You are on page 1of 22

AC sentral adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu

titik atau tempat dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang
kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor
dengan beberapa indoor) sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan
menggunakan saluran udara. AC Central adalah Peralatan AC yang sistem
kerjanya menurunkan temperatur udara beberapa ruangan secara ”serentak” dalam
kapasitas besar.

Sumber Gambar: http://yapin999.blogspot.com/

AC Central ini memiliki dua buah blower yang digunakan untuk


menghisap suhu dingin pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya
keruangan yang telah di tentukan. AC ini biasanya diberi corong udara/ducting
pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur udara dari blower menuju
ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang blower.
Ukuran pada AC Central ini hampir sama dengan AC Floor standing yang
memiliki bentuk dan ukuran cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan
tempatnya peletakkan pada bagian indoornya.AC Central ini di pasang (di
letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon), dan AC ini lebih banyak di
pasang dalam keadan tergantung.
a) Sistem Kerja AC Central
b) Komponen-Komponen AC Central

Sebagai satu alat yang cukup kompleks, sehingga AC Central memiliki


beberapa komponen di dalamnya. Komponen-komponen dalam AC Central
tersebut yaitu:

1. Chiller (unit pendingin).

Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air


pada sisi evaporatornya. Pada unit chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator.
Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air
untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya
didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida


yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui
system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan
menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin. Sistem pada
chiller dibagi menjadi tiga buah siklus yaitu siklus refrigrasi, cooling water dan
chilled water.
 Siklus refrigrasi adalah serangkaian proses yang meliputi proses kompresi,
kondensasi, penurunan tekanan, dan proses evaporasi. Pada proses ini
refrigran akan mengalami perubahan wujud, temperature dan tekanan
 Siklus cooling water adalah proses pembuangan kalor. Proses yang terjadi
pada kondensor chiller ini terjadi menggunakan perantara air untuk media
pembuangan kalornya. Pada bagian dalam kondensor terdapat tabung air
yang didalamnya terdapat pipa kecil sebagai aliran refrigerant. Proses ini
terjadi diawali saat air di pompa menuju kondensor. Pada kondensor
kemudian terjadi proses pembuangan kalor dimana kalor yang terdapat
pada pipa kecil kondensor yang berisi aliran refrigerant akan diambil oleh
air yang mengalir.
 Siklus chilling water adalah serangkaian proses yang bertujuan untuk
penarikan kalor. Proses chilled water diawali dari air yang ditampung pada
chilled water tank return di pompa oleh evaporator pump untuk dialirkan
menuju evaporator. Kemudian pada evaporator chiller, kalor yang berasal
dari air ini ditarik ke refrigerant, sehingga air yang telah melewati
evaporator menjadi lebih dingin. Selanjutnya air mengalir pada chiller
water tank supply untuk dipompa kembali oleh secondary pump menuju
FCU dan AHU.

Jenis Chiller didasarkan pada jenis mekanisme gerak kompressornya :

 Reciprocating
 Screw
 Centrifugal
 Rotary

Jenis Chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :

 Air Cooler adalah jenis chiller yang menggunakan udara sebagai media
pendingin kondensor
 Water Cooler adalah jenis chiller yang menggunakan air sebagai media
pendingin kondensor

2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara dan FCU (Fan


Coil Unit)

a. AHU

AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan
dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara
dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.

Sesuai dengan fungsinya, AHU merupakan seperangkat alat yang dapat


mengontrol suhu, kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan (jumlah
partikel/mikroba), pola aliran udara, jumlah pergantian udara dan sebagainya, di
ruang produksi sesuai dengan persyaratan ruangan yang telah ditentukan.
Unit/sistem yang mengatur tata udara ini disebut AHU (Air Handling Unit). Di
sebut “unit”, karena AHU terdiri dari beberapa alat yang masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda.
Pada dasarnya AHU terdiri dari :

