You are on page 1of 16

MPO KULIAH KEDUA

Product Breakdown Structure (Struktur Komponen Penyusun Suatu Product).

Product breakdown structure (komponen penyusun suatu produk) adalah suatu produk barang jadi
membutuhkan bermacam-macam komponen barang, baik komponen barang yang perlu diproses
produksi maupun komponen barang jadi. Contoh produksi kapal baru membutuhkan komponen barang
yang perlu diproses produksi seperti pelat baja, profile baja, pipa, kayu, pelat ducting, dll. Komponen
barang jadi seperti mesin utama, mesin bantu, komponen instalasi penggerak mesin utama, pompa-
pompa, instalasi listrik, peralatan AC, peralatan kemudi kapal, peralatan komunikasi kapal, peralatan
listrik kapal, permesinan geladak, dll.

Manajemen Operasi:
Manajemen operasi adalah menjalankan suatu kegiatan produksi dalam suatu industri atau
perusahaan. Semua kegiatan operasi dari sistem produksi dalam satuan waktu**, umumnya
dinamakan “perencanaan dan pengendalian operasi”. Semua kegiatan perencanaan dalam
manajemen operasi membutuhkan analisis data untuk pengambilan keputusan, sedangkan dalam
kegiatan produksi membutuhkan perencanaan gambar, kebutuhan bahan baku, sumber daya
manusia, metoda menangani persediaan dan penjadwal, desain sistem produksi, energi, proses
produksi, serta pengendalian mutu.

Produksi
Produksi adalah proses untuk menghasilkan barang atau jasa dimana barang atau jasa
tersebut dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan atau kesenangan masyarakat luas. Sedangkan
sistem produksi adalah sebagai alat yang digunakan untuk mengubah masukan (input) sda** untuk
menciptakan barang dan jasa yang berguna** sebagai keluaran (output). Jadi dengan perkataan
lain bahwa sistem produksi adalah sebagai suatu sistem peralatan yang digunakan untuk mengubah
masukan (input) pada proses menciptakan/menghasilkan barang dan jasa yang berguna (output).
Terdapat tiga tahap dalam kegiatan produksi yaitu :
1. Masukan (material, tenaga kerja, mesin, fasilitas, energi, teknologi, standar, dan informasi)
2. Proses transformasi dan konversi (desain produk, desain sistem, proses produksi, serta
perencanaan dan pengendalian operasi)
3. Keluaran (barang atau jasa).
Keluaran Produk, terbagi 2 yaitu:
1. Produk adalah benda berwujud (tangible) yang dapat digunakan untuk kebutuhan manusia,
dapat dipegang, dibawa, dan memerlukan tempat.
2. Sedangkan jasa bersifat tanpa wujud (intangible) dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
manusia (berupa pelayanan).

Produk (product)

Produk adalah suatu hasil barang jadi atau jasa yang dihasilkan melalui suatu proses perencanaan, proses
pembuatan, dan pemenuhan standar atau jaminan mutu baik dalam proses maupun hasil produknya,
yang digunakan untuk kebutuhan dan kesejahteraan manusia.

Daya Saing Perusahaan dan Fungsi Operasi


Terdapat 4 (empat) dimensi daya saing (competitiveness) untuk mengukur efektivitas fungsi
operasi :
1. Biaya dan Harga Jual
2. Mutu atau Kualitas
3. Keandalan pemasok
4. Fleksibelitas/layanan

Biaya dan Harga Jual


1. Harga jual merupakan faktor utama dalam persaingan di pasar.
2. Profitabilitas (kemampulabaan) terkait dengan selisih antara harga jual terhadap biaya
produksi.
3. Agar produk dapat bersaing atas dasar harga jual maka manajemen harus dapat
mengoperasikan bidang usaha agar dapat menekan produksi dengan biaya rendah .

Mutu atau Kualitas


Pembeli atau pengguna barang maupun jasa bersedia membayar lebih mahal atau menunggu
penyerahan lebih lama untuk mendapatkan produk/jasa yang bermutu.

