You are on page 1of 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/326344331

Jur IKNB dan UMKM

Article · July 2018

CITATIONS READS

0 17

1 author:

Herispon Herispon
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau, Pekanbaru
24 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Causes of Micro, Small and Medium Enterprises Do Not Have Financial Reports (Case in Pekanbaru City, Indonesia) View project

All content following this page was uploaded by Herispon Herispon on 12 July 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


649
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

Financial Inclusion, and the Role of the Non-Bank Financial Industry in the
Development of Micro, Small and Medium Enterprises

HERISPON

Staf Pengajar Tetap di Akademi Keuangan dan Perbankan Riau (AKBAR)


Pekanbaru,
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau (STIE Riau) Pekanbaru,
Jl. H.R. Subrantas No. 57 Panam Pekanbaru 28293 (Telp. 0761-63237)
E-mail : herisponpiliang@gmail.com

abstrac , Financial inclusion is a must to be implemented, which is considered to


reduce the gap and poverty that occurs in the community through financial
services and banking with the motor of the banking industry (IP) and the non-
bank financial industry (IKNB) including BUMD, BUMD with the object of
business sector micro and small or UMKM. IKNB includes competent authorities
in the development of the micro and small-medium enterprises sector through
continuous capital assistance, coaching and supervision. The concept and model
offered in this paper is a national movement of foster parents who can be applied
in the sector of micro and small medium enterprises referred to as GN-OTA
UMKM. These concepts and models seem simple and obsolete, if this model has
never been implemented for the development of UMKM then this model becomes
a new model and IKNB can be a pioneer or a major player in the development of
UMKM.

Keywords: Financial Inclusion, IKNB, GN-OTA UMKM / GNP-UMKM.

1. Latar Belakang
Istilah inklusi keuangan sebagai hasil dari laporan Social
pertama kali muncul tahun 1993 dari Exclusion Unit “Bringing Britain
seorang ahli geografi yang prihatin Together : sebuah strategi nasional
tentang penutupan cabang bank, yang untuk pembaharuan lingkungan. Salah
mengakibatkan akses yang terbatas satu tim tersebut bertugas
kelayanan perbankan, dari munculnya mengembangkan strategi untuk
ide ini sampai sekitar tahun 1998 meningkatkan akses kelayanan
istilah ini pertama kali digunakan keuangan bagi orang-orang yang
dalam arti luas untuk menggambarkan dirampas haknya. Dari sinilah titik
siapa saja yang mengalami akses awal inklusi keuangan terjadi di
terbatas kelayanan utama keuangan. Inggris, dari tahun 2000 sampai
Pada tahun yang sama satgas Credit sekarang inklusi keuangan telah
Union didirikan oleh HM Treasury menjadi penting dalam layanan
dan 14 tim aksi kebijakan didirikan lembaga keuangan (dikutip dari
650
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

tulisan Harvey, Helen dalam melalui pembangunan keluarga


http://www.transact.org.uk). dengan akses kredit yang lebih luas
Di Indonesia secara terbatas bagi keluarga miskin (dalam Gamari,
praktek inklusi keuangan telah 2011).
berjalan sejak tahun 1996 melalui Inklusi keuangan adalah hak
program Takesra dan Kukesra kerja setiap orang untuk memiliki akses dan
sama Bank BNI dengan PT. Pos layanan penuh dari lembaga keuangan
Indonesia, Pos Pemberdayaan secara tepat waktu, nyaman,
Masyarakat (Posdaya) sebagai informatif, dan terjangkau biayanya,
kearifan lokal (dalam Gamari, 2011). dengan penghormatan penuh kepada
Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta harkat dan martabatnya. Layanan
peran Bank BRI dalam penyaluran keuangan tersedia bagi seluruh
KUR ini dapat menjadi model inklusi segment masyarakat, dengan perhatian
keuangan di Indonesia atau dapat khusus kepada orang miskin, orang
diterapkan pada inklusi keuangan miskin produktif, pekerja migran
dunia. Di Indonesia sendiri inklusi (TKI) dan penduduk di daerah
keuangan baru diformalkan pada Juni terpencil (Bank Indonesia, 2014).
2012 dengan nama Standard Nasional Bank Dunia mengungkapkan
Keuangan Indonesia (Bank Indonesia, setidaknya terdapat empat jenis
2014). Salah satu model financial layanan jasa keuangan yang dianggap
inclusion yang cukup dikenal adalah krusial bagi kehidupan masyarakat
konsep Grameen Bank milik yaitu ; layanan penyimpanan dana,
Muhammad Yunus (2006) dari layanan kredit, layanan sistem
Banglades. Grameen Bank adalah pembayaran, dan asuransi termasuk
sebuah organisasi kredit mikro yang didalamnya dana pensiun (dalam
dimulai di Bangladesh dengan Bank Indonesia, 2014).
memberikan pinjaman kecil kepada Allen et al. (2012:34) yang
orang yang kurang mampu tanpa menjelaskan bahwa inklusi keuangan
membutuhkan collateral dapat membawa banyak manfaat
(http://ekonomi syariah.info/2013). kesejahteraan untuk individu.
Inklusi keuangan merupakan Rakhmindyarto dan Syaifullah (2014)
suatu kegiatan menyeluruh yang juga mengatakan bahwa sistem
bertujuan untuk meniadakan segala keuangan yang inklusif akan mampu
bentuk hambatan terhadap akses memberdayakan individu untuk
masyarakat dalam memanfaatkan mampu mengakses layanan keuangan
layanan jasa keuangan dengan seperti tabungan, kredit, asuransi,
didukung oleh infrastrukturnya. Oleh dana pensiun, dan fasilitas
karena itu diperlukan partisipasi pembayaran, sehingga sangat
lembaga keuangan dalam membantu masyarakat khususnya
pengembangan inklusi keuangan kelompok berpendapatan rendah
secara tepat, yaitu dengan untuk meningkatkan pendapatannya,
mengembangkan program yang tidak mengakumulasikan kekayaannya, dan
hanya mengandalkan usaha pada mengelola risiko, serta upaya untuk
penghimpunan dana tabungan atau keluar dari kemiskinan. Agrawal
kredit dengan bunga ringan, tetapi (2008) yang mengatakan bahwa
harus aktif mengentaskan kemiskinan inklusi keuangan ini adalah suatu
651
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