 Cooling coil.
Cooling coil (sering pula disebut dengan istilah evaporator) berfungsi
untuk mengontrol suhu (temperature/t) dan kelembaban relatif (Relative
Humidity/RH) udara yang akan didistribusikan keruangan produksi. Hal ini
dimaksudkan agar dapat dihasilkan output udara, sesuai dengan spesifikasi
ruangan yang telah ditetapkan. Proses pendinginan udara sendiri dilakukan
dengan mengalirkan udara yang berasal dari campuran udara balik (return air) dan
udara luar (fresh air) melalui kisi-kisi (coil) evaporator yang bersuhu rendah.
Proses tersebut menyebabkan terjadinya kontak antara udara dan permukaan kisi
evaporator yang akan menghasilkan udara dengan suhu yang lebih rendah.

Proses ini juga akan menyebabkan kalor yang berada dalam uap air yang
yang terdapat di dalam udara ikut berpindah ke kisi evaporator, sehingga uap air
akan mengalami kondensasi. Hal ini menyebabkan kelembaban udara yang keluar
dari evaporator juga akan berkurang. Evaporator harus dirancang sedemikian rupa
sehingga kisi-kisinya memiliki luas permukaan kontak yang luas, sehingga proses
penyerapan panas dari udara di dalam evaporator dapat berlangsung dengan
efektif.

 Static Pressure Fan (blower).


Blower adalah bagian dari AHU yang berfungsi untuk menggerakkan
udara di sepanjang sistem distribusi udara yang terhubung dengannya. Blower
yang digunakan dalam AHU berupa blower radial yang memiliki kisi-kisi
penggerak udara yang terhubung dengan motor penggerak blower. Motor ini
berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Energi gerak inilah
yang kemudian disalurkan ke kisi-kisi penggerak udara hingga kemudian dapat
menggerakkan udara. Blower ini dapat di atur agar selalu menghasilkan frekuensi
perputaran yang tetap, hingga akan selalu menghasilkan output udara dengan debit
yang tetap. Dengan adanya debit udara yang tetaptersebut maka tekanan dan pola
aliraran udara yang masuk ke dalam ruang produksi dapat dikontrol.
 Filter.
Filter merupakan bagian dari AHU yang berfungsi untuk
mengendalikan dan mengontrol jumlah partikel dan mikroorganisme (partikel
asing) yang mengkontaminasi udara yang masuk ke dalam ruang produksi. Filter,
biasanya ditempatkan di dalam rumah filter(filter house) yang didesain
sedemikian rupa agar mudah untuk dibersihkan dan/atau diganti. Hal penting yang
harus diperhatikan dalam pemasangan filter ini adalah penempatan posisi filter
harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat “memaksa” seluruh udara yang akan
didistribusikan tersebut melewati filter terlebih dahulu. Filteryang digunakan
untuk AHU dibagi menjadi beberapa jenis/tipe, tergantung efisiensinya, yaitu (a)
pre-filter (efisiensi penyaringan: 35%); (b) medium filter (efisiensi penyaringan:
95%); dan (c) High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter (efisiensi
penyaringan: 99,997%). Hal penting yang perlu diperhatikan dalam pemasangan
filter ini adalah posisi penempatan filter harus diatur berdasarkan jenis dan
efisiensi penyaringan filter yang akan menentukan kualitas udara yang dihasilkan.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot
udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari
lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan.
Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan
koil pendingin.Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperature
didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting)
yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa
terjangkau.
b. FCU
Fan Coil Unit adalah mesin atau media penukar kalor antara air dingin
dengan udara, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan oleh fan atau
blower melewati coil pendingin didalam FCU sehingga udara yang dikeluarkan
menjadi udara dingin. Kemudian udara dingin yang berasal dari FCU tersebut
yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
Proses pemakaian air dingin (child water) pada FCU dan AHU

Proses pemakaian air dingin pada FCU diawali dengan air dingin yang
berasal dari chiller, dipompa menuju FCU dan disirkulasi kan menuju coil yang
bersirip (berupa pipa dengan kisi-kisi). Selanjutnya udara dihembuskan dengan
fan atau blower untuk menghasilkan udara dingin, menjadi naik karena kalor dari
udara, setelah melewati FCU, air kemudian mengalir kembali pada chilled water
tank return untuk di pompa kembali oleh evaporator pump menuju ke evaporator
chiller untuk didinginkan kembali, air ini akan bersikulasi terus menerus selama
sistem pendingin bekerja.

