You are on page 1of 104

0

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN AKUNTANSI KEUANGAN NEGARA

PEDOMAN TEKNIS AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

JAKARTA 2003

1 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DAFTAR FORMULIR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan dan Prinsip 1.2. Pengertian Istilah 1.3. Ruang Lingkup Akuntansi Barang Milik Negara STRUKTUR DAN BAGAN ORGANISASI AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA 2.1. Struktur Organisasi 2.2. Bagan Organisasi 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. BAB IV Tingkat UPB Tingkat PPBI Tingkat PBI Tingkat PEBIN 1 3 4 5 6 8

BAB II

9 10
TUGAS DAN FU

BAB III

29 30 30 31

SISTEM AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA 4.1. Akuntansi BMN pada Tingkat UPB 4.1.1 Dokumen Sumber 4.1.2. Jenis Transaksi Akuntansi BMN 4.1.3. Klasifikasi dan Kodefikasi BMN 4.1.4. Satuan Barang 4.1.5. Nilai Barang 4.1.6. Kapitalisasi BMN 4.1.7 Persediaan 4.1.8. Kode Lokasi 4.1.9. Kode Barang 4.1.10. Kode Registrasi 4.1.11. Penentuan Kondisi BMN 4.1.12. Inventarisasi 4.1.13. Formulir Akuntansi 4.1.14. Prosedur Akuntansi 4.2. Akuntansi BMN tingkat PPBI 4.3. Akuntansi BMN tingkat PBI 4.4. Akuntansi BMN tingkat PEBIN FORMULIR AKUNTANSI BMN 5.1. Buku Inventaris Intrakomptabel UPB 5.2. Buku Inventaris Ekstrakomptabel UPB 5.3. Buku Persediaan 5.4. Kartu Inventaris Barang (KIB) 5.5. Daftar Inventaris Ruangan (DIR) 5.6 Daftar Inventaris Lainnya (DIL) 5.7. Laporan BMN Triwulanan UPB 1

33 33 34 35 35 35 35 36 36 37 38 38 39 39 40 41 43 44 46 48 50 65 67 69

BAB V

2 5.8. 5.9. 5.10. 5.11. 5.12. 5.13. 5.14. 5.15. 5.16. 5.17. 5.18. 5.19. 5.20. 5.21. 5.22. 5.23. 5.24. 5.25. 5.26. LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 109 111 112 Laporan BMN Tahunan UPB Laporan Persediaan UPB Laporan Kondisi Barang UPB Laporan Hasil Inventarisasi Buku Inventaris Intrakomptabel PPBI Laporan BMN Triwulanan PPBI Laporan BMN Tahunan PPBI Laporan Persediaan PPBI Laporan Kondisi Barang PPBI Buku Inventaris Intrakomptabel PBI Laporan BMN Triwulanan PBI Laporan BMN Tahuanan PBI Laporan Persediaan PBI Laporan Kondisi Barang PBI Buku Inventaris Intrakomptabel PEBIN Laporan BMN Triwulanan PEBIN Laporan BMN Tahunan PEBIN Laporan Persediaan PEBIN Laporan Kondisi Barang PEBIN 71 73 75 77 79 81 83 85 87 89 91 93 95 97 99 101 103 105 107

DAFTAR FORMULIR

Halaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Ak.1.1.01 Ak.1.1.02 Ak.1.1.03 Ak.1.2.01 Ak.1.2.02 Ak.1.2.03 Ak.1.2.04 Ak.1.3.01 Ak.1.3.02 Ak.1.4.01 Ak.1.4.02 Ak.1.4.03 Ak.1.4.04 Ak.1.4.05 Ak.2.1.01 Ak.2.4.01 Ak.2.4.02 Ak.2.4.03 Ak.2.4.04 Ak.3.1.01 Ak.3.4.01 Ak.3.4.02 Ak.3.4.03 Ak.3.4.04 Ak.4.1.01 Ak.4.4.01 Ak.4.4.02 Ak.4.4.03 Ak.4.4.04 Buku Inventaris Intrakomptabel UPB Buku Inventaris Ekstrakomptabel UPB Buku Persediaan UPB KIB Tanah KIB Bangunan Gedung KIB Alat Angkutan Bermotor KIB Senjata Api Daftar Inventaris Ruangan (DIR) Daftar Inventaris Lainnya (DIL) Laporan BMN Triwulanan UPB Laporan BMN Tahunan UPB Laporan Persediaan UPB Laporan Kondisi Barang UPB Laporan Hasil Inventarisasi Buku Inventaris Intrakomptabel PPBI Laporan BMN Triwulanan PPBI Laporan BMN Tahunan PPBI Laporan Persediaan PPBI Laporan Kondisi Barang PPBI Buku Inventaris Intrakomptabel PBI Laporan BMN Triwulanan PBI Laporan BMN Tahunan PBI Laporan Persediaan PBI Laporan Kondisi Barang PBI Buku Inventaris Intrakomptabel PEBIN Laporan BMN Triwulanan PEBIN Laporan BMN Tahunan PEBIN Laporan Persediaan PEBIN Laporan Kondisi Barang PEBIN 26 28 30 33 37 41 44 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77 79 81 83 85 87 89

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 8 : Berita Acara Serah Terima BMN v : Mapping klasifikasi BMN ke dalam Sistem Akuntansi Pemerintah Pusa : Arus Laporan Dan Daftar Transaksi BMN viii : Bagan Arus Akuntansi BMN Pada tingkat UPB ix : Bagan Arus Akuntansi BMN Pada tingkat PPBI x : Bagan Arus Akuntansi BMN Pada tingkat PBI xi : Bagan Arus Akuntansi BMN Pada tingkat PEBIN xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Tujuan dan Prinsip Pembukuan dan pelaporan Barang Milik Negara untuk selanjutnya disebut Akuntansi Barang Milik Negara (BMN) diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai alat pertanggungjawaban atas pengelolaan dan pengendalian BMN yang dikuasai oleh suatu unit organisasi. Akuntansi BMN diselenggarakan oleh unit organisasi Akuntansi BMN dengan memegang prinsip-prinsip: 1.1.1 Ketaatan yaitu prinsip Akuntansi BMN dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan dan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Apabila prinsip akuntansi bertentangan dengan peraturan perundangundangan, maka yang diikuti adalah ketentuan perundang-undangan. 1.1.2 Konsistensi yaitu akuntansi BMN dilaksanakan berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang berlaku. secara

1.1.3 Kemampubandingan yaitu akuntansi BMN menggunakan klasifikasi standar sehingga menghasilkan laporan yang dapat dibandingkan antar periode akuntansi. 1.1.4 Materialitas yaitu akuntansi BMN dilaksanakan dengan tertib dan teratur sehingga seluruh informasi yang mempengaruhi keputusan dapat diungkapkan. 1.1.5 Obyektif yaitu akuntansi BMN dilakukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 1.1.6 Harga Perolehan yaitu pencatatan BMN didasarkan atas harga perolehan. Apabila harga perolehan tidak dapat diketahui maka dapat ditentukan dengan harga taksiran. 1.1.7 Kelengkapan yaitu akuntansi BMN mencakup seluruh transaksi BMN yang terjadi.

1.2. Pengertian Istilah Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan: 1.2.1. Akuntansi BMN adalah suatu urutan kegiatan dalam pengelolaan BMN yang mengolah seluruh transaksi BMN untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan BMN. Barang Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Buku Inventaris Ekstrakomptabel adalah buku yang digunakan untuk mencatat BMN yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi. Buku Inventaris Intrakomptabel adalah buku yang digunakan untuk mencatat BMN yang memenuhi kriteria kapitalisasi. Buku Persediaan adalah buku yang digunakan untuk mencatat arus keluar masuknya persediaan di gudang. Daftar Inventaris Lainnya (DIL) adalah daftar yang digunakan untuk mencatat BMN yang tidak dicatat dalam DIR dan KIB. Daftar Inventaris Ruangan (DIR) adalah daftar yang digunakan untuk mencatat BMN yang berada dalam ruangan tertentu. Daftar Transaksi adalah suatu daftar yang berisi transaksi BMN selama satu periode akuntansi. Dokumen Sumber adalah berkas yang digunakan sebagai dasar pengakuan dan pencatatan transaksi BMN. pengeluaran untuk

1.2.2.

1.2.3. 1.2.4. 1.2.5. 1.2.6. 1.2.7. 1.2.8. 1.2.9.

1.2.10. Harga Perolehan adalah nilai seluruh memperoleh BMN hingga siap pakai.

1.2.11. Harga Taksiran adalah nilai BMN yang ditentukan berdasarkan estimasi harga BMN pada suatu saat tertentu. 1.2.12. Inventarisasi adalah suatu kegiatan opname fisik yang meliputi pengindentifikasian, perhitungan, penilaian, pencatatan dan pelaporan seluruh BMN secara fisik/nyata yang dimiliki dan atau dikuasai oleh setiap Unit Pengurus Barang (UPB) pada saat tertentu.

7 1.2.13. Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran untuk memperoleh BMN hingga siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi dan atau memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah nilai BMN tersebut. 1.2.14. Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah kartu untuk mencatat identitas BMN tertentu secara lengkap yaitu tanah, bangunan gedung, alat angkutan bermotor (darat, apung dan udara) serta senjata api. 1.2.15. Kode Barang adalah kode yang digunakan untuk mengklasifikasikan BMN berdasarkan golongan, bidang, kelompok, sub kelompok dan sub-sub kelompok dalam sistem akuntansi BMN. 1.2.16. Kode Lokasi adalah kode yang dipergunakan untuk mengidentifikasi unit penanggung jawab akuntansi BMN. 1.2.17. Kode Registrasi adalah kode yang terdiri dari Kode Lokasi ditambah dengan tahun perolehan dan Kode Barang ditambah dengan nomor urut pendaftaran BMN. 1.2.18. Laporan BMN Tahunan adalah sarana untuk melaporkan posisi BMN pada awal dan akhir Periode Akuntansi serta mutasi BMN yang memenuhi kriteria kapitalisasi pada setiap berakhirnya satu Periode Akuntansi. 1.2.19. Laporan BMN Triwulanan adalah sarana untuk melaporkan posisi BMN pada awal dan akhir triwulan serta mutasi BMN yang memenuhi kriteria kapitalisasi pada setiap berakhirnya suatu triwulan. 1.2.20. Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) adalah sarana untuk melaporkan jumlah/nilai/harga, kondisi dan keberadaan seluruh BMN secara fisik/nyata yang dimiliki dan atau dikuasai oleh UPB. 1.2.21. Laporan Kondisi Barang (LKB) adalah sarana untuk melaporkan kondisi BMN pada setiap berakhirnya satu Periode Akuntansi. 1.2.22. Laporan Persediaan adalah sarana untuk melaporkan saldo nilai persediaan pada akhir periode laporan. 1.2.23. Nomor Urut Pendaftaran adalah nomor yang menunjukkan urutan pendaftaran BMN pada BI per sub-sub kelompok BMN, disusun berdasarkan urutan perolehan. 1.2.24. Organisasi Akuntansi BMN adalah unit organisasi yang menyelenggarakan akuntansi BMN sesuai ketentuan yang berlaku. 1.2.25. Pembantu Penguasa Barang Inventaris (PPBI) adalah unit akuntansi BMN pada tingkat wilayah atau unit kerja lain yang

8 ditetapkan sebagai PPBI, penanggungjawabnya adalah Kepala Kantor Wilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai PPBI. 1.2.26. Pembina Barang Inventaris (PEBIN) adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga, penanggungjawabnya adalah Menteri/Pimpinan Lembaga. 1.2.27. Penguasa Barang Inventaris (PBI) adalah unit akuntansi BMN pada tingkat Eselon I penanggungjawabnya adalah pejabat Eselon I. 1.2.28. Persediaan adalah barang pakai habis, barang tak habis pakai dan barang bekas dipakai yang diperoleh guna mendukung kegiatan operasional. 1.2.29. Saldo Awal adalah nilai dan jumlah BMN pada awal periode akuntansi. 1.2.30. Saldo Akhir adalah nilai dan jumlah BMN pada akhir periode akuntansi. 1.2.31. Satuan barang adalah besaran yang digunakan untuk mencatat kuantitas BMN dalam akuntansi BMN. 1.2.32. Sistem Akuntansi BMN adalah jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan untuk mengolah formulir, catatan dan laporan dalam rangka menghasilkan informasi dan laporan BMN sesuai ketentuan yang berlaku. 1.2.33. Unit Pengurus Barang (UPB) adalah Kantor/Satuan Kerja /Proyek/Bagian Proyek yang memiliki wewenang mengurus dan atau menggunakan BMN, baik yang menguasai maupun tidak menguasai anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1.3. Ruang Lingkup Akuntansi BMN Akuntansi BMN meliputi kegiatan sebagai berikut: 1.3.1. Pembukuan Semua transaksi BMN dibukukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut: a. BMN diklasifikasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. BMN dicatat dalam Buku Inventaris atau Buku Persediaan berdasarkan dokumen sumber (Berita Acara Serah Terima dan dokumen pendukung lainnya) 1.3.2. Inventarisasi Inventarisasi dilaksanakan secara berkala dengan melakukan opname fisik BMN untuk menjaga keakuratan catatan BMN. 1.3.3. Pelaporan 8

9 Pelaporan BMN dilaksanakan secara berkala dan berjenjang sesuai dengan tingkatan organisasi akuntansi BMN BAB II STRUKTUR DAN BAGAN ORGANISASI AKUNTANSI BMN 2.1. Struktur Organisasi Secara umum, struktur organisasi akuntansi BMN ditetapkan sebagai berikut: a. Pembina Barang Inventaris (PEBIN) PEBIN merupakan unit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga, penanggungjawabnya adalah Menteri/Pimpinan Lembaga. PEBIN membawahi PBI b. Penguasa Barang Inventaris (PBI) PBI merupakan unit akuntansi BMN pada tingkat Eselon I, penanggungjawabnya adalah pejabat Eselon I. PBI membawahi PPBI atau UPB. c. Pembantu Penguasa Barang Inventaris (PPBI) PPBI merupakan unit akuntansi BMN pada tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan sebagai PPBI, penanggungjawabnya adalah Kepala Kantor Wilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagai PPBI. PPBI membawahi UPB. d. Unit Pengurus Barang (UPB) UPB adalah Kantor/Satuan Kerja/Proyek/Bagian Proyek yang memiliki wewenang mengurus dan atau menggunakan BMN, baik yang menguasai maupun tidak menguasai anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penanggungjawab UPB adalah Kepala Kantor/Kepala Satuan Kerja/Pemimpin Proyek/Pemimpin Bagian Proyek Untuk Kementerian Negara/Lembaga yang tidak memiliki struktur organisasi akuntansi BMN lengkap seperti tersebut di atas, arus laporan dan dokumen BMN disampaikan langsung ke unit akuntansi BMN di atasnya, atau unit akuntansi BMN yang ditunjuk untuk melaksanakan fungsi akuntansi BMN. Disamping sebagai PPBI atau PBI, unit-unit organisasi ini juga melaksanakan fungsi selaku UPB untuk unit kerjanya. Unit instansi vertikal yang langsung berada di bawah kantor pusat, digolongkan sebagai UPB di bawah PBI.

