You are on page 1of 46

PELELANGAN TERBUKA

PENGADAAN
JASA PERBAIKAN TRUSSPILE DAN
SHEETPILE 1
PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


( RKS )

NOMOR : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
TANGGAL : 16 Januari 2019

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI UNIT PEMBANGKITAN GRESIK


TAHUN 2019
BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
1.

1.1 PENDAHULUAN
Penyedia Barang/Jasa yang mengikuti pengadaan dengan sistem pelelangan terbuka ini
harus membaca dan memahami dengan seksama semua ketentuan yang tertulis pada
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini. Sanggahan tidak akan ditanggapi di kemudian
hari, jika alasannya karena tidak membaca, atau kurang memahami mengenai artinya, dan
segala kerugian yang diakibatkannya menjadi tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

1.2 PEDOMAN PELAKSANAAN PELELANGAN


Pelelangan Pengadaan Barang/Jasa ini berpedoman pada Surat Keputusan Direksi PT
Pembangkitan Jawa-Bali Nomor 024.K/020/DIR/2016 tanggal 31 Mei 2016 dan Nomor
025.K/020/DIR/2016 tanggal 31 Mei 2016.

1.3 RENCANA KERJA


Dalam pelelangan terbuka ini Penyedia Barang/Jasa diminta untuk menawarkan harga
Pengadaan JASA PERBAIKAN TRUSSPILE DAN SHEETPILE 1 PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik sesuai spesifikasi yang diminta.

1.4 JADWAL PELAKSANAAN PELELANGAN TERBUKA


1.4.1 Pendaftaran Peserta Lelang dan Pengambilan Dokumen Lelang :
Tanggal : 16 Januari 2019 s.d 23 Januari 2019
Waktu : Pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB
Tempat : PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
Up. TIM PENGADAAN BARANG/JASA
Jl. Harun Tohir No.1, Gresik
1.4.2 Visit Site :
Hari/Tanggal : Kamis / 24 Januari 2019
Waktu : Pukul 09:00 WIB
Tempat : PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
Jl. Harun Tohir No.1, Gresik
1.4.3 Penjelasan Lelang / Aanwijzing :
Hari/Tanggal : Kamis / 24 Januari 2019
Waktu : Pukul 10:00 WIB
Tempat : PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
Jl. Harun Tohir No.1, Gresik
1.4.4 Penyampaian surat penawaran Administrasi, Teknik dan Harga paling lambat :
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Januari 2019
Waktu : Pukul 14.00 WIB
Tempat : PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
Jl. Harun Tohir No.1, Gresik
(Ruang Pertemuan TIM PENGADAAN BARANG/JASA)
1.4.5 Pembukaan Surat Penawaran Administrasi, Teknik dan Harga :
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Januari 2019
Waktu : Pukul 14.00 WIB
Tempat : PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
Jl. Harun Tohir No.1, Gresik
(Ruang Pertemuan TIM PENGADAAN BARANG/JASA)

2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
1.5 PEMBERI PEKERJAAN
Pemberi pekerjaan dalam pelelangan ini adalah PT Pembangkitan Jawa-Bali UNIT
PEMBANGKITAN GRESIK, selanjutnya disebut PT PJB UP Gresik
1.6 DIREKSI PEKERJAAN
Direksi pekerjaan adalah Manajer Keuangan Dan Administrasi PT PJB Unit Pembangkitan
Gresik.

1.7 PERENCANA PENGADAAN JASA


Perencana Pengadaan Barang dalam pelelangan ini adalah Manajer Pemeliharaan PT PJB
Unit Pembangkitan Gresik

1.8 PENYEDIA JASA


Penyedia Jasa adalah badan usaha yang kegiatan usahanya menyediakan jasa.

1.9 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)


1.9.1 Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah dokumen pengadaan yang dipergunakan
sebagai pedoman dalam proses penawaran oleh Penyedia Barang/Jasa serta pedoman
proses pengadaan oleh Pelaksana Pengadaan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
1.9.2 Pelaksana Pengadaan akan menyelenggarakan Penjelasan Lelang untuk menjelaskan isi
dan lingkup dari dokumen pengadaan.
1.9.3 Semua permintaan klarifikasi terhadap isi RKS hanya dapat dilakukan dalam forum
Penjelasan Lelang.
1.9.4 Pemberian penjelasan dilakukan ditempat dan pada waktu yang ditentukan, dengan dihadiri
oleh seluruh calon penyedia Barang dan harus mengisi daftar hadir. Ketidakhadiran peserta
pelelangan pada saat pemberian penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
1.9.5 Para peserta yang hadir dalam pelaksanaan penjelasan (aanwijzing) harus menunjukan
tanda pengenal dan surat tugas serta didampingi/dihadiri oleh tenaga ahli perusahaan yang
memiliki kompetensi untuk itu.
1.9.6 Pertanyaan yang menyangkut RKS ini dapat disampaikan secara tertulis maupun lisan
kepada Pelaksana Pengadaan pada saat Penjelasan Lelang.
1.9.7 Apabila terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting, akan dituangkan ke dalam
addendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen
Pengadaan dan akan disampaikan dalam waktu bersamaan kepada semua calon Penyedia
secara tertulis.

1.10 SYARAT - SYARAT PESERTA LELANG


1.10.1 Perusahaan yang berbadan hukum, badan usaha yang berbadan hukum, yang berbentuk
Perseroan Terbatas (PT) dengan bidang usaha Pengadaan/Pemasok Barang dan Jasa
Lainnya, sub bidang Alat/Peralatan/Suku Cadang Meknikal/Elektrikal dan/atau sejenis atau;
1.10.2 Pabrikan ( Manufacture ) / Agen resmi dari Produk yang ditawarkan;
1.10.3 Perusahaan Memiliki Surat Dukungan dari Agen yang ada di Indonesia / Manufacture dari
produk yang ditawarkan dibuktikan dengan Surat pengalaman dari perusahaan yang
kompeten / atau serrtifikat kompetensi
1.10.4 Tidak sedang dalam status masuk Daftar Hitam (Black List) yang dikeluarkan oleh PT PJB
atau di lingkungan PT PLN (Persero) group berkaitan dengan reputasinya dalam
menyediakan barang/jasa.

1.11 DILARANG IKUT SEBAGAI PESERTA / PENJAMIN


1.11.1 Mereka yang dinyatakan pailit.

3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
1.11.2 Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan kepentingan tugasnya (Conflict of
interest).
1.11.3 Mereka yang keikutsertaannya dalam satu pelelangan berada dalam satu kesatuan
pengaruh pemilik modal dan atau kepengurusan dengan peserta lelang yang lain (kecuali
BUMN/BUMD sebagai peserta lelang) sehingga dapat diperkirakan akan dapat terjadi
pengaturan/kerjasama di antara para peserta atau terjadinya persaingan yang tidak
wajar/sehat.
Apabila peserta pelelangan terbukti berada dalam satu kekuatan pengaruh pemilik modal
dan / atau kepengurusan, dapat dikenakan sanksi black List selama 24 bulan.

1.12 METODE PEMASUKAN DAN TATA CARA PEMBUKAAN DOKUMEN


1.12.1 Penyampaian Surat Penawaran adalah Pascakualifikasi dengan metode 1 (satu) sampul
yaitu :
Penyampaian Dokumen Penawaran yang terdiri dari persyaratan Administrasi, Teknis
dan penawaran harga yang dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul tertutup.
1.12.2 Peserta harus mengajukan surat penawaran yang terdiri dari dokumen penawaran
administrasi, teknis dan harga sesuai contoh Lampiran 4 dan penawaran harga yang
dilengkapi dengan rincian harga penawaran sesuai contoh Lampiran 5
1.12.3 Penyampulan dokumen penawaran asli dan seluruh rekaman ke dalam 2 sampul yang
masing-masing ditandai dengan ”asli” dan ”rekaman” kemudian kedua sampul tersebut
dimasukan menjadi 1 (satu) sampul dan direkat untuk menjaga kerahasiaan.
1.12.4 Pada sampul penutup sebelah kiri atas agar ditulis :
Dokumen Penawaran sesuai RKS No. 0024.RKS/612/UPGRK/2019, tanggal 16 Januari
2019, nama paket pekerjaan, nama dan alamat peserta.
Surat Penawaran dialamatkan kepada :
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
Alamat : Jl. Harun Tohir No.1 Gresik
1.12.5 Surat Penawaran dimasukkan sendiri oleh Peserta ke dalam kotak penawaran yang telah
disediakan.
1.12.6 Penyampaian Surat Penawaran yang melampaui batas waktu yang telah ditentukan tidak
akan diterima.
1.12.7 Ketidakhadiran peserta pada saat pembukaan dokumen penawaran tidak dapat dijadikan
dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran, perwakilan peserta yang hadir pada saat
pembukaan dokumen penawaran menunjukan tanda pengenal dan surat penugasan kepada
pelaksana pengadaan
1.12.8 Harga penawaran adalah harga tetap (fixed priced)/Lump Sump, tidak berubah, ditawarkan
dalam mata uang rupiah, sudah termasuk semua pajak yang berlaku.
1.12.9 Harga penawaran berlaku untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terhitung
sejak tanggal pemasukan Surat Penawaran.
1.12.10 Harga penawaran dalam dokumen penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka-
angka dan huruf.
1.12.11 Apabila terdapat perbedaan penulisan antara angka dan penulisan huruf, maka yang
digunakan adalah penulisan huruf.
1.12.12 Surat Penawaran harus ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan atau penerima kuasa
dari Pimpinan Perusahaan kepada nama yang tercantum di dalam akte pendirian
perusahaan/perubahannya, atau Kepala Cabang Perusahaan yang diangkat oleh Kantor
Pusat dan dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian
kerjasama (joint operation agreement) adalah yang berhak mewakili joint operation,
bertanggal, bermeterai Rp 6.000,00 dan distempel.

4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
1.13 LAMPIRAN-LAMPIRAN SURAT PENAWARAN
1.13.1 Lampiran-lampiran Surat Penawaran dalam Sampul penawaran (dibuat rangkap 2,
Asli dan Copy) adalah sebagai berikut :
(1) Lampiran Dokumen Administrasi :
a) Surat Penawaran Administrasi, Teknis dan Harga RKS ini.
b) Asli Surat Permohonan Calon Penyedia Barang/Jasa khusus peserta lelang
yang belum masuk DPP PT. PJB)
c) Asli Surat Pernyataan Calon Penyedia (Bermeterai). (khusus peserta lelang
yang belum masuk DPP PT. PJB)
d) Pas Photo Terakhir Pimpinan Perusahaan Uk. 4 X 6 (Berwarna Dengan
Background Merah) Sebanyak 2 Lembar dan Copy KTP Pimpinan
Perusahaan.).(khusus peserta lelang yang belum masuk DPP PT. PJB)
e) Copy Akte Pendirian Perusahaan dan Perubahannya Terakhir.
f) Copy Sertifikat DPP, Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Surat Ijin Usaha
Perusahaan (SIUP)/ Surat Badan Usaha (SBU) & Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi/Konsultan) (SIUJK) yang masih berlaku;
g) Copy Surat ljin Tempat Usaha (SITU) atau Surat Keterangan Domisili yang
diterbitkan oleh instansi pemerintah yang berwenang, sebagai bukti mempunyai
kantor/ workshop dan alamat tetap (milik sendiri atau sewa);
h) Asli Daftar Susunan Pemilik modal;
i) Asli Daftar Susunan Pengurus Perusahaan.
j) Copy NPWP dan PKP
k) Copy Neraca Perusahaan tahun terakhir.
l) Copy Rekening Koran terbaru dari Bank selama periode 3 (tiga) bulan terakhir
(Oktober, November, Desember).
m) Copy bukti pelunasan kewajiban pajak tahun terakhir (SPT/PPh),
n) Copy laporan bulanan (Bukti Penerimaan dan SPT/SSP) untuk PPh Pasal 29
atau Pasal 25 atau Pasal 23 atau PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
terakhir
o) Asli Surat Keterangan Dukungan Keuangan dari Bank minimal 20% dari
Penawaran Peserta (apabila menggunakan dana pinjaman dari bank umum)
atau Surat Pernyataan Menggunakan Dana Sendiri.
p) Asli Pakta Integritas.
q) Asli Surat Kuasa bermeterai cukup dari penanggung jawab perusahaan kepada
yang dikuasakan dalam hal surat penawaran ditandatangani oleh penerima
kuasa.
r) Surat pernyataan tertulis bermeterai cukup dari peserta.

(2) Lampiran Dokumen Teknik :


a) Spesifikasi Teknik Barang/Jasa yang dimintakan penawaran, sesuai dengan
spesifikasi yang diminta (Mohon ditulis dengan detail spesifikasinya).
b) Spesifikasi Teknik Barang/Jasa yang ditawarkan, sesuai dengan spesifikasi
yang ditawarkan (Mohon ditulis dengan detail spesifikasinya, termasuk merk,
type / model, dan dilampiri brosur bila ada).

