You are on page 1of 47

KONSEP

MANUAL

PENGOPERASIAN PERANGKAT LUNAK


ANALISIS HARGA SATUAN (AHS)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KONSEP
Manual Pengoperasian

Daftar I s i

Daftar I s i ......................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................................ ii
1. Ruang lingkup........................................................................................................... 1
2. Acuan Normatif ......................................................................................................... 1
3. Istilah dan definisi ..................................................................................................... 1
4. Rangkuman .............................................................................................................. 3
5. Persyaratan .............................................................................................................. 4
5.1 Umum ................................................................................................................. 4
5.2 Data yang Diperlukan ......................................................................................... 4
5.3 Peralatan komputer ............................................................................................. 5
5.4 Organisasi ........................................................................................................... 5
6. Instalasi program ...................................................................................................... 6
7. Membuka program AHS ........................................................................................... 6
8. Membuka Analisa Harga Satuan Spesifikasi Khusus ................................................ 7
9. Menu utama.............................................................................................................. 7
10. Masukan data ........................................................................................................... 9
9.1 Informasi umum .................................................................................................. 9
9.2 Quarry dan Basic Price .................................................................................... 10
9.3 Analisis harga satuan dasar alat ........................................................................ 15
9.4 Analisis harga satuan dasar bahan .................................................................... 19
11. Analisis Harga Satuan Pekerjaan ........................................................................... 23
10.1 Major item harga satuan dalam Spesifikasi Umum .......................................... 23
10.2 Tahap-tahap metode analisis harga satuan pekerjaan ....................................... 23
12. Mobilisasi ................................................................................................................ 32
13. Kuantitas dan harga atau Bill of Quantity ................................................................ 34
14. Rekapitulasi ............................................................................................................ 35
15. Catatan khusus aplikasi AHS .................................................................................. 37
Bibliografi ....................................................................................................................... 42

i
KONSEP
Manual Pengoperasian

Kata Pengantar

Panduan Analisis Harga Satuan ini merupakan pengembangan dari Panduan Analisis
Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga
Departemen Pekerjaan Umum pada tahun 1995.
Penyusunan panduan ini dilakukan sebagai revisi guna mengantisipasi kemajuan teknologi
yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan di bidang jalan dan
jembatan serta penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan seiring dengan adanya
perubahan Spesifikasi Teknik dalam dokumen kontrak pekerjaan jalan dan jembatan,
serta adanya peralatan baru dan bahan yang belum diakomodasi dalam Spesifikasi Teknik
sebelumnya.
Panduan Analisis Harga Satuan ini terdiri atas 2 bagian, yaitu:
Bagian I : Panduan Analisis Harga Satuan Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Pada Bagian ini dijelaskan prinsip-prinsip yang menjadi dasar dalam menganalisis harga
satuan sebagai dasar pembahasan penentuan harga perkiraan sendiri (HPS), dilengkapi
dengan lampiran-lampiran koefisien bahan, alat dan tenaga kerja dalam Lampiran A, serta
contoh perhitungan harga satuan dasar bahan dan pekerjaan dalam Lampiran B, dan
contoh perhitungan koefesien tenaga kerja dan upah Lampiran C.
Bagian II : Perangkat Lunak Analisis Harga Satuan
Pada Bagian ini diuraikan langkah-langkah perhitungan analisis harga satuan
menggunakan Spread-Sheet, program Microsoft Office Excel, yang akan menghasilkan
perhitungan yang dapat di cetak (print-out) sebagai laporan hasil perhitungan, dilengkapi
dengan Manual Pengoperasian dan buku Peralatan.
Dengan adanya panduan ini, maka Panduan Analisis harga Satuan No. 28/T/BM/1995
dinyatakan tidak berlaku lagi.

Jakarta, Agustus 2008


Direktur Jenderal Bina Marga

A. Hermanto Dardak

ii
KONSEP
Manual Pengoperasian

Pendahuluan

Perkembangan perangkat lunak AHS secara historis melalui tahap-tahap sebagai berikut:
Tahun 1995, perhitungan harga satuan dengan spread sheet berupa perangkat lunak
untuk perencanaan jalan, disusun oleh Road Betterment Office (RBO) Sumatera
Barat kemudian dikembangkan oleh Dirjen Bina Marga dan dijadikan Panduan
Analisis Harga Satuan No. 028/T/BM/1995 dengan mempergunakan program
aplikasi Lotus.
Tahun 2002, perangkat lunak AHS di kembangkan oleh (Sumatera Road Regional Project)
SRRP dan program aplikasi menggunakan Microsoft Excel.
Tahun 2007, perangkat lunak AHS dikembangkan berdasarkan spesifikasi teknik per
Desember 2006 oleh Sub Direktorat Penyiapan Standar dan Pedoman, Direktorat
Bina Teknik, Dirjen Bina Marga.

Manual Pengoperasian Analisis Harga Satuan (PAHS) ini dimaksudkan sebagai buku
panduan dalam pembuatan Owner’s Estimate (OE) atau HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
bagi unsur Pelaksana Pengadaan Jasa Konstruksi.

Panduan Analisis Harga Satuan No. 28/T/BM/1995 yang sampai saat ini masih digunakan
sudah berumur lebih dari satu dekade sehingga perlu dilakukan revisi sesuai dengan
perkembangan teknologi kontruksi dan peralatan.

