You are on page 1of 8

Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No.

1, April 2019
ISSN 2599-1841

KECEMASAN PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS YANG


MENJALANI HEMODIALISA

Devi Novita Damanik*, Wiwik Sulistyaningsih**, Cholina Trisa Siregar***


*
Staff Dosen (Prodi Diploma III Keperawatan/AKPER Malahayati Medan/Indonesia)
**
Staff Dosen (Deperteman Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara/Indonesia)
***
Staff Dosen (Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara/Indonesia)

ABSTRACT

Background: Anxiety is a condition of psychological and physiological disorders


characterized by cognitive, somatic, emotional disturbances and components of
behavioral sequences Anxiety experienced by patients who undergo hemodialysis on a
regular basis will cause a decrease in quality of life. So it is important to know the
anxiety numbers experienced by patients undergoing hemodialysis. Purpose: This study
aims to describe the anxiety of chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis.
Methods: This study uses univariate analysis which will describe the anxiety level of
chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis. The anxiety variable was
measured using the HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) anxiety instrument with a
validity value of 0.68 dd 0.93 and a reliability value of 0.93. The population in this study
were all chronic kidney disease patients who underwent hemodialysis and experienced
anxiety. The sampling technique used in this study was purposive sampling technique.
The sample in this study were patients with chronic kidney disease who met the
requirements of the study patients, namely: Patients who underwent hemodialysis for less
than one year, patients undergoing hemodialysis with femoral vein puncture, patients
undergoing hemodialysis twice a week. Results: The results showed that the study
respondents had a mild anxiety rate of 9 patients (56.25%), moderate anxiety as many as
8 patients (21.875%) and severe anxiety as many as 8 patients (21.875%). Conclusion:
The results showed a high incidence of anxiety in patients undergoing hemodialysis and
distributed evenly on mild, moderate and severe anxiety.

Keywords:
Anxiety, Chronic Kidney Disease Haemodialysis,

LATAR BELAKANG tubuh yang menyebabkan aktivitas kerja


Penyakit Ginjal Kronis merupakan terganggu, tubuh menjadi mudah lelah
gangguan fungsi ginjal yang terjadi dan lemas sehingga akan berdampak
ketika tubuh gagal untuk pada kualitas hidup pasien (Prince &
mempertahankan metabolisme dan Wilson, 2006).
keseimbangan cairan dan elektrolit Indonesia termasuk negara dengan
sehingga menyebabkan retensi urea dan tingkat penderita penyakit ginjal kronik
sampah nitrogen lain dalam darah. yang cukup tinggi, data dari ASKES
Kerusakan ginjal ini mengakibatkan tahun 2010 tercatat 17.507 pasien, tahun
masalah pada kemampuan dan kekuatan berikutnya tercatat 23.261 dan data

8
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1, April 2019
ISSN 2599-1841

terakhir tahun 2013 tercatat 24.141 penelitiannya menyebutkan pasien yang


orang pasien (Nawawi, 2013). Data yang menjalani hemodialisa mengalami
diperoleh dari RSUP H. Adam Malik kecemasan: kecemasan ringan 65,9%,
Medan, jumlah pasien yang menjalani kecemasan sedang 12,8% dan
hemodialisa rutin pada tahun 2009 adalah kecemasan berat 4,2%. Squalli (2005) di
166 orang, dan meningkat pada tahun Rumania menemukan angka kejadian
2013 menjadi 191 pasien. Data di rumah kecemasan yang tinggi pada pasien
sakit dr. Pirngadi Medan pada tahun 2011 Penyakit Ginjal Kronis yang menjalani
tercatat sebanyak 123 pasien, meningkat hemodialisa yaitu sebesar 69,3%.
menjadi 126 orang pada tahun berikutnya, Penelitian Dumitrescu (2009) di
dan terakhir tahun 2013 tercatat 184 orang Rumania pada pasien yang menjalani
yang rutin menjalani hemodialisa. hemodialisa mengalami kecemasan
Tingginya angka kejadian penyakit sebesar 85,1%. Penelitian Kohli (2011)
ginjal kronis dan dampak penyertanya di India pada pasien yang menjalani
sehingga harus dilakukan tindakan untuk terapi hemodialisa mengalami
mengatasi atau menangani masalah yang kecemasan sebanyak 86,7%.
muncul akibat penyakit ginjal kronis ini Reski (2009) melakukan penelitian
diantaranya mengatur pola makan, di Ruang unit hemodialisa RSI Jakarta
tindakan dialisis bahkan sampai pada dari 40 responden 70% pasien
tindakan transplantasi ginjal (Smeltzer hemodialisa mengalami kecemasan
& Bare, 2009). Tindakan dialisis sedang dan 30% mengalami kecemasan
merupakan terapi pengganti utama pada ringan. Penelitian yang dilakukan
pasien penyakit ginjal kronis yang Sugiyanti tahun 2011 di Ruang
dilakukan sepanjang usia mereka. Hemodialisa RSU Dr. Ramelan
Penyesuaian diri terhadap kondisi sakit Surabaya pasien yang menjalani
mengakibatkan terjadinya perubahan hemodialisa dari 40 respon yang diteliti
dalam kehidupan pasien baik kondisi 33% mengalami kecemasan berat, 45%
fisik maupun kondisi psikososialnya kecemasan sedang dan 22% mengalami
(Brunner & Suddart, 2008). kecemasan ringan. Dewi (2012) meneliti
Kecemasan merupakan kondisi di unit Hemodialisa RSUD Wangaya
gangguan psikologis dan fisiologis yang Denpasar dari 8 pasien yang menjalani
di tandai dengan gangguan kognitif, hemodialisa sebanyak 62,5% (5 pasien)
somatik, emosional dan komponen dari mengatakan dirinya mengalami
rangkaian tingkah laku (Cahyaningsih, kecemasan saat menjalani Hemodialisa.
2009). Takaki (2003) di Jepang