5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
c) Daftar Pengalaman pekerjaan sejenis dari Peserta Pelelangan dilampiri copy
surat pengalaman / surat perjanjian/SPK, dan Berita Acara Penyerahan
Pekerjaan (jika pekerjaan telah selesai dilaksanakan),
d) Daftar Peralatan yang digunakan selama proses pelaksanaan pekerjaan.
e) Metodologi Kerja yang meliputi uraian tata cara pelaksanaan.
f) Rencana dan Jadwal pelaksanaan kerja dalam bentuk Barchart.
g) Struktur Organisasi pelaksanaan pekerjaan (Diagram Organisasi) yang akan
melaksanakan pekerjaan, minimal terdiri dari: Penanggung Jawab Lapangan
(Site Manajer), Pelaksana-pelaksana (Supervisor dan Quality Control),
h) Daftar Penanggung Jawab Lapangan (Site Manajer), Pelaksana-pelaksana
(Supervisor dan Quality Control) dan Petugas Inti / Tenaga Kerja yang
dilengkapi dengan Curriculum Vitae (CV) dan copy sertifikat kompetensi.
i) Copy Sertifikat Penunjukan Ahli K3 Umum (atas nama karyawan dari
perusahaan peserta lelang)

(3) Lampiran Dokumen Penawaran harga :


a) Permintaan Penawaran (PP) bermaterai.
b) Data rincian barang/jasa berikut harganya.
c) Asli Jaminan Penawaran dari Bank Umum (tidak termasuk Perusahaan
Asuransi, Bank Pengkreditan Rakyat/BPR)

Catatan :
1. Copy surat-surat tersebut di atas bila diperlukan PT. PJB UNIT
PEMBANGKITAN GRESIK berhak melihat aslinya.
2. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau meragukan terhadap surat-
surat/data-data administrasi yang bersangkutan maka pelaksana pengadaan
dapat melakukan klarifikasi/konfirmasi dengan pihak terkait/institusi yang
menerbitkannya
3. Seluruh berkas lampiran dokumen Surat Penawaran tersebut diatas agar
disusun secara rapi dan urut.

6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
BAB II
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
2.
2.1 JAMINAN PENAWARAN
2.1.1 Jaminan penawaran yang diterbitkan harus mempunyai syarat-syarat sekurang-kurangnya
sebagai berikut :
(1) Nama dan alamat pemberi tugas;
(2) Nama dan alamat jelas penyedia;
(3) Nama dan alamat pihak penjamin;
(4) Nama paket pekerjaan yang dijamin;
(5) Besar jumlahnya jaminan dalam angka dan huruf;
(6) Pernyataan pihak penjamin bahwa jaminan penawaran dapat dicairkan dengan
segera sesuai ketentuan dalam jaminan penawaran;
(7) Masa berlaku surat jaminan penawaran;
(8) Batas akhir waktu pengajuan tuntutan pencairan surat jaminan penawaran oleh
pengguna barang/jasa kepada pihak penjamin;
(9) Mengesampingkan ketentuan Pasal 1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
mengacu ketentuan Pasal 1832 kitab undang-undang hukum perdata;
(10) Tanda tangan pihak penjamin
2.1.2 Jaminan Penawaran diperlukan untuk pengadaan barang/jasa yang termasuk dalam Lelang
Terbuka, dengan tujuan jaminan kepada:
Nama : PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
Alamat : Jl. Harun Tohir No.1 Gresik
Jaminan : Pengadaan JASA PERBAIKAN TRUSSPILE DAN SHEETPILE 1 PT
PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
2.1.3 Jaminan penawaran atas pengadaan barang/jasa harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) sebesar nilai jaminan dalam waku paling lambat 14 (empat belas) hari kerja,
setelah surat pernyataan wanprestasi dari pelaksana pengadaan diterima oleh penerbit
jaminan. (diberikan sanksi black list sesuai wanprestasi yang telah dilakukan oleh penyedia)
2.1.4 Pelaksana pengadaan melakukan klarifikasi tertulis terhadap keabsahan jaminan yang
diterima.
2.1.5 Besarnya Jaminan Penawaran adalah 1% dari nilai total penawaran.
2.1.6 Jaminan penawaran yang sah adalah bank garansi yang dikeluarkan oleh Bank Umum yang
telah dinyatakan lulus oleh Direksi (tidak termasuk Perusahaan Asuransi, Bank
Perkreditan Rakyat) atau Kantor Cabang/Perwakilan Bank Umum Asing yang
berkedudukan di Indonesia.
2.1.7 Masa berlakunya Jaminan Penawaran sekurang-kurangnya sama dengan berlakunya
penawaran (90 (Sembilan puluh) ditambah 30 (Tiga Puluh)) hari kalender setelah masa
berlakunya penawaran.
2.1.8 Dalam hal masa berlaku Jaminan Penawaran diperkirakan berakhir sebelum Pengumuman
Pemenang, maka paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sebelum berakhirnya masa berlaku
Jaminan Penawaran tersebut, Fungsi Pelaksana Pengadaan PT PJB Unit Pembangkitan
Gresik berhak meminta Calon Penyedia Barang/Jasa untuk memperpanjang Jaminan
Penawaran. Dalam hal calon penyedia barang/jasa tidak bersedia memperpanjang Jaminan
Penawaran setelah diminta Fungsi Pelaksana Pengadaan, maka calon Penyedia
barang/jasa dianggap mengundurkan diri dan Jaminan penawaran dikembalikan.
2.1.9 Jaminan Penawaran akan dikembalikan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa setelah
dikeluarkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dari Pejabat yang
berwenang (dalam hal ini General Manajer PT PJB Unit Pembangkitan Gresik ).

7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
2.1.10 Bagi Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai pemenang, Jaminan Penawaran
akan dikembalikan setelah Peserta menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik pada saat akan menandatangani perjanjian/kontrak
2.1.11 Bagi Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai pemenang urutan kedua dan
ketiga, Jaminan Penawaran akan dikembalikan setelah perjanjian/kontrak ditandatangani
oleh Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk.
2.1.12 Dalam hal Calon Penyedia Barang/Jasa yang telah diumumkan sebagai Calon Pemenang
tidak bersedia memperpanjang Jaminan Penawaran sampai dengan penandatanganan
Perjanjian/Kontrak, maka Penyedia Barang/Jasa tersebut dianggap mengundurkan diri dan
Jaminan Penawaran dicairkan dan menjadi milik PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.
2.1.13 Dalam hal calon Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri pada masa penawarannya masih
berlaku atau sampai dengan Perjanjian /Kontrak ditandatangani, maka Jaminan Penawaran
dicairkan dan menjadi milik PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.

2.2 JAMINAN PELAKSANAAN


2.2.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan oleh penyedia barang/jasa untuk pelaksanaan pengadaan
yang dilakukan dengan Pelelangan Terbuka, Jaminan pelaksanaan diserahkan setelah
diterbitkannya Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) dan minimal pada saat
penandatanganan Surat Perjanjian/Kontrak.
2.2.2 Jaminan Pelaksanaan yang diterbitkan harus mempunyai syarat-syarat sekurang-kurangnya
sebagai berikut :
(1) Nama dan alamat pemberi tugas;
(2) Nama dan alamat jelas penyedia;
(3) Nama dan alamat pihak penjamin;
(4) Nama paket pekerjaan yang dijamin;
(5) Besar jumahnya jaminan dalam angka dan huruf;
(6) Pernyataan pihak penjamin bahwa jaminan penawaran dapat dicairkan dengan
segera sesuai ketentuan dalam jaminan penawaran;
(7) Masa berlaku surat jaminan penawaran;
(8) Batas akhir waktu pengajuan tuntutan pencairan surat penawaran oleh pengguna
barang/jasa kepada pihak penjamin;
(9) Mengesampingkan ketentuan Pasal 1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
mengacu ketentuan Pasal 1832 kitab undang-undang hukum perdata;
(10) Tanda tangan pihak penjamin
2.2.3 Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebagai berikut :
(1) Untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% sampai dengan 100% dari nilai total
HPS, jaminan pelaksanaan adalah sebesar 5% dari nilai kontrak.
(2) Untuk nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% dari nilai total HPS, besarnya jaminan
pelaksanaan 5% dari nilai total HPS.
2.2.4 Jaminan Pelaksanaan yang sah adalah bank garansi yang dikeluarkan oleh Bank Umum
yang telah dinyatakan lulus oleh Direksi (tidak termasuk Perusahaan Asuransi, Bank
Perkreditan Rakyat)atau Kantor Cabang/Perwakilan Bank Umum Asing yang
berkedudukan di Indonesia., dengan tujuan jaminan kepada :

Nama : PT PJB Unit Pembangkitan Gresik


Alamat : Jl. Harun Tohir No.1 Gresik
Jaminan : Pengadaan JASA PERBAIKAN TRUSSPILE DAN SHEETPILE 1 PT
PJB Unit Pembangkitan Gresik.
2.2.5 Jaminan pelaksanaan atas pengadaan barang/jasa harus dapat dicairkan tanpa syarat
(unconditional) dan tidak dapat dialihkan (non-transferable) sebesar nilai jaminan dalam
waku paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, setelah surat pernyataan wanprestasi dari

8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
fungsi pelaksana pengadaan diterima oleh penerbit jaminan dan dilakukan pemutusan
perjanjian atau kontrak. (diberikan sanksi black list sesuai wanprestasi yang telah dilakukan
oleh penyedia)
2.2.6 Jaminan Pelaksanaan harus mempunyai masa berlaku sejak tanggal penandatanganan
perjanjian/kontrak sampai dengan selesai masa kontrak ditambah 90 (sembilan puluh) hari
kalender setelah penyerahan/penyelesaian barang/pekerjaan (setelah terbitnya Berita Acara
Pemeriksaan Barang/ Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan).
2.2.7 Penyedia Barang/Jasa harus bersedia memperpanjang masa berlaku jaminan pelaksanaan
jika penyerahan pekerjaan tertunda dari waktu yang telah ditetapkan dalam Surat Perjanjian.
2.2.8 Dalam keadaan khusus pengaturan nilai jaminan pelaksanaan dapat ditentukan khusus oleh
Direksi.

2.3 MASA GARANSI DAN SERTIFIKAT GARANSI


2.3.1 Penyedia barang/jasa pada saat penyerahan barang dilengkapi dengan sertifikat garansi.
2.3.2 Sertifikat Garansi diterbitkan oleh Produsen/perakit atau pihak yang ditunjuk secara sah oleh
produsen.
2.3.3 Jaminan Pelaksanaan akan dikembalikan setelah seluruh pekerjaan telah diselesaikan
dengan baik dibuktikan dengan diterbitkannya Berita Acara Pemeriksaan Barang.
2.3.4 Masa garansi hasil pekerjaan adalah selama 1 (Satu) Tahun sejak diterbitkannya berita
acara penyerahan pekerjaan.

2.4 WAKTU DAN TEMPAT PENYERAHAN JASA


2.4.2 Total Penyerahan pekerjaan seluruhnya, harus dilakukan paling lambat 120 (Seratus Dua
Puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal Surat safety/working permit diterbitkan.
2.4.3 Tempat penyerahan pekerjaan adalah di PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.
2.4.4 Penyerahan Pekerjaan dilakukan pada hari kerja mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul
15.30 WIB.
2.4.1 Pada waktu penyerahan pekerjaan agar dilengkapi dengan dokumen-dokumen sebagai
berikut :
(1) Surat Pengantar penyerahan pekerjaan dalam 2 (dua) rangkap.
(2) Laporan Hasil Pekerjaan berupa Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang
ditandatangani kedua belah pihak yang dilengkapi dengan dokumentasi / foto-foto
(sebelum pekerjaan dimulai, saat proses pelaksanaan pekerjaan dan hasil terakhir atau
setelah pelaksanaan pekerjaan) serta daftar hadir, undangan, dan lain-lain.
(3) Laporan terdiri dari : laporan harian, laporan mingguan dan kurva S.
Secara berkala dilakukan evaluasi pekerjaan melalu weekly meeting atau kondisional
sesuai tingkat urgensi pekerjaan.
(4) Laporan progress pekerjaan dalam bentuk hardcopy dan softcopy.
(5) Copy Surat Perjanjian.
2.4.2 Laporan hasil pekerjaan, dibuat rangkap 3 (tiga) rangkap, dalm bentuk hard Copy dan soft
copy meliputi :
 Laporan hasil pekerjaan
 Laporan progres pekerjaan
 Laporan studi akhir pemetaan sosial.

2.4.5 Progress pelaksanaan pekerjaan disampaikan ke tim pendamping dari PT PJB UP Gresik
setiap 2 (dua) minggu dan dipresentasikan pada pertengahan dan akhir jadwal pelaksanaan.

9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
2.5 PEMERIKSAAN DAN PENERIMAAN JASA
2.5.1 Setelah pekerjaan selesai, Penyedia barang/jasa mengajukan permintaan secara tertulis
kepada PT PJB Unit Pembangkitan Gresik untuk penyerahan pekerjaan.
2.5.2 Selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah tanggal penyerahan
pekerjaan akan dilakukan pemeriksaan pekerjaan tersebut oleh Tim Pemeriksa Kualitas
Barang/Jasa PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
2.5.3 Hasil dari pemeriksaan pekerjaan tersebut akan dituangkan dalam Berita Acara
Penyelesaian Pekerjaan yang ditandatangani oleh Tim Pemeriksa Kualitas Barang/Jasa PT
PJB Unit Pembangkitan Gresik
Namun demikian, penerbitan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan tersebut tidak
melepaskan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa terhadap kualitas pekerjaan yang
diserahkan selama masa garansi.
2.5.4 Penyedia Barang/Jasa harus menyempurnakan hasil pekerjaan jasa dari segala kekurangan
sehingga peralatan tersebut dapat berfungsi/beroperasi dengan baik.

