You are on page 1of 2

GASTROINTESTINAL BLEEDING (GIB)

GIB muncul sebagai perdarahan “overt” atau “occult”. GIB “overt” dimanifestasikan oleh
hematemesis, muntah darah merah atau gambaran seperti “coffee-ground”, melena, dan
feses yang berwarna hitam. GIB “occult” dapat hadir dengan gejala kehilangan darah atau
anemia seperti sakit kepala ringan, atau dengan anemia defisiensi besi.

SUMBER PERDARAHAN

PEPTIC ULCER:

Nyeri epigastrium seperti terbakar diperparah dengan puasa dan membaik dengan makanan
adalah gejala kompleks yang terkait dengan penyakit ulkus peptikum. Ulkus didefinisikan
sebagai gangguan integritas mukosa perut dan / atau duodenum yang mengarah ke cacat
atau penggalian lokal karena peradangan aktif.

DUODENAL
Ulkus duodenum paling sering terjadi pada bagian pertama duodenum, biasanya berukuran
≤1 cm tetapi kadang-kadang bisa mencapai 3-6 cm. Ulkus berbatas tegas, dengan
kedalamankadang-kadang mencapai propria muskularis.

H. pylori dan NSAID merupakan penyebab utama dari ulkus duodenum. Rata-rata basal dan
sekresi asam lambung nokturnal tampaknya meningkat pada pasien dengan ulkus duodenal.
Alasan untuk proses sekretori yang berubah tidak jelas, tetapi infeksi H. pylori dapat
berkontribusi.

GASTRIC
Ulkus gastric dapat mewakili keganasan dan harus dibiopsi setelah ditemukan. Ulkus gastric
jinak paling sering ditemukan jauh dari persimpangan antara antrum dan mukosa sekretori
asam.

Ulkus gastritis dapat dikaitkan dengan kerusakan mukosa yang diinduksi oleh H. pyloti atau
NSAID yang terjadi di are pre-pyloric. Sekresi asam lambung cenderung normal atau
menurun. GU terla diklasifikasikan berdasarkan lokasi mereka:
Tipe 1: terjadi di tubuh lamsung dan cenderung dikaikan dengan produksi asam lambung
yang rendah
Tipe 2: terjadi di antrum dan asam lambung dapat bervariasi dari rendah ke normal.

H. Pylori
H. Pylri mampu menginduks cderea mukosa, dan menghindari pertahana inang. Starin that
berbeda dari H. pylori dapat menghasilkan factor virulnesi yang berbeda.

NSAID
Prostaglandin memainkan peran penting dalam mempertahankan integritas dan perbaikan
mukosa gastroduodenal. Bila ada gangguan sintesis prostaglandin, dapat merusak
pertahanan mukosa dan perbaikan, sehingga dapat mencederai mukosa melalui mekanisme
sistemik.
Gejala Klinis
Nyeri epigastrium digambakan sebagai rasa tidak nyaman yang membakar atau
menggrogoti. Yang khas dari pola nyeri epigastrium adalah nyerinya tersasa selsama 90
menit – 3 jam setelah makan dan nyeri menurun bila diberikan antacid atau makanan. Mual
dan muntah dapat terjadi juga. Didpepsia yang menjadi konstan, tidak dapat dihilangkan
oleh makanan atau antasida. Nyeri yang menjalar ke belakang dapat mengindikasikan
adanya penetrating ulcer (pancreas)

You might also like