9
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1, April 2019
ISSN 2599-1841

Kecemasan yang tidak teratasi dapat ginjal kronis yang menjalani


menyebabkan individu mengalami hemodialisa adalah sesuatu yang penting
depresi (Wicks, Bolden, Mynatt, Rice & untuk kita jaga karena agar mencapai
Acchiardo, 2007). Kecemasan dan kondisi kesehatan individu yang optimal
depresi merupakan kondisi gangguan (Prince & Wilson, 2006).
psikologis yang sering terjadi pada Adapun Tujuan dari Penelitian ini
pasien penyakit ginjal kronis dan sangat adalah untuk mendeskripsikan tingkat
sering terkait dengan angka kematian kecemasan pasien yang menjalani
yang tinggi, angka kesakitan dan hemodialisa dan mengalami
hospitalisasi yang tinggi (Kojima, 2012).
kecemasan di Rumah Sakit Kota
Tindakan bunuh diri saat menjalani
Medan
hemodialisa berkepanjangan 15 kali
METODE
lebih tinggi dari populasi umum dan
Penelitian ini menggunakan
lebih tinggi dari pasien dengan kondisi
kanker (McQuillan & Jassal, 2010).
analisis univariat yang akan

Kecemasan yang dialami oleh mendeskripsikan tingkat kecemasan


pasien yang menjalani hemodialisa pasien penyakit ginjal kronis yang
secara rutin akan menyebabkan menjalani hemodialisa. Variabel
penurunan kualitas hidup (Lysaght & kecemasan diukur dengan
Mason, 2000). Kecemasan merupakan menggunakan instrumen kecemasan
salah satu dampak psikologi yang HARS (Hamilton Anxiety Rating
dihadapi oleh pasien penyakit ginjal
Scale) dengan nilai validitas 0,68 s.d
kronis yang menjalani hemodialisa.
0,93 dan nilai realibilitas 0,93. Tahap
Kondisi cemas pasien harus dikontrol
pertama peneliti menyeleksi subjek
agar dapat mempertahankan kualitas
penelitian sesuai dengan kriteria
hidup yang baik pada pasien penyakit
ginjal kronis yang menjalani
pasien penelitian kemudian

hemodialisa (Ventegodt, 2003). memberikan informasi penelitian


Penelitian Daria (2009) menyebutkan dengan sejelas-jelasnya kepada
bahwa kecemasan, depresi dan persepsi pasien penelitian, meminta
terhadap kesehatan yang memiliki persetujuan pasien untuk menjadi
hubungan yang signifikan dengan pasien penelitian, bagi pasien yang
kualitas hidup pasien dan pasien yang sudah bersedia menjadi pasien
mengalami kecemasan sebanyak 41%.
penelitian maka dicatat dan
Kulitas hidup pasien dengan penyakit
diurutkan dengan nomor urut 1, 2, 3,