Untuk maksud tersebut Direktorat Jenderal Bina Marga, menerbitkan Panduan Analisis
Harga Satuan yang telah disesuaikan dengan Spesifikasi Teknik (Spesifikasi Umum 2006)
dan perkembangan teknologi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan/ pembangunan di bidang jalan dan jembatan. Adapun jumllah divisi dalam
Spesifikasi Umum 2006 dan perkiraan jumlah mata pembayaran, adalah sebagai berikut:

Spesifikasi Umum (Desember 2006)


No Jumlah Mata
Divisi Pembayaran
I Umum 1
II Drainase 12
III Pekerjaan Tanah 17
IV Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 7
V Perkerasan Berbutir 8
VI Perkerasan Aspal 31
VII Struktur 94
Pengembalian Kondisi & Pekerjaan
VIII 44
Minor
IX Pekerjaan Harian 54
X Pekerjaan Pemeliharaan Rutin 26

Dalam buku panduan telah dimasukkan koefisien bahan yang dapat dipilih dalam suatu
rentang, termasuk pemakaian bahan bakar untuk memanaskan aspal di Unit Pencampur
Aspal (UPA). Sejumlah peralatan baru diakomodasikan dalam analisis ini sehingga jumlah
peralatan menjadi 52 buah.alat

iii
KONSEP
Manual Pengoperasian

Diharapkan dengan tersedianya Manual ini, diperoleh keseragaman dan persamaan


metoda dalam proses penyusunan HPS maupun evaluasi harga satuan pekerjaan ( bila
diperlukan) pada saat pelaksanaan pekerjaan fisik.

iv
Manual Pengoperasian

Bagian II:
Manual Pengoperasian perangkat lunak
Analisis Harga Satuan

1. Ruang lingkup
Manual ini menetapkan cara menjalankan perangkat lunak (software) Analisa Harga
Satuan menggunakan komputer dalam program spread sheet atau Microsoft Excell,
sebagai alat bantu untuk mendapatkan perkiraan harga satuan pekerjaan penanganan
jalan dan jembatan di lingkungan Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.
Proses aplikasi dilakukan dalam satu file tetapi bila dibutuhkan dapat menggunakan file
lain yang terhubung dengan file AHS (link formula).

2. Acuan Normatif

Departemen PU (Des 2006). Buku 3: Spesifikasi Umum, Edisi Tahuin 2006


Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP-02/MEN/1996 mengenai Upah Minimum
Regional (UMR) pada 25 wilayah di Indonesia.
Peratuarn Menteri PU No. 43/PRT/M/2007, Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi

3. Istilah dan definisi

3.1
Alat

3.1.1
depresiasi alat
adalah penyusutan nilai harga peralatan tiap tahunnya

3.1.2
harga pokok alat
harga pembelian peralatan yang bersangkutan sampai di gudang pembeli

3.1.3
nilai sisa alat (salvage value)
nilai (harga) peralatan yang bersangkutan pada saat akhir masa umur ekonomisnya

3.2
analisis harga satuan pekerjaan
perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk mendapatkan
harga satuan satu jenis pekerjaan tertentu

1 dari 37
Manual Pengoperasian

3.3
bahan

3.3.1
bahan baku
bahan di suatu lokasi tertentu atau sumber bahan (quarry) dan merupakan bahan dasar
yang belum mengalami pengolahan (contoh: batu, pasir dan lain-lain), atau bahan yang
diterima di gudang atau base camp yang diperhitungkan dari sumber bahan, setelah
memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan pengangkutannya

3.3.2
bahan olahan
bahan yang merupakan produksi suatu pabrik tertentu atau plant atau membeli dari
produsen (contoh: agregat kasar, agregat halus dan lain-lain)

3.3.3
bahan jadi
bahan yang merupakan barang jadi (contoh: tiang pancang beton pracetak, kerb beton,
parapet beton dan lain-lain) yang diperhitungkan diterima di Base Camp/Gudang atau di
pabrik setelah memperhitungkan ongkos bongkar-muat dan pengangkutannya serta biaya
pemasangan (bila diperlukan)

3.4
Daftar Kuantitas dan Harga atau Bill of Quantity (BOQ)
daftar rincian pekerjaan yang disusun secara sistimatis menurut kelompok/bagian
pekerjaan, disertai keterangan mengenai volume dan satuan setiap jenis pekerjaan, mata
uang, harga satuan, hasil kali volume dengan harga satuan setiap jenis pekerjaan dan
jumlah seluruh hasil pekerjaan sebagai total harga pekerjaan

3.5
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE)
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh panitia dan
disahkan oleh pejabat pembuat komitmen, yang digunakan sebagai salah satu acuan di
dalam melakukan evaluasi harga penawaran

3.6
Harga Satuan Dasar (HSD)
harga komponen dari mata pembayaran dalam satuan tertentu, misalnya:
a. bahan/material (m, m2, m3, kg, ton, zak, dsb)
b. peralatan (unit, jam, hari, dsb)
c. upah tenaga kerja (jam, hari, bulan, dsb)

3.6.1
harga satuan dasar alat
besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen biaya alat yang meliputi biaya pasti,
biaya tidak pasti atau operasi, biaya bengkel dan biaya upah, biaya perbaikan dan biaya
operatornya

2 dari 37
Manual Pengoperasian

3.6.2
harga satuan dasar bahan
besarnya biaya yang dikeluarkan pada komponen bahan untuk memproduksi satu satuan
pengukuran pekerjaan tertentu

3.6.3
harga satuan dasar tenaga kerja
jumlah biaya yang dikeluarkan pada komponen tenaga kerja untuk memproduksi satu
satuan pengukuran pekerjaan tertentu

3.7
harga satuan pekerjaan
biaya yang dihitung dalam suatu analisis harga satuan suatu pekerjaan, yang terdiri atas
biaya langsung (tenaga kerja, bahan dan peralatan) dan biaya operasional atau
tidaklangsung (biaya umum atau over head, dan keuntungan) sebagai mata pembayaran
suatu jenis pekerjaan tertentu, termasuk pajak-pajak

3.8
lokasi pekerjaan
tempat suatu pekerjaan dilaksanakan

3.9
mata pembayaran
jenis pekerjaan yang secara tegas dinyatakan dalam dokumen lelang sebagai bagian dari
pekerjaan yang dilelang yang dapat dibayar oleh pemilik (owner)

3.10
metode kerja
cara kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan/ bagian pekerjaan tertentu sesuai
dengan spesifikasi teknik yang ditetapkan dalam dokumen lelang

