You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah
berjalan dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi dari berbagai
penjuru dunia dalam hitungan detik, yang pada “zaman batu” dianggap sebagai sesuatu yang
tidak mungkin, kini telah menjadi kenyataan. Dengan teknologi yang luas ini hanyalah
sebuah desa yangglobal yang kecil, through ICT this big world aglobal little village. Dalam
dunia pendidikan teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses
pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Teknologi sebenarnya merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk mengungkap
aspek kehidupan manusia atau isi alam semesta. Makanya biasa pula dipakai terminologi
ilmu dan teknologi (sience and technology). Segala sesuatu yang tak diketahui wujudnya bisa
dijadikan sesuatu yang diketahui (unconcealment). Itulah makna tekhnologi: memunculkan,
membuat diketahui, melakukan penampakan bagi sesuatu yang tersembunyi (revealing,
bringing forth which is hidden or something unknown to us)[1]. Akan tetapi, kemajuan dunia
barat saat ini dalam pengetahuan akan iptek tak lepas dari peranan para ilmuan Islam yang
ada pada abad pertengahan.
Rasanya hampir semua rakyat Indonesia mempunyai kesadaran bahwa teknologi barat
itu memang jauh lebih unggul daripada teknologi Indonesia. Namun hendaknya kesadaran itu
tidak terbatas pada yang menyangkut produk seperti radio, obat, sampai pesawat. Juga
teknologi yang berkaitan dengan informatika, tepatnya teknologi yang berkaitan dengan
kerahasiaan seputar hasil penelitian teknologi warganya. Mengapa kesadaran ini penting ?
Tiada lain agar kita semakin sadar bahwa teknologi yang diperoleh dari barat itu hanya
kulitnya saja, sementara isinya nggak akan dikasih tahu.
Salah satu fungsi utama dari ilmu pengetahuan dan teknologi adalah mempermudah
hidup manusia. Akan tetapi, dalam pengaplikasinnya dalam kehidupan nyata banyak terjadi
penyimpangan dan penyelewengan di dalamnya. Padahal antara sains dan teknologi terdapat
keterkaitan yang erat kepada kelangsungan kehidupan pada alam semesta. Banyaknya tindak
penyalahgunaan yang dikarenakan semakin bertambahnya jumlah kebutuhan manusia yang
mesti dipenui membuat sekelompok para ahli menggunakanya untuk kepentingan dan tujuan
tertentu. Sains dan teknologi yang diajarkan Islam bukanlah hal yang demikian, karena dalam
Al-Qur’an sendiri telah jelas dijelaskan bahwa kelangsungan teknologi dan sains adalah harus
digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan manusia dan makhluk-Nya.
Namun ada jasanya yang sangat besar bagi manusia karena membawa kesejahteraan
dan hikmah. Akan tetapi, teknologi yang sangat maju saat ini juga membawa kesukaran,
bahkan malapetaka. Nyaris semua bidang kehidupan kita bergantung pada hasil teknologi.
Maka terjadilah dehumanisasi, mengasingkan manusia dari dirinya sendiri sebagai makhluk
berpikir kreatif.

B. TUJUAN
Dengan adanya makalah ini harapan kami agar pembaca lebih mengetahui tentang
teknologi barat dan dampak serta penanggulangannya, untuk itu kita dapat mengetahui mana
yang baik dan kurang baik.
BAB II
ISI

A. Sejarah Teknologi
Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno
pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi ke bidang teknologi. Secara
etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau
metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau
pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk
pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudulTeknologi:
Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts,
Especially The Mechanical).[2]
Sesungguhnya tak ada seorang pun manusia yang dapat melepaskan diri dari
pengaruh teknologi. Setiap saat kita semua bermesraan dengan teknologi. Pakaian yang kita
kenakan adalah hasil iptek yang mencengangkan: makanan dan air yang kita konsumsi semua
melalui proses iptek yang luar biasa runtut; kendaraan yang kita naiki, tanpa kecuali adalah
sosok iptek; tak ketinggalan kertas, buku dan pulpen yang kita pakai adalah juga buah iptek.
lptek ada di mana-mana. Ada di tiap kurun waktu dan hadir di semua lokasi dan ruang.
Teknologi telah dimiliki manusia sejak 1,7 juta tahun yang Ialu untuk membantu
mereka dalam berburu dan mengumpulkan makanan. Teknologi telah dikembangkan oleh
manusia CroMagnon puluhan ribu tahun Ialu ketika mereka mulai memanfaatkan api dan
berbagai peralatan tersebut dari batu. Teknologi juga telah dikembangkan oleh manusia di
lembah Tigris, Euphrat dan Nil dalam bentuk pemanfaatan logam sekitar 6.000 tahun yang
Ialu. Dengan kata lain, iptek telah ada sejak dulu dan bisa ditemui di desa maupun di kota.
Ada di negara kontinental dan ada pula di negara kepulauan.[3]
Anehnya, sungguhpun teknologi dengan ramahnya bergaul dengan kita, ia sering
dinilai asing. Mengapa demikian? Salah satu sebabnya, tampaknya, adalah karena ia sering
melulu dipandang sebagai "benda" yang "statis". Padahal selain bermakna benda, teknologi
juga berarti "metode" dan "cara" melakukan sesuatu. Oleh karena itu teknologi selain bisa
dinilai sebagai kata benda, ia juga perlu dilihat sebagai kata kerja.

