You are on page 1of 11

136 Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol. 21, No.

2, Agustus 2016

PERBEDAAN REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA


PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA TAHUN 2014

Ni Putu Linda Sopyana1


Gerianta Wirawan Yasa2
1
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
2
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
Email: linda.sopyana24@gmail.com

Abstract: The Difference of Indonesia Capital Market Reaction During President And Vice President
Elections In 2014. This research is an events study that aims to analyze whether there is any difference
of Indonesia capital market reaction during President and Vice President Elections in 2014. All companies
listed on Indonesia Stock Exchange in 2014 was used as a population by using purposive sampling
method according to specified criteria. Data analysis technique using a different test method with three
days observation period that is t-1, t0, and t+1. The results showed, the event announcement of difference
quick count results that was performed by twelve survey institutions in Indonesia and the announcement
of the official vote count (real count) by the General Election Commission (KPU), there is no difference
in market reaction to the company’s shares which has high and low DER. While the announcement of the
winner in the event of Elections by the Constitutional Court and the events of the inauguration of
President and Vice President of the Republic of Indonesia were elected, there was a difference in the
stock of market reaction to the company’s which has high and low DER.

Keywords: events study, president election, leverage

Abstrak: Perbedaan Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden
RI Tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian event study yang bertujuan untuk menganalisis
apakah terdapat perbedaan reaksi pasar modal Indonesia terhadap serangkaian peristiwa Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden RI Tahun 2014. Seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2014
digunakan sebagai populasi dengan menggunakan purposive sampling sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode uji beda dengan tiga hari periode
pengamatan yaitu t-1, t0, dan t+1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam peristiwa pengumuman
perbedaan hasil penghitungan suara cepat (quick count) yang dilakukan oleh dua belas lembaga survei
di Indonesia dan pengumuman penghitungan suara resmi (real count) oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU) tidak terdapat perbedaan reaksi pasar pada saham perusahaan yang memiliki DER tinggi dan DER
rendah. Sedangkan dalam peristiwa pengumuman pemenang Pemilu oleh Mahkamah Konstitusi dan
peristiwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang terpilih terdapat perbedaan
reaksi pasar pada saham perusahaan yang memiliki DER Tinggi dan DER Rendah.

Kata kunci: studi peristiwa, pemilihan presiden, leverage

PENDAHULUAN berdampak terhadap seluruh sektor ekonomi dan


perusahaan secara positif maupun negatif berkaitan
Informasi dapat mempengaruhi perubahan dengan kebijakan seperti kebijakan perpajakan,
indeks Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baik kebijakan moneter, kebijakan perdagangaan,
informasi yang bersifat ekonomi maupun non- kebijakan lingkungan ser ta pertahanan dan
ekonomi. Informasi yang bersifat non-ekonomi tidak keamanan. Chen (2013) menyimpulkan bahwa ketika
berpengaruh secara langsung dengan pasar modal, terjadi penggantian Presiden sinyal perubahan
tetapi informasi ini dapat mempengaruhi aktivitas di kebijakan politik berpengaruh terhadap ekonomi.
pasar modal (Nurhaeni, 2009). Peristiwa politik Salah satu peristiwa politik yang akan diuji
seperti penggantian Presiden dapat mempengaruhi pengaruhnya terhadap pasar modal Indonesia adalah
kinerja perusahaan dengan perubahan terhadap peristiwa Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden dan
kebijakan pemerintah. Oehler et al,. (2013) Wakil Presiden Indonesia tahun 2014. Peristiwa ini
menyatakan bahwa hasil dari pemilihan Presiden dipilih karena memiliki ruang lingkup yang luas dan
Ni Putu Linda Sopyana dkk, Perbedaan Reaksi Pasar Modal Terhadap ... 137

