You are on page 1of 11

KINERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNSIONAL

DOKTER DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU


PROVINSI SULAWESI TENGAH

Rosita Huraerah
Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
Implementation of this research aims to identify and analyze the performance of Credit Score
Assessment Team Functional Doctors Hospital Regional General Undata Palu, Central Sulawesi
province. This research uses descriptive qualitative approach. The location of this research at the
General Hospital Undata Palu of Central Sulawesi. Informants in this study is the party who is
deemed to know in depth the various matters related research problems, so as to provide the
necessary information and data as well as accurate. Therefore, researchers determine the
informant is as much as five (5) members, namely those who are included in the assessment team
credit points, doctor who had been working the number of credits, as well as employees of the
General Hospital of Undata Palu in charge of personnel affairs. Determination of informants in
this study was done by using purposive. Data collected through observation techniques, interviews,
and documentation. Data analysis techniques including data collection, data reduction, data
presentation, and conclusion/verification. Based on the results of research and discussion
Performance Assessment Team concluded that Credit Score Functional Doctors Hospital Regional
General Undata Palu, Central Sulawesi province viewed from the theory put forward by Lenvine
performance, overall not optimal. This is because the responsiveness indicators and indicators
Responsibilita not running optimally. While the views of the indicators have been realized with
optimal Accountability.
Keywords: Responsiveness, Responsibility, Accountability

Kemampuan kerja sumber daya aparat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
di Rumah Sakit Umum (RSU) Pemerintah pelayanan kesehatan kepada masyarakat
daerah menjadi keharusan karena merupakan disetiap sarana pelayanan kesehatan, antara
salah satu faktor penentu keberhasilan lain dirumah sakit. Untuk menjalankan
pelayanan publik. Ada dua aspek pelayanan kewajibannya, seorang dokter melakukan
di rumah sakit yaiitu, aspek internal dan upaya pencegahan, penyembuhan dan
aspek eksternal. Selama ini, yang sering pemulihan kesehatan akibat penyakit,
dipermasalahkan adalaha pelayanan eksternal peningkatan derajat kesehatan masyarakat,
yaitu pelayanan yang diberikan kepada serta pembinaan peran serta masyarakat
msyarakat umum yang membutuhkan dalam rangka kemandirian di bidang
penyembuhan dan pemulihan kesehatan. kesehatan.
Sedangkan pelayanan internal sebagai Dokter dalam jabatan funsional
penentu kualitas pelayanan eksternal belum mempunyai nilai strategis karena berperan
mendapatkan perhatian belum mendaptkan dalam mendukung keberhasilan program
perhatian serius terutama menyangkut prioritas nasional dan pencapaian target
jabatan fungsional dokter. Globat yaitu Millenium Development Goals
Dokter merupakan tenaga kesehatan (MDGs) antara lain penurunan angka
yang diberikan tugas, tanggung jawab, kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat (AKB). Dalam rangka pengembangan

51
52 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 51-61 ISSN: 2302-2019

