You are on page 1of 3

RSM.

SITI KHODIJAH PANDUAN PRAKTEK KLINIS


GURAH PREEKLAMSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


87/PMKP/X/2018
0 1/2

Tanggal terbit Ditetapkan oleh,


Direktur
STANDAR
PROSEDUR 8 Oktober 2018
OPERASIONAL Dr. MOCHAMAD IRFAN HANAFI

NIK. 14.160278.138
1. Pengertian (Definisi) Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg yang terjadi pada kehamilan lebih dari 20
mgg, dengan minimal satu dari proteiuria ≥ 30 mg/ 24 jam, seum keatinin > 1,1
mgdl,edema paru, peningkatan fungsi liver,trombosit <100.000,nyeri kepala,
gangguan penglihatan dan nyeri eigastrium
2. Anamnesis 1. Usia kehamilan > 20 minggu
2. Tidak ada riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil
3. Sakit kepala
4. Mata kabur
5. Nyeri ulu hati
6. Mual muntah
3. Pemeriksaan Fisik Kardiovaskuler : Evaluasi tekanan darah, suara jantung
pulsasi perifer
Paru : Auskultasi paru untuk mendiagnosa edema
paru
Abdomen : Palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada
hepar. Evaluasi keadaan rahim dan janinnya.
Refleks : Adanya klonus
4. Kriteria Diagnosis 1. Usia kehamilan > 20 minggu
2. TD ≥ 140/ 90 mm Hg
3. Proteinuria ≥ 300 mg/ 24 jam/ + 1
4. Trombosit < 100.000/ mm3
5. Peningkatan LDH
6. Peningkatan SGOT/SGPT
7. Tanda impending eklampsia (Sakit kepala, Mata kabur,Nyeri ulu hati,
Mual muntah)
5. Diagnosis Kerja Preeklamsia
6. Diagnosis Banding 1. Hipertensi gestasional
2. Hipertensi kronis superimposed preeklampsia
3. Pemeriksaan 1. DL
Penunjang 2. UL
3. LFT
4.CTG
5.USG
4. Terapi Pengelolaan secara Rawat Jalan (Ambulatoir)uk <34 mg tanpa maternal/lfetal
distres

 Tidak mutlak harus Tirah Baring, dianjurkan ambulasi sesuai


keinginannya
 Diet Reguler : tidak perlu diet khusus (Tinggi Protein, Rendah Karbo
Hidrat)
 Vitamin Prenatal
 Tidak perlu restriksi konsumsi Garam
RSM. SITI KHODIJAH PANDUAN PRAKTEK KLINIS
GURAH PREEKLAMSIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

87/PMKP/X/2018 0 2/2

 Pemberian antihipertensi jika diperlukan


 Aspirin dosis rendah sehari 1 X 87,5 mg
 Kunjungan ke Rumah Sakit tiap 2mg

Perawatan Konservatif
Indikasi : Kehamilan < 37 minggu tanpa komplikasi

 Tirah Baring/ tidur miring ke kiri


 Infus RD5 60-125 cc/ jam
 SM terapi : loading 10 mg MgSO4 40% drip dalam 6 jam
 Maintenance 5 gr MgSO4 40% drip dalam 6 jam
 Maturasi paru : betametason 1x24 mg IM atau Deksametason 4x6 mg
IV
 Antihipertensi : NIfedipin atau metyldopa jika diperlukan
 Diet : rendah KH/ tinggi protein
 Pasang Douer Cateter
 Monitor TD, N, RR, produksi urin, dank el subyektif
Konservatif gagal jika :
1. Impending eklampsia
2. Hellps Syndrome
3. Tekanan darah tidak terkontrol dengan antihipertensi
4. Kelainan fungsi ginjal
5. Pertumbuhan janin terhambat
Perawatan Aktif

 Infus RD5 60-125 cc/ jam


 SM terapi : loading MgSO4 20% 4 gr IV ; loading MgSO4 40% 6 gr drip
dalam 6 jam
 Maintenance 6 gr MgSO4 40% drip dalam 6 jam
 Antibiotik : Ampicillin 3x1 gr IV
 Antihipertensi : Nifedipin 3x
Bila Inpartu :

 Fase latent, lakukan amniotomi dan oksitosin drip


 Fase aktif, lakukan amniotomi
 Terminasi kehamilan bila syarat pervaginam terpenuhi, evaluasi PS
Bila PS< 5, lakukan ripening dengan misoprostol 25 ugr/6 jam (2 kali)
Bila PS> 5, lakukan oksitosin drip
Bila dalam 12 jam setelah oksitosin drip tidak masuk fase aktif, lakukan SC
5. Edukasi Batasi intake cairan
6. Penelaah Kritis dr. Dadang Wibowo, Sp.OG
7. Kepustakaan Pedoman Diagnosis dan Terapi, 2008, Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo,
Surabaya
Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK), 2008.
Dibuat oleh Diperiksa oleh

Nama : dr. Alin Retno Dr. Ulfa Tarbiati

Jabatan : Ketua Komite PMKP Ketua Akreditasi

Tanda tangan

You might also like