proses untuk menjamin masyarakat Mikro, Kecil dan Menengah yang


dalam mengakses layanan jasa disertai ketentuan pendukungnya,
keuangan secara menyeluruh seperti yang mana dalam PBI dimaksud
tabungan, pinjaman, asuransi, diwajibkan untuk mengalokasikan
pembayaran, dan lain-lain. Bintan kredit/pembiayaan kepada UMKM,
(2013) juga mengatakan bahwa secara bertahap mulai dari 5% pada
semakin inklusif sistem keuangan tahun 2015 hingga mencapai 20%
suatu wilayah, maka wilayah tersebut akhir tahun 2018. Selain bank, banyak
telah berhasil mengurangi atau perusahaan BUMN dan swasta yang
menghapus hambatan-hambatan ikut serta untuk membantu
dalam mengakses jasa keuangan, peningkatan UMKM di Indonesia.
seperti pengetahuan keuangan yang Beberapa di antaranya adalah PT.
kurang, kondisi geografis, kurangnya Telkom Indonesia dan PT. Pegadaian
informasi dan pengetahuan terkait yang memberikan bantuan berupa
perbankan, kendala administrasi, dan permodalan dan akses pasar.
persepsi yang tidak baik terhadap Menyadari pentingnya kontribusi
lembaga keuangan (dalam Setiawan., UMKM dalam meningkatkan
M A., 2015). perekonomian yang positif di
Disisi lain Otoritas Jasa Indonesia, 3 BUMN telah bersinergi
Keuangan (OJK) merupakan lembaga untuk mendorong peningkatan
pengawasan independen yang UMKM di Indonesia. PT. Permodalan
memiliki fungsi, tugas, dan wewenang Nasional Madani bersama dengan PT.
pengaturan dan pengawasan terhadap Asuransi Jiwasraya dan Jamkrindo
kegiatan di dalam sektor jasa berkomitmen untuk mendukung
keuangan secara terpadu, independen, aktivitas para pelaku UMKM
dan akuntabel. Sektor jasa keuangan Indonesia. Sinergitas ini bermanfaat
tersebut terdiri dari industri perbankan untuk mengembangkan serta
(IP) dan Industri Keuangan Non-Bank memberdayakan sektor UMKM di
(IKNB). Dalam hal bantuan kepada Indonesia, ini menunjukkan penguatan
UMKM Bank Indonesia terhadap IKNB untuk berkontribusi
mengeluarkan ketentuan yang dalam pengembangan UMKM
mewajibkan kepada perbankan untuk (depkop.go.id).
mengalokasikan kredit/pembiayaan Harmoyo (2002) berbicara
kepada UMKM mulai tahun 2015 tentang UKM maka akan terbayang
sebesar 5%, tahun 2016 sebesar 10%, dipikiran kita bagaimana jerih payah
tahun 2017 sebesar 15% dan pada rakyat kecil menjalankan roda bisnis
akhir tahun 2018 sebesar 20%. dengan tertatih-tatih, dengan
Berdasarkan Peraturan Bank dukungan modal yang sangat terbatas,
Indonesia (PBI) No. 17/12/PBI/2015 peralatan yang sederhana bahkan
tanggal 25 Juni 2015 tentang mungkin sederhana. Kerja keras itu
Perubahan atas Peraturan bank tidak lain adalah untuk semata-mata
Indonesia No. 14/22/PBI/2012, dan mempertahankan hidupnya (dalam
PBI No. 14/22/PBI/2012 tentang Herispon, 2011). Disamping itu kita
Pemberian Kredit atau Pembiayaan semua menyadari bahwa potensi dan
oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis kontribusi UMKM terhadap
dalam rangka Pengembangan Usaha perekonomian nasional, baik terhadap
652
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

