Professional Documents
Culture Documents
No.Dokumen : /SOP.IX/GG/I/2018
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 24 Januari 2018
Halaman : 1/5
UPTD
Hardi Subarmin
Puskesmas
NIP.197410122005011010
Gununggguruh
1. Pengertian Makanan dapat menimbulkan beraneka ragam gejala yang ditimbulkan reaksi imun
terhadap alergen asal makanan. Reaksi tersebut dapat disebabkan oleh reaksi alergi
atau non alergi. Reaksi alergi makanan terjadi bila alergen makanan menembus
sawar gastro intestinal yang memacu reaksi IgE. Gejala dapat timbul dalam
beberapa menit sampai beberapa jam, dapat terbatas pada satu atau beberapa
organ, kulit, saluran napas dan cerna, lokal dan sistemik.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan kasus alergi makan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Gunungguruh No. 440/ /SK.C.VII/PKM-GG/I/2018
Tentang kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015
5. Prosedur/ Anamnesis (Subjective)
Langkah-langkah Keluhan
1. Pada kulit: eksim dan urtikaria.
2. Pada saluran pernapasan: rinitis dan asma.
3. Keluhan pada saluran pencernaan: gejala gastrointestinal non spesifik dan
berkisar dari edema, pruritus bibir, mukosa pipi, mukosa faring, muntah, kram,
distensi,dan diare.
4. Diare kronis dan malabsorbsi terjadi akibat reaksi hipersensitivitas lambat non
Ig-E-mediated seperti pada enteropati protein makanan dan penyakit seliak
5. Hipersensitivitas susu sapi pada bayi menyebabkan occult bleeding atau frank
colitis.
Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila pemeriksaan uji kulit, uji provokasi dan eliminasi makanan
terjadi reaksi anafilaksis.
Prognosis
Umumnya prognosis adalah dubia ad bonam bila medikamentosa disertai dengan
perubahan gaya hidup.
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Semua ruangan
9. Dokumen terkait Rekam Medik
10. Rekaman historis
perubahan Yang Isi Tanggal mulai
No
diubah perubahan diberlakukan