Professional Documents
Culture Documents
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2016
Edisi 2010
BUKU PEDOMAN
Disusun oleh :
Jurusan Gizi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II
BUKU PEDOMAN
PRAKTIKUM DASAR PENYULUHAN
DAN KONSULTASI GIZI
Disusun oleh :
Tim Penyusun Buku Pedoman Praktikum Dasar Penyuluhan dan
Konsultasi Gizi
Buku ini dibiayai dari DIPA Politeknik Kesehatan Jakarta II Tahun 2010
KATA SAMBUTAN
Penerbitan tentang Buku Pedoman Praktikum 2010 ini merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar pada Politeknik Kesehatan
Kemenkes Jakarta 11. Buku ini disusun oleh para pengajar yang telah
berpengalaman dalam menekuni bidangnya.
Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku ini, penyusun
tidak lupa mengucapkan terima kasih. Penyusun menyadari bahwa buku pegangan
ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penyusun dengan senang hati menerima
kritikan ataupun saran yang bertujuan untuk perbaikan buku pedoman ini agar dapat
lebih baik di masa yang akan datang.
Akhir kata penyusun mengharapkan semoga buku pedoman praktikum ini
dapat bermanfaat baik bagi mahasiswa, instruktur ataupun dosen dalam
menjalankan proses belajar mengajar di Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusan Gizi
Jakarta. “Selamat Praktikum”
Tim Penyusun
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... i
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. ii
KATA SAMBUTAN ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
Dasar Penyuluhan dan Konsultasi Gizi merupakan salah satu bidang studi
yang harus dikuasai oleh setiap lulusan D-III Gizi di Indonesia. Bidang studi ini
membahas berbagai teknik penyuluhan kesehatan dan gizi, juga teknik konseling
dilengkapi dengan pembuatan berbagai jenis media (alat bantu) yang digunakan
dalam penyuluhan dan konseling gizi. Untuk mendapatkan hasil praktikum yang baik
dan terarah, setiap orang yang terlibat dalam praktikum bidang studi ini diharuskan
memiliki buku pedoman ini.
Setiap topik terdiri dari tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional
khusus, prinsip, latar belakang teori, bahan dan alat; prosedur umum, penugasan,
pertanyaan dan daftar pustaka. Setiap praktik mahasiswa akan diarahkan oleh
instruktur praktek/dosen, kemudian mahasiswa membuat beberapa media dan
mempresentasikannya dirialam kelas. Hasil presentasi dinilai oleh teman mahasiswa
lainnya, instruktur praktik dan dosen.
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada
pada tiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak
indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin
jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, alat
peraga dimaksudkan untuk mengarahkan indera sebanyak mungkin pada suatu
objek, sehingga mempermudah persepsi.
a. Alat peraga yang complicated (rumit), seperti film, dan sebagainya yang
memerlukan listrik dan proyektor;
b. Alat peraga yang sederhana yang mudah dibuat sendiri, dengan bahan-bahan
setempat yang mudah diperoleh seperti: bambu, karton, kertas koran dan
sebagainya.
Contoh : Leaflet, booklet, poster terbuka, poster tertutup, loly puppet, kartu
jodoh, ular tangga, monopoli, dan sebagainya.
Dalam praktik DPKG ini, akan dibuat alat bantu/media yang sederhana.
Daftar Pustaka:
BAB II
PEMBUATAN LEAFLET
Prinsip:
Leaflet dibuat dari _selembar kertas berisi informasi- yang cukup lengkap,dibagikan
pada peserta sebagai salah satu media/alat bantu pendidikan sehingga pesan
mudah dimengerti.
Laeflet berasal dari kata leaf (daun) adalah media cetak yang merupakan
selebaran atau edaran lepas. Media cetak ini merupakan satu lembar kertas
tunggal berbentuk lembaran atau lipatan, biasanya berisi 400 kata.
Prosedur:
2. Berisi topik atau pokok persoalan yang dibahas, sasaran/kelompok orang yang
dituju serta tujuan yang diharapkan untuk merubah perilaku (pengetahuan, sikap
dan tindakan);
3. Pesan yang disusun berisi informasi yang dapat menjawab tujuan dibuatnya
leaflet. Secara umum mengandung 4 W 1 H yaitu What (apa), Why (mengapa),
When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana);
4. Pesan disusun secara efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik sasaran
(tingkat pendidikan, minat, budaya dan lain-lain);
6. Kata, kalimat dan paragraf disusun pendek, sistematik dan logis sehingga dapat
dipahami dengan mudah;
7. Ilustrasi pesan dalam bentuk foto atau gambar harus sesuai dan mendukung
penafsiran pesan tertulis;
8. Gunakan huruf yang mudah dibaca, variasi huruf besar dan kecil, penebalan
huruf, penggunaan warna, tanda-tanda baca dan pengaturan jarak ruang;
9. Aturlah pesan dengan tata letak yang menarik, sistematis agar mudah diikuti dan
dimengerti;
12.Penggunaan jenis huruf, ilustrasi dan pewarnaan harus bermakna, karena itu
jangan dilakukan sesuka hati;
Penugasan:
1. Langkah membuat leaflet harus tepat;
2. Buat draf lebih dulu untuk memperbaiki bila ada kekurangan;
3. Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui kelemahannya dan cepaf
diperbaiki.
Pertanyaan:
1. Jelaskan prinsip membuat leaflet!
2. Bagaimana langkah-langkah membuat leaflet?
1. Bidang : Kesehatan.
2. Pokok Bahasan : Gizi-Anemia Gizi Besi
3. Topik : Pencegahan dan penanggulangan Anemia Gizi Besi
pada anak usia sekolah.
