You are on page 1of 70

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini, kebutuhan masyarakat untuk memperoleh


informasi secara ter-update dan aktual sudah sangat meningkat. Kita sebagai
manusia yang memiliki visi dan wawasan kedepan hendaknya tidak akan
melupakan perkembangan teknologi yang mempunyai arti penting dalam
kehidupan kita, karena hal tersebut menuntut kita untuk mengikuti perkembangan
zaman agar tidak ketinggalan dengan informasi yang ada. Layanan internet
memiliki sumber informasi yang sangat akurat dan efesien, dikarenakan
pengaksesan informasi yang cepat dan akurat, yang dapat dimanfaatkan di
berbagai kalangan seperti pelajar / mahasiswa, wirausahaan, pemerintahan dan
lain sebagainya yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas manusia . Internet
merupakan hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem
jaringan yang mencakup seluruh dunia dan menyediakan banyak informasi
melalui jaringan telekomunikasi seperti telepon.

Pengelola / provider layanan jasa Internet milik bangsa Indonesia adalah


PT.TELKOM ( Kandatel Medan ) yang bertanggung jawab dalam penyediaan
sarana prasarana telekomunikasi, seperti : Jaringan Telepon Rumah dan Jaringan
Internet Speedy yang keduanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat , sehingga
dalam hal ini PT.TELKOM lebih serius dalam meningkatkan permintaan
masyarakat dengan selalu meningkatkan layanannya. Dalam kerja praktek ini,
penulis akan menelusuri dan mempelajari bagaimana cara kerja PT.TELKOM
memberikan layanan internetnya agar bisa sampai ke customer yang meliputi
registrasi , proses persetujuan pihak Telkom Speddy menanggapi permintan
customer dalam pemasangan jaringan speedy, pembayaran jasa layanan internet,
instalasi jaringan, serta penanganan jika ada keluhan yang terjadi pada jaringan

1
internet speedy customer, sehingga customer bisa dapat memperoleh informasi
tersebut melalui layanan internet dengan pengaksesan yang cepat.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis membahas kerja praktek ini yang
berjudul “ Analisis Sistem Penggunaan Jaringan Internet Telkom Speedy pada
PT. TELKOM Kandatel Medan “

1.2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah kerja praktek ini adalah :

1. Menjelaskan secara rinci prosedur pemasangan instalasi jaringan Telkom


Speddy.
2. Menjelaskan arsitektur instalasi jaringan Telkom Speddy dari sisi sentral
hingga sampai ke pelanggan.
3. Menjelaskan cara instalasi Telkom Speddy pada Windows XP
4. Menganalisis sistem aplikasi yang digunakan perusahaan.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan kerja praktek ini adalah :

1. Agar penulis dapat mengetahui lebih rinci, cara kerja pemasangan instalasi
Telkom Speddy dari sentral hingga sampai ke pelanggan .
2. Untuk mengetahui lebih lanjut, seberapa banyak masyarakat bergantung /
menanggapi dunia internet ( layanan jasa internet ).
3. Memenuhi mata kuliah semester 6 ( Kerja Praktek ) STMIK Mikroskil
Teknik Informatika.

2
Manfaat kerja praktek ini adalah :

1. Mengaplikasikan pengetahuan yang didapat semasa kuliah, khususnya


pengetahuan tentang jaringan .
2. Agar penulis dapat mengembangkan suatu sistem proses pemakaian
jaringan Telkom Speddy yang sudah ada pada PT.TELKOM Kandatel
Medan.
3. Meningkatkan efektivitas dan efesien pada perusahaan.

1.4. Pembatasan Masalah

Didalam penulisan kerja praktek ini, penulis membahas tentang sistem


registrasi jaringan internet Telkom Speddy pada PT. TELKOM Kandatel Medan.
Mengingat pembahasan didalam proses tersebut cukup luas dan agar kerja
praktek ini dapat mencapai sasaran maka ruang lingkup pembahasan meliputi :

1. Proses registrasi; Menjelaskan tentang proses registrasi


pemasangan jaringan internet speedy.
2. Proses persetujuan; Menjelaskan tentang persetujuan pihak tekom speedy
menanggapi permintaan customer dalam hal pemasangan jaringan internet
telkom speedy.

3. Proses pembayaran; Menjelaskan tentang pembayaran antar pihak telkom


speddy dengan customer.
4. Proses pemasangan; Menjelaskan tentang pemasangan instalasi telkom
speedy ke alamat customer ( denah pemasangan jaringan yang dituju )
5. Proses laporan keluhan customer dan proses penanganan keluhan.

1.5. Metodologi Penelitian

Adapun metodologi yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian


adalah :

3
1. Wawancara ( Interview )

Dalam penulisan kerja praktek ini, untuk mendapatkan informasi secara


lengkap maka penulis melakukan suatu metode tanya jawab mengenai semua
kegiatan yang berhubungan dengan registrasi jaringan internet dengan pegawai
PT.TELKOM Kandatel Medan.

2. Pengamatan ( Observasi )

Penulis melakukan pengamatan – pengamatan langsung terhadap kegiatan yang


berhubungan dengan masalah yang diambil. Hasil pengamatan tersebut
langsung dicatat oleh penulis dan dari kegiatan observasi ini dapat diketahui
kesalahannya atau proses dari kegiatan tersebut.

3. Studi Perpustakaan

Selain melakukan kegiatan tersebut diatas, penulis juga melakukan studi


keperpustakaan melalui literatur – literatur atau referensi – referensi yang ada
diperpustakaan STMIK Mikroskil maupun diperpustakaan lainnya.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Dasar Komputer dan Jaringan

Komputer adalah suatu perangkat elektronik yang dalam melaksanakan


tugasnya diperlukan tiga interaksi dari ketiga komponen yang disebut dengan
hardware ( peralatan komputer yang secara fisik terlihat ), software( program yang

5
melakukan perintah – perintah untuk melakukan pengolahan data ) dan brainware(
manusia yang terlibat didalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer ).

Jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan

(cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.

2.1.1. Defenisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer dan perangkat yang


saling berhubungan yang memungkinkan pemakaian hardware dan software
secaraan bersamaan / sharing melalui perangkat komunikasi dan media transmisi.

Jaringan biasanya dikelompokkan sebagai :

a. Local Area Network ( LAN ) adalah jaringan yang menghubungkan


beberapa komputer dan perangkat didalam wilayah geografis yang terbatas,
seperti rumah, laboratorium komputer pada sekolah, atau beberapa gedung
yang berdekatan.

Gambar 2.1. Local Area Network ( LAN )

b. Metropolitan Area Network ( MAN ) adalah jaringan yang


menghubungkan wilayah metropolitan seperti kota atau daerah, dan
menangani komunikasi yang luas di seluruh wilayah tersebut.

6
Gambar 2.2. Metropolitan Area Network ( MAN )

c. Wide Area Network ( WAN ) adalah jaringan yang mencakup wilayah


luas seperti kota, daerah, atau negara dengan menggunakan saluran
komunikasi seperi jalur telepon, kabel, gelombang radio.

