Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
ditulis oleh :
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2008
Pengaruh Corporate Governance
SKRIPSI
ditulis oleh :
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2008
ii
Pengaruh Corporate Governance
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar
oleh
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2008
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
” Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam referensi. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, saya sanggup
Yogjakarta, ............................
Penulis,
iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
Yogyakarta, ............................
Dosen Pembimbing
v
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI BERJUDUL
Penguji : .........................
Mengetahui
vi
MOTTO
Wahai Saudaraku…..
Jika kini kau tertusuk ilalang
Masih ada tombak nanti menghadang
Maka bersabarlah…..
Wahai Saudaraku…..
Sudi Allah meminjamkan kekuatan
Atas ketidakberdayaan
Maka berdo’alah…..
Wahai Saudaraku…..
Apapun hasil yang diberikan
Kau tetap mendapat ajaran dan kejayaan
Maka bersyukurlah…..
R. Soetrisno, Bsc
Puji Astuti
kasih sayang , do’a restu yang tulus, dukungan dan semangat, serta
ABSTRAK
viii
Corporate governance diukur dengan CGPI (Corporate Governance
Perception Indeks) berdasarkan pada pemeringkatan yang telah disusun oleh
IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) dan Kinerja Perusahaan
diukur dengan nilai Return on Equity dan Tobin’s Q. Metode statistik yang
digunakan adalah analisis regresi berganda. Sampel penelitian adalah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan mengikuti survei yang
dilakukan oleh IICG tahun 2001-2005 dan termasuk dalam pemeringkatan
CGPI.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa
corporate governance mempengaruhi nilai kinerja pasar perusahaan. Hal ini
membuktikan bahwa semakin besar nilai pasar asset maka semakin besar pula
kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki
perusahaan tersebut, sehingga perusahaan tersebut memiliki brand image
perusahaan yang sangat kuat karena implementasi GCG berhubungan dengan
peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan
mengalami perbaikan citra, dan peningkatan nilai perusahaan. Namun,
corporate governance tidak mempengaruhi secara langsung kinerja operasional
perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa masih rendahnya kesadaran emiten
dalam menerapkan GCG. Manajemen Perusahaan belum tertarik manfaat jangka
panjang penerapan GCG sehingga Mereka merasa dapat berjalan tanpa GCG.
KATA PENGANTAR
ix
Bismillahirrrahmanirrahim
Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
dengan maksud untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar
Islam Indonesia.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak,
sehingga segala macam hambatan dapat teratasi. Untuk itu penulis ingin
1. Bapak Drs. Asmai Ishak, M. Bus., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
5. Drs. Muqodim, MBA, Ak , Dra. Reni Yendrawati, M.Si dan Dra. Noor
x
6. Segenap Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Indonesia.
ikhlas dan tulus dalam setiap do’anya yang tiada henti untukku,
Sari” Trimakasih Dik telah memberi semangat dukungan teman saat lelah
teman curhat. Ayo Dik Kuliah yang benar!!! Bahagiakan Mama Papa.Ok
9. Keluarga Tante Nanik+Om Anto, Pa’de Pu, Bu’de Ci, Pa’de To, Pa’de
Har, Mami, Pa’de Sigit. Syukran atas do’a dan semangat untukku.Syukran
10. Teman – teman TBK (Mb’ Mita, Mas Ian, Mb’ Maya, Mb’ Ayu, Darius,
Mas Wahyu, Mb’ Firdha, Mb’ Novia, kangen nih kepompakan kerja
11. Staff Perpustakaan FE UII dan teman-teman part time ’Mas Fendy
(Semangat ayo Mas buruan Lulus), Mas Irfan (Smoga tercapai yang
dicita-citakan), Mb’ Mala (Trim’s Mb’ udeh setia ndengerin semua crita
xi
Yuli, Risna, Seria (Selamat ya yang sudah duluan lulus, Sukses)’ & ”Ibu
Pak Jon, Pak Eddy” Serta Pak Mul dan Pak Kamdiono terimakasih atas
12. Dik Ina, Dik Ica, Mas Yudhie, Kel. Mas Yunar+Mb’ Rina (trimakasih
arahan dan dukungannya), Mb’ Eta, Mb’ Ina, Mb’ Ike, Kel. Mb’ Yuke,
Kel. Mb’ Desi, Mas Yudhi, Mb’ Dita, Mb’ Devi, kalianlah semangatku.
