You are on page 1of 35

DUNIA RIG

JUMAT, 03 JUNI 2016

sistem tenaga rig (power system )


SISTEM TENAGA

Sebagian besar sistem tenaga dibutuhkan pada dua sistem utama pemboran yaitu untuk pengangkatan
(Hoisting System), dan sirkulasi lumpur pemboran (Circulation System) selain itu juga digunakan untuk
sistem penerangan disekitar lokasi pemboran. Total tenaga yang dibutuhkan pada sebuah rig pemboran
secara umum berkisar dari 1000 – 3000Hp untuk driling dan 350 - 500 HP untuk work over.

Karakteristik performance dari sistem tenaga secara umum dinyatakan dengan Output Horse Power,
torsi (torque) dan konsumsi bahan bakar (fuel consumption) untuk berbagai kecepatan mesin.
Tenaga yang dihasilkan dari prime mover atau power system (output horse power) dihasilkan dari
Angular Velocity (ω) dan Torsi (T).
P = ω.T

Sistim tenaga dalam suatu operasi pemboran terdiri dari dua sub komponen utama, yaitu :

Sebuah rig, tergantung ukurannya, integritas system, dan total kedalaman yang dapat dibor akan
memiliki satu atau lebih prime mover. Rig besar memiliki tiga atau empat prime mover yang dirangkai
menjadi satu dan disebut engine generator packages yang dapat membangkitkan sekitar 3000 atau lebih
horsepower kemudian dikirimkan ke bagian komponen rig yang lain untuk keperluan operasional.

4.1 POWER SUPPLY EQUIPMENT


Tenaga yang dibutuhkan pada suatu operasi pemboran dihasilkan oleh mesin-mesin besar, yang dikenal
dengan “prime mover unit” (penggerak utama).
Proses pembangkitan listrik di rig menggunakan mesin internal combustion diesel sebagai sumber
tenaga utama atau prime mover. Pada mesin ini, panas kompresi memanaskan campuran antara bahan
bakar dan udara di dalam mesin.

4.2 DISTRIBUTION (TRANSMISSION) EQUIPMENT


Berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan tenaga dari
penggerak utama, yang diperlukan untuk suatu operasi pemboran. Sistim distribusi (transmisi) yang
biasa digunakan ada dua macam, yaitu sistim transmisi mekanis dan sistim transmisi listrik (electric).
Rig tidak akan berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Oleh sebab
itu diusahakan tenaga yang hilang karena adanya transmisi atau distribusi tersebut dikurangi sekecil
mungkin, sehingga kerja mesin akan lebih efisien.

Power Transmission

 Electrical Transmission : Metode yang digunakan paling sering saat ini. Mesin diesel, pada rig darat
terletak pada ground level beberapa jauh dari rig, mengontrol alternators besar. Alternator
memproduksi listrik tegangan AC yang dikirimkan melalui kabel ke electric switch dan control gear.
Dari sini, sebagian besar diubah menjadi listrik tegangan DC kemudian dikirimkan melalui kabel ke
electric motor yang terpasang langsung pada peralatan operasional. (gw gag harus jelasin lagi kan
apa itu AC dan apa itu DC, hahaha buka buku SMP mu anak muda !!). System ini memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan mechanical system karena meniadakan semua berat, compund
yang rumit dan chain drive. Juga, mesinnya bisa ditempatkan jauh dari rig floor sehingga suara
bising mesin berkurang.

 Mechanical Transmission : metode yang ditemukan pada sebagian besar rig kecil atau rig model
lama. Tenaga yang dihasilkan ditransmisikan melalui serangkaian belts, chains, pulley, sockets,
hydraulic couplings, torque conventers dan gears. Rangkain chain dan pulley ini dikenal sebagai
compound karena menghubungkan beberapa mesin bersama-sama sehingga mesin-mesin tersebut
dapat digunakan sekaligus. Compound selanjutnya mengirimkan tenaga melalui chain drive
tambahan ke hoisting dan lifting equipment.
Beberapa letak prime mover yang umum adalah sebagai berikut :
§ di bawah rig
§ di atas lantai bor
§ di samping atau di sisi rig, baik di atas tanah maupun di atas lantai bor pada struktur yang terpisah.
§ jauh dari rig

Sedangkan jumlah mesin yang biasa digunakan adalah :


a) Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga mesin.
b) Empat, untuk pemboran yang lebih dalam menggunakan tenaga yang lebih besar sehingga mesin
yang diperlukan empat buah.

Jenis mesin yang digunakan :


a. Diesel compression engines.
b. Gas (spark ignition) engines

1.3. SISTEM TRANSMISI (DIstribusi Tenaga)


Rig dapat berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang didistribusikan dapat mencukupi semua
kebutuhan tenaga yang dibutuhkan. Sebagian besar tenaga yang dihasilkan didistribusikan ke drawwork,
rotary table, dan mud pump. Disamping itu perlu untuk penerangan, rig instrument (driller’s console),
serta air conditioners.
Tenaga transmisi dihasilkan oleh satu atau lebih mesin harus diteruskan ke komponen utama rig yaitu
hoisting, rotating dan circulation system. Sistem-sistem di atas dapat ditunjukkan pada Tabel 1.2.
Sistem transmisi yang digunakan untuk distribusi tenaga dalam suatu operasi pemboran ada dua jenis
yaitu sistem mekanik (mechanical power transmission) dan sistem listrik (electrical power transmission).

Sistem dan Komponen Operasi Pemboran

Sistem Utama Komponen


Sistem Pengangkatan Drawwork
Sistem Pemutar Rotary Table
Sistem Lumpur Mud Pump

1.3.1. Mechanical Power Transmission


Dalam proses distribusi tenaga dengan menggunakan sistem transmisi mekanik, maka tenaga yang
dihasilkan oleh mesin diteruskan secara mekanis.
Proses transmisi yang terjadi adalah sebagai berikut :
 Tenaga yang dihasilkan oleh Prime Mover harus diteruskan dan dihubungkan bersama-sama
dengan mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang diinginkan. Hal ini dilakukan
dengan hidraulic coupling (torque converter) yang dihubungkan bersama-sama.
 Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate sproket chain linking (sistem rantai) yang secara
fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang membutuhkan tenaga. Sistem ini sekarang banyak
digantikan oleh tenaga listrik.

1.3.2. Electric Power Transmission


Tenaga listrik yang biasa digunakan dihasilkan dari tenaga diesel (diesel electrik). Pada sistem transimisi
dengan diesel listrik, mesin diesel digunakan tenaga listrik dari generator listrik yang di depan block.
Generator menghasilkan arus listrik, yang kemudian dialirkan melalui kabel ke suatu “control unit”. Dari
unit pengontrol tersebut tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik yang langsung
dihubungkan ke sistem peralatan yang membutuhkan tenaga.
Keuntungan distribusi tenaga dengan menggunakan electric power transmission antara lain adalah :

 Lebih fleksibel, terutama mengenai peletakan,


 Tidak memerlukan rantai (sabuk) penghubung,
 Bentuknya lebih kompak dan portable.

