You are on page 1of 20

Pembandingan Model Akuntansi Arus Kas dan Akrual

Untuk Penggunaan Dalam Penilaian Ekuitas

Stephen H. Penman
Graduate School of Business
612 Uris Hall
Universitas Columbia
New York, NY 10027

(212) 854-9151; shp38@columbia.edu

Agustus, 2001

Diterima oleh Richardson Gordon. Komentar-komentar Jim Ohlson, Stefan Reichelstein,


Richard Sloan, dan Theodore Sougiannis dihargai.
Pembandingan Model Akuntansi Arus Kas dan Akrual
Untuk Penggunaan Dalam Penilaian Ekuitas

Ikhtisar

Pernyataan umumnya dibuat bahwa metode akuntansi arus kas dan akrual untuk
penilaian ekuitas harus selalu menghasilkan penilaian/penghitungan yang setara.
Sebuah makalah baru-baru ini oleh Lundholm dan O'Keefe (2001), misalnya,
menyatakan bahwa, karena dari kesetaraan ini, tidak ada yang bisa dipelajari dari
perbandingan empiris dari model penilaian. Jadi mereka mengabaikan penelitian
terbaru yang telah menunjukkan bahwa model sisa pendapatan akuntansi akrual dan
model kapitalisasi laba menghasilkan hasil, melalui berbagai kondisi, yang lebih baik
dari model arus kas atau diskonto dividen. Tulisan ini menunjukkan, dengan contoh,
bahwa pernyataan tersebut sesat. Praktek yang tak terelakkan pasti melibatkan
peramalan yang lebih terbatas, masa depan yang buntu dan akuntansi yang ditetapkan
dalam model - kas versus akuntansi akrual khususnya -- adalah berkaitan terhadap
penilaian dengan peramalan masa datang yang terbatas. Memang, persoalan memilih
model penilaian merupakan sebuah persoalan dari penentuan persetujuan akuntansi
bersama, dan juga, untuk prakiraan masa depan yang terbatas, seseorang tidak bisa
acuh tak acuh terhadap akuntansi.

Kata kunci Penilaian ekuitas; diskon Dividen; arus kas terdiskon; Akuntansi akrual
Pembandingan Model Akuntansi Arus Kas dan Akrual Untuk
Penggunaan Dalam Penilaian Ekuitas

1. Pengantar
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Contemporary Accounting
Research (dan sebelumnya diposting pada www.ssrn.com), makalah berisikan kritikan
Lundholm dan O'Keefe (2001) oleh Penman dan Sougiannis (1998), Francis, Olsson
dan Oswald (2000), dan Courteau, Kao, dan Richardson (2001). Tulisan ini
menanggapi kritik itu.
Ketiga makalah yang ditujukan oleh Lundholm dan O'Keefe membandingkan
perkiraan nilai menggunakan model penilaian ekuitas alternatif dengan harga pasaran
yang sebenarnya. Penman dan Sougiannis menguji model-model yang meramalkan
dividen, arus kas, laba atau nilai buku, dan juga membandingkan model-model yang
memanfaatkan perkiraan laba daripada diskon sisa laba. Tulisan Francis, Olsson, dan
Oswald dalam nada yang sama namun, sedangkan Penman dan Sougiannis
menggunakan atribut rata-rata ex post dari model ini dalam tes, mereka menggunakan
prakiraan analisi ex ante. Kedua makalah mengakui bahwa penilaian dengan
menggunakan model yang berbeda akan sama ketika prakiraan dibuat untuk jangka
waktu tak terbatas, sehingga analisis mereka berfokus pada seberapa baik model
alternatif berlaku secara empiris untuk perkiraan-perkiraan atas masa datang yang
terbatas: jika, sebagai masalah praktis, satu orang untuk meramalkan lebih dari satu,
dua, lima tahun ke depan (misalnya), akankah satu orang memilih untuk
memerkirakan dividen, arus kas, atau penghasilan sisa? Perhatian selanjutnya
diasumsikan berlanjut tanpa batas, sehingga dalam setiap kebuntuan ramalan/prakiraan
masa datang, prosedur standar mengoreksi kebuntuan dengan menghitung nilai
berkelanjutan di masa datang. Jadi makalah ini juga menguji valuasi/penilaian dengan
perhitungan alternatif nilai berkelanjutan ad hoc terus untuk dividen, arus kas,
pendapatan dan perkiraan nilai buku. Courteau, Kao, dan Richardson berfokus pada
kesalahan yang disebabkan oleh spesifikasi ad hoc dari nilai berkelanjutan.
Lundholm dan O'Keefe tidak hanya mengritik makalah ini, mereka
mengabaikannnya, bersikeras bahwa "tidak ada yang bisa dipelajari dari perbandingan
empiris" dari model. Tulisan Lundholm dan O'Keefe mengandung beberapa
kesalahpahaman, tidak hanya mengenai persoalan-persoalan dalam tulisan ini, tapi
juga tentang akuntansi dan penilaian yang lebih umum. Catatan ini mencoba untuk
membersihkan air yang berlumpur. Lundholm dan O'Keefe menyatakan bahwa tujuan
mereka adalah "untuk menyangkal kepercayaan umum bahwa persoalan-persoalan
implementasi praktis membuat perbedaan pada kesetaraan model RI (laba residual)
dan CF (arus kas) secara teoritis, dan bahwa perbedaan-perbedaan ini membuat
perbandingan empiris dari model bermanfaat." Implementasi tidak dapat membuat
perbedaan dalam model teoritis (tentu saja), tetapi persoalan-persoalan praktis
menunjang atas pemilihan model untuk digunakan dalam praktek (tentu saja). Bahkan,
sementara model-model harus menahan kritikan dari pernyataan teoritis, praktek
adalah penengah final dari model-model yang bersaing. Saya menunjukkan di sini
bahwa persoalan-persoalan praktis memang dikenakan pada pemilihan model
penilaian dan juga, karena itu, tes dari nilai kefaedahan dari model alternatif haruslah
tepat.