4. Sasaran : 1) Anak Usia Sekolah- Remaja (6-18 tahun)
2) Sekunder : Guru, Orang tua murid.
3) Tersier : petugas, toma
5. A. Tujuan Umum :
Sasaran dapat mengerti tentang pencegahan dan penanggulangan masalah
anemia gizi besi pada anak usia sekolah dan remaja.
B. Tujuan Khusus :
Setelah membaca leaflet, sasaran dapat menjelaskan :
1. Pengertian anemia gizi besi;
2. Penyebab dan akibat anemia gizi besi;
3. Siapa yang dapat terkena anemia gizi besi;
4. Tanda-tanda anemia gizi besi;
5. Bahan makanan alami sumber zat besi;
6. Kaitan anemia dengan prestasi.
Contoh Gambar:
Daftar Pustaka:
1. Dr. Arief S Sadiman, M.Sc., Drs. R.Rahardjo, M.Sc, dkk, Media Pendidikan,
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Radja Grafindo Persada,
Jakarta, 2000.
2. Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2010
BAB III
PEMBUATAN BOOKLET
Pengertian Booklet:
Booklet adalah suatu bentuk -media cetak komunikasi massa yang bertujuan
untuk menyampaikan pesan kesehatan yang bersifat promosi, anjuran,
larangan-larangan kepada khalayak massa seperti perilaku hidup bersih dan
sehat, keluarga sadar gizi, HIV-AIDS, reproduksi sehat dsb .
Prinsip :
Isi pesan booklet sederhana, harus indah/menarik dan dapat dengan mudah diserap
pembaca agar masyarakat yang sebagai obyek memahami dan menuruti pesan
yang terkandung dalam media komunikasi massa tersebut.
Kelemahan Booklet :
1. Booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan
keterbatasan penyebaran booklet;
2. Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek;
kepada penyampaian pesan tidak secara langsung (tertunda);
3. Memerlukan banyak tenaga dalam penyebarannya.
Kekuatan Booklet
1. Biaya lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan media audio dan
visual juga audio visual;
2. Proses booklet agar sampai kepada obyek atau masyarakat bisa dilakukan
sewaktu-waktu;
3. Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada
Lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan
yang disampaikannya.
Langkah-langkah .
Tentukan topik program dengan cermat;
Perhatikan sifat-sifat sasaran kita;
Rumuskan tujuan yang ingin dicapai melalui booklet;
Tentukan pokok-pokok materi booklet;
Menulis naskah dan rencana grafis;
Membuat booklet.
Penugasan:
- Buat kelompok kecil terdiri dari 3 orang;
- Pilih/tentukan 1 buah topik untuk booklet;
- Persiapkan materi dan mulailah menyusun naskah;
- Pada had praktek lakukan peragaan di dalam kelas;
- Beri waktu sesuai dengan kebutuhan kurang lebih 30 menit;
- Pada saat 1 kelompok memperagakan pemanfaatan, maka kelompok lain
menyimak dan mencatat hal-hal yang perlu dikomentari sebagai bahan masukan
untuk perbaikan kelompok yang berpraktek;
- Sesudah selesai peragaan, diberi komentar oleh kelompok lain;
- Sesudah semua kelompok memberi komentar/masukan/saran/pujian maka
instruktur 1 dosen mengulas semuanya.
Evaluasi/Pertanyaan :
Evaluasi dilakukan berkenaan dengan teori booklet serta praktek yang dilaksanakan.
Daftar Pustaka:
1. Pusat promosi Kesehatan Dep Kes RI, Modul Dasar Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Terampil, Jakarta, 2002
2. http://en.wikipedia.org/wiki/booklet
3. http://smashing magazine.com12008106/16/beautiful-brochures-
4. www.createfomhildren.org/communication.../pdf/Too114.pdf
5. When you create a booklet
6. Booklet sebagai alat promosi
BAB IV
PEMBUATAN POSTER
Prinsip:
Poster dibuat dari selembar karton manila berisi informasi yang cukup lengkap, untuk
dibaca oleh para peserta sebagai salah satu media/alat bantu pendidikan, sehingga
mempermudah pemahaman terhadap materi yang diberikan.
Sifat Pesan :
Pesan dalam poster memiliki berbagai sifat, yaitu :
Informatif : memberi tahu.
Promotif : menawarkan.
Persuasif : membujuk.
Instruktif. : menganjurkan, memaksa
Jenis Poster:
Dalam perkembangannya, ada beberapa jenis poster yang sekarang dikenal antara
lain :
1. Poster Tunggal : selembar poster, dengan pesan tunggal;
2. Poster Seri : beberapa poster mengandung pesan berkaitan;
3. Poster Lipat : poster dengan bentuk berlipat, sering menyajikan 2 hal yang
kontradiksi.
Dari berbagai jenis poster ini dikenal pula poster yang bersifat
a. Poster Terbuka
Poster terbuka adalah poster tanpa pesan, hanya gambar.
b. Poster Tertutup
Poster tertutup adalah poster dengan pesan gambar dan tulisan.
