Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
internet speedy customer, sehingga customer bisa dapat memperoleh informasi
tersebut melalui layanan internet dengan pengaksesan yang cepat.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis membahas kerja praktek ini yang
berjudul “ Analisis Sistem Penggunaan Jaringan Internet Telkom Speedy pada
PT. TELKOM Kandatel Medan “
1. Agar penulis dapat mengetahui lebih rinci, cara kerja pemasangan instalasi
Telkom Speddy dari sentral hingga sampai ke pelanggan .
2. Untuk mengetahui lebih lanjut, seberapa banyak masyarakat bergantung /
menanggapi dunia internet ( layanan jasa internet ).
3. Memenuhi mata kuliah semester 6 ( Kerja Praktek ) STMIK Mikroskil
Teknik Informatika.
2
Manfaat kerja praktek ini adalah :
3
1. Wawancara ( Interview )
2. Pengamatan ( Observasi )
3. Studi Perpustakaan
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
melakukan perintah – perintah untuk melakukan pengolahan data ) dan brainware(
manusia yang terlibat didalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer ).
(cabeling), yang memungkinkan berbagai alat komputasi berkomunikasi satu sama lain.
6
Gambar 2.2. Metropolitan Area Network ( MAN )
7
Menurut fungsi komputer pada sebuah jaringan, maka tipe jaringan
komputer dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Jaringan Peer to Peer
Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa
komputer ( biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer ). Peer to
peer adalah suatu model dimana PC dapat memakai resource pada PC lain atau
memberikan resourcenya untuk dipakai PC lain. Dengan kata lain dapat
berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama. Metode peer to
peer ini pada sistem dikenal sebagai workgroup, dimana tiap-tiap komputer
dalam satu jaringan dikelompokkan dalam satu kelompok kerja.
teknologi internet di mana ada suatu unit computer yang berfungsi sebagai server
yang memberikan layanan bagi komputer lain, dan client juga hanya meminta
layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client yang melakukan
login terlebih dulu ke server yang dituju. Client hanya bisa menggunakan resource
yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator.
8
2. Print Server : memberikan layanan percetakan.
dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta layanan
9
atas 5-7 komputer.
10
Gambar 2.7. Bentuk Jaringan dengan Topologi Ring
11
2.3. Media Transmisi
Media transmisi adalah perangkat keras yang digunakan untuk
mengirimkan data pada jaringan. Data itu sendiri ditransmisikan dalam bentuk
yang berbeda-beda sesuai dengan media transmisinya. Untuk media transmisi
kabel, data akan diubah menjadi daya listrik. Pada media transmisi tanpa kabel,
data diubah menjadi gelombang. Sedangkan untuk fiber optic, meski tergolong
media transmisi berwujud kabel namun data ditransmisikan dalam bentuk cahaya
sehingga kecepatannya sangat tinggi.
Kabel twisted-pair terdiri atas dua pasang kawat yang terpilin, lebih tipis,
lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain sewaktu kabel terpuntir atau
kusut. Keunggulan dari kabel twisted-pair adalah dampaknya terhadap jaringan
secara keseluruhan. Apabila sebagian kabel twisted-pair rusak, tidak seluruh
jaringan terhenti. Kabel twisted-pair terbagi atas dua yaitu:
Kabel STP perlu diground pada setiap ujungnya. Pada prakteknya, melakukan
ground STP memerlukan ketelitian. Jika terjadi ketidaktepatan, dapat menjadi
sumber masalah karena bisa menyebabkan pelindung bekerja sebagai layaknya
sebuah antena; menghisap sinyal-sinyal elektrik dari kawat-kawat dan sumber-
sumber elektris lain disekitarnya. Kabel STP tidak dapat dipakai dengan jarak
lebih jauh tanpa bantuan device penguat (repeater).
12
• Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps
• Biaya rata-rata per node sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
• Media dan ukuran konektor medium
• Panjang kabel maksimum yang diizinkan 100m (pendek).
Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat
medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-
mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan
kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga
harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang
diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan
impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya
seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43
cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-
arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
13
Gambar 2.10. Bentuk Kabel UTP
Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris
melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif. Untuk
LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Diantaranya dapat
dijalankan dengan tanpa banyak membutuhkan bantuan repeater sebagai penguat
untuk komunikasi jarak jauh diantara node network, dibandingkan kabel STP atau
UTP. Repeater juga dapat diikutsertakan untuk meregenerasi sinyal-sinyal dalam
jaringan coaxial sehingga dalam instalasi network cukup jauh dapat semakin
optimal.