PDB, penyerapan tenaga kerja, dibersikan atau diceboki, Baju dan


maupun ketahanan ekonomi nasional celana dipakaikan, Mandi
sangat dapat diandalkan yang dimandikan, Tidur dan
dibuktikan pada krisis moneter pada mainnyapun dijaga.
tahun 1997-1999. Tahun 2013 jumlah Berkomunikasi dan berjalan
UMKM 57.895.721 unit dengan diajari, Berhitung dan membaca
pangsa 99,99%. Diperkirakan dari diperkenalkan atau diajari,
2014-2016 jumlah UMKM lebih dari Kesehatan selalu diperhatikan dan
57.900.000 unit dan pada tahun 2017 dijaga, sianak belum dapat
jumlah UMKM diperkirakan mengenal jati dirinya sendiri,
berkembang sampai lebih dari Dalam pengawasan ekstra orang
59.000.000 unit usaha (depkop.go.id). tuanya. Intinya agar sibayi dapat
Bila diasumsikan 1 unit tumbuh dan berkembang dengan
UMKM dapat menyerap minimal 2 sehat dan penuh gizi.
orang tenaga kerja maka dengan 2) Fase anak-anak (umur 5 tahun
jumlah 59 juta unit usaha tersebut sampai 10 tahun). Apa yang dapat
akan menyerap tenaga kerja 118 juta diurai dari filosofi ini diantaranya ;
orang dan ini dapat menjadi satu Makan dan minum sudah
solusi untuk mengatasi jumlah dilakukan sendiri oleh si anak,
pengangguran yang terjadi di Buang air kecil dan air besar
Indonesia. Sementara pemerhati, sudah bisa sendiri, kadang masih
peneliti, praktisi, akademisi, memerlukan bantuan orang tua,
pemerintah dan lembaga yang terkait Baju dan celana sudah dapat
dengan pengembangan UMKM telah memakai sendiri, kadang masih
banyak mengemukakan teori, konsep, memerlukan bantuan, Sudah dapat
strategi dan metode dari berbagai mandi sendiri, kadang masih
sudut pandang ilmu, tapi kenyataan memerlukan batuan, Tidur
yang ditemukan dilapangan sektor bermain belajar sudah dapat
UMKM atau usaha mikro dan kecil mandiri, Berkomunikasi,
tak pernah tuntas menghadapi berhitung, membaca sudah bisa
permasalahannya dikenal dengan sendiri, Tunjuk ajar budi pekerti
istilah patah tumbuh hilang berganti, dan penanaman nilai religious,
selesai satu masalah muncul dua Selalu dalam pengawasan orang
masalah. tua
3) Fase remaja menuju dewasa (umur
2. Penampilan Ide dan 11 tahun sampai 19 tahun). Apa
Pembahasan. yang dapat diurai dari filosofi ini
Disini penulis mencoba diantaranya ; Mengawasi pola
mengemukakan filosofi perlakuan makan dan minum sianak, Sudah
orang tua terhadap anaknya yang dapat mengurus keperluan diri
dibagi dalam tiga fase yaitu ; sendiri, Mengawasi dan
1) Fase balita (umur 0 tahun sampai mengingatkan untuk fokus belajar,
5 tahun). Apa yang dapat diurai Tunjuk ajar budi pekerti,
dari filosofi ini diantaranya ; pemahaman nilai religious dan
Makan dan minum disuapi, Buang pelaksanaannya, Masih dalam
air kecil dan buang air besar pengawasan orang tua.
653
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

Selanjutnya bila sianak sudah diambil dari fiolosofi ini adalah terjadi
dewasa (umur 20 tahun) sudah dapat dan berlakunya perhatian serta
mandiri, sianak sudah dapat pengawasan orang tua yang
menentukan arah kehidupan mana berkesinambungan tanpa mengenal
yang akan ia tempuh. Inti yang dapat putus asa agar sianak menjadi orang
bermanfaat bagi orang-orang
sekitarnya. Berikut deskripsi filosofi
sianak dengan sektor usaha.

Gambar 1.
Hubungan Filosofi Sianak dengan Sektor Usaha

Sayang orang tua kepada Perhatian pemerintah, IP


anaknya sama, tapi atau IKNB terhadap UMKM
perlakuan akan berbeda sama tapi perlakuan akan
berbeda

Usaha Besar

Usaha Menengah

Usaha Mikro, Kecil

Sumber ; dikembangkan sendiri

Dengan demikian akan sangat dikategorikan sebagai UMKM adalah


mudah dimengerti bahwa UMKM suatu usaha yang memiliki struktur
perlu perhatian dan perlakuan khusus persaingan yang sangat kompetitif.
yang berkesinambungan agar dapat Martin, Felix (2013) mengutip
tumbuh berkembang sesuai dengan sebuah pepatah Cina yang berbunyi “if
sasaran yang ditetapkan dalam strategi you want to know what water is like,
pengembangan UMKM itu sendiri. don't ask the fish” dalam arti bebas
Juga dalam piramida itu pula kita akan “jika anda ingin tahu seperti apa air,
menemukan kriteria suatu usaha yang jangan tanya pada ikan”. Apa yang
654
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

dapat dipahami dari pepatah ini, j. Laporan keuangan dari usaha tak
bahwa teori, konsep, strategi dan ada
metode dari berbagai sudut pandang
ilmu yang dikemukakan oleh Dari persoalan dan
Pemerhati, Peneliti, Akademisi, permasalahan yang dihadapi oleh
Pemerintah dan lembaga yang terkait sektor usaha mikro dan kecil ini siapa
untuk pengembangan UMKM, mereka yang peduli, seperti pedulinya orang
hanya dapat melihat, merasakan tua terhadap anaknya, bila sianak
dengan tidak melakukan atau mereka lapar dia akan menangis, lalu orang
tidak masuk sebagai pelaku dari usaha tua meletakkan makan atau minum
mikro dan kecil tersebut, sehingga dihadapan anaknya, dapatkah
masalah dan kendala tetap menjadi dipastikan makan dan minum akan
rutinitas yang melekat pada usaha dimakan atau diminum oleh sianak,
mikro dan kecil. bisa saja sianak akan membuang atau
Apa kaitan filosofi anak mempermainkan makan dan minuman
manusia dengan usaha mikro dan yang diberikan tadi, jadi disinilah
kecil, tentunya kita dengan cermat makna perhatian, pembinaan dan
harus dapat melihat apa saja pengawasan orang tua terhadap sianak
permasalahan-permasalahan yang dan orang tua harus memastikan
dihadapi oleh sektor usaha mikro dan bahwa makanan dan minuman tadi
kecil ini, permasalahan tersebut antara dapat konsumsi oleh sianak apakah
lain : dengan menyuapinya atau mengajari
a. Modal yang kecil ; berkaitan anak menyuap makanan sendiri.
dengan akses ke industri Kaitan uraian ini dengan usaha
perbankan atau IKNB yang sulit, mikro dan kecil yang cenderung
persyaratan administrasi, berjalan menurut alur nalurinya dan
penyediaan jaminan, suku bunga lebih banyak berpikir berapa banyak
yang tinggi, plafon pinjaman yang produk yang terjual hari ini, berapa
tidak sesuai, penolakan proposal untung atau rugi serta tidak berfikir
pinjaman, informasi keuangan lebih komplek lagi tentang prospek
terutama tentang pinjaman yang bisnis kedepannya. Jadi bagaimana
minim. industri perbankan (IP) dan industri
b. Manajemen usaha yang sederhana keuangan non bank (IKNB)
c. Masalah supply bahan bahan baku menyikapi persoalan dan
d. Alat dan teknologi yang masih permasalahan yang dihadapi oleh
sederhana sektor usaha mikro dan kecil ini. Bila
e. Pemasaran yang terbatas diasumsikan pemerintah, IP dan IKNB
f. Tempat dan lokasi usaha yang sebagai orang tua, serta sektor usaha
tidak kondusif mikro dan kecil sebagai sianak yang
g. Akomodasi dan tampilan tempat masih kecil (balita) mampukah
usaha seadanya pemerintah, IP dan IKNB berlaku
h. Legalitas usaha (izin usaha, seperti orang tua kepada anak kecilnya
higenitas usaha) tak punya yang memperhatikan, melindungi,
i. Akses informasi bisnis yang membimbing, mengawasi, dan
rendah membantu sianak dari balita, anak-
anak, remaja, dan sampai dewasa ?,
655
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

