Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam Praktikum ini yaitu kertas F4, format
praktikum, alat tulis menulis, lap kasar, lap halus mikroskop polarisasi, dan
sayatan mineral.
TINJAUAN PUSTAKA
Sifat – sifat optik dari minera dapat diamati dengan menggunakan mikroskop
dengan metode tanpa nikol (nikol sejajar) maupun dengan nikol (nikol silang)
1. Ketembusan Cahaya
Berdasar atas sifatnya terhadap cahaya, mineral dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu mineral yang tembus cahaya/transparent dan mineral tidak tembus
cahaya /mineral opak/mineral kedap cahaya.
Di bawah ortoskop semua mineral kedap cahaya tampak sebagai butiran yang
gelap/hitam. Mineral jenis ini tidak dapat dideskripsikan dengan mikroskop
polarisasi, dan dapat dipelajari lebih lanjut dengan mikroskop pantulan. Mineral
tembus cahaya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu mineral berwarna dan mineral
tidak berwarna.
Relief adalah ekspresi dari cahaya yang keluar dari suatu media kemudian
masuk ke dalam media yang lain yang mempunyai harga indeks bias yang
berbeda, sehingga cahaya tersebut mengalami pembiasan pada batas kontak kedua
media tersebut. Semakin besar perbedaan harga indeks bias antara kedua media,
maka semakin jelas bidang batas natara keduanya. Sebaliknya semakin kecil
perbedaan harga indeks bias, maka kenampakan bidang batas antar mineral akan
semakin kabur. Untuk mempermudah pengamatan relief di bawah ortoskop, maka
sayatan mineral/batuan dilekatkan pada kaca dengan menggunakan media canada
balsam yang mempunyai relief nol (sebagai standar) dengan n = 1.537.
Dalam pengamatan dan penilaian relief mineral secara relatif, maka harga
relief mineral harus dibandingkan dengan relief standar canada balsam (n = 1.537)
atau relief kuarsa (n = 1.544). setiap mineral yang mempunyai indeks bias kurang
dari relief standar disebut memiliki relief negatif, sedangkan mineral yang
memiliki indeks bias lebih besar dari standar disebut memiliki relief positif. Cara
untuk membedakan jenis relief adalah dengan menggunakan metode garis Becke.
Selain penilaian relief positif/negatif, harga relief suatu mineral juga dinilai
berdasar tingkatan perbedaan harga indeks bias dengan n standar. Setiap mineral
yang mempunyai n relatif dekat dengan n standar yaitu antara 1.545 – 1.599 maka
disebut memiliki relief positif rendah
Relief mineral dapat digunakan untuk memisahkan antara batas tepi mineral
yang satu dengan yang lain. Suatu batuan yang tersusun atas berbagai macam
mineral yang berbeda, masing-masing mineral tersebut tentunya memiliki sifat
optis yang berbeda pula. Jadi, kesemua itu akan membentuk relief ada yang tinggi,
sedang atau rendah. Pada prinsipnya; kaca / air / udara memiliki indeks bias
sempurna, sehingga memantulkan seluruh sinar yang menembusnya. Namun,
suatu mineral memiliki indeks bias yang lebih rendah dibandingkan kaca / air /
udara, sehingga reliefnya lebih tinggi.
Bandingkan indeks bias yang dipantulkan oleh mineral dengan indeks bias
yang dipantulkan oleh kanada balsam. Kanada balsam memantulkan seluruh sinar
yang menembusnya. Mineral menyerap sebagian sinar dan memantulkannya
sebagian. Makin tidak berwarna sinar yang dipantulkan makin besar, sehingga
reliefnya makin rendah.
Gambar 2.1. Sifat optis relief tinggi pada mineral olivin dan relief rendah yang diamati pada
posisi nikol sejajar
3. Pleokroisme
4. Bentuk Kristal
Px: subhedral
Gambar 2.4. Bentuk kristal subhedral pada piroksen dan anhedral pada horenblenda dan bentuk
kristal euhedral, subhedral dan anhedral pada mineral piroksen (HBL horenblenda dan Px:
piroksen).
Parameter lain untuk menyatakan bentuk adalah jumlah dan perbandingan
panjang bidang-bidang batas kristal, terutama untuk kristal-kristal yang euhedral.
Istilah yang sering digunakan antara lain: prismatik, tabular, granular, lathlike,
fibrous, foliated, radiated, dan sebagainya. Untuk kristal yang dalam
pertumbuhannya terhalang oleh kristal yang lain atau juga terhalang magma yang
kental, sering menghasilkan bentuk “incipient crystals”
5. Bentuk mineral
Bentuk mineral tidak harus sama dengan bentuk kristal. Bentuk mineral
adalah bentuk secara fisik, seperti takteratur (irregular), memanjang, prismatik,
fibrous, membulat dan lain-lain (Gambar II.4). bentuk-bentuk mineral tersebut
tidak berhubungan dengan tingkat kristalisasinya. Bentuk mineral secara
sempurna dapat mengikuti bentuk pertumbuhan kristalnya, namun tidak dapat
digunakan sebagai parameter tingkat kristalisasi.
anhedral/irregular
blocky
elongate
euhedral
6. Belahan
Gambar 2.6. Contoh mineral dengan susunan acak (belahan tidakjelas) atau tanpa belahan: olivine dan
Contoh mineral kuarsa tanpa belahan
Belahan satu arah: mineral mika. Bidang-bidang belahan akan nampak sebagai
garis lurus yang sejajar satu dengan yang lain pada sayatan yang dipotong miring
atau sejajar terhadap sumbu kristal atau memotong arah bidang belahan.
