Professional Documents
Culture Documents
1-Oct-11
LIPID
Lipid merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang dicirikan oleh sifat kelarutannya. Lipid tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar, seperti eter. Sifat ini membedakan lipid dari tiga golongan produk alam lainnya, yaitu karbohidrat, protein dan asam nukleat, yang pada umumnya tidak larut dalam pelarut organik.
1-Oct-11
Asam lemak ialah asam yang diperoleh dari penyabunan lemak/minyak Meskipun ada beberapa pengecualian, kebanyakan asam lemak tidak bercabang dan mengandung jumlah atom karbon yang genap.
1-Oct-11
Pada umumnya, lemak atau minyak tertentu bukanlah trigliserida tunggal, melainkan campuran rumit dari trigliserida. Minyak berwujud cair karena mempunyai persentase asam lemak tak jenuh lebih tinggi dibandingkan lemak yang berwujud padat.
Secara umum, lemak berasal dari sumber hewani dan minyak dari sumber nabati. Tetapi tidak selalu demikian, misalnya: Minyak ikan Sardin dan minyak hati ikan Kod. Mentega dari minyak kakao merupakan lemak dari biji kakao
1-Oct-11
Titik leleh asam lemak tak jenuh sangat rendah jika dibandingkan asam jenuh, hal ini disebabkan karena : Rantai jenuh yang panjang memiliki konformasi yang teratur seperti dalam kristal. Sedangkan rantai tak jenuh tidak dapat berjajar dengan baik dalam susunan kristalin. Semakin banyak ikatan rangkap, semakin tidak beraturan strukturnya, semakin rendah titik lelehnya.
Margarin dibuat melalui hidrogenasi biji kapas, minyak kedelai, minyak kacang, atau minyak jagung hingga mencapai konsistensi seperti mentega yang diinginkan.
1-Oct-11
1-Oct-11
Rantai karbon bersifat lipofilik (larut dalam lemak/minyak) sedangkan ujung polar hidrofilik (larut dalam air) Dalam kerjanya untuk menyingkirkan kotoran, molekul sabun membentuk misel (micelle) mengelilingi dan mengemulsi butiran minyak atau lemak. Ekor lipofilik melarutkan minyak, ujung hidrofilik menjulur ke air
1-Oct-11
Sifat menonjol lain dari larutan sabun ialah tegangan permukaan yang sangat rendah, yang menjadikan larutan sabun lebih memiliki daya pembasahan dibandingkan air saja. Akibatnya, sabun termasuk golongan zat yang disebut surfaktan (surfactant = surface active agent) Surfaktan mengandung bagian polar dan non polar, dengan demikian bekerja di permukaan dimana dua zat yang berbeda bertemu
DETERGEN SINTETIK
Deterjen sintetik muncul untuk mengatasi masalah dari sabun biasa. Pertama, karena merupakan garam dari asam lemah, sabun menghasilkan larutan yang agak basa dalam air
Kedua, sabun biasa tidak dapat berfungsi baik dalam asam, sebab dapat membentuk endapan
Ketiga, sabun biasa membentuk garam tidak larut dengan ion kalsium, magnesium, atau besi yang ada dalam air sadah
1-Oct-11
DETERGEN SINTETIK
Masalah ini bisa diatasi dengan beberapa cara. Misalnya pelunakan air, penambahan fosfat, merancang detergen yang lebih ampuh Detergen sintetik ialah molekul seperti sabun yang dirancang untuk bekerja dengan baik dalam air sadah dan menghasilkan larutan yang netral
DETERGEN SINTETIK
Garam Natrium dari alkil hidrogen sulfat merupakan detergen sintetik pertama
1-Oct-11
DETERGEN SINTETIK
Sekarang ini, alkilbenzenasulfonat berantai lurus merupakan detergen sintetik yang paling banyak digunakan
Rantai alkil yang tidak memiliki cabang bisa didegradasi dan tidak terakumulasi di alam
DETERGEN SINTETIK
Sabun dan detergen sintetik yang sejauh ini dipelajari tergolong detergen anionik, yaitu memiliki rantai lipofilik dengan ujung polar bermuatan negatif Selain itu ada beberapa jenis lagi yaitu
Yang bagian polar dari molekulnya berturut-turut positif, netral atau dipolar
1-Oct-11
DETERGEN SINTETIK
FOSFOLIPID
Fosfolipid menyusun sekitar 40% membran sel, sisanya 60% ialah protein Fosfolipid secara struktur berkaitan dengan lemak dan minyak, tetapi salah satu dari gugus esternya digantikan oleh fosfatidilamina
10
1-Oct-11
FOSFOLIPID
Fosfolipid membentuk lapisan ganda pada membran, dengan kedua ekor hidrokarbon mengarah ke dalam Dan ujung polar fosfatidilamina membentuk permukaan membran Membran memainkan peranan kunci dalam biologi, yaitu mengatur difusi zat ke dalam dan keluar sel.
