Professional Documents
Culture Documents
1 BAB 4
METODE PENELITIAN
desain kelompok kontrol hanya post test untuk mengetahui efek pemberian
salep povidone iodine 10% dan salep ekstrak kunyit (Curcuma domestica,
selesai.
1.3.1 Populasi
1.3.2 Sampel
(Rattus novergicus) strain wistar dewasa sebagai hewan coba yang sesuai
Keterangan:
k = kelompok perlakuan
Maka:
= 10/3 + 1
= 4 ekor/ kelompok
= 20/3 + 1
= 8 ekor/ kelompok
=4x3
= 12
=8x3
= 24
29
Jadi untuk total sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 12-24
ekor tikus dengan tiap kelompoknya terdiri dari 4-8 ekor tikus. Karena
kelompok diisi 8 ekor tikus sehingga total sampel penelitian ini adalah 24
ekor tikus.
jantan strain wistar (Rattus norvegicus) sebagai hewan coba yang telah
domestica, Val).
Jumlah sel fibroblast luka sayat pada tikus jantan putih (Rattus
2. Salep ekstrak kunyit : kunyit yang diambil rimpang kunyit yang terdapat
memiliki satu inti atau lebih, bersifat basofilik, dan tercat ungu pada
2015).
a. Kandang tikus.
a. Scalpel steril.
b. Pisau cukur.
c. Penggaris.
d. Alkohol 70%.
e. Akuades.
f. Lidokain.
g. Transparent dressing.
32
a. Kapas.
b. Sarung tangan.
d. Spuit 3 cc.
e. Kamera digital.
f. Mikroskop cahaya.
g. Object glass.
h. Cover glass.
14 hari.
14 hari.
c. Hewan coba.
pengecatan HE.
(BNF) 10 %.
1. Proses Adaptasi
2. Anestesi
dan vaselin album ke dalam cawan porselen yang telah dilapisi kain
2016).
6. Identifikasi Fibroblast
satu inti atau lebih, bersifat basofilik, dan tercat ungu pada
Gambar 4.1
Alur Penelitian
36
dan ekstrak salep kunyit terhadap luka tikus pada masing–masing kelompok
data (data bersifat normal jika sig > 0,05) sebelum uji ANOVA. Apabila
Kruskal Wallis.
varian dari data-data yang diperoleh (data bersifat homogen jika sig >
0,05).
diberikan povidone iodine 10% dan ekstrak salep kunyit. Hasil uji
< 0.05
untuk mengetahui varian data sama atau berbeda. Jika varian data