Professional Documents
Culture Documents
VC C
+ -
v+ +
vo
v- - VEE
- +
Gambar 16.1 menunjukkan sebuah blok opamp yang mempunyai berbagai tipe
dalam bentuk IC. Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 hanya berharga beberapa
ribu rupiah. Seperti terlihat pada gambar 16.1, opamp memiliki masukan tak membalik v+
(non-inverting), masukan membalik v- (inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan
dihubungkan dengan masukan membalik (v-), maka pada daerah frekuensi tengah isyarat
keluaran akan “berlawanan fase” (berlawanan tanda dengan isyarat masukan). Sebaliknya
jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik (v+), maka isyarat
keluaran akan “sefase”. Sebuah opamp biasanya memerlukan catu daya ± 15 V. Dalam
menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya dihilangkan. Data keadaan
ideal opamp dan kinerja IC 741 seperti terlihat pada tabel 16.1.
dimana A berharga sangat besar dan tidak tergantung besarnya beban luar yang terpasang.
Tabel 16.1 Sifat ideal dan data yang sebenarnya dari opamp IC 741.
Harga
Parameter Data
Ideal
tegangan ofset masukan, Vio 2 mV 0
arus ofset masukan, Iio 20 nA 0
arus panjar masukan, IB 80 nA 0
nisbah penolakan modus bersama (CMRR), ρ 90 dB ω
pergeseran dari Iio 1 nA/oC 0
pergeseran dari Vio 25 µV/oC 0
frekuensi penguatan-tunggal (unity-gain frequency) 1 MHz ∞
bandwidth daya-penuh 10 kHz ∞
penguatan diferensial lingkar terbuka, A 105 dB ∞
hambatan keluaran lingkar terbuka, Ro 75 Ω 0
hambatan keluaran lingkar tertutup, Ri 2M ∞
Keterangan :
Tegangan ofset masukan (input offset voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v-
terpisah untuk mendapatkan keluaran 0 volt.
Arus offset masukan (input offset current) menyatakan kemungkinan seberapa berbeda
kedua arus masukan.
Arus panjar masukan (input bias current) memberi ukuran besarnya arus basis
(masukan).
Harga CMRR menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) - (v-), walaupun v+
dan v- masing-masing berharga cukup tinggi.
Untuk menghindari keluaran yang berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi, unity gain
frequency memberi gambaran dari data tanggapan frekuensi. Ini hanya berlaku untuk
rendah.
vs
+
v+ vi
vo +
- Σ A
R2 - vo
v-
vf R1
(a) (b)
vo = A (v+ - v-)
dan selanjutnya kita dapat menuliskan untuk penjumlah (Σ) dan penguat ujung tunggal (A)
seperti pada gambar 16.2-b.
vi = v+ - v-
vo = A vi
Jadi terlihat bahwa gambar 16.2-a adalah salah satu contoh dari penguat balikan yang kita
pelajari pada bab sebelumnya, dengan
Af = A/ (1 + Aβ) (16.3)
Kita dapat memperoleh persamaan terakhir dengan cepat dengan menggunakan metode
hubung singkat maya
vs = vf (karena A sangat besar)
R1
= vo × (16.5)
R1 + R 2
Jadi
v o / v s = 1 + ( R2 / R1 ) (16.6)
Kita dapat membuat bentuk khusus penguat tak mambalik secara sederhana seperti
diperlihatkan pada gambar 16.3.
Jadi jika kita menggunakan penguat dengan frekuensi penguatan tunggal 1 MHz, kita dapat
memperoleh lebar tanggapan frekuensi sebesar 1 MHz.
+ vo
- Keluaran
R2
R
1
Efek dari Vio (tegangan offset masukan) pada kondisi panjar penguat, tidak terlalu
sulit untuk diperkirakan. Perhatikan penguat tak-membalik dengan masukan nol seperti
diperlihatkan pada gambar 16.4.