10

2.2. Bagan Organisasi

PEBIN

PBI

PBI

PBI

PPBI

PPBI

PPBI

UPB

UPB

UPB

UPB

UPB

2.2.1. Organisasi Akuntansi BMN PEBIN

MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA

ESELON I YANG MEMBIDANGI KESEKRETARIATAN

KEPALA BIRO YANG MEMBIDANGI PERLENGKAPAN

KEPALA BAGIAN YANG MEMBIDANGI PERLENGKAPAN

KEPALA SUB BAGIAN YANG MEMBIDANGI PERLENGKAPAN

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI

Keterangan Penanggung Jawab Petugas Akuntansi BMN

25

26

2.2.2. Organisasi Akuntansi BMN PBI

PEJABAT ESELON I

SEKRETARIS ESELON I (DIRJEN/BADAN/ YANG SETINGKAT)

KABAG. UMUM/PERLENGKAPAN/ PEJABAT YANG MENANGANI PERLENGKPAN/PEJABAT YANG DITUNJUK

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI

Keterangan Penanggung Jawab Petugas Akuntansi BMN

26

27

2.2.3. Organisasi Akuntansi BMN PPBI

KEPALA KANTOR WILAYAH/PIMPINAN UNIT YANG DITETAPKAN

KABAG. TU/ PEJABAT YANG MENANGANI PERLENGKAPAN

KASUBAG. PERLENGKAPAN/ PEJABAT DENGAN NAMA LAIN/PEJABAT YANG DITUNJUK

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI

Keterangan Penanggung Jawab Petugas Akuntansi BMN

27

28

2.2.4 Organisasi Akuntansi BMN UPB

KEPALA SATUAN KERJA

PETUGAS ADMINISTRASI

PETUGAS VERIFIKASI

Keterangan Penanggung Jawab Petugas Akuntansi BMN

28

29

BAB III TUGAS DAN FUNGSI UNIT AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA 3.1. Tingkat UPB Tugas pokok penanggungjawab UPB adalah menyelenggarakan akuntansi BMN di lingkungan unit kerjanya (Kantor/Satuan Kerja/Proyek/Bagian Proyek), dengan fungsi sebagai berikut: a. Melaksanakan inventarisasi BMN, b. Menyelenggarakan akuntansi BMN, c. Menyusun dan menyampaikan laporan BMN secara berkala. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, UPB melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian di bawah ini. 3.1.1. Penanggungjawab UPB Penanggungjawab UPB melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Menunjuk dan menetapkan Petugas Akuntansi BMN, b. Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem akuntansi BMN, c. Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi BMN, d. Membentuk tim inventarisasi, e. Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar sehubungan dengan pelaksanaan sistem, f. Mengevaluasi hasil kerja petugas pelaksana, g. Menelaah Buku Inventaris dan Buku Persediaan serta menandatangani LKB, KIB, DIR, DIL dan Laporan BMN, h. Menyampaikan daftar transaksi BMN ke unit akuntansi keuangan pada setiap akhir bulan, i. Menyampaikan Laporan BMN pada akhir periode laporan dan LKB pada akhir tahun anggaran ke PPBI atau PBI untuk UPB Pusat, j. Menyerahkan BMN hasil pengadaan Proyek/Bagian Proyek (untuk UPB Proyek/Bagian Proyek) kepada unit struktural (UPB Rutin) dengan berita acara serah terima, k. Menerima BMN hasil pengadaan Proyek/Bagian Proyek (untuk UPB Rutin) dengan berita acara serah terima. 3.1.2. Petugas akuntansi BMN Petugas akuntansi BMN pada tingkat UPB yang terdiri dari Petugas Administrasi dan Petugas Verifikasi melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Memelihara dokumen sumber dan dokumen akuntansi BMN, b. Melaksanakan inventarisasi, c. Membukukan BMN ke dalam BI berdasarkan dokumen sumber, d. Memberi tanda registrasi pada BMN, e. Membuat DIR, KIB, dan DIL,

29

30

f. g. h.

Menyusun daftar transaksi BMN pada setiap akhir bulan, Menyusun Laporan BMN pada akhir periode laporan dan LKB pada akhir tahun anggaran, Melakukan tutup buku pada setiap akhir tahun anggaran.

3.2. Tingkat PPBI Tugas pokok penanggungjawab PPBI adalah menyelenggarakan akuntansi BMN pada tingkat Kantor Wilayah atau Unit Kerja lain yang ditetapkan sebagai PPBI dengan fungsi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan akuntansi BMN, b. Menyusun dan menyampaikan laporan BMN secara berkala. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, PPBI melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian di bawah ini. 3.2.1. Penanggungjawab PPBI Penanggungjawab PPBI melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Menunjuk dan menetapkan Petugas akuntansi BMN, b. Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem Akuntansi BMN, c. Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi BMN, d. Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar sehubungan dengan pelaksanaan sistem, e. Mengevaluasi hasil kerja petugas pelaksana, f. Menelaah Buku Inventaris , menandatangani LKB dan Laporan BMN, g. Menyampaikan Laporan BMN pada akhir periode laporan ke KAR, h. Menyampaikan Laporan BMN pada akhir periode laporan dan LKB ke PBI. 3.2.2. Petugas akuntansi BMN Petugas akuntansi BMN pada tingkat PPBI yang terdiri dari Petugas Administrasi dan Petugas Verifikasi melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Memelihara Laporan BMN dan LKB dari UPB, b. Menyusun Buku Inventaris berdasarkan penggabungan Laporan BMN UPB, c. Menyusun Laporan BMN tingkat PPBI berdasarkan BI PPBI setiap akhir periode laporan, d. Menyusun LKB pada akhir tahun anggaran, e. Menyusun Laporan BMN pada akhir periode laporan, f. Melakukan tutup buku pada akhir tahun anggaran. 3.3. Tingkat PBI Tugas pokok penanggungjawab PBI menyelenggarakan akuntansi BMN pada tingkat Eselon I yang ditetapkan sebagai PBI dengan fungsi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan akuntansi BMN, b. Menyusun dan menyampaikan laporan BMN secara berkala.

30

31

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, PBI melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian dibawah ini. 3.3.1. Penanggungjawab PBI Penanggung jawab PBI melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Menunjuk dan menetapkan Petugas akuntansi BMN, b. Menyiapkan rencana pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN, c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN, d. Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar sehubungan dengan pelaksanaan sistem, e. Memantau dan mengevaluasi hasil kerja petugas pelaksana, f. Menelaah Buku Inventaris, menandatangani LKB dan Laporan BMN, g. Menyampaikan Laporan BMN pada akhir periode laporan ke KAR, h. Menyampaikan Laporan BMN pada akhir periode laporan dan LKB pada akhir tahun anggaran ke PEBIN. 3.3.2. Petugas akuntansi BMN Petugas akuntansi BMN pada tingkat PBI, terdiri dari Petugas Administrasi dan Petugas Verifikasi melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Memelihara Laporan BMN dan LKB dari PPBI dan atau UPB Pusat, b. Menyusun Buku Inventaris berdasarkan penggabungan Laporan BMN PPBI dan atau UPB Pusat, c. Menyusun Laporan BMN tingkat PBI berdasarkan BI PBI setiap akhir periode laporan, d. Menyusun LKB berdasarkan penggabungan LKB PPBI dan atau UPB Pusat, e. Menyusun Laporan BMN pada akhir periode laporan, f. Menyusun LKB pada akhir tahun anggaran, g. Melakukan tutup buku pada akhir tahun anggaran. 3.4. Tingkat PEBIN Tugas pokok penanggungjawab PEBIN menyelenggarakan akuntansi BMN pada tingkat Kementerian Negara/Lembaga yang ditetapkan sebagai PEBIN dengan fungsi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan akuntansi BMN, b. Menyusun dan menyampaikan laporan BMN secara berkala. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, PEBIN melaksanakan kegiatan sebagaimana uraian di bawah ini. 3.4.1. Penanggung jawab PEBIN Penanggung jawab PEBIN melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Menunjuk dan menetapkan Petugas akuntansi BMN, b. Menyiapkan rencana pelaksanaan sistem akuntansi BMN, c. Mengkoordinasikan pelaksanaan sistem akuntansi BMN, d. Menetapkan Penanggungjawab Organisasi Akuntansi BMN pada setiap tingkat unit organisasi Akuntansi BMN,

31

32

e. Mengevaluasi hasil kerja petugas pelaksana, f. Menelaah Buku Inventaris dan Buku Persediaan serta menandatangani laporan BMN tingkat PEBIN, g. Menyampaikan Laporan BMN ke Menteri Keuangan up. Kepala BAKUN pada akhir periode laporan. 3.4.2. Petugas akuntansi BMN Petugas akuntansi BMN pada tingkat PEBIN yang terdiri dari Petugas Administrasi dan Petugas Verifikasi melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Memelihara Laporan BMN dan LKB dari PBI, b. Menyusun BI berdasarkan penggabungan data BMN PBI, c. Menyusun Laporan BMN tingkat PEBIN berdasarkan BI PEBIN setiap akhir periode laporan, d. Menyusun LKB berdasarkan penggabungan LKB PBI, e. Menyusun Laporan BMN pada akhir periode laporan, f. Melakukan tutup buku pada akhir tahun anggaran.

32

33

BAB IV SISTEM AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA 4.1. Akuntansi BMN pada Tingkat UPB 4.1.1. Dokumen Sumber Dokumen yang digunakan dalam akuntansi BMN dan menjadi dasar dalam pencatatan BMN adalah sebagai berikut: a. Saldo Awal Menggunakan catatan dan atau Laporan BMN periode sebelumnya dan apabila diperlukan, dapat dilakukan inventarisasi. b. Perolehan/Pengembangan/Penghapusan Berita Acara Serah Terima BMN; Bukti Kepemilikan BMN; Surat Perintah Membayar (SPM); Faktur pembelian; Kuitansi; Surat Keputusan Penghapusan; Dokumen lain yang sah. 4.1.2. Jenis Transaksi Akuntansi BMN Transaksi yang dicatat dalam Akuntansi BMN meliputi tiga jenis, yaitu Perolehan, Perubahan dan Penghapusan. 4.1.2.1. Perolehan BMN Pembelian, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil pembelian. Transfer Masuk, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil transfer masuk dari UPB yang lain dalam satu PEBIN. Hibah, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil penerimaan dari pihak ketiga diluar Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. Rampasan, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil rampasan berdasarkan putusan pengadilan.

33

34

Penyelesaian Pembangunan, merupakan transaksi perolehan BMN dari hasil penyelesaian pembangunan berupa bangunan /gedung dan BMN lainnya yang telah diserahterimakan dengan Berita Acara Serah Terima. Pembatalan Penghapusan, merupakan pencatatan BMN dari hasil pembatalan penghapusan yang sebelumnya telah dihapuskan/ dikeluarkan dari pembukuan. Reklasifikasi Masuk, merupakan transaksi BMN yang sebelumnya telah dicatat dengan klasifikasi BMN yang lain.

4.1.2.2.

Perubahan BMN Pengurangan, merupakan transaksi pengurangan kuantitas BMN. Pengembangan, merupakan transaksi pengembangan BMN yang dikapitalisir yang mengakibatkan pemindahbukuan dari BI Ekstrakomptabel ke BI Intrakomptabel atau perubahan nilai/satuan BMN dalam BI Intrakomptabel. Perubahan Kondisi, merupakan pencatatan perubahan kondisi BMN. Koreksi Perubahan Nilai/Kuantitas, merupakan koreksi pencatatan atas nilai/kuantitas BMN yang telah dicatat dan telah dilaporkan sebelumnya.

4.1.2.3.

Penghapusan BMN Penghapusan, merupakan transaksi untuk menghapus BMN dari pembukuan. Transfer Keluar, merupakan transaksi penyerahan BMN ke UPB lain dalam satu PEBIN. Hibah, merupakan transaksi penyerahan BMN kepada pihak ketiga. Reklasifikasi Keluar, merupakan transaksi BMN ke dalam klasifikasi BMN yang lain. Transaksi ini berkaitan dengan transaksi Reklasifikasi Masuk. Koreksi Pencatatan, merupakan transaksi untuk mengubah catatan BMN yang telah dilaporkan sebelumnya.