10
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1, April 2019
ISSN 2599-1841

dst. kemudian penelitian melakukan RSUP HAM dan RSUD Pirngadi


Medan
pengukuran tingkat kecemasan N Karakteristik Responden
o Responden
pasien dengan menggunakan 1. Usia
12-16 tahun 1 (4%)
kuesioner penelitian dan melakukan 17-24 tahun 1 (4%)
25-33 tahun 1 (4%)
tabulasi. 34-45 tahun 1 (4%)
46-59 tahun 17 (68%)
Populasi dalam penelitian ini >60 tahun 4 (16%)
Total 25 (100%)
2. Jenis Kelamin
adalah seluruh pasien penyakit ginjal Laki-laki 13 (52%)
Perempuan 12 (48%)
kronis yang menjalani hemodialisa Total
3. Pendidikan Terakhir
dan mengalami kecemasan. Teknik SD 5 (20%)
SLTP 4 (16%)
pengambilan sampel yang digunakan SMU 10 (40%)
Perguruan Tinggi 6 (24%)
Total 25 (100%)
dalam penelitian ini dengan teknik 4. Pekerjaan
Tidak Bekerja 11 (44%)
purposive sampling. Sampel dalam Wiraswasta 7 (28%)
PNS 3 (12%)
penelitian ini adalah pasien dengan Pensiunan PNS 4 (16%)
Total 25 (100%)
penyakit ginjal kronis yang 5. Penghasilan
< Rp. 1.000.000 8 (32%)
Rp. 1.000.000 – Rp. 9 (36%)
memenuhi syarat pasien penelitian 2.000.000 8 (32%)
>Rp. 2.000.000 25 (100%)
yaitu: Pasien yang menjalani Total
6. Status Perkawinan
hemodialisa kurang dari satu tahun, Menikah 22 (88%)
Belum Menikah 2 (8%)
pasien yang menjalani hemodialisa Janda/Duda 1 (4%)
Total 25 (100%)
7. Lama HD
dengan penusukan vena femoralis, 1-3 bulan 7 (28%)
4-6 bulan 4 (16%)
pasien yang menjalani hemodialisa 2 7-9 bulan 4 (16%)
10-12 bulan 10 (40%)
kali dalam seminggu. Besar sampel Total 25 (100%)
8. Asal Biaya
BPJS 25 (100%)
dalam penelitian ini menggunakan Total 25 (100%)
9. Penyakit Penyerta
tabel power analysis. Dalam DM 3 (12%)
Penyakit Jantung 2 (8%)
penelitian ini ditetapkan level of Hipertensi 16 (64%)
Tidak Ada 4 (16%)
signifikan (α) sebesar 0,05 dan Total 25 (100%)

dengan effect size (γ) 0,80 sehingga


Deskripsi subjek penelitian
didapat besar sampel pada masing-
didapatkan bahwa usia pasien mayoritas
masing kelompok yaitu 25 pasien. pada rentang 46 - 59 tahun sebanyak 17
HASIL DA PEMBAHASAN orang (68%), Mayoritas pasien pada
Deskripsi Subjek Penelitian berjenis kelamin laki-laki yaitu 13 orang
Tabel 1. Deskripsi Subjek Penelitian (52%). Tingkat pendidikan pasien
Berdasarkan Karakteristik
mayoritas SMU yaitu 10 orang (40%).
Demografi di Unit Hemodialisa

11
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1, April 2019
ISSN 2599-1841