Agar diperoleh keluaran sebesar kira-kira 0 volt, kedua masukan harus berbeda
sebesar Vio, yaitu
v − = Vio
dan juga
v o = Vio × Penguatan
R1 RR
Vio = v o − IB × 1 2 . (16.8)
R1 + R2 R1 + R2
Perlu juga dicoba untuk menghubungkan v + ke tanah tidak dengan hubung singkat
melainkan dengan hambatan R1 paralel dengan R2 . Arus sebesar I B juga mengalir lewat
hambatan tersebut, efek dari suku kedua pada persamaan 16.8 dapat dihilangkan. Dengan
demikian akan diperoleh
R1 RR
Vio = v o − I io × 1 2 . (16.9)
R1 + R2 R1 + R2
R
f
i
vs Ri
i
v- -
A vo
+
vS - v- = i Ri
v1 - vo = i Rf
vo = -Av-
vo
vS + = i Ri
A
vo
- - vo = i Rf (16.10)
A
selanjutnya diperoleh
v 0 + (v 0 / A) Rf
=− (16.11)
v s + (v 0 / A) Ri
Biasanya A berharga sangat besar (katakan sebesar 105) sehingga vo/A berharga
sangat kecil dibandingkan dengan vo dan vs. Kita dapatkan penguatan lingkar tertutup
ternyata secara sederhana hanya merupakan perbandingan kedua hambatan yang dipasang.
Kita dapat menggunakan metode tanah-maya untuk mendapatkan hasil seperti pada
persamaan 7.12. Karena masukan positif ditanahkan, maka terminal masukan negatif juga
ditanahkan maya (walaupun tidak terdapat penghubung lansung ke tanah). Kita memiliki
dan juga
v o / v S ≈ − R f / Ri
Contoh 1
Sebuah penguat tak-membalik dengan sifat seperti telah dibahas pada bagian 16.1,
menggunakan dengan konfigurasi seperti terlihat pada gambar 16.2 menggunakan resistor
R1 = 330
R2 = 10 k
Jawab
Besarnya penguatan pada frekuensi rendah adalah
v o / v S = 1 + R2 / R1
= 31,3 (atau ~ 3 dB)
Jika penguatan lingkar-terbuka sebesar 100dB, besarnya penguatan lingkar tertutup akan
berharga
v o / v S = A / (1 + Aβ )
= 10 5 / (1 + 10 5 × 0,33 / 10,33)
= 31,293
Nampak bahwa besarnya penguatan sangat mendekati harga ideal. Dengan mengingat
1 + Aβ = 3196
kita dapat memprediksi standar peningkatan kinerja dengan penguat balikan sebagai berikut:
Hambatan masukan = 2 MΩ × 3196 = 6400 MΩ
Hambatan keluaran = 75 Ω / 3196 = 0,023 Ω
Untuk melihat tanggapan frekuensi digunakan
G × BW = frekuensi penguatan-tunggal
31,3 × BW = 1 MHz
BW = 31,9 kHz
JIka masukan ditanahkan, besarnya keluaran diberikan oleh
R1 RR
Vio = v o − IB × 1 2 .
R1 + R2 R1 + R2
= 0,78 mV/ o C .
i2 = vs/R2
i = -v0/Rf
Rf Rf
−v0 = v s1 + v s2 (16.13)
R1 Rz
i R
f
R1 i
v 1
s1
R2 i -
vs2 2
vo
+
Rf Rf Rf Rf
−v 0 = v s1 + v s2 + ......... + v sn −1 + v sn (16.14)
R1 R2 Rn −1 Rn
− v 0 = v s1 + v s2 + v s3 + ........+ v sn −1 + v sn (16.15)
R4'
v + =v s + × '
(R3 + R4' ) (16.16)
R3 R
vs- 4
v- -
v+ + vo
vs+
R 3'
R'
4
v- = v+
R4'
v- = v s + × (16.17)
R3' + R4'
(v s − −v − )/ R3 =(v − −v 0 )/ R4 atau
R4 v s − −(R3 + R4 )v − =− R3 v 0
Substitusi v- didapat
R3 + R 4
R4 v s − − v s + R4' × = − R3 v o atau
R3' + R4'
(16.18)
R4 R' R +R
− v0 = v s − − 4 × 3' 4' v S +
R3 R3 R3 + R 4
R4
vo = ( v s + −v s − ) (16.19)
R3
agar penguatan modus bersama berhaarga rendah. Karena adanya pergeseran fase,
penguatan modus bersama cenderung meninggi dengan adanya kenaikan frekuensi.