Dalam melaksanakan suatu operasi pemboran sistem putar di perlukan kebutuhan tenaga yang tidak
sedikit, yang pada umumnya disuplay oleh suatu penggerak utama yang disebut “prime mover“. Jenis
dan jumlah dari penggerak utama yang akan digunakan ditentukan berdasarkan pada besarnya jumlah
tenaga yang diperlukan, yang dipengaruhi oleh casing program yang telah disusun dan kedalaman
sumur.
Untuk meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh prime mover, diperlukan suatu sistem penyalur (sistem
transmisi) yang berfungsi untuk mendistribusikan tenaga tersebut. Sistem transimisi yang dikenal ada
dua jenis yaitu sistem mekanik (mechanical power transmission) dan sistem listrik (electric power
transmission). Pada dasarnya penggunaan mechanical power transmission maupun electric power
transmission adalah sama, yaitu untuk mendistribusikan tenaga dari pembangkit ke sistem peralatan
yang membutuhkannya dalam suatu operasi pemboran. Akan tetapi electric power transmission lebih
banyak diminati, karena kemudahan-kemudahan yang ditawarkan terutama yang berhubungan dengan
perawatan, pengoperasian, peletakan serta dari dimensinya.
Perencanaan sistem tenaga, baik itu sistem pembangkit maupun sistem transmisi harus optimum,
karena sistem peralatan dalam operasi pemboran tidak akan dapat berfungsi dengan baik jika tenaga
yang diperoleh tidak mencukupi ataupun distribusi tenaganya tidak maksimal.

ref : https://ngelmumigas.wordpress.com/2013/08/12/sistem-tenaga-power-system/
http://dickalive.blogspot.co.id/2011_07_01_archive.html

Diposting oleh RIKI ZENFIORA di 23.25 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

MINGGU, 15 MEI 2016

SIRKULASI SISTEM (CIRCULATING SYSTEM)

3.SIRKULASI SISTEM (CIRCULATING SYSTEM)

Sistem ini berfungsi sebagai sistem pengalir atau tempat aliran lumpur (fluida) yang dibutuhkan selama
proses pengerjaan sumur.
1) Fluida / Lumpur Pemboran (Drilling Fluid)
Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan dari beberapa
komponen yang dapat terdiri dari : air (tawar atau asin), minyak, tanah
liat (clay), bahan-bahan kimia, gas, udara, busa maupun detergent. Di
lapangan fluida dikenal sebagai "lumpur" (mud).
Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting serta sangat
menentukan dalam mendukung kesuksesan suatu operasi pemboran.
Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran
sangat tergantung pada kinerja lumpur pemboran. Fungsi lumpur
dalam suatu operasi pemboran antara lain adalah sebagai berikut :

1. Mengangkat cutting ke permukaan.


2. Mendinginkan dan melumasi bit dan drill string.
3. Memberi dinding lubang bor dengan mud cake.
4. Mengontrol tekanan formasi.
5. Membawa cutting dan material-material pemberat pada suspensi bila
sirkulasi lumpur dihentikan sementara.
6. Memberikan hydraulic horse power pada bit untuk membersihkan serbuk
bor (cutting) dari dasar lubang bor dan melepaskan pasir dan cutting
dipermukaan.
7. Menahan sebagian berat drill pipe dan cutting (bouyancy efect).
8. Mengurangi effek negatif pada formasi.
9. Mendapatkan informasi (mud log, sampel log).
10. Media logging.

1.a. Komposisi lumpur pemboran.


Komposisi lumpur pemboran ditentukan oleh kondisi lubang bor dan
jenis formasi yang ditembus oleh mata bor. Ada dua hal penting
dalam penentuan komposisi lumpur pemboran, yaitu :
 Semakin ringan dan encer suatu lumpur pemboran, semakin
besar laju penembusannya.
 Semakin berat dan kental suatu lumpur pemboran, semakin
mudah untuk mengontrol kondisi dibawah permukaan separti
masuknnya fluida formasi bertekanan tinggi (dikenal sebagai
"kick"). Bila keadaan ini tidak dapat diatasi maka akan
menyebabkan semburan liar (blowout).

1.b. Jenis Lumpur Pemboran


Penentuan lumpur pemboran yang digunakan dalam suatu operasi
pemboran didasarkan pada kondisi bawah permukaan dari formasi
yang sedang ditembus. Fluida pemboran yang umum digunakan
dalam suatu operasi pemboran dapat digolongkan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1. Water - based mud
2. Oil - based mud
3. Air or Gas - based mud
a. Water-Base Mud
Pada lumpur pemboran jenis water-base mud, zat komponen yang
paling banyak digunakan adalah water base mud (kurang lebih 80%).
Komposisi lumpur ini terdiri dari air tawar atau air asin, clay dan
chemical additives. Komposisi ini ditentukan oleh kondisi lubang bor.
Pedoman operasional dalam pembuatan water base mud secara
umum adalah sebagai berikut :

 Surface drilling operasional, digunakan lumpur biasa (natural


mud) dengan sedikit additive paling banyak digunakan.
 Hard subsurface drilling operations, bila menembus formasi keras
(porositas rendah) digunakan lumpur encer.
 Soft subsurface drilling operations, bila menembus formasi
bertekanan tinggi (porositas tinggi), digunakan lumpur berat.
Water based mud merupakan jenis lumpur yang paling umum
digunakan karena murah, mudah penggunaanya dan membentuk
"filter cake" (kerak lumpur) yang berguna untuk lubang bor dari
bahaya gugurnya dinding lubang bor.

b. Oil - Based Mud


Digunakan pada pemboran dalam, hot holes, formasi shale, dan
sebagainya. Lumpur ini lebih mahal, tetapi akan mengurangi
terjadinya proses pengaratan (korosi) yang dapat mengakibatkan
kerusakan fatal pada rangkaian pipa bor.
c. Air or Gas - Based Mud
Keuntungan dari lumpur jenis ini terutama adalah dapat
menghasilkan laju pemboran yang lebih besar. Karena digunakan
kompressor, kebutuhan peralatan dan ruang lebih sedikit.

2) Tempat Persiapan (Preparation Area)


Terletak pada tempat dimulainya sistem sirkulasi. Tempat persiapan
lumpur pemboran terdiri dari peralatan-peralatan yang diatur untuk
memberikan fasilitas persiapan atau “treatment” lumpur bor. Tempat
persiapan ini meliputi Mud House, Steel Mud Pits/Tanks, Mixing
Hopper, Chemical Mixing Barrel, Bulk Mud Storage Bins, Water Tank,
dan Reserve Pits.
2.a. Mud house
Merupakan gudang untuk menyimpan additives.