B. Iptek Islam dan Barat


Islam tidak pernah mengasingkan sains. Sains menurut Encarta Encyclopedia ialah,
“Systematized knowledge in any field, but applied usually to the organization of objectively
verifiable sense experience.” Maksudnya, “Sains dalam skop yang luas bermaksud ilmu-ilmu
yang diperoleh secara sistematik berdasarkan pengalaman deria yang dapat dibuktikan secara
objektif.”[4] Salah satu tokoh Islam dalam sains kedokteron adalah Al-Razi dan Ibnu Sina,
yang teori-teorinya banyak digunakan para ilmuan barat abad 19 hingga sekarang. Silsilah
sains menunjukan asal-asul yang rumit, mulai sejak bangsa Mesir dan Babilon yang ada sejak
tiga ribu tahun sebelum masehi yang merupakan perintis penelitian Yunani atau Helenis.
Sebagai umat muslim kita wajib hukumnya un tuk mencari ilmu pengetahuan baik itu agama
maupun umum.
Islam memberi kebebasan kepada para saintis untuk mengkaji, namun ia menyadari
keterbatasan intelek yang dimiliki manusia. Justeru, sains Islam menjadikan wahyu sebagai
sumber rujukan yang tertinggi. Dalam hal ini Allah berfirman dalam surah al-Jathiyah ayat
20, “Al-Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini.” Sains dalam Islam ialah sains yang berkonsepkan tauhid. Sains dalam Islam
tunduk kepada prinsip-prinsip yang ditetapkan Allah melalui rasulnya. Sains dalam Islam
tunduk kepada al-Quran.
Dalam Islam, sains mempunyai tujuan. Tujuan jangka pendek ialah mengenali hakikat
kejadian alam serta manusia dan memanfaatkan ilmu itu untuk kebaikan semua. Sebagai
contoh, melalui sains kita mengetahui bahwa seks kromosom lelaki menentukan kelamin
seseorang bayi, kejadian bayi bermula dengan bertemunya sperma lelaki dan ovum wanita.
Namun akhirnya yang menjadi keutamaan ialah tujuan jangka panjang yaitu mengagungkan
dan membesarkan Allah. Hal ini tergambar dalam surah al-Mukminun ayat 14 yang
bermaksud, “Kemudian Kami menjadikan benih nuthfah itu alaqah. Kemudian daripada
alaqah Kami jadikan mudghah. Kemudian daripada mudghah Kami jadikan tulang dan Kami
tutup tulang itu dengan daging. Kemudian Kami jadikannya makhluk berbentuk lain. Maha
suci Allah, sebaik-baik Pencipta.” Perhatikanlah ayat ini dengan baik. Setelah Allah
menceritakan fase-fase kejadian bayi (yang dapat disahkan oleh sains), Allah mengakhiri ayat
itu dengan ungkapan, “Maha suci Allah, sebaik-baik Pencipta.”
Inilah Sains berkonsepkan tauhid melahirkan metodologi atau pendekatan yang
mengambil dasar syariat yang tidak menghalang kreativitas dan inovasi kerana kebebasan
untuk mengkaji telah pun diberikan Islam berdasarkan sabda nabi yang bermaksud, “Kamu
lebih tahu tentang urusan duniamu.” Yang dituntut ialah kepatuhan kepada prinsip-prinsip
syariat yang akan mengindahkan sains. Sebagai contoh syariat mengutamakan nyawa
manusia. Justeru kajian sains dan teknologi yang terhasil daripadanya tidak boleh digunakan
untuk memusnahkan nyawa. Syariat juga melarang kemudaratan dilakukan berdasarkan
sabda nabi yang bermaksud, “Tidak boleh melakukan kemudaratan dan tidak boleh membalas
dengan kemudaratan.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Malik, Al-Hakim, Baihaqi dan Ibn
Majah.
Di barat konsep yang merujukkan sains kepada Tuhan, wahyu dan kuasa ghaib
dikenali sebagai creationism. Kadang kala ia dikenali juga sebagai intelligent design.
Konsep-konsep ini ditolak oleh ramai saintis di barat. Sebagai contoh, para saintis daripada
Akademi Sains Kebangsaan di Amerika (The U.S. National Academy of Sciences)
menegaskan bahawa “kenyataan yang menetapkan bahwa asal usul kehidupan ini ada
perkaitan dengan kuasa ghaib (supernatural intervention) tidak boleh dikatakan sebagai
sains.” Hal ini dinyatakan dalam Science and Creationism: A View from the National
Academy of Sciences, Second Edition, terbitan National Academy of Sciences tahun 1999.
Dalam kasus Kitzmiller lawan Dover Area School District pada tahun 2005, sebuah
mahkamah persekutuan di Amerika memutuskan mana-mana sekolah yang mengajar sains
dan mengaitkan kejadian kehidupan dengan kuasa ghaib dan mengetepikan teori evolusi, ia
dianggap telah melanggar perlembagaan Amerika.[5]