2. Masalah dalam Penelitian Penilaian


Tanggapan saya terhadap tulisan Lundholm dan O'Keefe berasal dari keinginan
untuk menunjukkan suatu kesalahan persepsi yang sudah umum. Ini adalah kesalahan
persepsi yang ada pada inti tentang penelitian akuntansi (dan khususnya penelitian
penilaian).
Akuntansi bukan fenomena alam. Sebaliknya akuntansi adalah dengan fiat,
sebuah susunan buatan manusia untuk memenuhi tujuan tertentu. Dengan demikian,
penelitian akuntansi adalah sebuah usaha yang bermanfaat, ia berusaha untuk
merancang prinsip akuntansi yang meningkatkan praktik. Salah satu tujuan dari
laporan keuangan, mungkin, untuk membantu analis dan investor yang mereka layani
untuk memahami apakah perusahaan dalam keadaan baik. Oleh karena itu, tujuan
penelitian penilaian akuntansi ini adalah untuk mengembangkan produk yang
membantu analisis.
Dengan demikian, peneliti yang terlibat dalam "penelitian pasar modal" secara
khusus melihat laporan keuangan sebagai penyedia informasi tentang nilai perusahaan;
untuk menilai perusahaan, analis harus meramalkan pembayaran gaji, dan laporan
keuangan memberikan informasi yang membantu peramalan tersebut. Memang,
Kerangka konseptual Dewan Standar Akuntansi Keuangan AS melihat peran akuntansi
sebagai predictor arus kas masa depan. Ada, bagaimanapun, peran lain untuk
akuntansi: analis harus menentukan apa yang akan diramalkan untuk menilai
perusahaan. Haruskah analis memperkirakan arus kas (sebagaimana saran FASB ),
dividen, pendapatan, atau sesuatu yang lain? Beda lagi masalahnya, bagaimana
sesorang melakukan perhitungan di masa depan? Haruskah di masa depan analis
menghitung dividen yang diharapkan akan diterima? Haruskah mereka memodelkan
perusahaan dalam hal antisipasi perubahan laporan arus kas masa depan? Atau
haruskah mereka memodelkan laporan laba rugi dan neraca masa depan? Dan terakhir,
bagaimana seharusnya laba dan nilai buku diukur? Model penilaian seperti model arus
kas yang didiskontokan/terdiskon, model kapitalisasi pendapatan, dan model
pendapatan sisa merupakan perincian dari sistem alternatif akuntansi perusahaan untuk
masa depan. Makalah empiris pada model penilaian alternatif menghasilkan pilihan
antara spesifikasi alternatif dengan bagaimana melakukan perhitungan di perusahaan,
untuk masa depan.
Karakteristik persoalan-persoalan sebagai salah satu dari akuntansi alternatif
menunjuk terutama saat memilih antara model arus kas terdiskon dan model
pendapatan sisa. Hal ini juga diakui (dalam Luck 1955 dan Feltham dan Ohlson 1995,
misalnya) bahwa model aliran kas yang didiskonto adalah bentuk yang sama dengan
model pendapatan sisa; hanya substansi akuntansinya yang berbeda. Artinya, model
arus kas yang didiskontokan hanya sebuah kasus khusus dari model pendapatan sisa
dengan akuntansi kas untuk pendapatan dan nilai buku daripada akuntansi akrual.
Pilihannya bukan antar model tetapi di antara akuntansi dalam model. Dinyatakan
dalam bentuk model pendapatan sisa, model aliran kas yang didiskonto menetapkan
nilai buku sebagai asset/aktiva keuangan bersih dan "pendapatan" sebagai arus kas
bersih ditambah bunga kas bersih. Pada akuntansi akrual, model pendapatan sisa
menentukan aktiva operasi bersih serta aset keuangan bersih di nilai buku, dan juga
menentukan pendapatan usaha akrual bukannya arus kas bebas untuk "pendapatan."
(Penman 1997 memaparkan perbandingan) Memang., "model pendapatan sisa " hanya
sebuah kerangka untuk disempurnakan oleh spesifikasi dari prinsip akuntansi. Model
pendapatan sisa mengizinkan akuntansi kas dan segala macam surplus bersih
akuntansi akrual - bahkan Voodoo akuntansi.
Pemilihan antara akuntansi kas dan akuntansi akrual merupakan hal yang sangat
inti dari penelitian akuntansi, perbedaan tersebut melibatkan persoalan-persoalan
pengakuan dan pengukuran yang menentukan sistem akuntansi. Implikasi dari posisi
Lundholm dan O'Keefe adalah bahwa akuntansi akrual tak berarti apa-apa: seseorang
dapat menjadi bahan olokan ketika memilih akuntansi yang digunakan dalam model
penilaian sehingga tunduk kepada model arus kas. Atau akuntansi Voodoo. Sesuatu
harus menjelaskan kepada kita tentang masalah ini untuk menolak akuntansi Voodoo
atau untuk membenarkan akuntansi akrual atas akuntansi kas.