Tabel 1 : Contoh suatu sistem produksi, sebagai berikut:

Sistem Produksi Masukan Proses Tranformasi Keluaran


atau Konversi
Rumah Sakit Pasien Pengobatan dan Perawatan/Pasien
terapi sembuh

Pabrik Mobil Bahan baku dan Fabrikasi dan Mobil


komponen mobil perakitaan mobil

Kilang Minyak Minyak mentah Proses penyulingan Premium, solar,


dan kimia aspal, plastic, dll

Galangan Kapal Pelat baja, profile, Design, marking, Kapal


cat, permesinan cutting, welding,
dan peralatan, dll assembling,
installation,
errection,
launching, sea trial

Buat contoh ? ? ?

Strategi operasi adalah suatu proses yang dijalankan/dioperasikan oleh perusahaan untuk
menentukan cara bagaimana perusahaan dapat bersaing dalam penjualan produksinya. Rumusan
strategi mencakup tujuan, pencapaian pengembangan untuk mencapai tujuan tersebut.
10 kebijakan operasional adalah:
1. Pemasaran
2. Penjualan
3. Target pasar
4. Lini produk (kelas)
5. Keuangan dan pengendalian
6. Rekayasa dan litbang
7. Tenaga kerja
8. Pembelian bahan baku
9. Produksi
10. Distribusi

Nomor urut 1 sampai dengan nomor 5 adalah fungsi produksi secara umum. Dari R & D
munculah perancangan (design) produk, apakah produk direncanakan dengan komponen biaya
tinggi atau dengan dengan target biaya tertentu, perlu tidaknya kehadiran teknologi merupakan
output dari R & D, demikian pula tentang tenaga kerja tidak boleh dipandang sebagai bagian yang
terpisah dari produksi, dalam proses produksi apakah diperlukan atau tidak diperlukan kehadiran
mekanisasi teknologi dan otomasi. Tiga fungsi terakhir harus secara cermat dikaitkan dengan
konsep modern fungsi operasi. Sistem distribusi secara aktual akan menambah langkah
pemrosesan dalam arus produk.

Persediaan
Persediaan adalah sumber daya yang menganggur (idle resources) yang menunggu proses
lebih lanjut yaitu kegiatan produksi dalam sistem manufaktur.
a. Bentuk persediaan dalam sistem manufaktur terbagi dalam 3 bentuk yaitu bahan baku, bahan
setengah jadi, dan bahan jadi.
b. Terdapat 4 unsur pokok dari sistem produksi adalah bahan, manusia, mesin, dan uang
1) Pengendalian bahan (material) meliputi hal-hal yang terkait dengan sistem
persediaan, sistem pengendalian persediaan, kualitas, serta sistem informasi.
2) Pengendalian manusia meliputi hal-hal yang terkait dengan perencanaan tenaga kerja,
training, tugas pokok, keselamatan kerja.
3) Pengendalian mesin meliputi hal-hal yang terkait dengan pemilihan mesin yang cocok,
tata letak mesin produksi, instruksi kerja, perawatan mesin.
4) Pengendalian uang meliputi hal-hal yang terkait dengan perencanaan biaya produksi.

Terdapat 3 Kondisi Timbulnya Persediaan, yaitu:


a. Mekanisme pemenuhan permintaan akibat dari kegiatan produksi.
b. Meredam ketidak pastian dari kegiatan produksi :
1) Variasi permintaan (jumlah, waktu).
2) Waktu produksi tidak konstan.
3) Waktu ancang-ancang (lead time) cenderung tidak pasti.
c. Melakukan spekulasi untuk mendapatkan keuntungan.

Biaya-biaya yang Timbul dari Sistem Pengendalian Persediaan:


a. Biaya pembelian (purchasing cost), biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang. Harga per
unit biasanya dipengaruhi quantity discount atau price break.
b. Biaya pengadaan (prosurement cost), terbagi dua sesuai asal usul barang yaitu biaya
pemesanan (ordering cost) jika barang dipesan dari pihak pemasok (supplier) dan biaya
pembuatan (set up cost) jika barang didapat dari produksi sendiri.
c. Biaya penyimpanan (holding cost/carrying cost), semua biaya yang timbul dari penyimpanan
persediaan.
d. Ordering cost ; pembuatan surat pesanan, pengiriman pesanan, pengangkutan, penerimaan.
e. Set up cost ; penyusunan peralatan produksi, penyetelan mesin, gambar kerja, pekerja.

