Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT pemilik dari seluruh ilmu pengetahuan, shalawat dan salam bagi junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. atas
segala rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Perancangan Tapak tentang “PERANCANGAN TAPAK KAWASAN EKOLOGIS
BEBASIS EKOWISATA”. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan tugas ini adalah sebagai tugas besar untuk bidang studi Perancangan Tapak, Universitas Islam
Riau, Fakultas Teknik, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota di Pekanbaru. Dalam penulisan laporan ini, team penyusun menyadari sepenuhnya akan keterbatasan dan
kekurangan peta, analisis dan sistem rencana. Serta team penyusun juga menyadari betul bahwa penulisan laporan ini tidak akan berhasil tanpa adanya usaha, bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis menghanturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Gusnfaisal ST. dan Ir. Mardianto Manan, MT selaku dosen pembimbing Perancangan Tapak.
2. Teman – teman yang membantu dan mendukung penulis.
3. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telahmemberikan bantuan kepada penulis di dalam penyelesaian pembuatan laporan ini.
Tiada kata-kata yang lebih selain ucapan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada team
penyusun. Akhir kata penulis berharap semoga hasil penyusunan laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Pekanbaru, Januari 2015.
2
DAFTAR ISI
3
2.3.1 Pinsip Pengembangan Kawasan Ekologis ................... 7
2.3.2 Prinsip Ekowisata ........................................................ 8
5
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR PETA
6
Peta 1.1 Peta Topografi ..................................................... 9
Peta 1.2 Peta Vegetasi ...................................................... 10
Peta 1.3 Peta Arah Angin ................................................. 11
Peta 1.4 Peta Utilitas ........................................................ 12
Peta 1.5 Peta Landuse ....................................................... 13
Peta 1.6 Peta Jaringan Jalan ............................................. 14
Peta 1.7 Peta Daerah Layak Bangun ................................ 16
Peta 1.8 Peta Analisis Kebisingan .................................... 17
Peta 1.9 Peta Analisis Cahaya Matahari ........................... 18
Peta 1.10 Peta Zonasi Wilayah Studi ................................. 19
Peta 1.11 Peta Site Plan Wilayah Studi .............................. 20
Peta 1.2 Peta Site Plan Kawasan Ekowisata .................... 25
7
BAB I
PENDAHULUAN
9
BAB II
KAJIAN LITERATUR
2.1.2 Ekowisata
Berkaitan dengan pengembangan pariwisata, ekowisata merupakan salah satu bentuk pengembangan yang sustaineble. Konsep
pengembangan pariwisata yang menerapkan prinsip-prinsip ekowisata akan sangat menjamin kelestarian sumber daya pariwisata dan
masyarakatnya. Pada prinsipnya terdapat 3 (tiga) aspek pokok ekowisata yaitu manfaat lingkungan, manfaat sosial budaya, dan manfaat
ekonomi (Fandeli dan Nurdin, 2005:8; Damanik dan Weber, 2006:42).
10
Definisi ekowisata diperkenalkan pertama kali oleh sebuah organisasi bernama The Ecotourism Society. Ekowisata merupakan suatu
bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan
kesejahteraan penduduk setempat (Eplerwood dan Fandeli, 2000).
Secara konseptual, Dirjen Pariwisata mengemukaan bahwa ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan
pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan baik itu lingkungan alam maupun budaya, dan
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat
setempat.
Menurut Blangly dan Megan, ekowisata merupakan tanggung jawab atas perjalanan wisata ke area alam dimana perjalanan wisata
tersebut mampu untuk memelihara lingkungan, serta bertanggung jawab untuk memelihara keberadaan manusia dan mahluk hidup di sekitarnya
untuk tetap hidup aman dan nyaman da-lam lingkungannya. Ekowisata memiliki makna yang sarat oleh aspek primer yaitu mengelaborasi alam
untuk kepentingan pariwisata tanpa menurunkan kualitas alam atau mengubahnya menjadi wujud intervensi penyebab degradasi ekosistem
(Sugiama,2003).