4.1.3. Klasifikasi dan Kodefikasi BMN

34

35

Klasifikasi dan kodefikasi BMN didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 18/KMK.018/1999 tanggal 14 Januari 1999 tentang Klasifikasi dan Kodefikasi Barang Inventaris Milik/Kekayaan Negara. Apabila terdapat BMN yang belum terdaftar pada surat keputusan tersebut, agar menggunakan klasifikasi dan kode barang yang mendekati jenis dan atau fungsinya. 4.1.4. Satuan Barang Satuan barang dalam akuntansi BMN menggunakan satuan yang terukur dan baku. 4.1.5. Nilai Barang Nilai barang dicatat berdasarkan harga perolehan (historical cost). Apabila harga perolehan tidak diketahui, maka dilakukan penaksiran dengan metode tertentu dan jika penentuan harga taksiran tidak dapat dilakukan maka BMN tersebut diberi nilai satu rupiah (Rp1). 4.1.6. Kapitalisasi BMN Penentuan nilai kapitalisasi dalam Akuntansi BMN mengacu pada keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 01/KM.12/2001 tanggal 18 Mei 2001 tentang Pedoman Kapitalisasi BM/KN dalam Sistem Akuntansi Pemerintah. Penerapan kapitalisasi dalam Akuntansi BMN, mengakibatkan Buku Inventaris dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. BI Intrakomptabel mencakup BMN yang memenuhi kriteria kapitalisasi dan seluruh BMN yang diperoleh sebelum berlakunya kebijakan kapitalisasi, dan BMN yang diperoleh melalui transaksi Transfer Masuk/Penerimaan dari pertukaran/Pengalihan Masuk serta BMN yang dipindahbukukan dari BI Ekstrakomptabel pada saat nilai akumulasi harga perolehan dan nilai pengembangannya telah mencapai batas minimum kapitalisasi. 2. BI Ekstrakomptabel mencakup BMN yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi. 4.1.7. Persediaan 4.1.7.1. Pencatatan Persediaan Persediaan dicatat dalam Buku Persediaan untuk setiap jenis barang. 4.1.7.2. Pelaporan Persediaan Saldo Persediaan dilaporkan pada setiap akhir semester. Nilai per jenis persediaan dihitung berdasarkan saldo per jenis persediaan dikalikan dengan harga pembelian terakhir.

35

36

Penyajian perkiraan persediaan dalam Neraca didasarkan pada hasil proses mapping klasifikasi BMN sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.018/1999 dengan perkiraan neraca (lihat lampiran pedoman ini).

4.1.8. Kode Lokasi Kode Lokasi adalah kode yang dipergunakan untuk mengidentifikasi unit penanggung jawab akuntansi BMN. Kode ini terdiri dari 14 (empat belas) angka yang memuat kode PEBIN, PBI, PPBI, dan UPB, dengan susunan sebagai berikut:

XX . XX . XX . XXXXXX . XX. UPB Bagian Proyek UPB PPBI PBI PEBIN Kode PEBIN, mengacu kepada kode Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. Kode PBI, mengacu kepada Kode Anggaran unit eselon I pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. Kode PPBI, mengacu kepada Kode Wilayah Anggaran. Khusus Departemen Keuangan, kode PPBI yang digunakan adalah Kode Kantor Wilayah. Unit kerja yang tidak mempunyai PPBI, kode PPBI diisi dengan 00. Kode UPB, mengacu kepada Kode Satuan Kerja yang tercantum pada DIK untuk Kantor atau kode DIP untuk Proyek/Bagian Proyek. Kode UPB Bagian Proyek, mengacu kepada urutan nomor Bagian Proyek yang tercantum pada kode DIP untuk Bagian Proyek. Kode ini diisi dengan 00 untuk UPB Kantor/Proyek

Organisasi akuntansi BMN yang tidak menguasai bagian anggaran atau yang mengelola dana sendiri (swadana), menggunakan kode khusus dengan persetujuan Badan Akuntansi Keuangan Negara. 4.1.9. Kode Barang

36

37

Kode Barang terdiri dari golongan, bidang, kelompok, sub kelompok dan subsub kelompok, dengan susunan sebagai berikut:

X.

XX . XX .

XX .

XXX . Sub-Sub Kelompok Sub Kelompok Kelompok Bidang Golongan

Pengelompokan/klasifikasi BMN seperti tersebut di atas berhubungan dengan Sistem Akuntansi BMN pada masing-masing jenjang organisasi Akuntansi BMN. Pada tingkat UPB, jenis BMN diklasifikasikan ke dalam sub-sub kelompok, pada tingkat PPBI diklasifikasi ke dalam sub kelompok, pada tingkat PBI dan PEBIN diklasifikasikan ke dalam kelompok. 4.1.10. Kode Registrasi Kode Registrasi adalah kode yang terdiri dari Kode Lokasi ditambah dengan tahun perolehan dan Kode Barang ditambah dengan nomor urut pendaftaran. Kode registrasi merupakan tanda pengenal BMN dengan susunan sebagai berikut: PEBIN PBI PPBI UPB UPB Bag. Proyek Tahun Perolehan XX . XX . XX . XXXXXX. XX XXXX

37

38

X .

XX . XX .

XX .

XXX . XXXXXX No. Urut Pendaftaran Sub-Sub Kelompok Sub Kelompok Kelompok Bidang Golongan

Contoh : Pada Periode Akuntansi 2003 Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor 231421.00) melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada saat perolehan barang tersebut nomor pencatatan terakhir untuk Note Book yang dikuasai satuan kerja yang bersangkutan adalah 000037. Berdasarkan hal tersebut UPB dapat memberikan tanda pada Note Book tersebut sbb: 15. 01. 00. 231421.00. 2003 2. 12. 01. 02. 003. 000038 4.1.11. Penentuan Kondisi BMN Penentuan kondisi BMN mengacu kepada Lampiran II keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 01/KM.12/2001 tanggal 18 Mei 2001 tentang Pedoman Kapitalisasi BM/KN dalam Sistem Akuntansi Pemerintah. 4.1.12. Inventarisasi 4.1.12.1. Tujuan Inventarisasi, Inventarisasi bertujuan untuk membandingkan antara catatan BMN dengan jumlah, nilai, harga, kondisi dan keberadaaan seluruh BMN yang dimiliki dan atau dikuasai oleh UPB dalam rangka tertib administrasi BMN. Inventarisasi dilakukan oleh UPB secara berkala jika catatan BMN dianggap tidak akurat. 4.1.12.2. Tahapan Dalam Melaksanakan Inventarisasi a. Persiapan 1. Membentuk tim inventarisasi. 2. Membagi tugas dan menyusun jadwal pelaksanaan inventarisasi. 3. Mengumpulkan dokumen BMN. 4. Menyiapkan label sementara. 5. Membuat denah ruangan, memberi nomor ruangan dan menentukan penanggung jawab ruangan.

38

39

6. Menyiapkan kertas kerja inventarisasi. b. Pelaksanaan 1. Menghitung jumlah BMN per sub-sub kelompok barang. 2. Mencatat BMN ke dalam kertas kerja inventarisasi. 3. Menempelkan label sementara pada BMN yang telah dihitung. 4. Menentukan kondisi BMN dengan kriteria baik, rusak ringan atau rusak berat. 5. Menyusun LHI. 6. Membandingkan LHI dengan dokumen BMN yang ada. 7. Membuat daftar BMN yang tidak ditemukan, belum pernah dicatat dan rusak berat. 8. Menyampaikan LHI, Daftar BMN yang tidak ditemukan, belum pernah dicatat, dan rusak berat ke Penanggungjawab UPB untuk ditindaklanjuti. c. Tindak Lanjut 1. Menelusuri BMN yang tidak ditemukan 2. Membuat usulan penghapusan BMN yang rusak berat. 3. Mencatat hasil inventarisasi ke dalam sistem akuntansi BMN. 4.1.13. Formulir Akuntansi Setiap formulir yang dibuat dalam akuntansi BMN harus dapat ditelusuri dan dibandingkan dengan formulir akuntansi BMN lainnya. Akuntansi BMN tingkat UPB menggunakan formulir sebagai berikut: a. Buku Inventaris Intrakomptabel - Form Ak.1.01 b. Buku Inventaris Ekstrakomptabel - Form Ak.1.02 c. Buku Persediaan - Form Ak.1.03 d. Kartu Inventaris Barang (KIB) Tanah - Form Ak.1.04.01 e. Kartu Inventaris Barang (KIB) Bangunan Gedung - Form Ak.1.04.01 f. Kartu Inventaris Barang (KIB) Alat Angkutan Bermotor - Form Ak.1.05 g. Kartu Inventaris Barang (KIB) Senjata Api - Form Ak.1.05 h. Daftar Inventaris Lainnya (DIL) - Form Ak.1.06 i. Daftar Inventaris Ruangan (DIR) - Form Ak.1.07 j. Laporan Hasil Inventarisasi (LHI) - Form Ak.1.01 k. Laporan BMN Triwulanan - Form Ak.1.08 l. Laporan BMN Tahunan - Form Ak.1.09 m. Laporan Kondisi Barang (LKB) - Form Ak.1.10 n. Laporan Persediaan - Form Ak.1.11 4.1.14. Prosedur Akuntansi 1. Proses Triwulanan Membukukan data transaksi BMN ke dalam sistem Akuntansi BMN, berdasarkan dokumen sumber, Membuat atau memperbaharui KIB, DIR, dan DIL Menyampaikan daftar transaksi BMN setiap akhir bulan ke unit

39

40

akuntansi keuangan, Membuat Laporan BMN pada akhir triwulan, Meminta pengesahan Penanggung jawab UPB atas Laporan BMN, Menyampaikan Laporan BMN ke PPBI atau PBI, setelah berakhirnya suatu triwulan, termasuk Persediaan pada akhir triwulan 2 dan 4, Mengarsipkan Laporan BMN secara tertib. 2. Proses Akhir Periode Akuntansi Menginstruksikan kepada setiap Penanggungjawab Ruangan untuk melakukan pengecekan ulang kondisi BMN yang berada di ruangan masing-masing, Mencatat perubahan kondisi BMN yang telah disahkan oleh Penanggungjawab Ruangan ke dalam Sistem Akuntansi BMN, Membuat LKB, Meminta pengesahan Penanggungjawab UPB atas LKB, Menutup BI Intrakomptabel dan BI Ekstrakomptabel, Membuat Laporan BMN Tahunan, Meminta persetujuan Penanggungjawab UPB atas Laporan BMN, Menyampaikan Laporan BMN Tahunan dan LKB ke PPBI atau PBI untuk UPB Pusat setelah berakhirnya satu Periode Akuntansi, Mengarsipkan salinan BI Intrakomptabel, BI Ekstrakomptabel, LKB, dan Laporan BMN secara tertib.

4.2.

Akuntansi BMN Tingkat PPBI

4.2.1 Formulir Akuntansi Akuntansi BMN tingkat PPBI menggunakan formulir sebagai berikut : a. Buku Inventaris Intrakomptabel b. Laporan BMN Triwulanan c. Laporan BMN Tahunan d. Laporan Kondisi Barang 4.2.2. Prosedur Akuntansi 1. Proses Triwulanan Menerima Laporan BMN dari UPB. Menggabungkan Laporan BMN yang diterima dari UPB ke dalam BI Intrakomptabel PPBI, Membuat Laporan BMN Triwulanan, Meminta pengesahan Penanggung jawab PPBI atas Laporan BMN Triwulanan, Menyampaikan Laporan BMN ke PBI dan KAR, setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan, Mengarsipkan salinan Laporan BMN secara tertib.

40

41

2.

Proses Akhir Periode Akuntansi Membuat dan meminta pengesahan Penanggung jawab PPBI atas LKB, Menutup BI Intrakomptabel, Membuat Laporan BMN Tahunan dan meminta pengesahan Penanggung jawab PPBI atas Laporan BMN, Menyampaikan Laporan BMN dan LKB ke PBI, setelah berakhirnya satu Periode Akuntansi, Menyampaikan Laporan BMN ke KAR, setelah berakhirnya satu Periode Akuntansi, Mengarsipkan salinan, LKB, BI Intrakomptabel, dan Laporan BMN secara tertib, Akuntansi BMN Tingkat PBI

4.3.

4.3.1 Formulir Akuntansi Akuntansi BMN tingkat Penguasa Barang Inventaris (PBI) menggunakan formulir sebagai berikut: a. Buku Inventaris Intrakomptabel b. Laporan BMN Triwulanan c. Laporan BMN Tahunan d. Laporan Kondisi Barang 4.3.2 Prosedur Akuntansi 1. Proses Triwulan Menerima Laporan BMN dari PPBI dan atau UPB Pusat, Menggabungkan Laporan BMN yang diterima dari PPBI dan atau UPB Pusat ke dalam BI Intrakomptabel PBI, Membuat Laporan BMN Triwulanan, Meminta pengesahan Penanggung jawab PBI atas Laporan BMN Triwulanan, Menyampaikan Laporan BMN ke PEBIN dan KAR, setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan, Mengarsipkan salinan Laporan BMN secara tertib dan teratur. Proses Akhir Periode Akuntansi Membuat dan meminta pengesahan Penanggung jawab PBI atas LKB, Menutup BI Intrakomptabel, Membuat dan meminta pengesahan Penanggung jawab PBI atas Laporan BMN Tahunan, Menyampaikan Laporan BMN dan LKB ke PEBIN setelah berakhirnya Periode Akuntansi,

2.

41

42

Menyampaikan Laporan BMN ke KAR setelah berakhirnya Periode Akuntansi, Mengarsipkan salinan BI Intrakomptabel, LKB, dan Laporan BMN secara tertib dan teratur.

42

43

4.4.

Akuntansi BMN Tingkat PEBIN

4.4.1 Formulir Akuntansi Akuntansi BMN tingkat Pembina Barang Inventaris menggunakan formulir sebagai berikut: a. Buku Inventaris Intrakomptabel b. Laporan BMN Triwulanan c. Laporan BMN Tahunan 4.4.2 Prosedur Akuntansi 1. Proses Triwulanan Menerima Laporan BMN dari PBI, Menggabungkan Laporan BMN yang diterima dari PBI ke dalam BI Intrakomptabel PEBIN, Membuat Laporan BMN Triwulanan dan meminta pengesahan Penanggung jawab PEBIN atas Laporan BMN Triwulanan, Menyampaikan Laporan BMN ke Menteri Keuangan cq. Kepala BAKUN paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya triwulan yang bersangkutan, Mengarsipkan Laporan BMN secara tertib. Proses Akhir Periode Akuntansi, Mencetak LKB, BI Intrakomptabel dan Laporan BMN Tahunan, Meminta pengesahan Penanggung jawab PEBIN atas Laporan BMN, Menyampaikan Laporan BMN ke Menteri Keuangan cq. Kepala BAKUN paling lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah berakhirnya Periode Akuntansi, Mengarsipkan salinan, LKB, BI Intrakomptabel, dan Laporan BMN secara tertib dan teratur.

2.

