You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Pemesinan Dasar merupakan usaha sadar membekali individu dengan


pengetahuan dan kemampuan untuk menghasilkan skill yang sesuai standar untuk
bekerja di industry maupun untuk menjadi seorang guru. Oleh karena itu, sudah
semestinya dalam praktik Pemesinan Dasar ini harus tercermin adanya pengarah pada
pemenuhan kebutuhan untuk menjawab dan menyelesaikan bebagai permasalahan yang
dihadapi dalam praktik Pemesinan Dasae ini.
Melalui mata kuliah Pemesinan Dasar berusaha untuk meningkatkan sumber daya
manusia terutama dalam menghadapi industry sehingga tidak kalah bersaing.
Untuk mencapai maksud tersebut mata kuliah Pemesinan Dasar memiliki peranan
yang sangat penting. Keberhasilan mahasiswa dalam praktik Pemesinan Dasar disini
tergantung kepada kemampuan memahami metode-metode ptaktik Pemesinan Dasar
yang baik, yaitu petunjuk, proses, pemakain, dan hasil.
Mengacu kepada mata kuliah Pemesinan Dasar disini terbagi kepada beberapa
pekerjaan seperti kerja bubut, kerja skrap maupun frais. Demikian, semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan laporan disini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
akhir daripada mata kuliah Pemesinan Dasar dan juga sebagai sarana penyampaian
aspirasi maupun sebagai bahan evaluasi selama praktikum dilaksanakan.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Mesin Bubut

Sejarah mesin bubut yaitu satu mesin perkakas yang dipakai buat memotong
benda yang diputar. bubut sendiri adalah satu proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dikerjakan lewat cara memutar benda kerja sesudah itu dikenakan pada
pahat yang digerakkan dengan translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat umpan.
Pada salah satu ujung tempat tidur (hampir selalu kiri, sebagaimana operator
menghadapi bubut) adalah suatu headstock. Headstock berisi presisi tinggi bantalan
berputar. Berputar di dalam bantalan poros adalah horisontal, dengan paralel sumbu ke
tempat tidur, yang disebut spindle . Spindle sering hampa, dan memiliki benang
eksterior dan / atau interior lancip Morse pada "dlm kapal" (yaitu, menghadap ke
kanan / ke arah tempat tidur) dengan mana aksesori workholding dapat dipasang ke
poros. Spindle juga mungkin memiliki benang eksterior dan / atau lancip interior di
"tempel" mereka (yaitu, menghadap jauh dari tempat tidur) akhir, dan / atau mungkin
memiliki mekanisme aksesori handwheel atau lainnya pada akhir tempel mereka.
Spindle yang didukung, dan menyampaikan gerak untuk benda kerja.
Spindle didorong, baik oleh kekuatan kaki dari pedal dan roda gila atau drive belt
atau gear ke sumber listrik. Pada mesin bubut paling modern sumber listrik ini adalah
motor listrik yang tidak terpisahkan, sering baik di headstock, ke kiri dari headstock,
atau di bawah headstock, tersembunyi di berdiri.

Selain poros dan bantalan nya, headstock sering mengandung bagian untuk
mengubah kecepatan motor ke dalam berbagai kecepatan spindle. Berbagai jenis
kecepatan-perubahan mekanisme mencapai hal ini, dari sebuah katrol katrol kerucut
atau langkah, untuk katrol kerucut dengan gigi belakang (yang pada dasarnya adalah
kisaran rendah, serupa pada efek bersih ke belakang dua-kecepatan truk), ke seluruh
peralatan kereta mirip dengan auto manual-shift transmisi.
Beberapa motor memiliki kontrol kecepatan elektronik rheostat-jenis, yang
menyingkirkan puli kerucut atau gigi. Para tandingan ke headstock adalah tailstock,
kadang-kadang disebut sebagai kepala longgar, karena dapat diposisikan pada setiap
titik nyaman di tempat tidur, dengan kehancuran sebuah mur pengunci, geser ke area
yang dibutuhkan, dan kemudian relocking itu.
Tailstock berisi per barel yang tidak berputar, tetapi dapat slide dalam dan keluar
sejajar dengan sumbu tempat tidur, dan langsung sejalan dengan spindle headstock.
Barel itu berlubang, dan biasanya berisi lancip untuk memfasilitasi mencengkeram dari
berbagai jenis perkakas. Menggunakan yang paling umum adalah untuk mengadakan
pusat baja mengeras, yang digunakan untuk mendukung poros panjang tipis saat
memutar, atau untuk memegang bor untuk pengeboran lubang aksial pada benda kerja.
Banyak kegunaan lain yang mungkin.