Gambar 2.3. Wide Area Network ( WAN )

2.1.2. Tipe Jaringan Komputer

7
Menurut fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan
komputer dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Jaringan Peer to Peer
Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa
komputer ( biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer ). Peer to
peer adalah suatu model dimana PC dapat memakai resource pada PC lain atau
memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain. Dengan kata lain dapat
berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama. Metode peer to
peer ini pada sistem dikenal sebagai workgroup, dimana tiap-tiap komputer
dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja.

Gambar 2.4. Tipe Jaringan Peer to Peer

b. Jaringan Client – Server


Selain pada jaringan local, sistem ini bisa juga diterapkan dengan

teknologi internet di mana ada suatu unit computer yang berfungsi sebagai server

yang memberikan layanan bagi komputer lain, dan client juga hanya meminta

layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client yang melakukan

login terlebih dulu ke server yang dituju. Client hanya bisa menggunakan resource

yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator.

Adapun jenis layanan Clinet server antara lain:

1. File Server : memberikan layanan fungsi pengelolaan file

8
2. Print Server : memberikan layanan percetakan.

3. Database Server : proses-proses fungsional mengenai database

dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta layanan

4. DIP (document Information Processing ) : memberikan pelayanan fungsi

penyimpanan, manajemen dan pengambilan data.

Dalam sebuah jaringan komputer biasanya workstation menggunakan computer


yang memiliki kemampuan lebih rendah dari komputer server, meskipun tidak
selalu demikian.

Gambar 2.5. Tipe Jaringan Client – Server

2.2. Arsitektur Jaringan Komputer


Topologi Jaringan ( network topology ) adalah tatanan banyak komputer
dan perangkat dalam suatu jaringan komunikasi. Topologi jaringan yang sering
digunakan secara umum adalah : Topologi Bus, Topologi Ring, dan Topologi
Star.

2.2.1. Topologi Bus


Topologi bus merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya
ditutup, dimana disepanjang kabel terdapat node-node. Pada topologi bus, seluruh
computer dalam sebuah jaringan terhubung pada sebuah bus atau jalur komunikasi
data (kabel) yang dimana kedua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah
terminator. Instalasi jaringan bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri

9
atas 5-7 komputer.

Gambar 2.6. Bentuk Jaringan dengan Topologi Bus


Karena seluruh proses komunikasi data menggunakan satu bus (jalur) saja maka
topologi jaringan ini memiliki kelemahan pada tingkat komunikasi yang cukup
padat. Kelemahannya adalalah sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari
satu pasang memakai jalur diwaktu yang sama harus bergantian atau tambah
relay.
2.2.2. Topologi Ring
Topologi Jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node.
Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat menghindarkan terjadinya
collision sehingga menggunakan terjadinya pergerakan data yang sangat cepat.
Semua computer saling tersambung membentuk lingkaran. Data yang dikirim
berupa address tujuan sehingga dapat menuju computer yang dituju. Seperti
halnya dengan jaringan topologi bus, jaringan ini mempunyai kelemahan di mana
bila terjadi gangguan pada salah satu titik atau lokasi dalam jaringan maka akan
mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Namun demikian jaringan ini
memliki kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan jaringan topologi bus.

10
Gambar 2.7. Bentuk Jaringan dengan Topologi Ring

2.2.3. Topologi Star


Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node(station) berkomunikasi
langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data
mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node(station) tujuan. Jika
salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan putus. Topologi jaringan
seperti ini memungkinkan kecepatan komunikasi data yang lebih baik
dibandingkan topologi yang lain (bus dan ring). Kelemahan topologi ini adalah
bahwa kinerja sangat dipengaruhi oleh kemampuan sentral dari jaringan tersebut.

Gambar 2.8. Bentuk Jaringan dengan Topologi Star

11
2.3. Media Transmisi
Media transmisi adalah perangkat keras yang digunakan untuk
mengirimkan data pada jaringan. Data itu sendiri ditransmisikan dalam bentuk
yang berbeda-beda sesuai dengan media transmisinya. Untuk media transmisi
kabel, data akan diubah menjadi daya listrik. Pada media transmisi tanpa kabel,
data diubah menjadi gelombang. Sedangkan untuk fiber optic, meski tergolong
media transmisi berwujud kabel namun data ditransmisikan dalam bentuk cahaya
sehingga kecepatannya sangat tinggi.

2.3.1. Twisted Pair

Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin, lebih tipis,
lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau
kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan
secara keseluruhan. Apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh
jaringan terhenti. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:

a. Shielded Twisted-Pair (STP)

Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi


tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki
resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu
meningkatkan ukuran fisik kabel. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan
proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal.

Kabel STP perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan
ground STP memerlukan ketelitian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi
sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya
sebuah antena; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-
sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak
lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).

12
• Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps
• Biaya rata-rata per node sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
• Media dan ukuran konektor medium
• Panjang kabel maksimum yang diizinkan 100m (pendek).

Gambar 2.9. Bentuk Kabel STP

b. Unshielded Twisted-Pair (UTP)

Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat
medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-
mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan
kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga
harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang
diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan
impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya
seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43
cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-
arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.

• Kecepatan dan keluaran 10 – 100 Mbps


• Biaya rata-rata per node murah
• Media dan ukuran kecil
• Panjang kabel maksimum yang diizinkan 100m (pendek).

13
Gambar 2.10. Bentuk Kabel UTP

Kabel UTP memiliki banyak keunggulan. Selain mudah dipasang, ukurannya


kecil, juga harganya lebih murah dibanding media lain. Kekurangan kabel UTP
adalah rentang terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau
perangkat-perangkat di sekelilingnya. Meski begitu, pada prakteknya para
administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif
dan cukup diandalkan.

2.3.2. Kabel Coaxial

Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris
melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk
LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat
dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat
untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau
UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam
jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin
optimal.

• Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps


• Biaya rata-rata per node: murah
• Media dan ukuran konektor: medium
• Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial
dan 500m untuk thick-coaxial

14
2.3.3. Fiber Optic

Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunakan


untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber
optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi
elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang
tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik
pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaringan komersial. Ini sudah
cukup untuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.

Beberapa keuntungan kabel fiber optic:

• Kecepatan : jaringan-jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan tinggi,


mencapai gigabits per second
• Bandwidth : fiber optic mampu membawa paket-paket dengan kapasitas
besar.
• Distance : sinyal-sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa memerlukan
perlakuan refresh atau diperkuat.
• Resistance : daya tahan kuat terhadap imbas elektromagnetik yang
dihasilkan perangkat-perangkat elektronik seperti radio, motor, atau bahkan
kabel-kabel transmisi lain di sekelilingnya.
• Maintenance : kabel-kabel fiber optic memakan biaya perawatan relative
murah.

2.4. Pengenalan Internet

Internet adalah sebuah network dari network yang terdiri dari ribuan
network nasional dan state government agencies, non-profit organization dan
untuk profit companies. Keberadaannya hanya untuk memperluas network yang
sepakat untuk menggunakan Internet protokol dan exchange data packets antara
satu dengan lainnya. Semua network diInternet harus memenuhi standar TCP/IP

15
untuk layer transport dan network, tanpa standarnya data communication melalui
Internet adalah tidak mungkin.

2.4.1. Lapisan Layer Pada Internet

Apa yang dimaksud dengan OSI Layer ? OSI Layer atau Protokol OSI
(Open System Interconnections ) adalah open system yang merupakan himpunan protokol
yang memungkinkan terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari arsitektur
yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu
komunikasi dapat terjalin dari sistem yang berbeda tanpa memerlukan perubahan yang
signifikan pada hardware dan software ditingkat utama / pokok.