peristiwa ini relevan memberikan harapan return dari dapat mempengaruhi sensitivitas pasar modal.
investasi yang akan dilakukan oleh investor. Selain Sehingga memungkinkan adanya perbedaan reaksi
itu pemilihan Presiden tahun 2014 memiliki keunikan pada perusahaan yang memiliki DER tinggi dan DER
tersendiri karena berbeda dari pemilihan Presiden rendah.
pada tahun-tahun sebelumnya yaitu terdapat empat Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
peristiwa yang menarik diantaranya adalah peristiwa meliputi:
pengumuman perbedaan hasil penghitungan suara 1) Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar
cepat (quick count) oleh lembaga survei di terhadap peristiwa perbedaan hasil penghitungan
Indonesia, peristiwa pengumuman hasil penghitungan suara cepat (quick count) oleh dua belas
suara oleh Komisi Pemilihan Umum yang ditentang Lembaga Survei di Indonesia pada saham
oleh pihak lawan yang kalah, Peristiwa pengumuman perusahaan yang memiliki angka DER tinggi dan
Mahkamah Konstitusi serta Peristiwa Pelantikan angka DER rendah?
Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih. 2) Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar
Reaksi pasar dalam penelitian ini diukur terhadap peristiwa pengumuman resmi (real
menggunakan proksi cumulative abnormal return count) oleh Komisi Pemilihan Umum pada
(CAR). Penelitian tentang reaksi pasar dengan event saham perusahaan yang memiliki angka DER
study peristiwa politik yang dihubungkan dengan tinggi dan angka DER rendah?
analisis fundamental belum banyak dilakukan. 3) Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar
Noekant (2001) mengemukakan bahwa terdapat terhadap peristiwa putusan Mahkamah Kontitusi
sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi abnormal tentang Pemenang Pemilu Presiden 2014 pada
return diantarannya adalah risiko perusahaan yang saham perusahaan yang memiliki angka DER
diukur dengan rasio leverage. Hal tersebut yang tinggi dan angka DER rendah?
memotivasi peneliti untuk menambahkan variabel 4) Apakah terdapat perbedaan reaksi pasar
kontrol rasio leverage karena sangat penting bagi terhadap peristiwa pelantikan Presiden dan Wakil
para investor konservatif untuk menganalisis tingkat Presiden RI yang terpilih pada saham
risiko dari investasi yang dipilih untuk memperoleh perusahaan yang memiliki angka DER tinggi dan
return dan menghindari risiko. Debt to Equity Ratio angka DER rendah?
(DER) adalah proksi dari rasio leverage yang dipilih Manfaat teoritis yang diharapkan dalam
dalam penelitian ini karena memiliki ukuran nilai yang penelitian ini yaitu dapat menjadi bahan rujukan untuk
dapat diidentifikasi dengan jelas dan sering dirujuk mengembangkan teori harapan dan teori pasar efisien
penelitian sebelumnya yang membahas tentang dengan metode studi peristiwa dari penelitian
analisis fundamental. terdahulu yang diimplementasikan untuk mengetahui
Penelitian yang membahas r eaksi pasar keinformatifan informasi yang terkandung dalam
terhadap Peristiwa Pemilu Legislatif 2009 (Nurhaeni, peristiwa politik dengan mempertimbangkan analisis
2009), Pernyataan Negatif Presiden Barack Obama faktor fundamental. Sedangkan manfaat praktis bagi
tentang Berwisata ke Las Vegas agar Para Traveller investor adalah menjadi bahan pertimbangan ketika
Menghindari Kawasan Kasino (Gift dan Gift, 2010), dihadapkan dengan situasi politik yang dipenuhi
Peristiwa Pergantian Menteri Keuangan tahun 2010 ketidakpastian berkaitan dengan keputusan investasi
(Sirait, 2012), dan Peristiwa Pemilihan Presiden di untuk meminimalisir kemungkian kerugian dari
Mesir (Nezerwe, 2013) menunjukkan bahwa pasar investasi tersebut
modal bereaksi terhadap informasi non-ekonomi yang
telah diuji oleh beberapa peneliti terdahulu KAJIAN PUSTAKA
Penelitian ini merupakan studi peristiwa yang Vroom (1994) mengetengahkan suatu teori yang
menguji kandungan informasi yang terkandung dalam disebut teori harapan. Menurut teori ini, motivasi
peristiwa pemilihan Presiden tahun 2014 dengan merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai
tujuan untuk mengamati ada tidaknya perbedaan oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan
reaksi pasar modal terhadap suatu event pemilihan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil
Presiden pada saham perusahaan yang memiliki yang diinginkannya itu. Hal ini menunjukkan bahwa
angka DER tinggi dan rendah. Dengan adanya event akan ada upaya untuk mendapatkan sesuatu yang
politik yang menyita perhatian investor dapat diduga diharapkan dengan cara yang ada. Motivasi akan
bahwa perusahaan yang memiliki DER rendah akan rendah apabila harapan untuk mendapatkan suatu
lebih direspon positif dibandingkan perusahaan yang nilai kecil dan motivasi tinggi ketika seseorang
memiliki DER tinggi karena tingkat risiko perusahaan mengharapkan suatu nilai yang tinggi dengan cara
138 Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol. 21, No. 2, Agustus 2016

