You are on page 1of 2

C.

Skema Kerja
1. Penyiapan larutan baku
Ditimbang 100 mg asam salisilat murni dan dilarutkan dalam 1000 mL urin (stok 1 = 1
mg/mL

Diambil 10 mLl stok 1 lalu ditambahkan urin sampai 100 mL (stok ii = 100 mg/mL)

Dibuat kurva baku dengan mengambil 0,5 ; 1 ; 1,5; 2 ; 2,5 ; 3 ; 3,5 ; 4 ; 4.5 dan 5 mL lalu
masing-masing dicukupkan volumenya hingga 10 mL

Diperoleh konsentrasi dari larutan baku terurut-turut adalah 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40,
45, 50 mg/mL

Ddiambil 5 mL dari setiap larutan kurva baku dan ditambahkan 1 mL coloring agent ( 1
% Fe(No3)3 dalam pelarut asam nitrat, akuades dengan rasio 1 : 99. Pencampuran ini akan
membentuk warna violet. Di sentrifuge campuran

Diukur absorbansi dari setiap campuran pada panjang gelobang 525 nm dengan
spektrofotometri dan ditentukan persamaan kurva bakunya. Dibuat plot antara
konsentrasi vs absobansinya.

2. Penyiapan blanko
Dicampur 5 mL urin yang dikeluarkan sebelum probandus mengonsumsi asam salisilat
dan 1 mL coloring agent

Diukur absorbansinya pada panjang gelombang 525 nm


3. Pelaksanaan praktikum
Dipilih 2 orang praktikan untk menjadi probandus

Dipilih probandus dan praktikan yang selama seminggu sebelumnya tidak pernah
mengonsumsi obaat tertentu

Dipuasakan pada malam hari dan pagi harinya probandus mengonsumsi 400 mL air

Ditampung urin sebagai urin blanko pada satu jam berikutnya

Ditambahkan 1 mL coloring agent lalu diukur absorbansi dari campuran ini pada panjang
gelomang 525 nm menggunakan spektrofotometer uv

Hasil yang didapatkan disebut absorban ii yang mengukur kadar asam salisilat dalam urin

You might also like