Pada klasifikasi media menurut Edgar Dale, Poster merupakan media yang masuk
dalam kelompok no.3, bersama :
- dengan foto
- diagram
- buku dan
- media cetak lainnya
1. Setiap poster yang akan dibuat harus direncanakan dulu, sehingga media
tersebut memiliki daya guna yang tinggi. Perencanaan poster ini secara ringkas
termuat dalam Spesifikasi Program;
2. Dalam spesifikasi program termuat Topik atau pokok persoalan yang dibahas ,
Sasaran atau kelompok orang yang dituju berkaitan dengan pokok bahasan ,
tujuan yaitu harapan perubahan perilaku dari sasaran ;
3. Setelah hal-hal tersebut ditetapkan, maka dapat dirancang desain poster, baik
pesan tulisan maupun gambar;
3. Ditoko kertas , sering dijual dengan nama art paper, ukuran piano 79 x 107 cm,
berat 150 gr;
5. Pensil warna, krayon, spidol atau cat air,kuas dan piring cat air kertas,
penghapus;
1. Pelajari spesifikasi program poster yang telah ditetapkan. Tentukan kalimat pesan
utama, anak pesan, dan gambar yang sesuai pesan;
2. Siapkan peralatan : kertas, pensil, penghapus, cat poster, kuas berbagai ukuran,
piring cat poster untuk melarutkan cat;
3. Buat garis tepi 2 cm. Buatlah kapling pada kertas untuk pesan utama, pesan
gambar dan anak pesan;
4. Mulailah membuat pesan tulisan dan gambar (sketsa) pada kapling yang telah
ditentukan, kemudian tegaskan dengan garis tepi yang tak larut dengan air.
Misalnya dengan spido! waterproof Tanyakan pada tentang lainnya tentang isi
poster, apakah mudah dipahami?
5. Anda bebas menggunakan teknik gambar tangan, foto, sablon atau komputer;
Pertanyaan:
1. Jelaskan prinsip membuat poster!
2. Bagaimana langkah-langkah membuat poster?
5. Tujuan
B. Khusus :
1. Mengetahui sumber zat besi hewani, seperti ikan, telur, hati, daging warna
merah, unggas;
Daftar Pustaka:
1. Dr. Arief S Sadiman, M.Sc., Drs. R.Rahardjo, M.Sc, dkk, Media Pendidikan,
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2000.
2. Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2010
BAB V
PEMBUATAN MEDIA UPGK
Prinsip
Media teka-teki digunakan dalam diskusi kelompok yang terdiri dari 8-10 orang.
Keaktifan peserta untuk mengemukakan pendapat tentang diare sangat diharapkan,
Diare atau mencret adalah berak cair. Diare jangan dianggap enteng walaupun
hanya sekali berak cair.
Penyebab diare adalah makan tanpa cuci tangan dengan sabun; minum air
mentah, makan makanan yang dihinggapi lalat, dan lingkungan kumuh-kotor.
Apapun penyebabnya, diare adalah penyakit yang sangat berbahaya dan dapat
mengakibatkan kematian balita.
Prosedur/Cara Bermain :
1. Siapkan alat permainan;
2. Bentuk kelompok diskusi;
3. Buka karton manila dan baca pertanyaan2 yang ada;
4. Bagikan kartu jawaban pada peserta dan biarkan mereka membacanya;
5. Peserta memilih kartu jawaban yang sesuai dan tempatkan di kolom lembar
jawaban, secara urut, sampai kolom lembar jawaban terisi seluruhnya. (Sisa kartu
ada 8 lembar);
6. Setelah tersusun rapih, balikan jawaban, kalau tersusun ada gambar anak
bermain layang-layang, maka jawaban tepat.
Penugasan:
1. Langkah membuat teka-teki harus tepat;
2. Buat draf lebih dulu untuk memperbaiki bila ada kekurangan;
3. Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui pertanyaan yang sulit
dipahami dan cepat diperbaiki.
Pertanyaan :
1. Jelaskan prinsip membuat teka-teki diare !\
2. Bagaimana langkah-langkah membuat teka-teki diare?
Prinsip : :
Media teka-teki digunakan dalam diskusi kelompok yang terdiri dari 8-10 orang.
Keaktifan peserta untuk mengemukakan pendapat tentang kurang darah sangat
diharapkan.
Bahaya kurang darah bagi ibu hamil akan membahayakan jiwa ibu terutama
waktu melahirkan, mengganggu perlumbuhan bayi dalam kandungan dan dapat
pula membahayakan jiwanya;
Bahaya kurang darah bagi ibu menyusui akan menyebabkan tubuh ibu lemah,
lemas, bisa juga mengganggu perlumbuhan anak yang sedang disusui;
Penyebab kurang darah adalah kurang makan sayuran hijau, buah berwarna dan
lauk pauk. Sebab lainnya : pendarahan akibat sering melahirkan, jarak kelahiran
anak terlalu dekat, ibu hamil bekerja terlalu berat, adanya cacing tambang dalam
usus;
Cara mencegah kurang darah: setiap hari makanlah sayuran berwarna hijau,
kacang2an dan lauk pauk secara beraneka ragam. Setiap ibu hamil minum 1 pil
(tablet) tambah darah, sampai masa nifas.
Prosedur/Cara Bermain :
1. Siapkan alat permainan;
2. Bentuk kelompok diskusi;
3. Buka karton manila dan baca pertanyaan2 yang ada;
4. Bagikan kartu jawaban pada peserta, biarkan mereka membaca kartunya
masing-masing;
5. Pilih kartu jawaban yang sesuai dan tempatkan di kolom lembar jawaban, secara
urut, sampai kolom lembar jawaban terisi seluruhnya. (Sisa kartu ada 6 lembar);
6. Setelah tersusun rapih, balikan jawaban, kalau terbaca `kurang darah” maka
jawaban tepat.
Penugasan:
3. Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui pertanyaan yang sulit
dipahami dan cepat diperbaiki.
Pertanyaan:
1. Jelaskan prinsip-membuat teka-teki kurang darah !
2. Bagaimana langkah-langkah membuat teka-teki kurang darah ?
3. Seri Poster Terbuka
c. Memunculkan berbagai pandangan yang berbeda dari cerita yang berbeda yang
dapat menunjukkan sudut-sudut pandang yang berbeda yang masing-masing
mengandung kebenaran serta mempunyai daya berlakunya sendiri;
Prinsip :
Media seri poster terbuka digunakan dalam diskusi untuk memperkuat materi yang
disampaikan. Keaktifan peserta untuk mengemukakan pendapat dan memberi
tanggapan kepada peserta lain sangat diharapkan.