2.6 DIREKSI PEKERJAAN


2.6.1 Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Pejabat yang berwenang akan menunjuk Direksi
Pekerjaan yang bertugas memberi bimbingan dan petunjuk kepada Penyedia Barang/Jasa
dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Surat Perjanjian.
2.6.2 Direksi Pekerjaan adalah Manajer Pemeliharaan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
2.6.3 Adapun untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Direksi Pekerjaan dapat
menunjuk Pengawas Pekerjaan.
2.6.4 Direksi Pekerjaan berhak untuk menolak apabila Penyedia Barang/Jasa dalam
melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan Surat Perjanjian.
2.6.5 Direksi Pekerjaan atau wakil yang ditunjuk (Pengawas Pekerjaan) hanya mempunyai
wewenang mengeluarkan instruksi kepada Penyedia Barang/Jasa sejauh yang didefinisikan
dalam Surat Perjanjian.
2.6.6 Setiap persetujuan, pemeriksaan, instruksi, permintaan, pengujian dan tindakan lainnya
yang dilakukan oleh wakil Direksi Pekerjaan harus terlebih dahulu diketahui oleh Direksi
Pekerjaan.

2.7 SITE MANAJER


2.7.1 Penyedia Barang/Jasa wajib menempatkan Site Manajer yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian.
2.7.2 Site Manajer yang ditunjuk oleh Penyedia jasa harus yang memahami tentang peraturan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan benar-benar ahli dalam dalam bidang pekerjaan
sehingga terjamin kualitas hasil pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan dalam Surat
Perjanjian.
2.7.3 Direksi Pekerjaan berhak meminta penggantian Site Manajer apabila dianggap tidak mampu
dalam melaksanakan tugasnya.

2.8 IZIN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA SERTA KEBERSIHAN LINGKUNGAN


2.8.1 Penyedia Barang/Jasa setiap memasuki area pekerjaan wajib meminta izin kepada Direksi
Pekerjaan.
2.8.2 Penyedia Barang/Jasa wajib mematuhi semua peraturan yang berkaitan dengan :
a. Kebijakan dan prosedur Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3)
b. Kebijakan dan prosedur Sistem Manajemen Lingkungan (SML)
c. Kebijakan dan prosedur Sistem Manajemen Energi (SME)
d. Kebijakan Kawasan Dilarang Merokok

10
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
e. Kebijakan Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Safety Riding) dan
f. Kebijakan dan prosedur Sistem Manajemen Pengamanan (SMP)
Yang telah ditetapkan dilingkungan PT PJB dan berlaku di dalam area PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik
2.8.3 Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keamanan tempat kerja dan tenaga kerja, serta
kebersihan lingkungan sekitarnya selama pekerjaan berlangsung.

2.9 ADDENDUM / AMANDEMEN / MEMORANDUM


2.9.1 Addendum/Amandemen/Memorandum harus segera dibuat bila terjadi perubahan
Perjanjian.

2.9.2 Perubahan Perjanjian dapat terjadi apabila:


(1) Menambah dan/atau mengurangi volume/jenis pekerjaan yang tercantum dalam
Perjanjian; atau
(2) Mengubah spesifikasi teknis; atau
(3) Mengubah jadwal pelaksanaan; atau
(4) Adanya perubahan ketentuan/peraturan yang berlaku
2.9.3 Prosedur pembuatan Addendum/Amandemen/Memorandum berikut:
(1) Pengguna Barang/Jasa segera memberikan perintah tertulis kepada Penyedia
Barang/Jasa untuk melaksanakan perubahan Perjanjian, atau oleh Calon Penyedia
Barang/Jasa mengusulkan perubahan Perjanjian;
(2) Penyedia Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari
Pengguna Barang/Jasa dan mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-
lambatnya dalam waktu 7 hari.
(3) Pengguna Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas usulan perubahan
Perjanjian dari Penyedia Barang/Jasa selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari;
(4) Atas usulan perubahan Perjanjian, dilakukan negosiasi teknis dan harga dan dibuat
berita acara hasil negosiasi;
(5) Berita acara hasil negosiasi dibuat Addendum/Amandemen/ Perjanjian.

2.10 PEKERJAAN TAMBAH DAN PEKERJAAN KURANG


2.10.1 Apabila terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan
dengan spesifikasi teknis dan gambar yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian/Kontrak,
maka penyedia Barang/Jasa dan Pengguna Barang/Jasa dapat melakukan perubahan
(Addendum/Amandemen) Perjanjian/Kontrak yang meliputi antara lain:
2.7.1.1 Menambah dan mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen
perjanjian/kontrak
2.7.1.2 Menambah atau mengurangi jenis pekerjaan.
2.7.1.3 Mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lapangan.
2.10.2 Perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah dan/atau pekerjaan kurang) hanya dianggap sah
apabila terdapat perintah tertulis dari Pengguna Barang/Jasa (PT PJB Unit Pembangkitan
Gresik) dengan ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga serta tetap mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam dokumen perjanjian/kontrak untuk selanjutnya
dituangkan dalam Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak.
2.10.3 Pekerjaan tambah yang tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan,
dengan ketentuan nilainya tidak lebih dari 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum
dalam Perjanjian/Kontrak awal maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada
justifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional oleh Direksi Pekerjaan.

11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
2.10.4 Dalam hal pekerjaan tambah melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum
dalam perjanjian/kontrak awal maka pekerjaan tambah tersebut harus didasarkan pada
justifikasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional oleh Direksi Pekerjaan dan
wajib mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pejabat yang berwenang sesuai batas
kewenangannya sebelum pelaksanaannya.
2.10.5 Apabila pekerjaan kurang mengakibatkan pengurangan volume pekerjaan dari volume
pekerjaan yang telah ditentukan dalam Surat Perjanjian, maka pengurangan dimaksud tidak
dapat dipakai oleh PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dan Penyedia Barang/Jasa sebagai
dasar tuntutan ganti rugi atau tuntutan hilangnya keuntungan yang disebabkan oleh
pengurangan volume pekerjaan dimaksud.

2.11 LAPORAN PEKERJAAN

Penyedia Barang/ Jasa diwajibkan membuat dan menyerahkan Laporan Pelaksanaan


pekerjaan yaitu catatan/ laporan yang jelas mengenai hasil pemeriksaan yang dilaksanakan
yang diketahui/ ditandatangani oleh pengawas dan Direksi Pekerjaan.

2.12 CARA PEMBAYARAN


2.12.1 Pembayaran akan dilakukan setelah Penyedia Jasa menyerahkan dengan baik hasil
pekerjaan.
2.12.2 Pembayaran dilakukan dengan ditransfer ke Nomor Rekening Bank yang ditunjuk oleh
Penyedia Jasa.
2.12.3 Lampiran surat permintaan pembayaran adalah sebagai berikut :
(1) Kuitansi dalam 3 (tiga) rangkap.
(2) Asli Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan.
(3) Rekomendasi jumlah total hari keterlambatan (bila ada).
(4) Copy Surat Perjanjian/Kontrak.
(5) Copy Nomor Pengukuhan PKP dan NPWP.
(6) Asli dan copy Faktur Pajak Lembar pertama masing-masing 1 (satu) lembar.
(7) Copy Working/safety permit

2.12.4 Biaya-biaya yang timbul pada Bank Penyedia Barang/Jasa sehubungan dengan transaksi
pembayaran yang dilakukan oleh PT PJB Unit Pembangkitan Gresik kepada Penyedia
Barang/Jasa menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

2.13 SANKSI KETERLAMBATAN


2.13.1 Dalam hal terjadi keterlambatan penyerahan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan, maka
Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi berupa denda keterlambatan sebesar 1o/oo (satu
permil) dari nilai Surat Perjanjian untuk setiap hari kalender keterlambatan dengan batas
maksimum sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai Surat Perjanjian, kecuali
keterlambatan disebabkan oleh adanya Force Majeure atau alasan yang berhubungan
dengan kesalahan PT PJB Unit Pembangkitan Gresik.
2.13.2 Apabila sampai dengan batas akhir penyerahan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa belum
menyerahkan pekerjaan, maka PT PJB Unit Pembangkitan Gresik berhak untuk memutus
Surat Perjanjian secara sepihak dan Jaminan Pelaksanaan akan dicairkan dan sepenuhnya
menjadi milik PT PJB Unit Pembangkitan Gresik, serta Penyedia Barang/Jasa dikenakan
sanksi black list selama 24 bulan sejak tanggal pemutusan Surat Perjanjian.
Namun apabila Penyedia Barang/Jasa masih sanggup untuk memenuhi kewajibannya dan
disetujui oleh PT PJB Unit Pembangkitan Gresik, maka Penyedia Barang/Jasa wajib
memperpanjang masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sehingga tidak ada waktu penjaminan
yang luang atau terputus dan kepada Penyedia Barang/Jasa tetap dikenakan sanksi
keterlambatan sesuai butir 2.12.1.

12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
2.13.3 Apabila setelah disetujui oleh PT PJB Unit Pembangkitan Gresik, Penyedia Barang/Jasa
tidak bersedia memperpanjang masa berlaku Jaminan Pelaksanaan, maka PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik berhak memutus Surat Perjanjian secara sepihak dan Jaminan
Pelaksanaan akan dicairkan dan sepenuhnya menjadi milik PT PJB Unit Pembangkitan
Gresik, serta Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi selama 12 bulan sejak tanggal
pemutusan Surat Perjanjian.
2.13.4 Selain keterlambatan, sanksi akan dikenakan kepada PIHAK KEDUA apabila terjadi
wanprestasi (termasuk pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku
didalam area PT PJB Unit Pembangkitan Gresik).
2.13.5 Apabila diketemukan tertangkap tangan Penanggung Jawab Lapangan (Site Manajer),
Pelaksana-pelaksana (Supervisor dan Quality Control) dan/atau Petugas inti / Tenaga Kerja
dari PIHAK KEDUA yang tidak menggunakan alat pelindung diri yang cukup dan/ atau
tidak mematuhi ketentuan K3, melanggar ketentuan dilarang merokok di wilayah PT
PJB Unit Pembangkitan Gresik, maka orang tersebut dicabut ijin bekerja dan dikeluarkan
dari area PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
2.13.6 Apabila diketemukan kembali pelanggaran tersebut pada Penanggung Jawab Lapangan
(Site Manajer), Pelaksana-pelaksana (Supervisor dan Quality Control) dan/atau Petugas inti
/ Tenaga Kerja dari PIHAK KEDUA yang sama maka akan diberlakukan ketentuan
pemutusan dengan memberikan peringatan secara tertulis sebagaimana dimaksud dalam
butir 2.12

2.14 PEMBEBASAN TUNTUTAN


2.14.1 Penyedia Barang/Jasa menjamin PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dan personil
perusahaan bahwa sejak ditandatanganinya Surat Perjanjian maupun di kemudian hari tidak
akan mendapat tuntutan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atas barang
sebagaimana dimaksud dalam Surat Perjanjian.
2.14.2 Apabila kemudian hari PT PJB Unit Pembangkitan Gresik mendapat tuntutan dari pihak lain
yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau mempunyai hak barang
sebagaimana dimaksud dalam Surat Perjanjian yang telah diserahkan oleh Penyedia
Barang/Jasa kepada PT PJB Unit Pembangkitan Gresik, maka semua biaya yang diperlukan
oleh PT PJB Unit Pembangkitan Gresik sebagai akibat tuntutan tersebut menjadi beban dan
tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

2.15 PENUNDAAN PENYELESAIAN PEKERJAAN


2.15.1 PT PJB Unit Pembangkitan Gresik mempunyai hak untuk memerintahkan penundaan dan
memulai lagi seluruh pekerjaan atau bagian-bagian dari pekerjaan tanpa membatalkan
persyaratan-persyaratan yang telah diatur dalam Surat Perjanjian.
2.15.2 Perintah untuk menunda atau memulai lagi perkerjaan akan disampaikan secara tertulis
kepada Penyedia Barang/ Jasa. Waktu penyelesaian pekerjaan akan diperpanjang sesuai
dengan waktu yang hilang akibat penundaan tersebut.

