You are on page 1of 10

Luqman al-Hakim

Luqman (Arab: ‫لقمان الحكيم‬, Luqman al-Hakim, Luqman Ahli Hikmah) adalah orang yang disebut
dalam Al-Qur'an dalam surah Luqman [31]:12-19 yang terkenal karena nasihat-nasihatnya kepada
anaknya. Ibnu Katsir berpendapat bahwa nama panjang Luqman ialah Luqman bin Unaqa' bin
Sadun.[1] Sedangkan asal usul Luqman, sejumlah ulama berbeda pendapat. Ibnu
Abbas menyatakan bahwa Luqman adalah seorang tukang kayu dari Habsyi. Riwayat lain
menyebutkan ia bertubuh pendek dan berhidung mancung dari Nubah, dan ada yang berpendapat
ia berasal dari Sudan. Ada pula yang berpendapat Luqman adalah seorang hakim pada zaman
nabi Daud.[2]

Kisah Luqman al-Hakim[sunting | sunting sumber]


Dikisahkan dalam sebuah riwayat, bahwa pada suatu hari Luqman al-Hakim telah
memasuki pasar dengan menaiki seekor himar (keledai), sedangkan anaknya mengikutinya dari
belakang. Melihat tingkah laku Luqman itu, orang-orang berkata, "Lihat itu orang tua yang tidak
bertimbang rasa, sedangkan anaknya dibiarkan berjalan kaki." Setelah mendengarkan desas-desus
dari orang-orang tersebut maka Luqman pun turun dari himarnya itu lalu diletakkan anaknya di atas
himar itu. Melihat keduanya, maka orang di pasar itu berkata pula, "Lihat orang tuanya berjalan kaki
sedangkan anaknya sedap menaiki himar itu, sungguh kurang ajar anak itu."
Setelah mendengar kata-kata itu, Luqman pun naik ke punggung himar itu bersama anaknya.
Kemudian orang-orang berkata lagi, "Lihat itu dua orang menaiki seekor himar, mereka sungguh
menyiksakan himar itu." Karena ia tidak suka mendengar percakapan orang, Luqman dan anaknya
turun dari himar itu, kemudian terdengar lagi orang berkata, "Dua orang berjalan kaki, dan himar itu
tidak dikendarai." Dalam perjalanan pulang, Luqman al-Hakim menasihati anaknya mengenai sikap
manusia dan ucapan-ucapan mereka. Ia berkata, "Sesungguhnya tidak ada seseorang pun yang
lepas dari ucapannya. Maka orang yang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali
kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah yang menjadi pertimbangannya."
Kemudian Luqman al-Hakim berpesan kepada anaknya, "Wahai anakku, tuntutlah rezeki
yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sesungguhnya tidak ada satu pun orang fakir itu kecuali
mereka mengalami tiga perkara, yaitu tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah
tertipu), dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, orang-orang yang suka merendahkan orang
lain dan menganggap ringan urusan orang lain."

Nasihat Luqman
Di antara nasihat Luqman yang terdapat dalam surah Luqman antara lain sebagai berikut.

1. Jangan mempersekutukan Allah (Luqman 31:13).


2. Berbuat baik kepada kedua orang tua (Luqman 31:14).
3. Sadar bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah (Luqman 31:16).
4. Dirikan salat (Luqman 31:17).
5. Berbuatlah kebaikan (Luqman 31:17).
6. Jauhilah kemungkaran (Luqman 31:17).
7. Sabar menghadapi cobaan dan ujian (Luqman 31:17).
8. Jangan sombong (Luqman 31:18).
Surah Luqman (Arab: ‫لقمان‬, "Luqman al-Hakim") adalah surahke-31 dalam al-Qur'an. Surah ini
terdiri dari atas 34 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini diturunkan
setelah surah As-Saffat.

Surah Luqman

Informasi

Arti Luqman

Klasifikasi Makkiyah

Surah ke 31

Juz Juz 21

Statistik

Jumlah ruku' 4 ruku

Jumlah ayat 34 ayat

Surah Luqman (Arab: ‫لقمان‬, "Luqman al-Hakim") adalah surah ke-31 dalam al-Qur'an. Surah ini
terdiri dari atas 34 ayat dan termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini diturunkan
setelah surah As-Saffat. Nama Luqman diambil dari kisah tentang Luqman yang diceritakan dalam
surah ini tentang bagaimana ia mendidik anaknya.