Poster terbuka biasanya dibuat tanpa kalimat atau pesan verbal, namun berupa
gambar sehingga persepsi peserta akan berbeda-beda.
Prosedur/Langkah-Langkah Penggunaan :
1. Para peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil, atau jika jumlah peserta
terbatas setiap orang dapat bekerja sendiri. Setiap kelompok atau orang diberi
satu set poster yang sama;
2. Ubahlah susunan setiap set poster sebelum yang dibagikan sehingga semua set
berbeda susunannya;
3. Mintalah para peserta untuk memilih sejumlah tertentu poster dari set tersebut,
(misalnya 6 buah dari antara 10 atau 15 poster), dan mengarang suatu cerita
dengan mempergunakan semua poster yang telah dipilihnya. Tekankanlah bahwa
tidak ada cerita yang “benar” atau “salah”. Tentukanlah batas waktunya; kira-kira
10 atau 15 menit sudah cukup;
4. Mintalah mereka untuk membuat catatan-catatan atau suatu garis besar jalan
cerita, atau jika waktu mengijinkan mereka dapat menuliskannya secara lengkap;
5. Sete(ah waktu yang te(ah ditetapkan habis, mintalah setiap kelompok atau orang
untuk menceritakan kembali cerita yang telah dikarangnya dengan
memperlunjukkan poster-poster menurut urutan yang telah disusunnya;
6. Setelah setiap orang atau kelompok mendapat giliran untuk menyampaikan
ceritanya, -adakanlah diskusi pembahasan dan analisa mengenai masing-masing
cerita itu serta- perbandingan antara cerita-cerita itu;
7. Pada dasarnya cerita yang dikemukakan merupakan ungkapan dan cerminan
perasaan, pandangan, keinginan dan cara pemecahan akan suatu masalah. Dari
ungkapan-ungkapan tersebut dapat kita kumpulkan permasalahan, keinginan
atau tujuan dan cara pemecahan menurut pandangan masyarakat. Dengan
demikian kita telah menampung apa yang menjadi pemikiran dan kemauan
masyarakat;
8. Buat daftar semua permasalahan, pemecahan maupun tujuan yang dikehendaki
masyarakat berdasar ungkapan-ungkapan tersebut;
9. Seri Poster Terbuka adalah seperangkat poster yang terdiri dari 10 sampai 15
poster yang berukuran kira-kira 25 x 35 cm. masing-masing poster menggambar
satu keadaan, kejadian atau agenda yang mencerminkan lingkungan para warga
belajar;
10. Ada beberapa tokoh yang tampil dalam hampir semua poster, dan tokoh inipun
harus dapat mencerminkan karakteristik penduduk desa agar mereka dapat
mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh atau tokoh-tokoh tersebut;
11. Seri poster ini disebut terbuka karena dua hal, pertama-tama setiap poster
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditafsirkan bermacam-macam oleh
pengamatnya, dan kedua, susunan atau urutan poster-poster itu sendiri dapat
diubah-ubah menurut kehendak pemakainya.
Penugasan :
1. Langkah membuat poster terbuka harus tepat.
2. Buat draf lebih dulu untuk memperbaiki bila ada kekurangan.
3. Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui apakah poster sulit
dipahami ? Bila ya, cepat diperbaiki kembali:
Pertanyaan :
1. Jelaskan prinsip membuat poster terbuka !
2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan poster terbuka ?
4. KUNCI NASEHAT GO
c. Memunculkan berbagai pandangan yang berbeda dari masalah gizi yang berbeda
yang dapat menunjukkan sudutsudut pandang yang berbeda yang masing-
masing mengandung kebenaran serta mempunyai daya berlakunya sendiri;
Prinsip :
Media kunci nasehat gizi secara umum digunakan dalam meja penyuluhan di Pos
Pelayanan Terpadu (posyandu). Ibu balita dapat menanyakan masalah gizi yang
dihadapi balita/keluarganya.
1. Meja 4 dalam kegiatan Posyandu adalah melayani penyuluhan dan konseling gizi
bagi ibu balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia dengan permasalahan yang
dihadapi.
c. Alat tulis.
1. Geserlah kunci nasehat dengan hasil penimbangan, misalnya: Umur 0-3 bulan
tidak naik 1 x sesuai dengan K1111S anak. Perhatikan pesan singkat yang terlihat
pada jendela bagian atas beserta petunjuk halaman dari Lembaran balik Menuju
Keluarga Sehat.
2. Buka lembaran balik Menuju Keluarga Sehat sesuai dengan halaman yang
ditunjukkan kunci diatas dan baca pesannya serta tunjukkan gambar dalam
lembaran balik. Berikan penjelasan seperlunya hingga ibu paham pesan tersebut.
Penugasan :
Langkah membuat kunci nasehat gizi harus tepat.
Buat draf lebih dulu untuk memperbaiki bila ada kekurangan
Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui pertanyaan yang sulit
dipahami dan cepat diperbaiki
Pertanyaan :
Jelaskan prinsip membuat kunci nasehat gizi !
Bagaimana langkah-langkah penggunaan kunci nasehat gizi?