Model OSI disusun atas 7 lapisan/ layer antara lain : lapisan 1( fisik ), lapisan 2
(data link ), lapisan 3 ( network ), lapisan 4 ( transport), lapisan 5 ( session ), lapisan 6
( presentasi ) dan lapisan 7 ( aplikasi ). Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai
“upper lever protocol” sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai
“lower level protocol”. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-
masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah
lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama dipenerima
(jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link
pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan
network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data
link dibawahnya.

2.4.2. TCP / IP

Kumpulan dari protocol – protocol yang digunakan untuk mengatur


komunikasi data didalam jaringan internet atau jaringan yang luas. Disponsori oleh
Department Of Defense Amerika. Mempunyai peranan dalam pembuatan dasar –
dasar hubungan internet dengan protocol TCP / IP. Terdiri dari sekelompok
protocol yang masing – masing bertanggung jawab atas bagian – bagian
tertentudari komunikasi data. Perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak

16
menjadi masalah, karena menggunakan TCP / IP dan memiliki banyak jenis
layanan.

Gambar 2.11. Layer TCP / IP

Network Interface Layer ; merupakan lapisan / layer paling terbawah ,


bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Layer ini
harus mampu menerjemahkan sinyal listrik dari digital yang dimengerti komputer
yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.

Internet Layer ; bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke


alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam protocol yaitu IP ( Internet
Protocol ) berfungsi menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, ARP( Address
Resolution Protocol )digunakan untuk menemukan alamat hardware dari host ke
alamat yang tepat, dan ICMP ( Internet Control Message Protocol ) digunakan
untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman data.

Transport Layer ; Bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara


dua host / komputer. Pada layer ini terdapat 2 protocol yaitu : TCP ( Transmission
Contol Protocol ) dan UDP ( User Data Protocol )

Application Layer ; Pada layer ini terletak semua aplikasi yang


menggunakan protocol TCP / IP

2.5. Diagram Alir Data (DAD atau DFD)

17
Menurut Raymond Me Leod, Jr. Diagram Alir Data “Merupakan alat
pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan
sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dibutuhkan satu sama lain
dengan alur data baik secara manual ataupun terkomputerisasi”.
Data Flow Diagram atau Diagram Arus data adalah suatu gambaran gratis
dan suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol untuk
menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang berkaitan.
Simbol atau lambang yang digunakan dalam membuat diagram alir data yang lazim
digunakan, terdiri dari empat buah symbol yaitu :
1. Entitas/Lingkungan Luar (External Entity). Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan asal atau tujuan data, menunjukkan entitas atau kesatuan yang
berhubungan dengan sistem, dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya
yang akan memberikan input atau menerima input dari sistem atau keduanya
digunakan dengan symbol empat persegi panjang.
2. Proses (Process). Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau
transformasi data, menunjukkan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dan hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk
menghasilkan arus data yang akan keluaran dari proses, digambarkan dengan
simbol lingkaran.
3. Arus Data (Data Flow). Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran
data yang berjalan, menunjukan arus data yang berupa masukan untuk Sistem atau
hasil dari proses Sistem yang mengalir diantara proses (process), simpanan data
(data store) dan entitas (external entity) digambarkan dengan arah panah.
4. Simpanan Data (Data Store). Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
Data Flow yang sudah disimpan, menunjukan suatu tempat penyimpanan data
yang dapat berupa suatu file di Sistem Komputer, arsin atau catatan manual, tabel
acuan dan lain-lain digambarkan dengan sepasang garis horizontal.

18
Gambar 2.11. Simbol Data Flow Diagram

19
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom


adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk
unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon
tanpa Jaringan / Wireless( FLEXI ).
Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :

a. Era Kolonial
Berdiri pada tahun 1884 dengan nama Post On Telegrafdienst. Pada tahun
1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan stablad
No. 395 Tahun 1906. Sejak itu diubah namanya menjadi Post On Telegrafdienst
dan Tepondienst atau disebut PTT-Dienst.

b. Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Telekomunikasi ( PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Pos & Giro ) dan Perusahaan
Negara Telekomunikasi ( PN Telekomunikasi ).

c. Perumtel
Dalam peraturan pemerintah No.36 tahun 1974, dinyatakan pula
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal
penyelenggara telekomunikasi untuk umum, baik hubungan dalam negeri maupun
luar negeri, pada saat itu telekomunikasi luar negeri diselenggarakan oleh
PT.Indonesia Sattelite Coorporation (INDOSAT) yang masih berstatus perusahaan

20
yang didirikan berdasarkan peraturan perundangan Negara bagian Dalaware,
Amerika Serikat.
Seluruh saham PT. INDOSAT dengan modal asing ini pada tahun 1980
dibeli oleh Negara RI dari America cable dan radio corporation dalam rangka
peningkatan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, dan pemerintah
mengeluarkan peraturan pemerintah No.53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan
sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk
internasional. Selain hal tersebut, penyelenggaraan telekomunikasi memerlukan
manajemen yang lebih professional dalam usaha meningkatkan kinerja
perusahaan.

d. PT. Telkom ( Persero )


Berdasarkan peraturan pemerintah No.25 tahun 1991 maka bentuk
Perusahaan Umum (PERUM) dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan
(PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam UU No.1996. Sejak itu berdirilah
Perusahaan Perseroan (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia dengan sebuah
nama yaitu TELKOM.

e. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk


Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana
saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di
Bursa Efek Jakarta ( BEJ ), Bursa Efek Surabaya ( BES ), Bursa Saham New
York (NYSE) dan Bursa Saham London ( LSE ). Saham TELKOM juga
diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Tahun 1999 ditetapkan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli
Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia
melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar
bebas.
Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi
Indonesia. Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT
INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa

21
telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan
bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan
Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

3.1.2. Struktur Organisasi


Dalam rangka melaksanakan tugas operasional perusahaan adanya strukur
organisasi diperlukan. Struktur organisasi merupakan kerangka dan susunan
perwujudan pola hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian – bagian, dan orang-
orang yang menunjukkan pembagian delegasi tugas, kedudukan, wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu perusahaan. Bagan struktur
organisasi pada PT. TELKOM INDONESIA, Tbk dapat dilihat pada gambar 2.1
berikut ini :

GENERAL
MENAGER

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


OUTSOURCHING OPTIMALISASI
ACCES OPERATION GUDANG
AREA

ASMAN ASMAN ASMAN ASMAN ASMAN ASMAN


CCA CAM MFRAN DAMAN CPE TOS

SVP SVP
CPE PUBLIK
PHONE

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

22
Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. Telkom
Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut ;
1. General Manager
Tugas General Manager antara lain :
a. Mampu menjamin tercapainya target kinerja jaringan Copper & DSL
Access Network dan mengimplementasikan kebijakan manajemen operasi
dan pemeliharaan system jaringan.
b. Mampu menjamin tercapainya target kinerja sistem CPE dan
mengimplementasikan kebijakan manajemen operasi dan pemeliharaan
system.

c. Mampu mengevaluasi, mengukur, memodifikasi prosedur /sistem


customer handling untuk tercapainya efektifitas customer handling untuk
tiap segmen pelanggan.
d. Mampu mengembangkan kriteria pekerjaan outsourcing eksisting dengan
mempertimbangkan kapabilitas internal & eksternal sejalan dengan
perubahan lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulens.