Terjemahan
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

 Alif Laam Miim; Inilah ayat-ayat Al-Kitab yang mengandung Hikmah, sebagai suatu Bimbingan
serta Kasih untuk golongan yang berperilaku baik, serta yang mendirikan shalat, serta yang
menunaikan zakat maupun yang meyakini Akhirat; golongan itu merupakan orang-orang yang
memperoleh Bimbingan dari Tuhan mereka, bahwa mereka itulah golongan yang beruntung.
(Ayat:1-5)
 Dan di tengah-tengah umat manusia, terdapat orang yang mempergunakan hadits-hadits tidak
berguna tanpa Ilmu untuk menyimpang terhadap Ketentuan Allah, bahkan orang yang
menganggap hal demikian sebagai senda gurau, demikianlah orang yang akan ditimpa Azab
pedih; apabila disampaikan kepada ia tentang ayat-ayat Kami, orang itu berpaling secara
angkuh seolah-olah ia belum mendengar hal tersebut, seolah-olah ada sumbatan di kedua
telinganya; maka gembirakan orang itu tentang Azab pedih, bahwa disediakan untuk orang-
orang yang beriman serta memperbuat berbagai kebajikan, Surga-Surga kesejahteraan, mereka
disana selamanya, bahwasanya janji Allah merupakan Kebenaran, sungguh Dialah Yang Maha
Perkasa, Maha Bijaksana. (Ayat:6-9)
 Dialah Yang Menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana yang kalian lihat serta Dialah Yang
Menancapkan gunung-gunung di bumi supaya tidak menggoncangkan diri kalian; serta Dialah
yang menyebarkan segala hewan melata disana, serta Kami turunkan air dari langit lalu Kami
tumbuhkan segala macam tumbuhan yang berguna disana, demikian itu ciptaan-ciptaan Allah
maka perlihatkan kepada diriku tentang hal-hal yang telah diciptakan oleh selain Allah," yang
sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada dalam kesesatan parah. (Ayat:10-11)
 Dan sungguh telah Kami berikan Hikmah kepada Luqman: "Bersyukurlah kepada Allah,
barangsiapa yang bersyukur, sebenarnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; sedangkan
barangsiapa yang mengingkar maka ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji"
serta ketika Luqman berkata kepada putranya, ia menasehatinya: "Wahai putraku, jangan
mempersekutukan Allah, sungguh tindakan mempersekutukan benar-benar sebuah
penyimpangan yang besar"
dan Kami perintahkan kepada umat manusia supaya merawat kedua orang tuanya; ibunya yang
telah mengandung dirinya dalam derita yang bertambah, serta yang telah menyapih ia selama
dua tahun, :"Bersyukurlah kepada Aku beserta kepada kedua orang tuamu, menuju Aku
merupakan tempat kesudahan; sekiranya keduanya menuntut dirimu untuk mempersekutukan
Aku dengan sesuatu yang tiada pemahaman pada dirimu tentang hal itu, maka jangan patuhi
keduanya melainkan bantulah keduanya di dunia secara layak maka ikutilah jalan hidup orang
yang berpihak kepada DiriKu," sebab menuju DiriKu, kalian berpulang kemudian Kujelaskan
tentang perkara yang telah kalian usahakan,
:"Wahai putraku, bahwa sekalipun terdapat perkara seberat biji sawi yang berada di dalam batu,
ataupun di langit, ataupun di bumi, niscaya Allah yang akan menghadirkan itu, sungguh Allah
Maha Teliti, Maha Memahami." :"Wahai putraku, dirikan shalat serta tekunilah kebaikan; serta
hindarilah kejahatan; serta bersabarlah terhadap hal-hal yang menimpa dirimu, sungguh hal
yang demikian termasuk perkara yang diharuskan; serta jangan memalingkan wajahmu
terhadap manusia; serta jangan berlaku sembarangan di bumi, sungguh Allah tidak menyukai
setiap orang yang congkak, berkeras diri, maka berjalanlah secara berhati-hati serta rendahkan
suaramu, bahwa suara paling kasar adalah suara keledai." (Ayat:12-19)
 Tidakkah kalian memperhatikan bahwa Allah yang mengendalikan benda-benda yang berada di
langit maupun yang berada di bumi untuk kalian serta memperbanyak karunia secara lahir