2.16 PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN


2.16.1 Pemutusan Tanpa Peringatan
Apabila Penyedia Barang/Jasa mengundurkan diri setelah penandatanganan Surat
Perjanjian atau telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga atau tidak dapat menyerahkan
barang dalam batas waktu perpanjangan yang disetujui oleh PT PJB Unit Pembangkitan
Gresik, maka PT PJB Unit Pembangkitan Gresik berhak memutus Surat Perjanjian secara
sepihak, baik sebagian atau seluruhnya tanpa memberikan peringatan tertulis kepada
Penyedia Barang/Jasa.
2.16.2 Pemutusan dengan memberikan peringatan secara tertulis :
(1) Penghentian perjanjian/kontrak (suspension of contract) dapat dilakukan dalam hal
terjadi peristiwa yang berada di luar kekuasaan para pihak yang mengakibatkan para
pihak tidak mungkin melaksanakan kewajiban yang ditentukan dalam

13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
perjanjian/kontrak yang disebabkan oleh keadaan kahar (force majeure) atau keadaan
yang ditetapkan dalam perjanjian/kontrak
(2) Pemutusan perjanjian/kontrak (termination of contract) dapat dilakukan dalam hal para
pihak tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnnya sebagaimana diatur dalam
perjanjian/kontrak, seperti:
a) Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak dapat menyerahkan pekerjaan dalam
batas waktu yang ditentukan, maka PT PJB Unit Pembangkitan Gresik akan
memberikan peringatan tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa sebagai Surat
Peringatan Pertama.
b) Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal
diterbitkannya Surat Peringatan Pertama, Penyedia Barang/Jasa tidak
memberikan respon/jawaban secara tertulis maka PT PJB Unit Pembangkitan
Gresik akan memberikan Surat Peringatan Kedua sekaligus Surat Peringatan
terakhir.
c) Apabila dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah tanggal
diterbitkannya Surat Peringatan Kedua, Penyedia Barang/Jasa tidak
memberikan respon/jawaban secara tertulis, maka PT PJB Unit Pembangkitan
Gresik berhak memutus Surat Perjanjian.
(3) Pengguna barang/jasa dapat memutuskan perjanjian/kontrak secara sepihak, apabila
denda keterlambatan pelaksana pekerjaan akibat kesalahan penyedia barang/jasa
sudah melampaui besarnya jaminan pelaksanaan atau maksimum denda
keterlambatan, setelah memberikan peringatan kedua atas keterlambatan
pelaksanaan perjanjian/kontrak atau apabila penyedia barang/jasa tidak bersedia
memperpanjang jaminan pelaksanaan.
(4) Di dalam hal terbukti adanya praktek persekongkolan, korupsi, kecurangan dan
pemalsuan dalam proses pengadaan/pelaksanaan perjanjian/kontrak, pengguna
barang/jasa wajib membatalkan proses pengadaan atau melakukan pemutusan
perjanjian/kontrak
(5) Apabila terjadi pemutusan Surat Perjanjian, PT PJB Unit Pembangkitan Gresik berhak
mencairkan Jaminan Pelaksanaan dan akan sepenuhnya menjadi hak milik PT PJB,
serta Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi black list selama 12 (dua belas) bulan
sejak tanggal pemutusan Surat Perjanjian kecuali pemutusan perjanjian/kontrak yang
dikarenakan keadaan kahar (force majeure).
(6) Dalam hal terjadi pemutusan Surat Perjanjian, maka PT PJB dan Penyedia
Barang/Jasa sepakat untuk tidak memberlakukan ketentuan-ketentuan Pasal 1266
dan Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2.17 FORCE MAJEURE


2.17.1 Kejadian Kahar (Force Majeure) adalah setiap keadaan yang berada di luar kontrol yang
wajar, langsung ataupun tidak langsung dari pihak yang terkena (termasuk tetapi tidak
terbatas pada kerusuhan, perang, bencana alam, pemogokan nasional, terorisme,
embargo), tetapi jika hanya dan sejauh bahwa:
(1) situasi tersebut, walaupun telah dilakukan upaya keras yang pantas, tidak dapat
dicegah, dihindari atau dipindahkan oleh pihak tersebut;
(2) kejadian tersebut mempengaruhi secara materiil kemampuan pihak yang terkena
untuk melaksanakan kewajiban berdasarkan Surat Perjanjian dan pihak yang terkena
telah melakukan seluruh tindakan pencegahan yang pantas, kehati-hatian dan
tindakan alternatif yang pantas untuk menghindari akibat dari kejadian tersebut
terhadap kemampuan pihak yang terkena tersebut untuk melaksanakan kewajiban
berdasarkan Surat Perjanjian dan untuk mengurangi konsekuensi-konsekuensinya;
(3) kejadian tersebut bukan akibat langsung atau tidak langsung kegagalan salah satu
pihak untuk melaksanakan setiap kewajiban-kewajibannya berdasarkan Surat
Perjanjian; dan
pihak yang terkena tersebut telah mengirim kepada pihak lainnya pemberitahuan
seketika yang menjelaskan kejadian tersebut dan akibat yang terjadi dan tindakan-
tindakan yang telah dilakukan untuk memenuhi ketentuan ini dengan ketentuan

14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Kejadian Kahar tidak termasuk pemogokan, penutupan, atau tindakan industri lainnya
oleh personel dari pihak yang terkena atau agen-agennya.
2.17.2 Dalam hal terjadi Force Majeure, maka Penyedia Barang/Jasa wajib memberitahukan
secara tertulis kepada PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dalam waktu selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak terjadinya peristiwa Force Majeure.
2.17.3 Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam butir 2.13.2 Penyedia
Barang/Jasa tidak memberitahukan kejadian Force Majeure tersebut kepada PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik, maka keterlambatan penyerahan barang berdasarkan Surat
Perjanjian dianggap bukan sebagai akibat dari Force Majeure.
2.17.4 Dalam pemberitahuan mengenai Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam butir 2.13.2
harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai peristiwa tersebut
dan Penyedia Barang/Jasa dapat sekaligus mengajukan permohonan perpanjangan waktu
penyerahan barangkepada PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
2.17.5 PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam butir 2.13.4
akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud kepada
Penyedia Barang/Jasa.
2.17.6 Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam butir 2.13.5 PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik tidak memberikan jawaban terhadap permohonan perpanjangan
waktu penyerahan barang berikut dokumen penyerahannya secara lengkap dari Penyedia
Barang/Jasa, maka PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dianggap telah memberikan
persetujuan terhadap permohonan dimaksud.
2.17.7 Penyedia Barang/Jasa tidak dapat dikenakan sanksi atas keterlambatan penyerahan barang
yang diakibatkan oleh Force Majeure.
2.17.8 Tindakan yang diambil untuk mengatasi terjadinya Force Majeure akan dilakukan sesuai
dengan kesepakatan PT PJB dengan Penyedia Barang/Jasa.

2.18 PENYELESAIAN PERSELISIHAN


2.18.1 Apabila timbul perselisihan dalam rangka pelaksanaan Surat Perjanjian ini, PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik dan Penyedia Barang/Jasa sepakat untuk menyelesaikan dengan
musyawarah.
2.18.2 Surat Perjanjian ini tunduk pada Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia.
2.18.3 Segala sengketa, pertentangan atau perselisihan yang timbul dari atau sehubungan dengan
Surat Perjanjian ini, atau pelanggarannya yang tidak dapat diselesaikan dengan
musyawarah (dengan jalan damai), akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) di Surabaya sesuai dengan prosedur dan tata cara penyelesaian
perselisihan yang berlaku di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
2.18.4 Keputusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) tidak dapat diganggu gugat dan
bersifat terakhir. Keputusan tersebut segera diserahkan kepada pengadilan yang
mempunyai wewenang hukum (yurisdiksi) untuk melaksanakannya. PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik dan Penyedia Barang/Jasa tidak akan mengajukan banding kepada
pengadilan atas keputusan tersebut.
2.18.5 Sambil menunggu penyelesaian atas suatu sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
ini, PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dan Penyedia Barang/Jasa akan tetap memenuhi
kewajibannya berdasarkan Surat Perjanjian ini.

2.19 PENGALIHAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAINNYA


2.19.1 Penyedia Barang/Jasa tidak diperbolehkan untuk mengalihkan sebagian maupun seluruh
hak dan kewajibannya berdasarkan Surat Perjanjian ini kepada pihak lain tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari PT PJB Unit Pembangkitan Gresik

15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
2.19.2 Dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan mengalihkan sebagian maupun seluruh hak dan
kewajibannya kepada pihak lain berdasarkan persetujuan tertulis dari PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik, maka seluruh kerugian yang timbul sebagai akibat pengalihan
pekerjaan dimaksud menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia Barang/Jasa.

2.20 PERUBAHAN-PERUBAHAN PADA SURAT PERJANJIAN


2.20.1 PT PJB Unit Pembangkitan Gresik dan Penyedia Barang/Jasa sepakat setiap perubahan
yang terjadi dalam Surat Perjanjian hanya dapat dilakukan atas persetujuan bersama.
2.20.2 Usulan perubahan harus diajukan secara tertulis oleh pihak yang berkepentingan kepada
pihak lainnya sebelum berlakunya perubahan yang diusulkan.
2.20.3 Setiap perubahan yang telah disepakati ditandatangani oleh masing-masing pihak yang
selanjutnya menjadi Addendum dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian.

2.21 PERSYARATAN LAIN


2.21.1 Bilamana ternyata Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan pemalsuan dokumen
pengadaan (termasuk Surat Jaminan), maka dikenakan sanksi Black List selama 60 bulan.
2.21.2 Mata uang pada Surat Jaminan harus sama dengan mata uang pada Penawaran Harga.
2.21.3 Apabila terdapat perubahan data perusahaan selama pelaksanaan Surat Perjanjian, maka
Penyedia Barang/Jasa harus segera memberitahukan secara tertulis kepada PT PJB Unit
Pembangkitan Gresik
2.21.4 Penyedia Barang wajib mematuhi semua peraturan yang berkaitan dengan masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan lingkungan hidup yang berlaku pada saat
penyerahan barang.

2.22 KETENTUAN BLACK LIST


Hal-hal yang dapat menyebabkan Penyedia masuk dalam black list atau daftar hitam
perusahaan adalah sesuai lampiran 9.

16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS
3.

3.1 MAKSUD DAN TUJUAN


Sheet pile intake kanal adalah salah satu elemen di dalam struktur truss pile intake
kanal PT PJB UP. Gresik. Terdapat 2 unit struktur truss pile yang berfungsi menahan
sheet pile di posisi jalur kabel laut sirkit 1 dan sirkit 2. Rehabilitasi difokuskan pada
struktur truss pile kabel laut sirkit 1 dimana sesuai hasil investigasi di lapangan tingkat
korosi truss pile sirkit 1 sangat tinggi dan terdapat sheet pile yang sudah lepas dari
posisi semula (sesuai foto terlampir).
Tujuan rehabilitasi adalah sebagai usaha pemeliharaan untuk menghindari kerusakan
akibat korosi pada struktur truss pile dan melindungi kabel laut yang berada di
bawahnya.

3.2 DATA SPESIFIKASI

Truss Pile Type 1


No Jenis Keterangan
1 Pipa baja welded (black Jumlah 1 batang. Panjang per batang 14,1 m
steel), Ø711,2 mm
diameter 9 mm
3 Pipa baja welded (black Jumlah 1 batang. Panjang per batang 14,1 m
steel), Ø406,4 mm Jumlah 2 batang. Panjang per batang 7,5 m
Jumlah 2 batang. Panjang per batang 4,91 m
diameter 6,4 mm
Jumlah 10 batang. Panjang per batang 2,87 m
4 Pipa baja welded (black Jumlah 2 batang. Panjang per batang 14,1 m
steel), Ø216,3 mm Jumlah 2 batang. Panjang per batang 4,91 m
Jumlah 4 batang. Panjang per batang 3,77 m
diameter 5,8 mm

Sheet Pile (SP)


No Jenis Keterangan
1 Sheet pile type JEFSP-2 Jumlah 41 batang L. 13,6 m
2 Baja IWF Welded Profil 300 x 150 x 8 x 13
Jumlah 3 batang ; L. 15,1 m
3 Pipa baja welded (black Jumlah 1 batang. Panjang per batang 13,6 m
steel), Ø216,3 mm diameter Jumlah 2 batang. Panjang per batang 19,59 m
5,8 mm

17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
3.3 RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. Lingkup Detail Pekerjaan

No Item Pekerjaan Volume Sat

I Pekerjaan Persiapan
1 Pembersihan lokasi untuk persiapan kerja 1 Ls
II Pekerjaan Renovasi Struktur Truss Pile dan Sheet Pile
1 Pembongkaran struktur lama 33702 kg
2 Pengadaan material H-Beam, truss pile dan sheet pile baru 33702 kg
3 Coating H-Beam, sheet pile dan truss pile 511254 m2
4 Pengelasan H-Beam dan sheet pile ke struktur truss pile 6938,42 cm
5 Pemasangan pile jacketting pada struktur truss pile 276 m2
III Pekerjaan Akhir Proyek
1 Pembersihan akhir lokasi 1 Ls

2. Klasifikasi Minimal Pelaksana Pekerjaan


2.1. Berpengalaman untuk pekerjaan renovasi bangunan baja dan dermaga,
pengelasan, sandblasting, coating, dan jetty jacketing pada 5 tahun terakhir.
2.2. Kerjasama dengan dukungan perusahaan expert (jika Join Operation) dibuktikan
dengan surat dukungan.
3. Persiapan Pekerjaan
3.1. Persiapan umum sesuai dengan klausul yang tertuang didalam RKS.
3.2. Pengurusan Safety permit
3.3. Kontraktor mengajukan surat pemberitahuan mulai kerja
3.4. Dengan direksi pekerjaan dan bidang terkait melakukan kick off meeting tentang
lingkup pekerjaandan safety.
4. Prosedur Lingkungan &Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( LK3 )
4.1. Prosedur terkait keselamatan kerja :
IPM-G-G.G.02 PROSEDUR IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN ASPEK/DAMPAK
LINGKUNGAN
IPM-G-G.G.05 PROSEDUR INVESTIGASI KETIDAKSESUAIAN TINDAKAN KOREKTIF
IK-G-G.G.05-013 INSTRUKSI KERJA PENGELOLAAN ALAT PELINDUNG DIRI
IK-G-G.G.05-004 INSTRUKSI KERJA PEKERJAAN DI LOKASI LISTRIK
IK-G-G.G.05-014 INSTRUKSI KERJA SAFETY BRIEFING
IK-G-G.G.05-015 INSTRUKSI KERJA WORKING & SAFETY PERMIT
4.2. Prosedur terkait pengendalian limbah proyek :
IK-A-G.A.04-021 Pengendalian Bahan Kimia B3 dan Non B3
5. Kebutuhan Material & Peralatan
5.1. Peralatan bantu:
5.1.1. Perancah, bisa menggunakan vertical frame (scaffolding) atau kayu usuk 5/7,
papan kayu3/30.Perancah dipasang lengkap menggunakan alat sambung
(connector) yang sesuai dan system penguatan sesuai standard Peraturan menteri

18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
tenaga kerja No. PER.01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
pada konstruksi bangunan mensyaratkan penggunaan perancah (scaffolding) yang
sesuai dan aman untuk semua pekerjaan konstruksi.Perancah kayu dan vertical
frame sebelum digunakan dilakukan pemeriksaan oleh pengawas PJB.
5.1.2. Terpal plastic, digunakan sebagai skatsel temporer atau dinding isolasi area kerja
dengan area bebas dan menutup terpal plastic juga sebagai pengaman peralatan
atau utilitas PJB UP.Gresik dari kotor debu dan percikan.
5.1.3. Spanduk proyek, digunakan sebagai alat bantu informasi bagi seluruhpegawai
dan pelaksana kerja dilingkungan PJB UP. Gresik tentang jenis pekerjaan dan
penanggung jawab pekerjaan.
5.1.4. Ponton kerja, digunakan sebagai alat angkut material, peralatan kerja dan tenaga
kerja selama proses pekerjaan di perairan.
5.1.5. Mesin las, digunakan untuk proses pengelasan.