14
2.3.3. Fiber Optic
Internet adalah sebuah network dari network yang terdiri dari ribuan
network nasional dan state government agencies, non-profit organization dan
untuk profit companies. Keberadaannya hanya untuk memperluas network yang
sepakat untuk menggunakan Internet protokol dan exchange data packets antara
satu dengan lainnya. Semua network diInternet harus memenuhi standar TCP/IP
15
untuk layer transport dan network, tanpa standarnya data communication melalui
Internet adalah tidak mungkin.
Apa yang dimaksud dengan OSI Layer ? OSI Layer atau Protokol OSI
(Open System Interconnections ) adalah open system yang merupakan himpunan protokol
yang memungkinkan terhubungnya dua sistem yang berbeda yang berasal dari arsitektur
yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu
komunikasi dapat terjalin dari sistem yang berbeda tanpa memerlukan perubahan yang
signifikan pada hardware dan software ditingkat utama / pokok.
Model OSI disusun atas 7 lapisan/ layer antara lain : lapisan 1( fisik ), lapisan 2
(data link ), lapisan 3 ( network ), lapisan 4 ( transport), lapisan 5 ( session ), lapisan 6
( presentasi ) dan lapisan 7 ( aplikasi ). Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai
“upper lever protocol” sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai
“lower level protocol”. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-
masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah
lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama dipenerima
(jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link
pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan
network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data
link dibawahnya.
2.4.2. TCP / IP
16
menjadi masalah, karena menggunakan TCP / IP dan memiliki banyak jenis
layanan.
17
Menurut Raymond Me Leod, Jr. Diagram Alir Data “Merupakan alat
pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan
sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dibutuhkan satu sama lain
dengan alur data baik secara manual ataupun terkomputerisasi”.
Data Flow Diagram atau Diagram Arus data adalah suatu gambaran gratis
dan suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol untuk
menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang berkaitan.
Simbol atau lambang yang digunakan dalam membuat diagram alir data yang lazim
digunakan, terdiri dari empat buah symbol yaitu :
1. Entitas/Lingkungan Luar (External Entity). Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan asal atau tujuan data, menunjukkan entitas atau kesatuan yang
berhubungan dengan sistem, dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya
yang akan memberikan input atau menerima input dari sistem atau keduanya
digunakan dengan symbol empat persegi panjang.
2. Proses (Process). Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau
transformasi data, menunjukkan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dan hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk
menghasilkan arus data yang akan keluaran dari proses, digambarkan dengan
simbol lingkaran.
3. Arus Data (Data Flow). Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran
data yang berjalan, menunjukan arus data yang berupa masukan untuk Sistem atau
hasil dari proses Sistem yang mengalir diantara proses (process), simpanan data
(data store) dan entitas (external entity) digambarkan dengan arah panah.
4. Simpanan Data (Data Store). Simbol ini digunakan untuk menggambarkan
Data Flow yang sudah disimpan, menunjukan suatu tempat penyimpanan data
yang dapat berupa suatu file di Sistem Komputer, arsin atau catatan manual, tabel
acuan dan lain-lain digambarkan dengan sepasang garis horizontal.
18
Gambar 2.11. Simbol Data Flow Diagram
19
BAB III
PEMBAHASAN
a. Era Kolonial
Berdiri pada tahun 1884 dengan nama Post On Telegrafdienst. Pada tahun
1906 diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan stablad
No. 395 Tahun 1906. Sejak itu diubah namanya menjadi Post On Telegrafdienst
dan Tepondienst atau disebut PTT-Dienst.
b. Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Telekomunikasi ( PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Pos & Giro ) dan Perusahaan
Negara Telekomunikasi ( PN Telekomunikasi ).
c. Perumtel
Dalam peraturan pemerintah No.36 tahun 1974, dinyatakan pula
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PERUMTEL) sebagai badan usaha tunggal
penyelenggara telekomunikasi untuk umum, baik hubungan dalam negeri maupun
luar negeri, pada saat itu telekomunikasi luar negeri diselenggarakan oleh
PT.Indonesia Sattelite Coorporation (INDOSAT) yang masih berstatus perusahaan
20
yang didirikan berdasarkan peraturan perundangan Negara bagian Dalaware,
Amerika Serikat.