maupun batin untuk kalian; sedangkan di tengah-tengah umat manusia ada orang-orang yang
membantah tentang Allah tanpa Ilmu ataupun bimbingan serta tanpa Kitab yang menjelaskan,
apabila diserukan kepada orang-orang itu: "Turutilah hal-hal yang disampaikan oleh Allah"
orang-orang itu berkata: "Tidak demikian, kami mengikuti hal yang kami dapati berlaku pada
kaum leluhur kami" sungguhkah! walaupun setan yang mengajak orang-orang itu menuju Azab
yang membakar? (Ayat:20-21)
 Dan siapapun yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, serta orang itu merupakan
seorang yang berperilaku baik, maka sungguh orang itu telah bergantung pada pegangan
kokoh, bahwa diserahkan kepada Allah tentang penyelesaian segala perkara,
barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menggelisahkan dirimu, kepada Kami,
mereka berpulang, lalu Kami jelaskan kepada mereka tentang segala yang telah mereka
perbuat; sungguh Allah Maha Mengetahui segala isi kalbu, Kami hiburkan mereka untuk
sementara waktu kemudian Kami paksa mereka menghadapi Azab tanpa ampun. (Ayat:22-24)
 Dan sungguh sekiranya kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit
beserta bumi?" Tentu mereka akan berkata: "Allah", Katakanlah: "Terpujilah Allah"; namun
sebagian besar mereka tiada memahami, Milik Allah segala yang berada di langit beserta yang
berada di bumi, sesungguhnya Allah; Dialah Yang Maha Kaya, Maha Terpuji. (Ayat:25-26)
 Dan sekiranya pepohonan di bumi menjadi pena dengan lautan, hingga ditambahkan pula, tujuh
lautan sesudahnya, niscaya takkan selesai berbagai Ketetapan Allah. Maka ketahuilah bahwa
Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.
Tidaklah Allah menciptakan kalian, tidak pula Dia membangkitkan kalian, melainkan serupa satu
jiwa saja. Maka ketahuilah Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (Ayat:27-28)
 Tidakkah kalian memperhatikan, sungguh Allah yang mempergantikan malam menuju siang
serta Dialah yang mempergantikan siang menuju malam, bahwa Dialah yang mengendalikan
matahari serta bulan yang bergerak pada jalur tertentu sampai masa yang ditetapkan, sebab
Allah Maha Memahami yang kalian perbuat,
demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah Pemilik Kebenaran, sehingga apapun yang
mereka seru selain Allah merupakan dusta belaka, sungguh Allah adalah Yang Maha Luhur,
Maha Dahsyat. (Ayat:29-30)
 Tidakkah kalian memperhatikan bahwa kapal-kapal berlayar di lautan atas karunia Allah, supaya
Dia perlihatkan kepada kalian sebagian bukti-buktiNya, sungguh dalam perkara demikian itu
terdapat bukti untuk setiap orang berpengertian yang bersyukur, apabila mereka dilanda ombak
yang menjulang tinggi, mereka menyeru Allah secara tulus terhadap Dia; kemudian ketika Allah
selamatkan mereka agar mencapai daratan seketika sebagian mereka tetap menempuh Jalan
Lurus, bahwa tiada yang melupakan begitu saja terhadap karunia-karunia Kami, selain orang-
orang angkuh, pengingkar. (Ayat:31-32)
 Wahai umat manusia, takutlah terhadap Tuhan kalian serta cemaskan sebuah hari ketika
seorang bapak tidak dapat bertindak sedikitpun untuk anaknya; serta ketika seorang anak tidak
dapat bertindak untuk bapaknya walau sedikitpun, bahwa janji Allah merupakan Kebenaran,
sebab itu janganlah kehidupan dunia memikat kalian, serta janganlah si penipu memikat kalian
dibanding Allah, sesungguhnya Allah, yang pada sisiNya terdapat Ilmu tentang Kemestian;
bahwa Dialah Yang menurunkan hujan, Yang Mengetahui sesuatu yang berada dalam rahim,
bahwa tiada seorang pun yang dapat memastikan hal-hal yang akan ia dapati pada esok hari,
tiada pula seorang pun yang dapat memastikan di bumi mana ia akan mati, sungguh Allah
adalah Yang Maha Mengetahui, Maha Memahami. (Ayat:33-34)
Surat Luqman

‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫الر ْحمٰ ِن‬
َّ ِ‫ّٰللا‬
‫بِ ْس ِم ه‬
1. ۗ ‫ ۤال ۤ ّۤم‬alif lām mīmAlif Lam Mim.
2. ‫ب ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫تِ ْل َك ٰا ٰيتُ ْال ِك ٰت‬tilka āyātul-kitābil-ḥakīmInilah ayat-ayat Al-Qur'an yang
mengandung hikmah,
3. َ‫ ُهدًى َّو َر ْح َمةً ِلّۤ ْل ُم ْح ِسنِيْن‬hudaw wa raḥmatal lil-muḥsinīnsebagai petunjuk dan
rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan,
4. َ‫اْل ِخ َرةِ ُه ْم يُ ْوقِنُ ْو ۗن‬ َّ َ‫ص ٰلوة َ َويُؤْ ت ُ ْون‬
ٰ ْ ‫الز ٰكوة َ َو ُه ْم ِب‬ َّ ‫الَّ ِذيْنَ يُ ِق ْي ُم ْونَ ال‬allażīna
yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa yu`tụnaz-zakāta wa hum bil-ākhirati hum yụqinụn(yaitu) orang-
orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat dan mereka meyakini adanya
akhirat.
ٰۤ ُ ٰۤ ُ
5. َ‫ول ِٕى َك ُه ُم ْال ُم ْف ِل ُح ْون‬ ‫ع ٰلى ُهدًى ِ ّۤم ْن َّر ِبّۤ ِه ْم َوا‬
َ ِٕ ‫ا‬ulā`ika 'alā hudam mir rabbihim
‫ك‬
َ ‫ى‬ ‫ول‬
wa ulā`ika humul-mufliḥụnMerekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari
Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
6. ‫ّٰللاِ بِغَي ِْر ِع ْل ٍۖم َّويَت َّ ِخذَهَا‬
‫سبِ ْي ِل ۤه‬ َ ‫ع ْن‬
َ ‫ض َّل‬ ِ ‫ي لَ ْه َو ْال َح ِد ْي‬
ِ ُ‫ث ِلي‬ ْ ‫َو ِمنَ النَّا ِس َم ْن يَّ ْشت َ ِر‬
ٌ َ‫عذ‬
‫اب ُّم ِهي ٌْن‬ َ ‫ول ِٕى َك لَ ُه ْم‬ٰ ُ ‫ ُه ُز ًو ۗا ا‬wa minan-nāsi may yasytarī lahwal-ḥadīṡi liyuḍilla 'an
sabīlillāhi bigairi 'ilmiw wa yattakhiżahā huzuwā, ulā`ika lahum 'ażābum muhīnDan di
antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan kosong untuk
menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan.
Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
7. ُ‫ش ِْره‬ َ ‫َواِذَا تُتْ ٰلى‬
ّۤ َ‫علَ ْي ِه ٰا ٰيتُنَا َولهى ُم ْست َ ْكبِ ًرا َكا َ ْن لَّ ْم يَ ْس َم ْع َها َكا َ َّن فِ ْْٓي اُذُنَ ْي ِه َو ْق ًر ۚا فَب‬
‫ ِبعَذَاب ا َ ِليْم‬wa iżā tutlā 'alaihi āyātunā wallā mustakbirang ka`al lam yasma'hā ka`anna
fī użunaihi waqrā, fa basysyir-hu bi'ażābin alīmDan apabila dibacakan kepadanya ayat-
ayat Kami, dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum
mendengarnya, seakan-akan ada sumbatan di kedua telinganya, maka gembirakanlah
dia dengan azab yang pedih.
8. ‫ت لَ ُه ْم َجنهتُ النَّ ِعي ِْم‬
ِ ٰ‫ص ِلح‬ َ ‫ا َِّن الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َو‬innallażīna āmanu wa 'amiluṣ-
‫ع ِملُوا ال ه‬
ṣāliḥāti lahum jannātun na'īmSesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga-surga yang penuh kenikmatan,
9. ‫ّٰللاِ َحقًّ ۗا َو ُه َو ْالعَ ِزي ُْز ْال َح ِك ْي ُم‬
‫ ٰخ ِل ِديْنَ فِ ْي َه ۗا َو ْعدَ ه‬khālidīna fīhā, wa'dallāhi ḥaqqā, wa
huwal-'azīzul-ḥakīmmereka kekal di dalamnya, sebagai janji Allah yang benar. Dan Dia
Mahaperkasa, Mahabijaksana.
10. ‫ي ا َ ْن ت َ ِم ْيدَ ِب ُك ْم‬
َ ‫ض َر َوا ِس‬ ِ ‫ع َمد ت َ َر ْونَ َها َوا َ ْل ٰقى ِفى ْاْلَ ْر‬ َ ‫ت ِبغَي ِْر‬ ِ ‫َخلَقَ السَّمٰ ٰو‬
‫س َم ۤا ِء َم ۤا ًء فَا َ ْۢ ْنبَتْنَا فِ ْي َها ِم ْن ُك ِّۤل زَ ْوج‬
َّ ‫ث فِ ْي َها ِم ْن ُك ِّۤل دَ ۤاب َّۗة َوا َ ْنزَ ْلنَا ِمنَ ال‬
َّ َ‫َوب‬
‫ َك ِريْم‬khalaqas-samāwāti bigairi 'amadin taraunahā wa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda
bikum wa baṡṡa fīhā ming kulli dābbah, wa anzalnā minas-samā`i mā`an fa ambatnā
fīhā ming kulli zaujing karīmDia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu
melihatnya, dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi)
tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan segala macam jenis