karirnya sebagai Pegawai negeri sipil, dokter sebagai bagian dari pembinaan dan
melalui jabatan fungsional merupakan bagian pengembangan karir jabtan fungsional
dari reformasi birokrasi, khususnya dalam dokter.
menuju perubahan paradigma pengembangan Sebagaimana diatur dalam Peraturan
karier berdasarkan merit system. menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Pengembangan karir melalui jabatan Negara Nomor 139/KEP/M.PAN/11/2003,
fungsional merupakan siklus panjang dari tentang jabatan fungsional dokter dan angka
upaya perubahan perilakuk kerja, kreditnya, bahwa jenjang jabatan Dokter dari
memperjelas tugas pokok, tenggung jawab, yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu :
wewenang dan hak dalam menjalankan a) Dokter pertama; b) Dokter muda; c)
jabatan fungsional tersbut. Dokter madya; dan d) Dokter utama. Jenjang
Dalam rangka pengembangan karir pangkat Dokter sebagaimana yang dimaksud
jabatan fungsional dokter, sebagaimana sesuai dengan jenjang jabatanya yaitu : a)
diatur dalam Peraturan menteri Negara Dokter pertama pangkat penata muda tingkat
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor I, golongan ruang III/b; b) Dokter muda
139/KEP/M.PAN/11/2003, tentang jabatan terdiri dari : (1) Penata, golongan ruang III/c;
fungsional dokter dan angka kreditnya. (2) Penata tingkat I, golongan ruang III/d; c)
Dinyatakan bahwa jabatan fungsional dokter Dokter madya, terdiri dari : (1) Pembina,
ditentukan atas dasar angka kredit yang telah golongan ruang IV/a; (2) Pembina tingkat I,
dikumpulkan sesuai dengan tugas yang harus golongan ruang IV/b; (3) Pembina utama
dijalankan. Dalam rangka menetapkan angka muda, golongan ruang IV/c; d) Dokter utama
kredit jabatan fungsional dokter, dibentuk tim terdiri dari : (1) pembina utama madya
penilai angka kredit oleh pejabat yang golongan ruang IV/d; dan (2) Pembina utama
berwenang dan bertugas menilai prestasi golongan ruang IV/e. Penetapan jenjang
kerja dokter. Tim penilai angka kredit jabatan Dokter ditetapkan sesuai dengan
tersebut harus memiliki kemampuan kerja jumlah angka kredit yang dimiliki.
memberikan peneilaian secara obyektif

Tabel 1. Jumlah Angka Kredit Kumulatif Minimal


Untuk Pengangkatan Dan Kenaikan Jabatan/Pangkat Dokter
Dokter
Persentase Dokter Muda Dokter Madya Dokter Utama
Pertama
Unsur
No
% III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

I Unsur Utama

a. Pendidikan
b. Pelayanan ≥ 80 % 120 160 240 320 440 560 680 840
Kesehatan
c. Pengembagan
Profesi
II Unsur Penunjang

Kegiatan yang ≤ 20 % 30 40 60 80 110 140 170 210


mendukung Pelayanan
tugas Dokter

Jumlah 100 % 150 200 300 400 560 700 850 1050

Sumber : Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparaatur Negara. No: 139/KEP/M.PAN/11/2003


Rosita Huraerah, Kinerja Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Funsional Dokter Di Rumah Sakit…………………….53

Ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dalam rangka pengumpulan angka kredit bagi
wewenang, dan hak serta persyaratan jabatan dirinya.
dokter dikategorikan dalam jabatan Dewasa ini Permasalahan umum
fungsional tingkat keakhlian dengan dasar pembinaan kepegawaian antara lain adalah
pendidikan paling rendah dokter spesialis. pertama, sosok pegawai negeri sipil yang ada
Hasil evaluasi atau penilaian angka kredit belum sesuai dengan tuntutan potensi dan
dokter itu juga merupakan pedoman dalam tugasnya Kedua, belum ada target kinerja
menetapkan jejang jabtan/pangkat terendah yang dilakukan pegawai negeri sipil dalam
sampai dengan jenjang tertinggi, Jabatan melaksanakan tugasnya dan belum ada
terendah adalah dokter pertama, pangkat kesesuaian antara beban kerja dengan jumlah
penata muda tingkat I golongan ruang III/b pegawai yang dibutuhkan. Ketiga, alokasi
sedangkan tertinggi adalah dokter umum, dan distribusi pegawai negerei sipil tidak
pangkat pembina utama golongan ruang IV/e. seimbang dan tidak merata baik kualitas
Tim penilai angka kredit jabatan maupun kuantitasnya serta distribusi pegawai
fungsional dokter berasal dari dokter yang negeri sipil menurut teritorial daerah yang
menduduki jabatan/pangkat serendah- belum merata. Keempat, masih rendahnya
rendahnya sama dengan jabatan/pangkat tingkat produktivitas pegawai negeri sipil dan
dokter yang dinilai, memiliki keakhlian dan belum optimalnya pelayanan terhadap
kemanpuan secara profesional untuk menilai masyarakat. Dan kelima, masih rendahnya
prestasi kerja dokter secara aktif. Tugas penghasilan dan kesejahteraan pegawai
utama tim penilai angka kredit tingkat adalah negeri sipil
membantu kepala Dinas Kesehatan Provinsi Berkaitan dengan itu, pembinaan
untuk menetapkan angka kredit dokter kepegawaian diarahkan pada beberapa hal
pertama hingga dokter madya, dalam rangka yaitu: pertama, pada pembinaan karir pejabat
mempertimbangkan kenaikan pangkat/ fungsional jabatan dan pangkat tertinggi.
jabatan dokter sesuai dengan ketentuan Kedua, pembinaan profesi dengan
perundang-undangan yang berlaku. meningkatkan kopetensi demi kepentingan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah sosok pejabat funsional yang profesional dan
nomor 46 Tahun 2011, tentang penilaian mandiri. Ketiga, pembinaan budaya kerja
prestasi kerja pegawai. Penilaian angka kredit agar kinerja pejabat funsional menjadi lebih
dokter harus dilaksanakan secara obyektif, efektif dan efesien, Keempat, pembinaan
terukur, akuntabel, partisipatif, dan kode etik dalam rangka membentuk perilaku
transparan terhadap sasaran kerja pegawai dan profesionalitas yang bersangkutan dan
(SKP) dan perilaku kerja. Sasaran kerja bermartabat. Kelima, pembinaan displin
pegawai (SKP) meliputi aspek kuantitas, pejabat fungsional untuk meningkatkan
kualitas, waktu dan biaya sesuai dengan produktivitas kerja dan efesiensi waktu.
karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada Keenam, pembinaan sistem administrasi guna
masing-masing unit kerja. Permasalahan menciptakan tertib administrasi pembinaan
penilaian terhadap sasaran kerja pegawai dan pengembangan karir pejabat fungsional.
(SKP) dan perilaku kerja dokter inilah yang Penilaian dan penetapan angka kredit
membuat tim penilai angka kredit jabatan sesuai dengan ketentuan diharapkan dapat
fungsional dokter mengalami kesulitan menghasilkan pejabat fungsional yang
melaksanakan tugasnya. Tim penilai angka profesional dan mandiri serta mempunyai
kredit yang terdiri dari para dokter, selain uraian tugas yang jelas, penilaian kinerja
harus melaksanakan tugas pokok sebagai terukur serta jalur karir dan jabatan atau
dokter, juga harus melakukan aktivitas kerja pangkat yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk
54 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 51-61 ISSN: 2302-2019

