You are on page 1of 15

1

KUMPULAN SOAL UJIAN BOARD ENDOKRINOLOGI

NILAI NORMAL
Hb pria : 14-16 gr/dL
Hb wanita : 12-14 gr/dL
Leukosit : 5.000-10.000/uL
Trombosit : 150.000-400.000/uL
Laju Endap Darah (LED) pria : < 10mm
Laju Endap Darah (LED) wanita : < 20mm
Ureum : 23-40 mg/dL
Kreatinin : 0,5-1,5 mg/dL
SGOT : < 31 u/L
SGPT : < 33 u/L
Albumin : 4-5,2 mg/dL
Globulin : 1,3-2,7 mg/L
CPK : 25-170
CKMB : 2-25
TSH : 0,3-5 mIU/L
FT4 :0,71-1,85ug/dL

2012

30 April 2012
Kasus 1 – 3
Seorang wanita usia 34 tahun, datang dengan keluhan rasa nyeri di bagian depan
leher, disertai meriang dan demam lebih kurang 7 hari yang lalu. Selain itu, pasien
juga mengeluh berdebar-debar. Tekanan darah 120/80, nadi 100x per menit. Pada
pemeriksaan fisik teraba adanya massa di bagian depan leher dan pada palpasi. Ikut
bergerak saat menelan, ditus, keras, permukaan berbenjol disertai dengan nyeri saat
ditekan, terdapat tremor halus pada kedua telapak tangan dan reflek fisiologis bisep
meningkat. Pada pemeriksaan laboratorium Hb 12,9 mg/dl, leukosit 8900, trombosit
190.000, FT4 4,4 pmol/L dengan TsHs 0,01 plU/ml.
1. Sebutkan diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini!

Board Metabolik Endokrin


2

A. Tiroditis akut
B. Struma difusi toksik
C. Struma nodosa toksik
D. Kista tiroid terinfeksi
E. Struma difusi dengan nodul toksik
2. Patotisiologi timbulnya keadaan di atas berkaitan dengan?
A. Trauma
B. Proses infeksi
C. Proses degenerasi
D. Proses autoimmune
E. Proses keganasan
3. Pemeriksaan penunjang yang anda sarankan untuk memastikan diagnosa
adalah
A. USG
B. Thyroid scintigraphy
C. Pemeriksaan anti TPQ
D. Pemeriksaan reseptor antibody timid

Kasus 4 – 5
Pasien sudah mendapat pengobatan metimazol 1x10 mg. satu bulan kemudian pasien
datang untuk kontrol, keluhan berdebar-debar berkurang. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan : tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 70x per menit, tremor tidak ada. Pada
pemeriksaan leher teraba kelenjar gondok dengan permukaan berbenjol keras.
Pemeriksaan laboratorium TsHs 7 Piu/ ml FT4 0,01 pmoI/L, ANTI tpo x 200 nmoI/L.
4. Apa masalah yang paling utama pada pasien saat ini?
A. Hipotiroid
B. Tiroiditis kronis
C. Tiroiditis hasbimoto
D. Hipotiroid akibat obat metimazol
5. Tatalaksana selanjutnya yang anda rencanakan adalah?
A. Total tiroidektomi
B. Parsial toroidektomi
C. Ablasi yodium radioaktif
D. Substitusi hormone tiroksin