karena orang tua melakukan ini tak permasalahan yang dihadapi oleh
kenal lelah dan tanpa pamrih. Jika IP sianak. Dalam hal ini keterlibatan,
dan IKNB tak mampu melakukan ini keberpihakan pemerintah, IP, dan
maka teori, konsep, strategi, dan IKNB yang mengaplikasikan teori,
metode pengembangan UMKM hanya konsep, strategi, metode yang telah
sebatas penyenang hati UMKM dan dicanangkan untuk pengembangan
setengah jalan karena tidak mengena UMKM dapatkah berlaku seperti
pada sasaran intinya, yaitu pembinaan orang tua kepada sianaknya ?.
dan pemberdayaan yang berkelanjutan Permasalahan dan persoalan yang
dari ketidak berdayaan sektor usaha sering dihadapi oleh UMKM bila
mikro dan kecil tersebut, sedangkan berhubungan dengan IP atau IKNB
pemerintah, IP dan IKNB berharap dalam akses permodalan maupun
sektor usaha mikro dan kecil dapat pendanaan masih dihadapkan pada
tumbuh berkembang sekaligus dapat hambatan serta kesulitan tertentu.
bertransformasi dari usaha mikro kecil Beberapa peneliti yang membahas
menjadi usaha menengah selanjutnya tentang inklusi keuangan seperti ;
menjadi usaha besar. Leyshon (1995) menyoroti
Menyikapi permasalahan dan pengecualian dari beberapa kelompok
persoalan yang dihadapi UMKM ini dan individu dari mendapatkan akses
penulis mengemukakan konsep ke sistem keuangan formal, sementara
sederhana dizaman orde baru dikenal Sinclair (2001) fokus pada ketidak
nama Gerakan Nasional Orang Tua mampuan untuk mengakses layanan
Asuh (GN-OTA) atau Gerakan keuangan yang diperlukan dalam
Nasional Pemberdayaan (GNP) jika bentuk yang tepat. Sebaliknya,
diaplikasikan pada UMKM menjadi Amidžić, Massara, dan Mialou (2014)
GN-OTA UMKM atau GNP-UMKM menyatakan bahwa inklusi keuangan
yang fokus dalam masalah pokok 3 P, ekonomi di mana kondisi individu dan
yaitu Permodalan yang berkelanjutan, perusahaan tidak diberi akses ke
Pembinaan yang berkelanjutan, dan layanan keuangan dasar dan Sarma
Pengawasan yang berkelanjutan, yang (2008) mendefinisikan secara
sangat mungkin dapat diaplikasikan langsung inklusi keuangan yang
pada sektor UMKM, dengan memandang inklusi keuangan sebagai
penjelasan sebagai berikut : proses yang menjamin kemudahan
1). Permodalan yang berkelanjutan. akses, ketersediaan, dan penggunaan
Disini penulis fokus pada dua layanan keuangan semua anggota
hal yaitu, bantuan modal yang masyarakat (dalam Young Park, et al,
berkelanjutan dari IP atau IKNB dan (2015). Persoalan dan permasalahan
suku bunga yang ditanggung oleh yang dihadapi oleh UMKM saat
UMKM. Terhadap akses permodalan akses permodalan dengan IP atau
pada sektor usaha mikro dan kecil, IKNB sebagai berikut :
sesuai filosofi yang diuraikan 1) Wibowo, M (2007) mengenai
sebelumnya siapa yang peduli dengan hambatan ke layanan akses
perkataan anak kecil, rintihan anak pinjaman meliputi ; prosedur dan
kecil hanya orang tua yang peduli dan persyaratan yang rumit, suku
perhatian terhadap anaknya yang bunga yang tinggi, frekuensi
dengan cepat akan menangani pembayaran, jangka waktu
656
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