kelancaran penilaian dan penetapan angka saat ini belum memiliki kinerja yang baik
kredit, setiap dokter diwajibkan mencatat dan sesuai dengan yang diharapakan dalam
menginventarisir seluruh kegiatan yang melaksanakan tugasnya sebagai tim penilai
dilakukan yang terdiri dari unsur pendidikan, angka kredit jabatan fungsional dokter. Hal
pelayanan kesehatan, pengabdian pada ini dapat diamati dari minimnya pengetahuan
masyarakat, pengembangan profesi, dan dan ketrampilan serta pengalaman dalam
kegiatan penunjang, Angka kredit jabtan menentukan dan menilai angka kredit jabatan
fungsional dokter yang dinilai berdasrakan fungsional dokter. Selama ini unsur-unsur
rincian kegiatan yang berbedad menurut kegiatan yang sudah diperoleh para dokter di
tingkatan dan jabatanya. Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu,
Oleh karena itu sangat dibutuhkan Tim diserahkan sepenuhnya kepada staf
Penilai angka kredit yang memiliki kepegawaian untuk diproses kenaikan
kemampuan yang dapat melakukan kerja pangkat/jabatan tanpa disertai penetapan
dengan beban yang bukan hanya angka kredit.
menyelesaikan tugasnya sebagai Dokter Berkas pengajuan kenaikan pangkat/
tetapi juga mampu menjalankan tugasnya jabatan fungsional seorang dokter terlebih
sebagai tim penilai angka kredit. Sebagai dahulu diproses angka kreditnya oleh anggota
mana yang dikemukakan oleh Lenvine dkk. oleh tim penilai angka kredit, sebelum
(dalam Ratminto, 2005:174) menawarkan diproses dibagian kepegawaian Rumah Sakit
tiga konsep indikator dalam pengukuran Umum Daerah Undata Palu. Ketidak
kinerja organisasi pelayanan publik, yaitu : 1) mampuan anggota tim melaksanakan tugas
responsiveness (responsivitas) adalah penetapan angka kredit jabatan fungsional
kemampuan organisasi untuk mengenali Dokter mengakibatkan pengusulan kenaikan
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan pangkat/jabatan fungsional dokter,
prioritas pelayanan, dan mengembangkan mengalami keterlambatan.
program-program pelayanan publik sesuai Dari permasalahan yang terdapat diatas
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. 2) untuk mengetahui kinerja Tim Penilai Angka
responsibility (responsibilitas), merupakan Kredit Jabatan Fungsional Dokter di Rumah
suatu konsep yang menjelaskan persesuaian Sakit Umum Daerah Undata Palu dalam
pelaksanaan kegiatan organisasi publik penelitian ini menggunakan beberapa
dengan prinsip-prinsip administasi yang indikator kinerja yang di kemukakan oleh
benar atau dengan kebijakan organisasi, baik Lenvine (dalam Ratminto, 2005:174), yaitu:
yang eksplisit maupun implisit. Dan dalam 1) responsiveness (responsivitas), 2)
fungsi pelayanan publik memerlukan responsibility (responsibilitas), dan 3)
birokrasi yang profesional dengan dipadukan accountability (akuntabilitas).
otoritas dan kemampuan diskresi, koordinasi
serta responsibilitas; dan 3) accountability METODE
(akuntabilitas) merujuk pada
pertanggungjawaban eksternal organisasi, Jenis penelitian ini menggunakan jenis
yaitu apakah kebijakan dan kegiatan deskriptif dengan menggunakan pendekatan
organisasi publik tunduk kepada para kualitatif. Penelitian Deskriptif (Decriptive
stakeholder-nya. Research), menurut Subyantoro dan Suwarno
Berdasarkan pada pengamatan (2009:28), bertujuan membuat pencandraan/
sementara, anggota Tim penilai angka kredit lukisan/deskripsi mengenai fakta-fakta dan
jabatan fungsional dokter yang diangkat sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Rumah sescara sistematik, faktual dan teliti.
Sakit Umum Daerah Undata Palu, sampai Variabel-variabel yang diteliti terbatas atau
Rosita Huraerah, Kinerja Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Funsional Dokter Di Rumah Sakit…………………….55