14. Wulan trimakasih selama 3,5 tahun kosmu tlah menjadi tempat transit
15. Satria terimakasih ya Dik tlah memberi warna kehidupan dan selalu
Bantul => Bothi, Iman 41, Topan, Bembeng, Guruh, Jose, Dani, Dewi,
Laila, kangen kalian ne.. pa kabar? Alhamdulillah mb’ ude lu2 lo.Hehe...).
17. Wulan, Risna, Yuan, Lia, Uzi, Bagus, Ucup, Dita, Sekar kelompok belajar
xii
18. Pramodya, Donna, Nita, Andi, Mita, Helmi, (Mb’ Elva, Mb’ Indri, Mas
19. Sobat alumni CMS ”SMUN 1 Mlati” Enik Ndut, Ling-Ling, Bekicot
dihati”, trim’s support yang tiada henti dan temen-temen Angkatan Muda
20. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
bantuan dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis, Amin. Sekali
lagi semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya
Yogyakarta, ....................
Penulis,
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
Motto ................................................................................................................vii
Abstrak ..............................................................................................................ix
Daftar Tabel...................................................................................................xviii
BAB I Pendahuluan
xiv
1.5 Batasan Masalah............................................................................................6
xv
3.5 Uji Hipotesis.............................................................................................. 35
BAB V Penutup
xvi
5.2. Keterbatasan .............................................................................................61
xvii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xix
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman
IV Perhitungan ROE........................................................................................74
IX Deskripsi Statistik.......................................................................................90
xx
BAB I
PENDAHULUAN
governance yang diterapkan dalam perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik
satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan diri dari krisis ekonomi yang
melanda Indonesia. Peran dan tuntutan investor dan kreditor asing mengenai
yang ada jangan sampai terlindas oleh persaingan global yang semakin keras.
1
2
dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja perusahaan dan bagaimana
beberapa pelanggaran prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate
governance), baik di pasar modal, perbankan, maupun di sektor riil akibat krisis
tetap dapat dijalankan secara amanah, akuntabel, transparan dan fair untuk
perusahaan (stakeholders).
perbedaan kinerja antarnegara selama periode krisis, akan tetapi juga perbedaan
dilakukan.
3
merupakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama
PERUSAHAAN DI INDONESIA”.
yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah: Apakah corporate governance
dikembangkan oleh IICG. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti
empiris mengenai :
keputusan.
5
perusahaan di Indonesia.
perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan bersedia disurvei oleh
penelitian ini kinerja perusahaan diproxy dengan dua macam ukuran yaitu: return
BAB I Pendahuluan
penulisan.
pengembangan hipotesis.
BAB V Penutup
Governance (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar.
Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha
7
8
ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan
lebih melihat pada kerangka secara normatif, yaitu segala ketentuan hukum baik
yang berasal dari sistem hukum, sistem peradilan, pasar keuangan, dan
kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja perusahaan bekerja
keseluruhan.
9
perusahaan.
asing;
dalam suatu perusahaan, merupakan tujuan utama yang hendak dicapai. Prinsip-
1. Fairness (Keadilan)
2. Disclosure/Transparency (Keterbukaan/Transparansi)
3. Accountability (Akuntabilitas)
wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan
4. Responsibility (Responsibilitas)
5. Independency (Independen)
auditor. Keputusan yang dibuat dan proses yang terjadi harus obyektif
faith ( bertindak atas itikad baik) dan kode etik perusahaan serta pedoman GCG,
agar visi dan misi perusahaan yang berwawasan internasional dapat terwujud.