pembayaran, agunan, jumlah dan bantuan permodalan sampai


pinjaman yang tidak sesuai dengan trilunan rupiah ke sektor UMKM dan
permintaan (dalam Maryatmo, R, layanan keuangan atau pembiayaan
2009). kesektor UMKM, tapi apakah
2) Dalam Budianto (2013) bahwa permasalahan ini tuntas, kenyataan
layanan dan akses kredit yang menunjukkan masih banyak hambatan
dirasakan masyarakat sulit dari dan kesulitan akses layanan keuangan
aturan administrasi perbankan. khususnya pembiayaan ke UMKM,
3) Kementerian Koperasi UKM dan mengapa ini masih terus terjadi,
BPS (2013) bahwa sulitnya akses karena pihak IP atau IKNB berpijak
ke layanan antara lain ; prosedur pada penerapan Know Your Customer
pengajuan pinjaman, tidak (KYC) dan prinsip Banking
berminat, tidak punya agunan, Prudential adalah suatu tindakan yang
tidak tahu prosedur, suku bunga dilakukan untuk mengenali nasabah
tinggi, dan proposal yang ditolak. dengan prinsip kehati-hatian yang
4) Dalam studi Kunt & Klapper dilakukan oleh lembaga keuangan
(2013) tentang hambatan pada formal kepada debiturnya, dan ini
inklusi keuangan yaitu ; 1) alasan menjadi persoalan atau kendala yang
tidak memiliki akun resmi atau mengindikasikan bahwa akses layanan
rekening dibank adalah tak punya perbankan terutama kredit masih
cukup uang, 2) biaya akun yang dirasakan sulit oleh individu, rumah
mahal, 3) kurangnya dokumentasi tangga, dan dunia bisnis terutama
yang diperlukan ; misalnya tak ada usaha kecil dan menengah (Bank
slip gaji ; bukti tempat tinggal Indonesia ; http://www.neraca.co.id).
dipedesaan, 4) salah seorang dari Meningkatnya kegagalan yang datang
anggota keluarga sudah punya dari UMKM (wan prestasi) juga dapat
akun resmi, 5) kantor bank yang menyebabkan IP atau IKNB untuk
jauh atau terlalu jauh, 6) lebih berhati-hati tentang pemberian
kurangnya kepercayaan pada bank kredit untuk perusahaan atau rumah
; misal norma-norma budaya; tangga (Jacobsen, Dag Henning,
diskriminasi terhadap kelompok 2004). Inilah yang menjadi gap antara
populasi tertentu, 7) karena alasan IP atau IKNB dengan masyarakat,
agama. Kunt juga menyimpulkan UMKM sebagai pihak debiturnya, dari
bahwa kepemilikan sebuah akun sisi bisnis IP dan IKNB tentunya tidak
resmi dapat mendorong mau menderita kerugian dari
terbukanya akses pada tabungan kelalaian, kegagalan usaha sektor
dan kredit, dan hal ini juga dapat UMKM.
membuat lebih mudah untuk Sebagai perbandingan bila IP
mentransfer gaji, pengiriman uang, atau IKNB menyalurkan pembiayaan
perintah bayar. Dan berbasis pada kesektor usaha, baik usaha mikro
akses yang luas keakun resmi dan kecil, usaha menengah, maupun usaha
terjangkau adalah ciri dari sistem besar ditinjau dari sisi pendapatan IP
keuangan yang inklusif. atau IKNB yaitu pendapatan bunga
Walaupun pemerintah, IP atau kredit, provisi dan komisi akan sangat
IKNB menyatakan telah berbeda antara usaha kecil dan usaha
melaksanakan program pembinaan besar. Maka besar kemungkinan akan
657
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

terjadi diskriminasi dalam perlakuan


layanan keuangan dan pembiayaan
antara sektor usaha kecil dan usaha
besar, ini sejalan dengan kajian Kunt
& Klapper (2013).

Gambar 2. Alur Bantuan Permodalan

IP

Dana Usaha yag


Peme IKNB UMKM dijalankan
rintah
BUMN/
BUMD
Catatan : pengembangan UMKM. Tapi
IP = industri perbankan (bank umum persoalannya tidak sesederhana itu,
pemerintah, bank umum swasta, bank banyak hal yang menjadi perhatian
campuran dan BPR), IKNB = industri oleh IP atau IKNB disini diantaranya :
keuangan non bank (Pegadaian, a. Dimensi waktu yang dilalui dan
Leasing, termasuk BUMN, BUMD, berapa lama pinjaman akan
dan lainnya). dilunasi, disini apakah dapat
Penjelasan 1 : dipastikan bahwa pembinaan,
Bila IP atau IKNB memberikan perhatian, dan pengawasan dapat
bantuan permodalan sebesar Rp 20 berjalan konstan.
juta ke satu sektor usaha mikro dan b. Cukupkah petugas IP atau IKNB
kecil, diasumsikan bantuan ini untuk melakukan monitoring dan
berjalan lancar, pengembalian modal pengawasan berkelanjutan dalam
bantuan lancar, usaha yang dibiayai rentang waktu yang lama atau
berjalan sesuai harapan, maka bantuan dalam jarak yang cukup jauh
permodalan dari IP atau IKNB dapat c. Kondisi usaha yang dijalankan
ditingkatkan skimnya, misal menjadi berfluktuasi, stabil, atau
Rp 50 juta, bila diasumsikan bantuan meningkat, ini berkaitan dengan
masih berjalan lancar maka bantuan kemampuan bayar kembali dari
permodalan dari IP atau IKNB pun sektor UMKM
masih dapat ditingkat menjadi Rp 100 d. Perilaku pengelola UMKM dalam
juta begitu seterusnya, ada mengelola usaha atau
kemungkinan sektor usaha yang pengembalian pinjamannya.
dibantu ini mulai dari usaha mikro, e. Ketelitian dan kecermatan petugas
kecil, menjadi usaha menengah, tak IP atau IKNB dalam melakukan
tertutup kemungkinan menjadi usaha analisis kelayakan, kepatutan
yang besar, inilah kondisi ideal yang bantuan yang diberikan kepada
diharapkan dari penerapan teori, UMKM, apakah bantuan
konsep, strategi, dan metode permodalan yang diberikan tepat
658
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