13
Termasuk didalamnya adalah upaya promosi obyek-obyek wisata; ketersediaan pemandu wisata yang terkelola dengan baik. Perspektif
ini dapat dimaknai dalam pemberian informasi dan penyebarluasan informasi mengenai potensi wisata Dieng. Disamping itu upaya untuk
memperkenalkan Dieng melalui promosi media cetak, elektronik menjadi suatu kebutuhan yang perlu direalisasikan.
14
4. Ditinjau dari aspek ekonomi, kawasan ekologis memiliki lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan penghuninya memiliki
produktifitas tinggi untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Atau dengan teknologi tepat guna penghuni dapat menghasilkan
tambahan pendapatan dari lingkungan huniannya.
5. Ditinjau dari aspek sosial budaya, permukiman ekologis didukung oleh hubungan kemasyarakatan yang memiliki sifat kekeluargaan dan
kesetiakawanan. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat yang saling bergotong royong menjaga lingkungannya agar tetap sehat.
16
3.1.2 Vegetasi
Secara umum vegatasi di wilayah tapak terdiri dari sawah, hutan lindung, semak belukar, dan juga hutan pada kawasan perbukitan.
Peta 1.2 Peta Vegetasi
17
3.1.3 Arah Angin
Secara umum di sekitar wilayah studi terdapat pepohonan rimbun sehingga arah angin berubah – ubah, dan juga karena terletak jauh dari
sungai. Namun arah angin menjuru menuju ke arah timur lebih signifikan terdapat kawasan wisata danau
Peta 1.3 Peta Arah Angin
18
3.1.4 Iklim
Cuaca pada wilayah studi yang dingin karena terdapat kawasan perbukitan dan juga disetai pepohonan yang banyak. Iklim pada wilayah
studi beiklim tropis. Khususnya untuk komodii pertanian sawah yang beraktifitas pada sekitar bulan juli – desember yang menjadi musim
penghujan.
19
3.2.2 Landuse (Penggunaan Lahan)
Secara umum land use disekitar area tapak meliputi fasilitas umum, pemukiman penduduk, perdagangan dan jasa, sawah dan di
dominasi oleh pepohonan
Peta 1.5 Peta Landuse
20
3.2.3 Jaringan Jalan
Secara umum peta jaringan jalan di sekitar wilayah studi terdiri dari jalan arteri, jalan lokal, dan jalan lingkungan
Peta 1.6 Peta Jaringan Jalan
21
BAB IV
ANALISIS
Topogafi
Polusi
Zonasi lahan
Jaringan Jalan
Kebisingan
Pnggunaan Lahan
Proses analisa kondisi fisik kawasan tapak memerlukan peta masukan berupa peta dasar, baik yang merupakan atribut internal maupun
atribut eksternal. Peta dasar atribut internal yang digunakan pada proses ini seperti peta topografi, dan vegetasi. Sedangkan, peta dasar atribut
eksternal yang digunakan seperti peta penggunaan lahan, jaringan jalan, dan utilitas. Langkah pertama pada proses analisa kondisi fisik ini akan
menghasilkan beberapa analisa yaitu analisa vegetasi, kebisingan, percahayaan matahari. Selanjutnya, dengan menggunakan peta analisa
pencahayaan matahari dan vegetasi akan didapatkan sebuah analisa yaitu analisa area terbangun.
22
4.1.1 Analisis Daerah Terbangun
Analisis Daerah terbangun ini didapat dari kondisi vegetasi dan juga conur yang ada di wilayah obyek studi..
Peta 1.7 Peta Analisis Daerah Layak Bangun
23
4.1.2 Analisis Kebisingan
Analisis Kebisingan didapat dari kondisi penggunaan lahan dan jaringan jalan. Berikut ini adalah analisis dari kebisingan pada kawasan
tapak wilayah studi
Peta 1.8 Peta Analisis Kebisingan
24
4.1.3 Analisis Pencahayaan
Analisis pencahayaan didapat dari kondisi arah mana matahari terbit dan terbenam juga rotasi perputaran matahari. Berikut ini adalah
analisis pencahayaan pada kawasan wisata Danau.