Board Metabolik Endokrin


3

E. Suplementasi hormone tiroksin

KASUS 6 - 7
Seorang wanita 27 tahun datang dengan keluhan lemah pada kedua tungkai yang
terjadi mendadak setelah bangun tidur, tidak terasa nyeri. Pasien menderita kelainan
pada kelenjar gondok sejak satu tahun yang lalu dan minum tablet yang terasa pahit
dengan dosis 3 x 2 tapi tidak teratur. Pemeriksaan fisik didapatkan tinggi badan 155
cm, BB 39 kg, tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 120 x/menit, teratur,
terdapat benjolan pada bagian depan leher, terlihat tremor, dan banyak keringat. Pada
pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 13,2 g/dl; lekosit 6300/mm3; trombosit
210.000/mm3; ureum 32 mg/dl; creatinin 0,8 mg/dl; kadar kalium serum 1,9 mEq/L,
Na 137 mEq/L, GDS 253 mg/dl, analisis gas darah pH 7,46; pCO2 30, pO2 90,2;
HCO3 22,3 ; Sat O2 98% , BE -1, FT4 5,3 uIU/L, albumin 2,5 mg/dl, globulin 3,1
mg/dl, dan TSHs 0,005 . selama ini tidak diketahui adanya kencing manis.
6. Apa diagnosis utama pada pasien ini?
a. Diabetes mellitus tipe II
b. Struma difusa toksik
c. Alkalosis respiratorik
d. Stroke non hemoragik
e. Hipokalemik periodic paralisis
7. Apa yang menjadi penyebab diagnosis di atas?
a. Dehidrasi
b. Hipokalemia
c. Hiperglikemia
d. Alkalosis respiratorik
e. Miopatia akibat kelelahan
8. Bagaimana mekanisme terjadinya penurunan kadar Kalium sampai 1,9
mEq/L?
a. Kalium hilang akibat keluar banyak keringat
b. Absorbsi Kalium berkurang akibat adanya hipertiroid
c. Kalium berkurang akibat banyak bekerja
d. Kalium berpindah dari ekstrasel ke intrasel akibat hipertiroid
e. Kalium berkurang akibat banyak terbuang lewat urin akibat hipertiroid

Board Metabolik Endokrin


4

2011

1. Seorang wanita 45 tahun, dengan TB/BB: 161 cm/ 58 kg, penderita diabetes 15
tahun, selama ini gula darah terkontrol dengan diet DM 1700 kalori, metformin
3x500 mg dan glimepirid 1x3 mg. pernah menderita tuberkulosis paru sekitar 1
tahun yang lalu, menjalani pengobatan obat anti tuberkulosis (OAT) lengkap.
Sejak 9 bulan terakhir sering mengalami gejala sering merasa lemah, berdebar-
debar dan berkeringat dingin terutama menjelang siang hari. selain itu pasien
sering mengeluh pusing pada saat bangun dari posisi berbaring atau dari posisi
duduk dan mata berkunang-kunang. Pasien juga sering mengalami kesemutan dan
rasa baal pada kedua telapak kaki.
Pertanyaan :
a. Tulislah masalah pada pasien tersebut, berikut pengkajiannya!
b. Tuliskan pemeriksaan fisik dan laboratorium yang anda harapkan untuk
mendukung diagnosa diatas!
c. Bagaimana penatalaksanaan yang anda akan berikan pada pasien ini, jelaskan!

KASUS 2 -6
Seorang laki-laki, 42 tahun, dikonsulkan ke Poli Penyakit Dalam dengan keterangan
riwayat DM diketahui sejak 5 tahun disertai penyakit jantung koroner dan dislipidemi.
Selama 3 tahun terakhir mendapat pengobatan: management nutrisi, olahraga dan obat
glibenklamid 2x5 mg, metformin 3x500 mg, acarbose 3x50 mg.
Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan: gula darah puasa 145 mg/dL dan 2
jam PP 268 mg/dL dan kadar AIC 9,1%.
2. Apa saran anda selanjutnya untuk mengendalikan gula darah pada penderita
ini:
A. Mengganti obat antidiabetik oral dengan fixed dose combination
B. Penambahan Obat Anti Diabetik oral ke-4 golongan tiazolidinedion
C. Dosis metformin dan acarbose dinaikkan sampai maksimal dan glibenklamid
diganti glimepirid
D. Pemberian basal insulin dikombinasikan dengan obat anti diabetic yang sudah
diminum sebelumnya.