2. Manager Acces Area Medan


Tugas Manager Acces Area Medan antara lain :
a. Monitoring anggaran operational akses Medan.
b. Monitoring kelancaran operasional di lapangan se Medan.
c. Menjustifikasi / memutuskan hal-hal yang urgent untuk di eksekusi.

3. Manager Operational
Tugas Manager Operation antara lain :
a. Merencanakan sasaran dan ruang lingkup project serta merinci aktivitas
project dan penjadwalannya. Mampu melakukan monitoring dan reporting
pelaksanaan project.
b. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.

23
c. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi optimalisasi
sistem.
d. Menganalisis statistic gangguan dan menyusun program penanganan
gangguan layanan pelanggan secara efisien dan efektif.
e. Menganalisis statistic performansi layanan secara menyeluruh dan
membuat rekomendasi solusi peningkatan performansi layanan.

4. Manager Outsourching
Tugas Manager Outsourching antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
b. Menganalisa dampak penerapan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
c. Menganalisa pelaksanaan outsourcing eksisting dan kedepan sesuai
dengan strategi kebijakan makro bidang SDM dan lingkungan bisnis.
d. Mengidentifikasi partnership management yang tepat untuk perencanaaan
dan pengembangan kemitraan/aliansi untuk mendukung strategi
perusahaan untuk impelementasinya.

5. Manager Optimalisasi
Tugas Manager Optimalisasi antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
b. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi optimalisasi
sistem.
c. Mengevaluasi kinerja sistem Optical Access Network (OAN) dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
d. Mengalokasikan sumber daya dan memprediksi utilitas masing-masing
sumber daya untuk mencapai sasaran secara optimal. Mampu memprediksi
anggaran project.

24
e. Mengevaluasi disain Wireline Access Network sesuai dengan kebutuhan
dan kebijakan perusahaan serta mampu membuat analisis kapabilitas dan
menyusun project plan implementasi.

6. Manager Gudang
Tugas Manager Gudang antara lain :
a. Menerapkan perancangan dan implemntasi internal control.
b. Melaksanakan pengelolaan Inventory Management.
c. Menyusun produk hukum sesuai metode legal drafting.
d. Menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber penerimaan dan
penggunaan kas, penyusunan proyeksi kas serta optimalisasi idle cash.
e. Menganalisis proses pengelolaan dokumen sesuai dengan standar yang
berlaku.
f. Mampu menganalisis hasil negosiasi dan memelihara hubungan yang
positif dengan pihak lain dalam menyelesaikan masalah.

7. Asman CCA ( Customer Corporote Access )


Tugas Asman CCA antara lain :
a. Pemeliharaan saluran data dan Internet.
b. Perbaikkan saluran pelanggan cluster.
c. Pemeliharaan saluran LC (Led Cenal).

8. Asman CAM (Cooper Access Maintenance )


Tugas Asman CAM antara lain :
a. Pemeliharaan kabel primer dan sekunder tembaga.
b. Penanggulangan gangguan kabel primer dan sekunder.
c. Pembenahan jaringan.

9. Asman MFRAN (Maintenance Fiber and Radio Access Network )


Tugas Asman MFRAN antara lain :
a. Pemeliharaan kabel Fiber Optik dan radio.

25
b. Penanggulangan gangguan kabel Fiber Optik dan radio.
c. Monitoring availability perangkat MSOAN dan MSAN.

10. Asman Daman ( Data Manajemen )


Tugas Asman Daman antara lain :
a. Purifikasi data jaringan.
b. Updating data SISKA.
c. Updating gambar skematik.

11. Asman CPE ( Customer Premise Equipment )


Tugas Asman CPE antara lain :
a. Memonitor pasang baru speedy sudah teerinstall dengan baik dan benar.
b. Mengendalikan gangguan speedy agar tetap sesuai tolok ukur.
c. Mengoptimalkna perangkat yang layak untuk broadband.

12. Asman TOS ( Technical Operation Support )


Tugas Asman Tos antara lain :
a. Mengkompulir kebutuhan material operasional penanggulangan gangguan.
b. Mengendalikan anggaran dan kebutuhan operasional.
c. Validasi BA dari mitra untuk penagihan.

13. SVP CPE


Tugas Svp Cpe antara lain :
a. Instalasi pasang baru Speedy .
b. Penanggulangan gangguan Speedy sampai dengan perangkat pelanggan.
c. Administrasi BA pasang baru Speedy (SN Modem, Tanggal Instal, petugas
Instal ).

14. SVP Publik Phone


Tugas Svp Publik Phone antara lain :
a. Pemeliharaan Telepon Umum coin dan kartu.

26
b. Pasang baru Telepon Umum coin dan kartu.
c. Memelihara Availability perangkat Telepon Umum agar tetap handal
100%.

3.1.3. Logo TELKOM


Logo TELKOM terdiri dari bentuk :
• Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam
portofolio bisnis baru Telkom yaitu TIME (Telecommunication,
Information, Media & Edutaintment) Expertise.
• Tangan yang meraih keluar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan
ekspansi ke luar. Empowering.
• Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta
kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.
• Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive
• Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa
depan. Heart.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 3.2

Gambar 3.2 Logo PT. TELKOM INDONESIA, Tbk

3.2. Pengenalan Telkom Speddy


3.2.1. Pengertian Telkom Speddy
Speddy adalah nama produk PT Telkom yang merupakan layanan akses
Internet dengan kecepatan tinggi yang memiliki kemampuan akses untuk
kecepatan mengunggah (upstream) sebesar 64 kbps sedangkan kecepatan

27
mengunduh (downstream) sebesar 384 kbps dan 512 kbps, serta dapat melakukan
percakapan telepon secara bersamaan saat melakukan akses internet. Speddy
menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line ), teknologi
akses, yang memungkinkan terjadinya komunikasi voice, data dan video secara
bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.

3.2.2. Keunggulan Telkom Speddy


Adapun keunggulan Telkom Speddy adalah :
a) Menggunakan saluran telepon eksisting ; Dapat juga
menggunakan saluran baru sebagai media akses.
b) Akses internet kecepatan tinggi ( broadband internet access );
Dapat mentransfer informasi dengan kecepatan hingga 512 kbps hanya
dengan menggunakan kabel telepon dan modem ADSL yang tersedia di
pasaran.
c) Kenyamanan aplikasi multimedia; Berbagai aplikasi multimedia
3D yang padat dengan animasi, video dan musik dapat dinikmati.
d) Dua layanan pada saat yang bersamaan; Layanan berbasis
teknologi ADSL ini memungkinkan untuk mengakses internet dan
menggunakan telpon pada saat yang bersamaan.

