Professional Documents
Culture Documents
niruri L.)
SEBAGAI IMUNOMODULATOR
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi sediaan chewable gummy yang mengandung
ekstrak meniran (Phyllantus niruri L.) dengan dosis 25 mg /tablet menggunakan gelatin,
gliserin, dan aquadest sebagai basis . Proses pembuatan yang dilakukan beradasarkan metode
peleburan. Formulasi chewable gummy yang dibuat terdiri dari empat formula dengan
konsentrasi sorbitol dan sukralosa yang berbeda terdiri dari empat formula dengan
konsentrasi sorbitol dan sukralosa yang berbeda yaitu F1 (5%:0,15%), F2 (10%:0,2%), F3
(15%:0,25%) dan F4 (20%:0,3%). Evaluasi sediaan chewable gummy terdiri dari uji
keseragaman bobot, uji penampilan umum, uji elastisitas, uji stabilitas dan uji kesukaan
(hedonic test). Hasil evaluasi sediaan chewable gummy menunjukan bahwa sediaan chewable
gummy memenuhi persyaratan. Hasil uji kesukaan pada responden menunjukkan bahwa F4
merupakan formula dengan nilai rata-rata kesukaan tertinggi.
The research on chewable gummy formulation of meniran extract (phllantus niruri L.) has
been done by using a dose 25 mg/tablet. It used gelatin, glycerine, and aquadest as a base.
The process was carried out based on the melting method. The chewable gummy
formulation was made with 4 formulations. Each formulation has a different level of sorbitol
and sukralosa, they are F1(5%:0,15), F2(10%:0,2), F3(15%:0,25), F4(20%:0,3). The evalution
test consist of weightuniformity test, the general apperance test, elasticity test, stability test,
and hedonic test result show that F4 is the most favorite formula for the respondences
berbagai jenis unsur patogen, misalnya
bakteri, virus, fungi, protozoa dan
parasit yang dapat menyebabkan
infeksi pada manusia terutama pada
anak-anak. Kebiasaan anak yang sulit
untuk makan makanan yang bergizi
dan bermain di tempat-tempat yang
kurang bersih dapat menyebabkan
penurunan pada sistem imunnya. Oleh
karena itu, selain makanan yang biasa
dikonsumsi sehari-hari, anak juga
memerlukan asupan makanan yang
dapat meningkatkan sistem imun.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk
memperkuat daya tahan tubuh antara
lain dengan mengonsumsi produk
kesehatan yang dapat mengatur sistem
kekebalan tubuh yang disebut
imunomodulator. Salah satu tanaman
obat yang berkhasiat sebagai
imunomodulator yaitu meniran
(Phyllanthus niruri L.). Meniran
berasal dari genus Phyllantus dengan
nama ilmiah Phyllantus niruri L.
(Heyne, 2001). Meniran (Phyllantus
niruri L.) merupakan salah satu
tumbuhan yang mengandung flavonoid
sebagai antioksidan yang dapat
menghambat terbentuknya radikal
bebas. Meniran juga mempunyai
manfaat sebagai imunostimulan yang
dapat memperbaiki sistem imun yang
fungsinya terganggu. Secara klinis
imunomodulator digunakan pada
pasien gangguan HIV/AIDS,
malnutrisi, alergi, dan lain-lain
(Sjahrurachman, 2004).
Sebagaimana kita ketahui
bahwa meniran mempunyai rasa yang
1. PENDAHULUAN
kurang menyenangkan. Dari
1.1 Latar Belakang kekurangan yang dimiliki oleh meniran
Tubuh manusia dibekali sistem (Phyllantus niruri L.) inilah muncul
pertahanan untuk melindungi dirinya suatu ide untuk membuat suatu sediaan
dari serangan benda asing yang dapat yang menarik dan rasanya disukai oleh
menimbulkan infeksi atau kerusakan masyarakat terutama anak-anak yaitu
jaringan, namun saat ini rendahnya chewable lozenges atau chewable
sistem imun merupakan salah satu gummy yang mengandung meniran
masalah penting yang sering terjadi (Phyllantus niruri L.). Chewable
pada manusia terutama anak-anak. gummy merupakan sediaan yang
Lingkungan di sekitar mengandung berbentuk kenyal dan mempunyai rasa
yang manis, tekstur kenyal ini 1. Untuk mengetahui bahwa
terbentuk dari basisnya. Basis yang ekstrak meniran (Phyllantus
akan digunakkan dalam formulasi niruri L.) dapat diformulasikan
chewable gummy adalah campuran menjadi sediaan chewable
gelatin dan gliserin. Gelatin merupakan gummy dengan kombinasi
bahan yang mampu mengembang Sorbitol dan Sucralose.
didalam air dan dapat membentuk 2. Untuk mengetahui pengaruh
sediaan yang kenyal atau gummy kombinasi konsentrasi Sorbitol
seperti gel dengan penambahan gliserin dan Sucralose sebagai pemanis
(Rowe, 2006). Bentuk dan rasanya terhadap sifat fisik sediaan
lebih disukai dan lebih mudah dalam chewable gummy.
penyimpanan serta penggunaan. Sangat 3. Untuk mengetahui tingkat
menguntungkan bagi konsumen yang kesukaan konsumen terhadap
kesulitan dalam menelan tablet beberapa variasi kombinasi
konvensional, karena cukup dengan Sorbitol dan Sucralose sebagai
mengulum sediaan secara perlahan pemanis yang digunakan untuk
serta tidak diperlukan air minum untuk membuat chewable gummy.
menelannya (Sesella, 2010).