Pedoman GCG yang telah dibuat oleh Komite Nasional Corporate Governance
hendaknya dijadikan kode etik perusahaan yang dapat memberikan acuan pada
pelaku usaha untuk melaksanakan GCG secara konsisten dan konsekuen. Hal ini
shareholders.
13
modalnya di Indonesia.
kepentingan para kreditor karena hampir tidak ada perusahaan yang dapat
perusahaan merupakan salah satu bahan pertimbangan utama bagi kreditor dalam
independen dari dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan kegiatan
misi dan visi organisasi. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk
mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang
perlu dipertanggungjawabkan.
15
kinerja perusahaan.
laporan keuangan yang sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan.
perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi. Akan tetapi
angka laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh
sebagai salah satu aspek good corporate governance diharapkan dapat menjadi
informasi kinerja yang berasal dari laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut
bermanfaat untuk membantu investor, kreditor, calon investor dan para pengguna
saham serta menentukan prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang.
perilaku yang ditetapkan sebelumnya agar tercapai tujuan perusahaan yang baik.
16
Melalui penilaian kinerja, maka perusahaan dapat memilih strategi dan struktur
keuangannya.
perusahaan.
tambahan modal.
yang diukur dengan corporate governance indeks perception semakin tinggi pula
Sukamulja), 2004
dapat digunakan untuk menilai kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan dan
yang baik, dan sesuai dengan perturan yang berlaku, akan membuat investor
memberikan respon yang positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkat nilai
pasar perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data saham
perusahaan pada sesi penutupan perdagangan BEJ tanggal 31 Juli 2003 dan
sampel pada penelitian ini diambil dari Annual Report tahun buku 2002
dan variabel kontrol. Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja, sedangkan
variabel independen dalam penelitian ini adalah good corporate governance dan
variabel kontrol dalam penelitian ini ada tiga faktor yaitu profitabilitas (ROA),
company size book value of total asset, dan usia perusahaan yang diwakili dengan
lama perusahaan tersebut telah listing pada BEJ, dalam satu tahun.
untuk menguji hubungan antara Tobin’s Q dengan CGI, ROA, Total asset, dan
nilai pasar perusahaan dilihat dari sisi profitabilitas, umur perusahaan dan ukuran
corporate governance hasil survei IICG tahun 2001 dan 2002 yang berupa
Indonesian Institute for corporate governance (IICG) di tahun 2001 dan 2002
2001 dan 2002). Sampel untuk tahun 2001 sebanyak 21 perusahaan dan tahun
Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja dan variabel independen adalah
yang terdiri dari komposisi aktiva, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan.
statistik tidak didukung. Hal ini mungkin dikarenakan respon pasar terhadap
terhadap ROE, Tobin’s Q dan net profit margin (NPM). Sampel yang digunakan
20
public yang terdaftar di BEJ selama tahun 2001-2005 dan masuk dalam
equity (ROE), Tobin’s Q dan net profit margin (NPM) dan perubahan yang
terjadi pada skor penerapan GCG disebabkan oleh faktor lain yang tidak tercakup
2007
perusahaan.
21
kinerja atau nilai perusahaan. Pernyataan ini dapat ditemukan dalam berbagai
perusahaan tersebut tidak hanya untuk kepentingan pemegang saham namun juga
untuk kepentingan publik secara umum. Sunarto (2003) juga menyatakan apabila
Tobin’s Q sebagai ukuran penilaian pasar dan return on equity (ROE) sebagai
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis antara lain: Peneliti yang
telah melakukan studi di bidang ini adalah Khomsiyah (2005) yang menguji
hukum yang buruk maka semakin baik kinerja pada perusahaan tersebut. Dalam
Daily dkk (1998) dan hasil survey CBI, Deloitte dan Touche (1996) dalam Deni
kinerja.
kinerja dengan Tobin’s Q sebagai ukuran penilaian pasar dan return on equity
yang telah menerapkan corporate governance secara baik akan memiliki kinerja
operasional yang baik dan akan diikuti oleh kinerja pasar yang tampak pada nilai
mempunyai kinerja perusahaan yang lebih baik pula. Dengan demikian dapat
equity.
