You are on page 1of 14

RENCANA KONTIJENSI

BIDANG KESEHATAN

RENCANA KONTIJENSI
BIDANG KESEHATAN

PENANGGULANGAN BENCANA
LONGSOR DI JORONG AIR DINGIN NAGARI KOTO
BARU KECAMATAN LEMBAH GUMANTI
KABUPATEN SOLOK
RENCANA KONTIJENSI
BIDANG KESEHATAN

PENANGGULANGAN BENCANA
LONGSOR DI JORONG AIR DINGIN NAGARI KOTO
BARU KECAMATAN LEMBAH GUMANTI
KABUPATEN SOLOK

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SOLOK


TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM WILAYAH


1. Kondisi Geografis
Jorong Koto Baru Kenagarian Air Dingin merupakan daerah dataran tinggi, dengan batas
wilayah sebagai berikut ;
a. Sebelah Utara berbatasan Jorong Bukit Kapuak
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kayu Jao
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Jorong Banto Nagari Lolo
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Jorong Aia Abu
Peta wilayah Jorong Koto Baru terlampir
2. Kondisi Demografis
Penduduk Jorong Koto Baru Kengarian Air Dingin berjumlah + 50 Rumah dengan 58 Kepala
Keluarga. Mata pencaharian penduduk hampir seluruhnya petani.Jorong tersebut lebih
banyak terletak pada daerah lembah yang dikelilingi oleh perbukitan.
3. Ketenagaan dan Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di Jorong Koto Baru terdiri dari :
a. Puskesmas Pembantu Koto Baru sebanyak 1 buah
b. Posyandu sebanyak 3 buah
c. Bidan Desa 1 orang di Puskesmas Pembantu
d. Kader Kesehatan sebanyak 15 orang
4. Bahan dan Alat Yang Tersedia
a. Infus Ringer Laktat : 5 buah
b. P 3 K : 1 Set

B. Skenario
Terjadi hujan lebat selama 24 jam di Jorong Koto Baru Kenagarian Air Dingin pada tanggal
10 Juni 20xx jam 20.20 WIB, akibat hujan tersebut telah mengakibatkan korban meninggal
yang tertimbun longsor sebanyak 3 orang. 15 orang mengalami luka berat dan 45 orang luka
ringan. 3 orang korban meninggal langsung di bawa ke puskesmas Alahan Panjang
sedangkan luka berat dirujuk ke RSUD Arosuka sedangkan luka ringan dirawat di puskesmas
pembantu Cubadah dan Puskesmas Pembantu Koto Baru. Semua penduduk langsung
diungsikan ke Lokasi evakuasi yang berjarak 3 Km dari lokasi longsor 30 rumah rumtuh dan
20 rumah tertimbun dan tidak bisa di huni, jalan terputus sehingga akses transportasi ke
pemukiman penduduk lumpuh total. Sementara penduduk diungsikan terancam kekurangan
makanan. Jumlah penduduk risiko terkena dampak bencana 58 Kepala Keluarga dengan
rincian yaitu sebanyak 19 bayi, 89 Anak Balita, 12 Ibu Hamil. dan 31 orang Lansia. Pada
hari ke 3 telah berjatuhan korban bayi yang sakit 6 orang dari 21 bayi yang ada, Ibu Hamil 2
orang sakit dari 7orang. Demikian Pelayanan kesehatan di Jorong tidak mampu menampung
korban luka dan korban yang sakit yang bertambah akibat dari pengungsian. Dipelayanan
kesehatan yang siap pada saat tersebut 2 orang dan 1 orang perawat, alat komunikasi yang
tersedia hanya handpone untuk mencukupi kebutuhan kesehatan dari puskesmas maupun
Dinas Kesehatan.
BAB III
TUJUAN
A. Tujuan Umum

Secara umum tujuan rencana kontijensi yaitu untuk mengurangi faktor risiko/jatuhnya korban
dan meningkatkan pelayanan kesehatan secara utuh.