Sediaan chewable gummy harus 1.4 Manfaat Penelitian
mempunyai rasa yang manis dan Penelitian ini bermanfaat untuk
disukai oleh konsumen. Pemanis yang pengembangan ektrak meniran
digunakan dalam formulasi ini adalah (Phyllantus niruri L.) sebagai tanaman
kombinasi Sorbitol dan Sukralosa, dari tradisional ke dalam bentuk sediaan
beberapa konsentrasi keduanya maka chewable gummy dengan kombinasi
akan muncul masalah berapa Sorbitol dan Sucralose sebagai pemanis.
kombinasi konsentrasi pemanis yang I. Metodologi Penelitian
digunakan dalam membuat chewable I.1 Alat Penelitian
gummy dengan kandungan meniran
Timbangan analitik, beaker glass, gelas
(Phyllantus niruri L.) yang paling baik
ukur, cetakan chewable gummy, water
dan disukai oleh para konsumen.
bath, kaki tiga, spatel, pipet, spirtus,
batang pengaduk, tabung reaksi, cetakan
1.2 Identifikasi Masalah chewabel gummy.
1. Apakah ekstrak meniran
(Phyllantus niruri L.) dapat 2.2 Bahan Penelitian
diformulasikan dengan Sorbitol
Ekstrak kering meniran, gelatin, gliserin,
dan Sucralose sebagai sediaan
aquadest, Sucralose, asam sitrat
chewable gummy ?
monohidrat, Sorbitol, Methylparaben,
2. Bagaimana pengaruh essence grape, pereaksi Mayer, pereaksi
kombinasi konsentrasi Sorbitol
Dragendorf, FeCl₃ , kloroform, HCl pekat,
dan Sucralose sebagai pemanis
NaCl 10 %, H₂SO₄ pekat,
terhadap sifat fisik sediaan
chewable gummy ?
3. Bagaimana tingkat kesukaan I.2Penapisan Fitokimia
responden terhadap beberapa Penapisan fitkomia meliputi golongan
jenis perbedaan konsentrasi senyawa alkaloid, flavonoid, saponin,
pemanis pada chewable gummy tanin dan polifenol , terpenoid , fenolat
? (Levitta, jutti., et.al., 2011).
4.
1.3 Tujuan Penelitian a. Uji alkaloid
Sampel diambil sedikit, ditambah dengan diamati perubahan yang terjadi. Jika
amonia , kemudian ditambahkan terbentuk warna hijau kehitaman atau hijau
kloroform, digeurs kuat-kuat. Lapisan kecoklatan pada filtrat B menunjukkan
kloroform disaring, kemudian adanya tannin dan terbentuk warna selain
ditambahkan asam hidroklorida 2N. warna-warna ini menunjukkan adanya
Campuran dikocok kuat-kuat hingga senyawa polifenol.
terdapat dua lapisan. Lapisan asam dipipet,
disasaring kemudian dibagi mennjadi tiga e. Uji terpenoid
bagian. Bagian I digunakan sebagai
pembanding (blanko). Bagian II Sampel ditambah vanilin dan H₂SO₄ pekat.
ditambahkan pereaksi dragendorff, diamati Terpenoid positif jika terjadi perubahan
endapan dan kekeruhan, apabila terdapat warna ungu.
kekeruhan dan endapan berwarna jingga
kuning, maka terdapat alkaloid. Bagian III f. Uji fenolat
ditambahkan pereaksi Mayer, diamati Sampel ditambahkan larutan FeCl₃.
endapan dan kekeruhan, apabila terdapat
Fenolat positif jika terjadi perubahan
kekeruhan dan endapan berwarna putih,
warna hijau, merah ungu, biru/hitam.
berarti terdapat senyawa alkaloid.
suka; 36.7
Persentase (%)
suka; 33.3
kurang
kurang
suka;
suka;
26.7
26.7 sangat suka; 26.7
sangat
sangat
sangat
tidak
sangat
tidak
tidak
suka;
tidak
suka;
suka;
suka;
tidak
tidak
suka;
suka;
0.00.0
Kriteria
0.00.00.00.0
N PUSTAK HASIL
O GOLONGAN SENYAWA A PEMERIKSAAN
1 Alkaloid + +
2 Flavonoid + +
3 Saponin + +
4 Tanin + +
5 Terpenoid - -
6 Fenolat - -
TABEL 4.3 HASIL UJI ELATISITAS SEDIAN CHEWABLE GUMMY EKSTRAK MENIRAN
SARAN
Disarankan agar dilakukan formulasi
sediaan chewable gummy dengan menggunakan
basis selain gelatin dan gliserin untuk mendapatkan
kekenyalan yang lebih baik. Dibuat dengan
menggunakan pemanis selain sorbitol dan
sukralosa agar lebih bervariasi dan menghasilkan
rasa serta penampilan yang lebih menarik dan
disukai.
(12) Sesela, Alisa Dian. 2010. Formulasi
Sediaan Chewable Lozenges Ekstrak
DAFTAR PUSTAKA Kemangi (Ocimum sanctum L.) (skripsi),
Fakultas Farmasi Universitas
(1) Allen, Loyd V., 2002., The Art Science, Muhammadiyah Surakarta.
and Technology of Pharmaceutical
Compounding. Washington D.C: America
Pharmaceutical Association.