Tafsir Fi Zhilalit Qur ‘an XI (375) Juz XXIX: al Mulk sd. akMursalaat
SURAH AL-GALAM
Diturunkan ti Mekan
SUMah AVal: 52
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang
sepagins
ee bee
BSNS S
«chide 2 118ton
BIOS,
Barkow
Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis,
(1) berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad)
sekali-kali bukan orang gila. (2) Sesungguhnya
bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang
tidak putus-putusnya. (3) Sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung. (4)
Maka, kelak kamu akan melihat dan mereka
(orang-orang kafir) pun akan melihat, (5) siapa
di antara kamu yang gila. (6) SesungguhnyaJuz XXIX: ak Mulk sd. ak Mursataat
(376)
Tafsir i Zhilali-Qur‘an XI
‘Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa
yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang
Paling Mengetahui orang-orang yang men-
dapat petunjuk. (7) Maka, janganlah kamu ikuti
orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat
Allah). (8) Maka, mereka menginginkan supaya
kamu bersikap lunak lalu mereka bersikap
lunak (pula kepadamu). (9) Janganlah kamu
ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi
hina, (10) yang banyak mencela, yang kian ke
mari menghambur fitnah, (11) yang sangat eng-
gan berbuat baik, yang melampaui batas lagi
banyak dosa, (12) yang kaku kasar, selain dari
itu, yang terkenal kejahatannya, (13) karena
dia mempunyai (banyak) harta dan anak. (14)
Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami,
ia berkata, ‘(Ini adalah) dongeng-dongengan
orang-orang dahulu kala.’ (15) Kelak akan Kami
beri tanda dia di belalai(nya). (16) Sesungguh-
nya Kami telah menguji mereka (musyrikin
Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pe-
milik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah
bahwa mereka sungguh- akan memetik
(hasil)nya di pagi hari, (17) dan mereka tidak
menyisihkan (hak fakir miskin). (18) Lalu kebun
itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhan-
mu ketika mereka sedang tidur, (19) maka jadi-
Jah kebun itu hitam seperti malam yang gelap
gulita, (20) lalu mereka panggil-memanggil di
pagi hari. (21) 'Pergilah di waktu pagi (ini) ke
kebunmu jika kamu hendak memetik buah-
nya.’ (22) Maka, pergilah mereka saling berbisik-
bisikan, (23) "Pada hari ini janganlah ada se-
orang miskin pun masuk ke dalam kebunmu:
(24) Dan, berangkatlah mereka di pagi hari
dengan niat menghalangi (orang-orang miskin)
padahal mereka mampu (menolongnya). (25)
‘Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka ber-
kata, ’Sesungguhnya kita benar-benar orang-
orang yang sesat (jalan), (26) bahkan kita di-
halangi (dari memperoleh hasilnya)? (27) Ber-
katalah seorang yang paling baik pikirannya
di antara mereka, "Bukankah aku telah me-
ngatakan kepadamu, hendaklah kamu bertas-
bih (kepada Tuhanmu)? (28) Mereka mengucap-
kan, "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya
kami adalah orang-orang yang zalim.’ (29) Lalu
sebagian mereka menghadapi sebagian yang
seraya cela-mencela. (30) Mereka berkata,
*Aduhai celakalah kita. Sesungguhnya kita ini
adalah orang-orang yang melampaui batas. (31)
Mudah-mudahan Tuhan kita memberikan
kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik
daripada itu. Sesungguhnya kita mengharapkan
ampunan dari Tuhan kita’ (32) Seperti itulah
azab (dunia). Sesungguhnya azab akhirat lebih
besar jika mereka mengetahui. (33) Sesungguh-
nya bagi orang-orang yang bertakwa (disedia-
kan) surga-surga yang penuh kenikmatan di
sisi Tuhannya. (34) Maka, apakah patut Kami
menjadikan orang-orang Islam itu sama dengan
orang-orang yang berdosa (kafir)? (35) Mengapa
kamu (berbuat demikian)?
mengambil keputusan? (36) Atau, adakah a
mempunyai sebuah Kitab (yang diturunkan
Allah) yang kamu membacanya (37) bahwa di
dalamnya kamu benar-benar boleh memilih
apa yang kamu sukai untukmu? (38) Atau, apa-
kah kamu memperoleh janji-janji yang diper-
kuat dengan sumpah dari Kami yang tetap
berlaku sampai Kiamat, sesungguhnya kamu
benar-benar dapat mengambil keputusan
(sekehendakmu)? (39) Tanyakanlah kepada
mereka, ’Siapakah di antara mereka yang ber-
tanggung jawab terhadap keputusan yang
diambil itu” (40) Atau, apakah mereka mem-
punyai sekutu-sekutu? Maka, hendaklah
mereka mendatangkan sekutu-sekutunya jika
mereka adalah orang-orang yang benar. (41)
Pada hari betis disingkapkan dan mereka di-
panggil untuk bersujud, maka mereka tidak
kuasa, (42) dalam keadaan pandangan mereka
tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan.
Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru
untuk bersujud, sedang mereka dalam keadaan
sejahtera. (43) Maka, serahkanlah (ya Muham-
mad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang
mendustakan perkataan ini (Al-Qur’an), Nanti
‘Kami akan menarik mereka dengan berangsur-
angsur (ke arah kebinasaan) dari arah yang
tidak mereka ketahui; (44) dan Aku memberi
tangguh kepada mereka. Sesungguhnya
rencana-Ku amat teguh., (45) Ataukah, kamu
meminta upah kepada mereka, lalu mereka
diberati dengan utang? (46) Ataukah, ada pada
mereka ilmu tentang yang gaib lalu mereka
menulis (padanya apa yang mereka tetapkan)?
