Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah
Subhaanahuu Wata’ala, karena hanya dengan izin dan kuasaNya-lah kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih tak lupa
kami sampaikan kepada rekan-rekan yang telah membantu penyelesaian
makalah ini.
“Tiada gading yang tak retak, kalau tak retak maka bukanlah gading”, bertolak
dari peribahasa ini, maka kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih sangat jauh dari tingkat kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
bagi kami pada khususnya. Akhhir kata kami mengucapkan kembali asa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
DARTAR ISI
1
KATA PENGANTAR...............................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................7
3.2 Saran........................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.1 Latar Belakang
Persamaan diferensial merupakan salah satu cabang ilmu
matematika. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat
satu atau lebih turunan dari suatu fungsi yang belum diketahui.
Penerapan persamaan diferensial sering kita temukan di dalam
kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari bahwa manusia dalam kehidupan
kesehariannya sering menerapkan persamaan diferensial. Salah satu
penerapan persamaan diferensial adalah peristiwa jatuhnya air hujan ke
bumi. Peristiwa ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis
persamaan diferensial linier orde satu.
Peristiwa jatuhnya tetes air hujan ke permukaan bumi dengan
menggunakan persamaan diferensial akan di bahas lebih lanjut di
makalah ini.
1.3 Hipotesis
kecepatan jatuh tetes air hujan tsb akan bertambah 10 m/s setiap
detik. Tetapi kenyataan di lapangan tidak demikian. Pada titik tertentu
kecepatan jatuh tetes air hujan akan tetap (tidak berubah). Hal
tersebut disebabkan oleh adanya hambatan udara. Semakin besar
kecepatan tetes air, akan semakin besar pula gaya hambatan udara.
Pada kecepatan tertentu, gaya hambatan udara ini akan menyeimbangi
gaya gravitasi, sehingga besar kecepatan akan tidak bertambah lagi.
3
dv
m = mg − bv
dt
1.4 Tujuan
Membuktikan bahwa pada kecepatan tertentu, kecepatan jatuh tetes
air hujan akan tetap. dengan menyelesaikan persamaan diferensial di
atas.
BAB II
PEMBAHASAN
4
Persamaan diferensial di atas ( ) adalah persamaan diferensial orde
dv
m = mg − bv
dt
dv
m = mg − bv
dt
dv b mg
= − v
dt m b
dv b
= dt
mg m
− v
b
dv b
∫ mg
=∫
m
dt
− v
b
5
Bila kecepatan awal tetes air dianggap 0 maka dapat disimpulkan bahwa v=0
saat t=0, sehingga nilai dari konstanta A adalah,
mg
=A
b
bt
mg mg − m
−v = e
b b
6
, dikenal dengan istilah terminal velocity.
mg mg
bt
−
vT = lim 1− e m =
t →∞ b b
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Persaman Diferensial banyak diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga perlu dianalisis kembali.
DAFTAR PUSTAKA :
Persamaan Diferensial Kartono,1994
http://www.gurumuda.com/gerak-jatuh-bebas-gjb
http://www.gurumuda.com/hukum-newton-2
http://www.docstoc.com/docs/28434191/Terapan-Persamaan-
Differensial-Parsial
7
makalah
Oleh
Anggota Kelompok
1. Nurhuda Pasisingi
2. Iwayan Sumiana
3. Pransiska Bilontalo
8
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2011