Pasien mayoritas sudah tidak bekerja Kronis yang menjalani hemodialisa


lagi. Mayoritas pasien sudah menikah yaitu sebesar 69,3%. Penelitian
yaitu 22 orang (88%). Mayoritas pasien Dumitrescu (2009) di Rumania pada
menjalani Hemodialisa berada di pasien yang menjalani hemodialisa
rentang 10-12 bulan yaitu 10 orang mengalami kecemasan sebesar 85,1%.
(40%). Seluruh pasien mendapatkan Penelitian Kohli (2011) di India pada
biaya pengobatan dengan menggunakan pasien yang menjalani terapi
kartu BPJS. Mayoritas pasien hemodialisa mengalami kecemasan
mengalami penyakit penyerta hipertensi sebanyak 86,7%.
16 pasien (64%). Mayoritas pasien tidak Di Indonesia angka kejadian
mengalami edema 15 pasien (60%). kecemasan yang dialami oleh pasien
penyakit ginjal kronis tergambar di
Deskripsi Tingkat Kecemasan beberapa penelitian sebagai berikut:
Tabel 2. Deskripsi Tingkat Reski (2009) melakukan penelitian di
Kecemasan di Unit Hemodialisa
RSUP HAM dan RSUD Pirngadi Ruang unit hemodialisa RSI Jakarta dari
Medan 40 responden 70% pasien hemodialisa
Kelompok Kategori f
Kecemasan mengalami kecemasan sedang dan 30%
Intervensi Ringan 9 (56,25%) mengalami kecemasan ringan. Penelitian
(N=25) Sedang 8 (21,875%)
Berat 8 (21,875%) yang dilakukan Sugiyanti tahun 2011 di
Total 25 (100%)
Ruang Hemodialisa RSU Dr. Ramelan
Tingkat kecemasan pasien: Surabaya pasien yang menjalani
kecemasan ringan sebanyak 9 pasien hemodialisa dari 40 respon yang diteliti
(56,25%), kecemasan sedang sebanyak 8 33% mengalami kecemasan berat, 45%
pasien (21,875%) dan kecemasan berat kecemasan sedang dan 22% mengalami
sebanyak 8 pasien (21,875%). kecemasan ringan. Dari beberapa hasil
Hasil penelitian sebelumnya penelitian baik di Dunia maupun di
menunjukkan angka kejadian kecemasan Indonesia, menunjukkan angka kejadian
pada pasien hemodialisa, Takaki (2003) kecemasan yang cukup tinggi pada
di Jepang menyebutkan pasien yang pasien yang mnejalani hemodialisa.
menjalani hemodialisa mengalami Begitu juga hasil penelitian ini di Medan
kecemasan ringan 65,9%, kecemasan angka kejadian kecemasan pasien
sedang 12,8% dan kecemasan berat hemodialisa masih merata baik pada
4,2%. Squalli (2005) di Rumania kecemasan ringan, sedang maupun
menemukan angka kejadian kecemasan berat.
yang tinggi pada pasien Penyakit Ginjal

12
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1, April 2019
ISSN 2599-1841

Penyesuaian diri terhadap kondisi menjalani hemodialisis (Njah, Nasr &


sakit mengakibatkan terjadinya Ben, 2001). Hal ini juga sesuai dengan
perubahan dalam kehidupan pasien baik Hawari (2006) yang mengatakan bahwa
kondisi fisik maupun kondisi penyebab dari kecemasan akibat melihat
psikososialnya (Brunner & Suddart, adanya bahaya yang mengancam
2008). Kondisi kecemasan yang dialami dirinya. Kecemasan ini lebih dekat
oleh pasien penyakit ginjal kronis yang dengan rasa takut, karena sumbernya
menjalani hemodialisa disebabkan terlihat jelas di dalam pikiran.
karena dua pertiga dari pasien yang
menjalani terapi dialisis tidak pernah KESIMPULAN
kembali pada aktifitas atau pekerjaan Hasil penelitian ini menunjukkan
seperti sebelum dia menjalani bahwa tingginya angka kejadian
hemodialisa. Pasien sering mengalami kecemasan pada pasien yang menjalani
masalah seperti: kehilangan pekerjaan, hemdialisa khususnya di kota medan
penghasilan, kebebasan, usia harapan yaitu mayoritas pasien mengalami
hidup yang menurun dan fungsi seksual kecemasan ringan yaitu sebanyak 9
sehingga dapat menimbulkan kemarahan orang.
dan akan mengarah pada suatu kondisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat
kecemasan sebagai akibat dari penyakit dijadikan dasar bagi perawat
sistemik yang mendahuluinya (Fatayi, hemodialisis untuk mencari intervensi
2008). Reski (2009) menyebutkan keperawatan dalam menurunkan tingkat
bahwa kecemasan yang terjadi pada kecemasan pasien yang menjalani
pasien sebelum menjalani hemodialisa hemodialisa dan mencegah
mayoritas dikarenakan beberapa hal meningkatnya kondisi kecemasan
diantaranya disebabkan karena harus menjadi angka depresi yang kedepannya
menaati diet yang ketat, membatasi akan mengganggu kualitas hidup pasien
minum dan melihat kegiatan yang menjalani hemodialisa. Hasil
pemasangan jarum ditubuhnya yang penelitian ini hendaknya juga memberi
selalu pindah saat hemodialisa. Seperti motivasi yang kuat pada pasien agar
halnya pada sakit fisik lainnya, selalu berpikir positif dalam setiap
kecemasan pada pasien penyakit ginjal aktivitasnya selama menjalani proses
kronik stadium terminal sering dianggap hemodialisa, tidak terfokus dengan
sebagai kondisi yang wajar terjadi. kondisinya dan mampu meningkatkan
Penyakit ginjal kronik (PGK) stadium derajat kesehatan.
terminal menyebabkan pasien harus

