Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
Jurnal ilmiah merupakan majalah atau terbitan berkala yang berisi laporan penelitian ilmiah, baik
penelitian teoritis maupun empiris, mengenai suatu disiplin ilmu. Terkait dengan itu, judul jurnal
mestinya mengacu pada disiplin ilmu tertentu. Makin spesifik disiplin ilmu yang tertulis pada
judul jurnal, makin berbobot.
Jurnal internasional dan berkualitas memiliki mitra bestari (peer reviewers) bereputasi. Mereka
yang akan menentukan kualitas laporan penelitian yang akan diterbitkan pada suatu jurnal
berdasarkan kompetensi keilmuan laporan tersebut.
Untuk ilmu tertentu, ada jurnal tertentu yang menjadi acuannya, yang menonjol. Untuk
pemasaran, misalnya, adalah Journal of Marketing dan Journal of Marketing Research. Untuk
Akuntansi, misalnya, adalah Journal of Accounting Research. Kualitas suatu jurnal sering juga
dinilai dari frekuensi tulisan pada jurnal itu dikutip oleh peneliti/penulis lain.
Isi buku-buku teks mengacu pada isi jurnal sehingga isi jurnal lebih kini daripada isi buku. Selain
itu, seleksi dan kritik atas tulisan di jurnal lebih ketat.
Salah satu ciri karya ilmiah, termasuk laporan penelitian yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah,
adalah ada masalah yang belum terjawab atau belum terjawab secara memadai. Dengan
demikian, jawaban yang dihasilkan melalui penelitian ilmiah atas masalah tersebut akan
menghasilkan informasi (pengetahuan) yang baru. Ciri lain karya ilmiah adalah menggunakan
metode ilmiah.
Masalah sendiri merupakan kesenjangan antara apa yang senyatanya dan apa yang seharusnya.
Masalah penelitian lazim dirumuskan dalam kalimat pertanyaan, mencakup secara tersurat
variabel-variabel dan kaitan antarvariabel serta tipe kaitan antarvariabel. Tipe kaitan itu mengacu
pada analisis (satistik yang relevan). Kalimat pertanyaan berarti membutuhkan jawaban.
Jawaban atas masalah ilmiah dapat bersifat teoritis maupun teoritis dan empiris. Jawaban teoritis
disebut hipotesis, yakni jawaban yang logis yang dihasilkan dari teori. Hipotesis disebut juga
sebagai jawaban sementara karena kebenarannya masih harus diuji, diverifikasi secara empiris.
Sifat logis dan empiris itu dikenal juga sebagai pilar ilmu. Kebenaran (pengetahuan, informasi)
yang logis dan empiris itu disebut ilmiah. Hal itu sejalan dengan positivisme dalam filsafat ilmu,
yang merupakan dasar dari penelitian kuantitatif.
Masalah penelitian jarang dituliskan pada laporan penelitian yang dilaporkan di jurnal ilmiah.
Namun demikian, kita dapat mengidentifikasi masalahnya melalui hipotesis maupun tujuan
penelitian tersebut. Dengan hanya mengubah hipotesis penelitian menjadi kalimat pertanyaan
berarti kita telah menghasilkan rumusan masalah penelitian. Hal itu dapat dimengerti karena
hipotesis sendiri merupakan jawaban teoritis atas rumusan masalah penelitian.
1
Isi laporan penelitian dapat dikelompokkan menjadi (1) masalah [dan hal lain yang terkait], (2)
jawaban teoritis atau hipotesis [dan hal lain yang terkait], serta (3) jawaban empiris [dan hal lain
yang terkait].
Laporan penelitian yang diterbitkan pada jurnal ilmiah tergolong singkat karena keterbatasan
ruang yang tersedia. Selain itu, jurnal ilmiah umumnya dimaksudkan untuk dibaca oleh para ahli
atau yang sudah terbiasa melakukan penelitian. Dengan demikian, hal-hal yang dianggap sudah
diketahui oleh para pembaca yang demikian tidak disajikan lagi pada jurnal. Namun demikian,
semua unsur utama/penting laporan penelitian yang lengkap terdapat pada laporan penelitian
yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah walaupun tidak sangat lengkap/rinci.
Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa (hampir) semua referensi yang digunakan
pada penelitian ilmiah adalah jurnal ilmiah.
Untuk memudahkan pemahaman kita atas laporan penelitian yang diterbitkan pada jurnal ilmiah,
kita dapat mengidentifikasi “benang merah”-nya, yakni: Masalah/tujuan – Hipotesis – Analisis
– Kesimpulan. Komponen-komponen benang merah itu harus saling berkaitan/sesuai dan juga
konsisten, baik dari segi variabel maupun tipe keterkaitan antarvariabelnya. Tipe keterkaitan itu
dapat berupa korelasi, regresi, perbandingan, dan lain-lain.
C. KOMPONEN JURNAL
Komponen utama laporan penelitian yang lengkap dan yang diterbitkan di jurnal ilmiah adalah
sama. Komponen umum laporan penelitian dan penjelasannya disajikan berikut ini.
1. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan mengenai hal-hal utama yang ada pada laporan penelitian. Abstrak
itu dimaksudkan untuk lebih dulu dibaca oleh orang yang berminat untuk mengetahui
keseluruhan isi laporan secara umum. Melalui abstrak itu, pembaca akan dapat menentukan
apakah ia akan membaca rincian laporan itu.
Abstrak pada laporan penelitian merupakan ringkasan mengenai hal-hal penting laporan itu.