5.Lembar Balik
Lembaran balik dipakai dimeja 4 bersama Kunci nasehat ini memberi petunjuk pada
halaman berapa dari Lembaran Balik perlu dibuka untuk diperagakan kepada ibu
sesuai hasil penimbangan.
b. Merangsang para peserta untuk bertanya dan menyampaikan masalah gizi yang
mereka hadapi;
Prinsip :
Media lembar balik gizi secara umum digunakan dalam meja penyuluhan di Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu). Ibu balita dapat menanyakan masalah gizi yang
dihadapi balita/keluarganya.
b. Merupakan alat peraga untuk para Kader Gizi dalam kegiatan pendidikan gizi
masyarakat. Pemakaian lembar balik ini dijelaskan dengan terperinci dalam Buku
pedoman Petugas Lapangan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Oleh karena itu,
lembaran balik ini hendaknya dipakai bersama-sama dengan buku Pedoman
tersebut.
c. Setiap lembar balik berisi informasi, bagian depan gambar dan kalimat singkat
untuk dilihat oleh pasien. Sedangkan bagian belakang berisi informasi lengkap
yang akan dibacakan oleh konsultan dalam memberikan informasi pada pasien.
Lembar balik merupakan alat peraga untuk para- Kader Gizi dalam kegiatan
pendidikan gizi masyarakat. Pemakaian lembar balik ini dijelaskan dengan terperinci
dalam Buku pedoman Petugas Lapangan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Oleh
karena itu, lembaran balik ini hendaknya dipakai bersama-sama dengan buku
Pedoman tersebut atau dengan kunci nasehat gizi yang dibuat lebih sederhana.
Setiap lembar balik berisi informasi , bagian depan gambar dan kalimat
singkat untuk dilihat oleh pasien. Sedangkan bagian belakang berisi informasi
lengkap yang akan dibacakan oleh konseling dalam memberikan informasi pada
pasien.
3. Lakukan Tanya jawab untuk mengetahui apakah klien sudah mengerti atau
belum. Bila belum, informasikan kembali agar klien dapat menjalankan informasi
yang diberikan.
Penugasan:
Langkah membuat lembar balik harus tepat.
Buat draf lebih dulu untuk memperbaiki bila ada kekurangan
Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui hal yang sulit dipahami dan
cepat diperbaiki
Pertanyaan :
Jelaskan prinsip membuat lembar balik !
Bagaimana langkah-langkah membuat lembar balik?
Prinsip:
Media monopoli perbaikan gizi ini digunakan dalam diskusi kelompok yang terdiri dari
8-10 orang. Keaktifan peserta untuk mengemukakan pendapat tentang masalah gizi
dan upaya perbaikannya sangat diharapkan.
Bahan :
1. Papan permainan
2. Kartu kesempatan
3. Kartu pilihan
4. Kartu nomor
5. Sebuah dadu
Cara Bermain :
1. Dimainkan oleh 2-4 orang atau kelompok;
2. Tiap pemain berurutan memajukan biji permainannya, melangkah sesuai dengan
angka dadu yang diperolehnya;
3. Seorang pemain yang melangkah, ia mempunyai 3 kemungkinan:
a. Masuk ke kotak bernomor dengan gambar dirialammnya. IN disebut kotak
Nomor. Dalam hal ini pemain tersebut diminta mengambil sebuah dari
tumpukan Kartu Nomor dan membacanya keras-keras. la harus menjawab
sesuai dengan pertanyaan tersebut.
b. Masuk ke kotak pilihan :Pemain membaca keras-keras.
c. Masuk ke kotak kesempatan , begitu juga Pemain membacanya keras-keras.
d. Pemain berakhir bila semua pemain telah menyelesaikan langkahnya
melewati “selesai”. Pemenang adalah pemain yang memperoleh koin
terbanyak.
Penugasan:
1. Langkah membuat monopoli perbaikan gizi harus tepat;
2. Buat draf lebih dulu untuk memperbaiki bila ada kekurangan;
3. Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui kelemahannya dan cepat
diperbaiki.
Pertanyaan:
1. Jelaskan prinsip membuat monopoli perbaikan gizi !
2. Bagaimana langkah-langkah membuat monopoli perbaikan gizi?
7.POSTER LIPAT
Poster lipat ini dapat dengan mudah dipergunakan oleh fasilitator sebagai media
instruksional, artinya poster itu dipakai untuk memperagakan keadaan sekarang
yang “buruk” dan keadaan yang sebaiknya disertai dengan penjelasan eksplisit
mengenali kebaikan dan keburukan tersebut.
Prinsip :
Prosedur/Cara Penggunaan:
4. Pada langkah ketiga ini diskusi diarahkan pada perbandingan kedua keadaan
yang digambarkan masing-masing poster tadi. Pertanyaan yang dapat diajukan
fasilitator : “Apakah perbedaan antara kedua keadaan itu?” Keadaan yang
manakah yang lebih baik atau lebih buruk. Apa sebabnya? Dan sebagainya?
6. Adakah keadaan seperti tergambar dalam poster ini ingin diusahakan atau
dihindarkan? Bagaimanakah caranya? Dan seterusya...Jika diskusi tersebut
dilanjutkan seperti itu maka media ini bertujuan pula sebagai awal tahap kegiatan
perencanaan partisipatif.