tertentu saja, tetapi dilakukan secara meluas c). Interpretasi data, dan d). Menyimpulkan
pada suatu populasi atau daerrah itu. Data.
Demikian pula menurut Nawawi
(2007:67), menjelaskan bahwa metode HASIL DAN PEMBAHASAN
deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur
pemecahan masalah yang di selidiki dengan Peningkatan kinerja organisasi dan
menggambarkan/melukiskan keadaan sunyek kemampuan aparat pemerintah dalam
/obyek/penelitian (seseorang, lembaga, memberikan pelayanan publik (pengguna
masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang jasa) yang maksimal membutuhkan alat ukur
berdasarkan fakta-fakta yang tempak, atau yang mampu melihat sejauh mana kinerja
sebagaimana adanya. organisasi tersbut. maka pengukuran kinerja
Pendekatan kualitatif menurut Bogdan merupakan hal yang penting. Oleh karena itu
dan Taylor (Moleong, 2000:3), sebagai peran organisasi harus terus ditingkatkan agar
prosedur penelitian yang menghasilkan data aparatur pemerintah mempunyai sumber daya
deskreptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang berdaya saing serta mampu
dari orang-orang dari perilaku yang di amati. meningkatkan etos kerja dan tanggung
Sedangkan Kirk dan Miller (Moleong, jawabnya sebagai abdi negara yang
2000:3), mendefenisikan penelitian kualitatif profesional.
adalah tradisi tertentu dalam ilmu Penilaian kinerja merupakan suatu
pengetahuan sosial yang secara fundamental kegiatan yang sangat penting karena dapat
bergantung pada pengamatan pada manusian digunakan sebagai ukuran keberhasilan pada
dalam kawasanya sendiri dan berhubungan suatu organisasi dalam mencapai misinya.
dengan orang-orang tersebut dalam Dengan melakukan penilaian terhadap
bahasanya dan peristilahanya. kinerja maka upaya untuk memperbaiki
Penelitian ini di lakukan di Rumah kinerja bisa dilakukan secara lebih terarah
Sakit Umum Daerah Undata Palu Sulawesi dan sistematis.
Tengah Penelitian dilaksanakan kurang lebih Hakekatnya pengukuran kinerja adalah
3 bulan dimulai bulan Januari tahun 2016. alat untuk menilai kesuksesan organisasi.
Bentuk data utama yang diperoleh dalam Dalam konteks organisasi sektor publik,
penelitian ini yakni data kualitatif berupa kesuksesan organisasi itu akan digunakan
wawancara pada 5 orang informan yang untuk mendapatkan legitimasi dan
terdiri dari 2 orang tim penilai angka kredit, 2 dukungan publik. Masyarakat akan menilai
orang dokter di lingkungan kerja RSUD kesuksesan organisasi sektor publik melalui
Undata Palu, dan 1 orang pegawai yang kemampuan organisasi dalam memberikan
membidangi kepegawaian di RSUD Undata pelayanan publik yang relatif murah dan
Palu. Adapun data sekunder penelitian ini berkualitas Pelayanan publik tersebut
adalah data yang diperoleh melalui studi data menjadi bottom line dalam organisasi sektor
yang diperoleh melalui laporan-laporan/ publik. Penilaian tersebut dapat dijadikan
buku-buku/catatan-catatan yang berkaitan input bagi perbaikan atau peningkatan kinerja
erat dengan permasalahan yang diteliti, organisasi selanjutnya.
diantaranya data dari segala kegiatan yang Kajian tentang Kinerja Tim Penilai
berkaitan dengan kinerja tim penilai angka Angka Kredit Jabatan Funsional Dokter Di
kredit jabatan fungsional dokter di Rumah Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
Sakit Umum Daerah Undata Palu serta Provinsi Sulawesi Tengah dengan peran yang
dokumen-dokumen yang relevan dengan diembannya memiliki nilai yang strategis,
penelitian ini. Aktivitas dalam analisis data sehingga informasi tentang kinerja organisasi
berupa a). editing data, b). Klasifikasi data, ini menjadi penting untuk diketahui. Untuk
56 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 51-61 ISSN: 2302-2019