B. Tujuan Khusus

1. Memberikan pelayanan kepada kelompok rentan ( bayi,balita,ibu hamil dan lansia ).

2. Memberikan makanan tambahan kepada kelompok rentan.

3. Menyediakan sumber air bersih dan MCK.

4. Melakukan Penyuluhan Kesehatan.

5. Menyediakan bahan dan alkes yang dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan.

6. Melakukan peningkatan komunikasi dan informasi.

7. Membuat RR.
BAB IV
KEBIJAKAN UMUM

Tanggap darurat bencanaPenanganan bencana di Jorong Air Dingin dilaksanakan selama 3


hari dengan tanggap darurat bencana selama 14 hari. Tim penanganan bencana dimulai
segera setelah mendapat informasi secepatnya., Minimal tim reaksi cepat dan pelayanan
kesehatan termasuk tim informasi dan komunikasi kesehatan sudah harus turun pada hari
pertama kejadian.
Pada hari pertama sampai hari ketiga, pelayanan kesehatan yang diberikan pelayanan
darurat yaitu. Pelayanan pengobatan minimal, pelayanan gizi memberikan makanan siap
saji pada kelompok risiko bencana serta penyediaan air bersih masih minimal. Mengingat
mulai pada hari ketiga diperkirakan menurun, maka setelah hari ketiga (roda pemerintahan
normal, cadangan makanan masih tersedia, dan korban yang terkena bencana masih bisa
ditanggulangi oleh tenaga kesehatan setempat), tanggap bencana ditetapkan empat belas
hari karena bencana longsor mengakibatkan pemukiman 50 KK hancur dan tidak bisa
dipernukanan lagi karena kondisi daerah sangat labil.
Kebijakan yang diambil yaitu ;
1. Menentukan arah penatalaksanaan masyarakat korban
2. Mengerahkan semua sumber daya yang ada (yankes, logistik, dll)
3. Membentuk tim informasi dan komunikasi kesehatan
Strategi yang digunakan yaitu ;
1. Mencari jalan alternatif ke lokasi bencana
2. Mengoptimalkan tenaga kesehatan yang ada di lokasi dan luar lokasi
3. Melakukan informasi dan komunikasi dengan HT/SSB
BAB V
URAIAN KEGIATAN

Apabila terjadi bencana longsor di Jorong Koto Baru Nagari Air Dingin,
diperkirakan akan mengalami dampak terhadap kehidupan sepeti meninggal, luka berat,
luka ringan , dll akibat awan panas ,banjir lahar dingin, debu vulkanik. ke sungai. Dan
pasca letusan dapat diikuti oleh berbagai macam penyakit, seperti penyakit ISPA,Diare,
penyakit kulit dan penyakit mata dan lain-lain.
Di samping korban bencana longsor di Jorong Koto Baru Nagari Air Dingin juga
akan mengakibatkan rusak dan lumpuhnya prasarana dan sarana pelayanan kesehatan.
Kegiatan yang akan dilaksasnakan pada penatalaksanaan bencana longsor di Jorong Koto
Baru Nagari Air Dingin, terdiri dari :
1. Pengiriman logistik kesehatan dan persiapan posko kesehatan.
2. Koordinasi Satkorlak Tim Penanggulangan Bencana Kabupaten Solok.
3. Koordinasi Tim Bantuan Kesehatan, Tim Reaksi Cepat (TRC), Tim Surveilans dan
Logistik dan Informasi
4. Pelayanan masalah kesehatan dan medis
5. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan.
NO. KEGIATAN PELAKSANA WAKTU
1 Koordinasi Dengan Satkorlak Satkorlak, Dinkes Hari pertama kejadian
Kabupaten Dan PMI
2 Menyiapkan Tim Kesehatan Hari pertama sampai
a. Tim reaksi cepat dan pelayanan Dinkes Kabupaten, hari ke tiga
kesehatan awal oleh Puskesmas RSUD, PMI,
Alahan Panjang
b. Tim RHA
3 Pengiriman Logistik dan Membentuk Dinkes Kabupaten, Hari pertama kejadian
pos kesehatan PMI, RSUD
4 Menyiapkan obat, bahan habis pakai Dinkes Kabupaten, Hari pertama sampai
dan alat kesehatan RSUD. selesai
5 Mengaktifkan Puskesmas Alahan Dinkes Kabupaten Hari pertama sampai
Panjang dan Surian selama 24 jam selesai
6 Menyiapkan ambulance Dinkes Kabupaten, Hari pertama sampai
RSUD selesai
7 Pelayanan rujukan Dinkes Kabupaten, Hari pertama sampai
RSUD selesai
BAB VI
KETENAGAAN DAN PEMBIAYAAN