yang ada. Teori harapan didasarkan pada harapan Hal ini memungkinkan adanya perbedaan reaksi
(expectancy), nilai (valence), dan pertautan pasar diantara perusahaan yang memiliki DER
(instrumentality) rendah dan DER tinggi
Teori harapan digunakan sebagai teori utama Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
dari pendekatan terhadap rumusan masalah yang adalah:
diajukan. Hal ini berkaitan dengan gambaran H1 : Terdapat perbedaan cumulative abnormal
mengenai pengaruh persepsi investor dengan melihat return ter hadap peristiwa pengumuman
motivasi yang ditunjukkan untuk mendapatkan suatu perbedaan hasil penghitungan suara cepat
hasil tertentu dari investasi yang dipilih dengan (quick count) oleh dua belas lembaga survei
memperhatikan tingkat risiko yang tercermin dalam di Indonesia pada perusahaan yang memiliki
rasio-rasio keuangan perusahaan emiten. angka DER tinggi dan angka DER rendah
Dalam hipotesis pasar bentuk setengah kuat H2 : Terdapat perbedaan cumulative abnormal
(semistrong form) menyatakan bahwa harga return terhadap peristiwa pengumuman hasil
sekuritas yang terbentuk di pasar modal secara penuh real count oleh KPU Indonesia pada
mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang perusahaan yang memiliki angka DER tinggi
dipublikasikan (all publicly available information), dan angka DER rendah
termasuk informasi yang berada dalam laporan- H3 : Terdapat perbedaan cumulative abnormal
laporan keuangan perusahaan emiten (Jogiyanto, return terhadap peristiwa pengumuman putusan
2010). Investor memerlukan analisis dan kemampuan Mahkamah Kontitusi Indonesia pada perusahaan
untuk mengintrepretasikan informasi yang telah yang memiliki angka DER tinggi dan angka DER
diterima tersebut apakah masuk kedalam kategori rendah
kabar baik atau kabar buruk. H4 : Terdapat perbedaan cumulative abnormal
Teori pasar efisien digunakan sebagai teori return terhadap peristiwa pelantikan Presiden
pendukung terhadap rumusan masalah yang diajukan dan Wakil Presiden RI yang terpilih pada
dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan perusahaan yang memiliki angka DER tinggi
pengujian kandungan informasi dengan studi dan angka DER rendah
peristiwa (event study), yaitu terdapat motivasi untuk
menganalisis adanya kandungan informasi dari METODE PENELITIAN
serangkaian peristiwa berkaitan dengan Pemilihan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-
Presiden dan Wakil Presiden 2014 dalam perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
mempengaruhi persepsi investor saat pengambilan (BEI). Sedangkan waktu penelitian adalah pada
keputusan investasi. tahun 2014 karena peristiwa terjadi pada tahun
Investasi dalam pasar modal identik dengan tersebut. Data kuantitatif adalah jenis data yang
risiko, semakin tinggi return maka semakin besar digunakan dalam penelitian ini dengan sumber data
risiko dari investasi tersebut. Berdasarkan hal meliputi data sekunder. Metode pengumpulan data
tersebut idealnya para investor dapat menganalisis menggunakan studi pustaka dengan melakukan
rasio-rasio keuangan yang ada dalam laporan kajian pustaka yang terhadap sumber-sumber yang
keuangan sebagai dasar dalam mengambil keputusan relevan dengan penelitian ini. Seluruh perusahaan
investasi dan memprediksi kinerja keuangan masa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014
depan. Debt to equity ratio dapat digunakan sebagai merupakan populasi dalam penelitian ini. Teknik
tolak ukur risiko perusahaan pengambilan sampel menggunakan purposive
Penelitian ini hanya memfokuskan pada sampling dengan kriteria sebagai berikut:
kandungan informasi yang terdapat dalam masing- 1) Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek
masing event yang diuji. Apakah terdapat reaksi atau Indonesia (BEI) selama periode penelitian, yaitu
tidak baik itu reaksi positif maupun negatif dari dari tanggal 8 Juli 2014 - 21 Oktober 2014.
peristiwa yang diuji. Semakin tinggi Angka DER 2) Saham-saham perusahaan yang bergerak diluar
maka diasumsikan perusahaan memiliki risiko yang sektor keuangan. Sektor keuangan terdiri dari
semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. sub sektor bank, sub sektor lembaga pembiayaan,
Sehingga dapat diduga bahwa perusahaan yang sub sektor perusahaan efek, dan sub sektor
memiliki angka DER rendah akan lebih direspon asuransi. Hal ini dilakukan untuk menghindari
positif dibandingan perusahaan yang memiliki angka bias penelitian akibat interpretasi leverage yang
DER yang tinggi karena tingkat risiko perusahaan berbeda. Perusahaan yang bergerak dalam
dapat mempengaruhi sensitivitas dari pasar modal. sektor keuangan memiliki angka DER yang lebih
Ni Putu Linda Sopyana dkk, Perbedaan Reaksi Pasar Modal Terhadap ... 139

tinggi dibandingkan saham perusahaan non- perusahan. Ekuitas negatif disebabkan adanya
sektor keuangan. Hal ini dikarenakan sebagian akumulasi kerugian yang lebih besar dari modal
besar dana yang dikelola untuk mendapatkan yang disetorkan.
laba adalah dana pihak ketiga yang secara 4) Saham-saham perusahaan yang aktif dalam
akuntansi dianggap sebagai liabilities, sehingga perdagangan (bukan saham tidur) selama periode
kurang tepat digunakan sebagai sampel dalam peristiwa yang ditentukan.
penelitian ini. 5) Saham-saham perusahaan yang tidak
3) Saham-saham perusahaan yang memiliki melakukan corporate action selama periode
leverage yang bernilai positif. Perusahaan yang peristiwa, hal ini dilakukan agar terhindar dari
memiliki ekuitas negatif tidak digunakan sebagai confounding effect dan memastikan bahwa
sampel karena nilai ekuitas negatif reaksi yang terjadi adalah berasal dari peristiwa
mencerminkan bahwa perusahaan tersebut yang diuji bukan dari peristiwa lain diluar
berisiko tinggi terhadap modal yang dimiliki penelitian ini. Adapun sampel penelitian dapat
sehingga tidak mampu menutupi utang dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1
Sampel Penelitian
Jumlah
No Keterangan
Event 1 Event 2 Event 3 Event 4
1 Total perusahaan yang terdaftar di
507 507 507 507
BEI
2 Perusahaan yang bergerak pada
(80) (80) (80) (80)
sektor keuangan
3 Saham perusahaan yang memiliki
(6) (5) (5) (5)
nilai leverage negatif
4 Saham perusahaan yang tidak
(99) (97) (105) (117)
aktif diperdagangkan
5 Perusahaan yang melakukan
(6) (5) (3) (2)
corporate action
6 Data Outlier (6) (14) (17) (0)
Total Sampel 310 306 297 303
Sumber: Data diolah, 2016

Event date, (t0) merupakan tanggal dimana tiga hari periode pengamatan yaitu dari t-1, t0 dan t+1
peristiwa dipublikasikan untuk pertama kali. Apabila dengan alasan untuk menghindari bias penelitian yang
pasar modal mengalami libur perdagangan, maka disebabkan adanya peristiwa lain selama periode
event date ditetapkan pada tanggal perdagangan pengamatan.
yang terdekat berikutnya. Penelitian ini menggunakan

Tabel 2
Event Period untuk Masing-Masing Peristiwa
No Peristiwa t-1 t0 t+1
1 Event 1 8 Juli 2014 10 Juli 2014 11 Juli 2014
2 Event 2 21 Juli 2014 22 Juli 2014 23 Juli 2014
3 Event 3 21 Agustus 2014 22 Agustus 2014 25 Agustus 2014
4 Event 4 17 Oktober 2014 20 Oktober 2014 21 Oktober 2014
Sumber: Data diolah, 2016
Keterangan:
Event 1 = Peristiwa Pengumuman Perbedaan Hasil Penghitungan suara cepat oleh Dua Belas Lembaga
Survei Indonesia (quick count)
Event 2 = Peristiwa Pengumuman Hasil Resmi (real count) oleh Komisi Pemilihan Umum
Event 3 = Peristiwa Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
140 Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol. 21, No. 2, Agustus 2016