C. Pengaruh Iptek dalam Kehidupan dan Penanggulangannya


Apa pengaruh iptek dalam kehidupan kita? Jawabannya banyak sekali. Perubahan
satu paradigma iptek dapat menyebabkan "revolusi" dalam semua bidang kehidupan:
literatur, ekonomi, seni, politik, arsitektur, sosial, dan religi. Iptek telah menyebabkan kita
tidak tergantung pada alam. Iptek telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan
kita dari berbagai hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui iptek tidak
lagi menyeramkan. Bagi yang menguasai iptek, hukum alam itu dapat dikontrolnya. Air yang
hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke
gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat
dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis
lebih besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan
teknologi, hujan dapat dibuat, gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi
telah memerdekakan manusia dari alam, dan ia punya potensi untuk memerdekakan manusia
dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam iptek akan membawa perubahan mendasar dalam semua
bidang kehidupan. Selama 2000 tahun kosmologi Aristotelian telah mewarnai sistem politik,
sosial, ekonomi dan bidang kehidupan lainnya. Sistem Aristotelian yang menggambarkan
jagad ini bak sebuah bola kristal yang luar biasa besamya, dengan bumi di tengah-tengah dan
planet-planet mengitarinya, di mana manusia dan makhluk lainnya telah dilahirkan dalam
hirarki yang tak dapat ditolak, membawa implikasi munculnya sistem sosial yang sangat
kurang demokratis menurut ukuran kini; ada kasta misalnya, dan itu diterima dengan ikhlas.
Tapi, munculnya Galileo telah meruntuhkan "kebenaran" yang dipercayai selama dua
millenium itu. Bersamaan itu ia juga meruntuhkan sistem sosial yang selama ini dianut oleh
masyarakat, terutama yang hidup di Amerika dan Eropa. Sejak era Galileo, pandangan hidup
(world view) kita berubah. Jagad tidak lagi dipandang statis tapi dinamis, bumi bukanlah
pusat jagad tetapi sebagian kecil daripadanya. Pandangan ini tak ayal lagi merombak sistem
berpikir manusia, memperluas wawasan dan meningkatkan rasa percaya diri mereka. Sistem
sosial-politik berubah menjadi lebih terbuka. Banyak nilai-nilai lama yang runtuh dan
tergantikan.
Namun kemajuan sains barat tidak diiringi dengan moral dan etika yang bersahabat
dengan kehidupan sekitar. Sehingga terjadinya kebobrokan moral dari para ilmuan yang
mengembangkan sains dan teknologinya. Sedang bahaya dari sains dan teknologi barat
adalah banyaknya eksplorasi yang melampaui batas sehingga membawa dampak buruk bagi
keterlangsungan kehidupan. Kesemuanya itu membawa kemanusiaan kepada kondisi yang
memprihatinkan. Bahkan para ilmuan barat telah menjadikan sains dan teknologi melebihi
dari agama, moral, dan etika hukum yang beraku. Pada prakteknya sains modern zaman
sekarang ini telah banyak menyimpang dari ajaran dan nilai-nilai agama. Karena jika
seseorang mempelajari suatu ilmu pengetahuan tanpa didasari dengan nilai dan etika ajaran
agama, maka bisa jadi dalam prakteknya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang
mengkhawatirkan.
Pada abad 21 ini juga, penderitaan umat manusia bertambah parah, baik di negara-
negara maju maupun di negara yang sedang membangun dan terbelakang. Peperangan demi
peperangan yang meletus di beberapa bagian dunia telah menambah penderitaan
masyarakatnya. Peperangan yang dipaksakan di Bosnia adalah sebuah contoh nyata. Pasukan
Serbia dengan kekuatan militer canggih yang diwarisinya dari bekas negara Yugoslavia telah
berlaku sewenang-wenang menghapuskan etnis Muslim Bosnia yang tidak memiliki
kelengkapan militer. Mereka telah membunuh Muslim Bosnia, tanpa memperdulikan lelaki,
wanita, orang tua ataupun anak-anak. Mereka telah memperkosa beramai-ramai wanita-
wanita Bosnia sebagai salah satu strategi peperangan. Di Bosnia, kelihatan dengan jelas
kekejaman manusia di abad moden yang dilakukan oleh mereka yang mengaku dirinya
memiliki peradaban. Namun anehnya, negara-negara maju hanya memperhatikan saja
pembantaian Muslim Bosnia. Mereka tidak melakukan pembelaan sebagaimana mereka
membela Kuwait ketika perang Teluk.[6]
Walau bagaimanapun, perlombaan dalam menciptakan sains-teknologi moden yang
canggih telah mewarnai kehidupan dunia masa kini. Para saintis dan teknologi berlumba
menghasilkan penemuan-penemuan yang memudahkan kehidupan manusia. Namun di antara
itu telah muncul pula teknologi yang mengerikan manusia, terutama teknologi persenjataan.
Negara-negara maju telah berlumba dengan penuh kegilaan untuk menghasilkan secanggih-
canggihnya senjata pemusnah kehidupan manusia dan lingkungan hidup. Kemudian mereka
memasarkannya kepada negara-negara lain, yang akhirnya akan memusnahkan kehidupan
manusia. Laporan-laporan terkini yang menginformasikan tentang kecanggihan senjata
pemusnah ini mendirikan bulu roma setiap orang. Bagaimana tidak, hanya dengan beberapa
gram nuklear, dunia dapat hancur berkeping-kepingan. Demikian pula telah banyak muncul
ilmu yang bertentangan dengan moral manusia.
Hasilnya, keadaan dunia pada abad 21 ini telah melahirkan kebimbangan, kecemasan
dan ketakutan setiap orang yang memiliki hati nurani dan mencintai keadilan. Tanda-tanda
kehancuran dunia semakin nyata baik di laut, darat dan udara, misalnya dengan terkikisnya
lapisan ozon, meningkatnya suhu bumi, semakin tingginya air laut, semakin tercemarnya
udara dan air, semakin turunnya kualitas lingkungan, semakin liarnya perilaku manusia,
semakin seringnya terjadi bencana alam dan peristiwa-peristiwa menakutkan lainnya. Jika
keadaan seperti ini dibiarkan terus berlaku, maka tidak diragukan lagi bahwa dunia sedang
menuju jurang kehancuran global yang akan memusnahkan semua kehidupan di alam raya
ini.
Ada beberapa cara untuk menanggulangi pengaruh iptek terhadap lingkungan hidup
diantaranya yaitu:
Pelestarian lingkungan hidup adalah usaha untuk melindungi kemampuan lingkungan
hidup terhadap tekanan perubahan dan / atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu
kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
a. Usaha Pelestarian Tanah dan Hutan Usaha yang dilakukan dalam pelestarian tanah,
antara lain melalui tata guna lahan, penggunaan pupuk, dan pembuatan terasering. Usaha
pelestarian hutan, antara lain melalui peraturan Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI),
reboisasi, dan penghijauan.
b. Usaha Pelestarian Sumber Daya Air Pelestarian sumber daya air dilakukan dengan
cara pencegahan pengamatan pintu-pintu air, pengurangan perusakan air, penyediaan
peresapan air, dan usaha penghematan air. Upaya untuk mengurangi pencemaran sungai
dilakukan melalui Program Kali Bersih (Prokasih), seperti terhadap Sungai Ciliwung,
Bengawan Solo, Citarum, dan sebagainya.
c. Usaha Pelestarian Sumber Daya Udara Pencegahan pencemaran udara dilakukan
terhadap pabrik-pabrik dengan melakukan penyaringan terhadap pembuangan gas. Juga
digalakkan penanaman di jalur hijau jalan raya dan hutan kota sebagai paru-paru kota,
wilayah yang padat kendaraan bermotor, diadakan uji emisi buangan gas berkala terhadap
setiap kendaraan bermotor.
d. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati Selain mengupayakan pelestarian hutan,
usaha pelestarian keanekaragaman hayati berarti juga melestarikan beberapa varietas asli
tanaman.[7]

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,
karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta
sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah
dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan
kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia.