13
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1, April 2019
ISSN 2599-1841

DAFTAR PUSTAKA

Black, J, M. & Hawlk, J,H. (2009). Kohli, S., Batra, P., Aggarwal, K.
Medical Surgical Nursing (2011). Anxiety, Locus of
Clinical Management for positif control, and coping strategis
outcomes, 8th edition. Elsevier among end-stage renal disease
Sender patients undergoing
maintenance hemodialysis.
Brunner and Suddarth. (2008). Buku Indian Journal of Nephrology.
Ajar Keperawatan Medikal 21(3). 177-182.
Bedah. Jakarta: EGC.
Kojima, M. (2012). Epidemiology
Cahyaningsih, N D. (2009). Studies Of Psychosocial Factor
Hemodialisa (cuci darah) Associated With Quality Of Life
Panduan Praktis Perawatan Among Patients With Chronic
Gagal Ginjal. Mitra Cendikia. Disease In Japan. Japan
Yogyakarta Epidemiol. 22. 7-11.

Nawawi, Q. (2013). Populasi Penderita


Daria, L.K. (2009). Factors ffecting Gagal ginjal Terus Meningkat di
Quality of Life in Persons On 2013. Diakses pada 13 Agustus
Haemodyalisis.w Nephrology 2013.
Nursing Journal. 36(1). http://health.okezone.com/read/2
013/06/28/482/829210/populasi-
penderita-gagal-ginjal-terus-
Dewi. Putra, P. P., Witarsa, M. S. meningkat-di-2013
(2012). Pengaruh Aromaterapi
Inhalasi Terhadap Penurunan Polite & Beck. (2006). Essential of
Tingkat Kecemasan Pasien Nursing Research: Methods,
Gagal Ginjal Kronik Yang Appraisal and Utilization (6th
Menjalani Hemodialisis Di edition). Philladelphia:
RSUD Wangaya Denpasar. Lippincot Willian & Walkins.
Tesis. Perpustakaan-FIK
Universitas Udayana Denpasar
Prince & Wilson. (2006). Patofisiologi:
Dumetrescu, A. L., Gameata, L., Guzun, konsep klinis proses-proses
O. (2009). Anxiety, stress, penyakit edisi ke-6. Jakarta:
depression, oral health status EGC
and behaviours in Romanian
hemodialysis patients. Rom J Smeltzer & Bare, S. (2009). Buku Ajar
International Medical, 47; 161-8 Keperawatan Medikal Bedah
Brunner Suddarth. Volume 2
Hamilton, M. (2005). The Assessment of Edisi 8. Jakarta : EGC.
Anxiety State by Rating. Br J
medical Psychology. Squalli, H., Ramouz, I., Fahi, Z., Sakkat,
F. Z., Ouzzedoun, N., et al.
Hawari, Dadang. (2006). Manajemen (2005). Anxiety and depression
Stress Cemas Dan Depresi, on hemodialysis adequacy.
Edisi 2, Jakarta: FKUI. Nephrol Ther. 1. 31-7.

14
Jurnal Maternitas Kebidanan, Vol 4, No. 1, April 2019
ISSN 2599-1841

Takaki, J., Nishi, T., Shimoyama, H.,


Inada, T., Matsuyama, N., et al.
(2003). Interaction among a
Stressor, Self-efficacy, Coping
With Stress, Depression, and
Anxiety in Maintenance
Hemodialysis Patients.
Behavioral Medicine. 29. 107-
112.

Vantegodt, S., Merrick, J. & Anderson,


N. J. (2003). Quality of Life
Teori I. IQOL Theory: An
Integrative Theory of the Global
Quality of Life Concept.
http://www.thescientificworld.co
.uk/TSW/toc/TSWJ_ArticleLandi
ng.asp?Articled=1222 diperoleh
tanggal 2 Desember 2013.

Wicks, M. N., Bolden, L., Mynatt, S.,


Rice, M. C., Acchiardo, S. R..
(2007). INSIGHT Potentially
Prevents and Treats Depressive
and Anxiety Symptom in Black
Women Caring for Chronic
Hemodialysis Recipient.
Nephrology Nursing Journal. 34
(6). 623-629.

15

You might also like