You are on page 1of 3

Herpes Simpleks

No Dokumen :
SOP
No Revisi : 000
Tgl Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD Kornelius Rodja, SKM
PUSKESMAS
LADJA NIP:196705111998031001
1. Pengertian Herpes Simpleks merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh
Virus Herpes Simpleks tipe 1 atau tipe 2, yang ditandai oleh
adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan
eritematosa pada daerah mukokutan.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan
Herpes Simpleks dalam rangka perbaikan mutu dan kinerja di
Puskesmas Ladja.
3. Kebijakan SK Kepala Kepala UPTD Puskesmas Ladja nomor: 111/PKM
LDJ/III/2017 tentang jenis-jenis pelayanan.
4. Referensi
Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2016
5. Prosedur 1. Alat:
 Termometer
 Pengukur waktu (jam / stopwatch)
 Sfigmanometer
 Stetoskop
 Rekam medis
 Alat tulis
2. Bahan:
 Anti virus
6. Langkah - 1. Petugas menerima pasien.
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa:
Keluhan

 Infeksi primer HSV-1 biasanya terjadi pada anak dan


subklinis pada 90% kasus, biasanya ditemukan
perioral. Pada 10% sisanya, dapat terjadi
gingivostomatitis akut.

 Infeksi primer HSV-2 terjadi setelah kontak seksual


pada remaja dan dewasa, menyebabkan vulvovaginitis
akut dan atau peradangan pada kulit batang penis.
Infeksi primer biasanya disertai dengan gejala sistemik
seperti demam, malaise, mialgia, nyeri kepala, dan
adenopati regional. Infeksi HSV-2 dapat juga mengenai
bibir.

 Infeksi rekuren biasanya didahului gatal atau sensasi


terbakar setempat pada lokasi yang sama dengan
lokasi sebelumnya. Prodromal ini biasanya terjadi
mulai dari 24 jam sebelum timbulnya erupsi.

Faktor Risiko
 Individu yang aktif secara seksual.
 Imunodefisiensi.
3. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital.
Suhu tubuh meningkat
4. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien:
Papul eritema yang diikuti oleh munculnya vesikel
berkelompok dengan dasar eritem. Vesikel ini dapat cepat
menjadi keruh, yang kemudian pecah, membasah, dan
berkrusta. Kadang-kadang timbul erosi/ulkus.

Tempat predileksi adalah di daerah pinggang ke atas terutama


daerah mulut dan hidung untuk HSV-1, dan daerah pinggang
ke bawah terutama daerah genital untuk HSV-2. Untuk
infeksi sekunder, lesi dapat timbul pada tempat yang sama
dengan lokasi sebelumnya.
5. Penegakan diagnosis Herpes Simpleks
6. Penatalaksanaan
1. Terapi diberikan dengan antiviral, antara lain:
a. Asiklovir, dosis 5 x 200 mg/hari selama 5 hari, atau
b. Valasiklovir, dosis 2 x 500 mg/hari selama 7-10 hari.
2. Pada herpes genitalis: edukasi tentang pentingnya
abstinensia pasien harus tidak melakukan hubungan
seksual ketika masih ada lesi atau ada gejala
prodromal.
3. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi.
Aspirin dihindari oleh karena dapat menyebabkan
Reye’s syndrome.
7. Petugas mencatat hasil anamnesa - tatalaksana di rekam medis
pasien.
7. Bagan alir -

8. Hal-hal
Pasien dirujuk apabila:
yang perlu  Penyakit tidak sembuh pada 7-10 hari setelah terapi.
diperhatikan  Terjadi pada pasien bayi dan geriatrik (imunocompromise).
 Terjadi komplikasi.
 Terdapat penyakit penyerta yang menggunakan multifarmaka.
9. Unit  Loket
terkait  Poli umum
 Apotek
10. Dokumen  Rekam Medis
terkait  Resep
 Rujukan
11. Rekaman -
historis
perubahan

You might also like