Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
pengangkut penumpang dan barang di laut, seperti halnya sampan, atau perahu yang
lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci.
Sedangkan dalam istilah Inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat
yang lebih kecil. Secara kebiasaannya, kapal dapat membawa perahu tetapi perahu
tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut
kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat.
lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya, manusia pada masa lampau
menggunakan kano, rakit, ataupun perahu. Semakin besar kebutuhan akan daya
muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan
kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau
kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap, setelah muncul revolusi industri
dan mesin diesel serta nuklir. Beberapa peneliti memunculkan kapal bermesin yang
berjalan mengambang diatas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta kapal
yang digunakan didasar lautan yakni kapal selam. Berabad-abad kapal digunakan
untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20
1
ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam
barang lebih dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi oleh
kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal
Kapal perikanan merupakan kapal, perahu atau alat apung lainnya yang
perikanan.
2. Agar mahasiswa dapat memahami bangunan sebuah kapal, serta apa saja yang
usaha perikanan.
1.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ikan untuk memperoleh hasil tangkapan ikan per tahun. Produktivitas kapal ikan
1
ditetapkan dengan mempertimbangkan: Ukuran tonase kapal, jenis bahan kapal,
jenis alat penangkap ikan yang digunakan, jumlah trip operasi penangkapan per
tahun, kemampuan tangkap rata-rata per trip, wilayah penangkapan ikan. Produksi
kapal penangkap ikan per gross tonnage (GT) per tahun ditetapkan berdasarkan
perhitungan jumlah hasil tangkapan ikan per kapal dalam satu tahun dibagi besarnya
peningkatan taraf hidup masyarakat ekonomi lemah. Salah satunya adalah nelayan
nelayan tradisional yang menggunakan sistem top down, dimana program tersebut
langsung turun dari pemerintahan sedangkan para nelayan tradisioanl hanya menjadi
objek. Dengan tidak adanya tindak lanjut tentang motorisasi itu sendiri
terhadap operasional motor yang benar. Pada akhirnya hal ini menyebabkan tidak
efisiennya sistem propulsi perahu yang mereka miliki (laksono dan aries, 2009).
pengangkutan ikan dengan satelit dan peralatan transmitter yang ditempatkan pada
dari nelayan, alat tangkap dan kapal itu sendiri. Pengertian kapal perikanan sendiri
2
menurut UU NO. 31 Tahun 2004 tentang perikanan adalah kapal, perahu, atau alat
garis besar terdiri dari 3 kategori yakni perahu tanpa motor, perahu motor temple,
BAB III
METODE PRAKTIKUM
2 Ladong yang berada di Lampulo serta pengamatan terhadap kapal lain pada lokasi
2
Dalam melakukan praktikum, informasi dan data diperoleh dari pengamatan
kapal KM 2 Ladong dan kapal nelayan sekitar dengan mendengarkan penjelasan dari
para asisten.
BAB IV
PEMBAHASAN
yang mempunyai perairan tertentu. Kapal perikanan yaitu kapal, perahu, atau alat
ikan.
penelitian perikanan, melatih para calon perwira dan ABK ( cadet ) baru, dan lain
sebagainya.
Kapal perikanan terdiri dari kapal penangkap ikan dan kapal bukan
penangkap ikan, dengan tipe dan jenis, meliputi : Kapal penangkap ikan : kapal
pukat hela, kapal pukat cincin, kapal jaring insang, kapal jaring angkat, kapal
pancing, dan lain – lain. Kapal bukan penangkap ikan : kapal induk perikanan, kapal
Dalam praktikum, kapal yang digunakan adalah jenis kapal purse seine yang
tergantung dengan alat tangkap yang digunakan. Alat tangkap yang biasa digunakan
seperti purse seine, trawl, long line dan lain-lain. Jenis-jenis alat tangkap ini selain
bentuk kapal. Dengan kata lain, lain alat tangkap lain pula bentuk kapalnya. Hal itu
Berikut contoh gambar serta keterangan kapal perikanan sesuai dengan alat
2
Sumber : Fishing Boats, 1987.
