You are on page 1of 10

a 5 years old girl is playing toys with her grandmother whose age is 60 years old.

the girl observes that


her grandmother's skin is different with hers. suddenly, the girl is fallen from her bycicle and some blood
comeout from her skin. the girl cries and complains pain. her grandmother says that if she is fallen, she
should innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

seorang gadis berusia 5 tahun sedang bermain mainan dengan neneknya yang berusia 60
tahun. gadis itu mengamati bahwa kulit neneknya berbeda dengan miliknya. Tiba-tiba, gadis itu
jatuh dari sepeda dan beberapa darah keluar dari kulitnya. gadis itu menangis dan mengeluh
sakit. neneknya mengatakan bahwa jika dia jatuh, dia harus mengucapkan Innalillahi wa inna
ilaihi raji'un.

FUNGSI SISTEM INTEGUMEN


Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-
fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi, persepsi, pengaturan
suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

1. Fungsi proteksi
Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu berikut:
 Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.
Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu
bata di permukaan kulit.
 Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi;
selain itu juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
 Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari
kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di
permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan
menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat
pertumbuhan mikroba.
 Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum
basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen
ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik
dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,
maka dapat timbul keganasan.
 Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertama
adalah sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian
ada sel fagosit yang bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin
dan sel Langerhans.
2. Fungsi absorpsi
Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E,
dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap
oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi
respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri.
Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu
berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan. Kemampuan
absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolisme dan
jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau melalui muara
saluran kelenjar; tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui
muara kelenjar.
3. Fungsi ekskresi
Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya, yaitu
kelenjar sebasea dan kelenjar keringat:
- Kelenjar sebasea
Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan
lipid yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus
arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke
folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari
trigliserida, kolesterol, protein, dan elektrolig. Sebum berfungsi menghambat
pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi keratin.
- Kelenjar keringat
Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat keluar dengan
cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan
mengekskresikan 200 mL keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif jumlahnya lebih
banyak lagi. Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk
mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekul organik hasil pemecahan
protein yaitu amoniak dan urea. Terdapat dua jenis kelenjar keringat, yaitu kelenjar
keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
- Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada
usia pubertas dan menghasilkan sekret yang kental dan bau yang khas. Kelenjar keringat
apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem saraf dan hormon sehingga sel-sel
mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat
apokrin. Akibatnya kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ke folikel rambut
lalu ke permukaan luar.
- Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya
mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya
berkisar 4.0 – 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur
permukaan, mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan
cara mempersulit perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida
kecil dengan sifat antibiotik.
4. Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan
panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin
diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak
di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang
terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di
epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.
5. Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara:
pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu
tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh
darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat
suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh
darah (vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.
6. Fungsi pembentukan vitamin D
Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan
bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan
menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang
berperan dalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam
pembuluh darah.
Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum memenuhi
kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap
diperlukan.
Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah,
kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit.

Kelenjar keringat berfungsi memproduksi cairan tubuh yang digunakan untuk mengatur suhu tubuh,
yang terkadang menimbulkan masalah bau badan jika produksi keringat terlalu berlebihan. Ternyata
fungsi kelenjar keringat tidak hanya sebatas itu, bahkan berperan penting dalam penyembuhan luka
pada kulit.

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Michigan Health System menyatakan
bahwa kelenjar keringat berkontribusi terhadap penyembuhan luka pada kulit seperti goresan, luka
bakar, dan borok. Kelenjar keringat juga memainkan peran kunci dalam menyediakan sel untuk
memulihkan kulit.

Luka pada kulit merupakan masalah kesehatan sederhana yang sering dihadapi oleh semua orang, tetapi
pengobatan biasa tampaknya belum cukup ampuh menuntaskannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui rahasia penyembuhan yang benar-benar pas untuk kulit.

"Kami mengidentifikasi proses penutupan luka dengan mempelajari kelenjar keringat pada kulit," kata
ILaure Rittie, pemimpin penelitian dan seorang asisten profesor dermatologi di Michigan Medical
School.

Sebelumnya para ahli percaya bahwa penutupan luka pada kulit akibat sel-sel kulit baru yang berasal
dari folikel rambut dan dari kulit utuh pada tepi luka. Penelitian ini menunjukkan bahwa sel-sel baru
tersebut ternyata muncul dari bawah luka.

Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kelenjar keringat manusia juga menyimpan reservoir
penting dari sel induk dewasa yang dapat direkrut dengan cepat untuk membantu penyembuhan luka.