3.11
over head
biaya yang diperhitungkan sebagai biaya operasional dan pengeluaran biaya kantor pusat
yang bukan dari biaya pengadaan untuk setiap mata pembayaran, biaya manajemen,
akuntansi, pelatihan dan auditing, perijinan, registrasi, biaya iklan, humas dan promosi,
dan lain sebagainya

4. Rangkuman
Manual pengoperasian analisis harga satuan menguraikan suatu tahap-tahap perhitungan
harga satuan pekerjaan (HSP) yang secara teknis dirinci berdasarkan suatu metode kerja
dan asumsi-asumsi yang sesuai dengan ketentuan dalam suatu spesifikasi teknik,
gambar disain dan harga satuan dasar (HSD) komponen utama biaya langsung seperti
tergambar dalam Gambar 1, baik untuk kegiatan rehabilitasi/pemeliharaan, maupun
peningkatan dan pembangunan jalan dan jembatan. Proses aplikasi dilakukan dalam satu
file tetapi bila dibutuhkan dapat menggunakan file lain yang dapat terhubung (linked)
dengan file AHS.

3 dari 37
Manual Pengoperasian

A: Biaya Langsung B: Biaya Tidak Langsung

Bahan Alat Tenaga Kerja B1: Biaya Umum B2: Keuntungan


(Over Head)

Metode Kerja, HSD


Bahan, Alat dan Analisis
TK, Lokasi dan Produktifitas
Spesifikasi

(A + B)

Harga Satuan Pekerjaan = (A+B) + PPn

Gambar 1 Komponen Harga Satuan Pekerjaan

5. Persyaratan
5.1 Umum
Dalam membuat analisis harga satuan tiap-tiap satuan pengukuran memerlukan asumsi
metoda pelaksanaan pekerjaan atau cara kerja yang digunakan sehingga rumusan
analisis harga satuan yang diperoleh mencerminkan harga aktual di lapangan. Beberapa
prinsip utama AHS antara lain:
 Penyeragaman dalam metoda analisis perkiraan harga satuan di lingkungan Dirjen
Bina Marga.
 Dalam penerapan perhitungan analisis harga satuan, harus menyesuaikan dengan
Spesifikasi, Peraturan-peraturan dan Ketentuan-ketentuan yang berlaku, serta
melakukan pertimbangan teknis (Engineer’s Adjustment) terhadap situasi dan kondisi
lapangan.
 Perhitungan harga yang disusun dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.
 Contoh perhitungan dalam manual ini tertuang dalam perangkat lunak tetapi perlu
diperhatikan bahwa contoh ini tidak mewakili kondisi untuk seluruh daerah di
Indonesia.

5.2 Data yang Diperlukan


Untuk menganalisis perkiraan harga satuan dengan menggunakan AHS, diperlukan data
antara lain :
 Spesifikasi, Peraturan dan Ketentuan yang berlaku
 Data Kegiatan pekerjaan
 Data EE (Estimate Engineering) dan Gambar rencana
 Peta Quarry.
 Data Sumber Material (bahan dll)
 Data Harga Satuan Dasar (bahan, bahan olahan dan bahan jadi)
 Data Harga Alat
 Data Upah (tenaga kerja)

4 dari 37
Manual Pengoperasian

5.3 Peralatan komputer


Perangkat keras (Hardware) yang diperlukan untuk menjalankan program ini dianjurkan
mempunyai komponen minimum sebagai berikut:
 CPU Intel Pentium 3
 RAM 512 MB dianjurkam 1 GB
 Perangkat Lunak (Software) yang diperlukan untuk menjalankan program adalah
“Microsoft Window termasuk Office 2000” ke atas, dan
 Program Microsoft Office Excel.

5.4 Organisasi
Program ini menggunakan spread sheet dalam program Microsoft Office Excel. File terdiri
atas beberapa lembar (Sheet) yang masing-masing diberi nama sebagai berikut:
1) Informasi : berisi informasi umum mengenai Kegiatan Pekerjaan dll
2) Major : berisi urutan item yang merupakan Pekerjaan Major
3) % : berisi persentase pekerjaan Major
4) Rekap : berisi Rekapitulasi Biaya
5) Mobilisasi : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 1
6) Perhitungan Mobilisasi Alat : berisi uraian kebutuhan alat yang dimobilisasi
7) BOQ : berisi Daftar Kuantitas dan Harga
8) D2 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 2
9) D3 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 3
10) D4 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 4
11) D5 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 5
12) D6 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 6
13) D6 ASBT : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 6
14) D7(1) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 7
15) D7(2) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 7
16) D7(3) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 7
17) D8(1) dan D8(2): berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 8
18) D9 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan Divisi 9
19) D10 LS-Rutin dan D10-Analisis HSP: berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan
Divisi 10
20) D10 Kuantitas : berisi Kuantitas Pekerjaan Divisi 10
21) 4-Basic Price : berisi Harga Satuan Dasar Upah dan Bahan
22) 4-Analisis quarry : berisi Analisis Pengadaan Bahan Baku
23) 4-Formulir Harga Bahan : berisi uraian Analisis harga bahan

5 dari 37
Manual Pengoperasian

24) 5-Alat(1) dan 5-Alat(2): berisi Analisis Biaya Sewa Alat


25) Agg Halus & Kasar : berisi Analisis Harga Satuan Dasar Bahan Olahan Agregat
Halus dan kasar
26) Agg A : berisi Analisis Harga Satuan Agregat A
27) Agg B : berisi Analisis Harga Satuan Agregat B
28) Agg C : berisi Analisis Harga Satuan Agregat C

6. Instalasi program
Perangkat lunak program Analisis Harga Satuan dikemas dalam compact disk (CD) dan
dapat digandakan ke dalam flask disk. sehingga cara menginstalnya sangat sederhana
yaitu cukup mengcopy Sub Direktory PAHS versi 2.0 ke dalam computer.