Sedangkan sayatan yang tegaklurus sumbu kristal atau sejajar bidang belahan,
maka belahan tidak akan nampak sama sekali
Belahan 2 arah: piroksen dan amfibol. Mineral dengan sudut belahan 2 arah
membentuk perpotongan dengan sudut 60°/120° misalnya amfibol / horenblende
dan mineral dengan sudut belahan dua arah membentuk sudut 90° piroksen.
7. Inklusi
Pada kristal tertentu, selama proses kristalisasi sebagian material asing yang
terkumpul pada permukaan bidang pertumbuhannya akan terperangkap dalam
kristal, dan seterusnya menjadi bagian dari kristal tersebut. Material tersebut dapat
berupa kristal yang lebih kecil dari mineral yang berbeda jenisnya, atau berupa
kotoran/impurities pada magma, dapat juga berupa fluida baik cairan ataupun gas.
Kungkungan dapat dikenali di bawah mikroskop tanpa nikol apabila terdapat
perbedaan antara bahan inklusi dengan kristal yang mengungkungnya, misalnya
pada ketembusannya, relief maupun perbedaan warna. Bidang batas antara inklusi
dengan mineral yang mengungkungnya dapat bersifat seperti batas bidang kristal
biasa.
1. Warna Interferensi
Pada posisi sumbu sinar sembarang terhadap arah getar polarisator, komponen
sinar lambat dan cepat tidak diserap oleh analisator, sehingga dapat diteruskan
hingga mata pengamat. Karena perbedaan kecepatan rambat sinar cepat dan
lambat, maka terjadi yang disebut sebagai beda fase atau retardasi. Semakin besar
selisih indeks bias, semakin besar beda fase/retardasinya. Warna interferensi dapat
ditentukan dengan memutar meja objek yang terdapat sayatan mineral hingga
diperoleh terang maksimal. Warna terang tersebut dicocokkan dengan tabel
interferensi Michel – Levy Chart.
Standardisasi sayatan tipis memiliki ketebalan 0,03 mm. Dalam sayatan tipis,
interference mineral harus dapat diamati, yang hanya dapat dalam sayatan tipis
0,03mm. Warna interference dapat dilihat dari posisi horizontal sayatan. Setelah
warna interference diketahui, pengamatan dilanjutkan melalui garis diagonalnya
hingga didapatkan sifat birefringence (BF). Dari posisi birefringence, dengan
meluruskan ke bawah melalui garis diagonal ke perpotongannya, akan diketahui
ketebalan standarnya, apakah lebih tebal atau tidak dari 0,03 mm. Orde warna
interference dan birefringence menggunakan tabel warna Michel-Levy
Birefringence ditentukan dari refraksi ganda pada pantulan sinar maximum
(warna orde tertinggi). BF dapat dilihat jika posisi sayatan berada pada sudut
pemadaman 45O terhadap nikol. BF dapat digunakan (bertujuan) untuk menguji
ketebalan sayatan kristal. Sifat BF mineral dapat dilihat pada tabel sifat-sifat
mineral (Bloss, 1961; Kerr, 1959; Larsen and Berman, 1964; Rogers and Kerr,
1942) yang disertai dengan perubahan antara indeks refraksi tertinggi dan
terrendahnya.
Sifat difraksi maximum biasanya juga dapat diperikan dalam sifat ini. Jika
obyek memiliki belahan jelas atau bentuk kristalnya terorientasi pada keping gelas
dasarnya, beberapa partikel harus disusun ulang hingga berorientasi baru, yaitu
dengan membuka cover glass dan mineral didorong secara horizontal.
Birefringence secara relatif sama pada setiap kelompok (kelas) mineral yang
sama. Indeks refraksi dan warna mungkin berbeda di antara satu kelompok
mineral, namun warna BF-nya hampir sama.
BF dapat diamati di bawah mikroskup dengan memasang lensa Bertrand
(keeping gipsum). Lensa Bertrand keberadaannya sering terpisah dari mikroskop.
Lensa ini dapat dilepaskan. Sifat BF dapat diamati pada posisi nikol silang, yaitu
dengan memasang lensa Bertrand pada posisinya (yaitu di atas analyzer).
Perubahan warna yang dihasilkan biasanya ditentukan oleh warna reliefnya dan
ketebalan sayatannya Jika reliefnya rendah (tidak berwarna) maka memiliki sifat
BF tinggi. Kanada balsam memiliki sifat BF tertinggi hitam.