B. Saran
Sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan makalah tentangTeknologi Barat
dan Masalah Lingkungan Hidup serta Penangulangannya ini masih jauh dari sempurna.
Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kelemahan adalah milik kita sebagai
makhluk. Maka dengan demikian demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk kedepan,
kami mohon sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amien….

DAFTAR PUSTAKA

A. Khabibi Aziz, Ichsan Nurakbar, Taufik Hidayat, Makalah “Rahasia Kemajuan


Barat Dalam Bidang Sains dan Teknologi“, STAIN Cirebon, 2009

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas


Danial Zainal Abidin, Sains Islam dan Teknologi Barat
Masalah Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangan
Mohd. Hishyamuddin Bin Kassim, Makalah Kegagalan Sains dan Teknologi Barat dalam
Peradaban Dunia, STAIN, 2009
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya
hingga akhir zaman. Amin….
Penyusunan makalah ini dibuat Penulis dalam rangka memenuhi tugas ILMU ALAMIAH
DASAR (IAD) Semester I (satu) Fakultas Ushuluddin . IAIN RADEN INTAN LAMPUNG.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Namun, Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, 11 Desember
2011

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

1. KATA
PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………
….. i

2. DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………………………………
….. 1

3. BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………………………
….. 2

a. Teknologi
Barat …………………………………………………………………………………………………. 2
b. Masalah Lingkungan
Hidup ……………………………………………………………………………………. 4

4. Usaha Manusia Untuk


Mengatasinya ………………………………………………………………………. 10

5. BAB II
Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………
12

6. Daftar
Pustaka …………………………………………………………………………………………………………
….. 12

BAB I
PENDAHULUAN

1. TEKNOLOGI BARAT
Pada tahap awal, semua kegiatan ilmu pengetahuan alam masih terbatas pada pengamatan dan
pencatatan gejala-gejala alam.
Selanjutnya, kegiatan itu berusaha untuk memberikan dan menjelaskan cara berlangsungnya gejala-
gejala alam tersebut, tetapi masih bersifat kualitatif. Dengan kata lain, ilmu pengetahuan alam masih
bersifat deskritif dan kuantitatif. Pernyataan secara kuantitatif ini pada awalnya cukup memadai, tetapi
karna kurang cermat dan eksak, pernyataan ini sering menyesatkan.
Pada tahap berikutnya sejalan dengan perkembangan matematika, kegiatan ilmu pengetahuan alam
lebih bersifat simulative dan kuantitatif. Dengan demikian, pernyataan-pernyataan menjadi lebih
saksama dan lebih eksak sehingga lebih mendekati kebenaran. Disamping itu, kegiatan ilmu
pengetahuan alam yang menggunakan metode ilmu yang antara lain bersifat terbuka untuk diuji
kebenarannya, menjadi ilmu pengetahuan alam bersifat dinamis.
Berikut ini dibahas perkembangan ilmu pengetahuan alam dari tahap deskriptis dan kualitatif menuju
tahap simulative dan kuantitatif, beserta sifat ilmu pengetahuan alam yang dinamis dengan segala
keuntungan dan resikonya.

a. Tahap Deskriptif dan Kualitatif

Kegiatan ilmu pengetahuan alam dimulai dengan observasi dan pencatatan gejala-gejala alam yang
diamati, dari pengumpulan hasil observasi ini, dapat dilihat kesamaan atau perbedaannya. Kemudian
timbulkebutuhan untuk menyederhanakan dengan proses klasifikasi dan sistematisasi sehingga
diperoleh perinsip-perinsip yang lebih mendasar dan bersifat umum. Klasifikasi proses untuk
merubah data yang terpisah menjadi data yang lebih fungsional, misalnya kata-kata keruk,pisangbola
merupakan contoh klasifikasi sederhana. Klasifikasi ini menyatakan kedudukan objek tertentu
dalam sebuah kelas.
Setelah pengetahuan yang terkumpul berdasarkan klasifikasi telah cukup banyak, timbul kebutuhan
untuk membandingkan, konsep perbandingan ini merupakan konsep yang lebih tinggi dan lebih
efektif. Konsep panas panjang kecil hanya menyatakan kedudukannya pada suatu keadaan tertentu,
tetapi konsep lebih panas, lebih panjang lebih kecil menggambarkan hubungan kedudukan antara
objek yang satu jika dibandingkan terhadap objek yang lain. Pernyataan lebih panjang, lebih panas
dan sebagainya ini merupakan contoh suatu konsep perbandingan. Kedua konsep diatas yaitu
konsep klasifikasi dan kooperatif (perbandingan) masih bersifat kualitatif.
Pernyataan yang kualitatif ini kadang-kadang merupakan pengetahuan yang memadai dan
bermanfaat terutama untuk bidang dimana metode kuantitatif belum dapat berkembang.
Sebagaicontoh adalah kaidah dalam ilmu social kebanyakan masih berupa pernyataan yang bersifat
kualitatif. Ini disebabkan kesulitan dalam teknik pengukuran terhadap gejala social, namun sedikit
demi sedikit kesulitan ini dapat diatasi, sehingga ahli-ahli dalam ilmu social dewasa ini telah
memasuki tahap yang bersifat kuantitatif.

b. Tahap Simulatif dan Kuantitatif.

Pada tahap kualitatif kita telah menemukan prinsip bahwa semua logam bila dipanaskan akan
bertambah panjang, pernyataan semacam ini memang telah cukup bermanfaat, tetapi kita masih
berusaha untuk mengetahui seberapa banyak bertambah panjangnya. Dengan kata lain timbul
kebutuhan untuk mengkuantifikasikan data sehingga dapat digunakan diperoleh pengukuran yang
lebih teliti dengan tujuan agar kesimpulan yang diperoleh lebih mendekati kebenaran.
Untuk memperoleh pengukuran yang seksama perlu dilakukan proses simulasi, yaitu dengan jalan
melakukan percobaan-percobaan. Metode kuantitatif berkembang sebagai akibat penggunaan
matematika dalam ilmu pengetahuan alam, Sifat kuantitatif ini dapat meningkatkan daya control dan
daya ramal dari ilmu serta dapat memberikan jawaban yang lebih eksak. Dengan demikian, akan
menghasilkan pemecahan masalah sehingga menjadi seksama, cermat, tepat dan hasilnya lebih
mendekati kebenaran, dengan kata lain, pengetahuan yang diperoleh melalui metode kuantitatif
menjadi lebih diandalkan.