"Hasil penelitian ini cukup mengejutkan karena sebelumnya belum ada penelitian yang mempelajari
peran kelenjar keringat dalam perbaikan luka," tambah Rittie. Penelitian ini dipublikasikan dalam
American Journal of Pathology, seperti dikutip dari Health.India, Kamis (22/11/2012).

 STRUKTUR KULIT BAYI


Kulit bayi yang strukturnya masih sangat halus dan lembut, memiliki fungsi yang sama dengan
kulit orang dewasa. Kulit bayi melindungi organ-organ sensitif di dalam tubuh, menjaga agar
bayi berada pada suhu yang tepat - dengan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan suhu
tubuh, bulu-bulu halus di permukaan kulit berfungsi menghangatkan, dan ribuan ujung syaraf
sensitif pada kulit, adalah penghubung antara tubuh bayi dengan dunia luar.

Kulitnya Saat Lahir. Di awal kelahirannya, kulit bayi belum sesempurna yang kita bayangkan.
Justru terlihat seram, sebab:

 Permukaannya berselaput vernix caseosa - berfungsi sebagai pelindung kulit di dalam


rahim. Lapisan itu bertahan pada minggu pertama, setelah itu mengelupas, seolah-olah
bayi berganti kulit. Setelah lapisan itu luruh, barulah muncul kulit bayi yang sebenarnya.
 Terkadang ditumbuhi bulu-bulu halus yang disebut lanugo, yang dibawa sejak di dalam
rahim.
 Kulit tampak keriput, permukaannya lebih tipis sehingga pembuluh darah dapat
membayang.
 Berwarna kemerahan, kemudian berubah menjadi kuning akibat produksi bilirubin di
dalam darah - warna kuning akan hilang dalam 2X 24 jam. Pada beberapa bayi, kulit
baru lahir berwarna sangat merah, biru atau pucat, yang menandakan adanya gangguan
kesehatan, misalnya kurang pasokan oksigen.

Meski struktur dan komponen kulit bayi baru lahir sudah lengkap, sebagaimana organ tubuh bayi
yang lain, kulit tersebut belum berfungsi sempurna, misalnya:

 Produksi kelenjar keringat lebih sedikit, sehingga bayi jarang berkeringat. Itu sebabnya,
kita harus mengupayakan suhu tubuhnya stabil dengan memastikan bayi tidak kedinginan
atau kepanasan.
 Kulitnya masih rentan terhadap iritasi, infeksi dan alergi, karena zat imunitas pada kulit
belum kuat dan struktur kulit lebih renggang serta tipis.
 Kulit masih sedikit memroduksi melanin (pigmen yang berfungsi melindungi kulit dari
sinar matahari) sehingga kandungan air pada kulit lebih cepat menguap dan lebih mudah
terbakar sinar ultraviolet.

Seiring pertumbuhannya, kulit bayi mengalami pekembangan, yaitu lapisan pelindung vernix
casiosa sedikit demi sedikit terlepas, lapisan kulit menebal meski tetap halus dan lembut, kulit
berwarna kemerahan, kelenjar keringat mulai berproduksi normal dan zat imunitas pada kulit
semakin kuat.

Struktur kulit bayi dengan orang dewasa berbeda. Bila dilihat menggunakan mikroskop,
perbedaan tersebut akan terlihat, yaitu: struktur kulit bayi lebih renggang, lebih tipis, ikatan antar
sel lebih longgar, produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak lebih sedikit. Jika
dianalogikan, struktur kulit bayi tampak bak susunan batu bata yang renggang.

 STRUKTUR KULIT REMAJA HINGGA


DEWASA
Remaja
Di masa kanak-kanak, hampir semua memiliki kulit yang sangat sempurna sehingga hampir berkilau
dalam kegelapan. Pubertas menandakan transisi besar dalam kulit, menjadikannya berminyak sehingga
pori-pori cenderung tersumbat. Akan tetapi, terlepas dari jerawat, perubahan tersebut positif karena
minyak melindungi kulit dari dehidrasi, menjaganya tetap lembut dan lembab. Sementara itu sel kulit
mengalami regenerasi secara cepat, berjalan dari lapisan basal ke epidermis hanya dalam 28 hari.

Kulit remaja juga memiliki kemampuan mengganti kerusakan berupa bintik-bintik yang muncul
dipermukaan kulit.Kolagen dan elastin dalam jaringan ikat pada remaja masih masih membentuk mata
rantai menyatu yang sempurna, menjadikan kulit kenyal dan kencang. Meskipun paparan sinar matahari
mungkin telah merusak lapisan bawah kulit yang sangat halus, kerusakan tersebut belum sampai ke
permukaan.