Ketika proses kerja FCU dimulai, maka fan akan hidup bersamaan dengan
terbukanya tree way velve. Sehingga air dingin dapat masuk kedalam coil dan
dapat menghasilkan udara dingin. Kemudian air yang telah dingin tersebut masuk
kedalam ruangan mulai out let air grill. Setelah beberapa saat ruangan menjadi
dingin dan apabila udara dalam ruangan sudah dingin dan mencapai temperature
yang sudah di setting pada thermostart. Maka thermostart akan bekerja untuk
mengatur tree way valve untuk bekerja menutup air dingin yang masuk ke coil
serta mengalihkan air untuk menuju chilled water return

Walaupun fan tetap bekerja, pendingin udara didalam ruangan tidak akan
ada karena disebabkan oleh tidak adanya air dingin yang masuk kedalam coil,
setelah beberapa saat temperature ruangan berubah menjadi naik kembali, maka
selanjutnya thermostart bekerja dan memerintahkan tree way velve untuk
membukan kembali air dingin yang masuk kedalam coil sehingga udara pada
ruangan dapat didinginkan kembali. Fan coil unit umumnya digunakan untuk
kamar-kamar (bad room) pada hotel. Sedangkan cara kerja pada AHU tidak jauh
beda dengan fan coil untit. Baik itu AHU ataupun FCU memiliki fungsi yang
sama. Hanya saja besarnya unit dan kapasitasnya dari AHU, lebih besar dan lebih
tinggi dari FCU. Sehingga AHU lebih di fokuskan untuk menangani kapasitas
pendingin ruangan yang lebih besar seperti lobby, bangquet, restoran dan lain-
lain.
3. Cooling Tower

Cooling tower adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air
yang dipakai pendinginan condenssor Chiller dengan cara melewat air panas pada
filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower
yang suhunya lebih rendah.

i. Kondisi nominal dari menara pendingin yaitu:

Kapasitas menara pendingin 1 ton refrigrasi di standarisasikan menurut The


Japanese Cooling tower Industry Association, sebagai berikut :

1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada kondisi :

• Temperature bola basah 27o C

• Temperature air masuk 37o C

• Temperature air keluar 32o C

• Volume aliran air 13 liter/menit.

ii. Proses yang terjadi pada cooling tower


Secara umum bentuk konstruksi dari cooling water berupa shell & tube dimana
air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam
pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor. Uap
refrigeran superheat berubah fasa menjadi cair yang memiliki tekanan tinggi
mengalir menuju alat ekspansi, sementara air yang keluar memiliki temperatur
yang lebih tinggi. Karena air ini akan digunakan lagi untuk proses pendinginan
kondensor maka tentu saja temperaturnya harus diturunkan kembali atau
didinginkan pada cooling tower.

Langkah pertama adalah memompa air panas tersebut menuju cooling tower
melewati system pemipaan yang pada ujungnya memiliki banyak nozzle untuk
tahap spraying atau semburan. Air panas yang keluar dari nozzle secara langsung
melakukan kontak dengan udara sekitar yang bergerak secara paksa karena
pengaruh fan/blower yang terpasang pada cooling tower. Sistem ini sangat efektif
dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah
mendekati suhu wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan
temperature ditampung dalam bak/basin untuk kemudian dipompa kembali
menuju kondensor yang berada di dalam chiller.