Board Metabolik Endokrin


5

E. Menambahkan glimepirid untuklebih meningkatkan produksi insulin dan


perlindungan kardiovaskuler.
3. Rencana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini adalah
A. Pemeriksaan gula darah puasa
B. Melakukan pemeriksaan komplikasi kronis
C. Pemeriksaan gula darah rata-rata mingguan
D. Pemeriksaan gula darah 1 jam post prandial
E. Pemeriksaan gula darah 2 jam post prandial
4. Berapa sasaran terapi kadar LDL dan TG pada pasien ini?
A. LDL < 70 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
B. LDL < 100 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
C. LDL < 130 mg/dL dan TG < 200 mg/dL
D. LDL < 130 mg/dL dan TG < 150 mg/dL
E. LDL < 150 mg/dL dan TG < 200 mg/dL
5. Jika pada penderita ini terdapat edema tungkai maka obat diabetes yang sebaiknya
dihindari adalah
A. Metformin
B. Glibenklamid
C. Human insulin
D. Thiazolidinedione
E. Insulin long acting
6. Jika penderita mau suntik insulin sesuai konsep basal-bolus, maka disarankan
A. Suntik insulin basal (long actiong) ditambah OAD sulfonylurea
B. Semua OAD diteruskan ditambah suntik insulin basal (long acting) dan insulin
prandial (rapid acting) tiga kali sehari
C. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid
acting) sebelum makan pagi, siang dan malam
D. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid
acting) sebelum makan (pada jadwal dengan porsi terbanyak) ditambah OAD.
E. Suntik insulin basal (long acting) ditambah suntik insulin prandial (rapid
acting) sebelum makan (pada jadwal dengan porsi terbanyak) dan sebelum
tidur

Board Metabolik Endokrin


6

2010

3 Mei 2010
Seorang wanita berumur 48 tahun dibawa oleh suaminya ke UGD karena terlihat
sangat lemah. Sejak 5 jam SMRS penderita tampak mengantuk. Sejak 3 hari SMRS
penderita demam. Penderita diketahui sebagai penderita DM sejak 3 tahun yang lalu,
kontrol teratur, mendapat obat Glibenclamid 5 mg 1-0-0 dan Glucobay 3 x 50 mg dari
Poliklinik Endokrin. Penderita terakhir kontrol 2 minggu sebelumnya dengan data
GDP 165 mg/dl, dan GD2jam PP 274 mg/dl.
Pada PF:
Kesadaran somnolen, T 100/40 mmHg, nadi 108x/menit regular, isi kecil , RR
28x/menit cepat dan dalam. Muka : lidah dan bibir kering, pupil isokor.
Pertanyaan :
1. Adakah masalah pada pasien ini?
Bila hasil pemeriksaan pebubjang yang ada sbb:
Hb 11,8 g%, lekosit 18.900/mm3, Ureum 89,3 kreatinin 1,8, Na 148 mEq/L, K 4,9
mEq/l. GDS 450 mg/dl. AGD pH 7,23, pCO2 35,pO2 65, HCO3 14, BE -17, Sat 94%.
Urin rutin: protein (-),reduksi (+++), keton(+++), Eritrosit 0-2,Lekosit banyak ,nitrit
positif.
Pertanyaan:
2. Apa masalah pada saat ini? Jelaskan?
3. Bagaimana pengelolaan selanjutnya? Jelaskan secara singkat?

2009

Seorang wanita berusia 30 tahun dikonsulkan kepada Anda oleh seorang dokter, ahli
kebidanan/ penyakit kandungan dengan permasalahan mohon pengelolaan dari bagian
penyakit dalam untuk seorang wanita yang sedang hamil 18-20 minggu, anak kedua
dan dirasakan ada benjolan di leher yang semakin membesar. Sebenarnya benjolan di
leher ini sudah dirasakan sejak 2 tahun yang lalu sesudah melahirkan anak pertama.
Tetapi saat ini selain benjolan terasa semakin membesar penderita juga merasakan
berdebar-debar, tangan basah dan cepat lelah. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tekanan darah 130/60 mmHg, nadi 120x/menit.