Gambar 4.1. Bagian-bagian kapal long line secara detail
Keterangan :
1. Tiang (Mest)
2. Anjungan (Wheel House)
3. Kepala Palkah (Fish Hatch)
4. Deck Agil (Fore Castle Deck)
5. Winch Jangkar (Winch Less)
6. Gudang (Store)
7. Bak Rantai Jangkar (Chain Locker)
8. Tangki Bahan Bakar (Fuel Oil Tank)
9. Penggulung Tali Pancing (Line Hauler)
10. Palkah Ikan (Fish Hold)
11. Ruang Mesin Pendinginan Cepat (Quick Freezing Room)
12. Ruang Mesin Pendingin (Refrigerating Machine Room)
13. Ruang Mesin (Engine Room)
14. Dasar Berganda (Double Bottom)
15. Ruang Makanan (Mess Room)
16. Tangki Air Tawar (Fresh Water Tank)
17. Gudang Persediaan Makanan (Provision Store)
18. Ruang Mesin Kemudi (Steering Engine Room)
19. Daun Kemudi
20. Baling-baling (Propeller)
21. Ruang Anak Buah Kapal (Crew Space)
2
22. Geladak Utama (Main Deck)
23. Geladak Jembatan (Bridge Deck)
24. Linggi Haluan (Fore Post)
25. Lunas (Keel)
26. Linggi Buritan (Stern Post)
27. Linggi Baling-baling (Propeller Post)
28. Sekat Pelanggaran (Collision Bulk Head)
29. Sekat Kedap Air (Transversal Bulk Head)
1
Sumber : Munparisit, Aussanee. 1993.
Gambar 4.2. 1.000 GT Kapal Stern Trawl
Keterangan :
1. Radar mast
2. Wheel house
3. No.1 Hatch
4. Windlass
5. Store
6. Chain Locker
7. Fore peak tank
8. Fuel oil tank
9. Crew space
10. Fuel oil tank
11. No.1 Fish hold
12. Officer’s room
13. Quick freezing room
14. Trawl winch
15. No. 2 Fish Hold
16. Fuel oil tank
17. Lobby
2
18. Fuel oil tank
19. Engine roon entrance
20. Engine room
21. Factory
22. Fishing winch & Capsf an
23. Freah water tank
24. Fishing gear store
25. Hydraulic flap hatch
26. Fuel oil tank
27. Warp block
28. Slip way
29. Block
30. Gantry
31. Serch light
32. No.3 -iasc
33. Span stay
34. No.2 Mast
35. Trawl winch control consoles
1
4.3 Bagian-Bagian Kapal
Kapal pada umumnya adalah sebuah tempat atau bejana apung yang
berdinding tipis, kedap air, dan dapat diisi oleh muatan, penumpang, mesin,
tempat tinggal awak kapal serta peralatan kapal yang disesuaikan dengan tujuan
pembangunannya.
Bekerja sama atau tidak dengan seorang ahli bangunan kapal, pemilik
a. Daya angkut,
b. Sarat,
c. Kecepatan,
d. Sistem penggerak,
e. Tipe,
Keterangan :
Lunas
di bawah geladak utama. Bangunan dalam kapal terdiri dari : ceruk depan ( fore
peak tank ) dan ceruk belakang ( after peak tank ), ruang palkah, ruang mesin, dasar
dalam kapal, pada umumnya bangunan dalam kapal dilengkapi dengan bagian-
bagian kapal yang dikenal dengan kerangka kapal. Bagian-bagian itu adalah terdiri
dari : lunas, linggi, gading, kulit, dan geladak. Bagian-bagian kapal inilah yang
sebuah lambung kapal. Pada prinsipnya bahwa setiap bagian itu mempunyai fungsi
baling-baling,
c. Kulit berfungsi untuk menutupi seluruh kerangka kapal, sehingga kapal menjadi
sehingga barang atau orang yang berada di dalamnya terlepas dari berbagai macam
bahaya atau ancaman. Misalnya : hujan, panas, angin dan lain sebagainya. Oleh
1 2
Keterangan :
1 = Gading 2 = Lunas
A. Gading
1
Kulit kapal didukung oleh gading-gading-yang dipasang vertikal hanya
pada kapal-kapal yang panjang, gading-gading dipasang juga arah membujur kapal.
a. Baja keral.
Baja keral paling sering digunakan untuk gading-gading dan terdapat dalam
web ), yang dibuat dari pelat bilah dan bilah hadap yang dilaskan padanya. Pelat
bilah dipotong sesuai bentuk dan ukuran hingga tidak perlu dilengkungkan.
alas ganda dan balok-balok pelat di bawah geladak. Konstruksi semacam ini
kapal.
a. Di dalam palka pada ujung-ujung depan dan belakang ambang palkah dan kadang-
kedudukan pelat alas yang.miring terhadap lunas dan linggi jarak yang ditumpu
menjadi lebih besar. Oleh karena hal-hal tersebut di atas, maka jarak gading-gading
a. Gading haluan,
1. Gading haluan,
2
Sumber : Soegilar, dan Sudarsono, Tjitro D. 1987.