Pengumuman hasil penghitungan cepat oleh dua Ri,t = .......................................(2)


belas Lembaga Survei di Indonesia terjadi pada
tanggal 9 Juli 2014 dan pada tanggal tersebut Keterangan:
ditetapkan sebagai hari libur Nasional oleh Pemerintah Ri,t : return saham harian sekuritas i pada
Indonesia sehingga t0 ditetapkan pada perdagangan periode t
keesokan hari yaitu pada tanggal 10 Juli 2014, t-1 Pi,t : harga saham harian sekuritas i pada
ditetapkan tanggal 8 Juli 2014 dan t+1 ditetapkan pada periode t
tanggal 11 Juli 2014 Pi,t-1 : harga saham harian sekuritas i pada
Peristiwa pengumuman hasil penghitungan resmi periode t-1
oleh KPU dilakukan pada tanggal 22 Juli 2014
sebelum tutup bursa sehingga t 0 ditetapkan pada b) Return ekspektasi (Expected Return)
tanggal yang sama t-1 ditetapkan pada tanggal 21 merupakan return yang diharapkan investor
Juli 2014 dan t+1 ditetapkan pada tanggal 23 Juli 2014. yang akan diperoleh di masa yang akan datang
Peristiwa pengumuman putusan Mahkamah dimana sifatnya belum terjadi. Dalam penelitian
Konstitusi (MK) tentang pemenang Pemilu tahun ini menggunakan model disesuaikan pasar
2014 terjadi pada tanggal 21 Agustus 2014 setelah (market-adjusted model) yang menganggap
tutup bursa sehingga t0 ditetapkan pada perdagangan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi
keesokan harinya yaitu tanggal 22 Agustus 2014 di return suatu sekuritas adalah return indeks
hari Jumat. Event date pada hari sebelumnya yaitu pasar pada saat tersebut.
t-1 ditetapkan pada tanggal 21 Agustus 2014 dan t+1 E [Ri,t] = RM,i,t .......................................(3)
ditetapkan tanggal 25 Agustus 2014 karena t0 adalah Keterangan:
hari akhir perdagangan yaitu Jumat sehingga E[Ri,t] : expected return
perdagangan terdekat berikutnya adalah hari Senin RM,I,t : return pasar pada periode t
tanggal 25 Agustus 2014.
Peritiwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Dimana:
Indonesia yang terpilih dilantik pada tanggal 20 ............................(4)
Oktober 2014 di hari Senin sehingga tanggal tersebut
ditetapkan sebagi t 0 . Event date pada hari
sebelumnya yaitu t-1 ditetapkan pada hari Jumat 17 c) Cumulative Abnormal Return (CAR) adalah
Oktober 2014 dan t+1 ditetapkan pada tanggal 21 akumulasi abnormal return yang diperoleh
Oktober 2014. selama periode peristiwa dengan rumus:
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel CAR = “ARi,t .......................................(5)
yaitu variabel bebas cumulative abnormal return Keterangan:
(CAR) dan debt to equity ratio (DER) sebagai CAR : Cumulative abnormal return
variabel kontrol. Abnormal return adalah selisih ARi,t : abnormal return
antara return sesungguhnya yang terjadi dengan
return ekspektasi. Formulasinya adalah sebagai d) DER merupakan tingkat penggunaan utang
berikut (Jogiyanto, 2010): terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki
ARi,t = Ri,t – E [Ri,t]............................(1) perusahaan. DER dihitung dengan rumus
Keterangan: (Miranty, 2012):
ARi,t : abnormal return sekuritas ke-i periode
peristiwa ke-t ................................(6)
Ri,t : return sesungguhnya yang terjadi untuk
sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Metode uji beda merupakan teknik analisis data
E [Ri,t] : return ekspektasi sekuritas ke-i untuk yang digunakan dalam penelitian ini dimana data yang
periode peristiwa ke-t digunakan harus berdistribusi normal dengan uji
Kolmogorov Smirnov dengan hasil yang dapat dilihat
a) Return yang sesungguhnya (actual return) pada Lampiran 1. Uji statistik digunakan untuk melihat
adalah return yang terjadi pada waktu ke-t yang signifikansi cummulative abnormal return selama
merupakan selisih harga sekarang relatif periode peristiwa. Pengujian statistik yang digunakan
terhadap harga sebelumnya (t -1 ) (Jogiyanto, dalam penelitian ini menggunakan uji parametrik, yaitu
2010). uji independent sample t-test dengan tingkat
Ni Putu Linda Sopyana dkk, Perbedaan Reaksi Pasar Modal Terhadap ... 141

signifikansi 5 persen dengan langkah-langkah sebagai 4) Menentukan derajat kepercayaan, yaitu 95


berikut: persen dengan tingkat signifikansi alpha 5
1) Merumuskan hipotesis persen.
2) Menentukan DER perusahaan dengan 5) Melakukan pengujian data dengan
membandingkan total utang terhadap ekuitas menggunakan uji independent sample t- test.
perusahaan. Nilai DER dikategorikan rendah 6) Menentukan kriteria pengujian hipotesis
apabila nilai DER berada pada nilai > 0,00 – d”
1,00 sedangkan DER dikategorikan tinggi HASIL DAN PEMBAHASAN
apabila berada pada nilai > 1,00. Statistik deskriptif dapat mendeskripsikan dan
3) Menentukan cumulative abnormal return menggambarkan data yang digunakan yang terdiri
(CAR) disekitar peristiwa dengan dari nilai rata-rata, nilai minimal dan nilai maksimal
menggunakan pendekatan model disesuaikan dari masing-masing variabel penelitian.
pasar (market-adjusted model).