makhluk bergerak yang bernyawa di bumi. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu
Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.
11. ‫ض ٰلل‬ ‫ٰهذَا خ َْل ُق ه‬
‫ّٰللاِ فَا َ ُر ْونِ ْي َماذَا َخلَقَ الَّ ِذيْنَ ِم ْن د ُْونِ ۗه بَ ِل ه‬
َ ‫الظ ِل ُم ْونَ فِ ْي‬
‫ ُّمبِيْن‬hāżā khalqullāhi fa arụnī māżā khalaqallażīna min dụnih, baliẓ-ẓālimụna fī ḍalālim
mubīnInilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah
diciptakan oleh (sesembahanmu) selain Allah. Sebenarnya orang-orang yang zalim itu
berada di dalam kesesatan yang nyata.
12. ‫َولَقَ ْد ٰات َ ْينَا لُ ْقمٰ نَ ْال ِح ْك َمةَ ا َ ِن ا ْش ُك ْر ِ هّلِلِ َۗو َم ْن يَّ ْش ُك ْر فَ ِانَّ َما يَ ْش ُك ُر ِلنَ ْفس ِۚه َو َم ْن َكفَ َر‬
ٌ ‫ي َح ِم ْيد‬ٌّ ِ‫غن‬ ‫فَا َِّن ه‬wa laqad ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāh, wa may yasykur
َ َ‫ّٰللا‬
fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun ḥamīdDan sungguh,
telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan
barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya,
Maha Terpuji.”
13. َ ‫ظ ْل ٌم‬
‫ع ِظ ْي ٌم‬ ُ َ‫ش ِْر َك ل‬ ‫ي َْل ت ُ ْش ِر ْك ِب ه‬
ّۤ ‫اّلِلِ ۗا َِّن ال‬ ُ ‫ َواِ ْذ قَا َل لُ ْقمٰ ُن ِْل ْبنِه َو ُه َو يَ ِع‬wa
َّ َ‫ظ ٗه ٰيبُن‬
iż qāla luqmānu libnihī wa huwa ya'iẓuhụ yā bunayya lā tusyrik billāh, innasy-syirka
laẓulmun 'aẓīmDan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia
memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan
Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.”
14. َ ‫صالُ ٗه فِ ْي‬
‫عا َمي ِْن ا َ ِن‬ َ ِ‫ع ٰلى َو ْهن َّوف‬ َ ‫سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ۚ ِه َح َملَتْهُ ا ُ ُّم ٗه َو ْهنًا‬ ِ ْ ‫ص ْينَا‬
َ ‫اْل ْن‬ َّ ‫َو َو‬
‫صي ُْر‬ِ ‫ي ْال َم‬ َّ َ‫ا ْش ُك ْر ِل ْي َو ِل َوا ِلدَي ۗ َْك اِل‬wa waṣṣainal-insāna biwālidaīh, ḥamalat-hu
ummuhụ wahnan 'alā wahniw wa fiṣāluhụ fī 'āmaini anisykur lī wa liwālidaīk, ilayyal-
maṣīrDan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah,
dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua
orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.
ْٓ ‫وا ِْن جا َه ٰد َك‬
15. ‫اح ْب ُه َما‬
ِ ‫ص‬ َ ‫ْس لَ َك ِبه ِع ْل ٌم فَ ََل ت ُ ِط ْع ُه َما َو‬ َ ‫ع ٰلى ا َ ْن ت ُ ْش ِر َك بِ ْي َما لَي‬ َ َ َ
َّ َ‫ي ث ُ َّم اِل‬
‫ي َم ْر ِجعُ ُك ْم فَاُنَ ِبّۤئ ُ ُك ْم ِب َما ُك ْنت ُ ْم‬ َّ ۚ َ‫َاب اِل‬ َ ‫ِفى الدُّ ْنيَا َم ْع ُر ْوفًا ٍَّۖوات َّ ِب ْع‬
َ ‫س ِب ْي َل َم ْن اَن‬
َ‫ت َ ْع َملُ ْون‬wa in jāhadāka 'alā an tusyrika bī mā laisa laka bihī 'ilmun fa lā tuṭi'humā wa
ṣāḥib-humā fid-dun-yā ma'rụfaw wattabi' sabīla man anāba ilayy, ṡumma ilayya
marji'ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta'malụnDan jika keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu
tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di
dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya
kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan.
16. ‫ت ا َ ْو‬ َ ‫ي اِنَّ َها ْٓ ا ِْن ت َكُ ِمثْقَا َل َحبَّة ِ ّۤم ْن خ َْردَل فَت َ ُك ْن ِف ْي‬
ِ ‫ص ْخ َرة ا َ ْو ِفى السَّمٰ ٰو‬ َّ َ‫ٰيبُن‬
ٌ ‫ّٰللاَ لَ ِطي‬
‫ْف َخ ِبي ٌْر‬ ‫ّٰللاُ ۗا َِّن ه‬ ِ ْ ‫ض يَأ‬
‫ت ِب َها ه‬ ِ ‫فِى ْاْلَ ْر‬yā bunayya innahā in taku miṡqāla
ḥabbatim min khardalin fa takun fī ṣakhratin au fis-samāwāti au fil-arḍi ya`ti bihallāh,
innallāha laṭīfun khabīr(Lukman berkata), ”Wahai anakku! Sungguh, jika ada (sesuatu
perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya
Allah akan memberinya (balasan). Sesungguhnya Allah Mahahalus, Mahateliti.
17. َ َ ‫ع ٰلى َما ْٓ ا‬
‫صابَ ۗ َك‬ َ ‫صبِ ْر‬ ْ ‫ع ِن ْال ُم ْن َك ِر َوا‬ ِ ‫ص ٰلوة َ َوأْ ُم ْر ِب ْال َم ْع ُر ْو‬
َ َ‫ف َوا ْنه‬ َّ ‫ي اَقِ ِم ال‬
َّ َ‫ٰيبُن‬
‫ع ْز ِم ْاْلُ ُم ْو ِر‬َ ‫ا َِّن ٰذ ِل َك ِم ْن‬yā bunayya aqimiṣ-ṣalāta wa`mur bil-ma'rụfi wan-ha 'anil-
mungkari waṣbir 'alā mā aṣābak, inna żālika min 'azmil-umụrWahai anakku!
Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah
(mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu,
sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.
18. ‫ب ُك َّل‬ ‫ض َم َر ًح ۗا ا َِّن ه‬
ُّ ‫ّٰللاَ َْل يُ ِح‬ ِ ‫اس َو َْل ت َ ْم ِش فِى ْاْلَ ْر‬ َ ُ ‫َو َْل ت‬
ِ َّ‫ص ِعّۤ ْر َخد ََّك ِللن‬
‫ ُم ْختَال فَ ُخ ْو ۚر‬wa lā tuṣa''ir khaddaka lin-nāsi wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innallāha lā
yuḥibbu kulla mukhtālin fakhụrDan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia
(karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
19. ُ‫ص ْوت‬ َ َ‫ت ل‬ ْ َ‫ص ْوتِ ۗ َك ا َِّن ا َ ْن َك َر ْاْل‬
ِ ‫ص َوا‬ َ ‫ض ِم ْن‬
ْ ‫ض‬ ِ ‫َوا ْق‬
ُ ‫ص ْد فِ ْي َم ْش ِي َك َوا ْغ‬
‫ ْال َح ِمي ِْر‬waqṣid fī masy-yika wagḍuḍ min ṣautik, inna angkaral-aṣwāti laṣautul-ḥamīrDan
sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-
buruk suara ialah suara keledai.”
20. ‫علَ ْي ُك ْم‬ ِ ‫ت َو َما ِفى ْاْلَ ْر‬
َ ‫ض َوا َ ْسبَ َغ‬ ِ ‫س َّخ َر لَ ُك ْم َّما ِفى السَّمٰ ٰو‬ ‫اَلَ ْم ت َ َر ْوا ا َ َّن ه‬
َ َ‫ّٰللا‬
‫ّٰللاِ ِبغَي ِْر ِع ْلم َّو َْل ُهدًى َّو َْل‬ ِ َّ‫اطنَةً َۗو ِمنَ الن‬
‫اس َم ْن يُّ َجا ِد ُل ِفى ه‬ َ ‫ِنعَ َم ٗه‬
ِ َ‫ظا ِه َرة ً َّوب‬
‫ ِك ٰتب ُّمنِيْر‬a lam tarau annallāha sakhkhara lakum mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa
asbaga 'alaikum ni'amahụ ẓāhirataw wa bāṭinah, wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi
bigairi 'ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīrTidakkah kamu memperhatikan bahwa
Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk
(kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin. Tetapi di
antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk
dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
21. َ‫علَ ْي ِه ٰابَ ۤا َءن َۗا ا َ َولَ ْو َكان‬
َ ‫ّٰللاُ قَالُ ْوا بَ ْل نَت َّ ِب ُع َما َو َج ْدنَا‬
‫َواِذَا قِ ْي َل لَ ُه ُم ات َّ ِبعُ ْوا َما ْٓ ا َ ْنزَ َل ه‬
‫س ِعي ِْر‬ ِ ‫عذَا‬
َّ ‫ب ال‬ َ ‫ع ْو ُه ْم ا ِٰلى‬ ُ ‫شي ْٰط ُن يَ ْد‬
َّ ‫ال‬wa iżā qīla lahumuttabi'ụ ma anzalallāhu qālụ
bal nattabi'u mā wajadnā 'alaihi ābā`anā, a walau kānasy-syaiṭānu yad'ụhum ilā 'ażābis-
sa'īrDan apabila dikatakan kepada mereka, ”Ikutilah apa yang diturunkan Allah!”
Mereka menjawab, ”(Tidak), tetapi kami (hanya) mengikuti kebiasaan yang kami dapati
dari nenek moyang kami.” Apakah mereka (akan mengikuti nenek moyang mereka)
walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala
(neraka)?
22. ‫س َك بِ ْالعُ ْر َوةِ ْال ُوثْ ٰق ۗى َواِلَى‬
َ ‫ِن فَقَ ِد ا ْست َ ْم‬ ‫۞ َو َم ْن يُّ ْس ِل ْم َو ْج َه ٗ ْٓه اِلَى ه‬
ٌ ‫ّٰللاِ َوهُ َو ُم ْحس‬
‫عا ِقبَةُ ْاْلُ ُم ْو ِر‬
َ ِ‫ّٰللا‬
‫ ه‬wa may yuslim waj-hahū ilallāhi wa huwa muḥsinun fa qadistamsaka
bil-'urwatil-wuṡqā, wa ilallāhi 'āqibatul-umụrDan barangsiapa berserah diri kepada
Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah
berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh. Hanya kepada Allah kesudahan segala
urusan.
23. ِ ‫ع ِل ْي ْۢ ٌم بِذَا‬