Abstrak biasanya mencakup masalah atau tujuan penelitian, metode penelitian (ciri utama
subyek, instrumen penelitian, alat analisis), hasil penelitian, kesimpulan dan saran. Di bagian
bawah abstrak lazim disertai dengan kata-kata utama kunci) yang terdapat pada suatu laporan
penelitian. Kata-kata utama itu minimal mencakup variabel-variabel yang tercakup pada
perumusan masalah suatu penelitian. Kita dapat juga mengidentifikasi kata-kata utama itu
dengan menggunakan thesaurus (kamus) yang relevan dengan disiplin ilmu yang diteliti. Contoh
abstrak dapat dipelajari pada bagian awal laporan penelitian di berbagai jurnal ilmiah. Walaupun
dibuat pada bagian laporan penelitian, abstrak lazim ditulis belakangan, yakni setelah
keseluruhan laporan penelitian dibuat.
2
Abstrak lazim ditulis dengan menggunakan satu spasi. Jika laporan penelitian ditulis dalam
bahasa Indonesia, maka abstraknya ditulis dalam bahasa Inggris. Sebaliknya, jika abtrak ditulis
dalam bahasa Inggris, maka abstraknya ditulis dalam bahasa Indonesia.
Untuk laporan penelitian yang lengkap, abtrak dibuat pada lembar tersendiri dan biasanya hanya
satu lembar. Mengenai jumlah semua kata yang terdapat pada abstrak, tidak ada patokan yang
baku. Leary (2008), misalnya, menyatakan bahwa abstrak terdiri dari 120 kata. Shaughnessy,
Zechmeister dan Zechmeister (2003) menyatakan antara 100 hingga 120 kata. Untuk disertasi,
menurut Ary, Jacobs dan Sorensen (2010), abstrak terdiri dari 500 kata atau kurang.
2. Latar Belakang
3. Identifikasi
4. Pembatasan
5. Perumusan
3
7. Kaitan antarvariabel
8. Kerangka Pemikiran
9. Hipotesis
Definisi populasi
Metode dan teknik pemilihan sampel: jarang
Ukuran sampel dan alasannya: jarang
11. Operasionalisasi
4
12. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Subyek pengujian
Nama analisis (dan software)
Jenis validitas dan reliabilis
Koefisien validitas dan reliabilitas: variabel, dimensi, butir
Cut-off dan referensinya
Tidak mesti untuk variabel yang dapat diukur/diobservasi secara langsung
15. Pembahasan
Pengkaitan antara empat komponen, yaitu (1) teori (butir 6), (2) penelitian yang relevan
(butir 6), (3) hipotesis (butir 8) dan (4) hasil analisis (butir 13).
Jika ada yang tidak konsisten pada keempat komponen itu, peneliti harus menjelaskan
penyebabnya. Penjelasan dapat dari segi ketidaksesuaian teori yang digunakan maupun
kelemahan metode penelitian.
16. Kesimpulan
5
Kesimpulan analisis (statistik) tidak otomatis menjadi kesimpulan penelitian tapi
bergantung pada butir 14.
17. Saran
Semua komponen proposal maupun laporan penelitian terdapat pada laporan penelitian yang
dipublikasikan pada jurnal ilmiah.
Laporan penelitian merupakan realisasi proposal penelitian. Penyimpangan atas proposal harus
dilaporkan serta harus dijelaskan cara mengatasi dan alasan obyektifnya; jika dimungkinkan
disertai dengan referensi pendukung penggunaan perlakuan itu. Selain tiga bab yang terdapat
pada proposal, laporan penelitian mencakup dua bab tambahan, yaitu:
- Hasil Penelitian dan Pembasan serta
- Penutup (Kesimpulan dan Saran).
Komponen Proposal, Laporan Penelitian lengkap serta Laporan Penelitian yang dipublikasikan
pada jurnal ilmiah diringkas pada tabel berikut ini.
6
E. PENUTUP
Dari uraian sebelumnya, kita dapat mengetahui bahwa semua komponen penelitian dapat
ditemukan pada laporan penelitian yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah.
Melalui jurnal ilmiah, kita akan dapat juga mengetahui perkembangan suatu topik, termasuk
perkembangan terakhir, serta kelemahan yang perlu diketahui dan diusahakan untuk dihindari.
Selain itu, melalui jurnal ilmiah, kita dapat mempelajari metode penelitian, termasuk instrumen
dan analisis yang telah digunakan peneliti lain. Melalui jurnal, kita juga akan terhindar dari
kegiatan penjiplakan.
Masalah atau ide yang akan diteliti dapat ditemukan pada jurnal ilmiah. Kita dapat juga
mereplikasi penelitian yang telah ada asalkan disertai dengan alasan yang obyektif.
Sebagaian besar atau semua referensi yang digunakan pada penelitian adalah jurnal ilmiah. Buku
teks biasanya digunakan berkaitan dengan metode penelitian. Buku teks juga sering digunakan
untuk teori tertentu.
Melalui jurnal ilmiah, kita dapat mempelajari ketentuan-ketentuan mengenai pengutipan dan tata
cara penulisan.
REFERENSI
Ary, Donald, Lucy Cheser Jacobs, dan Chris Sorenson (2010), Introduction to research in
education. Australia: Wadworth Cengage Learning
Leary, Mark E. (2008), Introduction to behavioral research methods. Upper Saddle River, New
Jersey: Pearson Education
Shaughnessy, John J., Eugene B. Zechmeister, dan Jeanne S. Zechmeister (2003), Research
methods in psychology. Boston: McGraw-Hill