5.2. Peralatan kerja dan material


5.2.1. Air
a. Untuk seluruh pelaksanaan pekerjaan dipakai air tawar bersih dan tidak
mengandung minyak,asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan
lain yang merusak bangunan,memenuhi syarat-syarat pelaksanaan yang
ditentukan dalam PUBI-1970/NI-3 pasal 10.
5.2.2. Pekerjaan besi / baja
a. Pekerjaan ini mencakup semua pembongkaran, pengadaan dan pemasangan H-
Beam, Truss Pile dan Sheet Pile seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS,
meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan peralatan yg diperlukan untuk
pekerjaan ini.
b. Bahan: Baja untuk konstruksi menggunakan baja H-Beam 300 x 150 x 8 x 13 dan
Sheet Pile tipe JEFSP-2. Semua sambungan baja menggunakan sambungan las.
Mutu baja H-Beam yang dipakai ialah SS400 dan mutu sheet pile yang digunakan
ialah SKK400. Semua kelengkapan yang diperlukan demi kesempurnaan
pemasangan harus diadakan, kendatipun tidak secara khusus diperlihatkan dalam
gambar atau RKS.
c. Metode Penyambungan baja H-Beam ke Truss Pile dan H-Beam ke Sheet Pile sebagai
berikut:
Penyambungan dengan pengelasan model las sudut datar sesuai contoh pada
gambar RKS harus berdasarkan aturan PPBBI th 1983 pasal 85.
5.2.3. Pekerjaan coating
a. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan pemberian lapis pelindung (coating) pada
permukaan baja sheet pile, H-Beam dan Truss Pile yang berada di atas level
elevasi - 500, meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan peralatan yg diperlukan
untuk pekerjaan ini
b. Sebelum pekerjaan coating dilakukan dipastikan terlebih dahulu bahwa permukaan
baja sudah kering dan seluruh permukaan baja bersih segala jenis kotoran setelah
baja di sandblasting
c. Bahan: Bahan coating primer yang digunakan ialah bahan coating yang
menoleransi area yang pembersihan permukaannya yang kurang maksimal, tahan

19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
lama di lingkungan dengan tingkat korosivitas yang tinggi, dapat digunakan
sebagai primer, mid coat, finish coat atau sebagai single coat dan cocok untuk
digunakan di permukaan baja atau permukaan baja yang telah ada lapisan coating
sebelumnya, reff. Jotamastic SF. Bahan coating top coat yang digunakan ialah
bahan dengan spesifikasihigh gloss finish with very good gloss retention, tahan
terhadap bahan kimia dan cocok sebagai top coat di lingkungan atmosfer, reff.
Hardtop XP.Semua kelengkapan yang diperlukan demi kesempurnaan proses
coating harus diadakan, kendatipun tidak secara khusus diperlihatkan dalam
gambar atau RKS.
d. Ukuran ketebalan coating baja ialah sebagai berikut:
- Coating primer, 2 x 250 µm DFT (Dry Film Thickness)
- Coating top coat, 1 x60 µm DFT (Dry Film Thickness)
5.2.4. Pekerjaan pile jacketting
1. Pekerjaan Pile Jacketting meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan pile
jacket pada struktur truss pile yang berada di daerah splash zone (diatas elevasi -
500)
2. Pile Jacket yang dipasang tidak boleh rusak oleh deburan ombak, memiliki tingkat
impermeabilitas yang tinggi, dan tahan terhadap acid, alkali dan garam.
3. Perencanaan dan pelaksanaan pile jacketing mengikuti pedoman NACE standard
RP 0176 dan AWWAC standard 217-95
4. Pekerjaan jacketing meliputi pembersihan permukaan dengan sikat baja.

6. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan


Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan, uraian detail pekerjaan (III.1) dan juga
mengacu pada soft drawing:
1. Pekerjaan persiapan
Adalah pekerjaan pendahuluan antara lain membersihkan dan memilah barang-barang
inventaris, memasang perancah dan pelindung property dan utilitas yang terpasangserta
mobilisasi alat dan material dari darat ke lokasi truss pile.
Tujuan pekerjaan persiapan adalah mengamankan properti dan utilitas dan menyiapkan
ruang kerja sedemikian rupa sehingga proses pelaksanaan pekerjaan renovasi bisa
dilaksanakan dengan aman dan memenuhi waktu yang telah ditentukan.
2. Pekerjaan renovasi struktur sheet pile dan truss pile :
Pekerjaan besi dan baja, mencakup semua pekerjaan pembongkaran, pengadaan dan
pemasangan H-Beam dan Sheet Pile seperti yang tercantum dalam gambar dan
RKS.Mutu baja H-Beam yang dipakai ialah SS400 dan mutu sheet pile yang digunakan
ialah SKK400.
Pekerjaan sandblasting, mencakup pekerjaan persiapan permukaan dengan
carasandblasting permukaan sheet pile existing yang telah dibongkar dari struktur utama
dan struktur truss pile yang berada di atas level elevasi – 500.
Pekerjaan coating, mencakup pekerjaan pemberian lapis pelindung (coating) pada
permukaan baja sheet pile, H-Beam dan Truss Pile yang berada di atas level elevasi –
500. Pekerjaan coating dilakukan di workshop.
Pekerjaan pile jacketing, meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan pile jacket
pada struktur truss pile yang berada di daerah splash zone (daerah yang berada di atas
level elevasi – 500)
3. Pembersihan.
Adalah membersihkan sampah sisa proyek dan membersihkan noda-noda yang
menempel pada peralatan dan disekitar pekerjaan, mengumpulkan material sampah
bekas proyek kemudian membuang keluar lokasi PT PJB UP. Gresik.

20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
7. Prosedur Pengujian Kualitas Hasil Pekerjaan
1. Kerataan daya sebar lapisan coating diperiksa dengan film thickness check (disiapkan
oleh kontraktor).
2. Tingkat kebersihan permukaan baja hasil sandblasting diukur dengan menggunakan
kertas warna standar SA (standar abrasives) sesuai yang dikeluarkan oleh SIS (Swedish
Institute of Standards) yang disiapkan oleh kontraktor.

3.4 MATERIAL SISA/LIMBAH

Seluruh material sampah/limbah dibawa keluar lokasi PT. PJB UP.Gresik.

Penanganan bekas kemasan sesuai MSDS

3.5 WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 120 hari kalender.

3.6 LAPORAN HASIL PEKERJAAN


Laporan terdiri dari : laporan harian, laporan mingguan dan kurva S.
Secara berkala dilakukan evaluasi pekerjaan melalu weekly meeting atau kondisional sesuai
tingkat urgensi pekerjaan..

3.7 GARANSI PEKERJAAN


Garansi pekerjaan adalah 365 hari.

3.8 LAIN – LAIN


a. Perlengkapan APD dan safety, seluruh peralatan kerja, air, listrik menjadi tanggung jawab
kontraktor.
b. Bagi pekerjan yang lalai, direksi pekerjaan akan memberikan peringatan lisan dan tertulis
sehubungan dengan kualitas pekerjaan yang kurang bagus dan tidak dipatuhinya ketentuan
K3 di PT. PJB. UP. Gresik..

21
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
BAB IV

TATA CARA EVALUASI PELELANGAN


4.

4.1 METODE EVALUASI


4.1.1 Metode evaluasi dalam Pelelangan ini memakai SISTEM LOWEST
RESPONSIVE/COMPLIANT/ACCEPTABLE OFFER.
(1) Penentuan pemenang dilakukan berdasarkan penawaran dari Calon Penyedia
Barang/Jasa yang telah dievaluasi dengan hasil :
a) Penawaran memenuhi persyaratan administrasi dan teknis
(responsive/compliant/acceptable); dan
b) Menawarkan biaya terendah (lowest cost).
(2) Responsive/compliant/acceptable merupakan pemenuhan keseluruhan
Spesifikasi/TOR/Scope of Works (SOW), atau mencapai batas minimum nilai yang
disyaratkan dalam spesifikasi/TOR/Scope of Works (SOW).
(3) Tingkat responsiveness/compliance/acceptability dapat dilakukan memakai sistem
gugur atau pembobotan nilai.
(4) Penilaian harga dalam responsive/compliant/acceptable tetap memperhitungkan harga
dan biaya selama umur ekonomis (Life Cycle Costing/Total Cost of Ownership).
(5) Harga adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk membeli suatu barang dan jasa.
Biaya adalah jumlah uang yang dibayarkan untuk mengoperasikan suatu barang atau
jasa, selama umur ekonomi atau selama durasi Perjanjian/Kontrak.
(6) Selain biaya, juga diperhitungkan biaya transportasi dan asuransi, serta semua pajak
dan pungutan Pemerintah yang berlaku.
4.1.2 Evaluasi Administrasi
(1) Evaluasi Administrasi dilakukan terhadap pemenuhan kelengkapan dokumen
penawaran sesuai yang dipersyaratkan dan tercantum dalam RKS ini
Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi. Kelengkapan Dokumen Penawaran menghasilkan 2
(dua) kesimpulan, yaitu LENGKAP/ADA atau TIDAK LENGKAP/TIDAK ADA dokumen
yang dipersyaratkan.
(2) Apabila Evaluasi pada butir a) dipenuhi, selanjutnya dilakukan Evaluasi terhadap
keabsahan dari masing-masing dokumen.
(3) Untuk penilaian / Evaluasi terhadap keabsahan dari masing-masing dokumen, apabila
Tim Pengadaan merasa kurang yakin terhadap kebenaran data dalam dokumen
penawaran, dapat mencari informasi dari pihak-pihak terkait lainnya. Tim berhak
melakukan klarifikasi dan verifikasi atas kebenaran data kepada pihak ketiga tanpa
persetujuan dari peserta lelang.
(4) Kualifikasi peserta dinyatakan GUGUR apabila:
 Terlambat/melebihi batasan waktu memasukkan dokumen yang dipersyaratkan dalam
waktu yang sudah ditentukan.
 Surat penyampaian dokumen yang dipersyaratkan dalam proses pelelangan tidak
ditandatangani oleh direktur utama/pimpinan perusahaan atau penerima kuasa dari
direktur utama/pimpinan perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum dalam
akte pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau pejabat yang menurut
perjanjian kerja sama berhak mewakili perusahaan yang bekerja sama.

22
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 surat penawaran memenuhi ketentuansebagai berikut jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu yang ditetapkan, jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan; dan
bertanggal dicap asli di atas kop perusahaan dengan tanda tangan yang berwenang di
atas meterai 6000.
 Penyedia Barang/Jasa atas nama sendiri atau sebagai anggota Join Operation
menyerahkan lebih dari satu dokumen penawaran untuk satu paket pekerjaan.
 Pemilik modal dan/atau pengurus suatu perusahaan menjadi pemilik modal dan/atau
pengurus perusahaan lain sesama peserta pelelangan dalam satu paket pekerjaan.
 Dokumen Penawaran dan lampiran-lampirannya tidak dicap asli dan/atau dicetak di
atas kop perusahaan dengan tanda tangan yang berwenang di atas meterai 6000.
 Penyedia Barang/Jasa peserta lelang tidak memenuhi Persyaratan berdasarkan RKS
ini.
 Tidak melampirkan seluruh kelengkapan dokumen penawaran yang dipersyaratkan
sebagaimana dalam RKS ini.
(5) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:
 Syarat-syarat yang diminta berdasarkan Dokumen Pelelangan/RKS dipenuhi/dilengkapi
dan isi setiap dokumen benar serta dapat dipastikan bahwa dokumen penawaran
ditandatangani oleh orang yang berwenang.
 Jaminan penawaran memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Dokumen
Pelelangan/RKS. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan/atau meragukan dalam
jaminan penawaran perlu diklarifikasi dengan pihak yang terkait tanpa mengubah
substansi dari jaminan penawaran.
 Evaluasi Administrasi menghasilkan 2 (dua) kesimpulan, yaitu Memenuhi Syarat
Administrasi (lulus) atau Tidak Memenuhi Syarat Administrasi (tidak lulus/gugur).