3.2.3. Layanan Telkom Speddy


Adapun layanan yang tersedia adalah :
a) High Speed Internet
b) Akses LAN ( Teleworking , SOHO )
c) Belajar Jarak Jauh ( Distance Learning )
d) Video Conference
e) Broadcast TV
f) Home Shopping
g) Video On Demand

28
3.3. Konfigurasi Jaringan
3.3.1. Konfigurasi Layanan POTS

Gambar 3.3. Konfigurasi Layanan POTS

3.3.2. Konfigurasi Jaringan Akses Speedy

29
Gambar 3.4. Indoor DSLAM

Gambar 3.5. Remote DSLAM

Adapun penjelasan dari arsitektur umum speedy diatas adalah :

1. Pada sisi pelanggan terdapat instalasi yang wajib difasilitasi yaitu


Modem ADSL dan Splitter.

2. Saluran Drop Wire (DW) / Saluran Penanggalan

30
Dilakukan penarikan kabel tembaga (copper) 2 wire ( a / b) wire bawah tanah
dari KTB (Kotak Terminal Bagi) yang ada dirumah pelanggan hingga ketiang
telepon.

3. DP (Distribusi Point)

DP memiliki kapasitas maksimum kabel tembaga hingga 20 pair, tergantung


kebutuhan disuatu wilayah, yang nantinya dari DP ini akan dihubungkan
ketiang telepon terdekat.

4. Kemudian dari DP, kabel tembaga dihubungkan ke Rumah Kabel


(RK) dengan kapasitas maksimum hingga 1200 pair, dimana kabel tambaga
yang terhubung dari DP hingga RK disebut sebagai kabel sekunder. Kabel
sekunder sebagai kabel output atau keluaran dari RK terhubung langsung
keruang MDF (Main Distribution Frame) di sisi sentral (STO / Local
Exchange) Telkom masing – masing wilayah.

5. Kabel yang terhubung dari MDF hingga RK disebut sebagai kabel


primer. Dalam hal ini, minimal 90% dari kabel yang digunakan adalah kabel
tembaga murni. Apabila ada saluran tembaga yang menggunakan saluran
pengganda, maka layanan speedy tidak dapat dipasang. Untuk layanan
Speedy Huawei sendiri digunakan perangkat DSLAM yang diproduksi
langsung diperusahaan Huawei . Pada DSLAM Huawei ini akan terjadi
proses pembagian voice dan data, dimana perangkat ini memiliki sistem kerja
seperti splitter sekaligus modem ADSL yang ada disisi sentral.

6. Setelah dilakukan penarikan kabel dari DW, maka splitter akan


dilakukan pembagian voice dan data, dimana satu saluran voice untuk
berkomunikasi lewat telepon rumah dan satu saluran data untuk modem
ADSL.

7. Dari modem ADSL+Wifi Access Point tersebut dapat dibangun


LAN (Local Area Network) dimana dapat menghubungkan dua atau lebih
komputer baik melalui wireless maupun jaringan kabel UTP disisi pelanggan.

31
3.3.3. Prinsip Kerja Koneksi Speedy

Gambar 3.6. Prinsip Kerja Koneksi Speedy

Adapun prinsip kerja koneksi speddy adalah :

32
Pelanggan diharuskan melakukan login dengan menggunakan user dan
password di komputernya. Login yang dilakukan dengan menggunakan user dan
password tersebut akan di dikirim ke modem ADSL, dimana modem ADSL ini
akan melakukan tugas yaitu modulator dan demudulator.Dimana modulator akan
mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk
dikirimkan dan demodulator akan memisahkan sinyal informasi dari sinyal
pembawa (carrier). Dari modem ADSL tersebut, user dan password akan masuk
ke splitter, lalu dari splitter akan dilanjutkan ke DP (Distribusi Point) melalui
saluran penanggal / DW (Drop Wire). Melalui kabel sekunder, user dan password
tersebut dikirim ke RK (Rumah Kabel), lalu diteruskan ke MDF (Main
Distribution Frame) melalui kabel primer.Dari MDF (Main Distribution Frame)
akan dilanjutkan ke BRAS melalui DSLAM.

Melalui Telkom IP Backbone , user dan password masuk ke dalam


database di backoffice support sistem, kemudian dari server akan melakukan
autentifikasi user dan password tersebut, dan jaringan internet speedy akan
berubah status menjadi connected. Setelah status connected, maka pelanggan
dapat melakukan aktifitas online.

Data yang dikirimkan pelanggan berupa data upstream (mengunggah ) dan


downstream (mengunduh). Data upstream akan masuk ke splitter, lalu dari splitter
akan dilanjutkan ke DP (Distribusi Point) melalui saluran penanggal / DW (Drop
Wire). Melalui kabel sekunder, user dan password tersebut dikirim ke RK
(Rumah Kabel), lalu diteruskan ke MDF (Main Distribution Frame) melalui kabel
primer. Dari MDF (Main Distribution Frame) akan dilanjutkan ke BRAS melalui
DSLAM dan akan terus dilanjutkan ke Internet. Dari Internet data downstream
(mengunduh) akan masuk ke MDF (Main Distribution Frame) melalui BRAS dan
DSLAM ,dari MDF akan masuk ke RK (Rumah Kabel) melalui kabel primer dan
masuk ke DP (Distribusi Point) melalui kabel sekunder, dilanjutkan dari splitter
melalui saluran penanggal / DW (Drop Wire) masuk ke modem ADSL hingga
akhirnya data downstream (mengunduh) sampai ke komputer pelanggan.

33
3.4. Elemen Jaringan pada Layanan Speedy

Adapun element jaringan untuk Layanan Speedy:

1. ARM (Access Resource Management)

ARM (Access Resource Management) merupakan perangkat yang


digunakan untuk meng-create service plan yang selanjutnya akan dieksekusi di
bandwith management melalui NetXplorer. ARM digunakan untuk
implementasi Speedy Multi Speed terutama untuk paket semi unlimited / Paket
Family dan Load (jika mencapai quota tertentu, bandwidth diturunkan). Dengan
menggunakan kapabilitas ARM juga bisa melakukan bandwidth on demand.

Gambar 3.7. Aplikasi ARM pada Layanan Speedy Multi Speed

34
2. BM (Bandwidth Management)

Perangkat yang terpasang pada network Speedy yang berfungsi sebagai


Network Policy dengan kemampuan memonitor, mengkategorikan, dan
mengoptimalkan trafik (bandwidth shaping) dengan menerapkan QoS (Quality
of Service) berdasarkan kelas trafik yang telah ditentukan. Bersifat pasif, hanya
melewatkan trafik sehingga tidak ada routing ke perangkat.

Gambar 3.8. Perangkat BM (Bandwidth Management)

Fungsi BM (Bandwidth Management):

a. Menjamin QoS per pelanggan layanan Speedy.

b. Mengelola trafik internet berdasarkan paket layanan dengan


identifikasi terhadap IP Address pelanggan (Source IP Address), Destination
trafik (Destination IP Address), Service (Dynamic Port Aplikasi; P2P,
Game, Mail, Chat, dan HTTP), VLAN (802.1q VLAN tag) dan Waktu.

35
Gambar 3.9. Aplikasi Bandwidth Management pada Layanan Speedy

3. BRAS (Broadband Remote Access Server)

Sebuah perangkat yang menentukan rute trafik dari dan ke DSLAM (Digital
Subscriber Line Access Multiplexer) pada sebuah jaringan penyedia layanan
Internet / ISP (Internet Service Provider).