Apabila media yang akan dikopi dari CD, cara mengkopi sama tetapi properties Read
Only harus dirubah, caranya dengan menyorot file AHS kemudian Klik kanan mouse, pilih
properties, tanda pada Read Only dihilangkan kemudian klik Apply.

7. Membuka program AHS

Untuk membuka program ini dapat dilakukan dengan 2 cara:

Cara Pertama :
Melalui fasilitas Windows, buka Microsoft Excel, File open cari file “AHS SPEK DES
2006.xls“ ( Enter ).

Cara kedua :
Melalui fasilitas Windows Explorer, cari file “AHS SPEK DES 2006 “, tekan enter atau click
mouse dua kali.

CATATAN 1:
Selama mengoperasikan AHS dilarang memakai fasilitas DELETE / INSERT ROW
dan COLUMN kecuali sudah yakin tidak mempengaruhi formula dan link
formulanya.

Tampilan yang pertama kali terlihat adalah tampilan security warning (gambar 2), tombol
yang dipilih tombol Enable macros , kemudian tampilan Disclaimer (gambar 3), tombol
yang dipilih tombol Setuju ,apabila menyetujui ketentuan yang tertuang pada lembar
Disclaimer.

Khusus untuk komputer yang mempergunakan Microsoft office 2007 (Widows Vista),
sesudah memanggil perangkat lunak Analisa Harga Satuan, klik dulu “option”, pindah ke
”Enable this Content”, klik tombol “OK”, apabila tidak berhasil cara yang lain dengan
merubah Macro Security, menjadi medium.

6 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 2 Peringatan

Gambar 3 Disclaimer

8. Membuka Analisa Harga Satuan Spesifikasi Khusus


Sesudah membuka file “AHS SPEK DES 2006 “ kemudian file Analisa Harga Satuan
Spesifikasi Khusus di panggil (open), file ini mempunyai link formula dengan file “AHS
SPEK DES 2006 “.

9. Menu utama
Sebelum memulai mempelajari langkah pengoperasian, diharapkan terlebih dahulu
mempelajari Buku Panduan Analisis Harga Satuan dan Buku Peralatan.

7 dari 37
Manual Pengoperasian

Berikut ini disajikan bagan alir proses pengoperasian AHS. Bagan alir pengoperasian
AHS menjadi dasar pengoperasian analisis harga satuan dalam tahap berikutnya di buku
ini.

BAGAN ALIR OPERASIONAL PAHS

Mulai

INFORMASI UMUM QUARRY & BASIC ANALISA ALAT


PRICE 1. JENIS (E)
1. BUNGA PINJAMAN (U)
2. JARAK ANGKUT BC. KE 2. KAPASITAS (E)
LOKASI PEK. (E) 1. UPAH (U) 3. UMUR (E)
3. INFROMASI LAINNYA 2. BAHAN (U) 4. HARGA POKOK (U)
BIAYA SEWA / JAM

ANALISA PRODUKSI
TIDAK
1. AGR. KSAR & HALUS
PERIKSA 2. AGREGAT KELAS A
2. AGREGAT KELAS B
2. AGREGAT KELAS C

YA

URAIAN ANALISA
PEK.
1. ASUMSI / FAKTOR (E)
2. METODE RELAKS.
3. BAHAN
4. ALAT
5. UPA (E)

ANALISA HARGA
SATUAN

1. KOEF. UPAH
2. KOEF. BAHAN
3. KOEF ALAT
4. OVERHEAD + PROFIT
5. HARGA PEKERJAAN

DAFTAR KUANTITAS
DAN HARGA (BILL OF
QUANTITIES)

1. PERKIRAAN KUANTITAS (E) TIDAK


URAIAN 2. HARGA SATUAN
ANALISA PEK. PEKERJAAN
3. JUMLAH HARGA
1. MOB. PERALATAN PERIKSA
2. LABORATORIUM
3. BASE CAMP
4. DEMOBILISASI
5. DLL REKAPITULASI
YA
1. JUDUL PROYEK (E)
2. JUMLAH HARGA
PPN
3. TOTAL HARGA
SELESAI

Gambar 4. Bagan Alir Pengoperasian AHS

8 dari 37
Manual Pengoperasian

10. Masukan data


Sesuai dengan bagan alir pada Gambar 4, tahapan berikutnya adalah masukan data ke
dalam software AHS

9.1 Informasi umum


Sesudah AHS di copy kedalam Harddisk kemudian buka file AHS SPEK DES 2006.xls,
dengan mengklik file AHS SPEK DES 2006.xls dan, Open, maka di layar monitor akan
muncul sejumlah nama “Sheet” atau “Lembar”, antara lain umumnya menampilkan
INFORMASI UMUM, seperti dalam Gambar 5. Pada bagian bawah Gambar 5 terlihat
nama lembar lainnya sebanyak 31 lembar, sesuai yang diuraikan dalam 5.4: Organisasi.

Gambar 5 : Cuplikan Lembar: INFORMASI

Tampilan pertama dalam lembar INFORMASI UMUM harus diisi sesuai dengan data
kegiatan pekerjaan dan asumsi lokasi base camp, serta ringkasan metode pelaksanaan
yang sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.

Untuk mempermudah masukan data dalam software ini harus memperhatikan sel yang
akan diubah datanya, karena ada sel berhuruf warna hitam dan sel yang berhuruf warna
biru.

9 dari 37
Manual Pengoperasian

Data yang dimasukan ada yang berupa masukan atau keterangan. Data yang dimasukan
akan mempengaruhi perhitungan atau berinteraksi terhadap lembar lain, terutama
terhadap sel-sel yang dalam Lembar D2, Lembar D3 dan seterusnya.

9.2 Quarry dan Basic Price


Quarry dan Basic Price terdapat dalam Lembar 4-BASIC PRICE dan Lembar 4: ANALISIS
QUARRY.

