Professional Documents
Culture Documents
Tiga keadaan pertama di atas, adalah sebab-sebab yang mewajibkan mandi menurut
kesepakatan ulama, adapun mandi karena ingin berjumpa dengan banyak manusia, seperti
mandi shalat ied, shalat gerhana, shalat minta hujan & semisalnya, demikian pula mandi
tatkala berubah bau badan & semisalnya, maka ini adalah sunnah, tidak diwajibkan,
kecuali jika dikhawatirkan akan mengganngu kaum muslimin lainnya karena pengaruh bau
badan yang berubah, maka kadang mandi bisa menjadi wajib.
2
Keempat : Syarat-Syarat Disyariatkannya Mandi Wajib.
1. Adanya salah satu sebab dari sebab-sebab disyariatkannya mandi wajib.
2. Air yang suci lagi mensucikan, bukan air yang najis atau yang bercampur dengan zat
lain, di mana keduanya merubah sifat air tersebut, sehingga keluar dari sifat asalnya,
Allah berfirman, “ Dan Kami menurunkan air yang suci dari langit “ [Al Furqan : 48].
3. Niat, yaitu keinginan hati untuk melakukan mandi wajib yang tempatnya di dalam
hati, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya amalan itu
tergantung dengan niat-niat(nya) “ (Muttafaq alaihi).
4. Keislaman, bukan orang kafir menurut pendapat mayoritas ulama. Sebagaimana hal
ini disyaratkan pada seluruh jenis ibadah. Allah Ta’ala berfirman, “ Dan tidak ada
yang menghalangi mereka agar diterima sedekah-sedekah mereka, kecuali karena
mereka kafir kepada Allah & Rasul-Nya… “ [At Taubah : 54].
5. Mukallaf, adalah balig & berakal, bukan orang yang gila atau anak kecil, karena di
antara syarat mandi wajib yang telah berlalu adalah niat, sementara orang yang gila
atau anak kecil tidak tergambar pada mereka bisa berniat dengan benar.
6. Menghilangkan apa saja yang menghalangi sampainya air ke seluruh badan, jika air
tidak sampai ke kulit, maka tidak syah mandi wajibnya.
Dalam lafadz Imam Muslim yang telah diterangkan, ada tambahan kaifiyat.
1. Mengambil air, lalu mencuci kedua tangan.
2. Menuangkan air ke tangan kiri untuk mencuci kemaluan.
3. Berwudhu dengan wudhu sempurna seperti wudhu untuk shalat.
4. Mengambil air, memasukkan jari jemari beliau pada kulit kepala.
5. Menuangkan air di atas kepala 3x, tuangan pertama di sebelah kanan kepala, tuangan
ke-2 di sebelah kirinya, dan tuangan ke-3 di atas seluruh kepalanya, sebagaimana
diterangkan dalam riwayat lain.
6. Mencuci seluruh jasad.
7. Mencuci kedua kaki.
Dan juga ada riwayat lain dari hadits Maimunah radhiyallahu anha, ia berkata, “ Aku
meletakkan untuk Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam air mandi janabah, maka beliau
3
mengambil (air) dengan tangan kanannya di atas tangan kirinya 2x atau 3x, kemudian
beliau mencuci kemaluannya, kemudian beliau menggosokkan tangannya di bumi atau di
tembok 2x atau 3x, kemudian beliau berkumur-kumur, menghirup air, mencuci wajahnya
& kedua lengannya, kemudian beliau menuangkan air di atas kepalanya, kemudian beliau
mencuci seluruh badannya, kemudian beliau menjauh (dari tempat mandi), lalu beliau
mencuci kedua kakinya “ (HR. Al Bukhary & Muslim). Global dari tata cara mandi di atas :
------
Buletin As-Sunnah, diterbitkan oleh YPI An-Nashihah Buton. Alamat redaksi : As-sunnah
Herbal, jalan Cemara, wangkanapi, Baubau. Penyusun : Bashri Kamaluddin. Saran, kritik,
pertanyaan, (sms/wa) : 0852 9983 6150 (ikhwah), 0852 4161 5001 (akhwat).
4