Pada cooling tower juga dipasang katup make up water yang dihubungkan ke
sumber air terdekat untuk menambah kapasitas air pendingin jika terjadi
kehilangan air ketika proses evaporative cooling tersebut. Perpindahan kalor yang
terjadi pada cooling tower berlangsung dari air ke udara tak jenuh. Ada dua
penyebab terjadinya perpindahan kalor yaitu perbedaan suhu dan perbedaan
tekanan parsial antara air dan udara. Suhu pengembunan yang rendah pada
cooling tower membuat sistem ini lebih hemat energi jika digunakan untuk system
refrigerasi pada skala besar seperti chiller. Salah satu kekurangannya adalah
bahwa sistem ini tidak praktis karena jarak yang jauh antara chiller dan cooling
tower sehingga memerlukan system pemipaan yang relative panjang. Selain itu
juga biaya perawatan cooling tower cukup tinggi dibandingkan system lainnya.

4. Pompa Sirkulasi

Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :

 Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump )


Pompa ini berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin
AHU / FCU.

 Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump/Cooling Water


Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk
mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan
seterusnya.
5. Ducting

 Ducting.

Ducting adalah bagian dari AHU yang berfungsi sebagai saluran tertutup tempat
mengalirnya udara. Secara umum, ducting merupakan sebuah sistem saluran udara
tertutup yang menghubungkan blower dengan ruangan produksi, yang terdiri dari
saluran udara yang masuk (ducting supply) dan saluran udara yang keluar dari
ruangan produksi dan masuk kembali ke AHU (ducting return). Ducting harus
didesain sedemikian rupa sehingga dapat mendistribusikan udara ke seluruh
ruangan produksi yang membutuhkan, dengan hambatan udara yang sekecil
mungkin. Desain ducting yang tidak tepat akan mengakibatkan hambatan udara
yang besar sehingga akan menyebabkan inefisiensi energi yang cukup besar.
Ducting juga harus didesain agar memiliki insulator di sekeliling permukaannya,
yang berfungsi untuk menahan penetrasi panas dari udara luar yang memiliki suhu
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhu di dalam ducting.

 Dumper.

Dumper adalah bagian dari ducting AHU yang berfungsi untuk mengatur
jumlah (debit) udara yang dipindahkan ke dalam ruangan produksi. Besar kecilnya
debit udara yang dipindahkan dapat diatur sesuai dengan pengaturan tertentu pada
dumper. Hal ini amat berguna terutama untuk mengatur besarnya debit udara yang
sesuai dengan ukuran ruangan yang akan menerima distribusi udara tersebut.
c) Jenis-jenis dan Aplikasi AC Central
Terdapat banyak jenis-jenis AC yang dapat ditemukan atau digunakan
dalam lingkungan sekitar kita. Jenis AC ini dapat dibagi menurut beberapa
faktor antara lain:
a. Jenis-jenis AC menurut Medianya
Terdapat tiga jenis AC Central dilihat secara sistem dan medianya dan
saat ini banyak dipakai dan beredar di pasaran, yaitu:
- AC Central dengan Sistem Air (All Water System)
- AC Central dengan Sistem Freon (All Air System)
- AC Central dengan Sistem Air dan Udara (Water to Air System)
Adapun perbedaan dan penjelasannya sebagai berikut:
 Sistem Air (All Water System)
Pada sistem air media pembawa dingin yang berjalan dalam pipa
distribusi adalah air. Maksudnya, sistem AC yang menggunakan media air
atau cairan lain sebagai pembawa dinginnya/pendingin. Pemakaian Unit
Indoor pada AC Central sistem air ini juga digunakan sesuai dengan skala
ruangnya.Pada skala kecil Unit Indoor yang digunakan menggunakan Fan
Coil Unit. Fan Coil Unit berupa perangkat sederhana yang terdiri dari
kumparan (Coil) dan kipas.Karena kesederhanaannya, pemakaian Fan
Coil Unit ini cocok digunakan pada sistem AC Central dengan skala
ruangan yangkecil.
Sedangkan, pada skala ruang yang besar AC Central dengan sistem
air ini menggunakan AHU / Air Handling Unit. Berbeda dengan Fan Coil
Unit, AHU berupa kotak dengan ukuran besar yang didalamnya terdapat
komponen-komponen yang lebih kompleks seperti berisi blower, elemen
pemanas atau pendingin, filter dan peredam suara. Sehingga sesuai dengan
pemanfaatannya pada ruangan berskala besar.
Gambar: Air Handling Unit
Komponen yang diperlukan untuk mendinginkan air yang akan
didistribusikan adalah Chiller. Chiller berfungsi untuk memindahkan
panas yang didapat dari sirkulasi di dalam ruangan ke sistem sirkulasi luar
bangunan.Lalu air yang panas itu kemudian didinginkan dengan
menggunakan Cooling Tower.Dalam pendristibusiannya menggunakan
pipa yang diisolasi agar kalor yang dibawa oleh air tersebut tidak
merembes keluar sehingga dapat membawa dingin ke dalam ruangan
dengan maksimal.