Lembar 4: BASIC PRICE berisi data isian seperti terlihat pada Gambar 6a: Harga satuan
dasar upah, Gambar 6b: Harga satuan dasar bahan, dan Gambar 6c: Harga satuan dasar
alat.

Gambar 6a. Contoh cuplikan Lembar 4-BASIC PRICE

10 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 6b : Contoh cuplikan Lembar 4-BASIC PRICE

11 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 6c : Contoh cuplikan Lembar 4-BASIC PRICE

Pada Gambar 6a, Gambar 6b dan Gambar 6c menunjukkan data yang harus dimasukan
ke dalam Lembar 4: BASIC PRICE.

Harga alat akan langsung dilink ke Lembar 5: ANALISIS ALAT, seperti ditunjukkan dalam
Gambar 7a.

Lembar 4: ANALISIS QUARRY berisi data isian seperti terlihat pada Gambar 6a.

12 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 6a : Contoh cuplikan Lembar 4-ANALISIS QUARRY

13 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 6b : Contoh cuplikan Lembar 4-ANALISIS QUARRY

14 dari 37
Manual Pengoperasian

Data yang dimasukan ke dalam Analisis Quarry dalam Gambar 4a, akan mempengaruhi
rumus-rumus pada perhitungan yang ada di Lembar 4: ANALISIS QUARRY dan lembar
lainnya. Gambar 6a dan Gambar 6b adalah contoh HSD Pasir Pasang.

Pada lembar ini dimasukan data yang diperlukan dari setiap bahan dan harga, sehingga
akan mempengaruhi perhitungan Harga Satuan yang ada pada sel-sel dalam halaman
lembar yang bersangkutan dan lembar lainnya.
Perhitungan Analisis Harga Satuan membutuhkan masukan data antara laian :
 Asumsi; berisi asumsi-asumsi yang digunakan untuk perhitungan Analisis
harga satuan pasir pasang
 Urutan kerja atau metode kerja untuk menghasilkan suatu jenis pekerjaan
Pasir pasang yang sesuai dengan spesifikasi
 Asumsi Alat yang digunakan

9.3 Analisis harga satuan dasar alat


Analisis alat terdapat dalam Lembar 5: Alat(1) dan Lembar 5: Alat(2)
Lembar 5: Alat(1) dan Lembar: Alat (2) berisi:
 Uraian Analisis Alat, dengan jenis alat yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:
ASPHALT MIXING 26
1. PLANT E01 . JACK HAMMER E26
27
2. ASPHALT FINISHER E02 . FULVI MIXER E27
28
3. ASPHALT SPRAYER E03 . CONCRETE PUMP E28
BULLDOZER 100-150 29
4. HP E04 . TRAILER 20 TON E29
COMPRESSOR 4000- PILE DRIVER +
5. 6500 L\M E05 30 HAMMER E30
CONCRETE MIXER 0.3- 31 CRANE ON TRACK 35
6. 0.6 M3 E06 . TON E31
32
7. CRANE 10-15 TON E07 . WELDING SET E32
33
8. DUMP TRUCK 6 - 8 TON E08 . BORE PILE MACHINE E33
DUMP TRUCK 10 - 12 34 ASPHALT LIQUID
9. TON E09 . MIXER E34
10 35
. EXCAVATOR 80-140 HP E10 . TRONTON E35
11 FLAT BED TRUCK 3-4 36 COLD MILLING
. M3 E11 . MACHINE E37
12 37
. GENERATOR SET E12 . ROCK DRILL BREAKER E36
13 MOTOR GRADER >100 38
. HP E13 . COLD RECYCLER E38
14 TRACK LOADER 75-100 39
. HP E14 . HOT RECYCLER E39
15 WHEEL LOADER 1.0-1.6 E15 40 AGGREGATE (CHIP) E40

15 dari 37
Manual Pengoperasian

. M3 . SPREADER
16 THREE WHEEL ROLLER 41 ASPHALT
. 6-8 T E16 . DISTRIBUTOR E41
17 42
. TANDEM ROLLER 6-8 T. E17 . SLIP FORM PAVER E42
18 43 CONCRETE PAN
. TIRE ROLLER 8-10 T. E18 . MIXER E43
19 VIBRATORY ROLLER 5- 44
. 8 T. E19 . CONCRETE BREAKER E44
20 45
. CONCRETE VIBRATOR E20 . ASPAHLT TANKER E45
21 46
. STONE CRUSHER E21 . CEMENT TANKER E46
22 WATER PUMP 70-100 47 CONDRETE MIXER
. mm E22 . (350) E47
23 WATER TANKER 3000- 48
. 4500 L. E23 . VIBRATING RAMMER E48
24 49 TRUK MIXER
. PEDESTRIAN ROLLER E24 . (AGITATOR) E49
25 50
. TAMPER E25 . BORE PILE MACHINE E50
51 CRANE ON TRACK 75-
. 100 TON E51
 Analisis biaya sewa peralatan per jam kerja (1)
 Daftar biaya sewa peralatan perjam kerja.

16 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 7a Cuplikan Lembar: ANALISIS ALAT untuk Asphalt Mixing Plant


(AMP)

Pada saat inputing data harus mengasumsi spesifikasi alat yang akan digunakan. Hasil
dari Uraian Analisis Alat disusun secara otomatis (links formula) menjadi Tabel Analisis
biaya sewa peralatan per jam kerja dan Tabel Daftar biaya sewa peralatan perjam kerja
(gambar 5b dan 5c).