v +
1
vs1
-
R
1
R
2
R
- 1
vs2
v +
2
v S1 = 1
2
(v1 + v 2 ) + ( 12 + R1 ) (v1 − v 2 )
R2
vS 2 = 1
2
(v1 + v 2 ) − ( 12 + R1 ) (v1 − v 2 )
R2
i ≈ vs/R
dan
v0 = − q / C
−1
C ∫
= i dt (16.20)
−1
RC ∫
v0 = v s dt
C
vs i
+
R - vo
10k
R C
1k v1
v1 -
-
vo
vo v +
v + 2
2
10k
1k
(a) (b)
Contoh 2
Tentukan keluaran dari rangkaian pada gambar 16.10-b
v + = v 2 / 11
= v − (dengan melihat sebagai tanah maya)
dan juga
(v1 − v − )/ 1k = (v − − vo )/ 10k
Jadi 10 v1 − 11 v − = − v o
Sehingga
v o = v 2 − 10 v1
Contoh 3
Tentukan pesamaan keluaran dari rangkaian pada gambar 16.10-b
Jawab
Gambar 16.10-b menunjukkan salah satu variasi rangkaian pengintegral. Dengan metode
hubung singkat maya, kita mempunyai :
v- = v2
Arus yang melalui R adalah :
( v1 − v − ) / R = ( v1 − v 2 ) / R
Tegangan pada kapasitor adalah :
1
C∫
v− − v0 = i dt
dan juga
1 1
v2 − v0 =
RC ∫ v1 dt −
RC ∫
v 2 dt
Jadi
1 1
v0 = −
RC ∫ v1 dt + v 2 +
RC
v 2 dt
(a) (b)
Contoh 4
Untuk suatu vS dan vo pada rangkaian pada gambar 16.11-a diberikan dalam bentuk
persamaan diferensial orde pertama; tentukan persamaan tersebut.
Jawab
Jumlah arus yang masuk pada titik v − adalah nol, sehingga
vS dv v
+C o + o = 0
R1 dt R2
dan juga
dv o 1 −1
+ vo = vS
dt R2 C R1C
Contoh 5
Buktikan bahwa keluaran rangkaian pada gambar 16.11-b mempunyai amplitudo A (tidak
tergantung pada R,C dan ω) dan mengalami pergeseran fase (tergantung pada R,C dan ω).
Jawab
v + mempunyai amplitudo lebih kecil dari A dan terjadi pergeseran fase sebesar φ, dimana
φ = tan −1 (1 / RCω )
AR / R 2 + (1 / RCω )
2
= A / 1 + (1 / RCω )
2
= A/ (1 + tan φ )
2
= A cos φ
sehingga
v o = 2v − − A sin ω t
= 2 A cos φ sin(ω t + φ ) − A sin ω t
= A sin (ω t + 2φ ) + A sin ω t − A sin ω t
= A sin (ω t + 2φ )
Terlihat bahwa rangkaian memiliki pergeseran fase dua kali dibandingkan rangkaian R-C
sederhana, tetapi tidak mengalami pelemahan amplitudo.
tegangan keluaran v o akan berharga positif. Karena harga penguatan sangat besar maka
perbedaan tegangan yang relatif kecil akan membawa penguat pada “daerah jenuh”.
membawa opamp dari jenuh positif ke jenuh negatif (lihat gambar 16.12-b).
Jika V R = 0 volt, ini akan menjadi zero-crossing comparator. Komparator jenis ini
dapat digunakan untuk mengubah isyarat AC menjadi gelombang kotak dengan operasi
pemotongan (clipper) seperti terlihat pada gambar 16.12-c.
vo
v
1 v
+ 1
+
v+ A A
i 0
- vo vi - vo
VR + Masukan Keluaran
RS .
Rf
+Vz
v Rs
1 -
vi A vo +Vz/2
C ++ v1
R2 t
0 T/2 T 3T/2
R3 R3 -Vz/2
vo
R2 + R3
-Vz
(a) (b)
Gambar 16.13 Pembangkit gelombang kotak sederhana a) Rangkaian dasar dan b) bentuk
gelombang untuk R2 = R3
dimana dalam hal ini R2 = R3 . Saat v i = 12 Vz − v1 berubah tanda, v o akan berubah tanda.