3. Point dan Counterpoint


Pada tiga point tidak terdapat pertentangan. Tetapi untuk setiap point terdapat
sebuah counterpoint yang melibatkan pertimbangan praktis, dan counterpoints inilah
yang sepertinya tidak dinilai oleh Lundholm dan O'Keefe.
Penilaian Masa Depan Tak Terbatas
Point
Untuk poin pertama perjanjian: untuk semua model yang memerlukan akuntansi
surplus bersih, penilaian bertemu sebagai masa datang(Horizon) di mana prakiraan
dibuat meningkat, dan penilaian ini bertemu kepada hal tersebut dari diskon dividen
yang diharapkan (lihat Luck 1955, Peasnell 1982, dan Ohlson 1995, misalnya). Atau,
seperti pernyataan yang lebih umum, penilaian-penilaian (valuations) adalah setara
untuk peramalan masa datang yang tak terbatas. Jadi, dengan peramalan masa datang
yang tak terbatas, seseorang bias menjadi sinis terhadap suatu model, sebagaimana
pengakuan Lundholm dan O'Keefe. Akuntansi Voodoo bekerja karena dengan, dengan
peramalan masa depan yang cukup lama, sesuatu memperoleh dividen akhir yang
diharapkan dan juga membatalkan akuntansi yang miskin.
Counterpoint
Sebagai Counterpoint, meskipun kekhawatiran akan dianggap berlanjut tanpa batas,
analisis praktis biasanya berhubungan dengan keterbatasan, peramalan masa depan
yang terpotong, mungkin untuk alasan rasionalitas. Pemodelan perusahaan untuk
tahun 2050 adalah tugas yang menakutkan. Dalam jangka panjang kita semua akan
mati. Analis memperkirakan hanya beberapa tahun ke depan dan meskipun dalam
"jangka panjang", peramalan biasanya hanya mencakup lima tahun atau kurang (dan
sering dianggap sebagai taksiran pekerjaan). Analis, kita amati, perkiraan penghasilan,
bukan arus kas. Jika saya meminta seorang analis untuk memerkirakan nilai saham,
Haruskah saya meminta untuk memprediksi pendapatan atau arus kas, mengetahui
bahwa ramalan hanya akan berlaku selama lima tahun? Artinya, apakah saya
menginginkan agar analis menggunakan akuntansi kas atau akuntansi akrual dalam
peramalan? Apakah saya tidak peduli? Ini adalah masalah yang ditujukan pada
Penman dan Sougiannis, sebagaimana secara eksplisit dinyatakan dalam pengantar
mereka.
Memang, kebutuhan untuk peramalan masa depan yang terbatas adalah alasan
untuk menghibur model penilaian alternatif untuk model diskonto dividen. Jika
seseorang meramalkan "untuk jangka waktu yang tak terbatas, "orang tersebut akan
memerkiraan dividen, karena dividen tersebut, tanpa kontroversi, merupakan
pembayaran untuk pemilik saham. Setiap orang mencari alternatif untuk pendiskonan
dividen karena peramalan dividen atas masa depan yang terbatas sangat tidak
informatif. Artinya, peramalan dividen untuk lima tahun berikutnya (atau sepuluh
tahun) biasanya tidak menunjukkan banyak hal tentang dividen akhir yang diharapkan
dalam jangka panjang. Gagasan ini dibungkus pada Proposisi dividen yang tidak
relevan pada Miller dan Modigliani, tapi seseorang hanya harus memikirkan Microsoft
yang "tidak membayar dividen" (tetapi memiliki saham yang dibayarkan kembali)
untuk memahami bahwa peramalan dividen dalam waktu dekat bukanlah hal yang
masuk akal untuk dilakukan. Dividen harus dilakukan sesuai dengan distribusi nilai,
bukan generasi nilai, sehingga orang bergerak ke akuntansi yang menangkap generasi
nilai dalam perusahaan sehingga menunjukkan nilai yang pada akhirnya dapat
dibagikan sebagai dividen.
Meringkas Prakiraan Masa Depan yang Tak Terbatas dengan Melanjutkan Nilai
Point
Pada point kedua juga tidak terdapat pertentangan. Jika, untuk metode apapun,
seseorang menambah perkiraan masa depan yang terbatas sebuah perlanjutan (atau
terminal) nilai yang merangkum prakiraan (untuk ke-takterbatasan) di luar masa
depan, seseorang memeroleh perkiraan yang sama dan penilaian sebagai dengan
perkiraan masa depan tak terbatas (tentu saja). Untuk setiap metode penilaian,
prakiraan masa depan yang tak terbatas dapat direpresentasikan sebagai prakiraan
masa depan terbatas dengan nilai berlanjut yang tepat. Dan jika model-model alternatif
(yang setara untuk prakiraan masa depan yang tak terbatas) juga digunakan, mereka
menghasilkan penilaian yang setara (tentu saja). Lundholm dan O'Keefe
menitikberatkan point ini, dan ini diakui dalam pengantar Francis, Olsson, dan Oswald
(2000) dan Courteau, Kao, dan Richardson (2001).
Counterpoint
Dalam Counterpoint, mengurangi perkiraan masa depan yang tak terbatas ke nilai
yang berkelanjutan tak menambahkan apa-apa dari sudut pandang praktek. Tingkat
pertumbuhan jangka panjang yang tepat untuk melanjutkan perhitungan nilai hanya
dapat diverifikasi oleh peramalan masa depan yang tak terbatas, dan ini merupakan
peramalan masa depan tak terbatas yang dianggap menjadi masalah praktis. Memang,
dalam prakteknya, analis (dan siswa kelas latihan kerja) sering menerapkan asumsi
tingkat pertumbuhan (sama dengan rata-rata pertumbuhan PDB, misalnya), untuk
menangani masalah peramalan jangka panjang. Masalah praktis nya adalah apa
akuntansi terbaik– akuntansi kas di model arus kas diskontoan atau akuntansi akrual
yang disebut juga model pendapatan sisa – yang menyediakan dasar seperti tingkat
pertumbuhan dapat diterapkan. Jika saya memperkirakan pendapatan sisa selama lima
tahun dan kemudian menerapkan tingkat tiga persen pertumbuhan (misalnya), apakah
saya lebih baik melakukan persiapan daripada peramalan kas untuk lima tahun dan
menggunakan tingkat pertumbuhan? Jadi, serta menyelidiki penilaian dengan
peramalan masa depan yang terpotong, Penman dan Sougiannis melakukan percobaan
dengan tingkat pertumbuhan ad hoc yang berbeda pada nilai berkelanjutan(continuing
values). Dan Courteau, Kao, dan Richardson secara eksplisit meneliti konsekuensi dari
penggunaan nilai ad hoc yang berkelanjutan. Penyelidikan empiris ini pasti
bermanfaat.
Penilaian Menggunakan Set Penuh Laporan Keuangan Formal
Point
Tidak ada perselisihan pada point ketiga. Jika seseorang telah menyelesaikan set
lengkap laporan keuangan formal - neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas –
orang tersebut harus mendapatkan nilai yang setara (untuk peramalan masa depan
yang cukup lama) dengan kas yang didiskon dan model akuntansi akrual. Neraca,
laporan laba rugi dan laporan kas terikat bersama oleh hubungan akuntansi yang tetap
(dengan ketentuan bahwa laporan berada pada pendapatan yang komprehensif,
berdasar surplus bersih), jadi satu model adalah uraian kembali yang sepele dari model
yang lainnya. Hubungan Akuntansi tidak menambahkan informasi. Lebih lanjut, jika
untuk perkiraan masa depan yang terbatas, satu prakiraan memerkirakan keberlanjutan
nilai pada masa depan, hubungan akuntansi yang sama tersebut menyiratkan
konsistensi dalam cara bahwa nilai-nilai berkelanjutan untuk model yang berbeda
dihitung. Lundholm dan O'Keefe menitikberatkan hal ini, walaupun kesetaraan sudah
dinyatakan dalam tulisan perpaduan Penman(1997). Memang, beberapa kesetaraan
dinyatakan dalam Peasnell (1982) dan Brief dan Lawson (1992). Untuk mengakui
kesetaraan, Lundholm dan O'Keefe kemudian mengambil posisi bahwa persoalan dari
model penilaian identifikasi yang sesuai dengan peramalan masa depan terbatas tetap
diperdebatkan.
Counterpoints
Ada dua counterpoints yang dikenakan pada posisi Lundholm dan O'Keefe.
Pertama, titik pada kesetaraan penilaian datang dengan sebuah ketentuan: untuk
kesetaraan yang dipegang, kita tidak hanya harus mengembangkan set lengkap laporan
keuangan formal, namun set penuh laporan keuangan juga harus untuk jangka waktu
ramalan yang di dalamnya semua atribut berada dalam kesetaraan "steady state."
Kesetaraan hanya dapat dinyatakan untuk kondisi kondisi mapan, dan sayangnya
contoh Lundholm dan O'Keefe dibatasi untuk kondisi dimana steady state untuk
model alternatif diperkirakan untuk waktu yang sama pada suatu waktu di masa depan.
Penman (1997) menambahkan kualifikasi dan point untuk Penman dan Sougiannis
untuk pemeriksaan empiris dari kasus di mana kondisi-mapan point berbeda. Kedua,
sementara seseorang dapat memperoleh perkiraan dari dividen dan arus kas dari
perkiraan laporan laba rugi dan neraca, seseorang tidak dapat memperoleh perkiraan
pendapatan dan pendapatan sisa dari perkiraan arus kas. Artinya, seseorang tidak dapat
membuat prakiraan laporan laba rugi dari prakiraan Laporan arus kas tanpa pemodelan
tambahan dari akrual.
Dua counterpoints yang terakhir datang ke inti permasalahan. Mereka
menunjukkan di bawah ini, pertama untuk penilaian rekening tabungan, kemudian
untuk ekuitas.