c. Ilmu Pengetahuan Alam Bersifat Dinamis

Telah dikemukakan bahwa ilmu pengetahuan alam berawal dari pengamatan dan pencatatan baik
terhadap gejala-gejala alam pada umumnya maupun dalam percobaan-percobaan yang dilakukan
dalam laboratorium. Dari hasil pengamatan atau observasi ini, manusia berusaha untuk merumuskan
konsep, perinsip, hokum dan teori. Jika dilihat dari arah prosesnya maka dalam hal ini eksperimen
mendahului teori. Proses ilmu pengetahuan alam tidak berhenti disini tetapi dari hasil ilmu
pengetahuan alam yang berupa konsep, prinsip, hokum dan teori ini masih terbuka kesempatan
untuk diuji kebenarannya.
Jadi proses ilmu pengetahuan alam yang dinamisini dikarenakan menggunakan metode keilmuan,
dimana peranan teori dan eksperimen saling komplementer dan saling memperkuat.
Sebagai contoh dengan menggunakan teori optic memungkinkan dibuatnya alat-alat optic dengan
presisi akurat yang tinggi dan dengan kemampuan besar ini memungkinkan diperbaharuinya teori
yang telah ada.
Ciri ilmu pengetahuan modem lain adalah hokum sebab akibat yang memberikan kepastian mutlak,
bersifat deterministic mulai ditinggalkan. Digantikan dengan pendekatan statistika yang diberikan sifat
probabilitas. Dengan hokum statistika ini dapat diberikan sifat keterangan tentang kemungkinan
terbesar atau mendekati kebenaran mutlak dari gejala yang dipermasalahkan, keuntungan dari ilmu
pengetahuan alam yang dinamis ini adalah perkembangan ilmu pengetahuan alam yang pesat
sehingga dalam jangka 10 – 15 tahun ilmu pengetahuan ala mini mendukung perkembangan
teknologi yang pada gilirannya dapat menaikkan kesejahteraan manusia.
Namun demikian hasil ilmu pengetahuan alam yan g banyak ini bila tidak diarahkan pemanfaatannya
justru akan merugikan manusia bahkan dapat menghancurkan peradapan manusia itu sendiri.
Beberapa penemuaan yang dapat merugikan, misalnya senjata nuklir, senjata kimiawi, dan biologis
serta timbulnya pencemaran udara, air dan tanah, yang dapat mengganggu keseimbangan dan
keserasianlingkungan hidup. Pada dasrnya, hasil-hasil ilmu pengetahuan alam memang bersifat
netra, tetapi pemanfaatannya yang tidak terarah dan tidak terkendali oleh nilai-nilaikemanusiaan
adalah sangat berbahaya.
Jadi perkembangan ilmu pengetahuan alam yang dinamis ini disamping banyak memberikan
keuntungan juga memberikan resiko. Agar mendapat resiko yang kecil maka arah perkembangan
ilmu pengetahuan alam dan pemanfaatan hasil ilmu pengetahuan harus dilandasi oleh nilai-nilai
kemanusiaan yang luhur.

2. MASALAH LINGKUNGAN HIDUP


a. Pencapaian Kemakmuran dan perluasan Kemudahan
1. Dampak positif dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan manusia
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Adanya
perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru
antara lain :
- Teknik modem yang terdiri dari teknik penerbangan, teknik kimia,teknik sipil, teknik nuklir, teknik
listrik, teknik mekanik.
- Teknologi hutan.
- Teknologi gedung, metalurgi
- Teknologi transfortasi dan lain-lain

Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru tersebut, kita dapat memperoleh hasil,
misalnya :
- Penggunaan teknik kimia, orang dapat mendirikan industry kimia dasar yang dapat menghasilkan
bahan-bahan dasar untuk keperluan industry lain, seperti asam sulfat, asam nitrat, asam klorida,
asam cuka, dan lain-lain.
- Penggunaan teknik nuklir , orang bias membuat reactor nuklir yang dapat menghasilkan zat-zat radio
aktif, dimana zat-zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud – maksud damai. Misalnya untuk
keperluan bidang kesehatan (sinar rotgen), dibidang pertanian untuk memperbaiki bibit, sehingga
diperoleh bibit unggul, untuk mendapatkan energy tertinggi dan lain-lain.
- Penggunaan teknik mekanik. Dengan ilmu tersebut manusia dapat membuat desain dan pembuatan
bermacam-macam mesin, dari instrument yang sangat halus sampai lokomotif, dan mesin-mesin
yang sangat kompleks.
- Penggunaan tekhnik Penerbangan, Penggunaan tekhnik penerbangan telah demikian pesat, dari
pesawat yang sederhana sampai pesawat terbang mutakhir/pesawat ruang angkasa dapat dibuat
oleh para ahli.
- Penggunaan tkhnologi hutan
Seperti kita ketahui, bulan mempunyai banyak fungsi kertas, industry kayu lapis/bahan bangunan,
berfungsi pula sebagai tempat penyimpanan air, sebagai objek wisata dan dapat pula merupakan
objek penelitian.

b. Perkembangan Ilmu pengetahua Alam dan tekhnologi dapat mendatangkan kemudahan hidup.
Sudah menjadi sifat dari kebanyakan manusia bila telah terpenuhi sesuatu keinginan maka akan
timbul keinginan yang lain atau keinginan kelengkapan dari apa yang telah dicapai, Dan setiap orang
tidak akan mengalami kesulitan, apa lagi mengulangi kesulitan yang pernah dialami, tetapi setiap
orang akan berusaha setiap langkah untuk mendapatkan kemudahan, misalnya antara lain :
- Dengan tekhnik modern, orang dapat mengendalikan aliran air sungai, dengan membuat bendungan,
saluran primer dan saluran skunder dari pengaturan air tersebut petani mendapatkan kemudahan
dalam memperoleh air, Selain untuk pertanian Bendungan dapat dimanfaatkan untuk pembangkit
tenaga listrik, sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan memperoleh energy. Dengan tekhnik
modern telah dapat dibuat bermacam-macam alat yang dapat meringankan pekerjaan manusia.
Misalnya dengan adanya kalkulator mempermudah orang menghitung, adanya mesin cuci, kompor
gas/listrik, kulkas dan alat rumah tangga elektronik yang lain mempermudah ibu-ibu rumah tangga
dalam melaksanakan tugasnya.
- Dengan tekhnik modern dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan, seperti OHP Slide, Film
strip, TV, Tape recorder, dan lain-lain yang dapat mempermudah para pendidik dalam melaksanakan
tugasnya.