sasaran, karena dapat saja terjadi ditempuh oleh IP atau IKNB adalah
kesalahan dan penyimpangan, atau mengawasi dan memonitor bantuan
kolusi antara pihak IP atau IKNB modal tersebut atau mengganti
dengan oknum di sektor usaha bantuan dari bentuk uang tunai
yang dibiayai karena hubungan kebentuk barang atau jasa yang
pertemanan, keluarga, dan lainnya dibutuhkan oleh sektor usaha yang
demi kepentingan pribadi. dibantu, tapi efektifkah bantuan
Penjelasan 2 : seperti ini dan bagaimana kesiapan
Bila IP atau IKNB memberikan dari pihak IP, IKNB atau penerimaan
bantuan permodalan sebesar Rp 20 UMKM itu sendiri.
juta, Rp 50 juta, Rp 100 juta dan Penjelasan 3 :
seterusnya kepada satu sektor UKMK, Ada kecenderungan IP atau IKNB
maka pihak IP atau IKNB harus dapat dalam memberikan bantuan
memastikan bantuan tersebut memang permodalan ke sektor UMKM lebih
digunakan dan dipakai untuk mengacu kepada prediksi dan
pengembangan usaha yang kelancaran pembayaran kembali
dimaksudkan. Karena disini ada (payback) oleh UMKM, pada hal
indikasi bantuan permodalan yang bantuan permodalan yang diberikan
diberikan disalahgunakan oleh oknum digunakan untuk kepentingan lain dan
UMKM, maklum tidak biasanya tidak pada pengembangan usaha yang
memegang uang tunai dalam jumlah dimaksud, jadi sasaran dari program
jutaan rupiah dapat merubah pikiran, yang dijalankan IP atau IKNB juga
bantuan modal tersebut digunakan menjadi tidak tepat sasaran yang
untuk membeli TV LED, Kulkas, melemahkan fungsi dari pembinaan
Mesin Cuci, Sepeda Motor, Mobil berkelanjutan dan pengawasan
setengah pakai (second) dan lainya berkelanjutan.
yang selama ini tidak dapat dipenuhi Penjelasan 4 :
dari keuntungan dari usaha yang Tentang biaya yang ditanggung oleh
dijalankan. Maka bantuan permodalan UMKM tepatnya beban bunga (cost of
yang diberikan tidak efektif dan tidak fund) dari IP atau IKNB ada dua
tepat sasaran yang justru memperbesar fenomena yaitu ; bunga ideal dan
kemungkinan kegagalan usaha bunga tidak ideal.
UMKM itu sendiri. Solusi yang dapat

Gambar 3. Suku bunga ideal yang ditanggung UMKM

6% 6%
atau atau
11 % 11 %

Dana
Peme IP / IKNB UMKM
rintah

Dalam kondisi ideal suku bunga yang yang ditetapkan oleh IP atau IKNB,
ditanggung oleh UMKM adalah sesuai misal suku bunga pinjaman 6 %, 11
659
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

%, 16 % maka sebesar itu pula yang diterima oleh UMKM.

Gambar 4. Suku bunga tidak ideal yang ditanggung UMKM

6% 24 %
atau atau
11 % 25 %

Dana
Peme IP / IKNB UMKM
rintah
Koperasi. A
UED-SP. A
Lembaga. A
Kantor. A
dst

Ada indikasi yang terjadi dilapangan bantuan permodalan ini melalui pihak
atau ditingkat bawah, bahwa terjadi lain (misal koperasi A, Kantor A,
pengaburan, jelasnya informasi Lembaga A) sehingga kenyataannya
tentang suku bunga sengaja ditutupi suku bunga yang ditanggung oleh
bila bantuan permodalan yang UMKM menjadi 24 % atau 25 %.
diberikan melalui pihak kedua atau Timbul pertanyaan apakah suku bunga
ketiga, ada anggapan tabu rasanya bila 24 % atau 25 % ini ideal untuk
pihak UMKM menanyakan secara UMKM.
detail tentang suku bunga kepada Jadi maksud dari permodalan
penyalur bantuan tersebut, intinya berkelanjutan adalah memberikan
mau bantuan atau tidak, ditambah bantuan pemodalan secara berjenjang
dengan persyaratan administrasi yang (hierarkis) dan bekesinambungan
cukup banyak. Kondisi ini (sustainability) dengan suku bunga
menimbulkan ekses bahwa sebagian yang benar-benar berpihak pada usaha
pihak UMKM melirik sumber bantuan mikro dan kecil ( misal 6 %, 9 %, 11
permodalan yang lain (seperti %) jika bisa lebih rendah lagi,
rentenir) proses cepat, administrasi disamping masalah penyediaan
ringan, jumlah sesuai dengan yang jaminan oleh sektor usaha mikro dan
dibutuhkan, walaupun dengan bunga kecil suku bunga masih tetap menjadi
yang tinggi. Kondisi bunga pinjaman hambatan dalam pembiayaan dari IP
yang menurut pemikiran penulis tidak atau IKNB sampai saat ini, karena
ideal adalah IP atau IKNB suku bunga ditetapkan sepihak oleh IP
menetapkan besaran suku bunga atau IKNB dengan memperhitungkan
adalah 6 %, 11 %, 16 %, karena
660
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