2.b. Steel mud pits/tanks


Merupakan bak penampung lumpur di permukaan yang terbuat dari
baja.

2.c. Mixing hopper


Mixing Hopper adalah peralatan yang bentuknya menyerupai corong.
Melalui corong ini, additives padat ditambahkan ke dalam zat cair
pengeboran pada waktu perawatan di dalam kolam lumpur. kemudian
lumpur yang sudah dicampur additive ini digunakan untuk
disirkulasikan. Mixing Hopper terletak di dekat rig.
Mixing Hopper, via www.prlog.org

2.d. Chemical mixing barrel


Merupakan peralatan untuk menambahkan bahan-bahan kimia
(Chemicals) ke dalam lumpur

2.e. Bulk mud storage bins


Merupakan bin yang berukuran besar digunakan untuk menambah
additives dalam jumlah banyak.

2.f. Water tank


Merupakan tangki penyimpan air yang digunakan pada tempat
persiapan lumpur dan persiapan kegiatan pemboran. Water tank
umumnya terletak di samping rig, bisa juga ditempat lain tergantung
kondisi lapangan.

Water Tank, via www.hlpetro.com


2.g. Reserve Pit
Merupakan kolam yang besar digunakan untuk menyimpan kelebihan
lumpur.

3) Peralatan Sirkulasi (Circulation Equipments)


Peralatan sirkulasi merupakan komponen utama dalam sistem
sirkulasi. Peralatan ini mengalirkan lumpur pemboran dari peralatan
sirkulasi, turun ke rangkaian pipa bor dan naik ke annulus
mengangkat serbuk bor ke permukaan menuju conditioning area
sebelum kembali ke mud pits untuk sirkulasi kembali. Peralatan ini
ditempatkan pada tempat yang strategis disekitar rig. Peralatan
sirkulasi terdiri dari beberapa komponen khusus, yaitu :
3.a. Mud Pit
Mud pit terletak sebisa mungkin di dekat rig, atau tergantung pada
kondisi dan luas area pemboran. Fungsi mud pit adalah sebagai
tempat penyimpanan lumpur atau air (untuk pemboran panasbumi)
dalam kegiatan pemboran. Air atau lumpur yang terdapat di mud pit
akan di pompa oleh mud pump dan melewati berbagai peralatan pada
sistem sirkulasi untuk kemudian kembali lagi ke mud pit.

Mud Pit

3.b. Mud Pump


Mud pump terletak di dekat rig, berfungsi untuk memompakan lumpur
pemboran yang bertekanan tinggi ke pipa penyalur lumpur hingga ke
sistem sirkulasi.

Mud Pumps, via www.osha.gov

3.c. Pump Discharge and Return Lines


3.d. Stand Pipe
Stand pipe adalah suatu pipa baja yang dijepit secara vertikal di
samping derrick, dan menghubungkan pipa-pipa sirkulasi dengan
selang pemutar (kelly house). Selang pemutar ini disambung pada
gooseneck penyambung pada stand pipe. Selang pemutar ini
memindahkan lumpur pemboran ke swivel dean kemudian disalurkan
ke bawah ke dalam drillstring. Stand pipe ini memungkinkan swivel
dan selang pemutar untuk bergerak vertikal ke atas atau ke bawah.

Stand Pipe, via www.osha.gov

3.e. Rotary Hose

3.f. Special pumps and agitators

3.g. Steel mud pits/tanks

4) Conditioning Area
Ditempatkan di dekat rig. Area ini terdiri dari peralatan-peralatan
khusus yang digunakan untuk “Clean up” (pembersihan) lumpur bor
setelah keluar dari lubang bor. Fungsi utama peralatan-peralatan ini
adalah untuk membersihkan lumpur bor dari serbuk bor (cutting) dan
gas-gas yang terikut. Dua metode pokok untuk memisahkan cutting
dan gas dari dalam lumpur bor, yaitu :

1. Menggunakan prinsip gravitasi, dimana lumpur dialirkan melalui


shale shaker dan settling tanks
2. Secara mekanik, dimana peralatan-peralatan khusus yang
dipasang pada mud pits dapat memisahkan lumpur dan gas.

Peralatan-peralatan Conditioning Area antara lain Settling Tanks,


Mud-Gas Separator, Shale Shaker, Degasser, Desander, dan Desilter.
4.a. Settling tanks
Merupakan bak terbuat dari baja digunakan untuk menampung
lumpur bor selama conditioning.

4.b. Reserve Pits


Merupakan kolom besar yang digunakan untuk menampung cutting
dari dalam lubang bor dan kadang-kadang untuk menampung
kelebihan lumpur bor.
4.c. Mud-Gas Separator
Mud-Gas Separator merupakan alat Conditioning Area pertama dalam
sistem sirkulasi. Fungsi alat ini adalah memisahkan gas yang terlarut
dalam lumpur bor dalam jumlah yang besar, biasanya digunakan saat
terjadi kick. Mud-gas separator ini terletak di samping rig, "satu
komplek" dengan peralatan conditioning area yang lain.
Mud-Gas Separator, via gnsolidscontrol.blog.com

4.d. Shale Shaker


Merupakan peralatan pemisah cutting dan bagian-bagian dari lapisan
tanah berukuran besar dari dalam lubang yang dibawa oleh lumpur
bor. Fluida pemboran yang melewati shale shaker ini akan melalui
saringan-saringan yang bergetar yang memisahkan cutting-cutting
yang tidak digunakan. Sama seperti mud-gas separator, shale shaker
terletak bersamaan dengan peralatan conditioning area yang lainnya.
4.e. Desander
Merupakan peralatan yang memisahkan butir-butir pasir dari lumpur
bor yang tidak tersaring ketika melewati shale shaker. Prinsip
kerjanya adalah memaksa masuk fluida pemboran dengan tekanan tinggi
melalui silinder, kemudian bagian-bagian yang berat dikeluarkan oleh tenaga
sentrifugal dan dibuang melalui dasar silinder. Desander terletak di samping
shale shaker di conditioning area.

Desander, via www.derrickequipment.com

4.f. Desilter
Merupakan peralatan yang memisahkan partikel-partikel cutting yang
berukuran paling halus dari lumpur bor.

Desilter, via www.osha.gov


4.g. Degasser
Merupakan peralatan yang secara kontinue memisahkan gas terlarut
dari lumpur bor.

Degasser

Peralatan Lain :
1. Trip Tank dan Swab tank
Trip tank merupakan tempat penampungan fluida pemboran yang
bersifat sementara. Fluida pemboran yang sudah disirkulasikan
ditampung di tempat ini untuk kemudian disirkulasika kembali agar
bersih dari cutting dan gas. Trip tank juga bisa menjadi media awal
untuk mengetahui gejala/masalah pemboran.
Sedangkan pada rig service swab tank merupakan tempat
penampungan sementara untuk hasil fluida dari dalam sumur selama
dalam proses Swab.

