Professional Documents
Culture Documents
spongiosis di daerah kaki stapes sehingga stapes menjadi kaku dan tidak dapat
Manifestasi klinik baru timbul bila penyakit sudah cukup luas mengenai ligament
annulus kaki stapes. Pada awal penyakit akan timbul tuli konduktif dan dapat menjadi tuli
campuran atau tuli saraf bila penyakit telah menyebar ke koklea. (Nurbaiti Iskandar.dkk,
2005)
Penyebab penyakit ini belum dapat dipastikan. Diperkirakan beberapa factor ikut
sebagai penyebab seperti, faktor keturunan dan gangguan pendarahan pada stapes
Insiden penyakit ini paling tinggi pada bangsa kulit putih ( 8-10 % ), 1 % pada
bangsa Jepang dan 1% pada bangsa kulit hitam, angka insiden di Indonesia belum
pernah dilaporkan, tetapi telah dibuktikan penyakit ini ada pada hampir semua suku
bangsa di Indonesia termasuk warga keturunan Cina, India dan Arab. Penyakit ini pada
bangsa kulit putih mempunyai factor herediter tetapi dari pasien – pasien yang ada di
Pendengaran terasa berkurang secara progresif, keluhan lain yang paling sering
adalah tinnitus dan kadang vertigo. Dari pengamatan penulis sebagaian besar pasien yang
datang tersebut terutama disebabkan karena gangguan tinnitus dan ketulian telah
mencapai 30 – 40 dB. Penyakit ini lebih sering terjadi bilateral dan perempuan lebih
banyak dari laki-laki, umur pasien antara 11-45 tahun. Pada pemeriksaan ditemukan
membran timpani utuh normal atau dalam batas-batas normal. Tuba biasanya paten dan
tidak terdapat riwayat penyakit telinga atau trauma kepala atau trauma telinga
sign). Pasien merasa pendengaran tedengar lebih baik dalam ruangan bising (Paracusis
Pengobatan
stapes diganti dengan bahan protesis. Operasi ini merupakan salah satu operasi bedah
mikro yang sangat rumit dalam bidang THT, pada kasus yang tidak dapat dilakukan
operasi , alat Bantu dengar (ABD) dapat sementara membantu pendengaran penderita.
Implan koklear ialah suatu system elektronik yang sebagian ditanamkan ke dalam koklea
pasien dengan cara pembedahan melalui rongga mastoid. (Nurbaiti Iskandar.dkk, 2005)
Dengan alat ini pasien dengan tuli saraf berat atau tuli total dapat menangkap dan
mengenali bunyi yang ada disekitarnya. Agar pasien dapat berkomunikasi dengan
menggunakan alat ini diperlukan latihan untuk rehabilitasi selama 6-12 bulan.
Indikasi pemasangan alat ini adalah pasien dengan tuli saraf berat bilateral
(ambang dengar lebih dari 90 dB ) pada semua frekuensi atau pada tuli total,
penyebabnya antara lain meningitis, labirintitis, trauma kapitis atau kelainan kongenital,
namun tindakan ini tidak bermanfaat pada tuli saraf berat yang disertai dengan kerusakan
Saat ini hasil yang terbaik dicapai pada pasien dewasa yang sebelumnya telah
dapat bicara. Penelitian dan pengembangan terhadap alat ini masih terus dilakukan