segala kemungkinan finansial besar, ini butuh waktu yang panjang,


didalamnya. butuh energi yang banyak.
2). Pembinaan yang berkelanjutan. Jadi maksud dari pembinaan
Apakah sama perlakuan orang berkelanjutan disini adalah
tua kepada anaknya (umur 0 sampai 5 memberikan bantuan dan pembinaan
tahun, 5 sampai 10 tahun, atau 11 dari semua lini, seperti permodalan,
sampai 19 tahun), tentunya tidak sama manajamen usaha, pemasaran,
karena anak balita perlu perlakuan, informasi bisnis dan pesaing, akses
perhatian, dan pengawasan khusus. supplay bahan baku, legalitas produk
Dalam aktivitasnya anak balita dan usaha, laporan keuangan usaha
cenderung mengikuti naluri karena mikro dan kecil, tempat usaha dan
belum dapat berpikir aktif, satu hal sebagainya, seperti yang tertulis dalam
yang penting bagaimana sianak bisa metode dan strategi pengembangan
bermain. Padanannya dengan sektor usaha mikro dan kecil yang
usaha mikro dan kecil dalam banyak dikeluarkan oleh pemerintah, IP atau
hal mempunyai keterbatasan, dan IKNB. Bila pembinaan hanya berlaku
kesederhanaan, modal kecil, produksi pada satu bagian saja atau tidak
kecil, keuntungan kecil, manajemen berjalan serentak maka UMKM
usaha kerdil, jangkauan pemasaran tetaplah usaha mikro dan kecil dengan
kecil, bagaimana usaha dapat berjalan rutinitas masalahnya.
hari ini dan berapa lama kondisi akan 3). Pengawasan yang berkelanjutan.
berlangsung, apa yang dapat Prinsip pengawasan adalah
dilakukan dalam kesederhanaan dan memastikan tidak ada kesalahan dan
keterbatasan. Disinilah peranan IP penyimpangan yang disengaja atau
atau IKNB yang bertindak sebagai karena kelalaian dalam pelaksanaan
orang tua terhadap sektor UMKM, suatu kegiatan bisnis, pengawasan
penulis tidak menyebut sebagai bapak dapat dilakukan secara preventif atau
angkat dari UMKM karena asumsi persuasif. Hubungan pengawasan
bapak disini adalah sendiri, dan orang berkelanjutan yang dikaitkan antara
tua asumsinya bapak dan ibu, artinya pemerintah, IP atau IKNB dengan
ada sinergi antara pemerintah, IP, dan sektor usaha mikro dan kecil tercakup
IKNB untuk membina sektor UMKM, dalam beberapa hal yaitu :
karena untuk membina dan a. Bantuan permodalan, pemerintah,
memberdayakan UMKM tidak dapat IP atau IKNB harus dapat
dilakukan oleh pemerintah saja harus memastikan bahwa bantuan
ada pihak lain yang berperan dalam permodalan yang disalurkan
pengembangan sektor UMKM ini. kesektor usaha mikro dan kecil
Mampukah pemerintah, IP, dan IKNB benar-benar digunakan untuk
berlaku seperti orang tua kepada kepentingan dan kemajuan usaha
anaknya yang dapat memberikan yang dijalankan. Harus juga
perlakuan, perhatian, dan pengawasan dipastikan bahwa bantuan
khusus agar sektor usaha mikro dan permodalan tersebut tidak
kecil berdayaguna, bertumbuh digunakan untuk membeli sesuatu
kembang serta dapat bertransformasi barang yang selama ini menjadi
menjadi usaha menengah atau usaha keinginan oknum di sektor usaha
mikro dan kecil dan tidak
661
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

berkaitan langsung dengan sebagian pada pengawasan


kelancaran usaha mikro dan kecil berkelanjutan dalam arti kata
tersebut. pelaksanaannya tidak secara penuh
b. Memberikan bimbingan atau dan utuh, maka bantuan yang
konseling tentang penggunaan diberikan oleh IKNB tidak akan
bantuan modal tersebut dalam berbekas atau hanya sebagai bantuan
kegiatan usaha mikro dan kecil lepas saja, UMKM akan kembali pada
seperti bahan baku, peralatan persoalan dan permasalahannya,
dengan memakai skala prioritas jadilah UMKM menghadapi
agar bantuan permodalan tepat permasalahannya sepanjang masa.
guna. Seperti melakukan cek and
balance dari proposal yang 3. Kesimpulan
diajukan didalamnya memuat 1) Inklusi keuangan saat ini sangat
tentang rencana penggunaan dibutuhkan dan menjadi sangat
bantuan permodalan, catatan penting disektor UMKM, karena
pembelian barang dan sebagainya sesuai dengan prinsip dan tujuan
Jadi maksud dari pengawasan dari inklusi keuangan itu sendiri
berkelanjutan disini adalah yaitu membuka, memberikan
memberikan pengawasan dan akses yang seluas-luasnya
pembinaan dari semua lini, seperti kemasyarakat dan meniadakan
permodalan, manajamen usaha, siklus hambatan-hambatan dalam
dan perjalanan usaha, laporan layanan keuangan terutama yang
keuangan usaha dan sebagainya, berkaitan dengan simpanan dan
seperti yang tertulis dalam metode dan pinjaman.
strategi pengembangan usaha mikro 2) Industri Perbankan (IP) yaitu bank
dan kecil yang dikeluarkan oleh umum pemerintah, bank umum
pemerintah, IP atau IKNB. Bila swasta, BPR dan bank campuran.
pengawasan hanya berlaku pada satu Industri Keuangan Non Bank
bagian saja atau tidak berjalan (IKNB) seperti PT. Pegadaian, PT.
serentak maka UMKM tetaplah usaha Asuransi Jiwasraya, Jamkrindo,
mikro dan kecil. Lembaga-lembaga pembiayaan
Bila bantuan permodalan yang lainnya termasuk BUMN dan
berkelanjutan, pembinaan BUMD. Sangat berkompeten
berkelanjutan, dan pengawasan yang untuk ikut dalam pengembangan
berkelanjutan dapat disinerjikan dalam sektor UMKM secara nasional.
satu paket kebijakan untuk Penekanannya adalah totalitas
pengembangan UMKM, maka akan IKNB dapat masuk, secara total,
menjadi sebuah pola yang dapat setengah total, hanya sebagai
diaplikasikan sebagai strategi atau bentuk partisipasi atau hanya
metode dalam pengembangan UMKM untuk mengembangkan dana yang
itu kedepannya, sasaran dan tujuan dimiliki oleh IKNB saja.
tidak akan tercapai jika pelaksanaan 3) Usaha mikro dan kecil atau
konsep, teori, strategi dan metode UMKM tidak diragukan lagi
yang dibuat berlaku hanya sebagian kebedaraan dan kontribusinya bagi
pada bantuan permodalan, sebagian perekonomian nasional, seperti
pada pembiaan yang berkelanjutan, terhadap PDB, penyerapan tenaga
662
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