Trip Tank

2. Mud Agigator

Mud agigator berfungsi untuk mengaduk lumpur yang terletak di trip


tank. Lumpur bor yang tersimpan sementara di trip tank akan diaduk
terlebih dahulu sebelum disirkulasikan.

Mud Agigator

sumber :

http://naldoleum.blogspot.co.id/2014/01/drilling-rig-sistem-
sirkulasi.html
http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-sirkulasi-
circulating-system.html
Diposting oleh RIKI ZENFIORA di 21.58 1 komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SYSTEM TENAGA PUTAR PADA ALAT PENGEBORAN


2. ROTATING SYSTEM.

fungsi penggunaan dan pemanfaatan (rotating system) adalah untuk memberikan puataran pada
rangkaian pipa bor dan juga memberikan beratan pada pahat dalam mengebor suatu formasi. Putaran
bersumber dari putaran rotary table (apabila menggunakan Kelly) atau dari putaran motor pada top drive.
Besarnya putaran yang diinginkan biasanya disebut dengan Rotation Per Minutes (RPM). Besarnya
beban rangkaian pemboran akan memberikan beratan yang berguna untuk membantu mata bor dalam
pemecahan batuan pada saat operasi pengeboran berlangsung. Beban ini sering dinamakan denga
Weight On Bit (WOB). Dengan kombinasi RPM dan WOB yang tepat akan menghasilkan kecepatan
pengeboran yang optimum (Rate of Penetration optimum).
Sistem putar (rotating system)

Komponen utama dari sistem angkat (rotating system) antara lain :

1. Swivel
2. Peralatan putar (Rotating Equipment)
3. Rangkaian pengeboran (Drill Stem)
4. Mata bor (Bit)
Susunan dari komponen sistem angkat (rotating system) dapat dilihat pada gambar diatas.

1. Swivel
Alat ini terpasang pada ujung teratas rangkaian pipa bor dan terhubung langsung dengan sistem
angkat (hoisting system) dan juga sistem sirkulasi (circulating system). Alat ini berfungsi untuk :

 Memberikan kebebasan kepada rangkaian pipa bor untuk berputar.


 Sebagai penghubung antara rotary hose dengan kelly sehinggamemungkinkan lumpur bor untuk
sirkulasi tanpa mengalami kebocoran.
 Menghubungkan drill stem ke sistem pengangkat.Swivel dikaitkan ke hook dan travelling block
melalui swivel bail. Swivel harus mampu menahan beban berat drill stem selama operasi
pengeboran dan ditambah beban tarikan (over pull) bila drill stem terjepit dan lain-lain.
 Memungkinkan sistem putar (rotary system) memutar batang bor (drill stem). Body/Housing swivel
tidak berputar tetapi menahan swivel stem yang berhubungan dengan kelly dan drill stem
dibawahnya. Badan swivel memiliki unit-unit (bearing) yang menahan dan mengatur gerakan
swivel, dihubungkan dengan kelly dan drill stem yang diputar oleh meja putar 35 – 200 RPM.
 Mengalirkanlumpur bor tekanan tinggi ke drill stem tanpa kebocoran. Lumpur yang bertekanan dari
rotary hose, melewati swivel goose neck, wash pipe asembly dan swivel stem lalu masuk ke kelly
dan drill stem dibawahnya.

Swivel
Bagian-bagian dari swivel ini terdiri dari :bail, gooseneck, washpipe assembly, bonnet, housing,
rotating swivel stem dan pin. Pada Top drive, swivel terpasang menjadi satu dengan top drivenya. Swivel
ini dapat dilihat pada gambar diatas.
.
2. Peralatan putar (rotating equipment)
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk memberikan putaran pada rangkaian pengeboran. Putaran
yang dihasilkan memiliki kekuatan yang sangat besar agar mampu memutar rangkaian pengeboran yang
panjang. Beberapa fungsi dari peralatan putar (rotating equipment) antara lain :

 Memutar batang bor selama operasi-operasi pemboran.


 Menahan dan menggantung batang bor atau pipa lainnya dengan slip-slip atau melepas pipa dari
rangkaian pipa bor putar (rotary slip) sewaktu menambah atau melepas pipa dari rangkaian pipa
bor.

Peralatan putar (rotating equipment) terdiri dari : Rotary table, Master Bushing, Kelly bushing, Rotary
slips, Insert bowl/slip bowl, Make up dan break out tong, Kelly spiner.
a. Rotary table (meja putar), dipasang diatas lantai bor di dalamnya terdapat master bushing. Pada
master bushing terdapat box yang dimasuki oleh pin dari kelly bushing. Sehingga bila rotary table
berputar, master bushing berputar, dan kelly bushing akan berputar. Gambaran rotary table, dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Rotary table
Alat ini dipasang pada lantai bor dan posisi tegak lurus dengan traveling block. Bagian tengah dari
rotary table terdapat lubang, dan master bushing dipasang di dalamnya. Rotary table harus dibersihkan
dari lumpur yang tercecer, agar operator lantai bor tidak terpeleset pada waktu bekerja di lantai bor.
Pembersihannya dilakukan dengan semprotan air. Ukuran dan kapasitas beban rotary table berkisar
antara 100 sampai 600 ton. Kecepatan putaran pengeboran berkisar antara 35 sampai 200 putaran
permenit searah jarum jam. Kecepatan diatur oleh Driller, tergantung pada tipe mata bor yang dipakai
dan lapisan yang ditembus. Sistem penyaluran tenaga ke meja putar melalui dua cara yaitu :
- Melalui rantai penggerak ke “Drawwork”, meja pemutar digerakkan dengan sistem transmisi rantai,
yang digerakkan oleh gigi gear (sprocket) di drawwork. Dapat dilihat pada gambar dibawah.

Rotary table dengan penggerak drawwork


-Hubungan langsung dengan penggerak mula (prime mover independent drive). Dapat dilihat pada
Gambar dibawah.

Rotary table dengan penggerak primeover


b. Master bushing (bantalan utama) adalah alat yang dapat dilepasdan diganti dengan ukuran yang
sesuai dengan lubang pada meja pemutar dan kebutuhan operasi. Alat ini menjadi tempat kedudukan
salah satu dari dua alat-alat perlengkapan pemutar yaitu kelly bushing atau rotary slip. Kelly dimasukkan
melalui bantalan kelly, bantalan utama dan meja putar. Kemudian tenaga putar (gerakan berputar)
diteruskan dari meja pemutar ke kelly dan batang bor dibawahnya. Apabila slips pemutar dimasukkan
kedalam bantalan utama, akan dapat dipakai untuk menggantung batang bor pada saat penambahan atau
pengurangan bagian-bagian dari batang bor. Dapat menahan karena memiliki gigi-gigi yang tajam dan
bentuk yang tirus (dies). Rotary slips disisipkan kedalam bantalan utama sekeliling batang bor sehingga
batang bor tergantung bebas didalam sumur bor. Ada dua tipe dasar dari master bushing (bantalan
utama), yaitu : tipe utuh (solid) dan tipe dua bagian atau tipe terbelah (split).

