You are on page 1of 3

Demam Tifoid

No Dokumen :
SOP
No Revisi : 000
Tgl Terbit :
Halaman : 1/3
UPTD Kornelius Rodja, SKM
PUSKESMAS
LADJA NIP:196705111998031001
1. Pengertian Demam tifoid merupakan proses inflamasi/peradangan pada
lapisan mukosa dan submukosa lambung sebagai mekanisme
proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan
iritan lain.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah
penatalaksanaan Demam Tifoid dalam rangka perbaikan mutu
dan kinerja di Puskesmas Ladja.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang Nomor :

4. Referensi Buku Panduan Prajtik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer Edisi Revisi Tahun 2016
5. Prosedur 1. Alat:
 Termometer
 Pengujur waktu (jam / stopwatch)
 Sfigmanometer
 Stetoskop
 Rekam medis
 Ala tulis
2. Bahan:
 Antipiretik
 Antibiotik : Chloramphenicol /Kotrimoksasol /Amoxicilin
/Ampicilin / Kuinolon
6. Langkah- 1. Petugas menerima pasien.
langkah 2. Petugas melakukan anamnesa
Keluhan:
 Demam turun naik terutama sore dan malam hari
 Nyeri kepala
 Mual, muntah
3. Lakukan pemeriksaan tanda – tanda vital:
 Suhu tinggi
 Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak
diikuti oleh peningkatan frekuensi nadi).
4. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien:
 Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue),
jarang ditemukan pada anak.
 Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor.
 Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati).
 Hepatosplenomegali.
5. Lakukan pemeriksaan penunjang: widal, DL (di
Laboratorium luar)
6. Penegakan diagnosis Demam Typhoid
7. Penatalaksanaan
 Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
 Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan
mobilisasi.
 Diet tinggi kalori dan tinggi protein.
 Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
 Kontrol dan monitor tanda vital (tekanan darah, nadi,
suhu, kesadaran), kemudian dicatat dengan baik di
rekam medik pasien.
 Terapi simptomatik untuk menurunkan demam
(antipiretik) dan mengurangi keluhan
gastrointestinal.
 Terapi definitif dengan pemberian antibiotik.
Antibiotik lini pertama untuk demam tifoid adalah
kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin (aman
untuk penderita yang sedang hamil), atau
trimetroprim-sulfametoxazole (kotrimoksazol).
 Bila belum membaik, disarankan untuk
menggunakan lini ke-2 seperti quinolon (tidak
dianjurkan pada usia < 18 tahun karena
menghambat pertumbuhan tulang).
8. Petugas mencatat hasil anamnesa - tatalaksana di rekam
medis pasien.
7. Bagan alir -

8. Hal-hal Pengobatan dan perawatan serta aspek lain dari demam tifoid
yang perlu yang harus diketahui pasien dan keluarganya:
diperhatikan  Diet, pentahapan mobilisasi, dan konsumsi obat sebaiknya
diperhatikan atau dilihat langsung oleh dokter, dan
keluarga pasien telah memahami serta mampu
melaksanakan.
 Tanda-tanda kegawatan harus diberitahu kepada pasien dan
keluarga supaya bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat
untuk perawatan.
9. Unit terkait  Loket
 UGD
 Poli Umum
 Apotek
10. Dokumen  Rekam Medis
terkait  Resep Obat
11. Rekaman -
historis
perubahan

You might also like