Tabel 3
Statistik Deskriptif pada Peristiwa Serangkaian Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden RI Tahun 2014
Keterangan Variabel Jumlah Nilai Nilai Nilai Rata- Deviasi
Penelitian Sampel Minimal Maksimal rata Standar
Event 1 DER 310 0,000 701,840 4,885 45,467
CAR 310 -0,137 0,106 -0,117 0,036
Event 2 DER 306 0,000 701,840 5,113 45,759
CAR 306 -0,086 0,099 0,004 0,0291
Event 3 DER 297 0,000 701,840 3,829 40,761
CAR 297 -0,072 0,083 -0,001 0,026
Event 4 DER 303 0,010 19,260 1,365 1,824
CAR 303 -0,126 0,112 0,000 0,037
Sumber: Data diolah, 2016
Pada event 1 yaitu pada peristiwa pengumuman banyak berada pada nilai DER rendah dan memiliki
perbedaan hasil penghitungan suara cepat (quick cumulative abnormal return yang negatif.
count) oleh dua belas lembaga survei di Indonesia Sedangkan dalam peristiwa pelantikan Presiden
jumlah sampel sebesar 310 emiten. Nilai rata-rata dan Wakil Presiden RI yang terpilih pada event
DER sebesar 4,885 dengan deviasi standar sebesar keempat jumlah sampel yang digunakan adalah
45,467 dan nilai rata-rata CAR -0.117 dengan deviasi sebesar 303 emiten. Nilai rata-rata DER sebesar
standar 0,036 menunjukkan bahwa data lebih banyak 1,365 dengan deviasi standar sebesar 1,824 dan nilai
berada pada nilai DER rendah dan memiliki rata-rata CAR 0,000 dengan deviasi standar sebesar
cumulative abnormal return yang negatif. 0,037 menunjukkan bahwa data lebih banyak berada
Pada event 2 yaitu pada peristiwa pengumuman pada nilai DER tinggi dan memiliki cumulative
hasil resmi (real count) oleh Komisi Pemilihan Umum abnormal return yang positif.
jumlah sampel sebesar 306 emiten. Nilai rata-rata Screening terhadap normalitas data merupakan
DER sebesar 5,113 dengan deviasi standar sebesar langkah awal yang harus dilakukan untuk setiap
45,759 dan nilai rata-rata CAR 0,004 dengan deviasi analisis multivariate, khususnya jika tujuannya adalah
standar sebesar 0,0291 menunjukkan bahwa data inferensi (Ghozali, 2013). Jika terdapat normalitas,
lebih banyak berada pada nilai DER rendah dan maka residual akan terdistribusi secara normal dan
memiliki cumulative abnormal return yang positif. independen yaitu error akan terdistribusi secara
Pada peristiwa pengumuman putusan simetri disekitar nilai means sama dengan nol.
Mahkamah Konstitusi (MK) yaitu pada event ketiga Karena nilai sig > α, dimana nilai α sebesar 0,05 hal
jumlah sampel sebesar 297 emiten. Nilai rata-rata ini berarti hipotesis H 0 diterima atau variabel
DER sebesar 3,829 dengan deviasi standar sebesar cumulative abnormal return pada event 1,2,3 dan
40,761 dan nilai rata-rata CAR -0,001 dengan deviasi 4 berdistribusi normal.
standar sebesar 0,026 menunjukkan bahwa data lebih
142 Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol. 21, No. 2, Agustus 2016

Hasil pengujian H1 menunjukkan bahwa nilai demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1
probabilitas yaitu 0,800 lebih besar dari 0,05 sehingga ditolak Perbandingan reaksi pasar yang ditunjukkan
data memiliki variance yang sama dengan nilai dengan cumulative abnormal return disekitar event
signifikansi (2-tailed) sebesar 0,751. Dengan 1 dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1
Grafik Perbandingan CAR pada Perusahaan yang memiliki
DER Tinggi dan DER Rendah dalam Event 1
Sumber: Data diolah, 2016