Gambar: Diagram System http://masisnanto.blogdetik.com/2008/12/29/ac-central-all-water-system/


Sistem AC Central dengan sistem air ini cocok digunakan pada
bangunan:
 Gedung bertingkat
 Mall berukuran besar
 Stadium
 Pabrik
 Bandara undara
 Terminal kereta
 Dll.
Peralatan utama yang digunakan antara lain:
o Chiller
o AHU (Air Handling Unit)
o Cooling Tower
o Pompa Sirkulasi

 Sistem Freon(All Air System)


Pada sistem Freon media yang digunakan untuk membawa dingin
adalah Freon sebagai suplai udara olahan.Maksudnya, sistem AC yang
menggunakan media Freon sebagai pembawa dinginnya.Freon adalah gas
yang banyak digunakan sebagai pemicu dingin/pendingin. Peralatan atau
komponen penyediaan udara dan refrigerant plants memungkinkan
operasi dan pemeliharaan tidak mengganggu ruang yang lainnya.

Gambar: Gas Freon


AC Central dengan sistem ini disebut dengan Split Duct. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan sistem AC Split biasa, akan tetapi lubang udaranya
menggunakan sistem ducting/pipa dan pada tiap-tiap bagian yang
mengeluarkan udaranya menggunakan diffuser. Sedangkan untuk
mengatur besar kecilnya udara yang keluar dari AC Central dengan sistem
Freon ini menggunakan komponen yang bernama damper.Sistem Freon
hanya dapat digunakan apabila jarak unit indoor dan unit outdoor tidak
berjauhan. Sistem ini menggunakan sistem siklus tertutup yang mana
proses pendinginan udara di dalam suatu ruang diproses oleh AHU
(ditempatkan di ruang terpisah), kemudian udara dingin dari AHU akan
melewati ducting supply & difusser dan didistribusikan ke dalam ruangan
yang akan didinginkan dan udara panas dari ruang akan dikembalikan lagi
ke AHU untuk didinginkan kembali dengan melewati grille & ducting
return.
Skema / alur siklus AC Central jenis All Air System

Gambar: Diagram System http://masisnanto.blogdetik.com/2008/12/29/ac-central-all-air-


system/
Sistem AC Central dengan sistem Freon ini cocok digunakan pada
bangunan:
 Mini market
 Klinik
 Sekolah/universitas
 Ruangan kantor
 Dll.
Peralatan utama yang digunakan antara lain:
o Chiller
o AHU (Air Handling Unit)
o Cooling Tower (khusus untuk chiller jenis Water Cooler)
o Pompa Sirkulasi

 Sistem Air dan Udara (Water to Air System)


