You are on page 1of 4

BAB IV

AKUNTANSI INTERNASIONAL

Dalam bab ini anda akan diperkenalkan pada


- perbedaan di banyak negara terkait penerapan praktik dan kebijakan akuntansi, mengapa negara2 tersebut
menerapkan praktik2 yang berbeda satu sama lainnya, dan argumen menyatakan bahwa adalah wajar bila
terdapat perbedaan2 internasional dalam penerapan praktek akuntansi
- makna harmonisasi dan standardisasi sebagaimana hrs diterapkan dalam akuntansi internasional, manfaat
menerapkan praktek yang mengikuti skala/standart internasional serta hambatan dalam harmonisasi dan
stadardisasi dan kritik atas daya tarik penerapannya

Model Akuntansi Keuangan Internasional


Dua model akuntansi keuangan yang diadopsi secara internasional
 Model Anglo Amerika : Lebih dipengaruhi oleh profesi daripada negara/pemerintah, melandaskan pada
pentingnya pasar modal, melandaskan pada informasi yang benar dan fair, lebih mempertimbangkan substansi
ekonomi daripada bentuk legal hukumnya
 Model Kontinental Eropa : Sangat sedikit masukan/pengaruh dari profesi akuntansi, hubungan yang lemah
pada kebenaran kualitatif dan fair, hubungan yang kuat pada negara

Sebab-sebab adanya Perbedaan Akuntansi Internasional diantaranya karena adanya perbedaan dalam Sistem politik
dan hukum yang melandasinya, Sistem perpajakan, Tingkat pendidikan, Tingkat pertumbuhan ekonomi, Bentuk
usaha dan pendanaan yang berlaku, Alasan adanya, Warisan kolonial/penjajahan, Perpajakan, Budaya, Sejarah,
Bahasa, Kepercayaan/agama

Efek Budaya pada Sistem Akuntansi


- Budaya..., karena budaya dapat menjelaskan perbedaan sistem sosial yang memberi dampak pada sistem
hukum, sistem pajak, dan bagaimana bentuk badan usaha serta pendanaannya
- Budaya adalah mencerminkan masyarakat atau bangsa secara keseluruhan. “Subbudaya” digunakan untuk
(penerapan) pada level organisasi, profesi, atau suku/keluarga. Perbedaan2 sistem akuntansi internasional
dapat dijelaskan dalam kerangka budaya incorporating

Dimensi-Dimensi Budaya Hofstede


- Empat landasan dimensi sosial pada banyak negara dapat dinyatakan:
Individualis vs Komunal
Kuasa yg besar vs Kuasa yang kecil
Kuat vs Lemah (kemampuan menghindari ketidakpastian)
Maskulinitas vs Feminisme

Individualis vs Komunal
- Individualis menggambarkan suatu ikatan yang longgar dengan masyarakat dimana seseorang lebih
mementingkan diri dan keluarga sendiri sementara Komunal adalah hubungan yang kuat dalam konteks
kemasyarakatan dimana kekerabatan/group lainnya saling menjaga

1
Jarak/Senjang Kekuatan
Jarak/senjang kekuasaan adalah sejauh mana anggota dalam masyarakat dapat menerima bahwa kekuasaan dalam
masyarakat/organisasi terdistribusi tidak secara merata. Organisasi dengan senjang/jarak kekuasaan yang besar
dapat menerima hirarki perintah/tataran dimana setiap orang memiliki kedudukannya masing-masing sementara
Organisasi dengan senjang/jarak yang kecil umumnya kekuatan/kekuasaan terdistribusi merata.

Penghindaran Ketidakpastian
Tingkat ketidaknyamanan akan adanya ketidakpastian dan ambiguitas. Bila tinggi maka masyarakat akan
menerapkan aturan yang ketat, aturan kepercayaan, dan kebiasaan sementara bila rendah maka masyarakat akan
membangun suatu tatanan yang lebih rileks (praktek > daripada penerapan prinsip)

Maskulinitas vs Feminisme
Bagaimana suatu masyarakat mengalokasikan penerapan peran-peran sosial. Maskulinitas bertopang pada sifat2
kepahlawanan, ketegasan, dan pencapaian sukses material sementara Feminisme bertopang pada pemeliharaan
hubungan, mode, perhatian pada yang lemah, dan kualitas hidup

Dimensi Sosial dan Subbudaya Akuntansi


Sistem nilai akuntan diturunkan dari nilai-nilai hubungan sosial. Nilai-nilai subbudaya akuntansi akan berdampak
pada pengembangan sistem akuntansi pada tingkat nasional
 Haruskah sistem akuntansi dibangun sebagai suatu sistem/ukuran yang ‘cocok’ bagi siapa saja

Nilai-nilai Akuntansi Gray


Gray mengembangkan 4 nilai akuntansi yang dianggap berkaitan dengan subbudaya akuntansi dikaitkan dengan 4
nilai sosial Hofstede
Profesionalisme vs Pengendalian hukum
Keseragaman vs Fleksibilitas
Konservatisme vs Optimisme
Kerahasiaan vs Keterbukaan

Hipotesa Gray
H1 individualisme yang tinggi dan ketidakpastian serta senjang/jarak kekuasaan yang rendah maka tinggi
tingkat profesionalitasnya
H2 ketidakpastian dan senjang/jarak kekuasaan yang tinggi dan individualisme yang rendah maka tinggi
tingkat ketidakseragamannya
H3 ketidakpastian yang tinggi dan individualisme serta maskulinitas maka tinggi tingkat konservatisme nya
H4 ketidakpastian serta senjang/jarak kekuasaan yang tinggi dan maskulinitas serta individualisme yang
rendah maka tinggi tingkat kerahasiaannya