43

44

BAB V FORMULIR AKUNTANSI BMN 5.1 Buku Inventaris Intrakomptabel Form Ak.1.1.01

a. Penjelasan Umum Buku Inventaris Intrakomptabel tingkat UPB dipergunakan untuk mencatat BMN yang memenuhi kriteria kapitalisasi yang dilakukan secara berkesinambungan dan disusun dalam klasifikasi sub-sub kelompok barang. Pengisian BI Intrakomptabel adalah sebagai berikut: b. Cara Pengisian
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22). (23). (24). (25). (26). (27). (28). (29). (30).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan nama sub-sub kelompok Diisi dengan kode sub-sub kelompok Diisi dengan kode perkiraan Diisi dengan saldo awal Periode Akuntansi berjalan pada kolom 9, 10, 12, 13, 14 dan kolom 15 Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan tanggal pembukuan Diisi dengan tanggal perolehan Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang Diisi dengan merk/type Diisi dengan T untuk mutasi bertambah atau K untuk mutasi berkurang Diisi dengan transaksi Diisi dengan dasar mutasi Diisi dengan jumlah barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan harga barang per satuan Diisi dengan jumlah harga barang Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat Diisi dengan total kolom 9 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 12 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 13 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 14 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 15 pada akhir Periode Akuntansi

44

45

PEBIN PBI PPBI UPB Kode UPB

: (1)... : (2) : (3)... : (4)... : (5)... BUKU INVENTARIS INTRA KOMPTABEL

Form Ak.1.1.01 Halaman: (6)

SUB-SUB KELOMPOK : (7)... KODE SUB-SUB KELOMPOK : (8)... KODE PERKIRAAN : (9)... Identitas Barang Tanggal Perolehan 3 Nomor Urut Merk/ T/K Pendaftaran Type 4 5 6 Penambahan/Pengurangan Transaksi 7 Dasar Mutasi 8 Harga Barang Satuan 11 Jumlah 12 Kondisi Barang B 13 RR 14 RB 15

No 1

Tanggal Pembukuan 2

Jumlah Barang 9

Satuan Barang 10

Saldo Awal Periode Akuntansi (10)


(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)

Posisi per 31 Desember .

(26)

(27)

(28) (29)

(30)

45

46

5.2.

Buku Inventaris Ekstrakomptabel Form Ak.1.1.02

a. Penjelasan Umum Buku Inventaris Ekstrakomptabel untuk tingkat UPB dipergunakan untuk mencatat BMN yang tidak memenuhi kriteria kapitalisasi yang dilakukan secara berkesinambungan dan disusun dalam klasifikasi sub-sub kelompok barang. Pengisian BI Ekstrakomptabel tingkat UPB adalah sebagai berikut: b. Cara Pengisian (1). Diisi dengan nama PEBIN (2). Diisi dengan nama PBI (3). Diisi dengan nama PPBI (4). Diisi dengan nomor urut halaman (5). Diisi dengan nama UPB (6). Diisi dengan kode UPB (7). Diisi dengan nama sub-sub kelompok (8). Diisi dengan kode sub-sub kelompok (9). Diisi dengan kode perkiraan (10). Diisi dengan saldo awal Periode Akuntansi berjalan pada kolom 9, 10, 12, 13, 14 dan kolom 15 (11). Diisi dengan nomor urut pencatatan (12). Diisi dengan tanggal pembukuan (13). Diisi dengan tanggal perolehan (14). Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang (15). Diisi dengan merk/type (16). Diisi dengan T untuk mutasi bertambah atau K untuk mutasi berkurang (17). Diisi dengan transaksi (18). Diisi dengan dasar mutasi (19). Diisi dengan jumlah barang (20). Diisi dengan satuan barang (21). Diisi dengan harga barang per satuan (22). Diisi dengan jumlah harga barang (23). Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik (24). Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan (25). Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat (26). Diisi dengan total kolom 9 pada akhir Periode Akuntansi (27). Diisi dengan total kolom 12 pada akhir Periode Akuntansi (28). Diisi dengan total kolom 13 pada akhir Periode Akuntansi (29). Diisi dengan total kolom 14 pada akhir Periode Akuntansi (30). Diisi dengan total kolom 15 pada akhir Periode Akuntansi

46

47

PEBIN PBI PPBI UPB Kode UPB

: (1)... : (2) : (3)... : (4)... : (5)... BUKU INVENTARIS EKSTRA KOMPTABEL

Form Ak.1.05 Halaman: (6)

SUB-SUB KELOMPOK KODE SUB-SUB KELOMPOK KODE PERKIRAAN Identitas Barang Tanggal Nomor Urut Merk/ T/K Perolehan Pendaftaran Type 3 4 5 6 Penambahan/Pengurangan Transaksi 7 Dasar Mutasi 8 Harga Barang Satuan 11 Jumlah 12

: (7)... : (8)... : (9)...

Tanggal No Pembukuan 1 2

Jumlah Barang 9

Satuan Barang 10

Kondisi Barang B 13 RR 14 RB 15

Saldo Awal Periode Akuntansi (10)


(11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)

Jumlah per 31 Desember .

(26)

(27)

(28) (29)

(30)

47

48

5.3.

Buku Persediaan Form Ak.1.1.03

a. Penjelasan Umum 1. Buku Persediaan dibuat dalam bentuk kartu untuk setiap jenis barang. 2. Buku Persediaan dikelola oleh petugas yang menangani persediaan. b. Cara Pengisian
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor kartu Diisi dengan nomor halaman Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan jenis Persediaan Diisi dengan satuan barang Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan tanggal transaksi Diisi dengan Nama Pemasok atau Unit Pemakai Diisi dengan jumlah satuan barang persediaan yang masuk Diisi dengan harga barang persatuan yang masuk Diisi dengan jumlah satuan barang persediaan yang keluar Diisi dengan jumlah saldo barang persediaan Diisi dengan nilai barang persediaan yaitu saldo persediaan dikalikan dengan harga beli terakhir Diisi dengan paraf dan nama petugas yang mengelola barang persediaan

48

49

PEBIN PBI PPBI

:(1) :(2) :(3)

Form Ak.1.1.03 Nomor Kartu : (4) Halaman : (5)

BUKU PERSEDIAAN UPB : (6) KODE UPB : (7) No. Tgl Uraian Urut 1 2 3 Jenis Barang : (8) Satuan : ...(9) Saldo Paraf Jumlah Nilai 7 8 9

Masuk 4

Harga Beli 5

Keluar 6

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

49

50

5.4.

Kartu Inventaris Barang (KIB)

Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah kartu untuk mencatat identitas BMN tertentu secara lengkap yaitu tanah, bangunan gedung, alat angkutan darat, apung dan udara bermotor serta senjata api. Kartu Inventaris Barang dibuat oleh Unit Pengurus Barang dan tidak disampaikan ke jenjang unit akuntansi BMN di atasnya. Mutasi/perubahan BMN dilaporkan pada Catatan Mutasi/Perubahan. Bila terdapat perubahan data BMN yang tidak dapat dicatat pada Catatan Mutasi Perubahan, maka dibuat KIB baru dengan tetap melampirkan KIB sebelumnya. 5.4.1 KIB Tanah Form Ak.1.2.01 KIB Tanah dibuat per sertifikat/akte jual beli/girik/bukti perolehan lainnya berdasarkan perolehan. Pengisian KIB Tanah adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22). (23). (24). (25). (26). (27). (28). (29). (30).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor KIB Diisi dengan nomor kode barang per sub-sub kelompok Diisi dengan nama Kelompok Diisi dengan nama Sub Kelompok Diisi dengan nama Sub-sub Kelompok Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan luas tanah seluruhnya dalam M2 Diisi dengan luas tanah yang digunakan untuk bangunan Diisi dengan luas tanah yang digunakan untuk sarana lingkungan Diisi dengan luas tanah kosong Diisi dengan nama provinsi Diisi dengan nama kotamadya/kabupaten Diisi dengan nama kecamatan Diisi dengan nama kelurahan/desa Diisi dengan nama jalan Diisi dengan nomor RT/RW/RK Diisi dengan batas tanah sebelah Utara Diisi dengan batas tanah sebelah Timur Diisi dengan batas tanah sebelah Selatan Diisi dengan batas tanah sebelah Barat Diisi dengan nomor dan tgl sertifikat/akte jual beli/girik atau bukti lain Diisi dengan cara perolehan, Pembebasan, Hibah, Pertukaran, atau Pembelian Diisi dengan nama orang/badan/instansi asal perolehan tanah Diisi dengan tanggal perolehan Diisi dengan harga tanah per M2 pada saat tanah diperoleh Diisi dengan harga tanah seluruhnya pada saat tanah diperoleh

50

51

(31).

(32).

(33). (34). (35). (36). (37). (38). (39). (40). (41).

Diisi dengan Perolehan jika harga didasarkan pada harga perolehan, atau Taksiran jika harga tanah ditentukan berdasarkan harga taksiran. Penaksiran harga tanah dilakukan jika dokumen sumber perolehan tidak diketahui, dan penaksiran nilai tanah didasarkan pada ketentuan yang berlaku. Penaksiran nilai tanah dilengkapi dengan berita acara penaksiran. Diisi dengan APBN, dengan mencantumkan nomor dan tanggal DIK/SKO atau Non APBN sumber dana lainnya, atau diisi dengan Berita Acara Penaksiran dengan mencantumkan nomor dan tanggal Berita Acara Penaksiran. Diisi dengan nama dan alamat unit yang memakai/menggunakan tanah tersebut Diisi dengan hal-hal yang dianggap perlu Diisi dengan tanggal pembuatan KIB, nama dan jabatan penanggungjawab UPB, tanda tangan dan stempel dinas Diisi dengan tanggal persetujuan, nama dan jabatan struktural yang menyetujui KIB, tanda tangan dan stempel dinas Diisi dengan nomor urut pencatatan Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan tanggal pencatatan Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan jenis transaksi Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan kuantitas Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan harga Catatan Mutasi/Perubahan

51

52

PEBIN :(1) PBI :(2) PPBI :(3)

a. No. KIB b. Kode Barang KARTU INVENTARIS BARANG TANAH BIDANG KELOMPOK SUB KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK : TANAH : ...(6) : ...(7) : ...(8)

Form Ak.1.2.01 : ...(4) : ...(5)

UPB KODE UPB

: ...(9) : ...(10) II. PENGADAAN 1. Cara Perolehan : ...(26) : ...(27) 2. Dari 3. Tgl. Perolehan : ...(28) 4. - Harga per M2 : Rp ...(29)... : ...(14). M2 - Harga seluruhnya : Rp ...(30) - Dasar harga : ...(15). : ...(16). : ...(17). : ...(18). : ...(19). : ...(20). 1. Nama Unit 2. Alamat No. Tgl. 5. Sumber Dana : (31) : (32)

I. UNIT BARANG 1. Luas tanah seluruhnya 2. Luas tanah untuk bangunan 3. Luas tanah untuk sarana lingkungan (jalan, taman dan lain-lain) 4. Luas tanah kosong 5. Lokasi - Propinsi - Kodya/Kabupaten *) - Kecamatan - Kelurahan/Desa *) - Jalan - RT/RW/RK

: ...(11) M2 : ...(12) M2 : ...(13) M2

... : (32) : (32) III. UNIT PEMAKAI : (33) : (33)

6. Tanda-tanda Batas Tanah : ...(21). - Utara : ...(22). - Timur - Selatan - Barat a. : ...(25) b. : ...(25) c. .... (25) Disetujui Tgl. Nama pejabat Jabatan struktural Tanda tangan dan stempel *) Coret yang tidak perlu : (36) : (36) : (36) : (36) : ...(23). : ...(24).

IV. CATATAN PENGISI .................................................................. ....(34)... .................................................................. Diisi tgl. Nama Jabatan Tanda tangan dan stempel ................................................................... : (35) : (35) : (35) : (35)

7. Surat-surat hak atas tanah

52

53

CATATAN MUTASI/PERUBAHAN Nomor Urut (37) Jenis Transaksi (39)

Tanggal

Kuantitas

Harga

(38)

(40)

(41)

53

54

5.4.2. KIB Bangunan Gedung Form Ak.1.2.02 KIB Bangunan Gedung dibuat untuk setiap Bangunan Gedung. Cara Pengisian KIB Bangunan Gedung sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22). (23). (24). (25). (26). (27). (28). (29).

(30).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor KIB Diisi dengan nomor kode barang per sub-sub kelompok Diisi dengan nama Kelompok Diisi dengan nama Sub Kelompok Diisi dengan nama Sub-sub Kelompok Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan luas lantai banguan dalam M2 Diisi dengan jumlah lantai Diisi dengan type/standar bangunan menurut ketentuan yang berlaku khusus untuk rumah instansi Diisi dengan tahun berakhir pembuatan bangunan tersebut sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan atau tahun bangunan digunakan Diisi dengan nomor IMB Diisi dengan tanggal IMB Diisi dengan nama provinsi Diisi dengan nama kotamadya/kabupaten Diisi dengan nama kecamatan Diisi dengan nama kelurahan/desa Diisi dengan nama jalan Diisi dengan nomor/nama RT/RW/RK Diisi dengan nomor KIB Tanah tempat bangunan didirikan Diisi dengan nama orang/badan/instansi asal perolehan bangunan Diisi dengan cara perolehan, Pembangunan/Pembelian/Hibah/ Pertukaran Diisi dengan tanggal perolehan Diisi dengan kondisi saat bangunan diperoleh Diisi dengan harga/nilai bangunan pada saat diperoleh Diisi dengan Perolehan jika harga didasarkan pada harga perolehan, atau Taksiran jika harga/nilai bangunan ditentukan berdasarkan taksiran. Penaksiran harga bangunan dilakukan jika dokumen sumber perolehan tidak diketahui, dan penaksiran nilai bangunan didasarkan pada ketentuan yang berlaku. Penaksiran nilai bangunan dilengkapi dengan berita acara penaksiran. Diisi dengan APBN, dengan mencantumkan nomor dan tanggal DIK/SKO atau Non APBN sumber dana lainnya atau diisi dengan Berita Acara Penaksiran dengan mencantumkan nomor dan tanggal Berita Acara Penaksiran.

54

55

(31). (32). (33). (34). (35). (36). (37). (38). (39). (40).