Metalworking mesin bubut memiliki kereta (terdiri dari pelana dan celemek)
atasnya dengan slide lintas, yang merupakan bagian datar yang duduk melintang di
tempat tidur, dan dapat memutar di sudut kanan ke tempat tidur. Duduk di atas slide
lintas biasanya geser lain disebut istirahat senyawa, yang menyediakan 2 sumbu
tambahan gerak, putar dan linier yang duduk di atas sebuah toolpost, yang memegang
alat pemotong yang menghilangkan materi dari benda kerja.

Ada mungkin atau mungkin tidak leadscrew yang bergerak lintas-geser di


sepanjang tempat tidur. Woodturning dan kayu mesin bubut berputar tidak memiliki
cross-slide, melainkan memiliki banjo, yang potongan datar yang duduk melintang di
tempat tidur. Posisi dari sebuah banjo dapat diatur dengan tangan, tidak ada gearing
terlibat. Ascending vertikal dari banjo adalah toolpost, di bagian atas yang merupakan
toolrest horisontal. Dalam woodturning, alat-alat tangan yang menguatkan melawan sisa
ke alat dan benda kerja leverage. Dalam berputar logam, pin lanjut naik vertikal dari
sisa alat, dan berfungsi sebagai titik tumpu terhadap yang mungkin alat leverage ke
benda kerja.
Mesin bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk
silindris yang mana prinsip kerjannya gerak makan dilakukan oleh pahat dan gerak
potong dilakukan benda kerja, pahat bergerak translasi, benda kerja bergerak dengan
berputar. Meskipun mesin ini terutama disesuaikan untuk pekerjaan silindris, tetapi
dapat juga digunakan untuk pembubutan permukaan rata, berikut adalah gambar mesin
bubut yang ada pada model sekarang.

Ukuran dari mesin ini diukur dari jarak senter kepala tetap sampai kesenter kepala
lepas. Ini merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa dibubut. Dan
tergantung pula pada tinggi atau jarak dari ujung senter ke permukaan alas mesin (bed)
yakni sebagai setengah diameter benda kerja yang dapat dikerjakan.
Gambar 2.1 Mesin Bubut Standart

2.2 Penggolongan Pembubut

1. Pembubutan kecepatan

Pembubutan kecepatan yang paling sederhana dari segala pembubutan, terdiri dari
atas bangku, kepala tetap, ekor tetap dan peluncur yang dapat disetel untuk mendukung
pahat. Biasanya digerakkan oleh moor kecepatan variable yang dipasangkan ke dalam
kepala tetap. Pembubutan kecepatan terutama digunakan dalam pembubutan kayu,
memberikan pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan lebih lanjut pada pembubut
mesin, dan dalam pemusingan logam.

 Pengerjaan kayu
 Pemusingan logam
 Pemolesan

2. Pembubutan mesin

Yang membedakan dari pembubut kecepatan adalah mempunyai ciri tambahan


untuk mengendalikan kecepatan spindle dan untuk menyangga dan mengendalikan
hantaran dari pahat pemotong tetap.

 Penggerak puli kerucut bertingkat


 Penggerak roda gigi tangan
 Penggerak kecepatan variabel

3. Pembubut bangku
Nama pembubut bangku diberikan kepada pembubut kecil yang dipasangkan pada
bangku kerja. Dalam disainnya mempunyai cirri yang sama dengan pembubut
kecepatan atau pembubut mesin dan hanya berbeda dalam ukuran dan pemasangannya.
Disesuaikan untuk benda kerja kecil, dan mempunyai kapasitas putaran maksimum
sebesar 25 mm pada plat muka.

4. Pembubut ruang perkakas

Pembubut ruang perkakas dilengkapi dengan segala perlengkapan yang


diperlukan untuk pekerjaan perkakas yang teliti, merupakan pembubut kepala beroda
tiga yang digerakkan secara tersendiri dengan kecepatan spindel yang jangkaunya
sangat luas.