Efek agama/kepercayaan pada sistem akuntansi


- Agama/kepercayaan melampaui batas-batas negara dan berdampak pada harmonisasi internasional atas
standart akuntansi ( Islam menghalangi pendanaan dengan hutang dan melarang pembayaran bunga ). Tujuan
laporan keuangan barat sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomis yang rasional di beberapa negara
bukanlah tujuan yang relevan
- Hamid, Craig, dan Clark (1989) meneliti bagaimana budaya-budaya Islam telah gagal merangkul praktek-
praktek akuntansi “Barat”

2
 Mengaitkan dengan kepercayaan Islam akan berdampak pada struktur bisnis dan pendanaan karena
Banyak prinsip-prinsip akuntansi ‘Barat’ tidak cocok dengan prinsip-prinsip Islam

Sistem Hukum
- Terbagi dalam kelompok sistem hukum Persemakmuran yang fleksibel tidak terkodifikasi dan Roman yang
cenderung detil dan terkodifikasi. Di negara2 dengan sistem hukum persemakmuran penerapan akuntansinya
lebih ditekankan pada pertimbangan/pendapat profesional

Kepemilikan Usaha dan Sistem Akuntansi


Tiga tipe sistem pembiayaan:
 Berbasis pada pasar modal, berbasis kredit oleh pemerintahan, dan berbasis kredit oleh Lembaga Keuangan.
Oleh karenanya Sistem yang bertumpukan pada ekuitas pasar akan mensyaratkan keinginan yang lebih besar
akan adanya pengungkapan publik sementara Sistem pembiayaan berbasis kredit lebih memberi perhatian
bagaimana melindungi kreditur

Sistem Perpajakan
Perbedaan metode akuntansi internasional pun terkait dengan perbedaan dalam sistem perpajakan. Dampak
perlakuan atau transaksi pajak tertentu antara negara dengan sistem “insider” dengan “outsider” dapat berbeda
secara signifikan.

Dampak dari Lembaga-Lembaga Internasional


Lembaga internasional yang dapat mempengaruhi kebijakan akuntansi suatu negara antara lain: Perusahaan
multinasional, Kantor akuntan internasional, Organisasi keuangan skala besar.

Alasan (perlunya) Harmonisasi dan Standardisasi


Beberapa argumentasi bagi perlunya standardisasi
 Investor internasional dapat memahami lebih baik kinerja dan posisi keuangan perusahaan lokal fasilitasi arus
modal yang lebih besar dan kemudahan masuk dalam bursa saham asing
 Cukup satu laporan keuangan meski terdaftar dibeberapa bursa saham (hemat biaya)
 Staf akuntansi dan audit pada organisasi internasional lebih mudah untuk dipindahtugaskan
 Hemat biaya dalam fungsi penyusunan standar akuntansi, daripada menyusun sendiri-sendiri, kebanyakan
fungsi dalam proses penyusunan standar akan disentralisasikan di IASB

Hambatan Standardisasi
 Terdampak dari penyusunan standard atas perbedaan-perbedaan: Lingkungan bisnis, Sistem hukum, Budaya,
dan Lingkungan politik di beberapa negara
 IASs dan IFRS sangat kuat dipengaruhi Anglo Amerika sehingga Relevansi dari IASs dan IFRS bagi beberapa
negara dipertanyakan
 Dampak ekonomi dari penerapan satu sistem standar yang baru

International Accounting Standard Board (IASB)


- IASB menggantikan IASC (berdiri 1973) pada tahun 2001 dengan 14 anggota dewan yang harus memutuskan
ikatan mereka dengan organisasi lainnya
- Keputusan FRC menyediakan landasan yang memadai bagi terlaksananya perubahan yang sangat signifikan
atas praktek2 akuntansi.
3
- Adopsi IAS/IFRS mensyaratkan agar perusahaan menghapuskan ‘great deal’ aset terutama intanjibel aset.

Tujuan IASB
- Memformulasikan dan mempublikasikan standar akuntansi sekaligus mempromosikan penerimaannya secara
meluas
- Pengembangan dan standardisasi regulasi, standar akuntansi, dan prosedur2
- IASB tidak percaya dengan alasan bahwa mengapa negara yang berbeda harus menerapkan standar yang
berbeda (semisal agama, kebudayaan , dan sebagainya) lebih besar manfaatnya dibandingkan penerapanyang
terstandardisasi internasional

Sasaran IASC/IASB
- Sasaran jangka pendek : konvergensi standar akuntansi nasional ke IAS
- Sasaran jangka panjang adalah keseragaman global : satu set standar akuntasi yang berlaku bagi semua
perusahaan terdaftar dan berskala ekonomi signifikan sedunia

International Organisation of Securities Commisions (IOSCO)


- Bersama IASB, memberi masukan pada IAS/IFRS agar lebih dapat diterima secara lebih meluas
- Mengembangkan suatu rencana yang mengacu pada IAS/IFRS yang memungkinkan suatu organisasi
sahamnya tercatat di semua pasar global

International Federation of Accounting Committe (IFAC)


- Konsentrasi pada isu terkait praktik audit dan pendidikan akuntansi
- Isu terkait dengan kode etik

You might also like