Diisi dengan nama dan alamat unit yang memakai/menggunakan bangunan tersebut Diisi dengan hal-hal yang dianggap perlu Diisi dengan tanggal pembuatan KIB, nama dan jabatan penanggungjawab UPB, tanda tangan dan stempel dinas Diisi dengan tanggal persetujuan, nama dan jabatan struktural yang menyetujui KIB, tanda tangan dan stempel dinas Diisi dengan nomor urut pencatatan Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan tanggal pencatatan Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan jenis transaksi Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan kuantitas Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan luas Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan harga Catatan Mutasi/Perubahan

55

56

PEBIN PBI PPBI

:(1) :(2) :(3) KARTU INVENTARIS BARANG BANGUNAN GEDUNG BIDANG KELOMPOK SUB KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK a. No. KIB

Form Ak.1.2.02 : (4) :(5) b. Kode Barang

: BANGUNAN GEDUNG : (6) : (7) : (8)

UPB KODE UPB

: (9) : (10)

I. UNIT BARANG 1. Luas bangunan : (11) 2. Jumlah lantai : (12) 3. Type : (13) 4. Tahun selesai dibangun/digunakan : (14) 5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) : No. (15)... :TGL: ...(16).. 6. Letak Bangunan Propinsi : (17) Kodya/Kabupaten *) Kecamatan Kelurahan/Desa *) Jalan RT/RW/RK 7. No. KIB Tanah :000004 : (18) : (19) : (20) : (21) : (22) : (23) M2 lantai 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

II. PENGADAAN Cara Perolehan Dari Tgl. Perolehan Kondisi Perolehan Harga Dasar Harga Sumber Dana : (24) : (25) : (26) : (27) : (28) : (29) : (30)

III. UNIT PEMAKAI 1. Nama Unit : (31) 2. Alamat : (31) IV. CATATAN PENGISI (32)... Diisi tgl. Nama Jabatan Tanda tangan dan stempel : (33) : (33) : (33) : (33)

Disetujui Tgl. Nama pejabat Jabatan struktural Tanda tangan dan stempel *) Coret yang tidak perlu

: (34) : (34) : (34) : (34)

56

57

CATATAN MUTASI/PERUBAHAN Nomor Urut (35) Jenis Transaksi (37)

Tanggal

Kuantitas

Luas

Harga

(36)

(38)

(39)

(40)

57

58

5.4.3. KIB Alat Angkutan Bermotor Form Ak.1.2.03 KIB Alat Angkutan dibuat untuk setiap Alat Angkutan Bermotor (darat, apung dan udara). Cara Pengisian KIB Alat Angkutan Bermotor sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22). (23). (24). (25). (26). (27). (28). (29). (30). (31). (32). (33). (34). (35).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor KIB Diisi dengan nomor kode barang per sub-sub kelompok Diisi dengan nama Kelompok Diisi dengan nama Sub Kelompok Diisi dengan nama Sub-sub Kelompok Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan merk Diisi dengan type Diisi dengan tahun pembuatan Diisi dengan nama pabrik pembuat Diisi dengan negara pembuat Diisi dengan tempat perakitan Diisi dengan daya muat orang dan barang Diisi dengan bobot mati kendaraan Diisi dengan daya mesin misalnya untuk kapal dalam PK, atau untuk angkutan darat bermotor isi silender dalam CC Diisi dengan sistem penggerak kenderaan Diisi dengan jumlah mesin penggerak Diisi dengan jenis bahan bakar yang digunakan Diisi dengan nomor mesin kendaraan Diisi dengan nomor rangka kendaraan Diisi dengan nomor BPKB untuk alat angkutan darat bermotor atau yang sejenis Diisi dengan nomor polisi untuk alat angkutan darat bermotor, atau nomor pengenal kendaraan untuk alat angkutan laut dan udara bermotor Diisi dengan kelengkapan yang dimiliki Diisi dengan cara perolehan, Pembuatan/Pembelian/Hibah/ Pertukaran Diisi dengan nama orang/badan/instansi asal perolehan kendaraan Diisi dengan tanggal perolehan Diisi dengan kondisi saat alat angkutan diperoleh Diisi dengan harga/nilai alat angkutan pada saat diperoleh Diisi dengan Perolehan jika harga didasarkan pada harga perolehan, atau Taksiran jika harga/nilai alat angkutan tersebut ditentukan berdasarkan penaksiran. Diisi dengan APBN, dengan mencantumkan nomor dan tanggal DIK/SKO atau Non APBN sumber dana lainnya Diisi dengan nama dan alamat unit yang memakai/menggunakan kendaraan tersebut

58

59

(36). (37). (38). (39). (40). (41). (42). (43).

Diisi dengan hal-hal yang dianggap perlu Diisi dengan tanggal pembuatan KIB, nama dan jabatan penanggungjawab UPB, tanda tangan dan stempel dinas Diisi dengan tanggal persetujuan, nama dan jabatan struktural yang menyetujui KIB, tanda tangan dan stempel dinas Diisi dengan nomor urut pencatatan Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan tanggal pencatatan Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan jenis transaksi Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan kuantitas Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan harga Catatan Mutasi/Perubahan

59

60

PEBIN :(1) PBI PPBI :(2) :(3) a. Nomor KIB b. No. Kode Barang KARTU INVENTARIS BARANG ALAT ANGKUTAN BERMOTOR BIDANG KELOMPOK SUB KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK UPB KODE UPB : (9) : (10) I. UNIT BARANG 1. a. Merk b. Type c. Tahun Pembuatan a. Pabrik b. Negara c. Perakitan Daya Muat Bobot Daya Mesin/Isi Silinder Jumlah Mesin Bahan Bakar No. Mesin No. Rangka No. BPKB No. Polisi : (11) : (12) : (13) : (14) : (15) : (16) : (17) : (18) : (19) : (20) : (21) : (22) : (23) : (24) : (25) : (26) IV. UNIT PEMAKAI 1. 2. Nama Unit Alamat : (35) : (35) . 1. 2. 4. 5. 6. 7. III. PENGADAAN Cara Perolehan Dari Tgl. Perolehan Kondisi Perolehan Harga Dasar Harga Sumber Dana : ALAT ANGKUTAN : (6) : (7) : (8)

Form Ak.1.2.03 : (4) : (5)

: (28) : (29) : (30) : (31) : (32) : (33) : (34) . .

2.

3. 4. 5. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

6. Mesin Penggerak

II. PERLENGKAPAN 1. .. 2. (27).. 3. .. Disetujui Tgl. Nama pejabat Jabatan struktural Tanda tangan dan stempel : (38) : (38) : (38) : (38)

V. CATATAN PENGISI (36). . Diisi tgl. Nama Jabatan Tanda tangan dan stempel : (37) : (37) : (37) : (37)

*) Coret yang tidak perlu

60

61

CATATAN MUTASI/PERUBAHAN Nomor Urut (39) Jenis Transaksi (41)

Tanggal

Kuantitas

Harga

(40)

(42)

(43)

61

62

5.4.4. KIB Senjata Api Form Ak.1.2.04 KIB Senjata Api dibuat untuk setiap Senjata Api. Cara Pengisian KIB Senjata Api sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22). (23). (24). (25). (26). (27). (28). (29). (30). (31). (32). (33). (34).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor KIB Diisi dengan nomor kode barang per sub-sub kelompok Diisi dengan nama Kelompok Diisi dengan nama Sub Kelompok Diisi dengan nama Sub-sub Kelompok Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan nama jenis senjata api Diisi dengan merk senjata api Diisi dengan type (nomor prototype) misalnya M16, AK47, FN45 dan lain-lain Diisi dengan kaliber atau ukuran senjata api Diisi dengan nomor pabrik senjata api Diisi dengan tahun pembuatan Diisi dengan nomor dan tanggal surat bukti kepemilikan senjata api tersebut Diisi dengan perlengkapan yang dimiliki, misalnya loop, sangkur, dll Diisi dengan cara perolehan, Pembuatan/Pembelian/Hibah/ Pertukaran Diisi dengan nama orang/badan/instansi asal perolehan senjata api Diisi dengan tanggal perolehan Diisi dengan kondisi saat senjata api diperoleh Diisi dengan harga/nilai senjata api pada saat diperoleh Diisi dengan Perolehan jika harga didasarkan pada harga perolehan, atau Taksiran jika harga/nilai senjata api tersebut ditentukan berdasarkan penaksiran. Diisi dengan APBN, dengan mencantumkan nomor dan tanggal DIK/SKO atau Non APBN sumber dana lainnya Diisi dengan nama dan alamat unit yang memakai/menggunakan senjata api tersebut Diisi dengan hal-hal yang dianggap perlu Diisi dengan tanggal pembuatan KIB, nama dan jabatan penanggungjawab UPB, tanda tangan dan stempel dinas Diisi dengan tanggal persetujuan, nama dan jabatan struktural yang menyetujui KIB, tanda tangan dan stempel dinas Diisi dengan nomor urut pencatatan Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan tanggal pencatatan Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan jenis transaksi Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan kuantitas Catatan Mutasi/Perubahan Diisi dengan harga Catatan Mutasi/Perubahan

62

63

PEBIN PBI PPBI

:(1) :(2) :(3) a. No. KIB

Form Ak.1.2.04
: (4) b. No. Kode Barang : (5)

KARTU INVENTARIS BARANG


SENJATA API BIDANG KELOMPOK SUB KELOMPOK SUB-SUB KELOMPOK UPB KODE UPB : (9) : (10) III. PENGADAAN Cara Perolehan : (19) Dari : (20) Tgl. Perolehan : (21) Kondisi Perolehan : (22) Harga : (23) Dasar harga : (24) Sumber dana : (25) .. IV. UNIT PEMAKAI Nama Unit : (26) Alamat : (26) V. CATATAN PENGISI (27).. Disetujui Tgl. Nama pejabat Jabatan struktural Tanda tangan dan stempel *) Coret yang tidak perlu : (29) : (29) : (29) : (29) Diisi tgl. Nama Jabatan Tanda tangan dan stempel : (28) : (28) : (28) : (28) : (28) : ALAT PERSENJATAAN : (6) : (7) : (8)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

I. UNIT BARANG Nama : (11) Merk : (12) Type : (13) Kaliber : (14) Nomor Pabrik : (15) Tahun Pembuatan : (16) Surat dan tanggal surat : (17) II. PERLENGKAPAN

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. 2. 3.

: .. : (18) : ..

1. 2.

63

64

CATATAN MUTASI/PERUBAHAN Nomor Urut (30) Jenis Transaksi (32)

Tanggal

Kuantitas

Harga

(31)

(33)

(34)

64

65

5.5.

Daftar Inventaris Ruangan (DIR) Form Ak.1.3.01

DIR dibuat oleh UPB dibuat per sub-sub kelompok barang dalam rangkap 2 (dua) dan diperbaharui jika ada perubahan. DIR asli ditempel dalam ruangan bersangkutan sedangkan tembusannya disimpan sebagai arsip untuk keperluan pengendalian dan pengawasan. Perubahan/perpindahan barang, harus dilaporkan kepada Penangungjawab UPB oleh Penanggungjawab ruangan dengan sepengetahuan atasan langsung terkait dan petugas Akuntansi BMN memutakhirkan DIR yang bersangkutan. Cara pengisian DIR adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan nama ruangan Diisi dengan nomor ruangan Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan nomor urut pendaftaran BMN Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang Diisi dengan merk/type Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok Diisi dengan tahun perolehan Diisi dengan jumlah barang Diisi dengan keterangan yang diperlukan Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan DIR Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda tangan penanggungjawab ruangan Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggungjawab UPB

65

66

PEBIN PBI PPBI

: (1) : (2) : (3) DAFTAR INVENTARIS RUANGAN (DIR)

Form Ak.1.3.01

UPB Kode UPB Ruangan Nomor


No Urut 1 Nomor Urut Pendaf taran 2

: (4) : (5) : (6) : (7)


Nama Barang 3 Tanda Pengenal Barang Merk/ Kode Tahun Type Barang Perolehan 4 5 6 Jumlah Barang 7

Keterangan 8

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

Penanggungjawab Ruangan

,. (16) Penanggung Jawab UPB Kepala (17) ..

Nama : (18) NIP : (18)

Nama : (17) NIP : (17)

Catatan: 1. Setiap terjadi perubahan/perpindahan barang harus dilaporkan kepada penanggungjawab UPB oleh penanggungjawab ruangan dengan sepengetahuan atasan langsung yang bersangkutan dan dicatat pada lembar catatan perubahan dibalik daftar ini 2. Setiap terjadi pergantian penanggungjawab ruangan harus dilaporkan oleh atasan langsung yang bersangkutan kepada penanggungjawab UPB dengan melampirkan DIR yang lama untuk diterbitkan DIR yang baru. 3. Untuk buku-buku non perpustakaan yang terdapat dalam ruangan supaya dibuat Katalog

66

67

5.6.

Daftar Inventaris Lainnya (DIL) Form Ak.1.3.02

Daftar Inventaris Lainnya (DIL) adalah daftar yang digunakan untuk mencatat BMN yang tidak dicatat dalam DIR dan KIB. Cara pengisian DIL adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor urut halaman DIL Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan nama barang Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok Diisi dengan nomor urut pendaftaran Diisi dengan merk/type barang Diisi dengan tahun perolehan Diisi dengan jumlah barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan tempat/lokasi barang berada Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan DIL Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda tangan penanggungjawab ruangan

67

68

PEBIN PBI PPBI

: (1) : (2) : (3) DAFTAR INVENTARIS LAINNYA

Form Ak.1.14 Halaman : (4)

UPB Kode UPB


No. Urut 1 Nama Barang 2

: (5) : (6)
Kode Barang 3 Nomor Urut Pendaftaran 4 Identitas Barang Tahun Jumlah Perolehan Barang 6 7

Merk/ Type 5

Satuan Barang 8

Lokasi 9

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

, (16). Penanggungjawab UPB Kepala (17)

Nama NIP

: (17) : (17).

68

69

5.7.

Laporan BMN Triwulanan UPB Form Ak.1.4.01

Laporan BMN Triwulanan pada tingkat UPB disusun untuk melaporkan posisi BMN pada awal dan akhir triwulan serta mutasi BMN selama satu triwulan. Laporan BMN Triwulanan tingkat UPB disusun dalam klasifikasi sub-sub kelompok barang dengan cara pengisian sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan triwulan yang dilaporkan Diisi dengan Periode Akuntansi yang bersangkutan Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan kode perkiraan neraca dan kode barang per sub-sub kelompok barang Diisi dengan nama perkiraan dan nama barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan kuantitas saldo awal periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo awal periode pelaporan Diisi dengan kuantitas mutasi bertambah selama satu triwulan Diisi dengan nilai mutasi bertambah selama satu triwulan Diisi dengan kuantitas mutasi berkurang selama satu triwulan Diisi dengan nilai kuantitas mutasi berkurang selama satu triwulan Diisi dengan kuantitas saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan total jumlah kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan ditandatangani penanggung jawab UPB

69

70

PEBIN PBI PPBI

..(1).. ..(2) ..(3). Halaman

Form Ak.1.4.01 : (4)..