Hipotesis H 1 menyatakan bahwa terdapat Dalam peristiwa ini CAR negatif sebesar -3,625
perbedaan cumulative abnormal return terhadap artinya terdapat reaksi pasar diseputar peristiwa
peristiwa pengumuman perbedaan hasil penghitungan meskipun jumlah return sesungguhnya yang diperoleh
suara cepat (quick count) oleh dua belas lembaga investor lebih kecil dibanding return yang diharapkan.
survei di Indonesia pada perusahaan yang memiliki CAR saat periode peristiwa (t0) berada pada titik
angka DER tinggi dan angka DER rendah. Hasil terendah dan t-1 merupakan titik tertinggi. Reaksi
penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pasar negatif disebabkan karena perubahan harga
perbedaan reaksi pasar yang ditunjukkan dengan saham yang dipicu oleh ketidakstabilan peristiwa
cumulative abnormal return terhadap peristiwa politik yang terjadi dalam hal ini diartikan sebagai
pengumuman perbedaan hasil penghitungan suara berita buruk. Alasan yang mendasari hal ini adalah
cepat (quick count) oleh dua belas lembaga survei pengumuman yang terjadi merupakan peristiwa yang
di Indonesia pada perusahaan yang memiliki angka telah diprediksi sebelumnya sehingga para investor
DER tinggi dan angka DER rendah sehingga dapat dapat mengantisipasi kejadian tersebut.
disimpulkan hipotesis H1 ditolak. Dalam penelitian ini return ekspektasi dihitung
Pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden menggunakan market adjusted model dengan
RI tahun 2014 memiliki keunikan tersendiri karena periode yang singkat. Periode yang singkat tersebut
adanya peristiwa perbedaan penghitungan suara kurang mampu menunjukkan perbedaan reaksi yang
cepat (quick count) yang dilakukan oleh dua belas terjadi karena perbedaan reaksi masih belum tampak
lembaga survei di Indonesia. Adanya ketidakpastian pada t +1 . Ditengah ketidakpastian yang terjadi
tentang siapa pemenang pemilu pada tahun 2014 investor memerlukan analisis mendalam dan waktu
memiliki kandungan informasi yang direspon oleh yang lebih panjang untuk menentukan keputusan
pasar dimana ketidakpastian tersebut identik dengan investasi yang menguntungkan
risiko. Lembaga survei tersebut tidak lepas dari Investor menganalisis nilai DER yang dimiliki
muatan politik yang tidak dapat dikendalikan. Masing- perusahaan, apakah DER tinggi yang dimiliki
masing pasangan calon Presiden mengklaim perusahaan diakibatkan oleh utang jangka pendek
kemenangan sepihak mereka dimana investor yang digunakan untuk pengembangan usaha atau
terpengaruh dengan dampak kebijakan yang akan DER tinggi tersebut berasal dari utang jangka panjang
dibuat oleh pemenang pemilu. Kebijakan-kebijakan yang bersumber dari pinjaman bank. Apabila DER
tersebut dapat berupa kebijakan politik yang tinggi disebabkan oleh utang jangka pendek yang
berpengaruh terhadap iklim investasi di Indonesia. digunakan untuk pengembangan usaha maka
Ni Putu Linda Sopyana dkk, Perbedaan Reaksi Pasar Modal Terhadap ... 143

diharapkan akan ada penambahan nilai perusahaan dapat disimpulkan bahwa data memiliki varian yang
yang tercermin melalui harga saham perusahaan sama dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar
tersebut sehingga investor termotivasi untuk 0,752. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
memperoleh return dari investasinya. hipotesis H2 ditolak. Perbandingan reaksi pasar yang
Pengujian hipotesis H2 menunjukkan bahwa ditunjukkan dengan cumulative abnormal return
probabilitas yaitu 0,491 lebih besar dari 0,05 maka disekitar event 2 dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2
Grafik Perbandingan CAR pada Perusahaan yang memiliki DER Tinggi
dan DER Rendah dalam Event 2
Sumber: Data diolah, 2016

Hipotesis H 2 menyatakan bahwa terdapat tugas dengan baik sehingga hasil penghitungan suara
perbedaan cumulative abnormal return terhadap yang dilakukan KPU dapat dipertangggungjawabkan.
peristiwa pengumuman hasil real count oleh KPU Dalam peristiwa ini terdapat kandungan informasi
Indonesia pada perusahaan yang memiliki angka yang dimanfaatkan investor untuk mendapatkan
DER tinggi dan angka DER rendah. Hasil penelitian return.
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi Dalam peristiwa ini CAR positif sebesar 1,247
pasar yang ditunjukkan dengan cumulative hal ini menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar
abnormal return terhadap peristiwa pengumuman diseputar peristiwa yaitu return sesungguhnya yang
hasil real count oleh KPU Indonesia pada diperoleh investor lebih tinggi dibanding return yang
perusahaan yang memiliki angka DER tinggi dan diharapkan. Reaksi pasar yang terjadi adalah sama
angka DER rendah sehingga dapat disimpulkan pada perusahaan yang memiliki angka DER tinggi
bahwa H2 ditolak. dan rendah. Artinya investor memiliki analisis lain
Pada peristiwa pengumuman hasil penghitungan yang digunakan sebagai dasar pengambilan
suara oleh KPU (real count) dimana pada saat itu keputusan karena investor tidak hanya terpengaruh
memenangkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla kondisi terhadap informasi yang berasal dari perusahaan
politik kian ricuh karena pasangan lawan yaitu namun investor juga terpengaruh dari informasi yang
Prabowo-Hatta tidak menerima hasil penghitungan berasal dari luar perusahaan seperti dampak
suara yang dilakukan oleh KPU serta melaporkan perekonomian global dan krisis global.
KPU ke Mahkamah Konstitusi. Kisruh politik ini Analisis terhadap DER dilakukan oleh investor
menimbulkan ketidakpastian dalam iklim investasi untuk mendapat justifikasi apakah nilai DER tinggi
karena putusan KPU masih belum dapat diterima. tersebut diakibatkan karena perusahaan melakukan
Namun dibalik ketidakpastian yang terjadi investor ekspansi usaha yang dibiayai oleh utang jangka
dalam hal ini menganggap KPU telah melaksanakan pendek atau memiliki alternatif pinjaman berbunga
144 Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol. 21, No. 2, Agustus 2016

rendah yang nantinya dapat meningkatkan nilai menunggu kondisi politik mereda untuk mengetahui
perusahaan. Sehingga investor yang membeli saham arah kebijakan pemerintah.
dengan DER tinggi baru akan menjual saham Pengujian hipotesis H3 menunjukkan bahwa nilai
tersebut setelah nilai perusahaan bertambah. probabilitas yaitu 0,130 lebih besar dari 0,05 maka
Dalam penelitian ini return ekspektasi dihitung dapat disimpulkan bahwa data memiliki variance
menggunakan market adjusted model dengan yang sama dengan nilai signifikansi (2-tailed)
periode pengamatan yang relatif pendek yang belum sebesar 0,034. Dengan demikian dapat disimpulkan
mampu menunjukkan perbedaan reaksi pasar yang bahwa hipotesis H3 diterima. Perbandingan reaksi
terjadi sehingga perbedaan reaksi masih belum pasar yang ditunjukkan dengan cumulative
tampak pada saat t +1 . Antisipasi yang dilakukan abnormal return disekitar event 3 dengan dapat
investor untuk mengurangi risiko adalah dengan dilihat pada Gambar 3.
menunggu saat yang tepat untuk berinvestasi yaitu