4.1.3 Evaluasi Teknis


(1) Evaluasi Teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi/lulus
persyaratan administrasi.
(2) Evaluasi teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria
yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Kualifikasi, factor-faktor yang
di evaluasi Teknis antara lain adalah sebagai berikut;
- Spesifikasi teknis, kelengkapan dokumen teknis & jenis-jenis yang ditawarkan
- Pengalaman Perusahaan
- Pendekatan & Metodologi
- Struktur organisasi pekerjaan (kualifikasi dan/atau sertifikasi tenaga ahli tenaga teknis.
(3) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, apabila spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
(4) Evaluasi Data Teknis akan menghasilkan 2 (dua) kesimpulan yaitu Memenuhi syarat
teknis (lulus) atau Tidak Memenuhi syarat teknis (tidak lulus/gugur).
4.1.4 Evaluasi Harga
(1) Evaluasi Harga dilakukan setelah penawaran dinyatakan memenuhi syarat administrasi
dan teknis.
(2) Evaluasi Harga dilakukan terhadap kelengkapan dokumen penawaran sesuai yang
dipersyaratkan dalam Penawaran Harga.

23
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(3) Apabila Evaluasi pada butir b) dipenuhi, selanjutnya dilakukan Evaluasi terhadap
keabsahan dari masing-masing dokumen.
(4) Evaluasi keabsahan dokumen penawaran harga menghasilkan 2 (dua) kesimpulan, yaitu
Memenuhi Syarat Penawaran Harga atau Tidak Memenuhi Syarat Penawaran Harga.
(5) Penyedia barang/jasa yang dinyatakan Memenuhi Syarat Penawaran Harga, selanjutnya
dilakukan Evaluasi Harga Penawaran.
(6) Berdasarkan hasil evaluasi kewajaran harga, Pelaksana Pengadaan membuat daftar
urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah.
(7) Evaluasi penawaran harga dilakukan dengan metode sistem gugur, penawaran harga
akan dibandingkan dengan HPS yang telah ditetapkan dan penawaran harga yang diatas
HPS dinyatakan gugur dan tidak akan dievaluasi.
(8) Unsur-unsur yang dinilai dalam Evaluasi Harga meliputi sebagai berikut :
a) Ketentuan mengenai Surat Penawaran sebagaimana tercantum dalam ketentuan-
ketentuan dari RKS ini
b) Daftar Rincian Harga Penawaran dicap asli di atas kop perusahaan dengan tanda
tangan yang berwenang di atas meterai 6000.
c) Sebelum evaluasi harga, untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga
satuan dan lump sum dilakukan koreksi aritmatik dengan ketentuan:

 volume pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;

 apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah; dan

 jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan
harga tetap dibiarkan kosong.
(9) Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, apabila spesifikasi teknis
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
(10) Koreksi aritmatik dilakukan sebagai berikut :
a) Volume pekerjaan yang tercantum dalam dokumen penawaran disesuaikan dengan
yang tercantum dalam dokumen pengadaan.
b) Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan pekerjaan
yang ditawarkan tidak boleh diubah.
c) Jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga satuan pada surat penawaran tetap
dibiarkan kosong.
d) Untuk jenis Perjanjian/Kontrak harga satuan, hasil koreksi aritmatik dapat
mengubah nilai atau urutan penawaran menjadi lebih tinggi atau lebih rendah
terhadap penawaran semula.
(11) Hasil koreksi aritmatik untuk penawaran kontrak Harga Satuan dapat mengubah nilai
penawaran sehingga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula.
Koreksi aritmatik untuk penawaran kontrak lump sum yang melampirkan daftar kuantitas
dan harga hanya dilakukan untuk menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum

24
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
dalam daftar kuantitas dan harga dengan yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan
tanpa mengubah nilai penawaran.
(12) Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Pelaksana Pengadaan menyusun urutan dari
penawaran terendah.
(13) Hasil koreksi aritmatik diumumkan melalui website.
(14) Untuk evaluasi sistem gugur – pelaksanaan evaluasi harga dilakukan oleh Pelaksana
Pengadaan untuk mendapatkan 3 (tiga) penawaran yang memenuhi syarat yang dimulai
dengan penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.
(15) Evaluasi Harga Penawaran :
a) Dalam hal terdapat penawaran yang tidak wajar yaitu dengan nilai penawaran 80%
(delapan puluh persen) di bawah HPS, maka Fungsi Pelaksana Pengadaan harus
meminta penjelasan/klarifikasi secara tertulis kepada Calon Penyedia Barang/jasa.
b) Hasil penjelasan/klarifikasi tertulis tersebut disampaikan oleh Fungsi Pelaksana
Pengadaan untuk dikaji oleh Value for Money Committee untuk menentukan
menerima atau menolak penawaran yang disampaikan oleh Calon Penyedia
Barang/Jasa.
c) Dalam hal penawaran di atas HPS, proses pengadaan barang/jasa dapat
dilanjutkan dengan melakukan negosiasi kepada seluruh penawar untuk
mendapatkan harga Perjanjian/Kontrak maksimal sama dengan HPS, dengan tetap
memperhatikan aspek Good Corporate Governance (GCG).
Apabila proses negosiasi kepada seluruh penawar tidak mencapai kesepakatan,
maka pengadaan dinyatakan gagal.
d) Dalam hal semua atau sebagian penawaran dibawah HPS, dengan memperhatikan
ketentuan negosiasi harga sebagaimana dimaksud butir 4.6.13, maka dapat
dilakukan negosiasi kepada penawar terendah dengan tetap memperhatikan aspek
Good Corporate Governance GCG.
Apabila proses negosiasi kepada penawar terendah tidak mencapai kesepakatan,
maka proses pengadaan tetap dilanjutkan tanpa melakukan negosiasi kepada
penawar rendah berikutnya.
e) Harga penawaran ditulis dalam angka dan huruf, apabila terdapat perbedaan
antara penulisan nilai dalam angka dan huruf maka nilai penawaran yang diakui
adalah nilai dalam tulisan huruf.
f) Dalam hal terjadi perbedaan antara harga penawaran yang tercantum dalam surat
penawaran dengan rincian penawaran, maka yang berlaku adalah harga
penawaran yang tercantum pada surat penawaran bermaterai cukup.
g) Evaluasi harga menghasilkan 2 (dua) kesimpulan, yaitu Memenuhi atau Tidak
Memenuhi.

4.2 KLARIFIKASI
4.2.1 Fungsi Pelaksana Pengadaan dalam pengadaan kategori Strategis atau lainnya,
melakukan klarifikasi secara tertulis, dan jika diperlukan Calon Penyedia
Barang/Jasa dapat melakukan presentasi, baik di kantor PJB atau teleconference,
dihadapan Pengguna Barang/Jasa atau Wakil yang ditunjuk dan dapat mengundang
pihak lain sesuai disiplin keahlian dari internal atau eksternal PJB.
4.2.2 Klarifikasi tidak mengubah substansi penawaran atau harga dan bersifat rahasia .

25
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
4.2.3 Untuk pengadaan kategori Strategis/Complex, jika diperlukan dapat dilakukan site
visit atau inspeksi ke lokasi Calon Penyedia Barang/Jasa yang memenuhi syarat
4.2.4 Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha yang tidak sehat
dan/atau terjadi pengaturan bersama (kolusi/persekongkolan) antara peserta,
Pelaksana Pengadaan dan/atau Pejabat yang Berwenang, dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka:
(1) peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
(2) anggota Pelaksana Pengadaan dan/atau Pejabat yang Berwenang yang
terlibat persekongkolan diganti, dikenakan sanksi administrasi dan/atau
pidana;
(3) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang
tidak terlibat (apabila ada); dan
(4) Apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada angka (3), maka
pelelangan dinyatakan gagal

4.3 NEGOSIASI
4.3.1 Calon Penyedia barang/jasa yang lulus evaluasi administrasi, teknis dan harga harus
bersedia melakukan negosiasi harga.
4.3.2 Apabila seluruh calon penyedia barang/jasa memberikan penawaran di atas Harga
Perkiraan Sendiri (HPS), maka akan dilakukan negosiasi harga kepada semua calon
penyedia barang/jasa yang memasukkan penawaran setelah dilakukan evaluasi teknis.
Calon penyedia barang/jasa yang memberikan harga penawaran terendah setelah dilakukan
negosiasi dan lolos evaluasi teknis akan ditunjuk menjadi pemenang.
4.3.3 Apabila seluruh calon penyedia barang/jasa memberikan penawaran di atas Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) dan setelah dilakukan negosiasi tidak memperoleh harga
penawaran minimal sama dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS), maka pelelangan di
anggap gagal.
4.3.4 Hasil negosiasi kepada calon penyedia barang/jasa yang akan ditunjuk menjadi pemenang
akan dilaporkan kepada Value For Money Committee untuk mendapatkan persetujuan.

4.4 REVIEW VALUE FOR MONEY


 Tujuan kajian dari Value for Money Committee adalah untuk membuat rekomendasi
sebagai berikut :
(1) Memberikan kajian independen dan tidak bias dari rekomendasi Fungsi Pelaksana
Pengadaan mengenai usulan Calon Pemenang.
(2) Mengkonfirmasi bahwa proses pengadaan dilakukan secara adil dan wajar,
dengan mengikuti prosedur dan kebijakan yang berlaku.
(3) Mengkonfirmasi anggaran untuk Perjanjian/Kontrak tersedia dalam RKAP.
(4) Mengkonfirmasi bahwa rekomendasi penunjukan serta syarat dan ketentuan yang
ditawarkan merupakan yang terbaik bagi PJB (value for money), yang tidak selalu
merupakan harga terendah.
 Rekomendasi kepada Pengguna Barang/Jasa sebagai otoritas penandatangan
Perjanjian/Kontrak (contract award authority).
 Pengguna Barang/Jasa sebagai contract award authority dapat menerima atau tidak
menerima rekomendasi tersebut. Jika tidak menerima, maka alasannya disampaikan
secara tertulis kepada Value for Money Committee

26
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
4.5 PENETAPAN PEMENANG DAN PENGUMUMAN PEMENANG
 Penawaran yang telah lulus evaluasi administrasi dan teknis serta harga penawaran
urutan terendah pertama tidak dilakukan negosiasi harga.
 Usulan Penetapan Pemenang lelang disusun sesuai dengan urutan 1 (satu) calon
pemenang dan 2 (dua) urutan calon pemenang cadangan.
 Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga penawaran yang sama,
maka Pelaksana Pengadaan memilih peserta yang mempunyai kemampuan teknis
lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Pelelangan.
 Penawaran harga terendah pertama diusulkan sebagai calon pemenang.
 Hasil penetapan pemenang pelelangan akan diumumkan kepada semua peserta
pelelangan.
 Pemenang pengadaan diumumkan dan diberitahukan oleh Fungsi Pelaksana
Pengadaan kepada para Calon Penyedia Barang/Jasa.

4.6 SANGGAHAN
 Untuk menjamin adanya transparansi dan perlakuan yang sama (equal treatment)
dalam setiap Pengadaan Barang/Jasa, maka Calon Penyedia Barang/Jasa yang
berkeberatan atas pengumuman pemenang pengadaan berhak untuk mengajukan
sanggahan secara tertulis disertai bukti-bukti disertai Pakta Integritas dari
penyanggah.
 Jaminan Sanggah wajib diberikan oleh peserta pelelangan terhadap sanggahan
diajukan oleh peserta pelelangan. Jaminan Sanggah sebagaimana dimaksud,
besarnya 2‰ (dua perseribu) dari nilai total HPS atau 2‰ (dua perseribu) dari nilai
penawaran atau setinggi-tingginya sebesar Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Apabila sanggah ternyata benar, pelaksana Pengadaan wajib mengembalikan
Jaminan Sanggah.
 Sanggahan sebagaimana dimaksud pada. poin (1) hanya yang berkaitan dengan
kesesuaian pelaksanaan pengadaan dengan prosedur atau tata cara pengadaan
dalam Dokumen Pelelangan/RKS.
 Surat sanggahan diajukan kepada Pejabat yang Berwenang menetapkan pemenang
(dalam hal ini adalah GM Unit untuk pengadaan di unit) dengan tembusan kepada
Kepala Satuan Pengawasan Internal (KSPI). Surat sanggahan yang disampaikan
kepada yang bukan Pejabat yang Berwenang, dianggap sebagai pengaduan dan tetap
harus ditindaklanjuti.
 Sanggahan dapat diterima apabila diajukan dalam waktu selambat-lambatnya 3
(tiga) hari kerja sejak diumumkannya Pemenang Pengadaan.
 Fungsi Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan jawaban atas sanggahan
tersebut selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan
sanggahan.
 Dalam hal sanggahan ditolak oleh Pejabat Yang Berwenang, maka calon Penyedia
brang/Jasa dapat mengajukan sanggah banding kepada Direktur Utama, dengan
tembusan kepada Kepala Satuan Pengawasan Internal (KSPI) disertai bukti-bukti
terjadinya penyimpangan terhadap ketentuan-ketentuan pengadaan.
 Sanggah Banding diajukan kepada Direktur Utama dalam waktu selambat-lambatnya
3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya jawaban sanggah.
 Pengguna Barang/Jasa wajib menyampaikan jawaban atas sanggah banding tersebut
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja dari tanggal diterimanya pengajuan sanggah
banding.
 Jawaban sanggah banding dari Pengguna Barang/Jasa bersifat final dan mengikat.