Sistem ini adalah jenis AC Central dimana proses pendinginan
udara didalam suatu ruang tertutup dproses oleh AHU yang ditempatkan
pada ruang terpisah dan FCU sekaligus di dalam ruangan yang akan
didinginkan dengan kata lain sistem ini merupakan penggabungan
pemakaian AHU dan FCU. Sistem pendinginan AC jenis ini menggunakan
pipa yang berisi cairan Freon (cairan yang menyerap kalor pada ruangan)
kemudian pipa dibasahi oleh air yang sebelumnya telah didinginkan di
water tower dengan menggunakan fan. Air ini berfungsi untuk
menurunkan suhu dari Freon yang keluar dari evaporator, kalor yang
dibawa Freon ini berasal dari ruangan dan diserap oleh Freon agar ruangan
terasa dingin, kemudian setelah freon didinginkan kembali dengan
pembasahan pipa oleh air dan fan, udara akan masuk kembali ke dalam
evaporator dan dialirkan ke ruangan-ruangan yang didinginkan,
Gambar: Diagram System http://masisnanto.blogdetik.com/2008/12/29/ac-central-air-water-system/

Peralatan utama yang digunakan antara lain:


o Chiller
o AHU (Air Handling Unit) dan FCU (Fan Coil Unit)
o Cooling Tower (khusus untuk chiller jenis Water Cooler)
o Pompa Sirkulasi
Kelebihan dan kekurangan
Jenis sistem
Kelebihan Kekurangan
AC Central

- kemampuannya membawa
kalor dari satu titik ke titik
yang lain lebih tahan lama
ketimbang menggunakan
Sistem Air
sistem freon.
- memiliki kelebihan dapat
digunakan dalam skala yang
besar / gedung bertingkat
- Pendistribusian dinginnya - Hanya dapat dipakai
merata pada setiap ruangan dalam sistem yang tidak
dan komponen yang dipakai terlalu besar/ jerak dari
tidak terlalu banyak karena unit indoor dan unit
hanya menggunakan unit outdoor berjauhan
indoor, condensing unit / - Freon dapat merusak ozon
outdoor ac, dan ducting ac / bumi sehingga terjadi
saluran ac. fenomena global
- Ruangan yang dikondisikan warming.
Sistem Freon bebas dari pipa pembuangan, - Balancing atau
kabel daya listrik dan filter pemerataan dingin sukar
- Adanya kebebasan untuk untuk daerah/ruangan
distribusi udara yang optimal yang tidak serentak dihuni
cocok untuk penggunaan - Out clearance dapat
exhaust dan make up udara mengganggu floor space
yang besar untuk duct-riser dan fan
- Fleksibilitas dan kontrol
kelembaban pada semua
kondisi operasi yang mudah
- Pendinginan lebih maksimal, - Komponen dan alat yang
dingin yang dihasilkan lebih digunakan lebih kompleks
Sistem Air
dingin daripada AC pada - Daya dan biaya yang
dan Udara
umumnya diperlukan dalam
instalasinya lebih besar

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Ac Central


 Kelebihan :
1. Kebisingan dan getaran mesin pendingin hampir tidak mempengaruhi
ruangan.
2. Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah.
3. Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat dilayani
oleh satu system(unit) saja.
4. Kelembapan udara dapat diatur.

 Kekurangan :
1. Harga mula-mula cukup tinggi.
2. Biaya operasional cukup mahal.
3. Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman-
kuman dari ruangan untuk penderita penyakit menular (melalui
saluran udara balik) dapat disebarkan ke ruangan ruangan lain.
4. Jika satu komponen mengalami kerusakan maka sistem AC Central
tidak akanhidup.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9132764/Utilitas_ac_central_hermes_mall_banda_ace
h
http://keep-trying-9.blogspot.com/2011/12/ac-central.html
http://dunia-engineer.blogspot.com/2011/10/hvac.html
http://cozurs.blogspot.com/p/disain-proses.html
http://hendri-word.blogspot.com/2014/02/ac-central.html
http://masisnanto.blogdetik.com/2008/12/29/ac-central-air-water-system/
http://masisnanto.blogdetik.com/2008/12/29/ac-central-all-air-system/
http://masisnanto.blogdetik.com/2008/12/29/ac-central-all-water-system/
https://iptech.wordpress.com/2010/05/11/bagian-%E2%80%93-bagian-ac-sentral/
https://www.facebook.com/permalink.php?id=118446604943027&story_fbid=16
6760813444939
http://egsean.com/prinsip-kerja-chiller-pada-gedung-gedung/

You might also like