17 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 7b Cuplikan Biaya Pasti alat pada analisis biaya sewa peralatan per
jam kerja (1)

Gambar 7c : Cuplikan Daftar biaya sewa peralatan perjam kerja

18 dari 37
Manual Pengoperasian

9.4 Analisis harga satuan dasar bahan


Analisis produksi terdiri dari lembar Agg Halus & Kasar, Agg A, Agg B, dan Agg C

Gambar 8a : Cuplikan dari Lembar: AGG HALUS & KASAR

19 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 8b : Cuplikan dari Lembar: Agg A

20 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 8c : Cuplikan dari Lembar Agg B

21 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 8d : Cuplikan dari Lembar Agg C

Masukan data harus memperhatikan spesikasi yang berlaku dan metode konstruksinya.
Setelah melakukan proses Analisis Produksi, maka dilakukan pemeriksaan terhadap
semua lembar yang sudah diisi datanya. Bila terjadi kesalahan maka periksa lagi dari
awal sesuai dengan Gambar 1. Bila sudah benar maka proses dilanjutkan ke tahap
berikutnya

22 dari 37
Manual Pengoperasian

11. Analisis Harga Satuan Pekerjaan


10.1 Major item harga satuan dalam Spesifikasi Umum
Sesudah melalui tahapan masukan data sesuai dengan Pasal 9, maka langkah berikutnya
adalah memasukan data ke dalam lembar-lembar uraian Analisis Harga Satuan
Pekerjaan, yang terdiri atas divisi-divisi, masing-masing dalam Lembar-lembar sebagai
berikut :
- D2 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 2
- D3 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 3
- D4 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 4
- D5 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 5
- D6 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 6
- D6 ASBT : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 6
- D7(1) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7
- D7(2) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7
- D7(3) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 7
- D8 (1) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 8
- D8 (1) : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 8
- D9 : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 9
- D10 LS-Rutin : berisi Analisis Harga Satuan Pekerjaan dalam Divisi 10
- D10 Kuanitas : berisi Kuantitas Pekerjaan dalam Divisi 10
- D10 Analisis HSP: berisi uraian Analisis Harga Satuan Pekerjaan dlm Divisi 10

10.2 Tahap-tahap metode analisis harga satuan pekerjaan


Pada prinsipnya Metode perhitungan Analisis Harga Satuan Divisi 2 sampai Divisi 8
dapat dirangkum seperti pada Gambar 9, Pengisian Asumsi dan Metode Kerja harus
memperhatikan Gambar Rencana, Spesifikasi, Ketentuan dan Peraturan yang berlaku
serta pertimbangan teknis terhadap situasi dan kondisi lokasi pekerjaan disamping hal-
hal lain yang berkaitan dengan Perhitungan Analisis Harga Satuan.
Sesudah Asumsi dan Metode Kerja selesai maka komponen bahan, alat dan upah dapat
dianalisis dan pada akhirnya harga satuan dapat ditentukan.

Asumsi:
 Jenis Pekerjaan
 Lokasi
 Material (Spesifikasi) Analisis Harga Satuan
 Informasi lain Dasar (HSD):
 Komponen Bahan Analisis Harga
 Komponen Alat Satuan Pekerjaan
Metode Kerja:
 Jenis Alat  Komponen Upah
 Cara Pelaksanaan
 Informasi lain

Overhead Harga Satuan


dan Profit Pekerjaan (HSP)

Gambar 9 Metode perhitungan Analisis Harga Satuan

23 dari 37
Manual Pengoperasian

Salah satu contoh proses uraian analisis harga satuan pekerjaan ditunjukkan pada
Gambar 10 di bawah ini.

Gambar 10a Cuplikan dari Lembar: D2, untuk analisis galian drainase, saluran dan
saluran air

24 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 10b Cuplikan dari Lembar: D2, Rekaman Analisis HSP


Untuk pekerjaan galian drainase, saluran dan saluran air
.

25 dari 37
Manual Pengoperasian

Perhitungan Analisis harga satuan Divisi 2 sampai dengan Divisi 8 mempunyai metode
perhitungan yang sama yaitu mengikuti urutan dalam Gambar 7, yaitu
 Asumsi
 Urutan kerja/Metode kerja
 Pemakaian bahan, alat, dan tenaga kerja yang masing-masing dihitung dari Harga
Satuan Dasar (HSD) setiap komponen.
 Seluruh data direkam secara otomatis dalam Formulir Standar Analisis Harga
Satuan Pekerjaan (HSP), seperti ditunjukkan pada Gambar 10b.

Dalam proses masukan data harus memperhatikan metode konstruksi dan spesifikasi
teknik yang berlaku, serta memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

 Data di kolom Harga Satuan yang terhubung (link formula) dengan Lembar 4-
Basic Price dan lembar lain sesuai kebutuhan, kecuali untuk Alat Bantu yang
satuannya lumpsum.

 Untuk mendapatkan Harga Satuan Pekerjaan harus dimasukan juga Overhead


dan profit, sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Contoh perhitungan analisis harga satuan Divisi 9: Pekerjaan Rutin disajikan dalam
Gambar 11a untuk kendaraan Dump Truck, dan Gambar 11b hasil rekaman harga satuan
pekerjaan tanah.
Pada lembar ini semua data merupakan data yang terhubung dengan lembar lain.

26 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 11a Cuplikan Lembar: D9, analisis HSP harian menggunakan kendaraan
Dump Truck, Kap 3-4 m3.

27 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 11b Cuplikan Lembar: D9, rekaman analisis HSP harian menggunakan
Dump Truck Kap 3-4 m3

28 dari 37
Manual Pengoperasian

Perhitungan analisis harga satuan Divisi 10 diuraikan pada Lembar: D10 LS-Rutin,
Lembar: D10 Kuantitas dan Lembar: D10 Analisis HSP, dan beberapa contoh analisis
disajikan dalam Gambar 12a, Gambar 12b, dan Gambar 12c.

Gambar 12a : Cuplikan Lembar: D10 LS-Rutin, rekaman analisis HSP pemeliharaan
rutin perkerasan

29 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 12b : Cuplikan Lembar: D10 Kuantitas, hasil analisis HSP pemeliharaan
rutin perkerasan dengan pembayaran Lumpsum

30 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 12c Cuplikan Lembar: D10 Analisis HSP pondasi Agregat Kelas B untuk
pekerjaan rutin

31 dari 37
Manual Pengoperasian

12. Mobilisasi

Uraian Analisis HSP Mobilisasi diuraikan dalam 2 lembar, yaitu Lembar: Mobilisasi dan
Lembar Perhitungan Mobilisasi Alat. Hasil perhitungan disajikan dalam Gambar 13.