Board Metabolik Endokrin


7

Pertanyaan :
1. Sebutkan Pemeriksaan fisik apalagi yang saudara cari serta hasil yang
diharapkan (4 buah)
2. Sebutkan saran pemeriksaan penunjang untuk mendukung diagnosis Anda
serta hasil yang diharapkan!
3. Bagaimana penatalaksanaan pasien ini dan apa saran Saudara pada sejawat
kebidanan?
4. Apa saran Saudara terhadap pasien ini setelah paasien tersebut melahirkan?

2008
Seorang wanita 38 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama diare sejak 4
bulan yang lalu. Pasien merasa BB nya makin turun, merasa demam dan meriang,
berdebar-debar. BAB pasien cair campur ampas, tak terlihat darah. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan T 170/90 mmHg, HR 120x/menit, nadi 100x/menit, suhu 37,5ºC.
RR 18x/menit,TB 152 cm, BB 33 kg. konjungtiva pucat , perabaan tangan dan
tungkai lembab/basah. Pertanyaan:
1. Anamnesis dan pemeriksaan jasmani tambahan apalagi yang saudara perlu
tanyakan dan lakukan?
2. Sebutkan masalah pasien tersebut dan pengkajiannya!
3. Pemeriksaan penunjang apa saja yang Saudara butuhkan?
Data 2.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 g%, LED 29 mm/jam, TSH 0,001
mU/L, FT4 5,40 ng/dL.
Pertanyaan:
4. Apakah diagnosis kerja dan diagnosis banding pasien ini?
5. Jelaskan secara singkat patogenesis kasus ini!
6. Bagaimana penatalaksanaan pasien tersebut?
Data 3.
Setelah pengobatan 2 minggu pasien mengeluh masih diare cair kadang campur darah
dan lendir. Kadang-kadang sakit perut dan dubur terasa panas. Hasil pemeriksaan
tinja: leukosit 10-20/LPB,eritrosit 10-15/LPB maldigesti KH (+), parasit (-)
Pertanyaan :
7. Pemeriksaan penunjang apa lagi yang perlu dilakukan pada pasien tersebut?

Board Metabolik Endokrin


8

8. Bagaimana penatalaksanaan pasien tersebut?

Obesitas berkaitan dengan DM tipe 2 karena peningkatan


1. Asam lemak bebas
2. Internalisasi reseptor insulin
3. Tumor nekrosis faktor alfa
4. Adinopektin

Keluhan umum pasien DM pada usia lanjut seperti poliuria umumnya tidak ada.

SEBAB

Osmotic diuresis akibat glukosuria tertunda karena ambang ginjal yang tinggi.

Bikarbonat dapat diberikan setiap saat pada ketoasidosis diabetik pada pH darah di
bawah 7

SEBAB

Bikarbonat di samping membantu asidosis juga tidak memberikan efek samping.

2007

10 APRIL 2007
1. Hormon yang bekerja pada receptor permukaan sel adalah :
1. Steroid inti
2. Hormon pertumbuhan
3. Tioksin
4. Insulin
2. Aksis hipotalamus-pituitari-kelenjar yang klasik terlihat pada regulasi hormon :
1. Insulin
2. Steroid
3. Glukagon
4. Tiroksin

Board Metabolik Endokrin


9

3. Obesitas berkaitan dengan diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2) karena


peningkatan:
1. Asam lemak bebas
2. Internalisasi receptor insulin
3. Tumor necrosis factor-alfa
4. Adinopektin
4. Hiperlipidemia sekunder adalah peningkatan kadar lipid darah yang disebabkan
suatu penyakit tertentu, misalnya DM
SEBAB
Hiperlipidemia sekunder merupakan suatu keadaan yang reversible

5. Keluhan umum pasien DM pada usia lanjut seperti poliuria umumnya tidak ada
SEBAB
Osmotic diuresis akibat glukosuria tertunda karena ambang ginjal yang tinggi

