Professional Documents
Culture Documents
No Dokumen :
SOP
No Revisi : 000
Tgl Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD Kornelius Rodja, SKM
PUSKESMAS
LADJA NIP:196705111998031001
1. Pengertian Gagal Jantung Kronis adalah kondisi jantung yang tak memiliki
kemampuan memompa darah yang telah diderita dan diketahui
selama bertahun-tahun, dan telah mencapai fase yang paling parah.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan
Gagal Jantung Kronis dalam rangka perbaikan mutu dan kinerja di
Puskesmas Ladja.
3. Kebijakan SK Kepala Kepala UPTD Puskesmas Ladja nomor: 111/PKM
LDJ/III/2017 tentang jenis-jenis pelayanan.
4. Referensi
Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2016
5. Prosedur 1. Alat:
Termometer
Pengukur waktu (jam / stopwatch)
Sfigmanometer
Stetoskop
Rekam medis
Alat tulis
EKG
2. Bahan:
Diuretik
Obat Hipertensi
6. Langkah - 1. Petugas menerima pasien.
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa:
Keluhan
Sesak pada saat beraktifitas (dyspneu d’effort)
Gangguan napas pada perubahan posisi (ortopneu)
Sesak napas malam hari (paroxysmal nocturnal dyspneu)
Faktor Risiko
Hipertensi
Dislipidemia
Obesitas
Merokok
Diabetes melitus
Riwayat gangguan jantung sebelumnya
Riwayat infark miokard
3. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital.
Frekuensi pernafasan meningkat.
4. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien:
Peningkatan tekanan vena jugular
Kardiomegali
Gangguan bunyi jantung (gallop)
Ronki pada pemeriksaan paru
Hepatomegali
Asites
Edema perifer
5. Pemeriksaan Penunjang
EKG : hipertrofi ventrikel kiri, atrial fibrilasi, perubahan
gelombang T, dan gambaran abnormal lain.
6. Penegakan diagnosis Gagal Jantung Kronis
7. Penatalaksanaan
a. Diuretik: diutamakan loop diuretic (furosemid) bila perlu
dapat dikombinasikan Thiazid, bila dalam 24 jam tidak
ada respon rujuk ke layanan sekunder.
b. ACE Inhibitor (ACE-I) atau Angiotensine II receptor blocker
(ARB) mulai dari dosis terkecil dan titrasi dosis sampai
tercapai dosis yang efektif dalam beberapa minggu. Bila
pengobatan sudah mencapai dosis maksimal dan target
tidak tercapai segera dirujuk.
c. Digoksin diberikan bila ditemukan takikardi untuk
menjaga denyut nadi tidak terlalu cepat.
8. Petugas mencatat hasil anamnesa - tatalaksana di rekam medis
pasien.
7. Bagan alir -