27
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
 Sanggahan dapat diterima dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) Apabila pelaksanaan pengadaan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam Dokumen Pelelangan/RKS, maka dilakukan pemasukan ulang penawaran
dari Calon Penyedia Barang/Jasa yang sama.
(2) Apabila terjadi rekayasa/persekongkolan antara pihak internal PJB dengan Calon
Penyedia Barang/Jasa yang merugikan Calon Penyedia Barang/Jasa lainnya,
maka diambil tindakan sesuai dengan Peraturan Disiplin Pegawai serta
menggugurkan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang terlibat dalam
rekayasa/persekongkolan tersebut dan memasukkan Calon Penyedia
Barang/Jasa tersebut ke dalam Daftar Hitam (Black List) PJB.
(3) Apabila sanggahan ternyata benar, maka dilakukan penilaian kembali atau
dilakukan pengumuman pelelangan ulang.
 Sanggahan yang disampaikan pihak lain diluar Calon Penyedia Barang/Jasa tidak
akan dijawab.
 Calon Penyedia Barang/Jasa yang menggunakan pihak lain untuk menyampaikan
sanggahan dan/atau mempengaruhi pihak PJB, akan menjadi catatan itikad tidak baik
atas Calon Penyedia Barang/Jasa tersebut di DPT.
 Sanggah dan Sanggah Banding tidak menghentikan Proses Pengadaan Barang/Jasa.
 Sanggah banding yang dinyatakan tidak benar akan menjadi catatan tidak beritikad
baik atas kinerja penyanggah di DPT.
 Apabila sanggahan tidak benar dan cenderung mengada-ada, maka kepada yang
bersangkutan tidak diikutsertakan pada proses pelelangan dan Jaminan Sanggah
dicairkan oleh Perusahaan. Kepada Penyedia tersebut dikenakan Black List selama 1
(satu) tahun.
 Peserta lelang yang keberatan dan tidak mengajukan sanggahan secara tertulis tetapi
menyebarkan ke publik dapat dikenakan Black List selama 2 (dua) tahun dan apabila
ternyata mengada-ada maka dikenakan Black List selama 5 (lima) tahun.

4.7 PENUNJUKAN PEMENANG PELELANGAN


 Pengguna Barang/Jasa mengeluarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ), dengan ketentuan :
(1) Tidak ada sanggahan atau sanggah banding dari Calon Penyedia Barang/Jasa;
(2) Sanggahan yang diterima dalam masa sanggah ternyata tidak benar;
(3) Sanggah banding yang diterima dalam masa sanggah banding ternyata tidak
benar;
(4) Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah; atau
(5) Sanggah banding diterima melewati waktu masa sanggah banding.
 Calon Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk sebagai Penyedia Barang/Jasa wajib
menerima keputusan tersebut. Apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka
jaminan penawaran Calon Penyedia Barang/Jasa yang bersangkutan dicairkan dan
menjadi milik PJB serta dimasukkan dalam Daftar Hitam (Black List) PJB, dan dapat
dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan pertama yang ditunjuk sebagai Penyedia
Barang/Jasa mengundurkan diri atau tidak dapat memenuhi persyaratan sesuai
Dokumen Pelelangan/RKS (ITB, RFP atau RFQ), maka penunjukan Penyedia
Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Penyedia Barang/Jasa urutan kedua
(apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) Penetapan pemenang pengadaan urutan kedua tersebut harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa;

28
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(2) Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang
Pengadaan urutan kedua masih berlaku atau sudah diperpanjang masa
berlakunya atau apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang
masa berlaku penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.

 Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan kedua mengundurkan diri atau tidak
dapat memenuhi persyaratan sesuai Dokumen Pelelangan/RKS (ITB, RFP atau RFQ),
maka penunjukan Penyedia Barang/Jasa dapat dilakukan kepada Calon Pemenang
urutan ketiga (apabila ada) sesuai dengan harga penawarannya, dengan ketentuan.
(1) Penetapan Pemenang Pengadaan urutan ketiga tersebut harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan/penetapan dari Pengguna Barang/Jasa.
(2) Masa berlaku penawaran dan Jaminan Penawaran Calon Pemenang Pengadaan
urutan ketiga masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya atau
apabila sudah tidak berlaku terlebih dahulu memperpanjang masa berlaku
penawaran dan menyerahkan Jaminan Penawaran yang baru.
 Apabila Calon Pemenang Pengadaan urutan ketiga mengundurkan diri, maka
Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal.

4.8 PENGADAAN GAGAL DAN PENGADAAN ULANG.


 Fungsi Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa melakukan upaya agar pengadaan tidak
gagal, dengan melakukan langkah sesuai professional judgement, antara lain negosiasi
langsung dengan Calon Penyedia Barang/Jasa peserta pengadaan atau Penunjukan
Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PJB/Anak Perusahaan BUMN/Perusahaan
Terafiliasi PJB/Perusahaan Terafiliasi BUMN.
 Dalam hal langkah tersebut tidak dapat dilakukan, maka Fungsi Pelaksana Pengadaan
dapat mengajukan justifikasi kepada Value for Money Committee untuk menyatakan
Pengadaan Gagal.
 Pengadaan Gagal
(1) Pengguna Barang/Jasa menyatakan Pengadaan Gagal, dalam hal:
a) Negosiasi yang dilakukan tidak berhasil mencapai kesepakatan.
b) Tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi dan
teknis.
c) Terjadi perubahan rencana kerja dan mengakibatkan perubahan
kebutuhan barang/jasa.
d) Adanya indikasi kuat terjadi persaingan usaha yang tidak sehat.
e) Adanya indikasi terjadinya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
f) Sanggahan dari Calon Penyedia Barang/Jasa ternyata benar.
g) Berdasarkan rekomendasi dari Value for Money Committee atas
usulan Fungsi Pelaksana Pengadaan, Pengguna Barang/Jasa, Pejabat
Pengawasan, atau Pejabat lain yang terkait.
h) Akibat adanya penetapan pengadilan.
(2) Fungsi Pelaksana Pengadaan wajib menyampaikan pemberitahuan
Pengadaan Gagal kepada Calon Penyedia Barang/Jasa.
(3) Setelah ditetapkan Pengadaan Gagal, maka Pejabat Yang Berwenang
menugaskan Fungsi Pelaksana Pengadaan untuk melakukan pengadaan
ulang, dengan atau tanpa revisi Dokumen Pelelangan/RKS/HPS untuk
disesuaikan dengan penyebab Pengadaan Gagal.

29
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(4) Dalam hal terjadi revisi Dokumen Pelelangan/RKS/HPS, maka revisi
Dokumen Pelelangan/RKS dilakukan oleh Fungsi Pelaksana Pengadaan
dan revisi HPS dilakukan oleh Fungsi Perencana Pengadaan.
(5) PJB tidak memberikan ganti rugi kepada Calon Penyedia Barang/Jasa
apabila penawarannya ditolak atau pengadaan dinyatakan gagal.
 Pengadaan Ulang
Apabila Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan gagal oleh Fungsi Pelaksana Pengadaan
setelah mendapatkan persetujuan dari Pejabat Yang Berwenang dilakukan dengan
urutan:
(1) Melakukan Pengadaan Barang/Jasa ulang sesuai tahapan Pengadaan
Barang/Jasa dengan atau tanpa mengubah Dokumen Pelelangan/RKS/HPS.
(2) Penunjukan Langsung ke BUMN/Anak Perusahaan PJB/Anak Perusahaan
BUMN/Perusahaan Terafiliasi PJB/Perusahaan Terafiliasi BUMN.
4.8.1 Dalam hal setelah dilakukan pengadaan sebagaimana dimaksud Point (1) dan (2) masih
tetap tidak ada penawaran yang memenuhi persyaratan, maka Pengguna Barang/Jasa
memutuskan proses pengadaan dapat dihentikan.

30
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
BAB V
PENUTUP
5.
Perubahan atau penambahan atas hal-hal lain yang belum tercakup dalam RKS ini, akan dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan yang akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RKS ini.

Gresik, 16 Januari 2019

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

1. ANDIK EKO SETYANTO Manager Logistik


…………………….

2. GONOT BADAR SUSANTO SPV.S Inventori Kontrol & KTLGR


…………………….

3. Staff Officer Inventori Kontrol & …………………….


KTLGR

31
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lampiran 1 : Permintaan Penawaran (PP)
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

32
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Barang/Jasa
Lampiran 2 :
Yang diminta
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

SPESIFIKASI BARANG/JASA YANG DIMINTAKAN PENAWARAN

I. DATA SPESIFIKASI :

Jumlah
NO Nama Barang & Spesifikasi Satuan
Item

JASA PERBAIKAN TRUSSPILE DAN


SHEETPILE 1
(RKAU 2019)
1 1 LOT

PR : 016331
SESUAI DENGAN TOR TERLAMPIR

33
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Spesifikasi Barang/Jasa
Lampiran 3 :
yang Ditawarkan
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

SPESIFIKASI BARANG/JASA YANG DITAWARKAN

I. DATA SPESIFIKASI :

Jumlah
NO Nama Barang & Spesifikasi Satuan
Item

MOHON DITULIS LENGKAP DETAIL SPESIFIKASI YANG DITAWARKAN

34
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lampiran 4 : Contoh Surat Penawaran
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

Nomor : Tanggal……………...........
Lampiran :

Kepada
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
Jalan Harun Tohir No.1
Gresik

Perihal : Penawaran Administrasi, Teknis dan Harga

Yang bertanda tangan dibawah ini : ................................................................... A)


Dalam hal ini diwakili oleh : ................................................................... B)
Jabatan dalam perusahaan : ................................................................... C)
Dengan ini menyatakan :
1. Tunduk pada ketentuan-ketentuan pengadaan yang berlaku di PT PJB.
2. Bersedia melaksanakan pekerjaan pengadaan …………….. sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum
dalam :
a. RKS
Nomor : ...............................................................................................
Tanggal : ...............................................................................................
Tentang : ...............................................................................................
b. Berita Acara Penjelasan
Nomor : ...............................................................................................
Tanggal : ...............................................................................................
3. Penawaran tersebut mengikat dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal pembukaan surat
penawaran dan dapat diperpanjang lagi bila diperlukan.
4. Waktu penyerahan adalah ……. (........................) bulan, terhitung sejak tanggal Surat Penunjukan.
5. Harga Penawaran
Harga Barang : ..............................................................................................
Harga Jasa : ..............................................................................................
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) : ..............................................................................................
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah penawaran : ..............................................................................................

(Terbilang : .............................................................................................................................................. )
6. Rincian penawaran harga setiap Barang/Jasa, seperti terlampir.
7. Asli Jaminan Penawaran dari Bank .......................................................................................................
8. Terlampir kami sampaikan data kelengkapan dokumen penawaran.

Demikian penawaran ini, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

PT ........................................
D)

( Nama Jelas )
E)

Keterangan :
A = Nama dan Alamat Perusahaan
B = Nama yang mewakili Perusahaan
C = Jabatan yang mewakili Perusahaan
D = Tanda tangan penawar dan stempel perusahaan (asli di atas meterai Rp 6.000,00)
E = Jabatan

35
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Contoh Daftar Rincian Harga
Lampiran 5 :
Penawaran
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

DAFTAR RINCIAN HARGA PENAWARAN

NAMA HARGA JUMLAH WAKTU


No BARANG/JASA JUMLAH SATUAN
SATUAN (Rp) PENYERAHAN

SUB TOTAL

PPN 10%

TOTAL HARGA PENAWARAN

TERBILANG:

Paraf dan Stempel Perusahaan

36
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lampiran 6 : Contoh Surat Pernyataan
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

Kepada Tanggal ..............................


PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
PT PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK
Jalan Harun Tohir No.1
Gresik

Perihal : Surat Pernyataan


Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : .........................................................................
Mewakili : PT ...................................................................
Jabatan : .........................................................................
Sehubungan dengan pelelangan sesuai RKS No. 0024.RKS/612/UPGRK/2019 dengan ini
kami menyatakan hal-hal sebagai berikut:
1. Barang yang akan diserahkan adalah 100% baru, asli (genuine) dan tidak cacat baik
yang terlihat maupun yang tersembunyi sesuai dengan spesifikasi teknik yang diminta.
2. Barang yang akan disuplai tersebut dijamin dapat berfungsi/beroperasi dengan baik.
3. Apabila dalam Masa Garansi, ternyata barang tidak memenuhi fungsi yang
dipersyaratkan, atau terdapat cacat/kerusakan karena penggunaan barang bermutu
rendah atau kesalahan pembuatan/pemasangan dan bukan karena kesalahan operasi,
maka kami sanggup untuk memperbaiki atau mengganti part rusak dengan yang baru.
4. Perusahaan kami yang sedang mengikuti pelelangan ini tidak mempunyai
hubungan/sangkut paut dengan perusahaan lain yang sedang bermasalah dengan PT
PJB.
5. Apabila data/pernyataan yang kami sampaikan dalam penawaran ternyata ada yang
palsu, maka kami bersedia dikenakan sanksi tidak diperkenankan untuk mengikuti
pengadaan barang/jasa di lingkungan PT PLN (Persero) group selama 24 bulan.
6. Bertanggung jawab penuh dan sekaligus membebaskan PT PJB dari segala tuntutan
atas pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI), hak paten, merek terdaftar, desain,
hak cipta atau hak atas kekayaan intelektual lainnya.
7. Perusahaan kami tidak sedang menjalani sanksi Blacklist di lingkungan PT PLN
(Persero).
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana
mestinya.