A. Ketenagaan
Kebutuhan tenaga yang dibutuhkan untuk penanggulangan krisis longsor di Jorong
Koto Baru Nagari Air Dingin sebagai berikut :
a. PL  1 org
b. Surveilans  1 org
c. Gizi  1 org
d. Logistik  3 org
e. Pelayanan Kesehatan ;
- dr  1 org
- dr. SpA  1 org
- Bidan  3 org
- Perawat mahir  1 org
- Tenaga puskes lainnya  3 org
f. Informasi dan komunikasi  1 org
g. Sekretariat  1 org

Inventarisasi sarana dan prasarana lain di Jorong Koto Baru Nagari Air Dingin
a. SD 1 bh
b. PAUD 1 bh
c. Musholla 1 bh
d. Pustu 1 bh
2. Analisis Kesenjangan :
- Masalah gizi masyarakat
- Masalah Obat-obatan
- Masalah Air Bersih dan MCK
- Penyakit yang akan timbul: diare. ISPA, kulit
B.1. Kebutuhan Alat Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
Total Harga Keterangan
No. Jenis Kebutuhan Satuan Persediaan Kekurangan Jumlah
Kebutuhan Satuan (Pengadaan)
A. Alat Kesehatan dan Penunjang
1 P3K lengkap Set 5 Set 0 5 100.000 5.00.000 Logistik Dinkes
2 Obat & bahan habis pakai Paket 60 Paket 1 59 20.000 1.180.000 Logistik Dinkes
3 Stetoscope Set 2 bh 1 1 250.000 500.000 Logistik Dinkes
4 Tensimeter Set 2 bh 1 1 250.000 500.000 Logistik Dinkes
5 Ambulance Unit 3 bh 2 0 disediakan Logistik Dinkes
6 Betadin Botol 10 liter 1 9 25.000 225.000 Logistik Dinkes
7 Perban Gulung 35 gulung 5 30 10.000 300.000 Logistik Dinkes
8 Kapas Gulung 5 gulung 5 0 10.000 50.000 Logistik Dinkes
9 Gunting Buah 5 bh 1 4 10.000 40.000 Logistik Dinkes
10 plester Buah 5 rol 1 4 15.000 60.000 Logistik Dinkes
11 Oksigen Unit 5 buah 0 5 500.000 2.500.000 Logistik Dinkes

