You are on page 1of 3

METODE I. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC 910.02B 1999) 1. Persiapan Sampel a.

Padatan atau semi padatan : Sampel sebanyak 50-100 g ditambah dengan 300-400 ml air. Kemudian dihancurkan dengan menggunakan waring blender. Selanjutnya campuran ditambah dengan NaOH 10 % hingga alkalis dan dibiarkan selama + 2 jam, setelah itu disaring. b. Cairan Sampel sebanyak 50-100 ml dibuat menjadi alkalis dengan penambahan NaOH 10 %. Kemudian disaring dengan kapas. Jika sampel berkadar gula tinggi, maka harus diencerkan sampai total padatan terlarut 10-15 %. 2. Pengujian a. Sebanyak 100 ml atau lebih filtrat dari persiapan sampel dimasukkan ke dalam labu pemisah. b. Kemudian ditambahkan HCl (1+3) sampai asam (gunakan kertas lakmus sebagai indikator) dan ditambahkan lagi 5-10 ml HCl (1+3). c. Setelah itu, larutan tadi diekstrak dengan 75-100 ml eter. Jika perlu lapisan air diekstrak kembali dengan eter. Ekstrak eter dicuci sebanyak 3 kali,masing-masing dengan 5 ml air. Ekstrak eter yang telah dicuci dimasukkan ke dalam pinggan porselin dan diuapkan ke dalam penangas air. d. Residu yang dihasilkan mengandung asam benzoat atau eternya, asam salisilat, sakarin, dulsin, dan atau bahan terekstrak lainnya. e. Residu yang diperoleh dilarutkan dalam air. Jika perlu dipanaskan sampai 80-85o C selama 10 menit. f. Larutan tersebut ditambahkan dengan beberapa tetes NH3 sampai larutan menjadi basa. g. Kemudian larutan diuapkan untuk menghilangkan kelebihan NH3.

h. Residu yang tersisa dilarutkan kembali dengan air panas. Setelah itu, larutan disaring jika perlu. i. Ke dalam larutan ditambahkan beberapa tetes FeCl3 netral 0.5 %. Terbentuknya endapan Ferribenzoat yang berwarna salmon menunjukkan adanya asam benzoat. II. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat 1. Persiapan Sampel a. Prosedur Umum 1. Sampel dihomogenkan, jika sampel berupa padatan atau semi padat maka harus dihaluskan. 2. Sebanyak 150 ml atau 150 g sampel dimasukkan ke dalam labu takar 500 ml. 3. Kemudian ditambahkan NaCl powder secukupnya untuk menjenuhkan air dalam sampel. 4. Sampel dibuat menjadi alkalis (periksa dengan kertas lakmus) dengan penambahan NaOH 10 % atau dengan suspensi Ca(OH)2 (satu bagian Ca(OH)2 disuspensikan dalam tiga bagian air). 5. Setelah itu, campuran tersebut diencerkan sampai tanda batas dengan larutan NaCl jenuh dan dikocok berulang kali. 6. Larutan dibiarkan selama + 2 jam, dikocok berulang kali, dan disaring. 2. Penetapan Sampel a. Sebanyak 100-200 ml filtrat sampel dipipet dan di masukkan ke dalam labu pemisah. b. Filtrat dinetralkan dengan penambahan HCl (1 + 3) dan ditambahkan lagi 5 ml HCl sesudah netral. c. Filtrat yang telah diasamkan, diekstrak dengan menggunakan kloroform (CHCl3) beberapa kali dengan volume kloroform 70, 50, 40, dan 30 ml. Untuk mencegah pembentukan emulsi, digoyang-goyang secara kontinyu setiap kali ekstraksi dengan gerakan rotasi. Lapisan kloroform biasanya memisah dengan mudah sesudah dibiarkan beberapa menit. Jika emulsi terbentuk, emulsi dihilangkan dengan mengocok lapisan CHCl3 menggunakan gelas pengaduk, dengan memindahkan dan memisahkan emulsi dengan menggunakan labu pemisah lain atau dengan sentrifusa beberapa menit. d. Setiap kali ekstraksi selesai, diambil bagian jernih lapisan kloroform sebanyak mungkin, diusahakan jangan tercampur dengan emulsi. Jika lapisan kloroform yang diperoleh kurang jernih maka perlu dicuci dengan akuades sampai jernih. e. Selanjutnya seluruh ekstrak kloroform dipindahkan ke dalam cawan penguap porselen, dibilas wadah beberapa kali dengan beberapa

ml CHCl3 dan diuapkan sampai kering pada suhu kamar dalam aliran udara kering. f. Hasil ekstraksi dapat juga dipindahkan dari labu pemisah ke dalam erlenmeyer 300 ml dan bilas labu pemisah dengan 5-10 ml CHCl3 tiga kali. g. Ekstrak tersebut didistilasi dengan lambat pada suhu rendah sampai volume ekstrak seperempat dari volume semula, kemudian diuapkan sampai kering pada suhu kamar di atas penangas air sampai tinggal beberapa tetes cairan saja yang tinggal. h. Selanjutnya residu dikeringkan semalaman (atau sampai tidak tercium bau asam asetat bila sampelnya adalah saus tomat) dalam desikator yang mengandung H2SO4 pekat. i. Kemudian residu asam benzoat dilarutkan dalam 30-50 ml alkohol, ditambahkan 12-15 ml air dan 1 atau 2 tetes.

You might also like