Seluruh saham PT. INDOSAT dengan modal asing ini pada tahun 1980
dibeli oleh Negara RI dari America cable dan radio corporation dalam rangka
peningkatan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, dan pemerintah
mengeluarkan peraturan pemerintah No.53 tahun 1980, PERUMTEL ditetapkan
sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi untuk
internasional. Selain hal tersebut, penyelenggaraan telekomunikasi memerlukan
manajemen yang lebih professional dalam usaha meningkatkan kinerja
perusahaan.
21
telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan
bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan
Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
GENERAL
MENAGER
SVP SVP
CPE PUBLIK
PHONE
22
Uraian tugas dan wewenang dari masing-masing bagian pada PT. Telkom
Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut ;
1. General Manager
Tugas General Manager antara lain :
a. Mampu menjamin tercapainya target kinerja jaringan Copper & DSL
Access Network dan mengimplementasikan kebijakan manajemen operasi
dan pemeliharaan system jaringan.
b. Mampu menjamin tercapainya target kinerja sistem CPE dan
mengimplementasikan kebijakan manajemen operasi dan pemeliharaan
system.
3. Manager Operational
Tugas Manager Operation antara lain :
a. Merencanakan sasaran dan ruang lingkup project serta merinci aktivitas
project dan penjadwalannya. Mampu melakukan monitoring dan reporting
pelaksanaan project.
b. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
23
c. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi optimalisasi
sistem.
d. Menganalisis statistic gangguan dan menyusun program penanganan
gangguan layanan pelanggan secara efisien dan efektif.
e. Menganalisis statistic performansi layanan secara menyeluruh dan
membuat rekomendasi solusi peningkatan performansi layanan.
4. Manager Outsourching
Tugas Manager Outsourching antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
b. Menganalisa dampak penerapan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
c. Menganalisa pelaksanaan outsourcing eksisting dan kedepan sesuai
dengan strategi kebijakan makro bidang SDM dan lingkungan bisnis.
d. Mengidentifikasi partnership management yang tepat untuk perencanaaan
dan pengembangan kemitraan/aliansi untuk mendukung strategi
perusahaan untuk impelementasinya.
5. Manager Optimalisasi
Tugas Manager Optimalisasi antara lain :
a. Mengevaluasi kinerja sistem Copper & DSL Access Network dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
b. Mengevaluasi kinerja sistem CPE dan memberikan solusi optimalisasi
sistem.
c. Mengevaluasi kinerja sistem Optical Access Network (OAN) dan
memberikan solusi optimalisasi sistem.
d. Mengalokasikan sumber daya dan memprediksi utilitas masing-masing
sumber daya untuk mencapai sasaran secara optimal. Mampu memprediksi
anggaran project.
24
e. Mengevaluasi disain Wireline Access Network sesuai dengan kebutuhan
dan kebijakan perusahaan serta mampu membuat analisis kapabilitas dan
menyusun project plan implementasi.
6. Manager Gudang
Tugas Manager Gudang antara lain :
a. Menerapkan perancangan dan implemntasi internal control.
b. Melaksanakan pengelolaan Inventory Management.
c. Menyusun produk hukum sesuai metode legal drafting.
d. Menganalisis efektivitas dan efisiensi pengelolaan sumber penerimaan dan
penggunaan kas, penyusunan proyeksi kas serta optimalisasi idle cash.
e. Menganalisis proses pengelolaan dokumen sesuai dengan standar yang
berlaku.
f. Mampu menganalisis hasil negosiasi dan memelihara hubungan yang
positif dengan pihak lain dalam menyelesaikan masalah.
25
b. Penanggulangan gangguan kabel Fiber Optik dan radio.
c. Monitoring availability perangkat MSOAN dan MSAN.
26
b. Pasang baru Telepon Umum coin dan kartu.
c. Memelihara Availability perangkat Telepon Umum agar tetap handal
100%.
27
mengunduh (downstream) sebesar 384 kbps dan 512 kbps, serta dapat melakukan
percakapan telepon secara bersamaan saat melakukan akses internet. Speddy
menggunakan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line ), teknologi
akses, yang memungkinkan terjadinya komunikasi voice, data dan video secara
bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair.