2. Dampak Negatif yang Menyulitkan Pengendalian Diri.

Disamping dampak positif dengan kebersihan dibidang kemakmuran materi dan perluasan
kemudahan yang diperoleh dengan penerapan dari pengembangan ilmu pengetahuan alam dan
tekhnologi, dapat pula menimbulkan dampak negative apa bila tidak dapat mengendalikan diri .
Suatu Negara yang menguasai perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan tekhnologi akan lebih
mudah memperoleh kemakmuran materi dibandingkan dengan Negara yang kurang mempunyai
kemampuan dibidang perkembangan ilmu pengetahuan Alam dan tekhnologi. Hal ini mudah dipahami
karena kalah bersaing dalam jumlah maupun mutu produksi misalnya. Akibatnya dapat menimbulkan
Negara kaya dan Negara miskin, kalau kita ambil ukuran yang lebih kecil, seseorang yang mampu
mendirikan suatu pabrik dengan menggunakan tekhnologi modern akan dapat bersaing dengan
seseorang yang menghasilkan barang yang sama dimana menggunakan peralatan yang sederhana.
Juga penerapan tekhnik nuklir yang dikembangkan untuk membuat rudal, senjata kimia hal ini
menimbulkan kegelisahan umat manusia, karna dapat mengancam perdamaian dunia bila masing-
masing Negara tersebut tidak dapat mengendalikan diri.
Disamping itu juga kita lihat kenyataan-kenyataan berikut :
- Kurang adanya hubungan yang serasi antar system produk, system ekonomi, dan system ekologi
sehingga dalam memproduksi hanya berpedoman pada system ekonomi tanpa memperlihatkan
system ekologi, akibatnya terjadilah pemakaian dan pemborosan sumber daya alam manusia yang
melimpah karna dianggap kurang ekonomis. Selanjutnya timbul adalah golongan masyarakat yang
menguasai produksi dan golongan masyarakat yang memerlukan pekerjaan karna tenaganya dapat
digantikan oleh alat-alat yang lebih ekonomis. Masyarakat semacam ini secara ekologis tidak dapat
dipertahankan.
- Usaha manusia menaklukkan alam melalui sain dan tekhnologi yang semula bertujuan
mensejahterakan kehidupan manusia membuat kehidupan dibumi semakin nyaman, ternyata
mengakibatkan pemusatan kekuasaan terhadap alam pada sejumlah kecil manusia dibumi (yang
menguasai sains dan tekhnologi)
- Saling curiga antar kelompok-kelompok mengakibatkan masing-masing kelompok Negara berusaha
mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan yang kurang menguntungkan dirinya, maka
berlomba-lombalah Negara-negara maju membuat berbagai senjata mutakhir yang dapat digunakan
untuk mempertahankan diri, hingga saat ini menumpuklah beraneka ragam senjata pemusnah yang
sebenarnya dapat mengancam peradapan manusia dibumi itu sendiri, bila sampai terjadi perang
total.

Perkembangan sains dan tekhnologi yang demikian pesat dan memberikan hasil yang
dapat dinikmati manusia ternyata menimbulkan berbagai masalah yang baru terasa baru-baru
ini yaitu :
1. Masalah kesempatan bekerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.
2. Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran/hambatan dalam bidang pengembangan
industry sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut.
3. Masalah pengadaan dan permintaan akan bahan bahan dasar seperti kayu, bahan bahan mineral
dan bahan bahan sebagai sumber energy, dimana bahan-bahan tersebut bila penggunaannya
berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan dating.
4. Masalah pembiayaan dan penentuan arah dan pola pendidikan riset dan perkembangan tekhnologi
yang sangat berbeda antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.
5. Masalah yang berkaitan dengan kepincangan nilai, perdagaan nasional, dimana perbandingan nilai
eksport dan inpor lebih besar. Pada Negara-negara maju ekspor barang barang jadi kenegara-negara
berkembang memiliki nilai yang sangat besar dibandingkan inport yang dilakukan Negara maju
tersebut dari Negara berkembang karena yang diimportnya berupa bahan bahan dasar untuk
membuat barang barang karna yang diimportnya berupa bahan bahan dasar untuk membuat barang
barang jadi. Bila hal ini dibiarkan terus menerus maka neraca perdagangan milik Negara maju dan
Negara berkembang sangat pincang/berat sebelah.

c. Dampak terhadap pendayagunaan Sumber Daya Alam

1. Dampak positif tentang keberhasilan manusia.


Minyak bumi pada saat ini masih merupakan sumber daya alam yang paling utama untuk memenuhi
kebutuhan energy dunia, hal ini dapat kita saksikan bahwa berbagai mesin, misalkan mesin dalam
berbagai pabrik, mobil, ban, truk, kereta api, kapal laut, pesawat terbang, semuanya menggunakan
minyak bumi sebagai bahan bakar. Kita juga mengetahui bahwa minyak bumi merupakan bahan
galian yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable), artinya sekali pakai habis
2. Maka demi kelestarian kehidupan dimuka bumi, harus segera dicar penggantinya, berbagai
alternative pengganti minyak bumi itu akan diuraikan dibelakang pada bagian ini yang pertama perlu
diketahui adalah dampak negatifnya, yaitu hasil pembakaran minyak bumi itu gas-gas oksida, antara
lain karbon dioksida yang berguna untuk fotosintesis (pembentukan zat gula atau pati pada tanaman
berhijau daun dengan bantuan matahari) dengan karbonmonoksida yang bersifat sangat beracun.
Gas CO ini dapat meracuni sel-sel darah merah sehingga sel-sel itu tidak berpungsi lagi sebagai
pengangkut oksigen dalam jaringan tubuh. Jelaga sebagai sisa gas yang halus misalnya pada mesin
desel atau mesin premium yang sudah kurang baik atau sudah tua dapat menyebabkan sesak napas,
Namun yang sangat berbahaya adalah gas-gas yang mengandung PB (Timah Hitam) atau Hg (air
raksa) yang semuanya ini merupakan campuran premium, agar premium menjadi mudah terbakar
(sebagai katalisator pembakaran). Keracunan gas-gas tersebut diatas sukar diobati karena logam-
logam tersebut mengendap dalam jaringan tubuh kita.

d. Dampak Negatif meningkatkan keborosan, menimbulkan pencemaran dan limbah.