Tiga (3) Metode Pengendalian Persediaan:


a. Pengendalian Persediaan Tradisional
1) Pengembangan metode menggunakan statistika karena fenomenanya bersifat probabilistik,
dan memunculkan 2 metode yaitu:
2) Metode P (periode); pemesanan barang menggunakan periode tetap (mingguan, bulanan,
tahunan). Dan metode Q (quantitas); pemesanan barang menggunakan ukuran kuantitas.

b. Metode Pengendalian Persediaan Kanban


1) Suatu pengendalian persediaan dengan menggunakan metode otorisasi produksi serta
aliran bahan produksi menggunakan just in time = JIT, seperti toyota motor company di
Jepang.
2) Aliran produksi menggunakan sistem sensor (kartu kendali pergerakan produksi ;
mengindikasikan/mengisyaratkan “jumlah” dan “kapan” ).
3) Dipakai pada industri maju = modern.

Grup komponen

input Proses manufaktur output

grup komponen
Gambar 3 : JIT Component Industry

2) Contoh strukstur produk “kipas angin”

Kipas angin

Casing Kipas Button Kawat Kumparan Kaki

Poros Kabel Mur & Baut

Seal (bantalan)

Mur & Baut

Gambar 4 : Component Breakdown Structure

c. Material Requirement Planning (MRP)


MRP adalah rancangan dari kebutuhan material secara lengkap terjadwal meliputi prosedur kerja,
peraturan standar, dan keputusan, serta teknik pencatatan yang dirancang secara koputerisasai yang
selanjutnya untuk dapat diimplementasi harus dirubah ke dalam jadwal induk kebutuhan bersih
komponen produksi.
Tujuan dilaksanakannya sistem MRP adalah: sistem MRP dikembangkan untuk membantu
perusahaan manufaktur dalam hal mengatasi kebutuhan terhadap komponen-komponen dependent dan
independent secara berkesinambungan dan efisien.
MRP dikembangkan untuk membantu perusahaan manufaktur dalam mengatasi kebutuhan komponen
dependent dan komponen independent yaitu :
a. Komponen dependent : adalah pemesanan kebutuhan komponen produksi yang tergantung dengan
komponen produksi lainnya. Dengan perkataan lain pemesanan komponen tersebut harus bersamaan
pemesanannya dengan komponen lainnya.
b. Komponen independent : adalah pemesanan kebutuhan komponen produksi yang tidak tergantung
dengan komponen produksi lainnya. Dengan perkataan lain pemesanan komponen tersebut tidak
harus bersamaan pemesanannya dengan komponen lainnya.

Gambar dari diagram alir input dan outpur dari sistem MRP, sebagai berikut:

Gambar 5 : Sistem Lengkap MRP

Contoh 2 :Tabel Kebutuhan Material “Pembangunan Kapal Tarik 3000 HP”


Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10

Work Bengk Bengk Bengk Bengk Bengk Out Testing Laun Deli
Fit cing very
drawing Assemb Sub Assemb Assemb Assemb install
Assemb Sub Block Grand
Block Block
Daftar Daftar Daftar Daftar Daftar Daftar Daftar Daftar Daftar Daftar
Material Material Material Material Material Material Material Material Material Material
Struktur Produk dari Barang Jadi :

Gambar 6 : Struktur Produk


Penjelasan :

Z : produk “kapal kecil berbahan fiberglass

A = body kapal ; X = fender ; Q = hand railing ; R = jendela

B = permesinan ; X = 2 buah mesin tempel;

C = Peralatan kapal ; F = bangku , Q = steering appliances

D = Dokumen ; X = Spesifikasi, E = Surat Kapal


BAB III

PROSES TRANSPORMASI PRODUKSI

Proses Transformasi

Gambar 7 : Sistem Produksi Sebagai Proses Transformasi atau Konversi

Masukan: Proses transformasi atau konversi : Keluaran:

