Professional Documents
Culture Documents
Email: herlina92@mail.ugm.ac.id
Abstract
Erosi dan sedimentasi terjadi pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kritis. Terdapat sejumlah
sub DAS yang kritis di wilayah DAS Citanduy sehingga perlu adanya upaya konservasi.
Meskipun DAS Citanduy berada pada daerah topografi dengan kemiringan lereng kurang dari
8%, tetapi lahan-lahan yang memiliki kemiringan lereng lebih dari 25% persentasenya juga
cukup besar dan berpotensi erosi. Geowepp (Geospatial Interface for Water Erosion
Prediction Project) merupakan model fisik simulasi kontinyu untuk menganalisis laju erosi
dan sedimentasi dengan input parameter topografi, iklim, geomorfologi dan pengelolaan
lahan. Dengan mempertimbangkan topografi yang kompleks sebagai salah satu parameternya,
hasil analisis diharapkan lebih akurat karena pada model geowepp analisis dapat diterapkan
pada setiap satuan hillslope.
Kata kunci: erosi, sedimentasi, DAS Citanduy, geowepp.
terjal, sehingga berpotensi besar (De Mello et al., 2016) Dari beberapa
menyebabkan longsoran tebing sungai, yang kekurangan tersebut belum mampu
pada akhirnya akan meningkatkan potensi menggambarkan alur perencanaan
sedimentasi di sungai Citanduy. Alih fungsi konservasi pada DAS yang kompleks,
lahan menjadi kawasan pemukiman dan penerapan konsep yang runtut dari skala
budidaya lahan kering yang akan regional hingga detil mengarahkan
meningkatkan nilai erosi, dan pada akhirnya penerapan pada model GeoWepp dengan
akan berpengaruh pula terhadap besaran input parameter memperhitungkan iklim,
sedimentasi. Terdapat sejumlah lahan kritis tanah, topografi, manajemen dan praktek
dan sangat kritis pada sejumlah lokasi di pengelolaan lahan (Flanagan et al.,
kawasan Catchment DAS. Meskipun 1995.pp.1.1) Model GeoWepp dianggap
sebagain besar lahan pada kawasan mampu digunakan dalam kompleksitas
catchment DAS Citanduy berada pada denga satuan anailisis hillslope yang
kemiringan lereng kurang dari 8%, tetapi menyusun DAS Citanduy dengan
lahan-lahan yang memiliki kemiringan kompleksitas ciri topografi dan sesuai
lereng lebih dari 25% persentasenya juga diterapkan untuk wilayah pertanian intensif
cukup besar dan berpotensi erosi. Sebagian (De Mello et al., 2016).
besar DAS Citanduy berada pada pusat
aktifitas penduduk, yaitu pemukiman,
pertanian dan industri. 2. Tinjauaan Pustaka