Gambar 13a: Cuplikan Lembar: Mobilisasi

32 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 13b: Cuplikan Lembar Mobilisasi (lanjutan)

33 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 13c: Cuplikan Lembar: Perhitungan Mobilisasi, untuk beberapa alat

13. Kuantitas dan harga atau Bill of Quantity

Daftar Kuantiítas dan Harga disusun dalam Lembar: BOQ dan ditunjukkan dalam Gambar
14.

34 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 14 Cuplikan Lembar: Daftar Cuantiítas dan Harga atau BOQ

Daftar kuantitas dan harga (BOQ), disajikan secara otomatis dari seluruh hasil
perhitungan HSP, termasuk data kuantiítas pekerjaan yang dihitung dari Engineering’s
Estimate.

14. Rekapitulasi

Rekapitulasi seluruh kuantitas dan harga yang diperoleh disusun dalam Lembar: Rekap,
dan disajikan dalam Gambar 15, yang seluruhnya secara otomatis terhubung dengan
Lembar: Informasi dan Lembar: BOQ.

35 dari 37
Manual Pengoperasian

Gambar 15 Cuplikan Lembar: Rekap

36 dari 37
Manual Pengoperasian

15. Catatan khusus aplikasi AHS

1. SE Menteri PU 1996 Radinal Mochtar, bahwa OHP untuk OE adalah maksimum 10%.
Untuk fasilitas Direksi Pekerjaan (PPK) seperti kantor, tempat tinggal dan kendaran
harus seijin Eselon I. Dalam Spesifikasi, disebutkan bahwa fasilitas ini disediakan
dalam Kontrak terpisah (maksudnya untuk Konsultan).
2. Dalam Seksi 1.4 Fasilitas dan Pelayanan Pengujian tidak dibayar terpisah maka
kebutuhan ini harus ditampung dalam Mata Pembayaran 1.2 Mobilisasi. Dengan
demikian, tenaga kerja (terampil maupun tidak) harus disediakan dalam perhitungan.
Contoh : 1 laboratorium butuh 2 teknisi dan 6 tenaga kerja kasar selama masa
pelaksanaan. Dalam Perhitungan Mobilisasi, terdapat (D) Fasilitas Laboratorium dan
Layanan yang dirinci dari no. 1 s/d 3, kebutuhan tenaga ini dimasukkan dalam (D)
sebagai no. 4 Dukungan Layanan (Lump Sum, diperoleh seperti contoh diatas).
3. Seksi 1.8 Pemeliharaan Lalu Lintas tidak dibayar terpisah, karena sudah termasuk
dalam masing-masing Harga Satuan. Ambil contoh EINRIP sebagai rincian dari
kebutuhan ini.

Uraian Satuan jumlah


Lampu Berkedip Buah ……..
Penghalang Lalu Lintas (Jenis Beton) Buah …….
Penghalang Lalu Lintas (Jenis Plastik) Buah ……..
Detachable Pedestrian Barrier (Including Concrete Footing) Buah ……..
Pemandu Lalu Lintas (Pengibar Bendera) ……..
Orang-Hari
Pengawas Keselamatan (KMLK) ……..
Orang-Hari
Papan Rambu Lalu Lintas (termasuk tiang dan pondasi telapak Buah
baton)
Lampu Tali M ……..
Marka Punggung (lebar 150 mm, Menerus Berwarna Kuning) M ……..
Pelat Baja (4 x 8 x ¾) Buah ……..
Jala Keselamatan dengan diameter 50 mm.
Pengaku Horizontal danVertikal (termasuk aksesori) ……..
M
Rambu Peringatan Buah ……..
Lain-lain ……..

Asumsi lokasi penutupan setengah lebar jalan adalah sepanjang 300 m. Terdapat 2
team yang bekerja secara simultan. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan adalah
selama masa pelaksanaan (jika tidak ada data maka diambil 1 tahun).

Dalam perhitungan, setelah nilai kebutuhan diatas diperoleh, maka dihitung berapa
persen terhadap seluruh Kontrak (x %). Dengan demikian dalam Breakdown masing-
masing Mata Pembayaran akan ditambahkan Pemeliharaan sebesar x %.

37 dari 37
Manual Pengoperasian

4. Perlu diperiksa berapa lama masa pelaksanaan dan berapa panjang ruas dalam
Kontrak (Dokumen Lelang termasuk Gambar Rencana) sehingga apakah wajar jika
kita memutuskan untuk menambah team karena space untuk bekerja itu sangat
terbatas. Misalnya seperti jalan tol yang hanya dapat dikerjakan pada malam hari.
Dalam hal ini, tentunya durasi kerja alat (tahunan) tidak boleh diambil terlalu tinggi.
5. Abstrak, komponen utama dalam AHS adalah bahan, tenaga kerja dan peralatan
(termasuk bahan bakar dan operator). Kebutuhan bahan tidak boleh menyimpang dari
Spesifikasi, sedangkan tenaga kerja dan peralatan yang digunakan tergantung dari
metode pelaksanaan yang akan digunakan dan kondisi masing-masing proyek/lokasi.
Dalam hal ini, koefisien bahan umumnya sudah fix (atau dalam rentang), sedangkan
koefisien tenaga kerja dan peralatan akan sangat bervariasi. Tidaklah mungkin setiap
proyek mempunyai koefisien tenaga kerja dan peralatan yang sama..
6. Contoh Perhitungan Produksi Peralatan Pemecah Batu (Stone Crusher)
Jenis Crusher : JAW CRUSHER
Kapasitas 90 Ton per jam pada setting bukaan 80 mm (berdasarkan data dari pabrik).
Jenis batu yang dipecah : LIME STONE
Uhuran saringan terpasang : 5 mm, 20 mm dan 40 mm
Dari ukuran saringan yang terpasang serta dari setting bukaan Jaw Crusher, ukuran
agregat yang dihasikan adalah :
0 – 5 mm
5 – 20 mm
20 – 40 mm
40 – 80 mm
Ukuran agregat yang banyak diperlukan adalah dari ukuran halus, yaitu 0 – 5 mm.
Sedangkan agregat ukuran 20 – 40 mm dan ukuran 40 – 80 mm tidak diperlukan,
sehingga harus dipecah lagi dengan menggunakan crusher lain, yaitu crusher kedua
(secondary) dan crusher ketiga (testierry). Crusher kedua (secondary) akan
memecah kembali agregat ukuran 20 – 40 mm sedangkan crusher ketiga (testierry)
akan memecah agregat ukuran 40 – 80 mm.