METODE PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi
populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional,
Efek Jakarta tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Terdapat 152 emiten yang
bersedia mengikuti survei IICG sampai tahun 2005 tetapi hanya 74 perusahaan
yang memperoleh skor dalam pemeringkatan CGPI sampai tahun 2005 yang
Efek Jakarta tahun 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005, yang masuk dalam
dapat dilihat dari skor CGPI. Semakin tinggi skornya maka akan semakin baik
24
25
dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih relevan dengan tujuan
2002, 2003, 2004 dan 2005, yang masuk dalam pemeringkatan penerapan
Corporate Governance (IICG) di tahun 2001, 2002, 2003, 2004 dan 2005 berupa
Tabel 3.I
Keterangan Jumlah
Perusahaan
Perusahaan yang memperoleh skor pemeringkatan CGPI 74
tahun 2001-2005
digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari pihak ketiga,
Data sekunder tersebut meliputi buku referensi, literatur dan data yang
diambil dari Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Islam Indonesia, Indonesian
Capital Market Directory tahun 2006 dan 2003. Data yang diambil adalah data
perusahaan yang terdaftar di BEJ tahun 2001 sampai tahun 2005 yang masuk
Berdasarkan pada masalah dan hipotesis yang akan diuji, maka variabel-
ukuran penelitian pasar dan return on equity (ROE) sebagai ukuran kinerja
Tobin’s Q merupakan salah satu dari beberapa jalur other asset channel
menganalisa mengenai jalur yang melihat harga asset, yang dipegang oleh
inflasi.
Tobin’s Q=(MVE+PS+DEBT)/TA
Dengan,
MVE : harga penutupan saham di akhir tahun buku Χ banyaknya saham biasa
yang beredar.
PS : nilai likuidasi dari saham preferen yang beredar.
DEBT : (utang lancar-aktiva lancar)+nilai buku sediaan+utang jangka panjang.
TA : nilai buku total aktiva
mengalikan harga penutupan saham diakhir tahun dengan jumlah lembar saham
yang beredar. Menurut James Tobin, bila rasio ini lebih besar dari 1, berarti
digunakan sebagai pengukur efisiensi adalah besarnya laba bersih dari jumlah
modal sendiri yang digunakan perusahaan. Jadi, ROE merupakan tingkat hasil
Total Ekuitas
ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh IICG berupa
Corporate Governance Perception Index (CGPI). CGPI berisi skor hasil survei
terdaftar di Bursa Efek Jakarta. CGPI adalah program riset dan pemeringkatan
Perusahaan yang memiliki aktiva tak berujud dan aktiva lancar yang besar
ini dikarenakan aktiva lancar dan aktiva tak berujud lebih mudah
karena besarnya proporsi aktiva tidak berujud dan aktiva tetap bisa
biasanya lebih tinggi dari nilai bukunya). Komposisi aktiva diukur dengan
modal (La Porta,dkk., 1999; Klapper dan Love, 2002; Himmelberg dkk.,
Total Asset
yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram skematik pada gambar 3.1
dibawah ini :
31
Gambar 3.1
Variabel Kontrol
- Komposisi Aktiva
- Kesempatan Tumbuh
- Ukuran Perusahaan
hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik yang akan
1. Uji Multikolineritas
dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan
independen dengan variabel independen yang lain. Selain itu, deteksi terhadap
inflation factor (VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10
(Gujarati, 2003).
2. Uji Autokorelasi
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual
tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan
sebagai berikut :
Tabel 3.2
DW Kesimpulan
3. Uji Heteroskesdastisitas
memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada satu model dapat dilihat dari
heteroskedastisitas.
