You are on page 1of 7

1

Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS)


1. Umum.
Sistem Keamanan dan Keadaan Bahaya Maritim Global Saat ini sudah menjadi kepentingan yang utama untuk semua personil maritim (pelaut) dan menjadi elemen dalam sistem yang berpengaruh pada individu dari personil maritim. Dikembangkan untuk pelaut yang dilengkapi dgn komunikasi global dan jaringan penentu lokasi (locating network), yang mana elemen-elemennya dapat dioperasikan oleh setiap individu dgn sedikit pengetahuan tentang komunikasi dalam memberikan peringatan tanda bahaya dan SAR (Search and Rescue) yang terkendali. Dasar pengembangannya dari difinisi International Convention untuk Safety of Life at Sea (SOLAS 1974) yang menjadi persyaratan setiap kapal dalam pelayarannya untuk secara kontinyu mendengarkan siaran radio pada frekwensi untuk peringatan bahaya international. Tergantung dari ukuran kapalnya, perlengkapan radionya akan mempunyai jangkauan sesuai spesifikasi dari SOLAS 1974. jangkauan minimum untuk komunikasi dari peralatannya sekitar 150 NM. Kemungkinan jangkauan ini dipandang masih terlalu dekat untuk komunikasi peringatan tanda bahaya. Sesuai SOLAS 1974 untuk kapal-kapal di-era tradisional harus memiliki dua sistem yang dioperasikan secara manual untuk peringatan tanda bahaya yaitu: (1) Morse telephony pada medium freq, (MF) 500 kHz. (2) Radio telephony pada freq. MF 2182 kHz atau Very High Frequecy (VHF) 156,8 mHZ Ch 16. Kelemahan umum dari kedua sistem tersebut adalah bahwa operatornya harus benar-benar terlatih (highly trained) dalam menangani morse telegraphy alerting and communication pada frekwensi 500 kHz, yang berarti juga dibutuhkan specialized officer, lebih lanjut membawa konsekuensi biaya. Pada GMDSS yang baru pengoperasiannya tidak membutuhkan operator radio morse tradisional, dan konsekwensinya telegram morse tidak digunakan lagi secara manual. Kemajuan era satelit dan teknologi digital membawa dampak yang luas pada pengoperasian GMDSS.

2. System.
Konsep dasarnya seperti terlihat pada gambar, dimana kapal yang dalam bahaya secara efektif berada dalam jaringan radio yang sangat effisien (highly efficient radionet). Bila kapal dilengkapi dgn GMDSS dgn tepat dan baik, maka akan dapat menginformasikan peringatan dan berkomunikasi dgn jaringan stasiun radio yang luas, dan dgn itu diinisialisasi suatu operasi SAR yang terkoordinasi berbasis di- Rescue Coordination Center (RCC). Adanya dua elemen satelit yaitu International Maritime Satellite Organizations (INMARSAT) berupa satelit geostasioner dan Russian/French COSPAS/SARSAT satellites dgn orbit polar. Elemen navigasi dari GMDSS yang dinamakan NAVTEX memberikan data navigasi dan peringatan cuaca (meteorology)

2 Dgn adanya GMDSS yg bersifat global, maka kapal tidak memerlukan lagi untuk membawa peralatan komunikasi yang terlalu banyak / lengkap (full range communication equipment). Perlengkapan yang harus dibawa ditentukan oleh daerah operasi kapal dalam jaringan radio GMDSS. Daerah operasi sudah dirancang sbb: a. Area A1 : dalam jangkauan radio pangkalan pantai (shore based) VHF coastal radio stations. Tipikalnya 20 ~ 30 nmiles. Banyak negara yang belum mampu menyadiakan stasiun radio untuk mendukung A1 ini disepanjang pantainya. Negara Inggris yg sudah mendeklarasikan bahwa seluruh pantainya dapat mendukung daerah A1. Hal ini berarti kapal hanya perlu dilengkapi dgn peralatan untuk memenuhi persyaratan A2 untuk daerah UK. b. Area A2 : dalam jarak jangkauan radio pangkalan pantai MF coastal radio stations. Tipikal-nya 100 ~ 150 nmiles. c. Area A3 : dalam daerah yang tercakup oleh satelit-satelit INMARSAT. Daerahnya meliputi 700 lintang Utara sampai 700 lintang Selatan. d. Area A4 : sisa daerah yang lainnya.
COSPAS / SARSAT INMARSAT