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TRIWULAN : (5).. PERIODE AKUNTANSI : (6)..


UPB : Kode UPB : (7). (8) Saldo Awal Satuan Kuantitas 3 (11) 4 (12) Nilai 5 (13) Mutasi Bertambah Kuantitas 6 (14) Nilai 7 (15) Berkurang Kuantitas 8 (16) Nilai 9 (17) Saldo Akhir Kuantitas 10 (18) Nilai 11 (19)

Perkiraan Neraca / Sub-sub Kelompok Barang Kode 1 (9) Nama 2 (10)

Total (20)... ., (21). .. Penanggungjawab UPB Kepala (22)... (22) NIP (22)...

70

71

5.8.

Laporan BMN Tahunan UPB Form Ak.1.4.02

Laporan BMN Tahunan pada tingkat UPB disusun untuk melaporkan posisi BMN pada awal dan akhir Periode Akuntansi serta mutasi BMN selama satu Periode Akuntansi. Laporan BMN Tahunan disusun dalam klasifikasi sub-sub kelompok barang dengan cara pengisian sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan Periode Akuntansi yang dilaporkan Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan kode perkiraan neraca dan kode barang per sub-sub kelompok barang Diisi dengan nama perkiraan dan nama barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan kuantitas saldo awal periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo awal periode pelaporan Diisi dengan kuantitas mutasi bertambah selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan nilai mutasi bertambah selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan kuantitas mutasi berkurang selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan nilai kuantitas mutasi berkurang selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan kuantitas saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan total jumlah kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab UPB

71

72 PEBIN PBI PPBI

..(1).. ..(2) ..(3).

Form Ak.1.4.02 Halaman : 4)

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PERIODE AKUNTANSI : (6)..


UPB : Kode UPB : (6). (7). Mutasi Bertambah Kuantitas 6 (13) Nilai 7 (14) Berkurang Kuantitas 8 (15) Nilai 9 (16)

Perkiraan Neraca/Sub-sub Kelompok Barang Kode 1 (8) Nama 2 (9)

Saldo Awal Satuan Kuantitas 3 (10) 4 (11) Nilai 5 (12)

Saldo Akhir Kuantitas 10 (17) Nilai 11 (18)

Total (19)... ., (20). .. Penanggungjawab UPB Kepala (21)... (21) NIP (21)...

72

73

5.9.

Laporan Persediaan UPB Form Ak.1.4.03

a. Penjelasan Umum 1. Laporan Persediaan dibuat setiap akhir semester pada suatu Periode Akuntansi untuk melaporkan nilai persediaan pada akhir semester. 2. Laporan Persediaan dibuat oleh Petugas yang menangani persediaan dan diketahui oleh penanggungjawab UPB b. Cara Pengisian (1). Diisi dengan nama PEBIN (2). Diisi dengan nama PBI (3). Diisi dengan nama PPBI (4). Diisi dengan semester yang dilaporkan, (5). Diisi dengan Periode Akuntansi yang dilaporkan, (6). Diisi dengan nama UPB, (7). Diisi dengan kode UPB, (8). Diisi dengan kode bidang barang, (9). Diisi dengan uraian bidang barang, (10). Diisi dengan nilai persediaan. (11). Diisi dengan jumlah pada kolom 3 (12). Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan (13). Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pengelola persediaan (14). Diisi dengan jabatan, nama, NIP dan tanda tangan penanggungjawab UPB.

73

74

PEBIN PBI PPBI

: (1) : (2) : (3) LAPORAN PERSEDIAAN Per : (4) Periode Akuntansi : (5)

Form Ak.1.4.03

UPB : (6) KODE UPB : (7)


Bidang Barang Kode Nama

Nilai

1 (8)

2 (9)

3 (10)

Jumlah

(11)

(12), Mengetahui, Penanggungjawab UPB Kepala ...(14) Petugas Pengelola Persediaan

Nama : (14) NIP : (14)

Nama : (13) NIP : (13)..

74

75

5.10. Laporan Kondisi Barang UPB Form Ak.1.4.04 a. Penjelasan Umum 1. LKB dibuat setiap akhir Periode Akuntansi berdasarkan hasil pengecekan ulang. Teknis pelaksanaan pengecekan diserahkan kepada Penanggungjawab UPB. 2. LKB juga dapat dibuat berdasarkan kebutuhan informasi tentang kondisi barang pada saat-saat tertentu. b. Cara pengisian
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan tanggal pelaporan Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Baik tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Ringan tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Berat tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Baik pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Ringan pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Berat pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah Kolom 6, 7, 8, 9, 10 dan 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab UPB

75

76

PEBIN
PBI PPBI

: (1)
: (2) : (3)

Form - Ak.1.4.04 Halaman: (4)

LAPORAN KONDISI BARANG Per : (5).


UPB KODE UPB : (6) : (7)
Nomor Urut Pendaftaran 4 Kondisi Sebelumnya B 5 6 RR 7 RB 8 B 9 Kondisi Saat Ini RR 10 RB 11

No

Sub-Sub Kelompok Nama Barang Kode Barang 3

Satuan

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

JUMLAH (19)
Jakarta, (20) Penanggungjawab UPB Kepala (21)...

Nama NIP

: (21)... : (21) ...

76

77

5.11. Laporan Hasil Inventasiasi (LHI) Form Ak.1.4.05 a. Penjelasan Umum. 1). LHI dibuat per sub-sub kelompok BMN dengan jumlah, nilai, harga, kondisi dan keberadaan seluruh BMN secara nyata yang dimiliki dan dikuasai oleh UPB, 2). LHI dibuat oleh Tim Inventarisasi dan diketahui oleh Penanggungjawab UPB. b. Cara Pengisian
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan nomor urut halaman LHI Diisi dengan nama UPB Diisi dengan kode UPB Diisi dengan nomor urut Diisi dengan nama ruangan/lokasi barang Diisi dengan kode ruangan Diisi dengan nama barang Diisi dengan merk/type barang Diisi dengan tahun perolehan Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang Diisi dengan jumlah barang Diisi dengan harga barang Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu, misalnya penguasaan dan atau kepemilikan pihak lain Diisi dengan tempat, tanggal pelaporan, Diisi dengan nama, NIP dan tanda tangan tim inventarisasi Diisi dengan jabatan, nama, NIP, dan tanda tangan penanggungjawab UPB

77

78 PEBIN PBI PPBI UPB Kode UPB : ...(1) : (2) : (3) LAPORAN HASIL INVENTARISASI : (5). : (6). Kondisi Barang B 10 RR 11 RB 12 Keterang an Form Ak.1.4.05 Halaman: (4)

No Urut

Ruangan /Lokasi Barang 2

Nomor Urut Jumlah Harga Nomor Pendaftaran Barang Barang Nama Tahun Kode Barang Merk/Type Perolehan Ruangan Barang 3 4 5 6 7 8 9

13

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

Mengetahui, Penanggungjawab UPB Kepala (22)

(20) Tim Inventarisasi 1 (21)... 2 (21)...

Nama : (22) NIP : (22)

79

5.12. Buku Inventaris Intrakomptabel PPBI Form Ak.2.1.01 Buku Inventaris Intrakomptabel tingkat PPBI dipergunakan untuk mencatat BMN yang memenuhi kriteria kapitalisasi yang dilakukan secara berkesinambungan dan disusun dalam klasfikasi sub kelompok barang. Pengisian BI Intrakomptabel adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22). (23). (24). (25).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan kode PPBI Diisi dengan nomor urut halaman BI Diisi dengan nama sub kelompok BMN Diisi dengan kode sub kelompok BMN Diisi dengan kode perkiraan Diisi dengan saldo awal Periode Akuntansi berjalan pada kolom 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan tanggal pembukuan Diisi dengan nama-nama UPB Diisi dengan periode triwulan laporan BMN yang diterima Diisi dengan T untuk mutasi bertambah atau K untuk mutasi berkurang Diisi dengan jumlah BMN Diisi dengan satuan BMN Diisi dengan harga BMN Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Baik Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Rusak Ringan Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Rusak Berat Diisi dengan total kolom 6 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 8 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 9 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 10 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 11 pada akhir Periode Akuntansi

79

80

PEBIN PBI PPBI Kode PPBI

: ...(1) : ...(2) :(3)... :(4)...


BUKU INVENTARIS INTRAKOMPTABEL
NAMA SUB KELOMPOK BARANG KODE SUB KELOMPOK BARANG KODE PERKIRAAN

Form Ak.2.1.01 Halaman: (5)

: (6)... : (7)... : (8)... Kondisi

No 1

Tanggal Pembukuan 2

Nama UPB 3

Triwulan 4

T/K 5

Jumlah Barang 6

Satuan Barang 7

Harga Barang 8

B 9

RR 10

RB 11

(10)

//. (11)

Saldo Awal Periode Akuntansi (9) (12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

(20)

Posisi per 31 Desember .

.(21).

.(22).

.(23). .(24). .(25).

80

81

5.13. Laporan BMN Triwulanan PPBI Form Ak.2.4.01 Laporan BMN Triwulanan pada tingkat PPBI dipergunakan untuk melaporkan perkembangan BMN selama satu triwulan dan dilaporkan setiap akhir triwulan. Laporan BMN Triwulanan tingkat PPBI disusun dalam klasifikasi sub kelompok barang, dengan cara pengisian sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan triwulan yang dilaporkan Diisi dengan Periode Akuntansi triwulan yang bersangkutan Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan kode PPBI Diisi dengan kode perkiraan neraca dan kode barang per sub-sub kelompok barang Diisi dengan nama perkiraan dan nama barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan kuantitas saldo awal periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo awal periode pelaporan Diisi dengan kuantitas mutasi bertambah selama satu triwulan Diisi dengan nilai mutasi bertambah selama satu triwulan Diisi dengan kuantitas mutasi berkurang selama satu triwulan Diisi dengan nilai kuantitas mutasi berkurang selama satu triwulan Diisi dengan kuantitas saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan total jumlah kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PPBI

81

82

PEBIN PBI

..(1).. ..(2) LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TRIWULAN : (4).. PERIODE AKUNTANSI : (5)..

Halaman

Form Ak.2.4.02 : (3)..

PPBI Kode PPBI

: :

(6). (7) Saldo Awal Satuan Kuantitas 3 (10) 4 (11) Nilai 5 (12) 6 (13) Mutasi Bertambah Kuantitas Nilai 7 (14) Berkurang Kuantitas 8 (15) Nilai 9 (16) Saldo Akhir Kuantitas 10 (17) Nilai 11 (18)

Perkiraan Neraca/ Sub Kelompok Barang Kode 1 (8) Nama 2 (9)

Total (19)...
., (20). .. Penanggungjawab PPBI Kepala (21)... (21) NIP (21)...

82

83

5.14. Laporan BMN Tahunan PPBI Form Ak.2.4.02 Laporan BMN Tahunan pada tingkat PPBI dipergunakan untuk melaporkan perkembangan BMN selama satu Periode Akuntansi dan dilaporkan setiap akhir tahun. Laporan BMN Tahunan tingkat PPBI disusun dalam klasifikasi sub kelompok barang dengan cara pengisian sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan Periode Akuntansi yang dilaporkan Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan kode PPBI Diisi dengan kode perkiraan neraca dan kode barang per sub kelompok. Diisi dengan nama perkiraan dan nama barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan kuantitas saldo awal periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo awal periode pelaporan Diisi dengan kuantitas mutasi bertambah selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan nilai mutasi bertambah selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan kuantitas mutasi berkurang selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan nilai kuantitas mutasi berkurang selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan kuantitas saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan total jumlah kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PPBI

83

84

PEBIN ..(1).. PBI ..(2)..


LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PERIODE AKUNTANSI : (4)..
PPBI : Kode PBI : (5). (6) Saldo Awal Satuan Kuantitas 3 (9) 4 (10) Nilai 5 (11) Mutasi Bertambah Kuantitas 6 (12) Nilai 7 (13) Berkurang Kuantitas 8 (14) Nilai 9 (15)

Form Ak.2.4.02 Halaman: 3.

Perkiraan Neraca/Kelompok Barang Kode 1 (7) Nama 2 (8)

Saldo Akhir Kuantitas 10 (16) Nilai 11 (17)

Total (18)...
., (19). .. Penanggungjawab PPBI Kepala (20)... (20) NIP (20)...

84

85

5.15. Laporan Persediaan PPBI Form Ak.2.4.03 Laporan Persediaan PPBI merupakan rekapitulasi dari Laporan Persediaan UPB. Pengisian Laporan Persediaan PPBI adalah sebagai berikut : (1). Diisi dengan nama PEBIN (2). Diisi dengan nama PBI (3). Diisi dengan nomor halaman (4). Diisi dengan periode laporan (5). Diisi dengan Periode Akuntansi pelaporan (6). Diisi dengan nama PPBI (7). Diisi dengan kode PPBI (8). Diisi dengan nomor urut pencatatan (9). Diisi dengan nama UPB (10). Diisi dengan nilai barang pakai habis (11). Diisi dengan nilai barang tak habis pakai (12). Diisi dengan nilai barang bekas dipakai (13). Diisi dengan jumlah nilai persedian (jumlah kolom 3,4 dan 5) (14). Diisi dengan jumlah nilai barang pakai habis pada kolom 3 (15). Diisi dengan jumlah nilai barang tak habis pakai pada kolom 4 (16). Diisi dengan jumlah nilai barang bekas dipakai pada kolom 5 (17). Diisi dengan jumlah nilai persediaan pada kolom 6 (18). Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan (19). Diisi dengan jabatan, nama, NIP dan ditandatangani penanggungjawab PPBI (20). Diisi dengan jumlah seluruh UPB (21). Diisi dengan jumlah UPB yang melaporkan pada periode pelaporan (22). Diisi dengan jumlah yang belum melaporkan pada periode pelaporan

85

86

PEBIN PBI

: (1) : (2)... LAPORAN PERSEDIAAN Per (4) Periode Akuntansi (5)

Form Ak.2.4.03 Halaman (3)

PPBI : (6) Kode PPBI : (7)


Nama dan Kode Bidang No. 1 (8) Nama UPB 2 (9) Barang Pakai Habis 4.01 3 (10) Barang Tak Habis Pakai 4.02 4 (11) Barang Bekas Dipakai 4.03 5 (12) Jumlah

6 (13)

Jumlah

(14)

(15)

(16)

(17)

(18) Penanggung Jawab PPBI Kepala (19) Nama NIP (19) (19)

Catatan : Jumlah seluruh UPB (20) UPB yang mengirim Laporan (21) UPB yang belum mengirim Laporan (22)

86

87

5.16. Laporan Kondisi Barang PPBI Form Ak.2.4.04 Laporan Kondisi Barang PPBI merupakan rekapitulasi Laporan Kondisi Barang UPB, yang disusun dalam klasifikasi sub kelompok. Pengisian LKB PPBI adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan tanggal pelaporan Diisi dengan nama PPBI Diisi dengan kode PPBI Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Baik tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Ringan tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Berat tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Baik pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Ringan pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Berat pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah Kolom 5, 6, 7, 8, 9, dan 10 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PPBI

87

88

PEBIN
PBI

: (1)
: (2)

Form - Ak.2.4.04 Halaman: (3)

LAPORAN KONDISI BARANG Per : (4).