Gambar 2.7. Diagram Michel-Levy untuk mengetahui orde warna BF pada mineral; yaitu warna
interferene maksimum yang dapat dilihat setelah lensa Bertrand (keping/prisma gips) dipasang
Yaitu sifat yang ditunjukkan oleh mineral akibat pertumbuhan bersama kristal
saat pengkristalannya. Berbentuk kisi-kisi yang dibentuk oleh orientasi
pertumbuhan kristalografi. Sifat ini dapat diamati pada posisi pengamatan nikol
silang. Berhubungan dengan sifat pemadamannya. Bentuk Kembaran
berhubungan dengan bentuk simetri dari dua atau lebih bagianbagian (bayangan
kembar, sumbu rotasi).
Jenis-jenis kembaran lain yang umum dijumpai dalam beberapa mineral
adalah:
Kembaran Albit: terbentuk oleh pertumbuhan bersama feldspar plagioklas
dengan sistem kristal: Triclinic; merupakan kembaran yang umum dijumpai
pada plagioklas pada 010
Kembaran Polisintetik Albit pada Plagioklas
Gambar 2.8. Posisi nikol silang diputar 450 Gambar 2.9. Posisi nikol silang diputar 900
1. Sampel 1
Pada pengamatan nikol silang dan nikol sejajar, mineral yang pertama
digunakan adalah mineral dengan nomor peraga B.7. Perbesaran lensa objektif
yang digunakan yaitu perbesaran 5x dan perbesaran lensa okuler 10x sehingga
perbesaran total yaitu 50x sebagai hasil perkalian perbesaran lensa objektif dan
lensa okuler, sedangkan bilangan skalanya adalah 0,02 yang merupakan hasil dari
pembagian angka satu dengan perbesaran total. Kedudukan mineral ditentukan
dari meja objek pada skala absis (menunjukkan nilai pada sumbu X) yaitu 48,9
dan skala ordinat (menunjukkan nilai pada sumbu Y) yaitu 25,2. Ukuran dari
mineral pada pengamatan ini adalah 1,62 mm yang peroleh dari hasil perkalian
bilangan skala dengan ukuran mineral pada benang silang. Pada pengamata nikol
sejajar, warna mineral yaitu transparan. Pada saat meja objek diputar 900, mineral
tidak mengalami perubahan (pleokroisme). Daya serap cahaya maksimum
(intensitas) pada mineral ini kuat ditandai dengan warna mineral yang terang.
Indeks bias mineral adalah > karena arah kertas searah dengan yang tampak
pada lensa okuler yang dilihat. Belahan 2 arah. Jenis pecahan mineral ini yaitu
uneven dengan bentuk subhedral-euhedral serta relief tinggi karena bidang-bidang
batas antar mineral tampak jelas. Pada mineral ini tidak ditemuakan adanya
inklusi.
Nikol Sejajar
Warna interferensi maksimum pada saat dimasukkan keeping gips yaitu
warna hijau keunguan dengan bias rangkap 0,036 orde 2. Mineral ini tidak
memiliki kembaran. Sudut gelapan yang dihasilkan yaitu 500 yang didapatkan dari
selisih antara terang maksimum dan gelap maksimum. Jenis gelapan miring.
Nikol Silang
Tanda rentang optic (TRO) pada mineral ini yaitu addisi langht slow.
TRO
2. Sampel 2
Pada pengamatan nikol silang dan nikol sejajar, mineral yang kedua
digunakan adalah mineral dengan nomor peraga B.2. Perbesaran lensa objektif
yang digunakan yaitu perbesaran 5x dan penbesaran lensa okuler 10x sehingga
perbesaran total yaitu 50x sebagai hasil perkalian perbesaran lensa objektif dan
lensa okuler, sedangkan bilangan skalanya adalah 0,02 yang merupakan hasil dari
pembagian angka satu dengan perbesaran total. Kedudukan mineral ditentukan
dari meja objek pada skala absis (menunjukkan nilai pada sumbu X) yaitu 40,3
dan skala ordinat (menunjukkan nilai pada sumbu Y) yaitu 21,9. Ukuran dari
mineral pada pengamatan ini adalah 2,9 mm yang peroleh dari hasil perkalian
bilangan skala dengan ukuran mineral pada benang silang. Pada pengamata nikol
sejajar, warna mineral yaitu transparan. Pada saat meja objek diputar 900, mineral
mengalami perubahan (pleokroisme) sebanyak 2 kali (dwikroik). Daya serap
cahaya maksimum (intensitas) pada mineral ini kuat ditandai dengan warna
mineral yang terang. Indeks bias mineral adalah > karena arah kertas searah
dengan yang tampak pada lensa okuler yang dilihat. Belahan 1 arah. Jenis pecahan
mineral ini yaitu uneven dengan bentuk subhedral-euhedral serta relief sedang
karena bidang-bidang batas antar mineral tidak tampak jelas. Pada mineral ini
tidak ditemuakan adanya inklusi.
Nikol Sejajar
Nikol Silang
Tanda rentang optic (TRO) pada mineral ini yaitu addisi langht slow.
TRO
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa:
4.2. Saran