Fungsi BRAS:

a. Sebagai agregate dari Output DSLAM.

b. Menyediakan session PPP over IP (Ethernet) atau ATM. BRAS


Sebagai PPP termination point bertanggungjawab menetapkan parameter
session, contohnya : IP Address untuk pelanggan.

c. Melaksanakan Kebijakan Quality of Service (QoS).

d. Merutekan trafik ke jaringan Backbone ISP, sebagai hop IP


pertama dari pelanggan ke Internet.

e. Interface untuk System Authentication, Authorization dan


Accounting (Radius).

Gambar 3.10. BRAS (Broadband Remote Access Server)

4. RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service)

36
RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service) Server adalah
perangkat yang berfungsi untuk melakukan Authentication (pengecekan
username, password, port DSLAM dan isolir), Authorization (melayani akses
user sesuai dengan service level-nya) dan Accounting (mencatat durasi dan
volume pemakaian untuk keperluan billing).

Aplikasi Operasional yang berhubungan dengan RADIUS:

a. OS3 (Operational Support System Speedy).

b. Mini Tools.

Fasilitas yang ada di aplikasi berupa pengecekan username, password,


bind/unbind, enable/isolir, history usage, jumlah user online. Perangkat Radius
dalam wewenang Divisi IS PO (Information System Product Owner).

37
38
Gambar 3.11. Aplikasi Mini Tools RADIUS

39
Gambar 3.12. Aplikasi OS3

40
5. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)

Fungsi DSLAM:

a. Melakukan fungsi Splitter untuk memisahkan sinyal suara dan


meneruskannya ke sentral PSTN.

b. Melakukan modulasi/demodulasi data dan mengirimkannya ke modem


dengan format DSL.

c. Melakukan fungsi switching dari port pelanggan menuju ke port uplink,


dan sebaliknya.

d. Melakukan fungsi multiplexing / demultiplexing port pelanggan untuk


berhubungan dengan network data.

e. Melaksanakan fungsi paketisasi data dari port pelanggan ke ATM format /


Ethernet format, dan sebaliknya.

f. Mengirimkan data menuju BRAS dan menerima data dari BRAS.

g. Mengatur speed downstream dan upstream dari modem ADSL sampai


DSLAM.

Gambar 3.13. DSLAM

41
6. Splitter

Berfungsi untuk memisahkan frekuensi tinggi ( untuk data ) dan frekuensi


rendah ( untuk voice ).

Gambar 3.14. Splitter

7. Modem ADSL

Modem merupakan singkatan dari MOdulator DEModulator. Modulator


dan merupakan alat komunikasi dua arah. Modulator berfungsi untuk
mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk
dikirimkan, sedangakan Demodulator berfungsi untuk memisahkan sinyal
informasi dari sinyal pembawa (carrier).

Gambar 3.15. Modem ADSL

42
8. CPE (Customer Premises Equipment)

CPE adalah setiap terminal / perangkat yang terletak di lokasi pelanggan


dan dihubungkan dengan saluran telekomunikasi. CPE umumnya mengacu
pada telepon, modem DSL atau Cable modem, set-top box (IPTV), PABX,
dll yang digunakan untuk akses ke penyedia layanan komunikasi (service
provider).

Gambar 3.16. CPE (Customer Premises Equipment)

3.5. Instalasi Telkom Speedy Pada Windows XP

Lampiran 1. Petunjuk Setting Modem

Seperti penggunaan pada layanan Speedy regular, login dan password


Speedy prabayar dapat digunakan dengan mode PPPoE ( Gambar 3.17) dengan
login password ditanam di modem , maupun mode bridging yang menggunakan
cara koneksi dial dari komputer ( Gambar 3.18). Setiap merek modem memiliki
cara setting yang berbeda tetapi prinsipnya tidak jauh berbeda.

Untuk kemudahan penggunaan dirumah lebih disarankan untuk


menggunakan mode bridging. Hal ini untuk menghindari durasi yang panjang
(untuk Speedy time based) maupun usage yang besar karena network attack
(untuk Speedy volume Based)

43
44
Gambar 3.17. Modem dengan mode PPPoE Routing

45
Gambar 3.18. Modem dengan mode bridging

Lampiran 2 : Cara setting Koneksi di Windows

1. Klik Star – All Program – Accessories – Comunication-


New Connection Wizard

46
2. Klik Next

3. Pilih Connect to the Internet, klik Next

47
4. Pilih Set up my connection manual, klik next

5. Pilih Connect using a broadband connection that requires a


user name and password , klik next

48
6. Isi ISP Name ( bebas ) misalnya TELKOM SPEDDY, klik
Next

7. Masukkan User Name ; Password, Confirm Password, klik


next. User name untuk Speeddy adalah login ID yang ada didalam amplop
yang berisikan password ditambah dengan 111209109100@telkom.net

49
8. Beri tanda pada Add a shortcut to this connection to my desktop,
klik finish

50
9. Hasil Instal

10. Setelah menekan finish diatas atau setiap kali kita klik icon Speddy
di desktop kita, akan muncul menu ini

51
Gambar 3.19. Setting Koneksi di Windows

3.6. Kode Error pada koneksi Telkom Speedy

Beberapa pesan error yang sering muncul jika koneksi gagal adalah
sebagai berikut :

Tabel 3.1. Kode Error Koneksi Telkom Speedy

Kode Permasalahan Solusi


Error
691 1) Tidak konek akibat 1) Lunasi tagihan terlebih
diisolir dahulu

769 1) LAN terkunci / disable 1) Enable kan LAN terlebih


dahulu
2) RJ45 dan USB belum
tersambung dengan baik 2) Periksa sambungan RJ45
dan USB, apakah sudah
tersambung dengan benar.

619 1) Salah memasukkan 1) Masukkan password


password dengan benar

2) System komputer 2) Scan komputer atau


terganggu akibat terkena setting ulang modem.
spam atau spyware
3) Buat Wizard Speedy baru
3) System Wizard rusak

633 1) Internet sudah terkoneksi 1) Matikan koneksi yang


(biasanya kita memiliki sedang berjalan.
wizard internet lebih dari satu
(broadband , dial up, dll )

720 1) Kode kesalahan ini 1) Coba masuk ke alamat


akibat LAN kita tidak modem default dari pabrik

52
terbaca, kemungkinan juga 192.168.1.1 ,sesuaikan dengan
firewall atau antivirus kita buku petunjuk modem, bila
yang memblok. tidak bisa jadi terkena
spyware.

678 1) Lampu link atau adsl di 1) Splitter anda mati, dan ganti
modem off, dengan syarat splitter anda.
pastikan line telp Anda aktif /
tidak mati.

BAB IV

ANALISIS SISTEM PERUSAHAAN

4.1. Analisis Sistem Perusahaan

Analisis adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam


bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting,
karena kesalahan ditahapan ini akan menyebabkan kesalahan ditahapan
selanjutnya. Hasil dari analisis sistem adalah laporan yang dapat menggambarkan
sistem yang dipelajari dan diketahui bentuk permasalahannya serta merancang
sistem baru yang akan dibuat atau dikembangkan.