2. Pertimbangan yang terutama adalah bahwa poster itu harus realistis, harus
mencerminkan kenyataan yang ada atau suatu keadaan ideal yang berada dalam
jangkauan masyarakat. Jika yang digambarkan adalah kasus atau keadaan yang
ekstrim maka walaupun mungkin proses penafsiran dan analisanya akan lebih
mudah, para warga belajar akan sukar mengidentifikasikan dirinya dengan
keadaan yang digambarkan itu serta tidak akan menghubungkan dengan
keberadaan dirinya sendiri;
4. Kertas manila karton dibagi empat kolom, 2 kolom berisi pesan yang baik, 2
kolom lagi berisi pesan yang buruk, dapat dibuat secara vertikal atau horizontal;
Penugasan:
1. Langkah membuat poster lipat harus tepat.
2. Buat draf lebih dulu untuk memperbaiki bila ada kekurangan
3. Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui kelemahannya dan cepat
diperbaiki
Pertanyaan:
1. Jelaskan prinsip membuat poster lipat !
2. Bagaimana langkah-langkah membuat poster Iipat?
Daftar Pustaka :
1. Prof. DR.Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta, 2003.
2. Departemen Kesehatan R.I., Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, I. B.
Mantra, Strategi Penyuluhan Kesehatan, Jakarta, 1997
3. Abubakar Baraja, Psikologi Konseling dan Teknik Konseling, Sebagai Cara
Menyelesaikan Masalah Psikologis, Pribadi, Orang Lain dan Kelompok, Studia
Press, Jakarta, 2008.
4. Prof.Dr.Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2010
5. Dr. Arief Sadiman, M.Sc.,Drs. R.Rahardjo, M.Sc, dkk, Media Pendidikan,
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2009
6. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan, Penerbit Andi Offset Yogyakarta, 1993
BAB VI
PENYULUHAN GO
Prinsip:
Agar penyuluhan berjalan dengan baik dan efektif maka perlu:
Keterbukaan, jujur, berterus terang;
Empati;
Berperilaku positip;
Percaya diri;
Kemampuan menumbuhkan kebersamaan;
Kemampuan berinteraksi agar ada kepuasan;
a. Sasaran Primer
adalah sasaran yang mempunyai masalah yang diharapkan mau berperilaku seperti
yang diharapkan dan memperoleh manfaat paling besar dari perubahan perilaku
tersebut
b. Sasaran Sekunder
Individu atau kelompok yang berpengaruh atau disegani oleh sasaran primer.
Sasaran sekunder diharapkan mampu mendukung pesan-pesan yang disampaikan
kepada sasaran.
c. Sasaran Tersier
Adalah para mengambil keputusan, para penyandang dana, pihak-pihak yang
berpengaruh di berbagai tingkatan.
Penampilan harus meyakinkan, tidak ragu; Gunakan bahasa yang mudah dipahami
peserta; Suara cukup keras dan jelas;
Pandangan tertuju pada seluruh peserta; Berdiri di depan pertengahan, tidak
duduk;
Gunakan alat bantu semaksimal mungkin, misal poster, leaflet, dsb; •:• Gunakan
alat peraga;
Hindari membelakangi peserta; Berikan kesempatan bertanya; Siapkan humor
yang sesuai.
Pelaksanaan Penyuluhan :
- Bidang :
- Pokok Bahasan :
- Topik :
Evaluasi Penyuluhan:
Penugasan :
Buat draf lebih dulu atau spesifikasi program penyuluhan untuk memperbaiki bila
ada kekurangan;
Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui materi yang sulit dipahami
dan cepat diperbaiki;
Pertanyaan
Jelaskan prinsip penyuluhan !
Bagaimana langkah-langkah dalam memberikan penyuluhan?
Daftar Pustaka:
1. Pusat penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Depkes RI, dr Ida Bagus Mantra,
Perencanaan Penyuluhan kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1994
2. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan RI, IB Mantra,
Strategi Penyuluhan Kesehatan, Jakarta, 1997
3. Promosi Kesehatan, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Departemen
Kesehatan RI, Penerapan Promosi Kesehatan Dalam Pemberdayaan keluarga,
Jakarta, 2000
BAB VII
KONSELING GIZI
Prinsip .
Agar konseling berjalan dengan baik & efektif maka perlu:
Keterbukaan, jujur, berterus terang
Empati
Berperilaku positip
Percaya diri
Kemampuan menumbuhkan kebersamaan
Kemampuan berinteraksi agar kedua pihak puas
Konseling berasal dari kata 'guidance dan counseling”. Guidance, berasal dari
kata guide (bimbingan); yang mempunyai arti rnenunjukkan jalan, menuntun,
mengatur, mengarahkan, memberikan nasehat. Sehingga bimbingan adalah
memberikan informasi dengan cara menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan
untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan sesuatu sambil
memberikan nasehat, atau mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan.
Dalam ruangan tersedia peralatan yang cukup memadai antara lain alat timbang
berat badan dan pengukur tinggi badan, poster, food model, buku pedoman,
lembar balik, leaflet, alat media tepat guna, media elektronik (kaset, CD, VCD)
Salam (Sa)
Beri salam, menciptakan hubungan yang baik dengan klien,menciptakan rasa
aman dan nyaman, dan dan mampu membuat klien percaya terhadap konselor.
Mulai dengan memperkenalkan diri, diikuti dengan tingkah laku non verbal yang
sesuai diikuti dengan senyum, anggukan atau jabat tangan.
Tanyakan (T)
Uraikan (U)
Sampaikan informasi gizi yang berkaitan dengan masalah klien. Upayakan klien
untuk memahami permasalahan yang dihadapinya Gunakan media / alat peraga
untuk mempermudah pemahaman klien
Bantu (TU)
Bantu klien untuk menyesuaikan permasalahan yang dihadapi dengan
kemungkinan pilihan untuk memperbaiki keadaannya. Bantu klien untuk
memutuskan pilihan cara pemecahan masalah yang akan dilaksanakan
Jelaskan (J)
Jelaskan kepada klien segala informasi baik sumber daya yang tersedia untuk
memudahkan pemecahan masalah.
