You are on page 1of 4

Vertigo (Vertigo central 3A : s/d memberi terapi pendahuluan) (BPPV 4 : terapi tuntas)

Definisi Sensasi pergerakan tubuh atau lingkungan, sering dirasakan sebagai impulsion (sensasi berputar), oscillopsia (bergerak maju mundur), mual, muntah, dan gait disturbance. Klasifikasi dan Etiologi Fisiologis
o

Otak mengalami intersensory mismatch pada 3 sistem sensorik (vestibular, visual, somatosensorik)

o Sistem vestibular tidak dapat beradaptasi dengan gerakan kepala yang tidak biasa, seperti pada mabuk laut o Posisi kepala/leher yang tidak biasa, seperti posisi ekstrim ketika mengecat langit-langit o Mengikuti gerakan berputar Patologis o Vestibular

Sentral gangguan (iskemik, hemoragik, tumor, infeksi, trauma, multiple sclerosis) di serebelum, nukleus vestibularis, batang otak. Perifer

BPPV (Benign Paroxysmal Position Vertigo) detik s/d menit, intermitent, change in position adanya otolith di kanalis semisirkularis bergerakrangsang reseptor telinga dalam.

Meniere disease tinitus, vertigo, hearing losshydrops endolymphatic Labyrinthitis/vestibular neuritis Lesi saraf kranial VIII

Ototoksik antikonvulsan, antidepresan, kuinin, antibiotik, alkohol

o Non vestibular

Gangguan pada mata Sistem proprioseptif Sistemik (anemis, gangguan jantung, hipotiroid) Trauma kepala/leher Tumor Hipoglikemia Psikogenik

Prevalensi Pria < Wanita

Usia > 50 thn

Patofisiologi Vertigo terjadi bila otak mendapatkan ketidakcocokan informasi aferen dari 3 sistem sensoris yaitu vestibuler, visual, dan propioseptif. Dalam kondisi normal, informasi yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan akan dibandingkan kanan dengan kiri, keadaan sinkron maka akan diproses lebih lanjut. Respon yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak. Selain itu kita menyadari letak kepala dan tubuh terhadap lingkungan sekitar. Dalam keadaan patologis, proses pengolahan terganggu, sehingga respon penyesuian menjadi tidak adekuat (nystagmus, ataksia, sensasi berputar) Manifestasi Klinis
-

Pusing berputar, tujuh keliling, sakit kepala Nystagmus Pandangan kabur, double vision (diplopia) Nausea, vomit Fatigue, berkeringat Imbalance/ gait disturbance Penurunan kesadaran, fungsi kognitif Hearing loss

Komplikasi -

Depresi Jatuh karena gait disturbance Komplikasi penyebabnya

Diagnosa Banding BPPV Meniere Disease Labyrinthitis MS Neoplasia Stroke (Hemoragik dan Iskemik) Intoksikasi obat Ensefalitis -

Trauma (SDH dan SAH) Anemia Anxietas Hipotiroid Hipoglikemia Verterobasiler Atherothrombotic Disease Psikogenik

Diagnosa
-

Anamnesa (onset, durasi, faktor pemicu, faktor peringan/memperberat, gejala lain) PF TTV, tekanan darah, heart rate, neurologi (GCS, saraf dan otot fasial dan vestibular, koordinasi gerak, keseimbangan jalan, nystagmus). Lab :
o

Darah : CBC, ureum/kreatinin, hormon tiroid, obat ototoksik.

o Electronystagmus : test pendengaran, mata, postur.


o

Radiologis : otak/pembuluh darah CT scan MRI

Terapi
-

Terapi simptomatik (meclizine hydrochloride, dyphenhydramin, diazepam) Terapi kausal, contoh: o Obat ototoksik : turunkan dosis atau hentikan pemberian obat o Labyrinthitis : antibiotik o Atherosklerosis : antikoagulan, antiplatelet o Meniere : diuretik o Tumor : bedah

Rehabilitatif (BPPV)

Prognosis Prognosis tergantung pada penyebabnya/etiologinya.


-

Vertigo karena masalah di telinga dalam, umumnya self limited, tetapi di beberapa kasus dapat menetap. Penggunaan obat dan rehabilitasi yang adekuat membuat prognosis lebih baik.

Vertigo karena lesi di sentral/otak sangat tergantung dari jenis dan luas kerusakan yang telah terjadi di CNS.

You might also like