You are on page 1of 10

ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB IMPLAN (Indoplant)

Ny. I USIA 21 TAHUN DI PMB SITI SUJALMI STr.Keb.


SOCOKANGSI, JATINOM, KLATEN

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Jumat/ 15 Februari 2019 pukul : 15: 00 WIB
A. Data Subjektif
1. Data Subjektif
Nama istri : Ny.”I” Nama suami : Tn.”Y”
Umur : 21 th Umur : 23 th
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Alamat : Randurejo, Socokangsi, Jatinom, Klaten.
2. Kunjungan saat ini : Kunjungan Pertama
3. Alasan datang :Ibu mengatakan ingin melakukan
pemasangan KB Implan
4. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu mengatakan sebelumnya ia tidak pernah menderita
penyakit menular seperti (HIV/AIDS, Sipilis, TBC),
penyakit menahun seperti (Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Asma), serta menahun seperti (Jantung, paru-paru, ginjal).
2. Riwayat Sekarang
Ibu mengatakan saat ini dia tidak sedang menderita
penyakit menular seperti (HIV/AIDS, Sipilis, TBC),
penyakit menahun seperti (Diabetes Mellitus, Hipertensi,
Asma), serta menahun seperti (Jantung, paru-paru, ginjal).
3. Priwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti (HIV/AIDS, Sipilis,
TBC), penyakit menahun seperti (Diabetes Mellitus,
Hipertensi, Asma), serta menahun seperti (Jantung, paru-
paru, ginjal). Dan keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat keturunan kembar.
e. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, pada usia 20 tahun dengan suami usia 23 tahun,
lamanya 1 tahun.
f. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Haid
a) Usia Menarche : 15 Tahun
b) Siklus haid : Teratur
c) Lama : 4-5 hari
d) Banyaknya : ± 100 cc/hari
e) Sifat darah : encer
f) Disminorhea : tidak
g) HPHT : 16 – 05 - 2018
2. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan melahirkan anknya yang pertama
pada tanggal 14 Februari 2014 pukul : 18 :45 WIB lahir
spontan, cukup bulan, dengan presentasi kepala, jenis
kelamin perempuan, berat badan lahir 2550 gram, panjang
badan 45 cm di tolong oleh bidan di PMB Siti Sujakmi,
STr.Keb.
Ibu masih dalam pemantauan masa nifas, telah
melakukan inisiasi menyusui dini (IMD), buang air kecil
(BAK) sudah sering dan buang air besar belum pasca
melahirkan.
g. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu belum pernah menjadi akseptor KB

h. Pola Kebutuhan sehari-hari


Kebutuhan Sebelum Setelah melahirkan
Melahirkan
a. Nutrisi
1) Makan 3 kali / hari 3 kali / hari
2) Jenis makanan Nasi , sayur, lauk Nasi, sayur, lauk, buah.
3) Makanan pantang Tidak ada Tidak ada
4) Alergi Makanan Tidak ada Tidak ada
b. Eliminasi
1) BAK 4 kali / hari 5 kali / hari
a) Warna Kuning Kuning jernih
b) Bau Khas Khas
c) Konsistensi Cair Cair
2) BAB 1 kali / hari Belum
a) Warna Kuning
b) Bau Khas
c) Konsistensi Lunak
c. Aktivitas Menyapu, Belum beraktivitas
mengepel fisik
d. Istirahat
1) Tidur siang 1 jam 2 jam
2) Tidur malam 8 jam 5 jam
3) Kebiasaan tidur Terlentang Miring kiri
4) Keluhan Tidak ada Tidak ada
e. Personal Hygiene
1) Mandi 2 kali / hari 3 kali / hari
2) Keramas 3 kali/ minggu 3 kali / minggu
3) Gosok gigi 2 kali / hari 2 kali / hari
4) Ganti baju dan 2 kali / hari 2 kali / hari
pakaian dalam
f. Pola Seksual
1) Frekuensi 3 kali / minggu Belum
2) Adakah masalah Tidak ada
a. Data Psikologis, Ekonomi,Sosio Spiritual
1) Hubungan ibu dengan suami (keluarga) baik, ini terlihat dari
kehadiran suami pada saat ibu bersalin hingga nifas
2) Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
3) Ibu telah membicaakan kepada suami dan keluarganya untuk
keinginannya ber KB implan
4) Suami setuju apabila istrinya menggunakan KB Implan untuk
menjarangkan kehamilannnya.
5) Suami adalah pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya.
6) Ibu dan keluarga taat dalam menjalankan ibadah

II. Data Objektif


a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 X / menit
Suhu : 36,9˚C
Respirasi : 24 x / menit
4) BB sekarang : 45 kg
5) Tinggi Badan : 152 cm
6) LiLA : 24 cm