Material Manajemen operasi


Tenaga kerja System design Produk dan

Mesin Perancangan, proses, dan jasa


pengedalian produksi
Fasilitas

Energi
Umpan balik
Informasi

Teknologi
Masukan:
Keluaran:
Material (pelat baja
dan profile baja). Proses transformasi atau Kapal Baru
konversi :
Perlengkapan kapal
(mesin utama, mesin
bantu,
accommodation.of, Manajemen operasi (modal,
machineries of, elect. operasi untuk membuat
of, deck of, dll) produksi, pengembangan
usaha galangan kapal)
Tenaga kerja

Mesin produksi (las,


bubut, potong, alat Desain system (proses
angkut, dll) produksi kapal, standar klas,
konvensi intern asional, dll)
Fasilitas (dok,
bangunan, dll)

Energi Perancangan dan


pengendalian produksi (zero
Informasi defect )
Teknologi

Standar/spesfikasi, dll

Umpan balik : Owner surveyor

Gambar 8 : Sistem Produksi Kapal


Tabel 3 : Karateristik Masukan-Konversi-Keluaran dari beberap system produksi

Sistem produksi Masukan Konversi Keluaran

Rumah sakit Pasien, obat, Layananan kesehatan Pasien sembuh


paramedik, peralatan
medis, dll

Pabrik mobil Bahan baku, mesin, Fabrikasi dan perakitan Mobil Baru
produk rakitan, dll mobil

Kilang minyak Minyak mentah, kilang, Proses kimia dan Bensin, minyak tanah,
bahan kimia, dll penyuli ngan solar, aspal, plastik, dll

Persahaan Pesawat terbang, pilot, Transportasi udara Penumpang sampai


penerbangan awak kabin, pada tujuan
penumpang, dll

Jaminan sosial Orang yang perlu Validasi dan pemberian Penerima jaminan
bantuan, dll santunan sosial

Proses transpormasi atau konversi produksi juga dapat digambar sebagai berikut:

Proses
INPUT OUTP
Transformasi UT
Gambar 9 : Proses Manufaktur

Propject Management

Beberapa kegiatan produksi dapat dapat menimbulkan dampak yang besar seperti keterlambatan
waktu produksi, jika kita tidak dapat mengendalikan dengan perencanaan waktu yang tepat. Misalnya
dalam merencanakan beberapa proyek pekerjaan anatara lain pembangunan kapal baru, reparasi kapal,
overhaul mesin, dan sebagainya.

Untuk merencanakan suatu proyek pekerjaan harus mempertimbangkan beberapa hal seperti dapat
dijelaskan pada skema di bawah ini:

Gambar10 : Project Planning

Project Planning: Project Scheduling:

1. Objective 1. Recources Avaibality Project Control:


2. Team Organization a. Human
3. Project Definition b. Material 1. Monitoring.
4. Preformance Criteria: c. Financial 2. Revision and Updating
a. Cost 2. Managerial Technique:
b. Time. - Charts/Network

Project Planning and Control Flowchart

Project Planning

1. Objective (tujuan), team organization, project definition, performance criteria dari suatu pekerjaan
(project) adalah terdiri dari rangkaian kegiatan yang memerlukan waktu dengan tujuan untuk
menambah atau meningkatkan nilai guna (uang, kesenangan, dan sebagainya) dari sumber daya alam
(SDA) yang tersedia.
2. Project Organization suatu kumpulan sumber daya manusia yang direncanakan untuk menangani
suatu pekerjaan (project) seperti , project team engineering, production group, accounting team, dan
lain-lain.
3. Project Scheduling yang terdiri dari recources avaibality ( human, material, financial) dan managerial
technique ( charts/network)

4. Project control yang terdiri dari monitoring, revision, dan updating.

Prinsip dan Prosedur Pemilihan Lokasi Pabrik/Galangan Kapal

1. Lokasi pabrik/galangan kapal mudah diakses artinya terdapat jalur transportasi (darat, laut, udara)
2. Peruntukan tanah sesuai kegunaan/fungsinya.
3. Mudah mendapatkan tenaga kerja
4. Mudah mendapatkan sumber energi.
5. Terdapat sumber dana
6. Terdapat komunikasi, dll

Pertimbangan Pokok

1. Perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan memberi keuntungan.


2. Memberikan kontribusi kepada wilayah setempat, dll.

Dasar Perhitungan.