Gambar 3
Grafik Perbandingan CAR pada Perusahaan yang memiliki DER Tinggi dan
DER Rendah dalam Event 3
Sumber: Data diolah, 2016

Hipotesis H3 yang menyatakan bahwa terdapat saat t0 . Hal ini menunjukkan peristiwa ini sudah
perbedaan cumulative abnormal return terhadap diprediksi sebelumnya sehingga investor dapat
peristiwa pengumuman putusan Mahkamah Kontitusi melakukan antisipasi terhadap kejadian tersebut. Saat
Indonesia pada perusahaan yang memiliki angka t-1 pasar menunggu pengumuman dengan pasif dan
DER tinggi dan angka DER dapat dibuktikan dalam hati-hati. Sikap investor yang tidak banyak melakukan
penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spekulasi ditunjukkan dengan adanya perubahan
terdapat perbedaaan reaksi pasar yang ditunjukkan CAR cenderung menurun yang tidak fluktuatif.
dengan cumulative abnormal return terhadap Reaksi pasar yang terjadi berbeda antara perusahaan
peristiwa pengumuman putusan Mahkamah Kontitusi yang memiliki DER tinggi dan DER rendah hal ini
Indonesia pada perusahaan yang memiliki angka menunjukkan bahwa investor memperhatikan rasio
DER tinggi dan angka DER rendah artinya hipotesis DER dalam pengambilan keputusan investasinya.
H3 diterima. Pengujian hipotesis H4 menunjukkan bahwa nilai
Dalam peristiwa ini CAR negatif sebesar -0,370 probabilitas yaitu 0,831 lebih besar dari 0,05 maka
artinya terdapat reaksi pasar diseputar peristiwa dapat disimpulkan bahwa data memiliki varian yang
meskipun return sesungguhnya yang diperoleh sama dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar
investor lebih kecil dibanding return yang diharapkan. 0,010. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
CAR bergerak negatif dari sebelum peristiwa t -1 hipotesis H4 diterima. Perbandingan reaksi pasar
hingga setelah peristiwa t+1. Penurunan CAR tertinggi yang ditunjukkan dengan cumulative abnormal
terjadi saat t+1 dan penurunan CAR terendah terjadi return disekitar event 4 dapat dilihat pada Gambar 4.
Ni Putu Linda Sopyana dkk, Perbedaan Reaksi Pasar Modal Terhadap ... 145

Gambar 4
Grafik Perbandingan CAR pada Perusahaan yang memiliki DER Tinggi dan
DER Rendah dalam Event 4
Sumber: Data diolah, 2016
Hipotesis H4 yang menyatakan bahwa terdapat yang diasumsikan sebagai berita baik dapat
perbedaan cumulative abnormal return terhadap membuktikan bahwa pasar memperhatikan rasio
peristiwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI leverage dalam pengambilan keputusan investasi.
yang terpilih pada perusahaan yang memiliki angka Gejolak perubahan harga yang tidak dapat diprediksi
DER tinggi dan angka DER rendah juga dapat sebelumnya membuat investor dapat mengunakan
dibuktikan dalam penelitian ini. Hasil penelitian pendekatan analisis fundamental terhadap saham
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan reaksi pasar yang akan dibeli.
yang ditunjukkan dengan cumulative abnormal Hasil pengujian dari keempat peristiwa mendukung
return terhadap peristiwa pelantikan Presiden dan hasil penelitian Nurhaeni (2009), Munawarah (2009),
Wakil Presiden RI yang terpilih pada perusahaan Gift dan Gift (2010), Sirait (2012), dan Nezerwe,
yang memiliki angka DER tinggi dan angka DER (2013) yaitu pasar modal dipengaruhi oleh informasi
rendah. Jika dilihat dari perbandingan jumlah yang bersifat non-ekonomi ketika peristiwa
penjualan saham perusahaan pada saat ini memberikan sinyal atau berita buruk akan direspon
menunjukkan bahwa saham pada perusahaan yang negatif oleh pasar yang dapat tercermin melalui
memiliki DER rendah lebih di respon dibandingkan abnormal return negatif di sekitar peristiwa baik
pada DER tinggi. itu sebelum ataupun setelah peristiwa terjadi.
Dalam peristiwa ini CAR positif sebesar 0,103
artinya terdapat reaksi pasar di seputar peristiwa SIMPULAN DAN SARAN
pengumuman dimana return sesungguhnya yang Simpulan
didapat lebih besar dari return yang diharapkan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan
CAR sebelum peristiwa bernilai negatif yang pengujian hipotesis yang dilakukan adalah : Tidak
menandakan bahwa peristiwa ini telah dapat terdapat perbedaan reaksi pasar terhadap peristiwa
diprediksi sebelumnya sehingga investor dapat pengumuman perbedaan hasil penghitungan suara
mengambil tindakan antisipasi terhadap peristiwa ini. cepat (quick count) oleh dua belas lembaga survei
CAR saat peristiwa hingga setelah peristiwa bergerak di Indonesia pada perusahaan yang memiliki angka
positif dengan perubahan yang fluktuatif yang DER tinggi dan angka DER rendah. Tidak terdapat
menandakan bahwa investor memperoleh return perbedaan r eaksi pasar terhadap peristiwa
positif terhadap investasinya. pengumuman hasil real count oleh KPU Indonesia
Reaksi pasar yang terjadi adalah berbeda antara pada perusahaan yang memiliki angka DER tinggi
perusahaan yang memiliki DER tinggi dan DER dan angka DER rendah. Terdapat perbedaan reaksi
rendah. Hal ini menunjukkan pasar modal bereaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman putusan
terhadap informasi yang diterima dimana reaksi pasar Mahkamah Kontitusi Indonesia pada perusahaan yang
yang ditunjukkan dengan adanya cumulative memiliki angka DER tinggi dan angka DER rendah.
abnormal return paling tinggi terjadi saat t +1 . Terdapat perbedaan reaksi pasar terhadap peristiwa
Adanya kondisi politik yang mulai berangsur mereda pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang
146 Jurnal Buletin Studi Ekonomi Vol. 21, No. 2, Agustus 2016