5. Pembubut turet

 Horizontal
 Vertical
 Otomatis

2.3 Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut

Bagian-bagian mesin bubut dapat dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya


sebagai berikut:

1. Kepala tetap

Kepala tetap berfungsi untuk menempatkan cak atau pencekam benda kerja.
Gambar 2.2 Kepala Tetap

2. Kepala lepas

Untuk memegang atau sebagai tempat senter tetep,senter putar,senter drill.

Gambar 2.3 Kepala Lepas

3. Eretan

untuk sebagai tempat atau kedudukan dari mata pahat dan penggerak mata
pahat dalam saat proses pemakanan benda kerja.
Gambar 2.4 Eretan

4. Landasan (bed)

Kerangka utama mesin, yang diatasnya terdapat eretan serta kepala lepas.
Adapun alur dari landasan ini berbentuk V datar atau rata.

Gambar 2.5 Landasan (Bed)

2.4 Proses yang Biasanya Dilakukan Mesin Bubut

1. Bubut silindris
2. Bubut muka
3. Bubut alur
4. Pemotongan
5. Meluas lubang
6. Bubut bentuk
7. Bubut inti
8. Bubut silindrik dengan penumpu

2.5 Jenis-Jenis Mesin Bubut

1. Mesin Bubut Turet

Mesin bubut turet memiliki ciri khusus yang terutama meneyesuaikanya kepada
produksi. Karakteristik utama dari mesin bubut golongan ini adalah bahwa pahat untuk
operasi yang berurutan dapat distel dalam kesiagaan unutk penggunaan dalam urutan
yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan sangat tinggi untuk mengunci dan
mengatur pahat dengan tepat, tetapi sekali sudah benar, maka hanya sikit keterampilan
untuk mengoperasikanya, dan banyak suku cadang dapat di produksi.

Perbedaan antara bubut turet dengan bubut mesin yaitu:

Perbedaan utama antara kedua mesin adalah mesin bubut turet disesuaikan untuk
produksi banyak. Sedangkan bubut mesin digunakan untuk berbagai penugasan, ruang
perkakas, atau pekerjaan operasi tunggal .cirri utama dari bubut turet yang membuatnya
menjadi mesin produksi banyak adalah sebagai berikut :

a) Pahat dapat dikunci secara permanen dalam turet pada urutan yang sesuai dari
penggunaan.
b) Setiap stasiun dilengkapi dengan penghenti hantaran atau pelompat hantaran
sehingga masing-masing pemotongan oleh pahat adalah sama dengan pemotongan
sebelumnya.
c) Pemotongan majemuk dapat diambil dari stasiun yang sama pada saat yang sama.
d) Pemotongan kombinasi dapat dibuat dengan yaitu pahat pada peluncur menyilang
dapat digunakan pada saat yang sama denagn pahat yang dituret yang memotong.
e) Kekakuan yang berlebih dalam memegang benda kerja dan pahatnya dibangun ke
dalam mesin untuk pemotongan kombinasi dan majemuk.
f) Mereka mungkin dipasangkan dengan berbagai perlengkapan misalnya untuk
pembubutan tirus, pembubutan ulir dan lain-lain.

Jenis-jenis dari mesin bubut turet yaitu:

1. Mesin bubut turret horizontal


Mesin bubut jenis ini dibuat dalam dua rancangan dan dikenal sebagai ram dan
sade. Mesin bubut turret ini dapat juga diklasifikasikan sebagai mesin pencekam atau
batang.

2. Mesin bubut turret otomatis

Mesin bubut jenis ini mirip dengan mesin jenis sadel standart tetapi operasinya
otomatis sepenuhnya agar seseorang operator dapat menangani dua mesin atau lebih.
Mesin jenis ini digunakan pada tugas pencekam yang berjalan lama, yang usaha untuk
penyetelan dan pemahatannya dapat diperluas kepada banyak suku cadang. Keuntungan
dari mesin ini adalah penghapusan elemen manusia dari daur waktu, kemungkinan
untuk operator mengawasi untuk beberapa mesin dalam produksi yang lebih cepat.

3. Mesin bubut yang dikendalikan oleh pita

Dalam gambar ditunjukkan sebuah bubut turret dua suhu tugas berat dengan
kendali numeris, yang dirancang khusus untuk produksi berat. Mesin ini dapat distel
dengan cepat untuk pekerjaan suku cadang kecil biasanya dengan hanya menukar
pencekam rahang, pita pengendali, dan mungkin satu atau dua pemotongan.