Keterangan :
1 = ceruk belakang
2 = ceruk belakang
3 = gading-gading kemudi
4 = gading-gading utama
ikan mencakup :
seperti pada :
b. Gading gading poros buritan, antara sekat ceruk buritan dan ujung belakang
wrang tersebut.
2
2. Gading utama adalah gading-gading pada setengah jarak antara garis tegak
(loadline ). Tergantung dari penuh atau tidaknya bentuk lambung, terdapat sejumlah
3. Gading-gading kemudi dipasang pada sumbu poros kemudi ini adalah gading-
gading nol = O dan mengikat pelat buritan pada kulit.Pada saat ini hanya digunakan
B. Geladak
disebut dengan ”Geladak Utama”. Geladak yang terletak pada atas ruang
b. geladak antara ( twene deck ) yaitu geladak yang dibangun diantara geladak utama
2
67
5
31
2
4
1
Gambar 4.8 Penempatan geladak di kapal
Keterangan :
1 = Geladak Kimbul
2 = Geladak utama
3 = Geladak sekoci
4 = Geladak Anjungan
5 = Geladak antara
6 = Geladak dasar
7 = Geladak agil
Sedangkan geladak terpanjang dan terputus dari haluan hingga buritan yang
dipergunakan sebagai tempat orang berjalan dikenal dengan ” Geladak Jalan Terus
”. Untuk lebih mengenal dengan jelas mengenai kedudukan dan tempatnya hal yang
Bangunan atas kapal adalah bangunan kapal yang dibuat di atas geladak
utama ( mine deck ), sedangkan bangunan dalam kapal adalah bangunan kapal yang
bangunan atas dan dalam kapal, dan sangat variatif untuk masing-masing jenis kapal
perikanan.
2
Sumber : Munparisit, Aussanee. 1993.
Keterangan :
2
1. Fishing Light green 3600
6. Lifecratt
8. Moring bitt
9. Chain roller
2
4.5 Bentuk Kapal Ikan
umum bentuk kapal ikan bila dilihat secara membujur ( vertikal ) terdiri dari :
Keterangan :
2
Kapal berbentuk kotak, penampang membujurnya ditunjukkan pada
gambar 4.11.
Keterangan :
CL = center line
WL = Water Line
d = draft
Keterangan :
2
WL = Water Line
d = draft = sarat
perikanan, besar kecilnya ukuran kapal ikan tergantung tujuan penangkapannya dan
areal penangkapannya.
1
b. Kecepatannya lebih
rendah dibandingan bentuk
kapal V bottom dan lebih
cepat diban dingkan bentuk
kapal flate bottom.
Pengaruh bentuk sendiri dapat dilihat dari fungi kapal serta dimana/
diperairan bagaimana yang akan digunakan kapal tsb. Secara umum bentuk dapan
kapal berbentuk V, disebabkan karena kegunaan kapal tersebut untuk mencari serta
tersebut, kecepatan kapal akan lebih efesien karena hambatan terhadap air akan lebih
kecil. Untuk daerah Aceh, kapal nelayan sebagian besar atau hamper semuanya
sebagai pencari dan pengejar ikan, sehingga kecepatan adalah menjadi sebuah
andalan.
bahwa kapal yang sedang dibuat tersebut menggunakan gabungan ketiga bentuk
kapal, yaitu: bentuk V, flate, dan round (biasa). Hal ini menyimpulkan bahwa semua
bentuk tersebut dapat digabung sesuai dengan keperluan dan efesiensi yang ingin di
dapatkan.
4.7.1 Kemudi
Kemudi pada sebuah kapal merupakan sebuah rangkaian sub sistem yang
mempunyai fungsi, saling terikat, saling mentergantungkan satu sama lain dengan
2
fungsi sub sistem yang lainnya agar kapal dalam keadaan laik laut dan mampu
Kemudi adalah alat yang digunakan untuk merubah haluan kapal. Kemudi
merupakan penerus gerak putaran baling-baling dari sebuah kapal motor, sehingga
dengan adanya kemudi kapal dapat diarahkan sesuai dengan haluan yang
dikehendaki. Tanpa sebuah kemudi, kapal yakin tidak akan mampu mencapai
a. Kemudi harus cukup kuat dan dapat bertumpu dengan baik pada
tempatnya,
terdiri dari :
2
a. Penerus gerak rantai ( pakai rantai ),
hydrolik).