Master bushing tipe solid

Master bushing tipe split


c. Kelly bushing ini adalah alat yang dipasang masuk ke dalam master bushing untuk menyalurkan gaya
putar pada kelly dan batang bor sewaktu mengebor sumur bor (lubang). Lubang pada kelly bushing ini
berbentuk sama dengan bentuk kelly yang dipakai persegi, segitiga atau segi enam. Ada dua tipe dasar
dari bantalan-bantalan kelly :
- Pin Drive : Mempunyai empat pin yang dimasukkan kedalam bagian atas dari master bushing.
- Square Drive : Mempunyai penggerak tunggal berbentuk segi empat yang dimasukkan kedalam master
bushing.

Kelly bushing
d. Rotary slip adalah alat untuk menggantung rangkaian pengeboran pada rotary table disaat Kelly
dilepas, untuk menambah drillpipe yang baru. Rotary slip juga digunakan untuk menggantung rangkaian
pengeboran pada rotary table di saat mencabut rangkaian pengeboran dari lubang. Rotary slip
memegang tool joint drill pipe saat digantung pada rotary table. Dies dari rotary slip menggigit tool joint
drill pipe. Sebelum digunakan dies dari rotary hose harus dibersihkan dari pasir, dan diperiksa
kondisinya.

Rotary slip
e. Slip Bowl adalah bantalan pengisi dari logam yang diletakkan didalam master bushing untuk mengatur
atau menyesuaikan ukuran pipa dan slip yang dipakai yang berubah-ubah menurut keperluannya.

Slip bowl
f. Safety clamp digunakan saat menahan drill collar, dimana drill collar yang tidak punya tool joint. Untuk
menahan/menggantungkan drill collar, rotary slip harus dibantu dengan safety clamp yang dipasang di
atasnya.

Safety clamp
g. Rotary tong adalah kunci-kunci besar yang digantung diatas lantai rig dekat meja putar, yang dipasang
pada bagian-bagian dari batang bor, baik untuk menyambung maupun melepas sambungan. Kunci
tersebut adalah break out tong atau lead tong dan make up tong atau back up tong.
Rotary tong
h. Kelly spinner di pasang pada bagian bawah dari swivel stem. Alat ini dipakai untuk menyambung kelly
dengan pipa bor secara cepat di dalam rat hole (lubang tempat menyimpan dan memasang atau
membongkar rangkaian pipa).

Kelly spinner
Top drive drilling system merupakan sistem pemboran dengan memutar drill stem mempergunakan
pemutar yang dipasang langsung dibawah swivel dan pemutar tersebut bergerak naik turun mengikuti
gerakan traveling block. Dengan sistem ini, kelly bushing dan kelly tidak diperlukan karena drill stem
diputar langsung dengan drilling motor assembly yang digantung di traveling block. Kontruksi dari top
drive ini terdiri dari:
a. standard rotary swivel
b. Drilling motor assembly
c. Guide dolly system assembly
d. Pipe handler assembly

Top drive

3. Rangkaian pengeboran (drill stem)


Merupakan serangkaian pipa yang saling tersambung mulai dari terhubung dengan swivel sampai
dengan mata bor. Adapun fungsi dari rangkaian pengeboran (drill stem) atau biasa disebut drillstring
antara lain :
- Menurunkan dan menaikkan mata bor.
- Memberikan beban pada mata bor untuk penembusan/pemecahan batuan.
- Menyalurkan dan meneruskan gaya putar ke mata bor.
- Menyalurkan lumpur bor (cairan pemboran) bertekanan tinggike mata bor.
Peralatan-peralatan yang termasuk rangkaianpengeboran (drill stem)terdiri dari : Kelly (pipa segi), Upper
kelly cock dan lower kelly cock, Kelly saver sub ( sambungan penghemat pipa segi ), Drill pipe, Drill
collar, Spesialized down hole tools.
a. Kelly, merupakan rangkaian pipa bor yang berbentuk irisan segiempat, segitiga, dan segienam. Kelly
ini dapat dimasukkan ke dalam Kelly bushing. Jika tidak dipergunakan, misal pada saat mencabut string,
maka Kelly dapat dimasukkan dalam rat-hole di lantai bor. Kelly merupakan bagian tunggal yang paling
panjang di antarabagian batang bor. Panjangnya total sekitar 40 ft, tapi ada juga yang 43, 46, dan 54 ft.
Kelly harus lebih panjang dari setiap satu single pipa bor (yang kira – kira 30 ft panjangnya) karena pada
waktu penambahan joint (Batangan) pipa bor, kita harus menaikan pipa ini sampai tingginya mencapai
sebagian dari Kelly, di atas pemutar. Hal ini untuk menyediakan cukup tempat untuk mengebor ke bawah
pipa yang baru tersebut.

Kelly
b. Upper Kelly Cock Merupakan suatu valve yang dipasang antara swivel dan Kelly. Fungsi utamanya
(pada saat tertutup) adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tekanan dari lubang bor yang bertekanan
tinggi.
c. Lower Kelly Cock Adalah suatu keran yang terletak diantara kelly dan kelly saver sub, tugas utamanya
untuk menutup lubang dalam pipa agar tidak ada semburan dari dalam pipa bila ada tekanan dari sumur
atau dapat pula untuk menahan lumpur dari kelly sewaktu melaksanakan penyambungan, sehingga
terhindar lumpur tumpah tercecer.
d. Kelly saver sub ditempatkan diantara kelly dan drillstring, Sub ini digunakan untuk memperpanjang
umur kelly sehingga menghindari ulir bagian bawah cepat aus/rusak. Saver sub ini memberikan
sambungan antara pin end dari kelly dengan box end pada drillstring, sub ini dikorbankan agar cepat
rusak.
Perlengkapan kelly
e. Drillpipe, merupakan bagian rangkaian pipa bor yang terpanjang untuk mencapai kedalaman lubang
bor yang diinginkan. Fungsi utama drill pipe adalah untuk :
- Menghubungkan Kelly dengan drill collar dan mata bor di dasar lubang bor.
- Memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam.
- Memungkinkan naik-turunnya mata bor.
- Meneruskan putaran dari meja putar ke meja bor.
- Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.