28
3.3. Konfigurasi Jaringan
3.3.1. Konfigurasi Layanan POTS
29
Gambar 3.4. Indoor DSLAM
30
Dilakukan penarikan kabel tembaga (copper) 2 wire ( a / b) wire bawah tanah
dari KTB (Kotak Terminal Bagi) yang ada dirumah pelanggan hingga ketiang
telepon.
3. DP (Distribusi Point)
31
3.3.3. Prinsip Kerja Koneksi Speedy
32
Pelanggan diharuskan melakukan login dengan menggunakan user dan
password di komputernya. Login yang dilakukan dengan menggunakan user dan
password tersebut akan di dikirim ke modem ADSL, dimana modem ADSL ini
akan melakukan tugas yaitu modulator dan demudulator.Dimana modulator akan
mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk
dikirimkan dan demodulator akan memisahkan sinyal informasi dari sinyal
pembawa (carrier). Dari modem ADSL tersebut, user dan password akan masuk
ke splitter, lalu dari splitter akan dilanjutkan ke DP (Distribusi Point) melalui
saluran penanggal / DW (Drop Wire). Melalui kabel sekunder, user dan password
tersebut dikirim ke RK (Rumah Kabel), lalu diteruskan ke MDF (Main
Distribution Frame) melalui kabel primer.Dari MDF (Main Distribution Frame)
akan dilanjutkan ke BRAS melalui DSLAM.
33
3.4. Elemen Jaringan pada Layanan Speedy
34
2. BM (Bandwidth Management)
35
Gambar 3.9. Aplikasi Bandwidth Management pada Layanan Speedy
Sebuah perangkat yang menentukan rute trafik dari dan ke DSLAM (Digital
Subscriber Line Access Multiplexer) pada sebuah jaringan penyedia layanan
Internet / ISP (Internet Service Provider).
Fungsi BRAS:
36
RADIUS (Remote Authentication Dial In User Service) Server adalah
perangkat yang berfungsi untuk melakukan Authentication (pengecekan
username, password, port DSLAM dan isolir), Authorization (melayani akses
user sesuai dengan service level-nya) dan Accounting (mencatat durasi dan
volume pemakaian untuk keperluan billing).
b. Mini Tools.
37
38
Gambar 3.11. Aplikasi Mini Tools RADIUS
39
Gambar 3.12. Aplikasi OS3
40
5. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)
Fungsi DSLAM:
41
6. Splitter
7. Modem ADSL
42
8. CPE (Customer Premises Equipment)
43
44
Gambar 3.17. Modem dengan mode PPPoE Routing
45
Gambar 3.18. Modem dengan mode bridging
46
2. Klik Next
47
4. Pilih Set up my connection manual, klik next
48
6. Isi ISP Name ( bebas ) misalnya TELKOM SPEDDY, klik
Next
49
8. Beri tanda pada Add a shortcut to this connection to my desktop,
klik finish
50
9. Hasil Instal
10. Setelah menekan finish diatas atau setiap kali kita klik icon Speddy
di desktop kita, akan muncul menu ini
51
Gambar 3.19. Setting Koneksi di Windows
Beberapa pesan error yang sering muncul jika koneksi gagal adalah
sebagai berikut :
52
terbaca, kemungkinan juga 192.168.1.1 ,sesuaikan dengan
firewall atau antivirus kita buku petunjuk modem, bila
yang memblok. tidak bisa jadi terkena
spyware.
678 1) Lampu link atau adsl di 1) Splitter anda mati, dan ganti
modem off, dengan syarat splitter anda.
pastikan line telp Anda aktif /
tidak mati.
BAB IV
53
4.1.1. Prosedur Pemakaian Jaringan Internet Speddy
Adapun prosedur pemakaian jaringan internet speedy adalah sebagai
berikut :
b. Prosedur pemasaran
Penawaran speedy kepada setiap pelanggan yang sudah memiliki telepon
rumah untuk menggunakan internet di rumah. Penawaran dilakukan melalui
telepon dan pemasaran produk melalui plasa Telkom terdekat.
c. Prosedur pendaftaran
Prosedur pendaftaran telkom speedy customer bisa mendatangi atau
menghubungi
- Plasa Telkom terdekat.