RCC

Local user terminal/station control center

RCC

Coast earth station

National / internasional networks

National/internasional networks Coastal radio stastion HF,MF.VHF

Konsep umum sistem global

Pertimbangan utama bagi setiap operator komunikasi radio saat bahaya adalah peringatan dini (alerting). Peringatan dini unit SAR dalam masalah maritim menjadi prioritas utama dibanding kepentingan komunikasi lainnya. Peringatan dini (alert) dgn GMDSS dipahami dan diinisialisi (dimulai) secara manual. Peringatan dini secara manual ini menjadi mudah dgn adanya Digital Selective Calling (DSC), yaitu dgn menekan tombol merah yang ada pada INMARSAT pada unit Ship Earth Station (SES), yang sekarang dinamakan Mobile Earth Station (MES). Bila bencana terjadi dan belum sempat mengaktifkan DSC, suatu peralatan float-free satellite yang dinamakan emergency position indicating radio beacon (EPIRB) secara otomatis akan terlepas dan aktif. Dalam aturan-aturan GMDSS, semua kapal-kapal harus menyediakan dua metoda yang independen untuk peringatan bahaya yang salah satunya EPIRB. Peringatan bahaya DSC memancarkan dua frekwensi tambahan 2187,5 kHz dan Channel 70 VHF, sementara frekwensi komunikasi bahaya internasional menggunakan 2182 kHz dan Channel 16 Hz untuk komunikasi suara (voice). Oleh sebab itu perlu adanya peralatan yang selalu mendengarkan kedua frekwensi band tersebut. Ketika Rescue Coordination Center (RCC) untuk suatu daerah samudra mendapat berita bahaya, ini diteruskan kekapal-kapal lain yang berada disekitar daerah bahaya tersebut menggunakan komunikasi permukaan bumi (terrestrial) atau satelit. Karena DSC merupakan bagian yang integral dari GMDSS, maka DSC merupakan sistem pemanggil (calling system) yang sangat kompleks sehingga hanya diberikan dalam bentuk diskripsi organisasi yang ringkas

3. Digital Selective Calling.


Merujuk aturan internasional, semua satsiun-stasiun pemancar harus mengidentifikasi-kan dirinya sendiri, dan sebagai konsekwensinya tiap stasiun dilengkapi dgn selected code. Cara sederhana untuk identifikasi ini, dgn nama stasiun atau nama kapal, atau group dgn panggilan huruf, atau angka dari sejumlah group. Angka-angkanya dalam desimal dan untuk bentuk group suatu kapal, menggunakan nomor dgn 9 digit angka yang unik utk tiap kapal. Dgn menggunakan nomor panggilan kapal, stasiun radio pantai dapat memilih kapal yang dipanggil. Semua kapal dapat juga dipanggil secara kolektif, atau kapal milik perusahaan dalam suatu area didunia. Selective calling tergantung pada karakteristik propagasi gelombang radio, namun merupakan suatu cara yang handal untuk pemanggilan kapal secara otomatis. Walaupun nomor panggilan kapal dalam bentuk format desimal, DSC menggunakan urutan (sequence) kombinasi tujuh digit binair. Hanya dgn menggunakan kode binair dan komunikasi digital, keandalannya dapat dicapai. Pada saat DSC memanggil untuk keperluan peringatan bahaya (distress alerting), sistem masih mampu untuk menangani komunikasi rutin lainnya. Dalam kondisi distress mode, semua berita akan dibuatkan hard copy nya pada printer yang terkait. Distress call dilakukan dgn menekan tombol

4 merah dari distress button. Pada kondisi masuknya pangggilan distress, ini akan mengaktifkan printer dgn audio dan visual alarm. Kecepatan transmisi dari panggilan DSC bervariasi tergantung dari frekwensi band yang digunakan. Untuk MF dan HF agak lambat yaitu 100 bauds, tetapi pada VHF 1200 bauds (baud adalah unit standard untuk kecepatan transmisi digital). Pada semua tranmisi digital otomatis, selalu diikutkan juga error correction coding. Dgn cara ini memungkinkan penerima meng-identifikasi error dan mengoreksinya untuk hal-hal tertentu. Urutan pemancaran DSC tiap satu karakter dikirimkan dua kali dan menggunakan semua berita untuk pengecekan akhir. Suatu panggilan tunggal dgn MF atau HF bervariasi antara 6,2 atau 7,2 detik, sementara untuk baud rate yang cepat pada VHF , bervariasi antara 0,45 dan 0,63 detik tergantung pada isi dari berita. Begitu DSC distress button diaktifkan suatu pola (pattern) transmisi otomatis dipancarkan. Dua blok pertama berisi ijin untuk sikronisasi unit penerima DSC dgn transmisi yang masuk . Distres Alert Data sbb: a) Format Specifier: Suatu distress code yang dipancarkan secara otomatis. b) Identifikasi diri (self identification) bilangan 9 digit yang unik yang meng-identifikasi kapal yang dalam bahaya. c) Jenis bahaya : ini dipilih oleh operator satu dari sembilan kode seperti berikut ini fire or explosion, flooding, collision dst. d) Distress coordinates: Secara otomatis termasuk yang dari interface satelit e) Time : waktu dimana distress coordinate masih valid. f) Telecomand : menunjukkan apakah informasi dikirim dgn radiotelephony, atau Narrow Band Direct Printing (NBDP) telegraphy (suatu printer standard). System default nya ke radio telephony. Tidak dapat disangkal lagi untuk kedepannya GMDSS akan mengkaitkan akurasi, dan keandalan DSC saat alerting dan berkomunikasi untuk operasi distress. Begitu tanda bahaya valid diterima dan dimengerti oleh Rescue Coordination Center (RCC), operasi Search and Rescue (SAR) dimulai. Dalam skenario pelatihan radio komunikasibiasanya digunakan MF 2182kHz, dan VHF Channel 70 antara penyebab (casualty) dgn kapal-kapal dan pesawat terbang disekitar area tersebut. Lokalisasi casualty menggunakan radio direction finder atau kapal yang mengaktifkan transponder SAR 9 GHz, serta dipandu oleh radar bila diperlukan. Komunikasi antar anjungan menggunakan VHF.