12 rivanol Botol 10 Lusin 0 10 10.000 100.000 Logistik Dinkes


13 Tabung oksigen besar Unit 2 bh 1 1 250.000 250.000 Logistik Dinkes
14 Tabung oksigen kecil Unit 3 bh 1 2 150.000 300.000 Logistik Dinkes
15 Infus set Set 10 set 1 9 250.000 2.250.000 Logistik Dinkes
16 Cairan infus dextro 5 % Botol 20 Botol 2 18 25.000 450.000 Logistik Dinkes
17 Cairan infus dextro 10 % Botol 20 Botol 2 18 25.000 450.000 Logistik Dinkes
18 Cairan ringer Botol 20 Botol 3 17 25.000 425.000 Logistik Dinkes
19 Cairan NaCl Botol 20 Botol 5 15 25.000 375.000 Logistik Dinkes
20 IV kateter Set 5 Set 0 5 250.000 1.250.000 Logistik Dinkes
21 Motor puskesmas Buah 5 unit 5 0 Disediakan Logistik Dinkes
22 Tenda Posko Kesehatan Unit 2 Unit 0 2 disediakan 5.000.000 Sarana
23 Sepatu Bot Pasang 10 Pasang 0 10 disediakan 500.000 Sarana
24 Jas Hujan Buah 10 Buah 0 10 disediakan 5.000.000 Sarana
25 WC Pengungsi Unit 4 buah 0 4 2.000.000 8.000.000 Sarana
26 Tengki Air Unit 3 Unit 0 3 disediakan 4.500.000 Sarana
27 Mobil Tanki Unit 1 Unit 0 1 disediakan Sarana
28 Genset Unit 1 Unit 0 1 disediakan Sarana
29 Tikar Helai 50 Helai 0 50 75.000 3.750.000 Logistik
30 Senter 6 Baterai Unit 40 Unit 0 40 3.000 120.000 Logistik
31 Tandu Unit 10 Unit 3 10 2.000.000 20.000.000 Sarana
32 Cangkul/Parang Set 10 Set 0 10 75.000 750.000 Logistik
33 Papan Data Buah 1 Buah 0 1 100.000 100.000 Logistik
34 ATK Paket 1 Paket 0 1 disediakan Logistik
35 BBM Liter 250- Liter 0 250 75.000 1.175.000 Logistik
36 Kantong Mayat Kantong 10 Kantong 0 10 50.000 500.000 Logistik
38 ATK Paket 1 Paket 0 1 disediakan Logistik
39 BBM Liter 250- Liter 0 250 75.000 1.175.000 Logistik
B. KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN
40 Tenaga Supir orang- 14 OH 0 14 100.000 1.400.000 Dinkes
41 Tim Gerak Cepat orang 9 OH 0 9 100.000 1.800.000 Dinkes
42 Pos Kesehatan Unit 21 OH 0 21 100.000 2.100.000 Dinkes
43 Dr. Umum orang 14 OH 0 14 100.000 1.400.000 Dinkes
44 Dr. Sps Anak orang 14 OH 0 14 100.000 1.400.000 Dinkes
45 Perawat/Bidan orang 42 OH 0 42 100.000 4.200.000 Dinkes
46 Sanitarian orang 7 OH 0 7 100.000 700.000 Dinkes
47 Ahli Gizi orang 7 OH 0 7 100.000 700.000 Dinkes
48 Relawan PMI orang 140 OH 0 140 100.000 1.400.000 Satkorlak
49 Biaya lain-lain 2.000.000 Logistik
Jumlah dana yang dibutuhkan 78.375.000
(Tujuh puluh delapan juta tiga ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)

C. Inventarisasi Kebutuhan Konsumsi 3 Hari Tanggap Darurat:


a) Makanan pokok atau cepat saji bagi 87 jiwa non risiko (keb 3 hari) x Rp. 25.000,- = Rp.
6.525.000,-
b) Makanan utk bayi 0-6 bln sebanyak 10 orang, berupa susu formula 2 x 400 gr ( keb 3 hari
) x Rp 36.000,- = Rp 2.160.000,-
c) Makan utk bayi 6-11 bln sebanyak 9 orang, berupa siap saji x 2 bungkus (keb 3 hari) x
Rp.36.000,- = Rp 1.944.000,-
d) Makan utk balita 1-5 thn sebanyak 89 orang, berupa siap saji x 2 bungkus ( keb 3 hari) x
Rp 15.000,- = Rp 8.010.000,-
e) Makanan utk ibu hamil sebanya 12 orang, berupa siap saji x 3 bungkus ( keb 3 hari) x Rp
45.000,- = Rp 4.860.000,-
f) Makanan utk lansia sebanyak 31 orang, berupa siap saji x 3 bungkus (keb 3 hari) x Rp
36.000,- = Rp 1.044.000,-
g) Air bersih utk 251 orang masing masing 15 liter ( keb 3 hari) = 11.295 (12 ) Kubik (7 M3
) X 90.000 =Rp.1.080.000,-
h) Kebutuhan makan & Minum petugas kesehatan (17 orang x Rp 50.000 x 3 hari = Rp
2.550.000.
i) Konsumsi Untuk petugas 28 orang x 14 hari x Rp. 30.000,- Rp. 3.360.000,-
Kebutuhan Konsumsi = Rp. 31.533.000,-

