi hal penyelenggaraan dan penginstruksian untuk menggabungkan segenap potensi HMJ-HMJ di lingkup fakultasnya. Telah Jelas Menguatkan daya dukung terhadap BEM ITS dalam hal koordinasi antar HMJ dan Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa.
1. 2.
Pasal 10 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas 3. Telah Jelas Pasal 11 Telah Jelas Telah Jelas Telah Jelas Menjalankan meliputi hal penyelenggaraan dan penginstruksian aktifitas kegiatan dalam bidang sosial politik
1. 2. 3.
1. 2. 3. 4.
4. 5.
77
1. 2.
BAB IV LEGISLATIF MAHASISWA Pasal 21 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas Pasal 22 Yang dimaksud representatif ialah dapat mewakili aspirasi-aspirasi mahasiswa yang merupakan konstituennya Telah Jelas Pasal 23 Telah Jelas Pasal 24 Telah Jelas Telah Jelas Draft RUU dapat diajukan oleh internal DPM ITS atau BEM ITS Telah Jelas Telah Jelas Telah Jelas Mekanisme pertanggung jawaban diselenggrakan dalam forum internal distrik dan menyerahkan berita acara forum pada MM ITS. Telah Jelas
1.
2.
1.
Pasal 18 1. Telah Jelas 2. Telah Jelas Pasal 19 Masing-masing HMJ memiliki kewenangan untuk mengatur internal organisasi semisal penamaan, syarat keanggotaan, dan mekanisme kepengurusan. Telah Jelas Mekanisme untuk pengadaan kegiatan di luar keprofesian diatur dalam UndangUndang. BAB III DAERAH OTONOMI POLITEKNIK Pasal 20 Sebagai daerah otonomi, maka DOP memiliki struktur pemerintahan seperti halnya di tingkat Institut dengan
2.
1.
2. 3.
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
1.
8.
78
3.
1. 2.
3.
1. 2. 3. 4.
1.
Pasal 34 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Telah jelas 4. Telah jelas 5. Telah jelas
79
1. 2. 3.
Pasal 36 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Telah jelas BAB V YUDIKATIF MAHASISWA Pasal 37 - Yang dimaksud dengan normatif ialah menjaga dan menafsirkan setiap kaidah hukum yang melingkupi berbagai kebijakan yang mengatur suatu sistem - Yang dimaksud dengan kekuasaan kehakiman ialah melakukan tafsir lanjut terhadap suatu pelanggaran dalam sebuah sanksi Telah jelas Pasal 38 Telah jelas Pasal 39
1. 2. 3. 4.
1.
5. 6. 7.
2.
8.
80
Pasal 42 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Telah jelas 4. Telah jelas Pasal 43 1. Telah jelas 2. Telah jelas BAB VII LEMBAGA SWADAYA MAHASISWA Pasal 44 Telah jelas Telah jelas Telah jelas Telah jelan Pernyataan sikap politik ialah pernyataan sikap ikut mendukung atau menolak seseorang atau sekelompok orang yang berkaitan dengan kekuasaan. Telah jelas Telah jelas BAB VIII KONGRES ITS Pasal 45 Kongres ITS Telah jelas Pasal 46 Tugas dan Wewenang Kongres ITS
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
81
Pasal 51 Kepesertaan MTT ITS 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Telah jelas 4. Telah jelas BAB X MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA ITS Pasal 52 Musyawarah Besar Mahasi Pasal 53 Mekanisme Penyelenggaraan MUBES ITS 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Telah jelas 4. Telah jelas Pasal 54 Tugas dan Wewenang MUBES ITS 1. Telah jelas 2. Perubahan yang dilakukan bisa bersifat menyeluruh atau sebagian. 3. Telah jelas 4. Telah jelas Pasal 55 Kepesertaan MUBES ITS 1. Telah jelas 2. Yang dimaksud dengan undangan-undangan Ialah
3.
4. 5.
BAB XI TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN Pasal 56 Telah jelas Pasal 57 Telah jelas BAB XII KEANGGOTAAN Pasal 58 Anggota Mahasiswa ITS ialah mahasiswa D3, Politeknik dan S1 baik reguler maupun extension Pasal 59 Hak dan Kewajiban Anggota 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Telah jelas 4. Telah jelas Pasal 60
82
Pasal 63 Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Telah Jelas Pasal 64 Pembubaran KM ITS Referendum ialah mekanisme jajak pendapat pada seluruh mahasiswa ITS. Telah jelas Telah jelas Pasal 65 Pembentukan Organisasi Mahasiswa di KM ITS Telah jelas Pasal 66 Telah Jelas Pasal 67 Aturan Eksternal 1. Telah jelas 2. Telah jelas 3. Telah jelas 4. Telah jelas BAB XVI ATURAN PERALIHAN Pasal 68 Yang dimaksud dengan sistem ialah seluruh perangkat KM ITS. Pasal 69 Telah Jelas
1.
2. 3.
2.
3.
4.
BAB XIV LAMBANG DAN ATRIBUT Pasal 62 Telah Jelas BAB XV ATURAN TAMBAHAN
83
1.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
2.
1. 2. 3.
1. 2.
Pasal 8 1. Fasilitator ialah perangkat pemilu yang bertugas sebagai pelaksana teknis terhadap keseluruhan proses pemilu. 2. Telah jelas 3. Telah jelas Pasal 9 Telah jelas Telah jelas Telah jelas Telah jelas Telah jelas
1. 2.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. 2. 3. 4. 5.
Pasal 10 1. Telah jelas 2. Yang dimaksud pengawas pemilu independen ialah perseorangan atau sekelompok orang diluar Panwaslu. 84
1. 2. 3.
85
REKOMENDASI V TENTANG SOSIALISASI HASIL MUBES IV ITS SECARA BERKALA Kepada : Ormawa ITS Isi rekomendasi : Mensosialisasikan hasil-hasilMUBES IV ITS kepada seluruh mahasiswa ITS secara berkala setiap tahun REKOMENDASI VI TENTANG POLA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA Kepada Isi rekomendasi :a. BEM ITS b. LMB ITS : Melaksansanakan pembahasan bersama pola pengembangan sumber daya mahasiswa ITS
REKOMENDASI VII TENTANG SOSIALISASI STATUTA ITS Kepada Isi Rekomendasi : Rektor ITS : Mensosialisasikan secara luasStatuta ITS ke seluruh civitas akademika ITS REKOMENDASI VIII TENTANG FASILITAS UKM Kepada : Rektor ITS Isi Rekomendasi : a. Menyediakan fasilitas ruangan UKM yang representative b. Menyediakan fasilitas umum UKM yang memadai REKOMENDASI IX TENTANG PENGAWALAN EVALUASI PELAKSANAAN PENYESUAIAN ORMAWA DI KM ITS 87
REKOMENDASI II TENTANG KONDISI BANGSA INDONESIA Kepada Isi Rekomendasi : Presiden Republik Indonesia : 1. Menyelesaikan permasalahan kasus Mega Korupsi Bank Century, Kasus korupsi di lembaga negara, dan mafia pajak. 2. Memperbaiki kondisi ekonomi, politik, dan sosial bangsa Indonesia 88
89
Departemen
: : : : :
: : : : : :
Integritas
Kader Kongres
: :
Konsekuensi Konstitusi (dasar) Koordinasi Lambang Legislatif Lembaga Swadaya Mahasiswa Mahasiswa Manajerial Mekanisme internal Memorandum
: : : : : :
: : : :
: :
: : :
Otonomi (Politeknik)
: : :
: : :
Rekomendasi
Representatif Sistem
: :
: : : : :
93
94
95
97