4. GMDSS Space Segment.


Komunikasi Satelit memainkan peran yang paling crucial didalam operasi GMDSS. Peralatan kapal yang tepat dapat mengirimkan peringatan bahaya (alert) dan menyatakan bahawa berita sudah diterima dan dipahami (acknowledgement) secara virtual sesaat tanpa peduli dimana posisi keberadaannya dibumi. Ada dua segment satelit yaitu INMARSAT system dan COSPAS / SARSAT system. INMARSAT system menggunakan empat equatorial geostationary orbiting satellites sedangkan COSPAS / SARSAT system menggunakan polar

5 orbiting satellites. INMARSAT system menggunakan komunikasi dua arah dan sesaat itu juga (tanpa penundaan), sedang COSPAS / SARSAT system komunikasinya mengalami beberapa delay dan hanya keluar dari kapal saja.

5. COSPAS / SARSAT.
Merupakan space system untuk mencari kapal-kapal dalam bahaya / Searh And Rescue Satellite Aided Tracking adalah sistem search and rescue internasional dgn bantuan satelit (Satellite-aided), yang dibangun dan dioperasikan bersama oleh organisasi di Kanada, Perancis, USA, dan USSR (Rusia). COSPAS / SARSAT beroperasi dgn reciprocal mode ke Transit satellites. Sinyal digital dgn pembawa 406 MHz (utk maritime GMDSS EPIRBs) dipancarkan keatas untuk diproses secara elektronik oleh satelit. Beberapa parameter seperti pergeseran frekwensi Doppler digunakan dalam menentukan posisi dari casualty (sumber penyebab) yang mungkin juga dari EPIRB, suatu aeronautical ELT (Emergency Locating Transmitter) atau PLB (Personal Center Beacon). Data yang dihasilkan kemudiannya dikirimkan ke Mission Control Center (MCC) untuk diteruskan ke RCC ketika satelit melintas diatas MCC. Tergantung dari posisi relatif dari satelit terhadap posisi casualty, akan terjadi penundaan (delay) saat downloading informasi, namun ini tidak terlalu signifikan bila dibandingkan dgn kegunaan sistem yang dapat digunakan untuk peringatan dini secara global.

6. INMARSAT.
INMARSAT atau International Maritime Satellite Organization mempunyai anggota 42 negara. Setiap anggota menunjuk suatu organisasi untuk investasi dan mempunyai minat pada INMARSAT. British Telecomunications International beroperasi dibawah kerangka dari UK (Kerajaan Inggris). INMARSAT signatories (pimpinan) bertanggung jawab atas pembangunan dan pengoperasian dari coast earth station (CES), yang saat ini dinamakan Land Earth Station (LES) yang digunakan untuk downlink dari satelit. Pemilik kapal mengadakan (membeli) peralatan mobile earth station (MES) yang sudah di-approved oleh INMARSAT standard. INMARSAT operation control center (OCC) membentuk nukleus dari system control. OCC bertempat di Euston railway station dipusat kota London. Dari sana operatos-operator teknik memonitor jaringan keseluruh daerah samudra. Setiap daerah samudra, Atlantic (AOR), Indian (IOR), dan Pacific (POR) dilayani oleh satu atau lebih satelit dgn orbit geostasioner pada ketinggian sekitar 36000 km diatas equator. Setiap saat ada empat satelit yang digunakan untuk melingkupi semua area. Untuk keperluan data tertulis dipersiapkan dua tipe utama MES. Yang paling besar adalah INMARSAT A MES yang dapat menangani semua bentuk (forms) dgn komunikasi dua arah antar kapal dgn pantai. Komunikasi voice, telex, facsimile, data dan slow scan television dapat dibangun dgn instalasi INMARSAT A. Ini juga mudah dikenali melalui antenna parabola yang besar didalam radome diatas kapal. Instalasi yang lebih kecil dan murah adalah INMARSAT C MES. Sistem ini tidak dapat menangani komunikasi suara (voice) tetapi menyediakan komunikasi dua arah lewat telex atau pelayanan data komputer. Unitnya sangat kecil dan menggunakan antena