4. Uji Normalitas
Dalam Uji Normalitas ini ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
5. Analisis Regresi
berganda. Persamaan regresi berganda akan dipakai untuk menguji hipotesis yang
telah dibangun. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan dua model regresi.
34
berikut:
signifikansi F. Jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis
signifikansi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0 dapat ditolak
Tobin’s Q). Dan sebaliknya jika probabilitas > 0.05 maka dapat diambil
sebagai berikut :
Persamaan regresi akan menolak hipotesa nul jika nilai P-value < α ,
Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan
terhadap kinerja perusahaan sebagai variabel dependen (bebas) adalah ROE dan
independen. Dalam penelitian ini juga memasukkan variabel kontrol growth, size
Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-
masing variabel yang telah diolah dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
36
37
masing variabel. Dari 71 sampel ini Return on Equity sebagai kinerja operasional
perusahaan yang terkecil adalah -1.09 dan Return on Equity sebagai kinerja
operasional perusahaan yang terbesar adalah 1.88. Nilai rata-rata dari 71 sampel
ini adalah 0.1942 dengan standar deviasinya sebesar 0.3235. Tobin’s Q yang
terkecil adalah 4,00 dan yang terbesar 7.00. Nilai rata-rata dari 71 sampel ini
sedangkan untuk standar deviasi untuk kedua variabel adalah 10.3833 dan
0.6826. Nilai terkecil dari CGPI dan growth adalah 48.94 dan 5.73, sedangkan
adalah sebesar 6.3921 dan 0.4036. Untuk standar deviasi dari kedua variabel
adalah 0.6644 dan 0.5281. Nilai tertinggi dari size dan komposisi aktiva adalah
7.79 dan 2.66 sedangkan nilai terendahnya adalah 4.47 dan 0.04.
Gambar 4.1
.75
.50
Expected Cum Prob
.25
0.00
0.00 .25 .50 .75 1.00
Gambar 4.2
.75
.50
Expected Cum Prob
.25
0.00
0.00 .25 .50 .75 1.00
Berdasarkan Gambar 4.1 dan 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar
Dengan demikian dapat dinyatakanlah bahwa penyebaran data ROE dan Tobin’s
Q mendekati normal atau memenuhi asumsi normalitas. Hal ini juga dapat dilihat
dari grafik histogram dan normal probability plot seperti yang ada pada gambar
Gambar 4.3
Histogram
Dependent Variable: ROE
40
30
20
Frequency
10
Std. Dev = .97
Mean = 0.00
0 N = 71.00
-3
-3 50
-2 0
-2 0
-1 0
-1 50
-.5 0
0. 0
.5 0
1.
1. 0
2. 0
2. 0
3. 0
3. 0
4. 0
4. 0
5. 0
5. 0
0
0
0
5
0
5
0
5
0
5
0
50
.
.0
.5
.0
.