6. Thiazolidinediones dapat dipakai untuk mengatasi berbagai manifestasi resistensi


insulin
SEBAB
Thiazolidinediones mempunyai efek sarmakologis meningkatkan sensitifitas
insulin
7. Bikarbonat dapat diberikan setiap saat pada ketoasidosis diabetik pada pH darah
dibawah 7
SEBAB
Bikarbonat disamping membantu asidosis juga tidak memberikan efek samping

8. Kadar C-peptide puasa lebih baik digunakan untuk melihat reserve sel beta
pankreas daripada kadar insulin puasa
SEBAB
Cara pemeriksaan kadar C-peptide bisa lebih akurat

Board Metabolik Endokrin


10

10 April 2007
Data 1
Seorang wanita umur 32 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan
demam dan batuk sudah dua minggu. Sejak 1 minggu yang lalu demam
semakinmeningkat disertai rasa sakit pada daerah leher yang menjalar ke dagu. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tensi 130/80 mmHg, nadi 112x/menit, respirasi
20x/menit, suhu badan 39 oC. di daerah leher sebelah kanan ditemukan benjolan
dengan ukuran 2x3 cm yang ikut bergerak waktu menelan dan sangat nyeri bila
ditekan.
Pertanyaan :
1. Apa masalah utama di bidang endokrin pada pasien ini?
2. Untuk memastikan diagnosis, pemeriksaan apa saja yang perlu dilakukan?
Data 2
Dari hasil pemeriksaan lanjut ditemukan kadar Hb 13,5 %, lekosit 10.000/mm3, laju
endapan darah jam pertama 60 mm. pemeriksaan fungsi tiroid ditemukan kadar FT4
dan FT3 meningkat, sedang TSHS dan RAUI menurun.
Pertanyaan :
3. Apa diagnosis dari pasien ini?
4. Apa penyebab dari peningkatan hormon thyroxin pada pasien ini?
5. Bagaimana pengobarannya
Data 3
Setelah diobati selam 2 minggu dengan steroid dan obat simpotomatik lainnya, pasien
sudah tidka ada keluhan lagi, benjolan di leher sudah hilang, pemeriksaan hematologi
rutin sudah normal, FT4 sedikit rendah (0,25) dan TSHS sedikit meningkat.
Pertanyaan :
6. Apa sikap kita terhadap hasil pemeriksaan ini?
7. Apa penyebab tersering dari penyakit ini?
8. Jelaskan prognosis penyakit ini?

Board Metabolik Endokrin


11

2006

14 November 2006
1. Penyatuan yang benar untuk terapi insulin secara intensif (yaitu suntikan insulin 3
kali sehari atau lebih, disertai dengan pemantauan kadar glukosa darah secara
ketat) adalah :
A. Semua pasien diabetes sebaiknya mendapat terapi insulin secara intensif
B. Dibandingkan dengan terapi standar, terapi insulin secara intensif lebih efektif
mengurangi komplikasi retinopati pada pasien DM tipe 1
C. Terapi insulin secara intensif akan menormalkan kadar glukosa darah secara
konsisten, tetapi belum terbukti dapat mengurangi komplikasi jangka panjang
D. Dengan pemantauan kadar glukosa darah yang ketat, kejadian hipoglikemia
dapat dicegah
E. Terapi insulin secara tidak dapat menurunkan kadar HbAlC

2. Diagnosis diabetes mellitus ditegakkan pada keadaan berikut :


A. Seorang wanita umur 24 tahun, dengan GD puasa = 120 mg/dL dan GD 2 jam
PP = 175 mg/dL
B. Seorang wanita obese, 2 kali pemeriksaan GD puasa masing-masing 147 dan
152 mg/dL
C. Seorang wanita hamil 24 minggu, GD 1 jam pasca pembebanan glukosa 50 gr
= 140 mg/dL
D. Seorang wanita umur 58 tahun dengan poliuria, polidipsia, GD sewaktu = 150
mg/dL
E. Seorang wanita umur 30 tahun, dengan glokusuria asimtomatik

3. Terdapatnya mikroabuminuria pada penderita diabetes akan meningkatkan risiko


penyakit kardiovaskular
SEBAB
Hipoalbuminemia akibat mikroalbuminuria akan mempercepat terjadinya
aterosklerosis melalui peningkatan kadar IL-1

Board Metabolik Endokrin


12

4. Hipoglikemia asimtomatik merupakan suatu kondisi hopoglikemia yang tidak


menimbulkan gejala neuroglikopenik
SEBAB
Hipoglikemi asimtomatik pada seorang penderita diabetes sering dialami pada
tengah malam,diasat penderita terlelap tidur.