Peta 1.9 Peta Analisis Pencahayaan Sinar Matahari
25
BAB V
RENCANA DETAIL BANGUNAN
26
Peta 1.11 Site Plan Wilayah studi
27
5.2 Kawasan Aktifitas Kota
5.2.1 Kawasan Perdagangan dan Jasa
Kawasan Peradagangan dan jasa ini terletak pada pusat kota yang tediri dari ruko – ruko yang berjejer di sepanjang jalan, apabila
wisatawan ingin bepergian ke kawasan wisata danau dan bukit kembar harus melalui kawasan perdagangan dan jasa terlebih dahulu.
karena kawasan perdagangan dan jasa ini memiliki intensifitas kebisingan yang tinggi diharapkan tidak menganggu aktifitas kawasan
wisata dan karena berada pada lahan dataran rendah, sehingga dapat dinikmati pemandangan kawasan perkotaan ini dari bukit kembar.
Gambar 2.1 Kawasan perdagangan dan jasa
28
5.2.2 Kawasan Permukiman
Kawasan pemukiman ini di miliki oleh developer yang di arahkan oleh pemerintah untuk kawasan perumahan dengan tipe yang
sedang, juga harga yang terjangkau bagi masyarakat yang memiliki penghasilan menengah. Perumahan yang akan di bangun ini,
beberapa di antaranya menghadap ke arah matahari dan ada juga yang membelakangi matahari. Perumahan ini memiliki view danau
sebalah utara karena lahan perumahan ini berada pada dan juga memiliki view bukit kembar pada bagian barat.
Gambar 1.2 Kawasan permukiman
29
5.3 Kawasan Pedesaan
5.3.1 Kawasan Pertanian/Pengairan Sawah
Karena kawasan ini mempunyai jenis tanah yang gambut, dan berada pada lereng bukit sehingga di manfaatkan untuk penduduk
sebagai pengaiaran sawah pada musim hujan dan berkebun pada musim panas.
Gambar 2.3 Pertanian
30
Gambar 2.4 Peternakan
31
5.4 Kawasan Ekowisata
Peta 1.12 Site Plan Kawasan Ekowisata
32
a. Bangunan Karcis
Pada pintu masuk kawasan wisata berdiri bangunan karcis pemesanan tiket.
Gambar 2.6 Bangunan Karcis
33
Gambar 2.7 Fasilitas Umum Hotel
34
c. Parkiran
Agar tidak semerautnya kendaraan, di kelola parkir sistem elekrtrik yang di dapat dari karcis pada awal pintu masuk
Gambar 1.9 Fasilitas Parkir
35
e. Pondok
Pondok ini bertujuan untuk tempat beristirahat para pengunjung
Gambar 1.11 Pondok
36
g. Tangga 1000 Langkah
Tangga ini sebagai media fasilitas penunjang pengunjung menuju kebukit
37
Gambar 2.14 Permainan Boogle car
\
Sumber: Digitasi ArGIS
38
5.5 Pengolahan Maket
Maket ini bertujuan untuk hasil rencana yang secara jelas di buat agar lahan dan bangunannya lebih terlihat nyata. Berikut adalah tampak
mata burung dari hasil maket yang di buat.
39
Bab VI Penutup
6.1 Kesimpulan
Strategi rencana pengembangan kawasan pada sketsa kontur di manipulasi agar mendapat hasil rencana yang effesien sesuai dengan
hukum/peraturan maupun kajian literatur dari para ahli yang tepat sesuai dengan gambaran umum telah di rangkumkan.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan arahan dan gambaran yang jelas tentang rencana pengembangan kawasan Ekologis berbasis
Ekowisata sebagai salah satu site wisata alam.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.4/Menhut-II/2012 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Marga Satwa, Tamana
Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam;
40
Daftar Pustaka
41