4. Akuntansi dan Penilaian untuk Rekening Tabungan


Setelah Lundholm dan O'Keefe, saya akan menunjukkan poin dan counterpoints
dengan contoh. Sebagai alat untuk mengajar penilaian di kelas, satu dimulai dengan
sederhana rekening tabungan, untuk setiap model penilaian harus generalisasi ke
rekening tabungan. Pertimbangkan investasi sebesar $ 100 dalam rekening tabungan
yang diharapkan dapat pada tingkat 10% setiap tahun. Untuk nilai account pada
tanggal 0, analis menghasilkan berikut pro forma selama lima tahun ke depan:

Rekening Tabungan dengan Pembayaran Penuh


Tahun 0 1 2 3 4 5
Nilai buku 100 100 100 100 100 100
Laba 10 10 10 10 10 10
Sisa laba 0 0 0 0 0 0
Dividen 10 10 10 10 10 10
Gratis arus kas 10 10 10 10 10 10

Sisa laba yang diharapkan adalah nol karena aset tersebut diharapkan dapat di
diperlukan pengembalian 10%. Laba setiap periode dibayarkan keluar sebagai dividen
(penarikan dari rekening) dan, sebagai investasi tidak memanfaatkan dengan
pinjaman, dividen yang sama gratis arus kas. Sejumlah penilaian setara dapat dibuat:
Penilaian laba sisa: Nilai = nilai buku = 100
Penilaian diskon dividen: Nilai = 10/0.10 = 100
Penilaian arus kas didiskon: Nilai = 10/0.10 = 100
Penilaian laba kapitalisasi: Nilai = 10/0.10 = 100
Memang, ini adalah contoh yang Lundholm dan O'Keefe gunakan untuk
membuat titik mereka mengenai kesetaraan metode pada akhir Bagian 2 tulisan
mereka. Orang bisa membayangkan rekening tabungan sebagai investasi going
concern (seperti perusahaan), jadi penilaian masing-masing adalah benar-benar
Continuing value dihitung pada waktu 0 dengan harapan tentang bagaimana nilai yang
diharapkan setiap atribut akan berevolusi melalui cakrawala tak terbatas. Satu juga
bisa menghitung terus nilai untuk setiap metode pada setiap akhir tahun di masa
depan, dan masing-masing akan menghasilkan yang sama (sekarang) nilai. Keempat
model yang berbeda memberikan penilaian yang sama, sehingga orang tidak dapat
menyimpulkan, mengingat pro forma, yang satu lebih unggul dari yang lain, untuk
setiap cakrawala perkiraan.
Misalkan, bagaimanapun, kami disajikan dengan perkiraan berikut untuk
rekening tabungan ini
Rekening Tabungan tanpa pembayaran
Tahun 0 1 2 3 4 5
Nilai buku 100 110 121 133,1 146,41 161,05
Laba 10 11 12,1 13,31 14,64
Sisa laba 0 0 0 0 0 0
Dividen 0 0 0 0 0 0
Gratis arus kas 0 0 0 0 0 0