kerja, penopang ketahanan didownload 21 Desember


ekonomi nasional, tempat lahirnya 2015.
pebisnis-pebisnis yang dapat Bank Indonesia. (2014). Booklet
diandalkan (disini penulis tidak Keuangan Inklusif.
menyebutkan dalam angka karena Departemen Pengembangan
sudah banyak sekali tulisan dan Akses Keuangan dan UMKM
kajian yang menampilkannya) Bank Indonesia, pp 1-17.
serta telah dibuktikan dalam Budianto A., (2013), UMKM Sulit
sejarah perekonomian Indonesia Akses Kredit Perbankan. Dari ;
sendiri yaitu saat terjadinya krisis http://ekbis.sindonews.com/rea
ekonomi dan moneter pada tahun d/2013/02/11/34/716626/umk
1997 s/d 1999, dimana UMKM m-sulit-akses-kredit-
muncul sebagai penyelamat perbankan, didownload 13
ekonomi nasional sementara November 2016
sektor usaha besar banyak yang Gamari (2011) Financial Inklusion.
bangkrut dan terlilit hutang. Jadi Isu Global. Gamari Edisi
4) Penulis menyampaikan ide yang 131/Tahun XII/Desember
sederhana yaitu Gerakan Nasional- 2011.
Orang Tua Asuh (GN-OTA Harvey, Helen dalam
UMKM) atau Gerakan Nasional http://www.transact.org.uk/pag
Pemberdayaan UMKM (GNP- e.aspx?sitesectionid=
UMKM) sejak zaman orde baru 254&sitesectiontitle=History,
sampai saat ini untuk sektor bisnis didownload 30 November
atau UMKM sepengetahuan 2015.
penulis model yang pernah ada Herispon (2011) Kontribusi Usaha
yaitu model bapak angkat dan Mikro Kecil dan Menengah
mitra bisnis. Artinya konsep atau (UMKM) Dalam Penyerapan
pola GN-OTA UMKM atau GNP- Tenaga Kerja di Propinsi Riau
UMKM lebih kompleks dan (Artikel Ilmiah diterbitkan
menyeluruh dari konsep atau dalam Jurnal Eko & Bisnis
program sebelumnya. STIE Riau, ISSN : 1410-7988
5) IKNB sangat mungkin Juni 2011.
melaksanakan GN-OTA UMKM / http://ekonomisyariah.info/blog/2013/
GNP-UMKM dengan mengacu 06/14/memahami-arti-
pada filosofi perlakuan orang tua financial-inclusion/
kepada anaknya dengan didukung http://www.lisubisnis.com/2016/12/pe
dengan pendanaan yang memadai. rkembangan-jumlah-umkm-di-
indonesia.ht ml. Depkop.go.id
Daftar Pustaka ; Perkembangan Data Usaha
Mikro, Kecil, Menengah
Bank Indonesia ; dalam (UMKM) Di Indonesia,
http://www.neraca.co.id/article didownload 10 Mei 2017.
/24079/bi-inklusi-keuangan- https://pixabay.com/en/photos/anak-
harus-seimbang-antara- anak%20bahagia/
penawaran-dan-permintaan, Jacobsen, Dag Henning, (2004) What
Influences The Growth Of
663
Financial Inclusion, And The Role Of The Non-Bank Financial Industry In The
Development Of Micro, Small And Medium Enterprises (HERISPON)

Household Debt ? Economist Biography, Felix Martin, June


in the Securities Markets 2013. Bodley Head.
Department, and Bjørn E. Maryatmo, R & Nyoman Yuyun Sri
Naug, senior economist in the Rahayu, (2009), Hambatan
Research Department, Norges Penyerapan Kredit Usaha
Bank, Economic Bulletin 2004 Kecil Studi Kasus di Pasar
– Q 3, pp ; 1-9. Anyar I Singaraja Bali, JEJAK
Kementerian Koperasi dan BPS Vol. 2. No. 1, hal 4.
(2013) Skema Kredit Usaha Setiawan., Moh. Agung (2015).
Rakyat PT. Bank Rakyat Analisis Keterkaitan Inklusi
Indonesia dalam Keuangan Terhadap Perilaku
http://ekbis.sindonews.com/rea Keuangan Personal
d/2013/02/11/34 Masyarakat di Wilayah Kota
/716626/umkm-sulit-akses- dan Kabupaten Provinsi Jawa
kredit-perbankan, didownload Timur.
13 November 2016. http://www.jimfeb.ub.ac.id/ind
Kunt, Asli Demi˙rgüç & Klapper, ex. php/jimfeb/article/
Leora, (2013) Measuring viewFile/1888/1728, di
Financial Inclusion: download 28 Januari 2016
Explaining Variation in Use of Young Park, Cyn and Mercado,
Financial Services across and Rogelio V., Jr. (2015).
within Countries, World Bank, Financial Inclusion, Poverty,
Brookings Papers on And Income Inequality In
Economic Activity, Spring Developing Asia. Asian
2013. Development Bank (ADB)
Martin, Felix (2013) dalam Chapter 1, Economics Working Paper
Money : The Unauthorised series Nomor. 426 January
2015, pp ; 1-25.

View publication stats

You might also like