4. Mesin bubut turret vertical.

Mesin bubut turret vertical adalah sebuah mesin yang mirip freis pengebor
vertical, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turet untuk pemegangan pahat. Mesin
ini dilengkapi dengan system kendali yang memungkinkan operasi otomatis tiap kepala
termasuk kecepatan arah antaran. Kecepatan produksi dari mesin ini sangant meningkat
melebihi dan dioperasikan dengan tangan karena mesin ini beroperasi secara kontiniu.

5. Mesin bubut stasiun jamak vertikal, otomatis.

Mesin jenis ini dirancang untuk produksi tinggi dan biasanya dilengkapi dengan
lima atau sembilan stasiun kerja dan kedudukan kemuatan pada setasiun kecuali stasiun
pemuat sebuah operasi dilakukan yang menuju kepenyelesaian dari suku cadang.
Keuntungan dari mesin ini bahwa segala operasi dapat dilakukan secara serentak dan
dalam urutan yang sesuai.

6. Mesin bubut otomatis


Mesin bubut jenis ini perkakasnya secara otmatis dihantarkan kepada benda kerja
dan mundur setelah daurnya diselesaikan, karena mesin bubut pada umumnya dari jenis
ini memerlukan adanya opertor untuk menempatkan suku cadang yang harus di mesin.
Mesin dalam golongan ini berbeda secara prinsip dalam cara menghantarkan pahat
dalam benda kerja. Mesin ini dapat juga mempunyai dua peluncur pahat samping, mesin
ini juga dapat membuat pemotongan secara serentak yang mempunyai cirri pembalikan
pahat cepat, yang membebaskan benda kerja untuk melepaskannya.

7. Mesin bubut duplikat

Mesin bubut duplikat memproduksi kembali sejumlah suku cadang dari bentuk
induk ataupun contoh dari benda kerja hanpir setiap mesin bubut standar dapat
dimodifikasi untuk pekerjaan penduplikasian atau terdapat mesin bubut duplikat
otomatis khusus. Reproduksinya dari sebuah pola baik bulat atau datar, biasanya
dipasangkan di belakang mesin bubut.

Dalam gambar ditunjukkan pandangan dari sebuah mesin bubut duplikat yang
dikendalikan numeris atau otomatis. Model ini biasanya dilengkapi dengan system
kendali numeris. Ketitik yang memiliki masukan dial desimal pembacaan langsung.
Unit penduplikasi adalah sebuah system elektromekanis yang tersusun dari tiga bagian
yaitu:

a. Sebuah penguat listrik


b. sebuah penguat daya mekanis
c. Sebuah jarum sayat

Ciri lain dari mesin ini blok pahat pengarah dua kedudukan terkendali secara
otomatis yang terpasang di atas benda kerja.

8. Mesin bubut center

Fungsinya untuk membuat benda kerja yang sesumbu dan meratakan permukaan
benda kerja yang belum rata serta dapat menghaluskan benda kerja.

2.6 Pengertian Mesin Frais


Definisi mesin frais( milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses
kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat
potong bermata banyak yang berputar ( multipoint cutter ). Pisau fraise dipasang pada
sumbu atau arbor, Pisau tersebut akanterus berputar bila arbor mesin diputar oleh motor
listrik, agar sesuai dengan kebutuhan gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur
oleh operator mesin frais:

2.7 Jenis-Jenis Mesin Frais

Macam-macam mesin fraise dapat dibedakan menjadi beberapa jenis diantaranya:

1. Mesin Frais Tegak Lurus (Vertical)


Mesin frais adalah suatu mesin frais yang arbornya tegak (Vertical) seperti gambar
2.1. sedang mejanya dapat bergerak :
- Memanjang (longgitudinal)
- Melintang (Cross slide)
- Naik dan turun

b
a d

f h

g
Gambar 2.1Mesin
Fraise Vertical

Bagian-
2
bagian
mesin frais tegak :

a. Spindle
b. Kepala
c. Tuas Otomatis
d. Kolom
e. Engkol Kearah Memanjang
f. Engkol Kearah Naik dan Turun
g. Alas mesin
h. Handle Kearah Melintang