Drill pipe
Drill pipe memiliki beberapa jenis rancangan yaitu Upset dan Non Upset untuk lebih jelas mengenai
daftar ukuran dan jenis dari DP dapat dilihat dari tabel yang biasanya selalu disediakan oleh pabrikan
atau dapat juga melihat tabel standar API 5L tentang size,dimensi dan weight dari DP yang ingin
digunakan.
.
f. Heavy Weight Drill Pipe dikembangkan sejak tahun 1960, adalah merupakan pipa yang menyerupai drill
pipe, berdinding lebih tebal dan lebih berat. Fungsi HWDP adalah:
- Sebagai rangkaian transisi antara drill pipe dan drill collar.
- Sebagai pemberat yang fleksibel pada rangkaian pemboran berarah(directional drilling)
- Sebagai rangkaian pemberat pada rig kecil untuk mengebor lubangyang relatif kecil diameternya.
Heavy weight drill pipe
g. Drill Collar, berbentuk seperti DP, tetapi diameter dalamnya lebih kecil dan diameter luarnya sama
dengan diameter luar “tool joint” DP. Sehingga dinding DC lebih tebal dari pada DP. Drill Collar
ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah di atas mata bor. Fungsi utama dari drill collar :
- Sebagai pemberat (Weight On Bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap tegang
pada saat pengeboran berlangsung, sehingga tidak terjadi pembelokan lubang.
- Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil.
- Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan puntiran.
Perbedaan antara Drill pipe dengan Drill collar : perbedaan pokoknya terletak pada ukuran, berat, dan
strength. Pada gambar terlihat drill collar tidak mempunyai tool joint, karena drill collar dindingnya tebal
sehingga ulir cukup dibuat pada dindingnya sendiri

Drill collar
h. Bottom Hole Assembly adalah peralatan pemboran yang termasuk perlengkapan khusus, yang dipakai
pada kondisi operasi pemboran tertentu.
- Bit Subs adalah alat penyambung antara pahat bor dengan alat diatasnya,dapat langsung dengan Drill
Collar,Near Bit Stabilizer, Down Hole Motor , Orienting Sub dan lain sebagainya. Ukuran dan jenis thread
disesuaikan dengan pahat disatusisi dan disesuaikan dengan peralatan diatasnya disisi lainnya.
- Pupjoints adalah pipa yang pendek, dipergunakan pada susunan rangkaian pemboran vertikal dan
berarah. Gunanya untuk memungkinkan penempatan stabilizer dan peralatan lain pada waktu akan
menambah / mengurangi sudut kemiringan lubang bor.
- Stabilizer meupakan alat penyambung diantara Drill Collarnamun tugasutamanya adalah : Membuat
rangkaian bor lebih kaku, sehingga lubang lurus ; Mengurangi bahayaDifferential Pressure Sticking ;
Dengan pengaturan jarak penempatan di sekitar pahat bor dan Drill Collarmaka sudut kemiringan lubang
bor dapat dinaikkan atau diturunkan untuk mencapai target tujuan pemboran ; Menghindari lubang
keyseat dan dogleg.
- Down Hole Motor adalah pemutar pahat bor yang berada sedekat mungkin dengan pahat bor, sehingga
rangkaian pemboran tidak perlu berputar selama mengebor kecuali pahat bor. Bekerjanya alat ini karena
ada aliran cairan pemboran; makin kuat aliran cairan pemboran akan menambah kecepatan berputarnya
pahat bor.
- Drilling jar adalah suatu alat yang dapat dipasang pada rangkaianpemboran, berfungsi untuk
memberikan pukulan keatas sewaktu terjadi jepitan pada rangkaian pemboran, dalam usaha untuk
melepaskan jepitan tersebut. Pada umumnya drilling jar dipasang diantara Drill Collar dan Drill pipe
karena pada umumnya bagian yang terjepit dari rangkaian pemboran ada Drill Collar dan Drill pipe,
sehingga Jar tidak ikut terjepit dan dapat bekerja dengan tarikan Drill pipe. Ada dua macam drilling jar,
yaitu mechanical dan hydraulic drilling jar.
- Hole Opener adalah suatu alat untuk memperbesar diameter lubangbor. Konstruksinya seperti three
cone rock bit tetapi pada bagian tengah bawah terdapat ekor yang berdiameter lebih kecil dari diameter
lubang lama dan menjadi guidance agar pembesaran lubang tidak menyimpang dari lubang lama.
- Under Reamer adalah suatu alat untuk memperbesar lubang bordibagian bawah, misalnya dibawah
shoe casing atau pada formasi tertentu yang perlu diperbesar melebihi diameter lubang bor diatasnya.
- Shock absorber dipasang di atas bit karena bitmempunyai kecenderungan bergetar keatas atau
kebawah didasar lubang ketika formasi berkecendurangan membentuk lubang berbelokbelok selama
mengebor atau sewaktu mengembor dalam. Vibrasi ini akan merusak surface equipment dan akan
meurunkan optimasi WOB serta rotary speed, bengkoknya drill stem, merusak bit.
Bottom hole assembly

4. Bit (Mata bor)


Merupakan ujung dari rangkaian pipa bor yang langsung menyentuh formasi, dengan fungsi untuk
menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi beban pada mata bor. Jenis-jenis mata
bor :Drag Bit, Roller-Cone (Rock Bit), Diamond Bit.

Bit

Sumber :

http://dickalive.blogspot.co.id/

http://petroleum-learning.blogspot.co.id/2015/12/sistem-putar-rotating-system.html.

PK. Teknik Produksi Migas. 2013. Dasar-dasar Teknik Pengeboran. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. (e-Book)


Diposting oleh RIKI ZENFIORA di 21.20 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

SISTEM-SISTEM RIG PENGEBORAN


Secara umum Rig adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor sumur atau
mengakses sumur. ciri utama adalah adanya menara baja yang digunakan untuk menaikkan atau
turunkan pipa-pipa tubular sumur. pada dasarnya Rig ini dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu Rig darat
(land-rig) yang beroprasi di darat, dan Riglaut (offshore-rig) yang beroprasi di atas permukaan air.

Dalam satu unit rig secara umum terdiri atas beberapa sistem agar pekerjaan dapat dilakukan, berikut
adalah Sistem-sistem utama dari rig :

1. Sistem pengangkatan (hoisting system)


2. Sistem pemutaran (rotating system)
3. Sistem sirkulasi (circulating system)
4. Sistem tenaga (power system)
5. Sistem pencegahan peluapan (blowout prevention system)

dari masing-masing sistem akan tersusung atas beberapa komponen utama, yang saling terhubung
dangan sistem lainnya sehingga proses pembuatan sumur atau service sumur dapat dilakukan
1. Sistem Angkat (Hoisting System)
Sistem pengangkatan (hoisting system) merupakan salah satu
komponen peralatan pemboran, yang berfungsi untuk pengangkatan
atau penurunanan alat yang dibutuhkan selama proses kerja dalam
penegeboran atau servis sumur

Sistem pengangkatan ini terdiri dari dua sub komponen utama, yaitu
struktur penyangga (supporting structure) yang dikenal dengan nama
“rig” dan peralatan pengangkatan (hosting equipment).