Setengah dari v o akan diumpankan kembali (balikan positif) ke terminal tak membalik
mencapai harga (katakan) -5,01 V, dan v i ke harga positif, membuat opamp dalam keadaan
jenuh positif namum dibatasi oleh harga +10 V. Karena v1 adalah tegangan pada C, maka
tidak dengan segera dapat berubah dan pada t = 0 + , v1 ≅ −5 V. Karena v o = +10 V, maka
(
v1 = 15 1 − e
−t / R f C
)− 5
dibandingkan dengan terminal negatif, v i berubah tanda dan v o akan negatif. Setengah dari
v1 = (1 + H ) Vz 1 − e ( −t / R f C
)− HVz (16.21)
untuk putaran pertama. Pata saat t = T / 2, v1 = + HVz . Substitusi nilai ini ke persamaan
16.21 diperoleh periode sebesar
1+ H
T = 2 R f C ln (16.22)
1− H
Pembangkit gelombang kotak di atas dengan menggunakan diode zener dapat dioperasikan
pada daerah frekuensi audio.
C +Vz v1
- Rs v I
1
A -
+ R A
vi 1 + vo vo
RA
0 t
Komparator Integrator
R
f T
-Vz
(a) (b)
Gambar 16.14 Pembangkit gelombang segitiga sederhana : a) Rangkaian dengan dua buah
opamp dan b) Bentuk gelombang.
Saat terjadi perubahan v i , komparator beralih antara jenuh positif dan negatif dengan
keluaran v1 terpotong pada +Vz atau –Vz. Buat asumsi bahwa v1 + Vz pada saat t = 0; arus
t
1 I
v o = Vo − ∫ I dt = Vo − t (16.23)
C0 C
berubah ke –Vz , dan arus konstan I berbalik. Ini akan menyebabkan v o berbentuk segitiga.
H = R A / (R A + R f ), dan frekuensi dapat diatur oleh R1 , yaitu dengan mengontrol arus yang
mengalir ke kapasitor.
v3
v
-K v2 Σ
-Kv v1 -(v1+v2+v3) v - v dt
Di samping opamp seperti terlihat pada gambar 16.15, dalam praktek komputer
dilengkapi dengan resistor dan kapasitor yang presisi, pembangkit fungsi untuk berbagai
bentuk masukan, potensiometer, saklar pengontrol, osiloskop atau tampilan keluaran dan
papan untuk merakit komponen sesuai dengan program yang dikehendaki.
x
K F cos ωt
M
Salah satu aplikasi komputer analog yang banyak dipakai adalah untuk
menyelesaikan persamaan integral linier. Untuk memberikan gambaran dicoba untuk
melihat suatu sistem fisis seperti diperlihatkan pada gambar 16.16. Dibuat asumsi massa M
berharga konstan dan pegas dalam kondisi linier ( x = Kf ), dan besarnya gaya gesekan D
berbanding lurus dengan kecepatan u, sistem tersebut dapat digambarkan dengan persamaan
diferensial linier
dan sekumpulan kondisi awal. karakteristik sistem dapat dapat dinyatakan dalam bentuk
x (t ) atau kecepatan u (t ) dimana u = dx / dt . Kita berharap dapat menampilkan
karakteristik ini dengan membuat program komputer untuk menyelesaikan persamaan.
Langkah awal adalah dengan menyelesaikan derevasi tertinggi. Untuk
mengantisipasi inversi pada opamp kita menuliskan
d2x F D dx 1
= − cos ω t + + x (16.25)
M
2
dt M dt KM
F cos ω t
M d 2x d 2x _ dx _ dx
dt 2 x
1 x
Σ dt 2 dt dt
KM
D dx
M dt
D dx
1 x M dt _ D
M 2
KM
_ 1 x
_1 KM _ 1
KM
Sebuah osiloskop dengan sinkronisasi yang benar yang dihubungkan pada terminal 1
akan dapat menampilkan perpindahan x (t ). Kecepatan u (t ) tersedia pada terminal 2,
namun diperlukan inversi untuk mengubah tandanya. Terlihat dalam hal ini diperlukan
enam opamp, namun dengan pengaturan tertentu solusi dapat diperoleh dengan hanya
menggunakan opamp kurang dari jumlah tersebut.