terpilih pada perusahaan yang memiliki angka DER Kiryanto, Azhar Ardi dan Dista Amalia. 2008.
tinggi dan angka DER rendah. Overreaksi Pasar Terhadap Harga Saham
Perusahaan-Perusahaan di Indonesia (Studi
Saran Kasus pada Bursa Efek Indonesia). Simposium
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya Nasional Akuntansi Pontianak.
adalah : Variabel debt to equity ratio (DER) dipilih Miranty, Nuza. 2012. Pengaruh DER, Kapitalisasi
sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini untuk Pasar, dan Turnover Ratio Terhadap Return
mengetahui persepsi investor dalam menentukan Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di
keputusan investasi, bagi penelitian selanjutnya Jakarta Islamic Index Peride 2005-2010. Jurnal
diharapkan dapat menggunakan variabel lain selain Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
rasio leverage yaitu ukuran perusahaan dan Munawarah. 2009. “Analisis Perbandingan Abnormal
pertumbuhan perusahaan. Return ekspektasi dalam Return dan Trading Volume Activity Sebelum
penelitian ini dihitung menggunakan model dan Setelah Suspend BEI (Studi Kasus Pada
disesuaikan pasar (market-adjusted model) dengan Saham LQ-45 di BEI Periode 6-15 Oktober
periode yang singkat sehingga kurang mampu 2008)”(tesis). Program Studi Magister
menunjukkan abnormal return yang akurat. Manajemen Universitas Diponegoro.
Penelitian selanjutnya disarankan dapat Nezerwe, Yvan. 2013. Presidential Elections and
menggunakan metode lain untuk mendapatkan hasil Stock Returns in Egypt.Review of Business and
return ekspektasi yang lebih akurat diantaranya Finance Studies. Vol.4. No. 2.
dapat menggunakan market model dengan Noekant, Vitradesie. 2001. “Analisis Reaksi Pasar
menambahkan periode estimasi seperti penelitian Atas Peristiwa Pengunduran Diri Presiden
yang dilakukan oleh Munawarah (2009), Wardhani Soeharto”(tesis). Program Studi Manajemen
(2012), Gift dan Gift (2010) serta Nezerwe (2013) Universitas Diponegoro.
yang disesuaikan dengan event yang digunakan. Nurhaeni, Nunung. 2009. “Dampak Pemilihan Umum
Legislatif Indonesia Tahun 2009 Terhadap
REFERENSI Abnormal Return dan Aktivits Volume
Chen, Nicholas. 2013. Effect of the U.S. President Perdagangan Saham di BEI (Uji Kasus pada
Ellection on Stock Market Performance. NUS Saham yang Terdaftar Dalam Kelompok
Students Investment Society Journal. Perusahaan LQ 45)”(tesis). Semarang: Program
Chen, Dar Hasin, Feng Shun Bin dan Chun da Chen. Studi Magister Manajemen Universitas
2005. The Impacts of Political Event s on Diponegoro.
Foreign Institutional Investors and Stock Oehler, Andreas,. et al. 2013. Effects of Election
Returns: Emerging Market Evidence from Results on Stock Price Performance: eviden
Taiwan. International Journal of Business. from 1980 to 2008. Journal of Managerial
ISSN: 1083-4346. FinanceVol.39 No.8.
Gift, Paul dan Michael J. Gift. 2010. Don’t Blow a Sirait, Rica Syafitri, et.al.2012. Dampak Pergantian
Bunch of Cash on Vegas”: An Event Study Menteri Keuangan RI Tahun 2010 Terhadap
Analysis of President Obama’s Public Abnormal Return Perusahaan Perbankan yang
Statements on Las Vegas. UNLVGaming Terdaftar di BEI. E-journal BINAR
Research & Review JournalVolume 15 Issue 2. AKUNTANSI. Vol. 1 No.1.
Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate Wardhani, Laksmi Swastika. 2012. Peristiwa
dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Putaran II
Regresi”. Semarang. Edisi Ketujuh: Undip. 2012 (Event Study pada Saham Anggota Indeks
Hartono, Jogiyanto. 2010. “Teori Portofolio dan Kompas 100). Journal.
Analisis Investasi”. Yogyakarta. Edisi Ketujuh: Zaqi, Mochamad. 2006. “Reaksi Pasar Modal
BPFE. Indonesia Terhadap Peristiwa-Peristiwa
Hung, Ling Chung. 2013. U.S. Presidential Elections Ekonomi dan Peristiwa-Peristiwa Sosial Politik
and the Taiwanese Stock Market.Journal Dalam Negeri (Studi pada Saham LQ-45 BEJ
Issues & Studies 49, No. 1. Periode 1999-2003)”(tesis). Semarang:
http://paulineivy.blogspot.co.id/2013/05/maklah-teori- Program Studi Magister Manajemen Program
harapan-vroom.html?m=1 tanggal akses 2 Pascasarjana Universitas Diponegoro.
Oktober 2015 www.duniainvestasi.com. tanggal akses 10
September 2014 (data harga saham harian BEI)

You might also like