melakukan penilaian terhadap kinerja suatu Berkaitan dengan Kinerja Tim Penilai
organisasi, maka diperlukan indikator- Angka Kredit Jabatan Funsional Dokter Di
indikator yang menggambarkan tingkat Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Provinsi Sulawesi Tengah, responsivitas
Berikut ini akan di uraian hasil merupakan kemampuan tim penilai angka
penelitian dan pembahasan tentang Kinerja kredit untuk mengenali kebutuhan Dokter
Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Funsional dalam pengurusan angka kredit, menyusun
Dokter Di Rumah Sakit Umum Daerah agenda penilaian angka kredit,
Undata Palu Provinsi Sulawesi Tengah memprioritaskan tugas dalam tim penilaian
sebagaimana tolak ukur indikator yang angka kredit sesuai dengan kebutuhan dan
digunakan adalah teori kinerja oragnisasi harapan.
yang dikemukakan oleh Lenvine (dalam Tim Penilai Angka Kredit Jabatan
Ratminto, 2005:174), yang meliputi Funsional Dokter Di Rumah Sakit Umum
Responsivitas, Reponsibilitas, dan Daerah Undata ditetapkan berdasarkan
Akuntabilitas. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah Nomor : 900/ / Diskes.
Responsivitas Sebagai mana yang disebutkan dalam
Lenvine (dalam Ratminto, 2005:174), Keputusan Menteri Pemberdayagunaan
menjelaskan bahwa responsiveness Aparatur Negara Nomor :
(responsivitas) adalah kemampuan organisasi 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan
untuk mengenali kebutuhan masyarakat, Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya,
menyusun agenda dan prioritas pelayanan, pasal 15 ayat 2, bahwa persyaratan untuk
dan mengembangkan program-program menjadi anggota Tim penilai adalah :
pelayanan publik sesuai kebutuhan dan a. Menduduki jabatan/pangkat serendah-
aspirasi masyarakat. Responsivitas rendahnya sama dengan jabatan/pangkat
merupakan daya tanggap organisasi publik dokter yang dinilai.
terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat b. Memiliki keahlian dan kemampuan untu
yang dilayaninya. Birokrasi dalam menilai prestasi kerja dokter.
memberikan pelayanan publik tidak dapat c. Dapat aktif melakukan penilaian.
dilepaskan dari kemampuannya dalam Penilain angka kredit yang dilakukan
mengidentifikasi dan mengakomodir oleh tim penilai angka kredit jabatan
berbagai kepentingan dari berbagi kelompok fungsional dokter RSUD undata berupaya
yang ada di masyarakat. untuk menjalankan tugas sebagai mana
Responsivitas dimasukkan sebagai mestinya untuk dapat memberikan pelayanan
salah satu indikator kinerja dikarenakan yang maksimal kepada para dokter yang akan
responsivitas secara langsung dapat dinilai, sehingga dibutuhkan respon yang
menggambarkan kemampuan birokrasi lebih baik pada proses penilaian angka kredit
publik dalam menjalankan misi dan sebagai mana harapan setiap dokter. Hal
tujuannya, terutama untuk memenuhi sebagaimana yang di ungkapkan oleh salah
kebutuhan masyarakat. Responsivitas yang seorang informan merupakan dokter yang
rendah ditunjukkan dengan ketidak selarasan bertugas di RSUD Undata (Ibu dr.Isnania),
antara pelayanan dengan kebutuhan mengungkapkan bahwa :
masyarakat. Hal tersebut jelas menunjukkan “Seharusnya tim penilai angka kredit harus
kegagalan organisasi dalam mewujudkan proaktif dalam memberikan penilaian,
misi dan tujuan birokrasi publik. Organisasi memang itu bukan tugas pokoknya sebagai
yang memiliki responsivitas rendah dengan dokter tetapi harus dijalankan juga jadi kami
sendirinya memiliki kinerja yang buruk pula. bisa terbantu untuk memberikan laporan
Rosita Huraerah, Kinerja Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Funsional Dokter Di Rumah Sakit…………………….57