1. Struktur Penyangga (Supporting Structure)


Struktur pengangga (rig) adalah konstruksi menara kerangka baja
yang ditempatkan diatas titik bor, berfungsi untuk menyangga
perlatan pemboran. Struktur penyangga terdiri dari substructure,
lantai bor (floor) dan menara pemboran (drilling tower) yang
ditempatkan diatas struktur dan lantai bor.

1.a. Substructure
Substructure adalah konstruksi kerangka baja sebagai platform yang
dipasang langsung diatas titik bor. Substructure memberikan ruang
kerja bagi peralatan dan pekerja diatas dan dibawah lantai bor.

Substructure

1.b. Lantai Bor (Rig)


Lantai bor merupakan bagian penting dalam perhitungan kedalaman
sumur, karena titik nol pemboran dimulai dari lantai bor. Lantai bor
berada diatas substructure dan berfungsi untuk :
 Menampung peralatan-perlatan pemboran yang kecil-kecil.
 Tempat berdirinya menara.
 Mendudukan drawwork.
 Tempat driller dan rotary helper (roughneck).

Susunan lantai bor terdiri dari :

 Rotary table : Memutar rangkaian pipa bor (drill pipe, drill collar,
bit).
 Rotary drive : Meneruskan (memindahkan) daya dari drawwork ke
meja putar (rotary table).
 Drawwork : Merupakan “hoisting mechanism” pada rotary drilling
rig.
 Drillers console : Merupakan pusat instrumentasi dari rotary
drilling rig.
 Make-up and break-out tongs : Kunci-kunci besar yang digunakan
untuk menyambung atau melepas bagian-bagian drill pipe dan
drill collar.
 Mouse hole : Lubang dekat rotary table pada lantai bor, dimana
drill pipe ditempatkan pada saat dilakukan penyambungan dengan
kelly dan rangkaian pipa bor.
 Rat hole : Lubang dekat kaki menara pada lantai bor dimana kelly
ditempatkan pada saat berlangsung “cabut pasang pipa” (round
trip).
 Dog house : Merupakan rumah kecil yang digunakan sebagai
ruang kerja driller dan penyimpanan alat-alat kecil lainnya.
 Pipe ramp : Merupakan jembatan penghubung antara catwalk
dengan rig floor, berfungsi sebagai lintasan pipa bor yang ditarik
ke lantai bor.
 Cat walk : Merupakan jembatan penghubung antara pipe rack
dengan pipe ram, berfungsi untuk menyiapkan pipa yang akan
ditarik ke lantai bor lewat pipe ramp.
 Hydraulic catheat : Digunakan untuk menyambung dan melepas
sambungan jika dipasang drill pipe yang besar atau drill collar
akan ditambahkan atau dikurangkan dari drill string pada saat
“perjalanan” masuk atau keluar dari sumur bor.

1.c. Menara Pemboran (Drilling Tower)


Fungsi utama menara pemboran adalah untuk mendapatkan ruang
vertikal yang cukup untuk menaikkan dan menurunkan rangkaian
pipa bor dan casing ke dalam lubang bor selama operasi pemboran
berlangsung. Oleh karena itu tinggi dan kekuatannya harus
disesuaikan dengan keperluan pemboran.
Bagian-bagian menara yang penting :
 Gine pole : Merupakan tiang berkaki dua atau tiga yang berada di
puncak menara, berfungsi untuk memberikan pertolongan pada
saat menaikkan dan memasang crown block (gine pole hanya
dipasang menara tipe standard).
 Water table : Merupakan lantai di puncak menara yang berfungsi
untuk mengetahui bahwa menara sudah berdiri tegak.
 Cross bracing : Berfungsi untuk menguatkan menara, ada yang
berbentuk k dan x.
 Tiang menara : Merupakan empat tiang yang berbentuk menara,
berbentuk segi tiga sama kaki, berfungsi sebagai penahan
terhadap semua beban vertikal dibawah menara dan beban
horizontal (pengaruh angin dsb).
 Girt : Merupakan sabuk menara, berfungsi sebagai penguat
menara.
 Monkey board : Tempat kerja bagi para derrickman pada waktu
cabut atau menurunkan rangkaian pipa bor. Serta tempat
menyandarkan bagian rangkaian pipa bor yang kebetulan sedang
tidak digunakan (pada saat dilakukan cabut pipa). Monkey board
terletak di tengah-tengah ketinggian menara pemboran, crew yang
bekerja di monkey board disebut monkey man.

Monkey Board

1.c.1. Menara Tipe Standart (Derrick)


Jenis menara ini tidak dapat didirikan dalam satu unit, tetapi sistem
pendiriannya disambung satu-persatu (bagian-bagian). Demikian jika
dipindah harus melepas dan memasang bagian-bagian tersebut,
kecuali untuk jarak yang tidak terlalu jauh dapat digeserkan. Menara
jenis ini banyak digunakan untuk pemboran dalam, dimana
membutuhkan lantai yang luas untuk tempat pipa, pemboran
ditengah-tengah kota, daerah pegunungan dan pemboran di lepas
pantai dimana tidak tersedia cukup ruang untuk mendirikan satu unit
penuh.

1.c.2. Menara Tipe Portable (Mast)


Jenis menara ini posisi berdirinya dapat vertikal atau hampir vertikal,
terdiri dari bagian yang dikaitkan satu sama lain dengan las atau
sekrup (biasanya terdiri dari dua tingkat), tipe menara ini dapat
didirikan sebagai unit menara penuh, menara ditahan oleh
teleskoping dan diperkuat oleh tali-tali yang ditambatkan secara
tersebar. Tipe menara ini jika dibandingkan dengan menara standart
mempunyai kelebihan, karena lebih murah, mudah dan cepat untuk
mendirikannya, serta biaya transportnya murah, tetapi
penggunaannya terbatas pada pemboran yang dangkal.

Mast (Portable Rig)

2. Peralatan Pengangkatan (Hoisting Equipment)


2.a. Drawwork

Drawwork

Drawwork merupkan otak dari suatu unit pemboran, karena melalui


drawwork ini seorang driller dapat melakukan dan mengatur operasi
pemboran, sebenarnya drawwork merupakan suatu sistem transmisi
yang kompleks. Sebagai gambaran adalah seperti sistem transmisi
pada mobil (gear bock). Drawwork akan berputar bila dihubungkan
dengan prime mover (mesin penggerak). Drawwork terletak di
belakang derrick atau juga berada di dekat meja putar.
Konstruksi drawwork tergantung dari beban yang harus dilayani,
biasanya didesain dengan horse power (hp) dan kedalaman
pemboran, dimana kedalaman disini harus disesuaikan dengan
ukuran drill pipenya. Fungsi utama drawwork adalah untuk :

1. Meneruskan tenaga dari prime mover (power system) ke


rangkaian pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.
2. Meneruskan tenaga dari prime mover ke rotary drive.
3. Meneruskan tenaga dari prime mover ke catheads untuk
menyambung atau melepas bagian-bagian rangkaian pipa bor.