.0
Gambar 4.4
Histogram
Dependent Variable: TOBINSQ
30
20
10
Frequency
0 N = 71.00
-3.00 -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00
-2.50 -1.50 -.50 .50 1.50 2.50
Pengujian asumsi klasik ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
suatu bentuk pengujian untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat
41
adanya korelasi atau hubungan yang linier antar variabel bebas (independen)
Tabel 4.2
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.408 .388 -1.050 .298
CGPI -7.02E-03 .004 -.225 -1.716 .091 .690 1.449
ASSET -.189 .069 -.309 -2.726 .008 .927 1.079
GROWTH -1.99E-02 .077 -.042 -.258 .798 .448 2.234
SIZE .209 .078 .428 2.674 .009 .463 2.160
a. Dependent Variable: ROE
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.557 .597 12.665 .000
CGPI 1.405E-02 .006 .261 2.234 .029 .690 1.449
ASSET .199 .107 .188 1.862 .067 .927 1.079
GROWTH -.686 .119 -.838 -5.782 .000 .448 2.234
SIZE .249 .120 .296 2.077 .042 .463 2.160
a. Dependent Variable: TOBINSQ
nilai VIF sebesar 1.449, variabel size (ukuran perusahaan) memiliki nilai VIF
sebesar 2.160, variabel growth memiliki VIF 2.234 dan komposisi aktiva (asset)
memiliki nilai VIF sebesar 1.079. Dengan demikian, hasil analisis menunjukkan
bahwa, korelasi antar variabel independen masih bisa ditolerir (Gujarati, 1995
dalam Darmawati Deni, 2005). Berdasarkan hasil analisis, tidak ada variabel
independen dalam penelitian ini yang memiliki nilai variance inflatiton factor
DW Kesimpulan
Tabel 4.3
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Hasil analisis Tabel 4.3 menunjukkan nilai d sebesar 2.265 untuk model
model regresi Return on Equity sebagai variabel dependen tidak ada autokorelasi
dan untuk model regresi Tobin’s Q (Tabel 4.4) berada pada daerah tanpa
kesimpulan, yang berarti tidak dapat dinyatakan apakah model regresi tersebut
mengalami autokorelasi atau tidak. Nilai d sebesar 1.677 untuk model regresi
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
pengamatan yang lain. Pengujian ini dapat dilakukan dengan berbagai uji yang
Gambar 4.5
Scatterplot
Dependent Variable: ROE
6
Regression Studentized Residual
-2
-4
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Gambar 4.6
Scatterplot
Dependent Variable: TOBINSQ
4
3
Regression Studentized Residual
-1
-2
-3
-4
-3 -2 -1 0 1 2 3
Dengan melihat gambar 4.5 dan 4.6 dapat dilihat bahwa tidak adanya pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka
(Ghozali,2005).
Tabel 4.6
Model Summaryb
Terlihat dalam tabel 4.6 bahwa nilai dari R² adalah 0.168, hal tersebut
berarti bahwa 16.8% variabel return on equity dapat dijelaskan oleh variabel
size asset dan growth) dan untuk sisanya yaitu sebesar 83.2% dijelaskan oleh
Tabel 4.7
Model Summaryb
Terlihat dalam tabel 4.7 bahwa nilai dari R² adalah 0.342, hal tersebut
berarti bahwa 34.2% variabel return on equity dapat dijelaskan oleh variabel
size asset dan growth) dan untuk sisanya yaitu sebesar 65.8% dijelaskan oleh
Uji F ini dilakukan untuk menguji apakah semua variabel independen atau
terhadap variabel dependennya (Ghozali,2005). Pada tabel 4.8 dapat dilihat hasil
Tabel 4.8
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.577 4 .394 4.526 .003a
Residual 5.750 66 8.713E-02
Total 7.328 70
a. Predictors: (Constant), SIZE, ASSET, CGPI, GROWTH
b. Dependent Variable: ROE
Dalam pengujian F ini jika nilai signifikansi F lebih kecil dari 0,05 maka
Tabel 4.9
Pada tabel diatas terlihat bahwa p-value sebesar 0.003 pada = 5%, dan
Perception Index (CGPI) dan variabel kontrol yang terdiri dari growth, size dan
perusahaan.
Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya yaitu Yudha Pranata (2007) yang menyatakan bahwa secara simultan
Tabel 4.10
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8.301 4 2.075 10.082 .000a
Residual 13.586 66 .206
Total 21.887 70
a. Predictors: (Constant), SIZE, ASSET, CGPI, GROWTH
b. Dependent Variable: TOBINSQ
48
Kriteria dalam pengujian F ini jika nilai signifikansi F lebih kecil dari
0,05 maka hipotesis alternatif tidak dapat ditolak atau dengan = 5% variabel
sama.