PPBI KODE PPBI : (5) : (6)
Kondisi Sebelumnya B 4 5 RR 6 RB 7 B 8 Kondisi Saat Ini RR 9 RB 10

No

Sub Kelompok Nama Barang Kode Barang 3 Satuan

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

JUMLAH

(17)
(18) Penanggungjawab PPBI Kepala (19)... Nama NIP : (19)... : (19) ...

88

89

5.17. Buku Inventaris Intrakomptabel PBI Form Ak.3.1.01 Buku Inventaris Intrakomptabel tingkat PBI dipergunakan untuk mencatat BMN yang memenuhi kriteria kapitalisasi yang dilakukan secara berkesinambungan dan disusun dalam klasifikasi kelompok. Pengisian BI Intrakomptabel adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22). (23). (24).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nama PBI Diisi dengan kode PBI Diisi dengan nomor urut halaman BI Diisi dengan nama kelompok Diisi dengan kode kelompok Diisi dengan kode perkiraan Diisi dengan saldo awal Periode Akuntansi berjalan pada kolom 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan tanggal pembukuan Diisi dengan nama-nama PPBI atau UPB Diisi dengan periode triwulan laporan yang diterima Diisi dengan T untuk mutasi bertambah atau K untuk mutasi berkurang Diisi dengan jumlah BMN Diisi dengan satuan BMN Diisi dengan harga BMN Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Baik Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Rusak Ringan Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Rusak Berat Diisi dengan total kolom 6 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 8 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 9 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 10 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 11 pada akhir Periode Akuntansi

89

90

PEBIN PBI Kode PBI

: (1) : (2)... : (3)...


BUKU INVENTARIS INTRAKOMPTABEL

N K K

No 1

Tanggal Pembukuan 2

Nama PPBI/UPB 3

Triwulan 4

T/K 5

Jumlah Barang 6

Satuan Barang 7

//. (9) (10)

Saldo Awal Periode Akuntansi (8) (11) (12) (13) (14) (15)

Posisi per 31 Desember .

.(20).

90

91

5.18. Laporan BMN Triwulanan PBI Form Ak.3.4.01 Laporan BMN Triwulanan pada tingkat PBI dipergunakan untuk melaporkan perkembangan BMN selama satu triwulan dan dilaporkan setiap akhir triwulan. Laporan BMN Triwulanan tingkat PBI disusun dalam klasifikasi kelompok barang, dengan cara pengisian sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan triwulan yang dilaporkan Diisi dengan Periode Akuntansi triwulan yang bersangkutan Diisi dengan nama PBI Diisi dengan kode PPBI Diisi dengan kode perkiraan neraca dan kode barang per kelompok Diisi dengan nama perkiraan dan nama kelompok Diisi dengan satuan BMN Diisi dengan kuantitas saldo awal periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo awal periode pelaporan Diisi dengan kuantitas mutasi bertambah selama satu triwulan Diisi dengan nilai mutasi bertambah selama satu triwulan Diisi dengan kuantitas mutasi berkurang selama satu triwulan Diisi dengan nilai kuantitas mutasi berkurang selama satu triwulan Diisi dengan kuantitas saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan total jumlah kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PBI

91

92

PEBIN ..(1)..
Halaman

Form Ak.3.4.01 : (2)..

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TRIWULAN : (3).. PERIODE AKUNTANSI : (4)..


PBI : Kode PBI : (5). (6) Saldo Awal Satuan Kuantitas 3 (9) 4 (10) Nilai 5 (11) Mutasi Bertambah Kuantitas 6 (12) Nilai 7 (13) Berkurang Kuantitas 8 (14) Nilai 9 (15) Saldo Akhir Kuantitas 10 (16) Nilai 11 (17)

Perkiraan Neraca/ Kelompok Barang Kode 1 (7) Nama 2 (8)

Total (18)...
., (19). .. Penanggungjawab PBI Kepala (20)... (20) NIP (20)...

92

93

5.19. Laporan BMN Tahunan PBI Form Ak.3.4.02 Laporan BMN Tahunan pada tingkat PBI dipergunakan untuk melaporkan perkembangan BMN selama satu Periode Akuntansi dan dilaporkan setiap akhir tahun. Laporan BMN Tahunan tingkat PBI disusun dalam klasifikasi kelompok barang dengan cara pengisian sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan Periode Akuntansi yang dilaporkan Diisi dengan nama PBI Diisi dengan kode PBI Diisi dengan kode perkiraan neraca dan kode kelompok Diisi dengan nama perkiraan dan nama kelompok Diisi dengan satuan barang Diisi dengan kuantitas saldo awal periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo awal periode pelaporan Diisi dengan kuantitas mutasi bertambah selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan nilai mutasi bertambah selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan kuantitas mutasi berkurang selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan nilai kuantitas mutasi berkurang selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan kuantitas saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan total jumlah kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PBI

93

94

PEBIN ..(1)..
Halaman

Form Ak.3.4.02 : (2)..

LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PERIODE AKUNTANSI : (3)..


PBI : Kode PBI : (4). (5) Saldo Awal Satuan Kuantitas 3 (8) 4 (9) Nilai 5 (10) Mutasi Bertambah Kuantitas 6 (11) Nilai 7 (12) Berkurang Kuantitas 8 (13) Nilai 9 (14) Saldo Akhir Kuantitas 10 (15) Nilai 11 (16)

Perkiraan Neraca/ Kelompok Barang Kode 1 (6) Nama 2 (7)

Total (17)...
., (18). .. Penanggungjawab PBI Kepala (19)... (19) NIP (19)...

94

95

5.20. Laporan Persediaan PBI Form Ak.3.4.03 Laporan Persediaan PBI merupakan rekapitulasi dari Laporan Persediaan PPBI. Pengisian Laporan Persediaan PBI adalah sebagai berikut :
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18).

Diisi dengan nama Kementerian Negara/Lembaga Diisi dengan nomor halaman Diisi dengan periode laporan Diisi dengan Periode Akuntansi pelaporan Diisi dengan nama PBI Diisi dengan kode PBI Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan nama PPBI/UPB Diisi dengan nilai barang pakai habis Diisi dengan nilai barang tak habis pakai Diisi dengan nilai barang bekas dipakai Diisi dengan jumlah nilai persedian (jumlah kolom 3,4 dan 5) Diisi dengan jumlah nilai barang pakai habis pada kolom 3 Diisi dengan jumlah nilai barang tak habis pakai pada kolom 4 Diisi dengan jumlah nilai barang bekas dipakai pada kolom 5 Diisi dengan jumlah nilai persediaan pada kolom 6 Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP dan ditandatangani penanggungjawab PB I (19). Diisi dengan jumlah seluruh PPBI/UPB (20). Diisi dengan jumlah PPBI/UPB yang melaporkan pada periode pelaporan (21). Diisi dengan jumlah yang belum melaporkan pada periode pelaporan

95

96

PEBIN

: (1) LAPORAN PERSEDIAAN Per (3) Periode Akuntansi (4)

Form Ak.3.4.03 Halaman (2)...

PBI Kode PBI


No. 1 (7)

: (5) : (6)
Nama dan Kode Bidang Barang Pakai Habis 4.01 3 (9) Barang Tak Habis Pakai 4.02 4 (10) Barang Bekas Dipakai 4.03 5 (11) Jumlah

Nama PPBI/UPB 2 (8)

6 (12)

Jumlah

(13)

(14)

(15)

(16)

(17) Penanggung Jawab PBI Kepala (18) Nama NIP (18) (18)

Catatan : Jumlah seluruh PPBI/UPB PPBI/UPB yang mengirim Laporan PPBI/UPB yang belum mengirim Laporan

(19) (20) (21)

96

97

5.21. Laporan Kondisi Barang PBI Form Ak.3.4.04 Laporan Kondisi Barang PBI merupakan rekapitulasi Laporan Kondisi Barang PPBI, yang disusun dalam klasifikasi kelompok barang. Pengisian LKB PBI adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan tanggal pelaporan Diisi dengan nama PBI Diisi dengan kode PBI Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan nama barang per kelompok barang Diisi dengan kode barang per kelompok barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Baik tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Ringan tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Berat tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Baik pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Ringan pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Berat pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah Kolom 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PBI

97

98

PEBIN

: (1) LAPORAN KONDISI BARANG Per : (3).

Form - Ak.3.4.04 Halaman: (2)

PBI KODE PBI

: (4) : (5)
Kondisi Sebelumnya B 4 5 RR 6 RB 7 B 8 Kondisi Saat Ini RR 9 RB 10

No

Kelompok Nama Barang Kode Barang 3 Satuan

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

JUMLAH

(16)
(17) Penanggungjawab PBI Kepala (18)... Nama NIP : (18)... : (18) ...

98

99

5.22. Buku Inventaris Intrakomptabel PEBIN Form Ak.4.1.01 Buku Inventaris tingkat PEBIN dipergunakan untuk mencatat BMN yang memenuhi kriteria kapitalisasi yang dilakukan secara berkesinambungan dan disusun dalam klasifikasi kelompok. Pengisian BI Intrakomptabel adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19). (20). (21). (22). (23).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan kode PEBIN Diisi dengan nomor urut halaman BI Diisi dengan nama kelompok Diisi dengan kode kelompok Diisi dengan kode perkiraan Diisi dengan saldo awal Periode Akuntansi berjalan pada kolom 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan tanggal pembukuan Diisi dengan nama-nama PPBI atau UPB Diisi dengan periode triwulan laporan BMN yang diterima Diisi dengan T untuk mutasi bertambah atau K untuk mutasi berkurang Diisi dengan jumlah BMN Diisi dengan satuan BMN Diisi dengan harga BMN Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Baik Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Rusak Ringan Diisi dengan jumlah BMN dengan kondisi Rusak Berat Diisi dengan total kolom 6 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 8 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 9 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 10 pada akhir Periode Akuntansi Diisi dengan total kolom 11 pada akhir Periode Akuntansi

99

100

PEBIN Kode PEBIN

: (1) : (2)

Form Ak.4.1.01 Halaman : (3)

BUKU INVENTARIS INTRAKOMPTABEL


NAMA KELOMPOK BARANG KODE KELOMPOK BARANG KODE PERKIRAAN Kondisi Harga Barang 8 B 9 RR 10 RB 11 : (4)... : (5)... : (6)...

No 1

Tanggal Pembukuan 2

Nama PBI 3

Triwulan 4

T/K 5

Jumlah Barang 6

Satuan Barang 7

//. (8) (9)

Saldo Awal Periode Akuntansi (7) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Posisi per 31 Desember .

.(19).

.(20).

.(21). .(22). .(23).

100

101

5.23. Laporan BMN Triwulanan PEBIN Form Ak.4.4.01 Laporan BMN Triwulanan pada tingkat PEBIN dipergunakan untuk melaporkan perkembangan BMN selama satu triwulan dan dilaporkan setiap akhir triwulan. Laporan BMN Triwulanan tingkat PEBIN disusun dalam klasifikasi kelompok, dengan cara pengisian sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18). (19).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan kode PEBIN Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan triwulan yang dilaporkan Diisi dengan Periode Akuntansi triwulan yang bersangkutan Diisi dengan kode perkiraan neraca dan kode kelompok Diisi dengan nama perkiraan dan nama kelompok Diisi dengan satuan barang Diisi dengan kuantitas saldo awal periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo awal periode pelaporan Diisi dengan kuantitas mutasi bertambah selama satu triwulan Diisi dengan nilai mutasi bertambah selama satu triwulan Diisi dengan kuantitas mutasi berkurang selama satu triwulan Diisi dengan nilai kuantitas mutasi berkurang selama satu triwulan Diisi dengan kuantitas saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan total jumlah kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PEBIN

101

102

PEBIN ..(1).. Kode PEBIN ..(2)..


LAPORAN BARANG MILIK NEGARA TRIWULAN : (4).. PERIODE AKUNTANSI : (5)..
Perkiraan Neraca/ Kelompok Barang Kode 1 (6) Nama 2 (7) 3 (8) Saldo Awal Satuan Kuantitas 4 (9) Nilai 5 (10) Mutasi Bertambah Kuantitas 6 (11) Nilai 7 (12) Berkurang Kuantitas 8 (13)

Form Ak.4.4.01 Halaman : (3)..

Saldo Akhir Kuantitas 10 (15) Nilai 11 (16)

Nilai 9 (14)

Total (17)
., (18). .. Penanggungjawab PEBIN Kepala (19)

(19) NIP (19)...