7) Status Present
1. Muka
b) Konjungtiva : Merah Muda, tidak anemis.
c) Sklera : Putih, tidak ikterik.
d) Mulut : Bersih, Tidak ada caries gigi, tidak
ada stomatitis, lembab, simetris.
2. Leher
a) Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
b) Tidak adap pembesaran kelenjar lymfe
3. Dada/ payudara
a) Mamae :Tidak ada benjolan, tampak
membesar.
b) Axilla : Tidak ada benjolan.
c) Areola : menghitam
d) Putting : verted
e) Colostrum : sudah keluar
4. Abdomen
a) Membesar : Tampak membesar.
b) Bekas Luka : Tidak Ada.
5. Genetalia Luar
a) Kebersihan : Bersih.
b) Flour Albus : Tidak ada
c) Tanda Chadwich : Tidak ada.
d) Varises : Tidak ada.
e) Bekas Luka : Tidak ada.
6. Anus
a) Hemoroid : Tidak Ada.
7. Ekstermitas
a) Kelengkapan Jari (tangan dan kaki) : Lengkap, tidak
ada kelainan, simetris.
b) Oedema : Tidak Ada.
c) Varises : Tidak Ada.
d) Reflek Patella : Kanan (+) / kiri (+)
8) Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a) Darah : Tidak Dilakukan
b) Urine : Tidak Dilakukan
c) Albumin : Tidak Dilakukan
d) Reduksi : Tidak Dilakukan