Perhitungan Produksi Agregat


Primary Crusher
Setting 80 mm, jenis batu lime stone dan under size percentage = 85% (dari tabel).
Dari data diatas, pada grafik Sieve Analysis Produk Jaw Crusher, akan diperoleh
garis grafik ∂ (yang terdekat dengan tititk potong).

Produksi agregat : lihat garis ∂ pada grafik.


40 – 80 mm = 87% - 52% = 35% = 35%/87% * 90 Ton/jam = 36,21 Ton/jam
20 – 40 mm = 52% - 32% = 20% = 20%/87% * 90 Ton/jam = 20,69 Ton/jam
5 – 20 mm = 32% - 15% = 15% = 17%/87% * 90 Ton/jam = 17,58 Ton/jam
0 – 5 mm = 15% = 15%/87% * 90 Ton/jam = 15.52 Ton/jam

Secondary Crusher
Agregat yang dipecah adalah ukuran 40 – 80 mm, sejumlah 36.21 Ton/jam
Jenis pemecah dipilih : Cone Crusher
Kapasitas 40 ton/jam pada setting 20 mm, undersize percentage diambil 75%, dari
setting pemilihan undersize 75 % ditemukan garis grafik pada sieve analysis produk
Cone Crusher garis C (yang terdekat dengan titik potongnya).
Ukuran Agregat yang dihasilkan adalah ukuran 0 – 5 mm dan 5 – 20 mm
Produksi agregat dari secondary :
5 – 20 mm = 78% - 13% = 65% = 65%/78% * 36.21 = 30,17 Ton/jam

38 dari 37
Manual Pengoperasian

0 – 5 mm = 13% = 13%/78% * 36.21 = 6.04 Ton/jam


Tertierry Crusher
Agregat yang dipecah adalah ukuran 20 – 40 mm produksi dari Primary crusher
sejumlah 20.69 Ton/jam, jenis pemecah yang dipilih Cone Crusher kapasitas 25
ton/jam pada seting 2 mm undersize persentage 75%
Garis grafik adalah garis C
Ukuran agregat yang dihasilkan adalah ukuran 0 – 5 mm , 5 -20 mm.

Produksi agregat dari tertierry :


5 – 20 mm = 78% - 13% = 65% = 65%/78% * 20,69 = 17,24 Ton/jam
0 – 5 mm = 13% = 13%/78% * 20,69 = 3,45 Ton/jam

Total produksi agregat :


Ukuran 5 – 20 mm = 17,58 + 30,17 + 17.24 = 64,99 Ton/jam
Ukuran 0 – 5 mm = 15,52 + 6.04 + 3,45 = 25,01 Ton/jam

Catatan :
Untuk memperbesar produksi agregat halus ( 0 – 5 mm ) dapat diperoleh dengan
pemecahan kembali agregat 5 – 20 mm memakai Impact Crusher kapasitas + 65
ton/jam.
Untuk memperoleh agregat yang lebih kecil bisa dicapai cara mempercepat putaran
palunya.
Alternatif yang lebih baik adalah secondary dan tertiery crusher diganti dengan
Impact Crusher dengan fungsi yang tetap sebagai secondary dan tertiery crusher.

39 dari 37
Manual Pengoperasian

40 dari 37
Manual Pengoperasian

41 dari 37
Manual Pengoperasian

Bibliografi

Bahan Bacaan dan Refensi Analisis Harga Satuan SRRP, Januari 2003 (Modul 1, 2, 3,
dan 4).
Bina Marga, No. 028/T/BM/1995. Panduan Analisis Harga Satuan
Brochures / Leaflets Produk KOMATSU, SAKAI
Caterpillar Performance Handbook Edition 34, October 2003
Data Spesifikasi Teknik dari Nissan (Astra International)
Data Spesifikasi Teknik dari PT. Bukaka untuk AMP.

Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen PUTL, No. 02/ST/BM/73. Standarisasi


Analisis Biaya Pembangunan Jalan dan Jembatan, Bagian III,
Laporan Akhir, Pekerjaan Pengembangan Panduan Analisis Harga Satuan Paket D-8.
Leaflets / Brochures Data Spesifikasi Peralatan AMP, Stone Crusher dari PT. Rutraindo
Leaflets / Brochures Data Spesifikasi Peralatan Produk dari WIRTGEN, HAMM dan
VOGELE
Mc Graw-Hill tahun 2006. Construction Planning, Equipment, and Methods, Peurefoy-
Scheknayder-Shapira seventh Edition.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No : 43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi
Pusat Litbang Jaan dan Jembatan (2006). Laporan Akhir Penelitian dan Pengembangan
Metode Penetapan Harga Satuan Bidang Jalan Tahun 2006.
Robert L. Peurifoy and Garold D. Oberlender. Estimating Construction Costs, Fifth edition,
Penerbit Mc. Graw Hill, tahun 2004
Specifications and Application Handbook Edition 15, KOMATSU 1993
Specifications and Application Handbook Edition 17, KOMATSU 1996
Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan Tahun 2005.
Tata Cara Pemasangan CMP dari Bakrie

42 dari 37

You might also like