Total Kebutuhan biaya Penanggulangan Longsor di Jorong Koto Baru Nagari Air
Dingin sebesar Rp. 109.908.000,- (Seratus sembilan ribu sembilan ratus delapan ribu
rupiah)
BAB VII
KETERSEDIAAN TENAGA KESEHATAN DAN KEBUTUHAN PRA BENCANA
(SEBELUM TERJADI BENCANA)

Rencana Kontijensi di gunakan sewaktu terjadi darurat bencana yang mungkin saja tidak
terjadi selama tahun 2011. Kontijensi di buat untuk selama tahun 2011, selanjutnya akan
di evaluasi selama tahun 2012. Menyikapi Bencana yang tidak dapat di prediksi secara
tepat dan untuk segera mempersiapkan sarana kesehatan yang tepat dan tepat. Hasil
investigasi kebuhuan yang mendesak yang harus disediakan pada tahun 2011 untuk
mengantisipasi penanganan bencana longsor pada tahun 2012, perlu di segerakan
kebutuhan sarana untuk mengoptimalkan penanggulangan bencana longsor di Kabupaten
Solok di tahun – tahun yang akan datang. Kebutuhan yang perlu disegerakan di APBD
Tahun 2012 sebagai berikut :
Jenis Kegiatan & Harga Keterangan
No. Satuan Total Kebutuhan Persediaan Kekurangan Jumlah
Kebutuhan Satuan (Pengadaan)
Pelatihan Simulasi
1 Penanggulangan Paket 5 Paket - 5 disediakan - Dinkes/BPBD
Bencana
Tenda Posko
2 Pelayanan Unit 2 Unit 1 1 disediakan - Sarana
Kesehatan
3 Personal Kits paket 20 paket 0 20 disediakan - Sarana
4 Rompi TRC Helai 40 Buah 0 40 disediakan - Sarana
5 Tandu Unit 10 Unit - 28 disediakan - Sarana
6 Handy Talky Unit 10 Unit - 10 disediakan - Sarana
BAB VIII
EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

A. Evaluasi
Sesuai alur skenario Rancangan Rencana Kontinjensi bidang kesehatan dengan kejadian
longsor di Jorong Koto Baru dengan masa tanggap darurat 3 ( Tiga hari ) hari maka akan
dilakukan :
1. Penyebarluasan informasi
a. Sosialisasi kepada semua walinagari, pemangku adat/tokoh masyarakat, karang
taruna/tagana, tentang masalah sanitasi, gizi, KIA, dan lansia.
b. Melaksanakan pendekatan/advokasi kepada key person (wali nagari, toma, tagana)
mengenai bila terjadi bencana, alur informasi dan komunikasi masyarakat dapat
melalui kontak person Pimpinan Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Solok, dan
BPBD Kabupaten Solok.
c. Tim Penanggulangan memberikan laporan kepada Propinsi dan Pusat.
2. Rencana Simulasi
a. Gladi Posko dilaksanakan dimana semua lintas program secara bersama-sama sepakat
untuk berkontribusi menyampaikan data-data sarana dan prasarana serta alat dan
bahan yang harus dipersiapkan dalam posko termasuk tupoksi masing-masing.
b. Gladi Lapangan . Semua lintas program harus dapat memainkan peran sesuai
Tupoksimasing-masing dalam hal ini :
 Kesehatan lingkungan harus menyediakan Penyediaan air bersih dan MCK
 Logistik menyiapkan obat-obatan/alat habis pakai
 Yankes siap siaga dengan dokter, perawat dan lain-lain.

B. Rencana Evaluasi
Pada Tahun 2012 akan adakan kebutuhan obat dan peralatan kesehatan antisipasi bencana
longsor di Nagari Koto Baru Jorong Air Dingin..
I. PENUTUP

Demikianlah Rencana Kontinjensi ini di buat sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan


pengendalian bencana akibat longsor di Jorong Koto Baru Kenagarian Air Dingin
Kecamatan Lembah Gumanti.

Aro Suka , 3 Februari 2012

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN SOLOK

= Dr.MIRSAL B. M.Epid =
NIP. 195902061987011001

You might also like