- Telepon ke TELKOM 147 / Contact Center Telkom.
- SMS ke : 0811-114 147 (ketik : regspeedyno.telp tumpangan contact person).
- Formulir Website : divre2.telkomspeedy.com, pilih menu Daftar , kemudian isi
formulir. customer juga harus memiliki persyaratan yang diajukan agar bisa
memakai jasa jaringan internet speedy, adapun syarat – syaratnya adalah sebagai
berikut :
1) Harus mempunyai telepon rumah
2) Fotocopy KTP dan Surat Keterangan kepemilikan telepon
3) Memiliki PC
Setelah memberikan persyaratan yang diminta, customer memilih paket internet
yang tersedia. Formulir permohonan pasang baru (PSB) dan uang administrasi
diberikan kepada Service Point. Surat Pemasangan (SP) diserahkan kepada bagian
teknisi untuk melakukan pemasangan sesuai form data customer baru.
d. Prosedur pemasangan
Pemasangan modem dan setting internet langsung dilakukan oleh bagian
Technic OMAN di tempat customer. Surat pemasangan (SP) diserahkan ke bagian
Marketing.
e. Prosedur penanganan gangguan internet
54
Proses ini menerima pengaduan gangguan dari pelanggan baik yang datang
ke Plasa maupun melalui telepon (IS) ke bagian pengaduan. Data-data yang harus
diperoleh dari pelanggan antara lain :
1). Nama
2). No.Jastel (NJ)
3). Alamat
4). Jenis Gangguan .
Kemudian data – data itu dimasukkan ke Service point untuk diproses. Jika
penanganan tidak bisa dilakukan melalui telepon antara customer dengan bagian
sevice point, maka dari plasa Telkom terdekat akan mengirimkan teknisi untuk
penanganan gangguan internet.
f. Prosedur pembayaran
Proses pembayaran ini dilakukan setiap bulan dan customer hanya
memberikan no. jastel (NJ) atau pelanggan untuk melihat total tagihan
berdasarkan tunggakan atau paket yang dipilih. Uang diserahkan kepada kasir,
dan kasir mencetak bukti pembayaran dua lembar, satu untuk customer dan satu
untuk dikirim ke bagian marketing.
55
6. Proses sistem berjalan bisnis Input/Login
56
Gambar 4.1. Diagram Konteks Sistem Berjalan
Ket :
PSB = Formulir Permohonan Pasang Baru
DPT = Data Pembayaran Tagihan
NJ = Nomor Jastel
DC = Data Customer
57
1.0
Customer PS
Pemasaran
PS Marketing
Data
Customer
Speedy
2.0
PSB Input Data Customer Service Point
Registrasi
PSB
DPT DC
PIN
3.0 TEKNISI
SP
Pemasangan OMAN
IS Data
Pemasangan
IS
NJ
4.0
Penanganan
Gangguan Jaringan
Internet
Data Tagihan
5.0
Pembayaran
Tagihan
Gambar 4.2. Diagram Level 0 Sistem Berjalan
Ket :
Data
Penggunaan
PS = Paket Speedy
IS = Info Speedy
SP = Surat Pemasangan
DPT = Data Pembayaran Tagihan
DC = Data Customer
58
PSB
SERVICE POINT
2.1
CEK AREA
JARINGAN
59
Keterangan : Judul * Registration Form *
Isi=
no_telp+email+Nama_Lengkap+Tempat_Lahir+
Jenis_Kel+Tgl_lhr+Jenis_Id+No_Id+Alamat+
Pendidikan_terakhir+Pekerjaan+Nama_pers+
Contact_Person+No_Hp
Footer = Tanggal+TandaTangan+Keterangan+Note
b. Nama arus data : Nomor Jastel
Alias : NJ
Bentuk Data : Cetakan Manual
Arus Data : Customer – proses 5.0
Penjelasan : Sebagai nomor speedy
Periode : Setiap kali pembayaran
Volume : Setiap harinya lima puluh- seratusan lebar
Struktur Data : Header + Isi
Header = Judul
Keterangan : Judul * Nomor Jastel*
Isi = no_jastel
No *terdiri dari 12 digit*
Footer = Tanda Tangan+Tanggal
B. Kamus Data Dokumen Keluaran
a. Nama arus data : Paket Speedy
Alias : PS
Bentuk Data : Cetakan Komputer
Arus Data : Proses 1.0 - Customer
Penjelasan : Sebagai bentuk penawaran produk
Periode : Setiap kali ada promo baru
Volume : Setiap harinya sepuluh lembar – dua puluh lembar