Diskusikan cara mengatasi kesulitan/hambatan yang akan dihadapi. Gunakan
media KIE & alat peraga saat memberikan penjelasan
Ulangi (U)
Mengulangi dan memberikan kesempatan untuk merenungkan keputusan yang
akan diambil: Memberi semangat pada pilihan yang diambil kemudian tawarkan
untuk kembali bertemu. Buat janji untuk pertemuan berikutnya. Ucapkan terima
kasih & penghargaan kepada klien
Sasaran Konseling :
Penugasan
- Buat kelompok kecil terdiri dari 3 orang;
- 1 orang menjadi konselor, 1 orang menjadi pasien/klien, 1 orang menjadi
pendamping;
- Pilih/tentukan 1 buah topik untuk konseling;
- Persiapkan materi, serta alat bantu yang dibutuhkan sesuai topik. Contoh :
membuat leaflet atau lembar balik;
- Pada had praktek lakukan peragaan di dalam kelas;
- Beri waktu sesuai dengan kebutuhan kurang lebih 30 menit - 1 jam;
- Pada saat 1 kelompok memperagakan proses konseling, maka kelompok lain
menyimak dan mencatat hal-hal yang perlu dikomentari sebagai bahan
masukan untuk perbaikan kelompok yang berpraktek.
- Sesudah selesai peragaan, diberi komentar oleh kelompok lain;
- Sesudah semua kelompok memberi komentar/masukan/saran/pujian maka
instruktur / dosen mengulas semuanya.
Evaluasi/Pertanyaan .
Evaluasi dilakukan berkenaan dengan teori konseling serta praktek yang
dilaksanakan.
Daftar Pustaka:
1. Abubakar Baraja, Psikologi Konseling dan Teknik Konseling: Studiapress,
Jakarta, 2008
2. Dr. Ida Bagus Mantra, MPH, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat,
Departemen Kesehatan R.I., Perencanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta, 1994
BAB VIII
PEMBUATAN MEDIA OVER HEAD PROJECTOR (OHP)
Prinsip:
1. Besarnya wattage ruangan cukup memadai untuk watage OHP, dan sesuai
voltage-nya;
4. Lens-housing, atau rumah lensa yang dapat mengatur tinggi rendahnya gambar
dilayar;
5. Focusing knob, tombol pengatur focus ketajaman tulisan atau gambar dilayar.
Karakteristik OHP :
Keterbatasan OHP
a. Perlu listrik;
b. Perlu transparans;
1. Cara langsung : menulis atau menggambar langsung pada plastik bening maupun
pada plastik khusus transparans . Gunakan spidol `marker warna warni yang
tidak dapat dihapus dengan air, tapi dapat dengan spiritus, thinner, bensin dll,
atau tulisan spidot yang dapat dihapus dengan lap kain,
2. Reproduksi : dengan fotocopy atau cetak komputer. Perlu plastik khusus yang
tahan panas atau yang dapat menyerap tinta komputer. Dapat full color.
Teknik Transparan :
2. Hubungkan OHP dengan sumber listrik, tekan tombol ON/OFF ke posisi ON;
5. Gunakan warna, atau bentuk tulisan yang bervariasi untuk pesan yang
diproyeksikan;
6. Bila sudah selesai, matikan sumber listrik dengan menekan tombol ke posisi OFF.
1. Ruang gambar sesuaikan panjang dan lebar plastik sesuar dengan ruang
proyeksi. Dulu sering ditambah bingkai karton pada pinggir transparans.
2. Tinggi huruf minimal 0,6 cm, atau jelas terlihat seluruh audiens kelas;
3. Huruf dan gambar Jelas, simple, tak rumit dan rapi. Gunakan variasi penggunaan
huruf (ukuran, jenis) dan bila ada gunakan warna;
Bidang : Kesehatan.
Tujuan:
Penugasan:
1. Langkah membuat transparan harus tepat.
2. Buat draf /sketsa lebih dulu untuk memperbaiki bila ada kekurangan
3. Lakukan penilaian pada teman, agar segera diketahui daya terimanya dan cepat
diperbaiki
Pertanyaan:
1. Jelaskan prinsip membuat media OHP !
2. Bagaimana langkah-langkah presentasi menggunakan transparan?
Daftar Pustaka :
1. Dr. Arief S Sadiman, M.Sc., Drs. R.Rahardjo, M.Sc, dkk, Media Pendidikan,
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Radja Grafindo Persada,
Jakarta, 2000.
2. Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2010
BAB IX
PEMBUATAN RADIO SPOT
Prinsip:
- Program Audio Media searah;
- Durasi 90 sampai 150 detik;
- Setiap radio spot hanya memuat sebuah pesan;
- Buat pesan yang menyentuh perasaan, natural dan spontan terhadap individu;
b. Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindahkan dari satu ruang
ke ruang lainnya dengan mudah;
f. Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan, pada
bunyi dan artinya.
g. Siaran lewat suara terbukti amat tepat/cocok untuk mengajarkan musik, dan
bahasa;
Radio spot adalah gabungan teks dengan musik serta atmosfir suasana.
Biasanya digunakan untuk mengiklankan sesuatu pesan/produk , dalam bidang
kesehatan misalnya: pesan-pesan kesehatan, imunisasi, hyangiene dan sanitasi,
HIV-AIDS. Bila pesan lebih dari satu maka dibuat serangkaian spot dimana setiap
spot hanya memuat sebuah pesan.