Dua Puluhan

Garis-garis ekspresi mulai terbentuk, khususnya di antara alis, sudut luar mata dan dahi. Pergantian sel
menurun secara bertahap, menjadi setengah kali lebih lambat pada usia 25-30 tahun. Stratum korneum
menjadi lebih tebal dan kurang fleksibel. Jaringan ikat muli kehilangan daya pegasnya, terutama mereka
yang gemar berlibur di bawah sinar matahari. Akan tetapi, kulit wajah masih terlihat segar, lembab dan
kenyal

Tiga Puluhan

Epidermis mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan karena dampak kumulatif matahari, polusi, stress,
dan gizi yang tidak sempurna. Perubahan tidak terlihat melalui permukaan yang tidak rata, kusam, dan
cairan yang tertahan. Penebalan straktum korneum dan penuruan pergantian sel menjadi lebih jelas.
Ekspresi wajah berulang mendorong lemak pada lapisan subcutis menjadi garis sehingga mengurangi
kekenyalan. Kerutan terlihat jelas dan dampak komulatif gravitasi mulai kelihatan. Inilah saatnya orang-
orang mulai mengunjungi gerai-gerai kecantikan mencari obat mujarab antipenuaan.

Empat Puluhan

Perjalanan dari lapisan basal ke epidermis saat ini memakan waktu 40 hari. Lapisan luar yang merata dari
masa muda memudar seiring dengan tidak meratanya pigmentasi. Untuk sebagian orang akan
mengakibatkan bercak gelap. Lapisan basal perlahan-lahan menipis, menjadikan sel kulit sulit menjaga
kelembabannya, sementara straktum korneum terus menebal. Produksi sebum yang sangat tinggi saat
remaja sekarang menurun tajam. Oleh karena itu, banyak sel mati yang menumpuk karena pergantian sel
menurun. Alur urat mulai tampak, terutama pada kulit sensitive. Garis ekspresi yang semakin dalam
memberikan kejelasan sejarah emosional seseorang.

Lima Puluhan

Bagi wanita, inilah perubahan terbesar sejak masa remaja. Menopause, yang biasanya terjadi saat
seseorang berusia di awal lima puluhan, membawa penurunan tajam dalam produksi estrogen seiring
dengan penurunan produksi sebum. Hal ini mempermudah penguapan air, sehingga kulit menjadi kering
dan kadang bersisik.

Saat ini, epidermis akan terus mengalami penipisan hingga 20 % dibandingkan saat remaja. Selain itu,
distribusi sel lemak menjadi tidak merata. Jumlah jaringan bagian bawah tidak proporsional
mengakibatkan lemak dibawah dagu jatuh dan lebih berat. Efek kumulatif dari paparan sinar matahari
nampak dalam bercak gelap tidak berbahaya yang disebut solar keratoses.

STRUKTUR KULIT LANSIA


Pada lansia kulit mengalami atrofi, kendur, tidak elastis, kering dan berkerut. Kulit akan kekurangan
cairan sehingga menjadi tipis dan bebercak. Kekeringan kulit disebabkan atrofi glandula sebasea dan
glandula sudorifera. Menipisnya kulit ini tidak terjadi pada epidermisnya, tetapi pada dermisnya karena
terdapat perubahan pada jaringan kolagen serta jaringan elastisnya. Bagian kecil pada kulit menjadi
mudah retak dan mudah menyebabkan cechymosen. Timbul pigmen berwarna coklat pada kulit, dikenal
dengan liver spot. Perubahan kulit banyak dipengaruhi oleh factor lingkungan antara lain, angin, dan sinar
matahari terutama sinar ultraviolet.

LAMPRAN GAMBAR
struktur kulit
Stratum germinatum

Stratum
lusidum
Stratum Soinusum

stratum
corneum

Stratum granulosum
DERMIS

Fungsi Struktrur kulit

1). Fungsi Epidermis


1. Sebagai perlindungan tubuh dari bakteri dari luar
2. Mampu membentuk sel-sel baru
3. Menggantikan sel-sel yang sudah mati
4. Sintesa vitamin D dan sitoksin
5. Pembelahan dan mobilitas sel
6. Pigmentasi (melanosit)
7. Pengenalan alergen (sel Langerhans)
2). Fungsi Dermis
1. Sebagai struktur penunjang
2. Mechanical strenght
3. Suplai nutrisi
4. Respon terhadap proses peradanagan atau inflamasi

3). Fungsi Hipodermis


1. Melekat ke struktu dasar
2. Isolasi panas
3. Cadangan kalori
4. Kontrol benuk tubuh dan penahan terhadap benturan mekanik (mechanical shock
absorber)

You might also like