Ini adalah account tanpa penarikan, setidaknya dalam waktu dekat, sehingga prakiraan
analis nol nol dividen dan arus kas bebas (sebagai laba yang diinvestasikan kembali
dalam nilai buku). Penilaian laba residu dan penilaian laba dikapitalisasi menghasilkan
nilai 100, tetapi jelas devidend discount penilaian dan penilaian diskonto arus kas,
untuk perkiraan lima tahun atau kurang, yang problematis. Jika saya meminta analis
untuk memberikan perkiraan lima tahun, aku tidak akan acuh antara laba (laporan laba
rugi) dan nilai buku (neraca) dan perkiraan arus kas dividen dan bebas (arus kas
pernyataan) prakiraan.
Contoh persamaan Lundhom dan contoh O'Keefe merupakan kasus khusus dari
payout penuh dan tidak ada reinvestasi pendapatan. Mereka bingung syarat perlu dan
cukup. Mereka contoh adalah frustrasi oleh contoh counter sini. Pro forma dengan
pembayaran tidak ada disusun dengan cara yang konsisten dengan akuntansi hubungan
antara dividen, gratis arus kas, laba dan nilai buku. Free cash flow sama dengan laba
operasi dikurangi perubahan nilai buku aktiva dan operasi, karena tidak ada utang,
dividen yang sama gratis arus kas.
Jadi (sehubungan dengan perumpamaan pertama pada menggunakan set lengkap
proforma keuangan pernyataan dalam Bagian 3 di atas) satu selalu dapat meramalkan
arus kas bebas dan dividen hanya dengan perhitungan yang diberikan laporan laba
akuntansi akrual dan neraca. Lundholm dan O'Keefe mengakui, benar, bahwa
"memang benar bahwa laba bersih dan perubahan ekuitas sepenuhnya pulih dividen
"Tapi. lakukan dividen dan perkiraan arus kas bebas, jadi sembuh, membantu? Jelas
tidak pada contoh di sini jika cakrawala prakiraan lima tahun: menerapkan setiap
tingkat pertumbuhan nol memberikan nol. Bagaimana jika dividen yang diperkirakan
akan "pulih" adalah negatif? (contoh di sini adalah mudah dimodifikasi dengan
perkiraan deposit ke rekening menghasilkan perkiraan dividen negatif dan negatif arus
kas bebas) Hanya dengan memperluas cakrawala proyeksi ke titik. Mana payout
diharapkan - dan, memang, payout steady state diharapkan - akan analis menangkap
nilai $ 100 dari ramalan. Tetapi nilai buku dan laba berbasis penilaian memerlukan
peramalan sedikit.
Selanjutnya (ke tandingan kedua menggunakan set lengkap proforma keuangan
laporan dalam Bagian 3 di atas), satu dapat memperoleh sebuah ramalan (tidak
berguna) dividen dan bebas arus kas untuk rekening tabungan dari pendapatan yang
diperkirakan dan nilai buku, tapi, diberikan hanya perkiraan arus kas bebas, orang
tidak dapat membangun pendapatan diperkirakan dan nilai buku. Tetapi laporan yang
menghasilkan penilaian! Bayangkan menilai tabungan account bila Anda tidak
mengetahui nilai buku atau pendapatan. Di sini kita melihat akrual akuntansi bekerja
untuk tujuan penilaian praktis. Memilih antara arus kas atau akrual akuntansi dalam
hal pro forma dengan peramalan terbatas-cakrawala. Tidak seperti dividen atau arus
kas, akuntansi akrual sini memberikan indikasi dividen yang akan akhirnya harus
dibayar di luar perkiraan cakrawala.

5. Kas Akuntansi dan Akuntansi Akrual dan Penilaian Ekuitas


Tulisan Penman dan Sougiannis hanyalah sebuah demonstrasi ini poin untuk
penilaian ekuitas bukan rekening tabungan. Dengan apresiasi kesulitan menilai
rekening tabungan tanpa laporan berisi nilai buku atau pendapatan, ada sedikit yang
bisa ditambahkan sebagai wawasan ketika pindah ke perusahaan bisnis dan ekuitas.
Kecuali, tentu saja, bahwa akuntansi akrual untuk perusahaan bisnis tidak mungkin
(tidak seperti rekening tabungan) menjadi sempurna (dan biasanya tidak). Memang,
tulisan Penman dan Sougiannis mengidentifikasi situasi dimana akuntansi GAAP
akrual bekerja relatif buruk. The model sisa pendapatan menyesuaikan penilaian dari
nilai buku - yang bekerja sempurna untuk tabungan - untuk kasus dimana nilai tidak
sama dengan nilai buku. Nilai buku adalah titik awal, tapi premi atas nilai buku
ditambah dengan peramalan sisa pendapatan. Tulisan baru-baru ini oleh Ohlson dan
Juettner-Nauroth (2001) menyajikan model yang mengambil Laba bersih per saham
dikapitalisasi ke depan - yang bekerja sempurna untuk rekening tabungan – sebagai
titik awal untuk ekuitas, dan menambahkan nilai dengan peramalan pendapatan
abnormal-per-saham pertumbuhan
Untuk meyakinkan bahwa poin yang dibuat untuk account tabungan berlaku
untuk ekuitas, mempertimbangkan angka-angka untuk laba usaha setelah pajak, aktiva
operasi bersih (akrual baik langkah-langkah), arus kas bebas, dan dividen bersih untuk
Home Depot untuk tahun fiskal, 1997 - 2001 (dalam jutaan dolar):

Home Depot Inc


Tahun 1997 1998 1999 2000 2001
Laba usaha (IO) 941 1.129 1.585 2.323 2.565
Bersih aktiva operasi (KKP) 6.722 8.333 10.248 12.993 16.419
Gratis arus kas (IO - ΔNOA) (149) (482) (330) (422) (861)
Pembayaran dividen 110 139 168 255 371
Berbagi isu 104 122 167 267 351
Bersih dividen yang dibayarkan 4 17 1 (12) 20
OI dan KKP nomor tersebut dari laporan dirumuskan, dan arus kas bebas dihitung dengan deduksi bukan dari arus
kas laporan. Lihat Penman (2001, Bab 9 dan 10). Dividen dan berbagi angka masalah berasal dari laporan arus kas
Home Depot.