53
4.1.1. Prosedur Pemakaian Jaringan Internet Speddy
Adapun prosedur pemakaian jaringan internet speedy adalah sebagai
berikut :
b. Prosedur pemasaran
Penawaran speedy kepada setiap pelanggan yang sudah memiliki telepon
rumah untuk menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan melalui
telepon dan pemasaran produk melalui plasa Telkom terdekat.
c. Prosedur pendaftaran
Prosedur pendaftaran telkom speedy customer bisa mendatangi atau
menghubungi
- Plasa Telkom terdekat.
- Telepon ke TELKOM 147 / Contact Center Telkom.
- SMS ke : 0811-114 147 (ketik : regspeedyno.telp tumpangan contact person).
- Formulir Website : divre2.telkomspeedy.com, pilih menu Daftar , kemudian isi
formulir. customer juga harus memiliki persyaratan yang diajukan agar bisa
memakai jasa jaringan internet speedy, adapun syarat – syaratnya adalah sebagai
berikut :
1) Harus mempunyai telepon rumah
2) Fotocopy KTP dan Surat Keterangan kepemilikan telepon
3) Memiliki PC
Setelah memberikan persyaratan yang diminta, customer memilih paket internet
yang tersedia. Formulir permohonan pasang baru (PSB) dan uang administrasi
diberikan kepada Service Point. Surat Pemasangan (SP) diserahkan kepada bagian
teknisi untuk melakukan pemasangan sesuai form data customer baru.
d. Prosedur pemasangan
Pemasangan modem dan setting internet langsung dilakukan oleh bagian
Technic OMAN di tempat customer. Surat pemasangan (SP) diserahkan ke bagian
Marketing.
e. Prosedur penanganan gangguan internet

54
Proses ini menerima pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang datang
ke Plasa maupun melalui telepon (IS) ke bagian pengaduan. Data-data yang harus
diperoleh dari pelanggan antara lain :
1). Nama
2). No.Jastel (NJ)
3). Alamat
4). Jenis Gangguan .
Kemudian data – data itu dimasukkan ke Service point untuk diproses. Jika
penanganan tidak bisa dilakukan melalui telepon antara customer dengan bagian
sevice point, maka dari plasa Telkom terdekat akan mengirimkan teknisi untuk
penanganan gangguan internet.
f. Prosedur pembayaran
Proses pembayaran ini dilakukan setiap bulan dan customer hanya
memberikan no. jastel (NJ) atau pelanggan untuk melihat total tagihan
berdasarkan tunggakan atau paket yang dipilih. Uang diserahkan kepada kasir,
dan kasir mencetak bukti pembayaran dua lembar, satu untuk customer dan satu
untuk dikirim ke bagian marketing.

4.1.2. Analisis Sistem Berjalan

Adapun proses sistem berjalan yang diamati dalam penulisan Kerja


Praktek di PT.Telekomunikasi Indonesia. Tbk adalah:

1. Proses sistem berjalan Bag. Marketing

2. Proses sistem berjalan Customer

3. Proses sistem berjalan Bag. Service Point

4. Proses sistem berjalan Bag.Teknisi OMAN (OPERATION &


MAINTENANCE ACCES NETWORK)

5. Proses sistem berjalan bisnis Register

55
6. Proses sistem berjalan bisnis Input/Login

7. Proses sistem berjalan bisnis Proses

8. Proses sistem berjalan bisnis Output/Laporan

4.1.3. Pemodelan Sistem Berjalan

Dari hasil analisa yang dilakukan pada PT.Telkom Kandatel Medan ,


akhirnya dapat diketahui bentuk sistem secara garis besar yang sedang berjalan
didalam perusahaan tersebut. Bentuk secara garis besarnya dapat dilihat dalam
diagram di halaman berikut ini :

4.1.3.1. Diagram Alir Data (DAD)


Diagram Alir Data (DAD) adalah gambaran fungsionalitas dari suatu
sistem, sehingga customer atau pengguna sistem paham dan mengerti mengenai
kegunaan sistem yang akan dibangun.

Berikut Diagram Aliran Data (DAD) sistem adalah :

56
Gambar 4.1. Diagram Konteks Sistem Berjalan

Ket :
PSB = Formulir Permohonan Pasang Baru
DPT = Data Pembayaran Tagihan
NJ = Nomor Jastel
DC = Data Customer

57
1.0
Customer PS
Pemasaran
PS Marketing

Data
Customer
Speedy

2.0
PSB Input Data Customer Service Point
Registrasi

PSB
DPT DC

PIN

3.0 TEKNISI
SP
Pemasangan OMAN

Data Pemasangan Baru

IS Data
Pemasangan
IS
NJ

4.0
Penanganan
Gangguan Jaringan
Internet

Data Tagihan

5.0
Pembayaran
Tagihan
Gambar 4.2. Diagram Level 0 Sistem Berjalan
Ket :
Data
Penggunaan
PS = Paket Speedy
IS = Info Speedy
SP = Surat Pemasangan
DPT = Data Pembayaran Tagihan
DC = Data Customer

58
PSB

SERVICE POINT
2.1
CEK AREA
JARINGAN

customer PSB ACC

Data diri , SKKP 2.2


ISI FORM
PENDAFTARAN Data Customer
Speddy

Gambar 4.3. Diagram detail proses 2 sistem berjalanDC

4.1.3.2. Kamus Data Sistem Berjalan


Pada kamus data ini terdapat keterangan tertulis mengenai suatu data
secara lebih rinci, karena kamus data harus dapat memberikan keterangan yang
jelas tentang data yang dicari. Yang akan dijelaskan disini adalah dokumen
masukan dan dokumen keluaran yang berhubungan dengan penggunaan jaringan
internet speedy.
A. Kamus data dokumen masukan
a. Nama arus data : Formulir Permohonan Pasang Baru
Alias : PSB
Bentuk Data : Cetakan Manual
Arus Data : Customer – proses 2.0
Penjelasan : Sebagai bukti Pendaftaran
Periode : Setiap kali ada pendaftaran
Volume : Setiap harinya lima lembar – sepuluh lembar
Struktur Data : Header + Isi + Footer
Header = Nm_Pers+jenis_form +Judul

59
Keterangan : Judul * Registration Form *
Isi=
no_telp+email+Nama_Lengkap+Tempat_Lahir+
Jenis_Kel+Tgl_lhr+Jenis_Id+No_Id+Alamat+
Pendidikan_terakhir+Pekerjaan+Nama_pers+
Contact_Person+No_Hp
Footer = Tanggal+TandaTangan+Keterangan+Note
b. Nama arus data : Nomor Jastel
Alias : NJ
Bentuk Data : Cetakan Manual
Arus Data : Customer – proses 5.0
Penjelasan : Sebagai nomor speedy
Periode : Setiap kali pembayaran
Volume : Setiap harinya lima puluh- seratusan lebar
Struktur Data : Header + Isi
Header = Judul
Keterangan : Judul * Nomor Jastel*
Isi = no_jastel
No *terdiri dari 12 digit*
Footer = Tanda Tangan+Tanggal
B. Kamus Data Dokumen Keluaran
a. Nama arus data : Paket Speedy
Alias : PS
Bentuk Data : Cetakan Komputer
Arus Data : Proses 1.0 - Customer
Penjelasan : Sebagai bentuk penawaran produk
Periode : Setiap kali ada promo baru
Volume : Setiap harinya sepuluh lembar – dua puluh lembar
Struktur Data : Header + Isi
Header = judul
Keterangan : Judul *Paket Speedy*