PT ........................................
Meterai
--------------------------------------
Jabatan

37
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lampiran 7 : Contoh Pakta Integritas
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan :


1. Tidak akan melakukan praktek KKN;
2. Akan melakukan praktek persaingan yang sehat dalam proses pengadaan;
3. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib / berwenang apabila mengetahui ada
indikasi KKN dan atau praktek persaingan yang tidak sehat dalam proses pengadaan;
4. Dalam proses pengadaan ini, berjanji akan melaksanakan secara bersih, transparan, dan
profesional dalam arti akan mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya secara
optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik mulai dari penawaran, pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan/kegiatan ini;
5. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri dengan memperbesar TKDN sesuai
ketentuan yang berlaku dan menggunakan produk berstandar;
6. Dalam keadaan tertentu akan mengikutsertakan usaha mikro, usaha kecil dan koperasi
kecil sesuai kompetensi teknis yang dimiliki untuk bagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama;
7. Dalam melakukan pengadaan akan selalu berpegang pada konsep ramah lingkungan.
8. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini,
saya bersedia dikenakan sanksi moral, sanksi administrasi serta dituntut ganti rugi dan
pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

............... (nama kota), ...........(tanggal) ........ (bulan) ........ (tahun)

Nama Penyedia Barang/Jasa


Jabatan

Tanda tangan dan stempel perusahaan (asli di atas meterai Rp 6.000,00)

Nama

38
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Contoh Daftar Referensi
Lampiran 8 :
Pengalaman Pekerjaan
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

DAFTAR REFERENSI PENGALAMAN/PEKERJAAN SEJENIS


DATA DATA KONTRAK
TEKNIIK PEMAKAI Nomor
 Jenis/Type  Nama  Tanggal
 Kapasitas Pemakai  Th Operasi
No URAIAN KET
 Dsb  Alamat  Dsb
 Kontak
Person
 Dsb

39
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Lampiran 9 : Ketentuan Black list
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

KETENTUAN BLACK LIST

Hal-hal yang dapat menyebabkan Penyedia masuk dalam black list atau daftar
hitam perusahaan adalah:

Selama 6 bulan
1) Tidak memperbaharui persyaratan sebagai Penyedia yang telah habis
masa berlakunya lebih dari 1 bulan.
2) Penyedia yang mendaftar untuk ikut pelelangan namun tidak
memasukkan Dokumen Penawaran tanpa alasan yang profesional.
3) Penyedia yang terdaftar dalam DPP, tidak memberikan respon atau
merespon dengan alasan yang tidak profesional pada saat diundang
untuk mengikuti Pelelangan selama 3 (tiga) kali tidak berturut-turut.

Selama 12 bulan
1) Pelanggaran ketiga dikenakan sanksi atas alasan sebagaimana
dikenakan sanksi 6 (enam) bulan.
2) Apabila sanggahan tidak benar dan cenderung mengada-ada.
3) Peserta yang lulus kualifikasi dan diundang untuk memasukkan
penawaran namun tidak memasukkan Dokumen Penawaran.
4) Peserta Pengadaan menyatakan tidak mampu melaksanakan
pengadaan sesuai Dokumen Pengadaan atau tidak bersedia
menambah nilai jaminan pelaksanaannya atau tidak bersedia
memperpanjang jaminan pelaksanaannya.

Selama 24 bulan
1) Pelanggaran keempat dikenakan sanksi atas alasan sebagaimana
dikenakan sanksi 6 (enam) bulan.
2) Pelanggaran kedua dikenakan sanksi atas alasan sebagaimana
dikenakan sanksi 12 (duabelas) bulan.
3) Melakukan kecurangan pada saat pengumuman lelang, misalnya
dengan menghalangi tersebarnya pengumuman.
4) Melakukan kecurangan dalam proses pelelangan, termasuk melakukan
persekongkolan (konspirasi) dengan pihak lain atau menghalang-
halangi pihak lain terlibat dalam pengadaan.
5) Berusaha mempengaruhi Pejabat Pengadaan/Pelaksana
Pengadaan/Pejabat yang Berwenang dalam bentuk dan cara
apapun,baik langsung maupun tidak langsung guna memenuhi
keinginannya yang bertentangan dengan ketentuan dan prosedur yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan/Kontrak, dan/atau

40
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
ketentuan peraturanperundang-undangan.
6) Memalsukan persyaratan sebagai Penyedia.
7) Peserta lelang yang berada dalam satu kekuatan pengaruh pemilik
modal dan/atau kepengurusan,sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil dan/atau meniadakan
persaingan yang sehat dan/ataumerugikan orang lain.
8) Peserta lelang yang keberatan atas proses pelelangan dan tidak
mengajukan sanggahan secara tertulis tetapi menyebarkan ke publik
dan ternyata informasi tersebut benar.
9) Penyedia memalsukan data tingkat komponen dalam negeri atau
Standarisasi Produk.
10) Tidak mengutamakan Usaha Mikro, Usaha Kecil atau Koperasi Kecil
sebagaimana disyaratkan dalam Kontrak.
11) Mengundurkan diri pada saat akan ditetapkan sebagai pemenang
lelang atau tidak mau ditunjuk sebagai pemenang atau tidak bersedia
menandatangani kontrak dengan alasan yang profesional.
12) Penyedia Barang yang lalai/tidak bersedia memperbaiki cacat
mutu/kerusakan karena mutu pada masa pemeliharaan/garansi.
13) Mensubkontrakkan sebagian pekerjaan spesialis kepada yang bukan
spesialis
14) Penyedia barang/jasa lalai atau tidak menyelesaikan kontrak, atau lalai
tidak memenuhi ketentuan dalam kontrak sehingga dikenai sanksi
pemutusan kontrak.

Selama 60 bulan
1) Pelanggaran kelima dikenakan sanksi atas alasan sebagaimana
dikenakan sanksi 6 (enam) bulan
2) Pelanggaran ketiga dikenakan sanksi atas alasan sebagaimana
dikenakan sanksi 12 (dua belas) bulan.
3) Pelanggaran kedua dikenakan sanksi atas alasan sebagaimana
dikenakan sanksi 24 (dua puluh empat) bulan.
4) Calon Pemenang dan 2 (dua) Pemenang Cadangan melakukan
penipuan atau pemalsuan informasi kualifikasi, maupun pemalsuan
dokumen-dokumen kelengkapan penawaran.
5) Mengundurkan diri pada saat akan ditetapkan sebagai pemenang
lelang I/II/III atau tidak mau ditunjuk sebagai pemenang atau tidak
bersedia menandatangani kontrak dengan alasan yang tidak
profesional.
6) Peserta lelang yang keberatan atas proses pelelangan dan tidak
mengajukan sanggahan secara tertulis tetapi menyebarkan ke publik
dan ternyata informasi tersebut tidak benar atau mengada-ada
7) Penyedia melanggar Hak Kekayaan Intelektual.
8) Mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

Ketentuan Black List diatas tidak berlaku apabila:


(1) Kesalahan, kelalaian Penyedia disebabkan oleh Perusahaan.
(2) Bertentangan dengan Keputusan Pengadilan.

41
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Contoh Surat Permohonan
Lampiran 10 :
Calon Penyedia Barang/Jasa
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

KOP PERUSAHAAN

Nomor : …………………,…………..20..
Lampiran : 1 (satu) berkas
Kepada
Perihal : Permohonan Calon
Yth. PT Pembangkitan Jawa Bali
Penyedia Barang/Jasa
Di ................

Dengan Hormat,
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Direksi/Pimpinan :
Nama perusahaan : ……………………….
Alamat Perusahaan : ……………………….
No. / tanggal SBU : ……………………, diterbitkan oleh………………
mengajukan permohonan untuk dapat dicatat sebagai Calon Penyedia Barang/Jasa di PT
Pembangkitan Jawa Bali , atas perusahaan kami yang tercantum dalam rekanan anggota Sertifikat
Badan Usaha (SBU) sebagai berikut:
Bidang usaha :…………………….
Klasifikasi sub bidang : ……………………
Kualifikasi : ……………………
Bersama ini kami lampirkan data lengkap perusahaan terakhir.
Demikianlah permohonan kami dan apabila kami memberikan keterangan yang tidak benar,
kami bersedia dikenakan sanksi black list dan dituntut di muka Pengadilan Negeri.

Pemohon,
Direktur
Utama/Penanggung
Jawab Perusahaan,
Meterai
Rp. 6000,-
Tanda Tangan
dan cap
Perusahaan
(Nama Jelas)

42
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Contoh Surat Pernyataan
Lampiran 11 :
Calon Penyedia Barang/Jasa
RKS No. : 0024.RKS/612/UPGRK/2019
Tanggal : 16 Januari 2019

SURAT PERNYATAAN CALON PENYEDIA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : __________[nama wakil sah jika badan
usaha/Kemitraan. Jika bukan badan usaha maka
nama perorangan]

Jabatan : __________[jika perorangan maka cukup diberi


tanda ”-”]

Bertindak : PT/CV/Firma/Koperasi/Kemitraan/Perorangan
untuk ____________________[pilih yang sesuai dan
dan atas cantumkan nama]
nama

Alamat : __________

Telepon/Fax : __________

Email : __________

No Identitas : ____________[jika perorangan]

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Saya secara hukum mempunyai kapasitas menandatangani kontrak [jika perorangan]


berdasarkan Surat __________[sesuai akte pendirian/perubahannya/surat kuasa, disebutkan
secara jelas nomor akta pendirian/perubahan/surat kuasa dan tanggalnya. Jika Kemitraan maka
Surat dimaksud adalah Perjanjian Kemitraan.];

2. Saya/badan usaha saya/badan usaha yang saya wakili [pilih salah satu] tidak sedang dinyatakan
pailit atau kegiatan usaha saya/badan usaha saya/badan usaha yang saya wakili [pilih salah
satu] tidak sedang dihentikan atau tidak sedang menjalani sanksi pidana atau sedang dalam
pengawasan pengadilan;

3. Saya tidak sedang menjalani sanksi pidana berdasarkan putusan pengadilan.;

4. Saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak yang
terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini.

5. Saya, badan usaha yang saya wakili, salah satu dan atau semua pengurus badan usaha yang saya
wakili, [jika perorangan cukup saya] tidak sedang dalam sanksi Black List oleh Institusi
Pemerintah/BUMN/BUMD/BLU.

6. Data-data saya/badan usaha saya/badan usaha yang saya wakili [pilih salah satu] adalah
sebagai berikut:

43
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
A. Data Administrasi

1. Umum

Nama (PT/CV/Firma/
1. Koperasi/Kemitraan/ : __________
[pilih yang sesuai]
Status [tidak diisi jika P C
2. :
Kemitraan/perorangan] u a
Alamat [jika s b
3. perorangan Alamat : __________
a a
Rumah] t n
g
No. Telepon : __________
No. Fax : __________
E-Mail : __________
4. Alamat Kantor Pusat : [diisi jika Peserta
No. Telepon : Pengadaan
adalah cabang
No. Fax : perusahan/bukan
E-Mail : perusahaan
pusatnya.]
Nomor Identitas
5.
(KTP/SIM/Paspor) : __________
[jika perorangan]

B. Izin Usaha

No. ____________________
:
IUJK/SIUP/SIUI/TDP* Tanggal __________
Masa berlaku izin
: __________
usaha
Instansi pemberi izin
: __________
usaha
* Pilih yang sesuai

C. Izin Lainnya [apabila dipersyaratkan]

____________________ Tanggal
No. Surat Izin :
__________
Masa berlaku
: __________
izin usaha
Instansi pemberi
: __________
izin usaha

44
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
D. Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

1. Akta Pendirian PT/CV/Firma/ Koperasi


a. Nomor Akta : __________
b. Tanggal : __________
c. Nama Notaris : __________
2. Akta Perubahan
Terakhir
a. Nomor Akta : __________

b. Tanggal : __________
c. Nama Notaris : __________

E. Pengurus [tidak diisi jika perorangan]

1. Komisaris (untuk PT)

Jabatan dalam
No. Nama No. KTP
Perusahaan

2. Direksi/Penanggung Jawab/Pengurus Perusahaan

No. Nama No. Jabatan dalam


KTP Perusahaan

F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Persero (untuk CV/Firma)


[tidak diisi jika perorangan]

N Nama No. KTP Alamat Persentase


o
.

2. Pajak

1. Nomor Pokok Wajib Pajak : __________


2. Bukti Laporan Pajak Tahun Nomor
:
terakhir ________/Tanggal________
Nomor
3. Laporan bulanan tiga bulan ________/Tanggal________
:
terakhir a. PPh Psl 21 Nomor
:
b. PPh Psl 23 ________/Tanggal________
:
c. PPh Psl 25/29 Nomor
:
d. PPN ________/Tanggal________
Nomor

45
Rencana Kerja dan Syarat-syarat
________/Tanggal________
Nomor
4. Surat Keterangan Fiskal :
________/Tanggal________
[sebagai pengganti 2. Dan 3.]

G. Data Pengalaman Perusahaan

Pemberi Tugas Kontrak *)


Nama
Bidang/ Sub
Paket
No. Bidang Alamat/ No /
Pengadaan Lokasi Nama Nilai
Pengadaan Telepon Tanggal
Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung jawab.
Jika pada kemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan maka saya bersedia dikenakan sanksi administrasi, yaitu dimasukkan
dalam daftar hitam, dan sanksi perdata dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__

PT/CV/Firma/Koperasi/Kemitraan/Perorangan
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan materai Rp 6.000,-


bubuhkan tanda tangan dan cap perusahaan]

(nama lengkap wakil sah/PenyediaPerorangan)


[jabatan jika badan usaha]

[Untuk Kemitraan:]
Untuk dan atas nama setiap anggota Kemitraan:
[setiap anggota Kemitraan harus menandatangani dengan cap perusahaan, dan cukup dengan 1 (satu)
materai Rp 6.000,- untuk semua anggota]

46
Rencana Kerja dan Syarat-syarat

You might also like