‫ت‬ َ َ‫ّٰللا‬ َ ‫َو َم ْن َكفَ َر فَ ََل يَ ْح ُز ْن َك ُك ْف ُر ٗۗه اِلَ ْينَا َم ْر ِجعُ ُه ْم فَنُنَ ِبّۤئ ُ ُه ْم ِب َما‬
‫ع ِملُ ْو ۗا ا َِّن ه‬
‫صد ُْو ِر‬
ُّ ‫ال‬wa mang kafara fa lā yaḥzungka kufruh, ilainā marji'uhum fa nunabbi`uhum
bimā 'amilụ, innallāha 'alīmum biżātiṣ-ṣudụrDan barangsiapa kafir maka kekafirannya
itu janganlah menyedihkanmu (Muhammad). Hanya kepada Kami tempat kembali
mereka, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
24. َ ‫ط ُّر ُه ْم ا ِٰلى‬
َ ‫عذَاب‬
‫غ ِليْظ‬ ْ َ‫نُ َم ِت ّۤعُ ُه ْم قَ ِلي ًَْل ث ُ َّم ن‬numatti'uhum qalīlan ṡumma
َ ‫ض‬
naḍṭarruhum ilā 'ażābin galīẓKami biarkan mereka bersenang-senang sebentar,
kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam azab yang keras.
25. ‫ّٰللاُ ۗقُ ِل ْال َح ْمدُ ِ هّلِلِ ۗبَ ْل ا َ ْكث َ ُرهُ ْم‬
‫ض لَيَقُ ْولُ َّن ه‬ ِ ‫سا َ ْلت َ ُه ْم َّم ْن َخلَقَ السَّمٰ ٰو‬
َ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬ َ ‫َولَ ِٕى ْن‬
َ‫ َْل يَ ْعلَ ُم ْون‬wa la`in sa`altahum man khalaqas-samāwāti wal-arḍa layaqụlunnallāh,
qulil-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya'lamụnDan sungguh, jika engkau (Muhammad)
tanyakan kepada mereka, ”Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu
mereka akan menjawab, ”Allah.” Katakanlah, ”Segala puji bagi Allah,” tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.
26. ُ‫ي ْال َح ِم ْيد‬
ُّ ِ‫ّٰللاَ ُه َو ْالغَن‬ ۗ ِ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬
‫ض ا َِّن ه‬ ِ ‫ ِ هّلِلِ َما فِى السَّمٰ ٰو‬lillāhi mā fis-samāwāti wal-
arḍ, innallāha huwal-ganiyyul-ḥamīdMilik Allah-lah apa yang di langit dan di bumi.
Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya, Maha Terpuji.
27. َ ‫ش َج َرة ا َ ْق ََل ٌم َّو ْالبَ ْح ُر يَ ُمد ُّٗه ِم ْۢ ْن بَ ْعدِه‬
‫س ْبعَةُ ا َ ْب ُحر َّما‬ ِ ‫َولَ ْو ا َ َّن َما فِى ْاْلَ ْر‬
َ ‫ض ِم ْن‬
‫ع ِزي ٌْز َح ِك ْي ٌم‬ ‫ّٰللاِ ۗا َِّن ه‬
َ َ‫ّٰللا‬ ‫ت َك ِلمٰ تُ ه‬ ْ َ‫نَ ِفد‬walau anna mā fil-arḍi min syajaratin aqlāmuw
wal-baḥru yamudduhụ mim ba'dihī sab'atu ab-ḥurim mā nafidat kalimātullāh, innallāha
'azīzun ḥakīmDan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi
tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak
akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa, Mahabijaksana.
28. ِ َ‫س ِم ْي ْۢ ٌع ب‬
‫صي ٌْر‬ َ َ‫ّٰللا‬ ِ ‫ َما خ َْلقُ ُك ْم َو َْل بَ ْعث ُ ُك ْم ا َِّْل َكنَ ْفس َّو‬mā khalqukum wa lā
‫احدَة ۗا َِّن ه‬
ba'ṡukum illā kanafsiw wāḥidah, innallāha samī'um baṣīrMenciptakan dan
membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan)
satu jiwa saja (mudah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
29. ‫س‬ َ ‫ش ْم‬ َّ ‫س َّخ َر ال‬ َ ‫ار فِى الَّ ْي ِل َو‬ ِ ‫ّٰللاَ يُ ْو ِل ُج الَّ ْي َل فِى النَّ َه‬
َ ‫ار َويُ ْو ِل ُج النَّ َه‬ ‫اَلَ ْم ت َ َر ا َ َّن ه‬
ْٓ ْٓ ‫و ْالقَم ٍۖر ُك ٌّل ي َّْجر‬a lam tara
‫ّٰللاَ ِب َما ت َ ْع َملُ ْونَ َخ ِبي ٌْر‬
‫س ًّمى َّوا َ َّن ه‬ َ ‫ي ا ِٰلى ا َ َجل ُّم‬ ْ ِ َ َ َ
annallāha yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laili wa sakhkharasy-syamsa wal-
qamara kullui yajrī ilā ajalim musammaw wa annallāha bimā ta'malụna khabīrTidakkah
engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang dan
memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan,
masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
30. ‫ي‬ُّ ‫ّٰللاَ ُه َو ْالعَ ِل‬ ِ َ‫ع ْونَ ِم ْن د ُْو ِن ِه ْالب‬
‫اط ُل َوا َ َّن ه‬ ‫ٰذ ِل َك ِبا َ َّن ه‬
ُ ‫ّٰللاَ ُه َو ْال َح ُّق َوا َ َّن َما يَ ْد‬