Komponen-komponen utama drawwork terdiri dari :

1. Revolling Drum : Merupakan suatu drum untuk menggulung kabel


bor (drilling line).
2. Breaking System : Terdiri dari rem mekanis utama dan rem
pembantu hidrolis atau listrik, berfungsi untuk memperlambat
atau menghentukan gerakan kabel bor.
3. Rotary Drive : Berfungsi untuk meneruskan tenaga dari drawwork
ke meja putar.
4. Catheads : Berfungsi untuk mengangkat atau menarik beban-
beban ringan pada rig floor dan juga berfungsi untuk
menyambung atau melepas sambungan pipa bor.

2.b. Overhead Tools


Overhead tools merupakan serangkaian peralatan yang menunjang
operasi pemboran. Overhead tools terdiri dari crown block, traveling
block, hook, dan elevator.
Crown block : Merupakan kumpulan roda yang ditempatkan pada
puncak menara (sebagai block yang diam). Crown block berfungsi
untuk melilitkan tali-tali pemboran, dan sebagai katrol untuk membuat
sistem pengangkat dapat bekerja.
Crown block berupa katrol-katrol pada puncak menara, yang
dihubungkan pada travelling block dengan menggunakan drilling line,
untuk meringankan beban pengangkatan berbagai peralatan
pemboran. Travelling block merupakan susunan pul-pul dimana tali
baja dililitkan, hal ini memungkinkan travelling block berjalan naik
turun di bawah crownblock dan diatas rig floor.
Crown Block (sumber gambar atas : goldenman.win.mofcom.gov.cn)

Traveling block : Merupakan kumpulan roda yang digantung di bawah


crown block, di atas lantai bor yang berfungsi sebagai block yang
bergerak naik-turun untuk mengangkat hook block.

Travelling Block (Sumber insert : www.made-in.china.com

Hook : Berfungsi untuk menggantungkan swivel dan rangkaian pipa


bor selama operasi pemboran berlangsung. Hook terletak di bawah
traveling block
Hook (sumber insert : img.directindustry.com)

Elevator : Merupakan klem (penjepit) yang ditempatkan


(digantungkan) pada salah satu sisi travelling block atau hook dengan
elevator links. Elevator berfungsi untuk menjepit atau memegang drill
pipe dan drill collar bagian demi bagian sehingga dapat dimasukkan
atau dikeluarkan ke dan dari lubang bor.

Elevator

2.c. Drilling Line


Drilling line berada di dekat drawwork. Drilling line menghubungkan
semua komponen dalam sistem pengangkatan, karena tali ini
dililitkan secara bergantian melalui crown block dan puli travelling
block, kemudian digulung pada revolving drum yang berputar. Selain
itu ada juga tali yang tidak bergerak yang ditambatkan pada
substructure (dead line).
Drilling line sangat penting dalam operasi pemboran karena berfungsi
untuk menahan atau menarik beban yang diderita oleh hook. Untuk
menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi karena keausan maka
dibuat “cut off program”. Cut of program ini dibuat berdasarkan
kekuatan kabel terhadap tarikan dan dinyatakan dengan ton line yang
diderita kabel. Beban-beban berat yang diderita oleh drilling cable
terjadi pada saat :

 Cabut dan masuk drill string (round trip).


 Pemasangan casing (running casing).
 Operasi pemancingan (fishing job).

Drilling Line

Susunan drilling line terdiri dari :

 Reveed “drilling line” : Tali yang melewati roda-roda crown block


dan roda-roda travelling block.
 Dead line : Tali tidak bergerak yang ditambatkan pada
substructure (tali mati).
 Dead line anchor : Biasanya ditempatkan berlawanan
(berseberangan dengan drawwork, diklem pada substructure).
 Storage or supply : Biasanya ditempatkan pada jarak yang dekat
dengan rig.

Peralatan-peralatan Lain
1. Sand Line
Sand Line

Fungsi dan letak sand line hampir sama seperti drilling line. Sand line
menghubungkan semua komponen dalam sistem pengangkatan,
karena tali ini dililitkan secara bergantian melalui crown block dan
puli travelling block, kemudian digulung pada revolving drum yang
berputar. Selain itu ada juga tali yang tidak bergerak yang
ditambatkan pada substructure (dead line).

2. Tong

Tong

Tong merupakan kunci pas, untuk mengencangkan dan


melonggarkan koneksi pada drill string / untuk membuka dan
menutup pada rangkaian pipa bor. Dalam kondisi standbye tong
harus berada di dekat lantai bor atau dog house.

3. Dog House

Dog House

Dog house berfungsi untuk memberikan tempat untuk para driller


beristirahat pada waktu istirahat atau jam makan siang. Dog house
berada di atas rig floor. Dog house merupakan rumah kecil yang
digunakan sebagai ruang kerja driller dan penyimpanan alat-alat kecil
lainnya. pada umumnya dog house hanya digunakan pada rig
pengeboran tidak pada rig service.

4. Cat Walk
Cat Walk

Cat walk merupakan wadah untuk meletakkan pipa-pipa pemboran


sebelum diletakkan di lereng pipa. Cat walk terletak di depan rig. Cat
walk ini menghubungkan antara piperack dan v-door/drill floor. Pipa
diletakkan diatas cat walk kemudian disalurkan dengan menggunakan
trolleys dan biasanya juga dilengkapi dengan stopper tergantung
keperluan.

5. V-Ramp

V-Ramp

V-ramp merupakan jembatan penghubung antara catwalk dan rig


floor. berfungsi sebagai lintasan drill pipe yang akan ditarik ke rig
floor. V-ramp terletak berdekatan dengan cat walk.

6. Top Drive
Top Drive

Top Drive merupakan teknologi yang digunakan dalam pemboran


khususnya dalam hoist dan rotary system dengan menggunakan
putaran dari motor dalam top drive, sehingga tidak perlu
menggunakan rotary table. Adanya lintasan khusus dari top drive
untuk sistem pengangkatan. Top drive terletak di bawah hhok dan
berfungsi untuk memberikan tenaga angkat, putar dan sebagai alat
sirkulasi.

7. Link

Link

Link berfungsi sebagai koneksi antara hook dengan elevator.


reff: http://naldoleum.blogspot.co.id/2014/01/drilling-rig-sistem-
angkat-hoisting.html

You might also like