6 omnidirectional yang kecil. Kedepan sedang dikembangkan dua tipe yang baru yaitu unit unit INMARSAT B dan INMARSAT M untuk memenuhi kepentingan lainya. Dibawah regulasi GMDSS INMARSAT C MES diterima sebagai alternatif dari INMARSAT A MES atau stasiun radio HF pada kapal-kapal dagang dalam area A3. 7. Peringatan bahaya dari kapal ke pantai.(ship to shore distress

alerting)
Sistem INMARSAT menyediakan prioritas akses instant kepantai pada situasi emergaency (darurat). Operator mengirimkan distress request dgn menekan tombol merah utk distress. Berita ini dikenali oleh LES dan dialokasikan prioritas saluran (priority channel). Sistem beroperasi secara otomatis, dan saat diaktifkan, akan menghubungkan langsung operator dgn RCC. Bila MES di-interface-kan dgn peralatan navigasi satelit, yang umum dilakukan, lokasi geografik dari distress akan secara otomatik juga terkirimkan. Sebagai tamba -han, L band EPIRB juga memberikan akses ke INMARSAT system dgn meng aktifkannya saat distress melalui beacon. Beacon tidak menyediakan komunikasi dua arah tetapi hanya peringatan bahya saja. 8. Peringata bahaya dari pantai ke-kapal. (Shore to ship distress

alerting).
Ini mungkin mengunakan satu atau tiga bentuk (form): a) Semua kapal dipanggil ; ini dilakukan untuk kapalkapal yang berada dalam daerah satu samudra. b) Panggilan pada daerah geografis ; dilakukan untuk kapal-kapal dalam daerah khusus. Daerah yang digunakan berdasarkan pada IMO NAVAREA system. MES akan mengenali secara otomatik dan hanya me -nerima daerah geografis panggilan saja bila operator memasukkan kode khusus sebelumnya. c) Panggilan secara group ke kapal-kapal yang dipilih ; dilakukan untuk kapal-kapal yang dipilih dalam daerah global melalui kode khusus yang dimasukkan ke MES. Kedepan shore to ship calls akan dibuat lewat jari- ngan Enhanced Group Calling (EGC)

9. Enhanced Group Calling.


Sistem EGC ini dirancang oleh INMARSAT untuk dapat memberikan pelaya nan secara otomatis penuh dalam mengalamati berita-berita kesetiap kapal secara individu, ke group kapal atau semua kapal dalam area geografis yang variabel. Peringatan bahaya EGC dapat dialamatkan ke-group dari kapal yang dirancang sesuai jenis armadanya, benderanya, area geografisnya, NAVAREA , dan lokasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Ini merupakan cara tambahan dalam miningkatkan efisiensi peringatan dini GMDSS shore to ship. Sistem dapat memberikan kepentingan secara otomatis dan mengamankan informasi seperti panggilan armada oleh pemilik kapal.

7 Penerima EGC menjadi tambahan pada INMARSAT C MES merupakan peralatan yang ditempatkan dibawah decks. Setiap satelit memancarkan satu pembawa dgn daya radiasi yang tinggi (EIRP) dibanding persyaratan MES. Ini memungkinkan peralatan mendatang dikembangkan seperti broadcast reciver only ship earth station (ROSES) unit yang digunakan untuk operasi EGC. Untuk permasalahan peringatan (warnings) dari NAVAREA, kapal dapat memilih daerah dimana dia dapat menerima berita. Pengiriman data secara otomatik harus dilengkapi dgn bentuk-bentuk sistem deteksi dan koreksi kesalahan. EGC menyediakan pelayanan ini tanpa pengecualian. Bila berita mempunyai beberapa kesalahan, berita ini tidak dicetak (printed). Dalam prakteknya default figure nya 4 %. EGC calling juga diberi suplemen pelayanan NAVTEX bila area penerimaannya sulit. NAVTEX menggunakan frekwensi transmisi 518 Hz.

You might also like