5. Pada penyakit Graves, gejala-gejala kardiovaskuler yang ditimbulkan akibat


kelebihan hormone tiroid menyerupai gejala-gejala yang ditimbulkan oleh
katekolamin.
SEBAB
Pada keadaan hipertiroid terjadi peningkatan reseptor hormone katekolamin pada
otot-otot jantung

6. Penderita Diabetes Melitus dengan kehamilan bila tidak dapat dikontrol dengan
diet sebaiknya diberikan insulin
SEBAB
Kehamilan merupakan salah satu kontraindikasi untuk pemberian obat anti
diabetic oral

Tanggal : 14 november 2006


KASUS MEQ – 3
Data 1
Seorang pria 39 tahun datang ke Unit Gawat Darurat dengan keluhan tidak
sadar sejak 2 jam. Pasien batuk-batuk sejak 3 hari yang lalu, demam tinggi, dan nafsu
makan menurun. Pada pemeriksaan fisik tampak sakit berat, tensi 110/60 mmHg,
Nadi 122/ menit, pernapasan cepat dan dalam, tugor menurun. Penderita mempunyai
riwayat kencing manis sejak 2 tahun, dan jarang berobat karena tidak mampu.
Pertanyaan :
1. Apa masalah dan pengkajiannya pada pasien ini?
2. Pemeriksaan apa selanjutnya (minimal 3 item) yang diperlukan?
Data 2
Dari hasil lab Hb 14 gr%; leukosit 11.000/mm3; trombosit 160.000/uL; ureum
44 mm/dL; kreatinin 1,6 mg/dL; GDS 450 mg/dL. Urine keton positif. Analisis gas
darah pH 7,2; pHCO3 11 meq/L; pCO2; Na 145 meq/L; K 5,5 meq/l

Board Metabolik Endokrin


13

Pertanyaan :
3. Apa diagnosis pada pasien saat ini?
4. Bagaimana prinsip penatalaksanaannya, jelaskan!
5. Bagaimana prognosisnya?
Data 2
Hasil pemeriksaan EKG didapatkan irama sinus dengan EKG didapatkan HR
52x/menit, axis normal, T inverted pada lead II, III, AVF, I dan AVL CPK 82, CKMB
18. Penderita merokok sejak 20 tahun, 15 batang perhari
Pertanyaan :
1. sebutkan dugaan diagnosis utama pasien ini dan jelaskan secara singkat
alasan sudara!
2. Pemeriksaan apalagi yang direncanakan untuk pasien ini selanjutnya?
Data 3
Jika pada pemeriksaan selanjutnya didapatkan ECG St elevasi di I dan AVL,
CPK493, CKMB 128, troponin T (+).
Pertanyaan :
3. Sebutkan diagnosis saudara secara lengkap
4. Bagaimana penatalaksanaan saudara pada pasien ini?
5. Bagaimana prognosis pasien saat ini?

1. Obesitas dengan diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe2) karena peningkatan :


1. Asam lemak bebas
2. Internalisasi reseptor insulin
3. Tumor nekrosis factor-alfa
4. Adinopektin
2. Keluhan umum pasien DM pada usia lanjut seperti poliuria umunya tidak ada.
SEBAB
Osmotic dieresis akibat glukosuria terunda karena ambang ginjal yang
tertinggi
3. Bikarbonat dapat diberikan setiap saat pada ketoasidosis diabetic pada pH
darah dibawah 7
SEBAB
Bikarbonat disamping membantu asidosis juga tidak memberikan efek
samping.