Struktur Data : Header + Isi
Header = judul
Keterangan : Judul *Paket Speedy*
60
Isi = judul_kolom+judul_baris
Judul_kolom=registrasi+abodemen+Quota+
OverQuota+BatasTagih
Judul_baris=tarif+limited_personal+
limited_timebased+limited_profesional+
unlimited_Office+ unlimited_warnet+cermat
b.Nama arus data : PIN
Alias :-
Bentuk Data : cetakan komputer
Arus Data : Proses 3.0 - Customer
Penjelasan : Sebagai password Speedy
Periode : Setiap kali ada pemasangan baru
Volume : Setiap harinya sepuluh lembar - dua puluh lembar
Struktur Data : Header + Isi
Header = judul
Keterangan : Judul *Password Speedy*
Isi =
Nama_pel+Alamat+Nm_paket+Status+Date+
SEQ_No+ Notification+Password
c. Nama arus data : IS
Alias : Info Speedy
Bentuk Data : By Phone
Arus Data : Proses 4.0 - Customer
Penjelasan : Sebagai bentuk penanganan keluhan
Periode : Setiap kali ada keluhan pelanggan
Volume : Setiap harinya sepuluh kali - ratusan panggilan
Struktur Data :-
Keterangan :-
61
4.2. Analisis Aplikasi EMBASSY, TELKOMHOTSPOT
Dashboard ,dan SISKA
4.2.1. Aplikasi Embassy
62
Gambar 4.4. Cek Kualitas Jaringan Speedy di Embassy
4.2.2. SISKA
63
Gambar 4.5. Proses pencetakan password speedy pada SISKA
64
4.3. Kelebihan dan Kelemahan Sistem
65
Adapun kelemahannya adalah sebagai berikut :
1. Dalam sistem pendaftarannya customer harus memiliki telepon rumah untuk
bisa mendapatkan layanan internet speedy, sehingga tidak efisien bagi customer.
2. Kurangnya mobilitas penggunaan jaringan internet speedy.
3. Pada saat melakukan jumper di DSLAM masih dilakukan secara manual.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah disusun dalam
penulisan laporan kerja praktek, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. System penggunaan layanan jaringan internet Speedy yang diterapkan pada PT.
Telkom Kandatel Medan sudah terkomputerisasi dan menggunakan teknologi
yang modern yang memudahkan pekerjaan karyawan dalam setiap tugasnya.
2. Paket produk yang ditawarkan beragam, sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan customer.
3. Customer dapat memakai internet sekaligus berkomunikasi dengan
menggunakan telepon, tanpa mengganggu kegiatan satu sama lain walaupun
terletak pada satu jaringan sama. Itulah keuntungan dari perangkat splitter,
membagi antara komunikasi data dan komunikasi voice.
5.2. Saran
Pada dasarnya Sistem penggunaan layanan jaringan internet yang berjalan
pada PT. Telkom Kandatel Medan dirasa sudah baik, tetapi kurang efektif untuk
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan, maka saran yang yang
dapat di berikan adalah:
1. Memproduksi produk baru yang dapat dijangkau oleh semua pihak, agar tidak
mengurangi informasi yang dibutuhkan pelanggan namun untuk lebih
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pada perusahaan itu.
2. Sistem yang dapat membantu analisa seputar pada penggunaan layanan
jaringan internet speedy tidak dihilangkan namun ditambahkan lagi agar lebih
cepat, efektif dan efisien.
67
3. Diharapkan pemakaian speedy juga dapat dinikmati secara mobilitas, dalam
artian PT.Telkom dapat menciptakan modem yang slim yang dapat dibawa
kemana saja, dan tanpa harus menggunakan telepon rumah sebagai salah satu
syarat dalam pemasangan Telkom Speedy.
4. Kecepatan data dalam mentransferkan data harus lebih
ditingkatkan.
Demikian saran yang dapat diberikan penulis agar dapat dijalankan dengan
baik guna kepentingan perusahaan.
68
DAFTAR PUSTAKA
69
70