III. Assesment
Hari / tanggal : Jumat/ 15 Februari 2019 pukul : 15: 10 WIB
Diagnosa : Ny “I” P1A0 usia 21 tahun dengan postpartum
normal calon akseptor baru KB Implan.
IV. Planning
Hari / tanggal : Jumat/ 15 Februarri 2019 pukul : 15 20 WIB
A. Menjelaskan ibu tentang KB Implan
1) Memberitahu kepada ibu pengertian KB Implan.
Susuk/Implan adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang
bentuknya batang kecil (sebanyak 2 batang) dengan ukuran
hampir sama dengan batang korek api yang ditempatkan di
bawah kulit pada lengan kiri atas.
2) Keuntungan implan yaitu efektifitas tinggi , metode jangka
panjang 4 tahun, tidak mempengruhi ASI, tidak mengganggu
hubunga seksual, kerugian tidak dapat mencegah penyakit
menular seks, HIV/AIDS.
Efek samping yaitu amenorhea (tidak haid ). Spotting
(perdarah bercak), berat badan naik/ turun,
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan tentang KB Implan.
B. Melakukan pemeriksaan tanda tanda vital (vital sign):
Hasil : telah dilakukan pemeriksaan tanda tanda vital dengan
hasil pemeriksan :
Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 X / menit
Suhu : 36,9˚C
Respirasi : 24 x / menit
C. Menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk setiap
pemasangan adalah sebagai berikut :
1) 2 kapsul implan dalam satu kemasaan steril ( sudah terdapat
skapel dan trokar 1 set dengan pendorong).
2) Sepasang sarung tangan steril / DTT.
3) Spuid 3 cc
4) Anestesi lokal / lidocain 2% ( 1 ampul)
5) Betadin
6) Kasa
7) Bolpoin
8) Band aid (plaster untuk luka ringan)
Hasil : alat alat sudah disiapkan
D. Melakukan pemasangan
1) Menanyakan tentang adanya reaksi alergi terhadap obat
anastesi
2) Menganjurkan ibu (akseptor KB Implan) untuk mencuci
lengan kiri yang akan di pasang implant dengan sabun dan
air mengalir hingga bersih
3) Membantu ibu naik keatas tempat tidur dan menganjurkan
ibu untuk tidur terlentang
4) Meletakkan kain yang bersih dan kering dibawah lengan
kiri pasien dengan posisi lengan kiri ditekuk
5) Menentukan tempat pemasangan pada bagian dalam
lengan kiri atas dengan mengukur 8 cm di atas lipatan siku
6) Memberikan tanda pada tempat pemasangan dengan pola
segitiga terbalik untuk memasang dua kapsul implant
7) Memastikan alat yang yang digunakan steril atau telah di
desinfeks itingkat tinggi
8) Mencuci tangan 7 langkah dengan air mengalir dan sabun,
kemudian keringkan
9) Memakai handscoon steril dan memasukan lidocain
kedalam spuit
10) Membuka set implant dan menjatuhkan kedalam wadah
steril(memastikan trocar dankapsul implant berada dalam
selubung plastic dan pendorongnya dalam kondisi baik)
11) Mengusap tempat yang akan dipasang implant dengan
larutan antiseptic, menggerakan kearah luar secara
melingkar dengan diameter 10-15 cm
12) Memasang kain penutup (duk) steril atau DTT di tempat
yang akan dipasang
13) Menyuntikan anastesi local pada lapisan bawah kulit
(subdermal) sepanjang 4 cm dan suntikan 1 cc lidocain
pada jalur pemasangan kapsul implant nomor 1 dan 2
14) Menguji efek anastesinya sebelum melakukan insisi pada
kulit
15) Membuat insisi selebar 2 mm dengan ujung bisturi hingga
mencapai lapisan subdermal
16) Membuka slubung plastic trocar dan memastikan kedua
kapsul implant dalam posisi baik dan berurutan didalam
trocar serta kenali pangkal trocar yang ada tanda panahnya
17) Memasukan ujung trocar (dengan tanda panah ada diposisi
atas) hingga mencapai lapisan subdermal, kemudian
luruskan trocar sejajar dengan permukaan kulit
18) Mengungkit kulit dan mendorong trocar dan
pendorongnya sampai batas tanda kapsul 1, tepat berada
pada tepi luka insisi
19) Memasukan ujung pendorong kelubang trocar (perhatikan
tanda panah pada pendorong berada pada posisi sebelah
atas atau sama dengan trocar) pada lubang dipangkal
trocar hingga terasa tahanan
20) Memutar pendorong (searah jarum jam) hingga sudut 180
derajat hingga terbebas dari tahanan dan ujung nya
memasuk ijalur tempat kapsul dan tahan pada posisi
tersebut
21) Menarik trocar kearah pendorong hingga terasa tahanan
untuk menempatkan kapsul pertama dilapisan subdermal
22) Menahan ujung kapsul dibawah kulit, menarik trocar dan
pendorongnya secara bersama-sama sampai batas tanda 2
23) Membelokkan arah trocar kesamping kapsul pertama dan
di arahkan kesisi lain dari kaki segitiga terbalik hingga
tanda mencapai luka insisi
24) Memutar pendorong (arah berlawanan dengan jarum jam)
hingga 180 derajat hingga terbebas dari tahanan dan
ujungnya memasuki jalur tempat kapsul
25) Menahan pendorong dan menarik trocar kearah pangkal
pendorong untuk menempatkan kapsul kedua pada
tempatnya
26) Menahan ujung kapsul kedua yang sudah terpasang
dibawah kulit, menarik trocar dan pendorong hingga
keluar dari luka insisi
27) Meraba kapsul dibawah kulit untuk memastikan 2 kapsul
implant terpasang dengan baik pada posisinya
28) Meraba daerah insisi untuk memastikan seluruh kapsul
berada jauh dari luka insisi
29) Menekan tempat insisi dengan kassa untuk menghentikan
perdarahan
30) Mendekatkan ujung-ujung insisi dan menutup dengan
band-aid
31) Memberikan pembalut tekan untuk mencegah perdarahan
bawah kulit atau memar pada kulit
32) Memberitahu ibu cara merawat luka dan menjelaskan bila
ada nanah atau perdarahan atau kapsul keluar dari luka
insisi maka harus segera kembali keklinik
33) Memasukan alat-alat kedalam larutan klorin selama 10
menit
34) Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dengan 7
langkah dan keringkan dengan kain bersih
35) Melakukan observasi selama 5 menit sebelum
memperbolehkan ibu pulang
Evaluasi : pemasangan KB Implan dengan jenis Indoplant
sudah dilakukan, ibu telah menjadi akseptor KB Implan
dengan jenis Indoplant.
E. Melakukan konseling pasca pemasangan
1) Perawatan luka insisi di rumah
a) Mungkin akan terdapat memar, bengkak atau sakit di
daerah insisi selama beberapa hari, hal ini normal
terjadi.
b) Jangan membuka pembalut selama 48 jam dan biarkan
band aid di tempatnya sampai luka insisi sembuh
(umumnya 3-5 hari).
c) Klien dapat segera bekerja secara rutin. Hindarai
benturan dan menghindari mengangkat beban berat.
d) Klien diperbolehkan mandi karena perban yang
digunakan adalah perban anti air
e) Bila terdapat tanda tanda infeksi seperti demam,
daerah insisi kemerahan dan panas atau sakit yang
menetap selama beberapa hari, segera kembali ke
klinik (Affandi, 2012 : PK-27).
2) Kunjungan ulang apabila terapat keluhan dan implan
dapat dilepas pada tanggal 19 Februari 2019.
Hasil : ibu telah diberikan konseling pasca pemasangan
KB Implan, ibu mengerti dan bersedia datang kembali
pada tanggal 19 Februari 2019.

You might also like