Professional Documents
Culture Documents
Analisa Sintesa Jurnal pada Tn. P dengan CHF ( Congestif Heart Failure ) di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo Jawa Tengah
I. Anamnesis
Identitas Klien
Nama : Tn.P
Umur : 47 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Rejosari 002/003 Grabag
Tanggal masuk : 9 Januari 2018
Jam Pengkajian : 10.45 WIB
No. RM : 33060120000420132
Diagnosa Medis : CHF
Keluhan Utama :
Pasien mengatakan sesak nafas dan lemas
R = Ulu hati
S = Skala 3
T = Hilang timbul
Pengkajian Primer :
Airway Tidak ada penutupan dan sumbatan jalan nafas
Inject :
- Furosemide 1 x 10 mg
- Omeprazole 1 x 40 mg
Oral
- Candesantan 1x4 mg
- Warfarin 1x 2 mg
- Blsopralal 1x 2,5 mg
- ISDN 1x 1 mg
II. Analisa Data
R = ulu hati
S = skala 3
T = hilang timbul
DO :
- Monitor rata-rata,
kedalaman, irama dan
usaha respirasi
- Catat pergerakan otot,
kesimetrisan dan
penggunaan otot tambahan
- Memonitor suara nafas
2. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Pain Management
berhubungan keperawatan selama 1 x 30 - Monitor TTV
dengan agen cidera menit diharapkan nyeri - Kaji tingkat nyeri
biologis (CHF) berkurang dengan kriteria - Posisikan pasien dengan
hasil: nyaman
Mampu mengontrol - Ajarkan tentang teknik non
nyeri, mampu farmakologi : relaksasi
menggunakan tehnik nafas dalam
nonfarmakologi untuk - Kolaborasi pemberian
mengurangi nyeri analgetik
TTV dalam batas
normal (TD 120/80
mmHg, N 60-100
x/mnt, RR 12-24 x/mnt,
S 36,5-37˚C)
Skala nyeri berkurang
dari 3 menjadi 1
Klien merasa nyaman
Diagnosa Medis :
CHF
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi perfusi
Tindakan Keperawatan :
Latihan nafas dalam dapat diterapkan pada pemberian asuhan keperawatan pada
klien gagal jantung untuk meningkatkan barorefleks arteri yang dapat dilihat pada
penurunan tekanan darah, denyut nadi, dan pernafasan yang dilakukan minimal 3
kali sehari selama 12 menit.
Tahap Preinteraksi :
1. Mengklarifikasi identitas pasien
2. Mencuci tangan
3. Mempersiapkan pasien, diri sendiri (perawat), dan lingkungan
Tahap Orientasi :
1. Memberikan salam dan memperkenalkan nama perawat
2. Menjelaskan tujuan yang akan dilakukan :
3. Menjelaskan prosedur tindakan yang mudah dipahami pasien dan keluarga
Tahap kerja :
Kesimpulan :
Ada peningkatan sensitivitas barorefleks arteri yang dilihat dari penurunan tekanan
darah, denyut nadi, dan pernafasan yang bermakna pada kelompok intervensi antara
sebelum dan setelah dilakukan latihan nafas dalam.
Daftar Pustaka :
Black & Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan. Ed. 8-Buku
3. Elsevier Philadelphia:Sounders.
Bernardi et. al. 2002. Slow breathing increases arterial baroreflex sensitivity in patients
with chronic heart failure.
Journal of The American Heart Association, 105, 143-145.
http://ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11790690
Damayanti, A. 2013. Analisis praktik klinik keperawatan kesehatan masyarakat
perkotaan pada pasien gagal
jantung kongestif. Laporan Residensi FIK UI. http://lib.ui.ac.id/file?file=pdf/metadata-
20351475.pdf.
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar tentang Kejadian Penyakit Tidak Menular.
Jakarta
Downey, L.V. 2009. The effects of deep breathing training on pain management in the
emergency department.
Southern Medical Journal. http://ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19487995.
Joseph, C.N., et al. 2005. Slow breathing improves arterial baroreflex sensitivity and
decreases blood pressure in
essential hypertension. http:www.hypertensionaha.org.
Lovastatin, K. 2005. Penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Jakarta: Prestasi
Pustaka.
Mariyono, H., dan Santoso, A., 2008. Gagal jantung. FK-Unud, Denpasar, Bali.
http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/9_gagal%20jantung.pdf.
Potter, Ap & Perry, G.A 2007. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses
dan Praktik. Ed. 4. EGC.
Jakarta.
Jurnal Ilmiah