Home Depot adalah kasus yang umum digunakan dalam analisis laporan keuangan
dan penilaian kursus. Lundholm dan O'Keefe digunakan perusahaan ini untuk
menunjukkan poin mereka. Misalkan, Namun, yang satu berdiri pada akhir tahun
fiskal 1996, mencoba untuk membuat perkiraan, dan ditawarkan satu set nomor pro
forma untuk lima tahun ke depan, 1997 - 2001 dengan jaminan bahwa angka-angka
akan menjadi nomor dilaporkan sebenarnya. Dan kira satu harus memilih antara
nomor akuntansi akrual (diperkirakan operasi pendapatan dan aktiva operasi bersih)
atau angka arus kas. Pilihan, seperti tabungan account, adalah jelas. Satu dapat
menghitung free cash flow dari perkiraan aktiva operasi bersih, seperti yang
ditunjukkan dalam wakil pro forma, tetapi tidak sebaliknya. Namun arus kas bebas
negatif ramalan akan menimbulkan masalah yang sangat sulit untuk menghitung nilai
terus di akhir tahun 2001. Dan dividen bersih mendekati nol untuk tahun-tahun ini,
seperti penghematan akuntansi tanpa penarikan. Jumlah akrual akuntansi GAAP
mungkin bukan akrual akuntansi yang terbaik untuk tujuan di tangan, tetapi laba usaha
diperkirakan akan positif, seperti sisa pendapatan di bawah setiap perkiraan yang
wajar dari biaya modal. Jadi terus nilai kurang dari 100% dari nilai, tidak seperti
bahwa untuk diskon free cash arus. Ini adalah titik inilah Francis, Olsson dan Oswald
membuat ketika membandingkan persentase penilaian yang ditangkap oleh prakiraan
cakrawala terbatas.
Home Depot adalah kasus tertentu untuk menggambarkan suatu titik. Ada kasus
di mana alternative model akan memberikan penilaian yang sama untuk jangka
perkiraan yang sama, sebagaimana tercantum dalam kesetaraan dalam Penman (1997).
Lihat juga Penman 2001, Bab 19, Lampiran. Memang kasus steady state umum yang
Lundholm dan O'Keefe membatasi diri adalah satu kasus seperti ini.

6. Konsep Dibalik Akuntansi Akrual


Saya telah ditulis isu sebagai masalah aplikasi praktis. Namun isu-isu konseptual
juga terlibat. Mengapa kesulitan muncul dalam peramalan dividen dan arus kas atas
cakrawala terbatas? Miller dan Modigliani membuat argumen seperti mengapa
membayar dividen adalah aktivitas nilai nol net present (pajak isu samping). Tapi arus
kas bebas juga menderita dari masalah konseptual. Free cash flow, tentu saja, arus kas
dari operasi dikurangi kas investasi. Kas dari operasi dipandang sebagai atribut
penilaian positif. Investasi Kas juga merupakan atribut penilaian positif jika investasi
adalah positif bersih nilai sekarang, namun investasi mengurangi aliran kas bebas.
Free cash flow adalah sesat atribut penilaian, untuk perusahaan mengurangi aliran kas
bebas ketika mereka berinvestasi untuk menambah nilai. Gratis arus kas sebagian
konsep likuidasi, untuk meningkatkan aliran perusahaan tunai oleh likuidasi investasi.
Home Depot, oleh semua indikasi (termasuk laba relatif terhadap buku nilai), sebuah
perusahaan yang memiliki nilai tambah bagi pemegang saham, tapi menghasilkan kas
bebas negative mengalir. Tentu saja, nilai tambah investasi diharapkan untuk
memberikan arus kas positif bebas akhirnya, tetapi peramal harus memperluas
cakrawala ramalan untuk jangka panjang untuk menangkap yang mengalir.
Bisa dimengerti, kemudian, bahwa praktisi analisis arus kas diskonto, dihadapi
dengan situasi Home Depot, menggunakan laba usaha daripada arus kas bebas di terus
perhitungan nilai. Copeland, Koller, dan Murrin (2000), setelah menyatakan bahwa
"Kas adalah raja," melakukannya (mereka sebut NOPLAT laba operasi, laba usaha
bersih setelah dikurangi pajak disesuaikan). Namun, seperti ditunjukkan dalam
Penman (1997), pengenalan laba usaha ke nilai terus mengkonversi model ke model
akuntansi akrual. Kas adalah raja dalam arti bahwa investor mencari arus kas positif
pada akhirnya, tetapi jangka pendek kas arus mungkin bukan indikator yang baik dari
arus kas jangka panjang.
Akuntansi Akrual, karena setidaknya pada prinsipnya, memperlakukan investasi
kas berbeda dari kas akuntansi. Laba usaha berdasarkan akuntansi akrual adalah,
Laba Usaha = Arus kas bebas + Investasi kas + Akrual
Ukuran aliran di dalam akuntansi akrual, pendapatan, menambah investasi kembali ke
mengganggu arus kas bebas dan, di samping itu, mengakui akrual untuk aliran nilai
(seperti piutang) untuk yang tidak ada arus kas kontemporer. Sejalan dengan itu,
akrual akuntansi buku investasi sebagai suatu persediaan nilai dalam neraca (bukan
aliran) dan juga mengakui akrual dalam neraca, sehingga
Perubahan Aktiva Operasi Bersih = Investasi kas + Akrual
Formulasi ini, tentu saja, hanya Akuntansi 101, namun itu baik untuk
mengingatkan diri kita sendiri apa akrual akuntansi yang dilakukan untuk tugas praktis
untuk menilai perusahaan. Tidak hanya investasi di neraca daripada laporan laba rugi,
tapi akrual (yang mengubah waktu arus kas) juga dimasukkan. Lundholm dan O'Keefe
mengatakan bahwa gagasan bahwa akrual akuntansi yang membantu dalam penilaian
dengan membawa pengakuan nilai ke masa depan adalah sebuah "kesalahpahaman
kita ingin membantah." Rekening tabungan dan Contoh Home Depot akan
menunjukkan bahwa gagasan waktu akrual akuntansi tidak salah paham. (Memang,
Lundholm dan O'Keefe's demonstrasi bahwa buku diperkirakan nilai dan laba dalam
jangka pendek diharapkan dapat menyamakan dividen cakrawala tak terbatas
meniadakan pernyataan mereka) Sesungguhnya seorang analis lebih suka, sebagai hal
praktis,. suatu akuntansi yang sebuah catatan yang masih harus dibayar tidak bias
pensiun kewajiban daripada akuntansi yang membutuhkan manfaat peramalan kas
pensiun 30 tahun maka (atau lebih untuk steady state)? Penman dan Sougiannis
melihat secara eksplisit pada pengaruh akrual dan temuan mereka menunjukkan
bahwa Jawabannya adalah ya.
Tentu saja melaporkan kewajiban pensiun mungkin tidak bias dan, lebih umum,
ada adalah pertanyaan kualitas akuntansi akrual. Ini adalah alasan inilah GAAP
akuntansi, karena kutil dan semua, diselidiki dalam tiga makalah empiris. Memang,
Penman dan Sougiannis menunjukkan bahwa model penilaian berdasarkan PSAK
akuntansi melakukan yang relatif buruk pada horizon hingga saat akuntansi GAAP
lebih dekat ke kas akuntansi (seperti yang untuk investasi penelitian dan
pengembangan, misalnya).