‫ ْال َك ِبي ُْر‬żālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa anna mā yad'ụna min dụnihil-bāṭilu wa
annallāha huwal-'aliyyul-kabīrDemikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah
(Tuhan) yang sebenarnya dan apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil. Dan
sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi, Mahabesar.
31. ‫ّٰللاِ ِليُ ِريَ ُك ْم ِ ّۤم ْن ٰا ٰي ِت ۗه ا َِّن ِف ْي ٰذ ِل َك َ ْٰل ٰيت‬
‫ت ه‬ ِ ‫ي ِفى ْالبَ ْح ِر ِب ِن ْع َم‬
ْ ‫اَلَ ْم ت َ َر ا َ َّن ْالفُ ْل َك ت َ ْج ِر‬
‫ش ُك ْور‬
َ ‫صبَّار‬ َ ‫ ِلّۤ ُك ِّۤل‬a lam tara annal-fulka tajrī fil-baḥri bini'matillāhi liyuriyakum min
āyātih, inna fī żālika la`āyātil likulli ṣabbārin syakụrTidakkah engkau memperhatikan
bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, agar diperlihatkan-
Nya kepadamu sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya. Sungguh, pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran)-Nya bagi setiap orang yang sangat
sabar dan banyak bersyukur.
32. ‫صيْنَ لَهُ ال ِدّۤيْنَ ەۚ فَلَ َّما نَ هجى ُه ْم اِلَى ْالبَ ِ ّۤر‬ ِ ‫ّٰللاَ ُم ْخ ِل‬
‫ع ُوا ه‬ ُّ ‫غ ِشيَ ُه ْم َّم ْو ٌج َك‬
َ َ‫الظلَ ِل د‬ َ ‫َواِذَا‬
‫ص ۗد ٌ َو َما يَ ْج َحد ُ ِب ٰا ٰيتِنَا ْٓ ا َِّْل ُك ُّل َختَّار َكفُ ْور‬
ِ َ ‫فَ ِم ْن ُه ْم ُّم ْقت‬wa iżā gasyiyahum maujung
kaẓ-ẓulali da'awullāha mukhliṣīna lahud-dīn, fa lammā najjāhum ilal-barri fa min-hum
muqtaṣid, wa mā yaj-ḥadu bi`āyātinā illā kullu khattāring kafụrDan apabila mereka
digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan tulus ikhlas
beragama kepada-Nya. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan,
lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Adapun yang mengingkari
ayat-ayat Kami hanyalah pengkhianat yang tidak berterima kasih.
33. ‫ع ْن َّولَد ٍِۖه َو َْل َم ْولُ ْودٌ ُه َو‬ َ ٌ‫ي َوا ِلد‬ ْ ‫اخش َْوا يَ ْو ًما َّْل يَ ْج ِز‬ ُ َّ‫ٰيْٓاَيُّ َها الن‬
ْ ‫اس اتَّقُ ْوا َربَّ ُك ْم َو‬
‫ّٰللاِ َح ٌّق فَ ََل تَغُ َّرنَّ ُك ُم ْال َح ٰيوة ُ الدُّ ْنيَ ۗا َو َْل يَغُ َّرنَّ ُك ْم‬
‫شيْـًٔ ۗا ا َِّن َو ْعدَ ه‬
َ ‫ع ْن َّوا ِلدِه‬َ ‫َجاز‬
‫اّلِلِ ْالغ َُر ْو ُر‬
‫ ِب ه‬yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakum wakhsyau yaumal lā yajzī wālidun 'aw
waladihī wa lā maulụdun huwa jāzin 'aw wālidihī syai`ā, inna wa'dallāhi ḥaqqun fa lā
tagurrannakumul-ḥayātud-dun-yā, wa lā yagurrannakum billāhil-garụrWahai manusia!
Bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah pada hari yang (ketika itu) seorang bapak
tidak dapat menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong
bapaknya sedikit pun. Sungguh, janji Allah pasti benar, maka janganlah sekali-kali
kamu teperdaya oleh kehidupan dunia, dan jangan sampai kamu teperdaya oleh penipu
dalam (menaati) Allah.
34. ‫س‬ ْ ‫ْث َويَ ْعلَ ُم َما ِفى ْاْلَ ْر َح ِۗام َو َما ت َ ْد ِر‬
ٌ ‫ي نَ ْف‬ َ ۚ ‫ع ۚ ِة َويُن ِ َّۤز ُل ْالغَي‬ َّ ‫ّٰللاَ ِع ْندَ ٗه ِع ْل ُم ال‬
َ ‫سا‬ ‫ا َِّن ه‬
‫ع ِل ْي ٌم َخبِي ٌْر‬ ‫ي ِ ا َ ْرض ت َ ُم ْو ۗتُ ا َِّن ه‬
َ َ‫ّٰللا‬ ّۤ َ ‫س ِبا‬ ٌ ْۢ ‫ي نَ ْف‬ْ ‫غد ًۗا َو َما ت َ ْد ِر‬ َ ‫ِب‬ُ ‫ َّماذَا ت َ ْكس‬innallāha
'indahụ 'ilmus-sā'ah, wa yunazzilul-gaīṡ, wa ya'lamu mā fil-ar-ḥām, wa mā tadrī nafsum
māżā taksibu gadā, wa mā tadrī nafsum bi`ayyi arḍin tamụt, innallāha 'alīmun
khabīrSesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang
pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan
tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh,
Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.

You might also like