Pendayaan sumber daya alam dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan alam dalam
tekhnologi dapat pula menimbulkan dampak negative apa bila dilaksanakan secara tidak bertanggung
jawab, Misalnya timbulnya pemborosan penggunaan sumber daya alam, hal ini dapat disebabkan
oleh berbagai hal, yaitu karena tidak tahu karena tidak sadar atau karena sebab lain. Suatu gedung
modern yang karena kontruksinya siang haripun memerlukan penerangan merupakan sesuatu
pemborosan penggunaan AC yang sebenarnya dapat diganti dengan adanya ventilasi yang cukup.
Dan meskipun teknologi modern sudah didukung oleh ilmu pengetahuan alam yang selalu berusaha
menekan akibat sampingan negative, ada suatu kenyataan bahwa pada pendaya gunaan sumber
daya alam masih terjadi pula dampak negative, yaitu timbulnya pencemaran lingkungan. Pencemaran
(polusi) ialah adanya suatu organisasi atau unsure lain kedalam suatu sumber daya misalnya air,
udara, atau tanah, dalam kadar yang mengganggu kegunaan sumber daya itu, Hal ini sebaian besar
karena kurang kesadaran, kurang tanggung jawabnya para pemakai teknologi terswebut. Adanya
suatu pabrik yang menggunakan mesin yang dalam mengadakan pembakaran tidak sempurna
akibatnya mengeluarkan gas CO yang mengakibatkan dapat menimbulkan pencemaran udara.
Afinitas antara CO dan hemoglobin sekitar 200 kali lebih kuat bila dibandingkan antara O2 dan
hemoglobin, dan membentuk senyawa karboksi hemoglobin yang setabil. Atmospir yang
mengandung 80 ppm CO dalam tempo 8 jam dapat mengurangi distribusi 02 dalam darah kita sekitar
15 %. Untuk itu, maka aliran darah dipercepat akibatnya orang dapat pusing-pusing kemudian lemas
dan kandungan CO sebesar 1.300 ppm dalam tempo 30 m3nit dapat menyebabkan fatal.

e. Dampak terhadap Transportasi dan komunikasi

1. Dampak positif dalam rangka keberhasilan manusia.


Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan tekhnologi telah dapat mengubah system transfortasi dan
komunikasi dalam kehidupan manusia. Banyak kemudahan yang dinikmati, bahka seakan-akan
menyebabkan dunia menjadi lebih sempit atau menjadi semakin kecil, mengapa demikian ?
Marilah kita tinjau usaha-usaha manusia dibidang transportasi dan komunikasi sebelum dan sesudah
perkembangan ilmu pengetahuan alam dan tekhnologi. Sebelum adanya perkembangan ilmu
pengetahuan alam dan tekhnologi, transportasi darat dilakukan dengan jalan kaki, berkuda, kereta
lembu, kereta kuda, atau unta untuk dipadang pasir. Dilaut, transportasi menggunakan kapal layar,
sedangkan melalui udara belum dikenal. Cara tersebut diatas memakan waktu lama, karena
kecepatannya relative rendah, sehingga jarak 100 km terasa sangat jauh.
Adapun setelah perkembangan ilmu pengetahuan alam dan tekhnologi, orang dapat membuat sarana
dan prasarana transportasi maupun komunikasi, untuk transwportasi didarat, misalnya
sepedah,motor,mobil,bis,truk,kereta api, jembatan dengan kekuatan tertentu sesuai dengan
kebutuhan kendaraan yangboleh melewatinya. Untuk transportasi melalui laut telah dapat dibuat
kapal laut dengan bobot yang bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan yang dapat dimasuki
kapal sesuai dengan ukuran tertentu.

2. Dampak Negatif kebisingan Pencemaran Perubahan Alam yang tak Estesis.

Dampak negative yang diakibatkan oleh sarana transportasi dan komunikasi dapat berupa :
- Pencemaran suara
Pencemaran suara dapat diakibatkan karena konstruksi alatnya maupun karena
ulah orang-orang yang kurang bertanggung jawab dalam menggunakan alat-alat
tersebut.
- Adanya perubahan Alam yang Tidak Estetis
Dalam kemajuan tekhnologi yang sangat maju dirasakan pentingnya menjaga keindahan alam
sekitar, yang dapat mengurangi ketegangan pikiran, tetapi akibat perkembangan tekhnologi pada
bagian-bagian tertentu menimbulkan perubahan alam yang tidak estetis.

d. Dampak terhadap peningkatan kesehatan


- Dampak positif
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dapat meningkatkan ilmu dan fasilitas didalam
bidang kedokteran. Peningkatan suatu ilmu ditentukan oleh suatu sarana dan prasarana yang
diperlukan, untuk perkembangan ilmu kedokteran, sarana dan prasarana tersebut ialah ilmu dasar
(kimia, biologi, dan fisika), alat-alat elektronik dan non elektronik serta tenaga penelitiannya. Seperti
dijelaskan pada perkembangan ilmu pengetahuan alam yang selalu mengikuti perkembangan zaman,
maka ilmu dasar tersebut diatas juga berkembang dengan timbulnya : bio kimia, biofisika, kimia fisika,
baktteriologi, histology (ilmu jaringan), stelogi (ilmu tentang sel).
b. Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan tekhnologi meningkatkan teknologi obat-obatan.
Kemajuan teknologi dalam bidang kedokteran sejalan dengan kemajuan teknologi dibidang obat-
obatan, karena kedua bidang tersebut tidak dapat terpisahkan. Misalnya pengobatan sebenarnya
telah dikenal jauh sebelum adanya perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi, hanya
dengan system yang berbeda.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan tekhnologi memberantas penyakit menular.
Bukan berarti bahwa penyakit yang tidak menular tidak perlu diberantas, tetapi untuk penyakit
menular memerlukan pemikiran yang khusus mengingat dimungkinkan banyaknya jatuh korban
dalam waktu relative singkat.