7. Kesalahan dalam Pelaksanaan


Setelah berargumen pada tujuan menyeberang ke studi empiris, Lundholm dan
O'Keefe atribut tiga "kesalahan" kepada mereka studi: "galat ramalan tidak konsisten,"
yang "tidak konsisten tingkat diskonto kesalahan ", dan" kesalahan arus kas hilang. "
Titik mereka tentang kesalahan ramalan konsisten baik diambil. Melanjutkan
nilai di sebuah cakrawala, T, harus dihitung dengan menggunakan tingkat
pertumbuhan untuk T 1 prakiraan, sebagai persamaan 10 di Penman dan Sougiannis
memang menunjukkan. Selanjutnya, diberi set lengkap pro formas, hubungan
akuntansi menyiratkan konsistensi dalam melanjutkan nilai yang berbeda
menggunakan model, untuk akuntansi model-model ini terikat oleh hubungan
akuntansi. Sementara titik baik untuk diingat dalam aplikasi, adalah salah arah ke studi
empiris. Generalized steady state, kasus yang Lundholm dan O'Keefe
dipertimbangkan, diperlukan untuk permintaan konsistensi di model. Kedua
counterpoints ke titik ketiga dalam Bagian 2 di atas (tentang bekerja dari set lengkap
laporan keuangan proforma) dan tabungan rekening dan Home Depot contoh,
menunjukkan masalah ini dapat menimbulkan perdebatan untuk kondisi selain mantap
umum negara, dan isu-isu akuntansi dan ditangani oleh Penman Sougiannis.
Titik Lundholm dan O'Keefe's mengenai tingkat diskonto menerapkan standar
perusahaan keuangan teori biaya modal. Sayangnya, meski kemajuan dalam teori, baik
perkiraan biaya biaya modal telah terbukti sulit dipahami. Akuntansi berbasis
penilaian penelitian adalah inovasi justru karena berfokus pada spesifikasi dan
peramalan payoffs daripada diskon dari mereka hadiah (atau "beta bashing" sebagai
siswa panggilan itu). Dalam pandangan saya, hadiah peramalan adalah dari urutan
pertama. Agnostik tentang langkah-langkah dari biaya modal, Penman dan Sougiannis
menerapkan teknik standar dan menguji sensitivitas hasil mereka untuk perkiraan
alternatif, sebuah kegunaan umum dalam bekerja empiris. Mereka tidak,
bagaimanapun, diperkirakan menyesuaikan perubahan dalam biaya modal, sebagai
teori mengarahkan. Tapi di luar pemahaman bahwa hasil mereka dapat dijelaskan oleh
perbaikan untuk beta bashing. Perspektif diperlukan. Empirisis membuat apa yang
mereka anggap cukup beralasan pengorbanan dalam menghadapi masalah pengukuran,
dan tanggung jawab adalah pada kritikus untuk menunjukkan bahwa hasil akan
berubah dengan keputusan yang berbeda. Ini partisi di Penman dan Sougiannis tulisan
dirancang untuk membedakan perbedaan dalam akuntansi untuk imbalan, yang orde
pertama masalah, dan hasil atas partisi-partisi tersebut tidak bisa dibayangkan (dalam
pikiran saya) disebabkan oleh risiko estimasi.
Kesalahan arus kas yang hilang adalah masalah mempertahankan akuntansi
bersih-surplus dan perumusan laporan keuangan tepat ke dalam aktivitas operasi dan
pendanaan dan pendanaan. Isu-isu yang penting dalam penentuan nilai perusahaan.
Tapi yang paling kotor-surplus penghasilan item di bawah US GAAP akuntansi
mempunyai nilai nol diharapkan. Sekali lagi, itu beralasan untuk warna interpretasi
hasil dari studi empiris dengan ini atribusi.