1. Tanah masih murah


2. Investasi tanah cepat kembali modal.
3. Mudah membuat perijinan, dll

Kriteria Pemilihan Lokasi

Berdasarkan analisis kelayakan (ekonomi, sosial, budaya, regulasi). dll

Perancangan Tata Letak Lokasi Fasilitas Pabrik atau Industri

1. Letak ruangan sesuai arah proses (urutan) produksi


2. Mudah untuk pengoperasian dalam proses manufaktur, dll.

Cara Penggambaran Lokasi Pabrik

1. Sesuai skala dan ukuran


2. Terdapat keterangan, pentujuk, atau arah, dll.

Perancangan Detail Fasilitas Pabrik atau Industri

1. Sesuai skala
2. Nama fasilitas/peralatan
3. Nama seluruh ruangan
4. Instalasi listrik.
5. Arah transportasi
6. Peraturan/Larangan, dll.

Perencanaan Mesin, Peralatan, Dasar Perhitungan.

1. Sesuai skala
2. Nama mesin/peralatan
3. Cara transpormasi produk
4. Kapasitas mesin
5. Standar/spesifikasi
6. Kebutuhan listrik, dll

Contoh Tata Letak Galangan Kapal

Mempunyai fasilitas utama dok gali (graving dock) dan dok apung (floating dock) dan fasilitas
lainnya adalah :

a. Gudang logistik (system pipa, listrik, kayu, permesinan, navigasi, keselamatan,dll)


b. Bengkel Assembly
c. Bengkel Sub Block Assembly
d. Bengkel Block Assembly
e. Grand Block Assembly, lengkapi penjelasan dari masing-masing fasilitas.

Tata letak galangan kapal yang mempunyai fasilitas utama dok gali (graving dock) dan dok apung
(floating dock) dan fasilitas lainnya adalah :

a. Gudang logistik
b. Bengkel assembly
c. Bengkel sub block assembly
d. Bengkel block assembly
e. Bengkel grand block assembly
Air Laut

Gudang Logistik

Jalan
Alat Berat (Cran)
Bengkel Assembly, sub block,
3 block, grand

Gudang Logistik Lapangan

Kantor
Perencanaan Gudang Logistik
Lapangan
Kantor
Keamanan

Jalan

Kantor Administrasi
Lapangan Parkir

Gambar 11 : Layout Galangan Kapal

Keterangan: 1 Dok Apung, 2 Dok Gali, 3 Perairan Air Laut.


Ringkasan produksi kapal; semua produksi gambar dihasilkan oleh kantor perencanaan dari gambar
key drawing sampai menjadi production drawing, semua production drawing harus disetujui oleh klas,
setelah disejutui (approved) oleh klas. Gambar production drawing tersebut didstribusikan ke bagian
bengkel, bagian logistik, dan bagian sarana dan fasilitas galangan. Selanjutnya dari gambar kerja tersebut
bagian bengkel assembly membuat pekerjaan produksi sesuai rantai produksi melalui proses marking,
cutting, bending, grinding, serta welding, Proses transformasi produksi tersebut hampir sama dari bagian
sub assembling, block assembling, grand block assembly, pada grand block assembling mulai terpasang
outfitting yaitu piping, duckting, dan dudukan alat listrik di kapal. Besar kecilnya berat dari grand block
assembling tergantung kapasitas angkat alat berat (cran) pada galangan. Setelah pekerjaan grand block
selesai selanjutnya dilakukan proses perakitan grand block (erection process) di atas galangan serta
pemasangan outfitting dan pengujian outfitting, tangki di atas galangan, proses produksi yang terakhir
adalah proses peluncuran kapal.

Contoh lain dari layout galangan kapal, lengkap dengan penjelasan transportasi proses produksi
bangunan kapal baru.

You might also like