1. Penyiar /Announcer:
Orang yang menyampaikan pemberitahuan kepada pendengar tentang
program yang akan disiarkan, sapaan “selamat pagi” dsb, membuka dan
menutup program
2. Presenter/narrator :
Yang menyampaikan materi program dalam bentuk uraian pendahuluan,
menghubungkan bagian satu dengan lain program atau kesimpulan isi
program
3. Musik :
Petunjuk bagi sutradara dan juru teknik bahwa bagian itu harus diisi ilustrasi
musik
4. Fx:
Petunjuk bagi sutradara dan juru teknik bahwa bagian itu harus diisi sound
effect
5. Cross Fade:
Petunjuk bagi sutradara dan juru teknik bahwa ada 2 buah musik yang
berpapasan. Musik pertama makin lama makin lemah sedangkan musik ke
dua makin lama makin keras bunyinya. Pada suatu saat kedua musik tadi
terdengar bersama-sama. Setelah musik pertama tidak terdengar, musik ke
dua terdengar makin mengeras untuk beberapa detik kemudian melemah dan
menghilang.
7. Off Mike:
Petunjuk bahwa pemain harus membaca dengan arah mulut tidak menghadap
ke mike
8. On mike:
Petunjuk bahwa pemain harus membaca dengan arah mulut menghadap ke
mike
9. Fade In:
Petunjuk bahwa pemain harus membaca naskah dengan posisi mulut mula-
mula tidak menghadap ke mike tetapi kemudian perlahan-lahan mulutnya di
arahkan ke mike
Langkah-langkah .
Tentukan topik program dengan cermat;
Perhatikan sifat-sifat pendengar kita;
Rumuskan tujuan yang ingin dicapai melalui program itu;
Tentukan pokok-pokok materi program;
Menulis naskah.
Penugasan :
- Buat kelompok kecil terdiri dari 3 orang;
- Pilih/tentukan 1 buah topik untuk radio spot durasi 90 - 150 detik;
- Persiapkan materi dan mulailah menyusun naskah serta alat bantu yang
dibutuhkan untuk merekam bunyi sesuai topik; Pada hari praktek lakukan
peragaan di dalam kelas; Beri waktu sesuai dengan kebutuhan kurang lebih
10 =15 menit;
- Pada saat 1 kelompok memperagakan radio spot, maka kelompok lain
menyimak dan mencatat hal-hal yang perlu dikomentari sebagai bahan
masukan untuk perbaikan kelompok yang berpraktek.
- Sesudah selesai peragaan, diberi komentar oleh kelompok lain;
- Sesudah semua kelompok memberi komentar/masukan/saran/pujian maka
instruktur / dosen mengulas semuanya.
Evaluasi/Pertanyaan .
Evaluasi dilakukan berkenaan dengan teori radio spot serta praktek yang
dilaksanakan.
Daftar Pustaka :
1. Pusat promosi Kesehatan Dep Kes RI tahun 2002. Modul Dasar Penyuluh
Kesehatan Masyarakat Terampif
2. www.createforchildren.org/communication.../pdf/Too194.pdf
3. www.tvlesson.com/.../22995_how-to-write-a-radio-spot.html
4. Tata Danamihardja Mantan Penyiar dan Pemerhati Radio
5. Dr. Arief S Sadiman, M.Sc., Drs. R.Rahardjo, M.Sc, dkk, Media Pendidikan,
Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT Radja Grafindo Persada,
Jakarta, 2000.
6. Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A., Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2010
BAB X
PEMBUATAN PAMERAN
Pengertian Pameran :
Pameran adalah pertunjukkan suatu hasil karya seni, barang hasil produksi yang
dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau
keunggulannya.
Prinsip:
Pameran gizi dan kesehatan dilakukan untuk memahami masalah gizi dan
kesehatan yang ada serta potensi desa yang dimiliki dalam mencari jalan keluar
mengatasi permasalahan yang ada melalui pemberdayaan masyarakat desa.
b. Menurut sifatnya:
- Pameran Homogeny, yaitu pemeran yang menggelar hanya satu jenis karya
seni.
2. Analisa data yang ada berdasarkan pengamatan dan studi literature sehingga
didapatkan data yang akurat;
10.Evaluasi pameran.
Langkah-langkah
Tentukan tema pameran;
Rumuskan tujuan kegiatan pameran;
Tentukan sasaran pameran;
Tentukan bentuk kegiatan pameran;
Penetapan waktu dan tempat pelaksanaan pameran;
Pembuatan denah pameran;
Tentukan panitia pelaksanaan pameran;
Tetapkan undangan ;
Rumuskan susunan acara pameran;
Estimasi dana yang dibutuhkan;
Rumuskan media promosi dan sponsor pameran;
Tetapkan ketentuan umum pameran.
b. Melakukan evaluasi;
Penugasan
- Buat kelompok kecil terdiri dari 4-5 orang; Pilih/tentukan 1 buah topik untuk
pameran; Persiapkan materi dan menyusun rencana serta alat bantu yang
dibutuhkan dalam pameran sesuai topik;
Evaluasi/Pertanyaan .
Evaluasi dilakukan berkenaan dengan teori pameran yang telah diberikan dan hasil
diskusi kelompok.
Sumber Pustaka:
1. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga,
Balai Pustaka, Jakarta, 2002.
2. Mbyarts's.Wordpress. com. Oktober.2010
Pesan
Tulisan dan Menarik dan
No. Pesan simpel
gambar sesuai indah Nilai
Kelompok Tulisan dan Total
dengan Warna tulisan rata-
gambar mudah Nilai
spesifikasi dan gambar rata
dimengerti
program (tujuan kontras, berani
dan sasaran)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Anggota : 1. 2.
3. 4.
5. 6.
No.
Karakteristik Penilaian (Nilai 60-100)
Kelompok
Pesan Menarik dan
Tulisan dan indah
Pesan simpel
gambar sesuai Warna tulisan Nilai
Tulisan dan Total
Judul dengan dan gambar rata-
gambar mudah Nilai
spesifikasi kontras, berani rata
dimengerti
program (tujuan Penampilan
dan sasaran) baik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Anggota : 1. 2. 3.