(47) Maka, bersabarlah kamu (hai Muhammad)
terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah
kamu seperti orang (Yunus) yang berada dalam
perut ikan ketika ia berdoa sedang ia dalam
keadaan marah (kepada kaumnya). (48) Kalau‘Tafsir Fi Zhilali-Qur ‘an XI
(377)
Juz XXIX: al Mulk sd at Mursalaat
sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari
‘Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke
tanah tandus dalam keadaan tercela. (49) Lalu
‘Tuhannya memilihnya dan menjadikannya ter-
masuk orang-orang yang saleh. (50) Sesungguh-
nya orang-orang kafir itu benar-benar hampir
menggelincirkan kamu dengan pandangan
mereka, tatkala mereka mendengar Al-Qur’an
dan mereka berkata, 'Sesungguhnya ia (Mu-
hammad) benar-benar orang yang gila.’ (51)
Dan, Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah per-
ingatan bagi seluruh umat.” (52)
Pengantar
Rasanya tidak mungkin menentukan tanggal
turunnya surah ini, baik bagian permulaannya saja
maupun keseluruhannya. Sebagaimana tidak mung-
Kinnya dipastikan bahwa bagian permulaan lebih
dahulu diturunkan, kemudian disusul bagian-bagian
berikutnya, Juga tidak mungkin dapat ditarjihkan
kemungkinan-kemungkinan ini. Karena bagian per-
mulaan dan bagian akhir surah membicarakan hal
yang sama, yaitu terus-menerusnya orang-orang
kafir mengatangatai Nabi Muhammad saw. dan
mengatakannya gila.
Riwayat-riwayat yang mengatakan bahwa surah
ini merupakan surah yang turunnya menempati
urutan kedua sesudah surah al-Alaq memang
banyak jumlahnya, dan di antara yang disepakati di
dalam urutan mushhaf yang berbeda-beda bahwa
ia adalah surah kedua. Akan tetapi, konteks surah,
temanya, dan metode penyampaiannyamenjadikan
kami menguatkan pendapat lain. Sehingga, hampir
jelas bahwa ia turun setelah masa senggangnya
dakwah umum, yang datang setelah sekitar tiga
belas tahun dakwah fardiyah 'secara individual’,
yang pada waktu itu kaum Quraisy menolak dan
memerangi dakwah ini. Sehingga, mereka mengata-
ngatai Rasulullah dengan perkataan yang buruk itu.
Lalu, Al-Qur'an menolak dan menyanggahnya, dan
mengancam orang-orang yang memusuhi dakwah
dengan ancaman yang disebutkan dalam surah ini.
Kemungkinan, permulaan surah ini turun lebih
awal secara tersendiri sesudah turunnya surah al-
Alag, Adapun kegilaan yang ditiadakan di dalamnya_
(ayat 2), "Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad)
sekali-kali bukan orang gila, "itu datang sesuai dengan
apa yanag dikhawatirkan Nabi saw. atas dirinya
pada awal turunnya wahyu semoga yang demikian
itu bukan kegilaan yang menimpanya... maka ke-
mungkinan ini sangat lemah.
Pasalnya, mengenai kekhawatiran seperti ini
sendiri tidak terdapat riwayatnya yang jclas. Karena
konteks surah menunjukkan bahwa penyanggahan
inj adalah terhadap apa yang disebutkan dalam
firman Allah pada bagian akhir surah ini,
"Sesungguhnya orang-ovang kafir itu benar-benar hampir
menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka,
tatkala mereka mendengar Al-Qur an dan mereka ber-
ala, Sesungguknya ia (Muhammad) benar-benar orang
yang gila.”” (al-Qalam: 51)
Maka, hal inilah yang dinafikan (ditiadakan) di
dalam pembukaan surah ini, sebagaimana yang
akan segera ditangkap oleh orang yang membaca
seluruh rangkaian surah ini.
Demikian pula dengan riwayat-riwayat yang me-
nyebutkan bahwa di dalam surah ini terdapat bebe-
rapa ayat Madaniyyah dari ayat 17 hingga ayat 33.
Yaitu, ayatayat yang membicarakan kisah para
pemilik kebun beserta cobaan yang menimpa me-
reka. Juga ayat 42 hingga ayat 50 yang membicara-
kan kisah Nabi Yunus yang berada di dalam perut
ikan.... Kami menganggap kemungkinan ini sebagai
kemungkinan yang jauh, dan kami berkeyakinan
bahwa surah ini secara keseluruhan adalah Mak-
kiyyah, karena ciri kemakkiyyahan ayatayatnya
sangat mendalam. Hal ini sangat relevan karena
kesesuaian tematemanya dengan kondisi yang
dihadapinya saat surah ini turun.
Menurut hemat kami, surah ini bukanlah surah
kedua dalam urutan turunnya. la turun sesudah
masa diutusnya Nabi saw, dan diperintahkannya
beliau melakukan dakwah secara umum, dan se-
sudah turunnya firman Allah.
"Dan, berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu
‘yang terdekat.” (asy-Syuu’ara’: 214)
Juga setelah turunnya sebagian ALQur'an yang
memuat kisah-kisah dan informasi-informasi orang-
orang dahulu yang mereka komentari dengan me-
ngatakan,
.. Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu
kala.” (al-Qalam: 15)
Dan, juga setelah kaum Quraisy secara keselu-
ruhan diseru kepada Islam, lantas mereka menolak
seruan ini dengan melontarkan tuduhantuduhan
batil dan peperangan yang sengit. Sehingga, di-
perlukan sikap yang tegas terhadap orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat Allah sebagaimana
disebutkan dalam surah ini, juga ancaman yang
berat pada bagian permulaan dan bagian akhir