2. Mesin Frais Mendatar (Horizontal)


Mesin frais horisontal, dibedakan lagi menurut fungsinya yaitu:
a. Mesin frais sederhana (Plain milling machine)
b. Mesin frais universal (Universal milling machine)

Mesin frais mendatar/horisontal adalah suatu mesin frais yang arbornya


mendatar seperti gambar 2.2, sedangkan mejanya bergerak ke arah:

- memanjang/longitudinal
- melintang /cross slide dan naik turun

e
c

d
d

f
g

Gambar 2.2Mesin Frais Horizontal

Bagian-bagian mesin frais mendatar diantaranya :

a. Lengan Penahan Arbor


b. Tuas Otomatis Memanjang
c. Meja / Bad Machine
d. Handle Penggerak Meja Memanjang
e. Tuas Pengunci Meja mesin
f. Handle Penggerak Meja Melintang
g. Tombol ON/OF

3. Mesin Frais Universal


Mesin frais universal adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya
mendatar seperti gambar 2.3, gerakan mejanya dapat kearah :
- Memanjang (Longgitudinal)
- Melintang (Cross Slide)
a
b

c e

g f

i
j

Gambar 2.3 Mesin Frais Universal

Bagian-bagian mesin frais universal :


a. Lengan
b. Penyokong Arbor
c. Tuas Otomatis
d. Nok Pembatas
e. Meja Mesin
f. Engkol arah memanjang
g. Tuas Pengunci
h. Baut Penyetel
i. Engkol arah melintang
j. Engkol untuk naik turun
k. Tuas Pengunci Meja

4. Mesin Frais Copy


Merupakan mesin frais yang digunakan untuk mengerjakan bentukan yang
rumit. Maka dibuat master / mal yang dipakai sebagai referensi untuk membuat
bentukan yang sama. Mesin ini dilengkapi 2 head mesin yang fungsinya sebagai
berikut:
 Head yang pertama berfungsi untuk mengikuti bentukan masternya.
 Head yang kedua berfungsi memotong benda kerja sesuai bentukan masternya.
Antara head yang pertama dan kedua dihubungkan dengan menggunakan
sistem hidrolik. Sitem referensi pada waktu proses pengerjaan adalah sebagai
berikut:
a. Sistem menuju satu arah, yaitu tekanan guide pada head pertama ke arah
master adalah 1 arah.
b. Sistem menuju 1 titik, yaitu tekanan guide tertuju pada satu titik dari master.

Gambar 2.4Mesin frais copy

5. Mesin frais hobbing


Merupakan mesin frais yang digunakan untuk membuat roda gigi / gear dan
sejenisnya (sprocket dll). Alat potong yang digunakan juga spesifik, yaitu
membentuk profil roda gigi (evolvente) dengan ukuran yang presisi, contoh mesin
fraishobbing di tunjukan pada gambar 2.5
Gambar 2.5Mesin frais hobbing
6. Mesin frais planer
Merupakan mesin yang biasa digunakan untuk memotong permukaan( face
cutting ) dengan benda kerja yang besar dan berat yang di contohkan pada gambar
2.6

Gambar 2.6Mesin frais planer

7. Mesin frais gravier


Merupakan mesin yang digunakan untuk membuat gambar atau tulisan
dengan ukuran yang dapat diatur sesuai keinginan dengan skala tertentu, Contoh
Mesin fraisgravier di tunjukan pada gambar 2.7

Gambar 2.7Mesin frais gravier

8. Mesin frais CNC


Merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan
bentukan-bentukan yang lebih komplek.
Mesin frais CNC merupakan mesin yang Semua control menggunakan
sistem electronic yang komplek (rumit). Dibutuhkan operator yang ahli dalam
menjalankan mesin ini karena menggunakan program numeric controling yang di
contohkan pada gambar 2.8.