8. Kesimpulan
Lundholm dan O'Keefe menyimpulkan tulisan mereka dengan nasihat bahwa
upaya penelitian "dalam Penilaian akan lebih baik dihabiskan pada studi tentang
bagaimana membuat perkiraan lebih akurat data laporan keuangan, tidak dalam cara
untuk mewakili dan diskonto arus yang dihasilkan nilai "Aku. tidak bisa setuju lebih.
Model penilaian membutuhkan spesifikasi akuntansi untuk hadiah. Lundholm dan
O'Keefe, tidak sengaja, meninggalkan kesan bahwa kita bisa sinis tentang akuntansi
yang, meninggalkan peneliti akuntansi dengan mengurangi agenda. Perspektif bahwa
saya telah diletakkan di sini lebih positif. Ini mengarahkan kita untuk berpikir tentang
apa yang baik (dan buruk) akuntansi untuk tujuan penilaian. The empiris makalah
diberhentikan oleh Lundholm dan O'Keefe memberikan bukti bahwa akrual GAAP
akuntansi yang memiliki keunggulan dibandingkan akuntansi kas. Tapi agaknya
akuntansi GAAP tidak standar. Dalam pengakuan ini, partisi di Penman dan
Sougiannis (1998) mengidentifikasi kasus-kasus dimana akuntansi GAAP melakukan
relatif lebih baik (dan buruk). Banyak isu-isu akuntansi tetap, termasuk akuntansi
untuk tidak berwujud, akuntansi untuk kompensasi saham (GAAP melakukan
pekerjaan yang miskin), transparansi dalam melaporkan GAAP, kualitas yang
dilaporkan pendapatan GAAP, dan tradeoff antara relevansi dan keandalan. Ini
masalah diselesaikan sebagai masalah desain untuk analisis praktis.
Untuk masalah agenda penelitian, teori yang lebih pasti diperlukan. Sementara
tulisan memberikan beberapa bukti empiris, teori tidak memberi kita banyak hal resep
prinsip akuntansi kecuali akuntansi bersih-surplus dan, di Ohlson (1995), perpindahan
dividen properti (yang, dalam Penman dan Sougiannis 1997, adalah jelas dalam
akuntansi GAAP). prinsip akuntansi Akrual berada di agenda di teori pengukuran
kinerja (lihat, sebagai contoh, Dutta dan Reichelstein 1999), dan ada beberapa
karakterisasi sistem akuntansi akrual dalam konteks penilaian (dalam Feltham dan
Ohlson 1995 dan Ohlson dan Zhang 1998, misalnya), tetapi cukup pekerjaan yang
harus dilakukan.

Referensi
Singkat, R., dan R. Lawson. 1992. Peran akuntansi tingkat pengembalian di analisis
laporan keuangan. Review Akuntansi 67 (April): 411-426.
Copeland, T., Koller T., dan J. Murrin. 2000. Penilaian: Mengukur dan Mengelola
Nilai Perusahaan, 3 ed. New York: John Wiley & Sons.
Courteau, L., J. Kao, dan Richardson G.. 2001. Ekuitas Penilaian mempekerjakan
ideal versus iklan terminal ekspresi nilai hoc. Akuntansi Kontemporer Research
(Winter).
Dutta, S., dan S. Reichelstein. 1999. Penilaian aset dan pengukuran kinerja dalam agen
model dinamik. Tinjauan Studi Akuntansi 4 (3 / 4): 235-258.
Feltham, G., dan Ohlson J.. 1995. Penilaian dan akuntansi surplus bersih untuk operasi
dan keuangan keputusan. Penelitian Kontemporer Akuntansi 11 (Spring): 689-731.
Francis, J., P. Olsson, dan D. Oswald. 2000. Membandingkan akurasi dan
explainability dividen, arus kas bebas, dan perkiraan nilai ekuitas laba abnormal.
Jurnal Riset Akuntansi 38 (Spring): 45-70.
Luck, W. 1955. Investitionsrechnung auf der grundlage ausgaben oder von Kosten?
Zeitschrift für Forschung Betriebswirtschaftliche, 310-324.
Lundholm, R., dan O'Keefe T.. Mendamaikan estimasi nilai dari kas yang
didiskontokan aliran model dan model sisa pendapatan. Riset Akuntansi
Kontemporer 18 (Summer): 311-335.
Ohlson, J. 1995. Laba, nilai buku, dan dividen dalam penilaian ekuitas. Kontemporer
Riset Akuntansi 11 (Spring): 661-687.
Ohlson, J., dan B. Juettner-Nauroth. 2001. Diharapkan EPS dan pertumbuhan EPS
sebagai penentu nilai. Bekerja tulisan, Stern School of Business, New York
Universitas.
Ohlson, J., dan X-J. Zhang. 1998. Akrual akuntansi dan penilaian ekuitas. Jurnal Riset
Akuntansi 36 (Tambahan): 85-111.
Peasnell, K. 1982. Beberapa formal hubungan antara nilai ekonomi dan produktivitas
dan Akuntansi nomor. Jurnal Keuangan Bisnis dan Akuntansi 9 (Autumn): 361 -
381.
Penman, S. 1997. Sebuah sintesis teknik penilaian ekuitas dan nilai terminal
Perhitungan untuk model diskonto dividen. Tinjauan Studi Akuntansi 2 (4): 303-
323.
Penman, S. 2001. Analisis Laporan Keuangan dan Penilaian Keamanan. New York:
McGraw-Hill/Irwin.
Penman, S., dan Sougiannis T.. 1997. Perpindahan dividen properti dan substitusi
pendapatan diantisipasi untuk dividen dalam penilaian ekuitas. Akuntansi Review
72 (Januari): 1-21.
Penman, S. dan T. Sougiannis. 1998. Sebuah perbandingan dividen, arus kas, dan
pendapatan pendekatan penilaian ekuitas. Penelitian Kontemporer Akuntansi 15
(Fall): 343-383.

You might also like