102

103

5.24. Laporan BMN Tahunan PEBIN Form Ak.4.4.02 Laporan BMN Tahunan pada tingkat PEBIN dipergunakan untuk melaporkan perkembangan BMN selama satu Periode Akuntansi dan dilaporkan setiap akhir tahun. Laporan BMN Tahunan tingkat PEBIN disusun dalam klasifikasi kelompok dengan cara pengisian sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17). (18).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan kode PEBIN Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan Periode Akuntansi yang dilaporkan Diisi dengan kode perkiraan neraca dan kode kelompok Diisi dengan nama perkiraan dan nama kelompok Diisi dengan satuan barang Diisi dengan kuantitas saldo awal periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo awal periode pelaporan Diisi dengan kuantitas mutasi bertambah selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan nilai mutasi bertambah selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan kuantitas mutasi berkurang selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan nilai kuantitas mutasi berkurang selama satu Periode Akuntansi Diisi dengan kuantitas saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan nilai saldo akhir periode pelaporan Diisi dengan total jumlah kolom 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 dan kolom 11 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PEBIN

103

104

PEBIN Kode PEBIN

:..(1).. :.(2)...
LAPORAN BARANG MILIK NEGARA PERIODE AKUNTANSI : (4)..

Form Ak.4.4.02 Halaman : (3)..

Perkiraan Neraca/ Kelompok Barang Kode 1 (5) Nama 2 (6)

Saldo Awal Satuan Kuantitas 3 (7) 4 (8) Nilai 5 (9)

Mutasi Bertambah Kuantitas 6 (10) Nilai 7 (11) Berkurang Kuantitas 8 (12) Nilai 9 (13)

Saldo Akhir Kuantitas 10 (14) Nilai 11 (15)

Total (16)...
., .. (17). .. Penanggungjawab PEBIN Kepala (18)..

..(18) NIP ....(18)...

5.25. Laporan Persediaan PEBIN Form Ak.4.4.03 Laporan Persediaan PEBIN merupakan rekapitulasi dari Laporan Persediaan PBI. Pengisian Laporan Persediaan PEBIN adalah sebagai berikut : (1). Diisi dengan nama PEBIN (2). Diisi dengan kode PEBIN (3). Diisi dengan nomor halaman (4). Diisi dengan periode laporan (5). Diisi dengan Periode Akuntansi pelaporan (6). Diisi dengan nomor urut pencatatan (7). Diisi dengan nama PBI (8). Diisi dengan nilai barang pakai habis (9). Diisi dengan nilai barang tak habis pakai (10). Diisi dengan nilai barang bekas dipakai (11). Diisi dengan jumlah nilai persedian (jumlah kolom 3,4 dan 5) (12). Diisi dengan jumlah nilai barang pakai habis pada kolom 3 (13). Diisi dengan jumlah nilai barang tak habis pakai pada kolom 4 (14). Diisi dengan jumlah nilai barang bekas dipakai pada kolom 5 (15). Diisi dengan jumlah nilai persediaan pada kolom 6 (16). Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan (17). Diisi dengan jabatan, nama, NIP dan ditandatangani penanggungjawab PEBIN (18). Diisi dengan jumlah seluruh UPB (19). Diisi dengan jumlah UPB yang melaporkan pada periode pelaporan (20). Diisi dengan jumlah yang belum melaporkan pada periode pelaporan

106

PEBIN :(1) Kode PEBIN : (2) . LAPORAN PERSEDIAAN Per (4) Periode Akuntansi (5)
Nama dan Kode Bidang No. 1 (6) Nama PBI 2 (7) Barang Pakai Habis 4.01 3 (8) Barang Tak Habis Pakai 4.02 4 (9)

Form Ak.3.4.03 Halaman (3)..

Barang Bekas Dipakai 4.03 5 (10)

Jumlah

6 (11)

Jumlah

(12)

(13)

(14)

(15)

(16) Penanggung Jawab PEBIN Kepala (17) Nama NIP (17) (17)

Catatan : Jumlah seluruh PBI PBI yang mengirim Laporan PBI yang belum mengirim Laporan

(18) (19) (20)

106

107

5.26. Laporan Kondisi Barang PEBIN Form Ak.4.4.04 Laporan Kondisi Barang PEBIN merupakan rekapitulasi Laporan Kondisi Barang PBI, yang disusun dalam klasifikasi kelompok barang. Pengisian LKB PEBIN adalah sebagai berikut:
(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15). (16). (17).

Diisi dengan nama PEBIN Diisi dengan kode PEBIN Diisi dengan nomor urut halaman Diisi dengan tanggal pelaporan Diisi dengan nomor urut pencatatan Diisi dengan nama barang per kelompok barang Diisi dengan kode barang per kelompok barang Diisi dengan satuan barang Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Baik tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Ringan tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Berat tahun sebelumnya Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Baik pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Ringan pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi Rusak Berat pada saat tanggal pelaporan Diisi dengan jumlah Kolom 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggungjawab PEBIN

107

108

PEBIN
KODE PEBIN

: (1)
: (2)

Form - Ak.4.4.04 Halaman: (3)

LAPORAN KONDISI BARANG Per : (4).

No

Kelompok Nama Barang Kode Barang 3 Satuan B 4 5

Kondisi Sebelumnya RR 6 RB 7 B 8

Kondisi Saat Ini RR 9 RB 10

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

JUMLAH

(15)
(16) Penanggungjawab PEBIN Kepala (17)... Nama NIP : (17)... : (17) ...

108

109

Lampiran 1 Kepala Surat (1) BERITA ACARA SERAH TERIMA No. (2). Pada hari ini, (3) , kami yang bertanda tangan dibawah ini: I. Nama : (4).. NIP : (5).. Pangkat/Gol/Ruang : (6).. Jabatan : (7).. bertindak untuk dan atas nama ..(8).., untuk selanjutnya disebut dengan pihak Pertama. II. Nama : (9).. NIP : (10) Pangkat/Gol/Ruang : (11) Jabatan : (12) bertindak untuk dan atas nama ..(13)., untuk selanjutnya disebut dengan pihak Kedua. Pasal 1 Bahwa pihak Pertama telah menyerahkan haknya atas barang berwujud dengan jumlah, nilai dan spesifikasi per satuan barang sebagaimana tersebut dalam lampiran Berita Acara Serah Terima ini kepada pihak kedua. Pasal 2 Dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima BMN maka tanggungjawab atas pengurusan dan pengelolaan BMN sebagaimana tersebut dalam lampiran ini beralih kepada pihak kedua. Pasal 3 Berita Acara Serah Terima BMN ini dibuat rangkap dua dengan materai secukupnya. Pihak Kedua (15). Pihak Pertama (14)

109

110

Cara Pengisian Contoh Berita Acara Serah Terima


(1). (2). (3). (4). (5). (6). (7). (8). (9). (10). (11). (12). (13). (14). (15).

Diisi dengan nama nama Orang/Badan hukum yang menyerahkan BMN Diisi dengan nomor BAST Diisi dengan nama hari, tanggal, bulan dan tahun dengan huruf, saat penyerahan barang, Diisi dengan nama pihak pertama yang menyerahkan, Diisi dengan NIP, Diisi dengan Pangkat/Gol/Ruang misalnya Penata /III c Diisi dengan jabatan struktural, misalnya Kepala Bidang Akuntansi BMN Diisi dengan nama satuan kerja, misalnya Proyek Penyusunan Perhitungan Anggaran Negara dan Inventarisasi Kekayaan Negara, Diisi dengan nama pihak kedua yang menerima, Diisi dengan NIP, Diisi dengan Pangkat/Gol/Ruang misalnya Pembina Utama Madya/IV d, Diisi dengan jabatan struktural, misalnya Sekretaris Badan Akuntansi Keuangan Negara, Diisi dengan nama satuan kerja, misalnya Badan Akuntansi Keuangan Negara, Diisi dengan nama, NIP, dan tandatangan pihak yang menyerahkan, Diisi dengan nama, NIP, dan tandatangan pihak yang menerima.

110

111

Lampiran 2

MAPPING KLASIFIKSI BMN KE DALAM SISTEM AKUNTANSI INSTANSI Klasifikasi BMN Menurut SK Menkeu No.18/KMK.018/1999 Kode Bidang 4.01 4.02 4.03 1.01 2.01 2.02 2.03 2.04 2.05 2.06 2.07 2.08 2.11 2.12 2.13 2.14 2.15 2.16 2.17 2.18 2.19 1.06 1.07 1.08 1.09 1.10 1.02 1.03 1.04 1.05 2.09 2.10 3.01 3.02 3.03 Nama Bidang Barang Pakai Habis Barang Tak Habis Pakai Barang Bekas Pakai Tanah Alat Besar Alat Angkutan Alat Bengkel dan Alat Ukur Alat Pertanian Alat Kantor & Rumah Tangga Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar Alat Kedokteran dan Kesehatan Alat Laboratorium Alat Persenjataan Komputer Alat Eksplorasi Alat Pemboran Alat Produksi, Pengolahan & Pemurnian Alat Bantu Eksplorasi Alat Keselamatan Kerja Alat Peraga Unit Peralatan Proses/ Produksi Bangunan Gedung Monumen Bangunan Menara Rambu-rambu Tugu Titik Kontrol/Pasti Jalan dan jembatan Bangunan Air Instalasi Jaringan Koleksi Perpustakaan/Buku Barang Bercorak Kesenian/ Kebudayaan/Olah Raga Hewan Ikan Tanaman Tidak ada dalam SK Menteri Keuangan No.18/KMK.018/ 1999 Sistem Akuntansi Aset Tetap Kode 01180 Nama Perkiraan Persediaan

01310 01320

Tanah Peralatan dan Mesin

01330

Gedung dan Bangunan

01340

Jalan, Irigasi dan Jaringan

01350

Aset Tetap Lainnya

01360

Konstruksi dalam pengerjaan

111

112

Lam piran 3 PEDOMAN TEKNIS AKUNTANSI BMN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BAGAN ARUS LAPORAN DAN DAFTAR TRANSAKSI BMN

Laporan BMN BAKUN

Neraca

PEBIN

UAKPI

Laporan BMN

PBI

UAE1

Laporan BMN Transaksi Keuangan KAR UAW

Laporan BMN

PPBI

Laporan BMN

Laporan BMN

UPB

Daftar Transaksi BMN

Satker

SISTEM AKUNTANSI INSTANSI

Keterangan
: Arus Laporan dan Daftar Transaksi BMN
xxx

: Unit/Kantor Akuntansi

112

113

Lam piran 4 PEDOMAN TEKNIS AKUNTANSI BMN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

ALUR TRANSAKSI TINGKAT UPB


MULAI

SIAPKAN DOKUMEN SUMBER (DS)

DIGANTUNG/ DITEMPEL DI RUANGAN

BUKUKAN DS

DICATAT DALAM KIB

TIDAK

BUAT/PERBAHARUI DIR ATAU DIL

DIR

YA BUKU PERSEDIAAN BUAT ATAU PERBAHARUI KIB KIB DIL

BUKU INVENTARIS

AKHIR BULAN

YA

BUAT DAFTAR TRANSAKSI DAN KIRIM KE UAI

DAFTAR TRANSAKSI BM N

UNIT AKUNTANSI INSTANSI

TIDAK

AKHIR SEMESTER

YA

BUAT LAP. PERSEDIAAN

LAP. PERSEDIAAN

TIDAK TUTUP BI DAN CEK KONDISI BARANG DARI DIR LK B

PROSES AKHIR TAHUN

YA

BUAT LAPBM N TAHUNAN DAN LKB

TIDAK LAP BMN TRIW ULANAN

BUAT LAP. BMN TRIW ULAN

LAP BMN TAHUNAN

1 F

113

114

Lam piran 5 PEDOMAN TEKNIS AKUNTANSI BMN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

ALUR TRANSAKSI TINGKAT PPBI


1

LAP BM N TRIW ULANAN UPB A

LAP PERSEDIAAN UPB A

LAP BMN TAHUNAN UPB A

LKB UPB A

BUKUKAN DALAM BI

M EREKAPITULASI LAP PERSEDIAAN UPB

M EREKAPITULASI LAP BM N TAHUNAN UPB

M EREKAPITULASI LKB UPB

BUKU INVENTARIS

LAP PERSEDIAAN PPBI

REKAPITULASI LAP BM N TAHUNAN UPB

LK B PPBI

PROSES AKHIR TAHUN

YA

BUAT LAPBM N TAHUNAN

BANDINGKAN DGN LAP BMN TAHUNAN PPBI

TIDAK

BUAT LAP. BM N TRIW ULAN

LAP BMN TAHUNAN PPBI

LAP BM N TRIW ULANAN PPBI

2 F

114

115

Lam piran 6 PEDOMAN TEKNIS AKUNTANSI BMN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

ALUR TRANSAKSI TINGKAT PBI

LAP BMN TRIW ULANAN PPBI/UPB A

LAP PERSEDIAAN PPBI/UPB A

LAP BMN TAHUNAN UPB A

LKB UPB A

BUKUKAN DALAM BI

MEREKAPITULASI LAP PERSEDIAAN PPBI/UPB

MEREKAPITULASI LAP BMN TAHUNAN UPB

REKAPITULASI LKB PPBI/UPB

BUKU INVENTARIS

LAP PERSEDIAAN PBI

REKAPITULASI LAP BMN TAHUNAN PPBI/UPB

L K B PPBI

PROSES AKHIR TAHUN

YA

BUAT LAPBMN TAHUNAN

BANDINGKA N DGN LAP BMN TAHUNAN PBI

TIDAK

BUAT LAP. BMN TRIW ULAN

LAP BMN TAHUNAN PBI

LAP BMN TRIWULANAN PBI

3 F

115

116

Lam piran 7 PEDOMAN TEKNIS AKUNTANSI BMN PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

ALUR TRANSAKSI TINGKAT PEBIN

LAP BMN TRIWULANAN PBI A

LAP PERSEDIAAN PBI A

LAP BMN TAHUNAN PBI A

LKB PBI A

BUKUKAN DALAM BI

MEREKAPITULASI LAP PERSEDIAAN PBI

MEREKAPITULASI LAP BMN TAHUNAN PBI

MEREKAPITULASI LKB PBI

BUKU INVENTARIS

LAP PERSEDIAAN PEBIN

REKAPITULASI LAP BMN TAHUNAN PBI

LKB PEBIN

PROSES AKHIR TAHUN

YA

BUAT LAPBMN TAHUNAN

BANDINGKA N DGN LAP BMN TAHUNAN PEBIN

TIDAK

BUAT LAP. BMN TRIW ULAN

LAP BMN TAHUNAN PEBIN

LAP BMN TRIWULANAN PEBIN

BAK UN F

116

117

117

You might also like