11
1-Oct-11
MALAM
Malam (wax) ialah monoester dari asam lemak
Malam bersifat lebih getas, lebih keras dan kurang berminyak dibandingkan lemak Kebanyakan malam diperoleh dari ekskresi tumbuh-tumbuhan, berupa damar atau resin. Pada tumbuhan, malam adalah hasil metabolisme sekunder yang dikeluarkan oleh pembuluh resin. Sumber hewani untuk malam berasal dari sarang tawon dan lebah. Malam digunakan untuk membuat semir, kosmetika, balsam, serta lilin dan piringan hitam
12
1-Oct-11
TERPENA
Senyawa dengan 1 unit isoprene relatif jarang terdapat di alam, tetapi senyawa dengan 2 unit isoprena yang dinamakan monoterpena sangat umum dijumpai
STEROID
Steroid merupakan senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang diperoleh melalui reaksi penurunan dari terpena atau skualena Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, progesteron, dan estrogen. Pada umumnya steroid berfungsi sebagai hormon.
13
1-Oct-11
STEROID
Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana (A, B dan C) dan satu cincin siklopentana (D)
Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yang lain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasi tiap-tiap cincin.
Jika minyak dikocok kuat dengan air akan terjadi emulsi yang tidak mantap karena butir-butir minyak kecil akan memisah dari air. Penambahan emulgator, misalnya : protein, gom, sabun akan membentuk emulsi yang stabil. Lemak larut dalam pelarut non-polar seperti eter, heksana, bensin, kloroform, tetapi tidak larut dalam pelarut polar. Lemak dalam larutan NaOH atau KOH akan terjadi penyabunan.
14
1-Oct-11
15
1-Oct-11
TUGAS KELOMPOK
(1 kelompok terdiri dari 3 orang) Buatlah makalah tentang : 1. SABUN meliputi : Sejarah, klasifikasi, sifat fisika (kelarutan, daya emulsi, pembasahan), sifat kimia (struktur, komposisi, reaksi kimia), pembuatan (reaksi, proses produksi, pemurnian dan penyelesian akhir). 2. DETERJEN meliputi : Sejarah, klasifikasi, sifat fisika (kelarutan, daya emulsi, pembasahan), sifat kimia (struktur, komposisi, reaksi kimia), pembuatan (reaksi, proses produksi, pemurnian dan penyelesian akhir). 3. PENGUJIAN ANGKA ASAM, ANGKA PENYABUNAN DAN ANGKA IODIUM yang meliputi : konsep dasar, peralatan, bahan dan prosedur 4. PENGUJIAN ANGKA ASETIL, ANGKA REICHERT MEISSL, ANGKA POLENSKE yang meliputi : konsep dasar, peralatan, bahan dan prosedur
Sesuaikan format dengan kaidah penulisan ilmiah Dikumpulkan Selasa, 26 Oktober 2010 Makalah terbaik dari setiap topik dipresentasikan Rabu, 27 Oktober 2010 pkl 13.00
16