Board Metabolik Endokrin


14

2005

27 September 2005
KASUS : Soal no. 1 - 4
Seorang perempuan 68 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yang memberat
sejak 1 hari ini. Pasien diketahui menderita diabetes sejak tahun 8 tahun dan
hipertensi sejak 5 tahun. Obat yang biasa di minum adalah metformin 3x500 mg,
nifedipin 1 x 10 mg dan multivitamin. Dua tahun terakhir ini karena tak merasa ada
keluhan , ia tak control ke dokter.
Pasien tampak lelah, CM, TD 170/95 mmHg, frekuensi pernafasan 28 x/menit dalam,
suhu 38⁰C, JVP dan bunyi jantung normal. Ronki -/- ; mengi -/-, Hepar dan lien tak
teraba Edema tungkai -/- TB 160 cm. BB 48 kg.
Hasil gula darah sewaktu 545 mg/dL. Analisis gas darah : pH 7,31 : pCO2 25 ; HCO3
11,2 saturasi O2 95 % ; pO2 80 ; BE -15 ; aseton darah (+); Ureum 60 mg/dL;
kreatinin 2,0 mg/dL.
1. Masalah yang paling sesuai untuk pasien ini adalah :
a. Ketoasidosis DM, asidosis respiratorik pada pneumonia , nefropati
diabetic
b. Asidosis metabolic, CKD, pneumoni, DM tak terkendali
c. Ketoasidosis diabetikum; pneumoni; chronic kidney disease (CKD)
d. Pneumonia, DM, hipertensi, CKD
e. Hipertensi, CKD, asidesis respiratorik, DM
2. Apa tindakan yang paling tepat menurut saudara ?
a. Meneruskan pengobatan dan ditambahkan glibenclamind 1 x 5 mg
serta diet tinggi kalori tinggi protein 2100 kalori, protein 48 gram/hari.
b. Meminta pemeriksaan analisis gas darah ulang dan elektrolit, rehidrasi,
insulin, antibiotic, diet 2500 kkal.
c. Injeksi antibiotic golongan sefalosperin generasi ketiga.
d. Stop metformin dan ganti dengan insulin drip; berikan captopril 2 x
12,5 mg atau amlodipin 1 x 5 mg.
e. Rehidrasi; insulin; antibiotic; berikan diet sesuai kemampuan.
3. Jika pada kasus I atas ternyata didapatkan hasil pemeriksaan urin lengkap:
eritrosit 5 – 10 ; leukosit > 50/LPB ; bakteri (+). Pemeriksaan darah tepi: Hb

Board Metabolik Endokrin


15

12,5 g/dL. Leukosit 12.000/uL ; Na+ 127 mEq/L; K+ 3,8 mEq/L ; maka
masalah yang ingin Saudara tambahkan adalah :
a. Gagal nafas tipe 1 karena pneumonia ; hiponatremia
b. Gagal nafas tipe 2 dengan asidosis respiratorik; hiponatremia
c. Infeksi saluran kemih, hiponatremia.
d. Hipoksemia ringan dengan asidosis metabolic; hiponatremia
e. Hiponatremia; hipoksia; asidosis metabolic terkompensasi
4. Pengobatan yang akan Saudara berikan adalah :
a. Infus NaCl 0,9% 500 cc/8 jam ; larutan bicarbonas natricus; berikan
oksigen 100% ; 4 L/m dengan sungkup
b. Infus NaCl 0,9% 500 cc/8 jam; berikan bantuan nafas (intubasi, kirim
ke ICU); antibiotic injeksi cefriaxon.
c. Infus NaCl 0,9% sesuai protocol ketoasidosis DM; antibiotic injeksi
cefriaxon
d. Infus NaCl 3% 500 cc/12 jam; berikan oksigen murni 2 L/m ; sol, Na-
bikarbonat 125 mEq intravena.
e. Infus NaCl 0,9% sesuai protocol ketoasidosis DM; antibiotic injeksi
gentamisin

Board Metabolik Endokrin

You might also like