Tabel 4.11
Pada tabel 4.11 terlihat bahwa p-value sebesar 0.000 pada = 5%, dan itu
Index (CGPI) dan variabel kontrol yang terdiri dari growth, size dan komposisi
Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya yaitu Yudha Pranata (2007) yang menyatakan bahwa secara simultan
linier berganda. Analisis regresi dipakai untuk mencari besarnya hubungan dan
49
variabel kontrol size, growth dan asset. Pengolahan data dalam penelitian ini
Keterangan:
GO = Kesempatan pertumbuhan
Tabel 4.12
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.408 .388 -1.050 .298
CGPI -7.02E-03 .004 -.225 -1.716 .091 .690 1.449
ASSET -.189 .069 -.309 -2.726 .008 .927 1.079
GROWTH -1.99E-02 .077 -.042 -.258 .798 .448 2.234
SIZE .209 .078 .428 2.674 .009 .463 2.160
a. Dependent Variable: ROE
Dari hasil pengujian di atas maka dapat disusun suatu persamaan regresi
Tabel 4.13
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.557 .597 12.665 .000
CGPI 1.405E-02 .006 .261 2.234 .029 .690 1.449
ASSET .199 .107 .188 1.862 .067 .927 1.079
GROWTH -.686 .119 -.838 -5.782 .000 .448 2.234
SIZE .249 .120 .296 2.077 .042 .463 2.160
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Dari hasil pengujian tabel 4.7 maka dapat disusun suatu persamaan regresi
Keterangan:
GO = Kesempatan pertumbuhan
52
positif, ini dapat diartikan bahwa Y (Tobin’s Q) akan bernilai 7.557, jika
Nilai itu berarti Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan akan
dan size.
0.20.
53
Equtity (ROE)
Tabel 4.14
Parsial
sehingga corporate governance gagal diterima atau Ha1 ditolak dan H01
perusahaan.
faktor yang meliputi asset, growth dan size. Asset yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah aktiva tetap karena aktiva tetap mudah dimonitor dan
sulit untuk dicuri. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa p-value asset
sebesar 0.008 < 0.05 yang berarti bahwa asset berpengaruh positif
baik.
governance masih belum jelas arahnya karena perusahaan besar lebih sulit
baik.
secara langsung.
dengan manajemen.
Tabel 4.15
0.029 < 0.05, sehingga corporate governance diterima atau Ha2 diterima
terhadap Tobin’s Q.
faktor yang meliputi asset, growth dan size. Asset yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah aktiva tetap karena aktiva tetap mudah dimonitor dan
0.67 > 0.05, artinya aktiva tetap sebagai proksi asset tidak berpengaruh
terhadap corporate governance. Hal ini sesuai dengan teori dasar yang
governance akan negatif (Klapper & Love, 2002 dalam Darmawati, 2005)
58
perusahaan.
sejalan dengan teori dasar yang menyatakan bahwa nilai Tobin’s Q lebih
yang lebih baik. Di sisi lain, perusahaan kecil bisa memiliki kesempatan
indeks (CGPI) dengan arah positif yang berarti bahwa semakin besar
sangat kuat.
penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
PENUTUP
Pada bab 5 ini yaitu penutup berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian,
5.1 Kesimpulan
Hasil pengujian pertama menunjukkan nilai p-value sebesar 0.091 > 0.05
60
61
perusahaan dengan nilai buku total aktiva. Hal ini sejalan dengan teori
5.2 Keterbatasan
5.3 Saran
melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Bagi Investor
Bagi para investor yang akan melakukan investasi dananya ke perusahaan go-
Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
mampu menjalankan GCG secara lebih baik dan konsisten, sehingga skor
tinggi. Dari skor pemeringkatan GCG yang tinggi akan menarik investor
DAFTAR REFERENSI
Dwi Novi Kusumawati dan Riyanto, 2005, “Corporate Governance dan Kinerja:
Analisis Pengaruh Compliance Reporting dan Struktur Dewan terhadap
Kinerja”, Makalah SNA VIII.
Theresia Dwi Astuti, 2005, “Hubungan antara Good Corporate Governance dan
Struktur Kepemilikan dengan Kinerja Keuangan (studi kasus pada
perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta)”, Makalah SNA VIII.