Usaha Pencegahan misalnya :

1. Diadakan tekhnologi pengolahan air untuk mendapatkan air bersih bagi masyarakat.
2. Menjaga kebersihan lingkungan pemukiman, misalnya menjegah adanya genangan air dilingkungan
pemukima, dengan tekhnologi pembuangan air yang memadai.
3. Melalui hasil tekhnologi maju, diberikan penjelasan mengenai penyebab, akibat dan cara
pencegahandari penyakit menular untuk mempertinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya
pengetahuan mengenai penyakit menular agar dapat terhindar dari penyakit tersebut.

Usaha Pemberantasan :
Dengan kemajuan tekhnologi dibidang obat-obatan telah dapat dibuat obat untuk bermacam-macam
penyakit menular, sehingga dengan cepat dapat diberantas. Disamping itu, adanya peralatan yang
lengkap dimungkinkan untuk melokalisir penderita penyakit menular sehingga dapat mencegah
terjadinya perluasan penyakit.

UPAYA MANUSIA MENGATASI MASALAHNYA

Usaha manusia untuk mengatasi masalah hidupnya misalnya mencari energy pengganti
minyak bumi. Kita mengetahui bahwa minyak bumi merupakan sumber daya yang sangat penting
bagi perikehidupan kita sehari-hari, namun kita mengetahui pula bahwa sumber daya itu tak dapat
diperbaharui dan jumlahnyapun terbatas sehingga mau takmau manusia harus mencari sumber
energy yang lain bila ingin tetap dapat mempertahankan kehidupannya dimasa mendatang.
Masalah lain yang juga sangat fital adalah masalh penggunaan teknologi maju yang baru saja
kita bicarakan pada pelajaran yang lalu. Sebagai contoh adalah tenaga Nuklir terutama dari bom
atom maupun bom hydrogen yang dapat memusnahkan umat manusia beserta isi permukaan bumi
ini bukannya dihapus tetapi malah justru sebaliknya. Setiap kali jumlahnya bertambah dan bahkan
sekarang telah semakin menyebar diberbagai Negara. Bila terjadi perang nuklir, mungkin kita tidak
lagi dapat merasakan nikmatnya hidup didunia, kita mungkin berada didunia lain.
Upaya manusia pada akhirnya dalam masa mendatang diantaranya :
- Mencari sumber daya energy nonkonvensional.
1. Energi Matahari
Energi matahar dapat diubah menjadi energy listrik dengan jalan menangkap cahaya matahari itu
dengan beribu-ribu fotosel.
Fotosel dapat dibuat dari silicon yang dapat dilapisi satu sisinya dengan boron dan sisi lainnya
dengan Arsen. Untuk mendapatkan voltase yang sangat tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel itu
dihubungkan secara seri pararel.
2. Energi Panas Matahari
Panas dari gunung merapi bersumber dari magma, bila dekat magma itu terdapat cadangan air,
maka air itu akan mendapatkan panas, semburan uap, atau semburan air panas. Bila dilakukan
pemboran ditempat itu akan didapat uap air panas yang menyembur atau air panas saja tergantung
pada kondisi cadangan air, letak pemboran dan sebagainya. Panas bumi berupa uap air panas itu
dapat menggerakkan generator listrik.
3. Energi angin
Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang dihubungkan dengan
generator listrik.
4. Energi pasang surut
Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dan dengan menggunakan pintu air yang dapat diatur
pembukuannya. Pada saat air laut pasang naik, maka air laut masuk kedalam dan melalui pintu-pintu
air. Bila air surut maka air laut itu akan keluar, juga melalui pintu-pintu air. Dipintu air dipasang turbin
yang dapat menggerakkan generator listrik.
5. Energi biogas
Pada perinsifnya adalah memanfaatkan sampah dari jasad hidup dengan cara pembusukan dengan
pertolongan bakteri penguraian. Bakteri itu didapatkan dari kotoran kerbau atau sapi. Gas yang
sebagian besar dihasilkan adalah gas metan yang dibakar untuk kompor didapur atau keperluan lain.
6. Energi biomassa
Yang digunakan sebagai bahan bakar adalah sampah organic. Panas yang timbul dipakai untuk
memanaskan air/ketel uap. Uap yang timbul dipakai untuk menggerakkan generator listrik.
BAB II
KESIMPULAN

Masalah lingkungan hidup :


a. Pencapaian kemakmuran dan Perluasan Kemudahan
- Dampak positif dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Manusia
- Dampak Negativ yang menyulitkan Pengendalian Diri.
b. Dampak terhadap pendayagunaan Sumber Daya Alam
- Dampak positif tentang Keberhasilan Manusia
- Dampak Negatif meningkatkan keborosan, menimbulkan pencemaran dan limbah.

c. Dampak terhadap Transportasi dan Komunikasi


- Dampak positif dalam rangka keberhasilan Manusia
- Dampak Negatif kebisingan, Pencemaran, Perubahan alam yang tak estesis.

d. Dampak terhadap peningkatan Kesehatan


- Dampak positif dalam upaya manusia menghindarkan penyakit menular.
- Dampak Negatif tidak langsung Membantu timbulnya Penyakit tertentu

e. Dampak terhadap sumber Daya Manusia


- Dampak positif
- Dampak Negatif

Usaha Manusia untuk Pelestariannya :


1. Masalah energy pengganti minyak bumi
2. Penggunaan teknologi yang tepat guna dengan mengurai dampak negatifnya
3. Masalah laju pertumbuhan penduduk yang harus ditanggulangi, antara lain dengan KB.
4. Masalah kelestarian Lingkungan Hidup yang merupakan tanggung jawab dan siusahakan bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Alamiah Dasar Karangan Drs. Mawardi – Ir. Nur Hidayat

You might also like