60
Isi = judul_kolom+judul_baris
Judul_kolom=registrasi+abodemen+Quota+
OverQuota+BatasTagih
Judul_baris=tarif+limited_personal+
limited_timebased+limited_profesional+
unlimited_Office+ unlimited_warnet+cermat
b.Nama arus data : PIN
Alias :-
Bentuk Data : cetakan komputer
Arus Data : Proses 3.0 - Customer
Penjelasan : Sebagai password Speedy
Periode : Setiap kali ada pemasangan baru
Volume : Setiap harinya sepuluh lembar - dua puluh lembar
Struktur Data : Header + Isi
Header = judul
Keterangan : Judul *Password Speedy*
Isi =
Nama_pel+Alamat+Nm_paket+Status+Date+
SEQ_No+ Notification+Password
c. Nama arus data : IS
Alias : Info Speedy
Bentuk Data : By Phone
Arus Data : Proses 4.0 - Customer
Penjelasan : Sebagai bentuk penanganan keluhan
Periode : Setiap kali ada keluhan pelanggan
Volume : Setiap harinya sepuluh kali - ratusan panggilan
Struktur Data :-
Keterangan :-

61
4.2. Analisis Aplikasi EMBASSY, TELKOMHOTSPOT
Dashboard ,dan SISKA
4.2.1. Aplikasi Embassy

62
Gambar 4.4. Cek Kualitas Jaringan Speedy di Embassy

4.2.2. SISKA

63
Gambar 4.5. Proses pencetakan password speedy pada SISKA

4.2.3. TELKOMHOTSPOT Dashboard

Gambar 4.6. Mengetahui gangguan pada hotspot pada dashboard

64
4.3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem

4.3.1. Kelebihan Sistem

Adapun Kelebihan Sistem adalah :


a. Sistem embassy dapat mengecek kualitas dari pada jaringan speedy
dengan cara hanya menginput nomor speddy saja.
b. Dengan adanya embassy, dapat melihat kinerja kecepatan data upsteam
dan downstream setiap saat dan dapat di enable / disable kan setiap saat.
c. Embassy dilengkapi dengan grafik kinerja jaringan, dimana jika kualitas
jaringan melemah maka grafik akan menurun,sebaliknya jika kualitas jaringan
menguat maka grafik akan meningkat.
d. Pada sistem SISKA semua kegiatan manajemem permintaan (pencetakan
password speddy ), gangguan jaringan, pemasangan lokasi jaringan, laporan
tagihan dapat dilihat disini secara lengkap.
e. Pada sistem Hotspot Dashboard, dapat mengecek kualitas jaringan hotspot.
Jika ada gangguan hotspot/ hotspot rusak, maka dia akan memberikan tanda
berwarna merah. Jika tidak ada gangguan hotspot, maka dia akan memberikan
tanda berwarna hijau, tetapi jika hotspot sudah mulai sedikit terganggu dalam
artian jaringan hotspot masih belum rusak, maka dia akan memberikan tanda
berwarna kuning.
Jika petugas jaringan telah memperbaiki kerusakan pada hospot di lapangan,
maka tanda yang berwarna merah akan berubah menjadi bewarna hijau, yang
menyatakan bahwa jaringan telah normal seperti semula.

4.3.2. Kelemahan Sistem

Sistem penggunaan jaringan internet speedy yang telah berjalan di


PT.Telkom Kandatel Medan umumnya telah berjalan dengan baik, tetapi penulis
melihat adanya kelemahan system tersebut.

65
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :
1. Dalam sistem pendaftarannya customer harus memiliki telepon rumah untuk
bisa mendapatkan layanan internet speedy, sehingga tidak efisien bagi customer.
2. Kurangnya mobilitas penggunaan jaringan internet speedy.
3. Pada saat melakukan jumper di DSLAM masih dilakukan secara manual.

4.4. Usulan Perbaikan


1. Sebaiknya diproduksi produk baru yang memudahkan customer untuk
mendapatkan layanan internet tanpa harus memiliki telepon rumah, seperti
memanfaatkan jaringan telepon selular CDMA. Dimana pelanggan Speedy
dengan accountnya dapat mengakses layanan internet dengan menggunakan
modem CDMA. Yang diintegrasikan adalah Minimal account akses layanan
internetnya (single account), di mana pelanggan Speedy dengan accountnya dapat
mengakses layanan internet dengan menggunakan modem CDMA.
2. Untuk mengatasi masalah penjumperan di DSLAM, seharusnya dilakukan
secara terkomputerisasi sehingga bisa lebih efektive dan efesien.

66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam
penulisan laporan kerja praktek, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. System penggunaan layanan jaringan internet Speedy yang diterapkan pada PT.
Telkom Kandatel Medan sudah terkomputerisasi dan menggunakan teknologi
yang modern yang memudahkan pekerjaan karyawan dalam setiap tugasnya.
2. Paket produk yang ditawarkan beragam, sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan customer.
3. Customer dapat memakai internet sekaligus berkomunikasi dengan
menggunakan telepon, tanpa mengganggu kegiatan satu sama lain walaupun
terletak pada satu jaringan sama. Itulah keuntungan dari perangkat splitter,
membagi antara komunikasi data dan komunikasi voice.

5.2. Saran
Pada dasarnya Sistem penggunaan layanan jaringan internet yang berjalan
pada PT. Telkom Kandatel Medan dirasa sudah baik, tetapi kurang efektif untuk
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan, maka saran yang yang
dapat di berikan adalah:
1. Memproduksi produk baru yang dapat dijangkau oleh semua pihak, agar tidak
mengurangi informasi yang dibutuhkan pelanggan namun untuk lebih
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan itu.
2. Sistem yang dapat membantu analisa seputar pada penggunaan layanan
jaringan internet speedy tidak dihilangkan namun ditambahkan lagi agar lebih
cepat, efektif dan efisien.

67
3. Diharapkan pemakaian speedy juga dapat dinikmati secara mobilitas, dalam
artian PT.Telkom dapat menciptakan modem yang slim yang dapat dibawa
kemana saja, dan tanpa harus menggunakan telepon rumah sebagai salah satu
syarat dalam pemasangan Telkom Speedy.
4. Kecepatan data dalam mentransferkan data harus lebih
ditingkatkan.
Demikian saran yang dapat diberikan penulis agar dapat dijalankan dengan
baik guna kepentingan perusahaan.

68
DAFTAR PUSTAKA

Anyus, Dony, dkk. 2006. Komunikasi dan Multiplexing. Yogyakarta : Penerbit


Andi Offset.
Green, DC. 1995. Komunikasi Data. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
S. Tanembaun, Andrew. 2000. Jaringan Komputer Edisi Bahasa Indonesia.
Jakarta : Penerbit Prenhallindo.
Fathansyah. 1999. Basis Data. Cetakan pertama. Bandung.
HM, Jogiyanto. 1999. Analisa dan Disain Sistem Informasi. Cetakan kedua. Andi
Yogyakarta.
John J. Longkutoy. 1998. Pengenalan Dasar Elektronika. Cetakan ke 13.
Gramedia Jakarta.
Knenkoe, David M. 1995. Database Processing, Prentice Hall, Engewoods Clipts,
Fifit Edition.
Komaruddin. 1998, Analisa dan Design Sistem Informasi edisi Pertama.
Surabaya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_komunikasi_digital Tanggal Akses : [04
Mei 2010]

69
70

You might also like