Gambar 2.8Mesin
frais CNC

2.8 Bagian-Bagian Umum Mesin Frais

1. Spindel Utama

- Vertical Spindle

- Horizontal Spidle

- Universal Spindle

2.Meja/Table Mesin

- Fixed Table

- Swivel Table

- Compound Table

3. MotorDrive
Merupakan bagaian mesin yang berfungsi menggerakan bagian-bagian mesin
yang lain seperti spindle utama, penggerak meja (feeding), dan pendingin (cooling),
pada mesin fraise setidaknya ada 3 motor drive diantaranya :

- Motor Spindle Utama


- Motor Pengerak Penyayatan (feading)
- Motor Pendingin (cooling)

4. Transmisi

Merupakan bagaian mesin yang menghubungkan motor penggerak depan, yang


digerakkan berdasarkan bagian yang digerakan menjadi dua macam yaitu :

- Transmisi Spindle Utama


- Transmisi Feeding

5. Knee

Merupakan bagian mesin untuk menopang meja mesin, Pada bagian ini
terdapat transmisi gerakan penyayatan (feeding)

6. Control

Merupakan pengatur dari bagian-bagian mesin yang bergerak, ada dua sistem
control yaitu :

- Mekanik
- Elektrik

Dibagi menjadi 2 jenis yaitu sederhana dan Complek (CNC).


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Prosedur Pengerjaan


1. Proses pemotongan
a) Lakukan pemotongan material menggunakan mesin gergaji vertical krisbow,
dengan tebal material yaitu 20 mm.
2. Pengerjaan mesin bubut :
a) Menyenter kan pahat.
b) Menjepit benda kerja pada cak bubut atau spindle.
c) Kemudian lakukan facing muka benda kerja, sisi depan dan belakang,
dilakukan pada sisi depan dengan mengurangi ketebalan 2.5mm dan pada sisi
belakang 2.5mm
d) Membuat lubang center pada benda kerja, pertama dengan menggunakan bor
center dengan diamater 3mm dan lakukan pengeboran kembali, ganti mata bor
dengan diameter 12mm.
3. Pengerjaan Mesin Frais
a. Pasang benda kerja pada mandrel, lalu pasangkan pada cak pembagi. Setting
posisi pahat pada titik center pada benda kerja
b. Setting posisi pemakanan pahat pada titik nol pemakanan (mata pahat menepel
dengan benda kerja). Penyetingan dilakukan dengan keadaan pahat berputar,
jika sudah skala nonius pada meja untuk arah naik turun di nol kan.
c. Naikkan meja setinggi h, kemudian lakukan pemakanan yang pertama secara
perlahan hingga selesai.
d. Putar benda kerja dengan menggunakan engkol pembagi (nc) dengan titik nilai
pembagi 4 untuk pemakanan alur berikutnya, lalu ulangi sampai terbentuk 36
mata gigi.
e. Lepaskan benda kerja berikut mandrelnya, lalu bersihkan sisa pemakanan
bagian yang tajam dan rapihkan mata mata gigi dengan cutter dan kikir.

4. Lakukan pelebaran lubang dari diameter 12mm menjadi diameter 50mm


menggunakan mata pahat diameter dalam.
5. Setelah itu buatlah spi dengan tinggi 4mm dan panjang 11mm, ratakan dengan
menggunakan kikir.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan yaitu :
1) Alat Utama :
 Mesin Frais.
 Kunci Chuck.
 Mesin bubut.
 Kunci toolpost.
 Mesin gergaji krisbow
2) Alat Tambahan :
 Pisau frais.
 Pahat mata kanan.
 Kunci L
 Kepala pembagi
 Palu.
 Jangka sorong
 Mandrel
 Penggores
 Center drill
 Mata bor diameter 3mm, 12mm
3) Alat Keselamatan Kerja :
 Baju praktek
 Kacamata safety
 Penutup telinga.
4) Bahan yang digunakan yaitu :
 Polyoxymethylene ( Ø114 x 15 mm )

3.3 Perhitungan Spurs Gear


Diketahui : D : 114 mm
M:3

Ditanya : a. z ?
b. Dp ?
c. Do ?
d. Dr ?
e. Titik Pembagi ?

Jawab :
a) Number of Teeth
D = (2 + z) m
114 = (2 + z) 3
114 = 6 +3z
3z = 114 – 6
3z = 108
z = 36

b) Pitch Diameter
Dp =z.m
= 36 . 3
= 108 mm

c) Outside Diameter
Do = m (z + 2)
= 3 (36 + 2)
= 108 + 6
= 114 mm

d) Root Diameter
Dr = m (z – 2,5)
= 3 (36 – 2,5)
= 108 – 7,5
= 100,5 mm

e) Titik Pembagi

= = =

x 37 = 4,1

x 38 = 4,2

x 39 = 4,3

x 41 = 4,5

x 42 = 4,6

3.4 Perhitungan Parameter Permesinan

You might also like