You are on page 1of 2

AGENESIS VAGINA

Definisi

Agenesis Vagina Suatu bentuk kelainan pada sistem reproduksi wanita yang bersifat kongenital
dimana tidak terbentuknya vagina dengan perkembangan seks sekunder yang normal.

Etiologi

Agenesis Vagina Etiologi agenesis vagina secara pasti belum jelas tetapi beberapa peneliti
menganggap karena kelainan genetik seperti pada autosomal resesif, gangguan pada transmitted
sex-linked autosomal dominant, adanya hormon antimullerian dan teratogens seperti
diethylstilbestrol (DES), thalidomide.

Diagnosis Agenesis Vagina Diagnosis

awal agenesis vagina secara klinis ditegakkan pada wanita yang mengalami amenore primer dengan
tanda seks sekundernya berkembang normal dan pada pemeriksaan vagina tidak didapatkan saluran
vagina. Perlu dilakukanpemeriksaan ultrasonografi(USG), Magnetic Resonance Imaging(MRI) atau
intravenus pielogram (IVP) karena seringkali agenesis vagina disertai dengan tidak terdapatnya
cerviks, uterus bahkan ginjal.

Patofisiologi

Agenesis Vagina Agenesis vagina terjadi karena kegagalan saluran muller bagian bawah untuk berfusi
dan tidak mengalami rekanalisasi sehingga tidak terbentuk vagina.Kegagalan ini dapat disebabkan
oleh berbagai hal yang telah dijelaskan sebelumnya.Metode yang dapat diterima dan dipakai secara
luas untuk mengklasifikasikan kelainan duktus mulleri adalah klasifikasi menurut American Fertility
Society (AFS)

Daftar pustaka

Junizaf, Erwinanto. Embriologi sistem urogenital wanita dalam buku ajar uroginekologi Indonesia.

El Saman AM, Vellota JA, Bedaiwy MA. Surgical management of Mullerian duct anomalies in current
women’s health reviews 2010;6(2):183-193
Klasifikasi Anomali Duktus Mulleri berdasarkan American Society of Reproductive Medicine

I. Agenesis atau hipoplasia :

A. Vaginal

B. Servikal

C. Fundal

D. Tubal

E. Anomali kombinasi

II. Uterus Unikornis :

A. Komunikantes

B. Nonkomunikantes

C. Tanpa kavitas

D. Tanpa tanduk/kornu

III. Uterus Didelfis

IV. Uterus bikornis

A Komplit (terbelah ke bawah sampai ostium internum)

B. Parsial

V. Uterus septata

A. komplit (septum sampai ostium internum)

B.Parsial

VI. Uterus Arkuata

VII.Berhubungan dengan pemakaian dietilstilbestrol (DES)

A. Pita Konstriksi

B. Bentuk T

C. Pelebaran dua per tiga bawah kavum uteri

You might also like