Kemudi yang biasa digunakan di atas kapal ada (5) lima sistem,
yaitu:
tangan.
tangan.
katup olie.
1
e. System Kemudi Otomatis, yaitu suatu susunan kemudi yang terdapat di
gasing.
kemudi. Mesin kemudi dapat dioperasikan dari ruang nahkoda yang berada
di anjungan.
layak,
Daun kemudi biasa adalah kemudi yang seluruh daun kemudi berada
2
% bagian daun kemudi berada di depan di depan poros putar sedang sisanya
menggerakkan kemudi, sebab dengan motor kemudi yang kecil saja daun
Hal ini berlainan sekali dengan kemudi biasa dimana untuk menggerakkan
2
Gambar 4.14. Kemudi Patent
kemudi dan sekaligus dibuat sebagai bis pakking yang menahan masuknva
air saat kapat bergerak naik turun. Bis dudukan dan ring pemiklul dilumasi
bantalan tetap kering. Semua elemen terdiri atas dua bagian untuk
2
Gambar 4.15 . Penyangga Kemudi
Baling-baling adalah bagian dari mesin penggerak yang berada di air, serta alat yang
1
Gambar 4.16. Daun baling-baling
disebut Pitch Propeller, yang jumlahnya bisa dua, tiga, empat, lima daun.
kanan dilihat dari arah buritan kapal, dan kapal bergerak maju.
3
Agar kapal bergerak mundur, maka baling-baling dirubah putarannya
semakin besar.
dengan arah putaran shaft propeller atau arah putaran flens gear box.
tipe, yaitu:
1
Propeller statis menurut besaran pitch dikategorikan menjadi dua
yaitu :
1). Propeller statis pitch rendah (Climb Propeller), cocok digunakan pada
2). Propeller statis pitch besar (Cruise Propeller), cocok digunakan pada
propeller = CPP).
berukuran relatif besar dapat menggunakan pitch propeller yang dapat diatur
bawah atau di dlam air. Apabila dua buah baling-baling, maka diletakkan di
kanan dan kiri belakang lunas kapal. Apabila tiga atau empat baling-baling,
untuk membelokkan kapal atau mendorong kapal pad sat sandar dermaga.
1
Gambar 4.19 Baling-baling ganda
Secara umum dapat dikatakan bahwa stabilitas atau kesetimbangan ialah sifat
mendapat sudut senget karena gaya dari luar. Sewaktu kapal menyenget oleh
karena kapal mendapatkan pengaruh luar. Misalnya angin, ombak dan sebagainya.
b. Stabilitas statis.
sampai sudut senget tertentu. Sedangkan stabilitas statis adalah daya tegak bagi
adalah panjang ( length ), lebar ( breadth ), tinggi ( depth) serta sarat ( draft ).
seperti LOA ( Length Over All ), LBP (Length Between Perpendicular) dan LWL
1
Stabilitas melintang adalah kemampuan kapal untuk tegak
karena gaya dari luar, dimana pergerakkan kapal mengoleng ke kiri dan ke
kanan.
2
Untuk perhitungan gross tonnage atau brutto register tonnage dari sebuah
kapal tergantung dari cara perhitungan yang dilakukan oleh suatu negara tertentu.
besar 24 meter (L > 24 meter) dapat ditentukan dengan formula sebagai berikut :
GT = k x V
dimana :
kapal lebih kecil 24 meter (L < 24 meter) dapat ditentukan dengan formula,
sebagai berikut :
GT = (a+ b) = 0,353 ( a+ b)
2,8328
Dimana :
BAB V
2
KESIMPULAN
1. Kapal adalah mencakup setiap jenis pesawat air, termasuk bukan menguak
4. Bagian–bagian kapal meliputi : bangunan dalam kapal dan bangunan atas kapal.
6. Bentuk kapal ikan terdiri dari tiga jenis, yaitu bentuk segi tiga
kerugiannya masing-masing.
tangkap.
DAFTAR PUSTAKA
1
Dinas Kelautan dan Pariwisata. 2008. Pengaturan Penggunaan Sistem Pemantauan
Kapal Perikanan (Vessel Monitoring System). Surat Edaran. Pusat Data,
Statistic Dan Informasi (PUSDATIN). Jakarta.
Laksono, Aries Dwi. 2009. Kajian Teknis Penambahan Circulating Duct Pada
Kapal Perikanan Tipe Outboard Di Indonesia. Paper. ITS.