kinerja kami, tim penilai angka kredit itu memberikan pelayanan kepada dokter yang
penentu karier kami sebagai dokter karena akan mengurus angka kredit.
mereka yang menentukan hasil kerja kami ini Hasil observasi juga menunjukan
berkaitan dengan kenaikan pangkat selama bahwa dalam pengurusan angka kredit dokter
menjadi dokter, kalu yang saya lihat selama yang bersangkutan lebih cenderung untuk
ini tim penilai lebih memprioritaskan tugas bekomunikasi dengan bagian kepegawaian
sebagai dokter dan tugas di tempat dari pada dengan tim penilai angka kredit.
praktenya, itu tidak masalah selama mereka Tim penilai angka kredit cenderung
juga tidak mengabaikan tugas mereka berkomunikasi dengan pegawai yang ada
sebagai tim penilai angka kredit kami, yang dibagian kepegawaian RSUD Undata untuk
selama ini aktif membatu mengurus angka mengecek berkas-dokter yang mengajukan
kredit saya itu pegawai di bagian angka kredit. Setiap tahunya dokter yang ada
kepegawaianaan” (Wawancara, 4 Desember di RSUD Undata mengurus angka kredit
2015) sebayak dua kali yaitu Bulan April dan Bulan
Hal tersebut juga dipertegas oleh September.
informan lainya yang juga merupakan dokter Responsivitas merupakan kemampuan
yang bertugas di RSUD Undata (Bapak dr. organisasi untuk mengenali dan memenuhi
Ramang Napu), mengungkapkan bahwa : kebutuhan masyarakat. Responsivitas perlu
“Setiap tahunya itu 2 kali saya mengurus dimasukan ke dalam indikator kinerja karena
angka kredit, itu bukti kalu saya mengerjakan menggambarkan secara langsung
tugas sebagai dokter berkaitan dengan kemampuan organisasi pemerintah dalam
pelaksanaan tugas saya sebagai dokter, yang menjalankan misi dan tujuannya
nantinya akan menjadi bahan untuk kenaikan (Dwiyanto, 2006:50). Pegawai yang memiliki
pangkat, makanya tim penilai angka kredit responsivitas haruslah dapat memprioritaskan
yang sudah ditunjuk oleh dinas bisa pelayanan serta mengembangkan program-
membantu kami, sekarang ini dalam program pelayanan publik sesuai dengan
memberikan penilaian lebih banyak yang kebutuhan yang di inginkan oleh masyarakat.
termasuk dalam tim itu hanya terima beres Sebagaimana yang dijelaskan dalam
dari kepegawaian”.(wawancara, 4 Desember Keputusan Menteri Pemberdayagunaan
2015) Aparatur Negara Nomor: 139/KEP/M.PAN/
Dari hasil wawancara yang ada diatas 11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter
dapat diketahui bahwa peran tim penilai dan Angka Kreditnya, pasal 14 ayat 1,
angka kredit dalam memberikan penilaian pejabat yang berwenang menetapkan angka
masih kurang karena dokter yang bertugas di kredit dokter adalah sebagai berikut :
RSUD Undata lebih cenderung untuk a. Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I
mengurus angka kredit di bagian yang ditunjuk bagi dokter utama yang
kepegawaian nanti kemudian bagian berda dilingkungan Departemen
kepegawaian yang mengajukan kepada tim Kesehatan dan instandi di diluar
penilai angka kredit dan dari hasil wawancara departemen Kesehatan.
dengan informan yang lainnya dapat b. Direktur jenderal Pelayanan Medik
diketahui pada dasaranya tim penilai angka Departemen Kesehatan atau pejabat
kredit jabatan fungsional dokter di RSUD eselon II yang ditunjuk bagi dokter
Undata mengetahui tugas yang diembanya pertama sampai dengan dokter madya
sebagai tim penilai angka kredit, akan tetapi yang berada di lingkungan Departemen
dalam menjalankan tugasnya kurang Kesehatan.
responsif terhadap tugasnya dalam c. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi bagi
dokter pertama sampai dengan dokter
58 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 51-61 ISSN: 2302-2019

madya yang bekerja pada sarana Responsivitas tim penilai angka kredit
pelayanan provinsi. jabatan Fungsional Dokter RSUD Undata
d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masih belum optimal, ini dikarenakan Tim
bagi dokter pertama sampai dengan dokter penilai angka kredit yang ada lebih
madya yang bekerja pada sarana mengutamakan tugas sebagai dokter dan
pelayanan kesehatan kabupaten/kota. tugas ditempat praktenya masing-masing hal
e. Pimpinan unit kerja sarana pelayana ini mengakibatkan dalam mengurus angka
kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) kredit dokter-dokter yang bersangkutan lebih
pada instansi pusat di luar Departemen cenderung untuk berurusan langsung pada
Kesehatan bagi dokter pertama sampai bagian kepegawaian sehingga lebih berperan
dengan dokter madya yang bekerja pada bagian kepegawaian dari pada tim penilai
unit kerja sarana pelayanan kesehatan angka kredit, dengan demikian yang terjadi
masing-masing. tidak sebagai mana yang diharapkan oleh
Selanjutnya, pada pasal 14 ayat 2, dokter yang ada di RSUD Undata. Serta
dalam menjalankan kewenanganya, pejabat memberikan gambaran kurangnya
yang berwenang menetapkan angka kredit responsivitas Tim penilai angka kredit
dokter dibantu oleh: jabatan fungsional dokter di RSUD Undata
a. Tim penilai jabatan dokter departemen palu.
bagi menteri kesehatan atau pejabat eselon
I yang ditunjuk, selanjut disebut tim Responsibilitas
penilai departemen. Lenvine (dalam Ratminto, 2005:174),
b. Tim penilai jabatan dokter direktorat menjelaskan responsibility (responsibilitas),
jenderal bagi Direktur Jenderal pelayanan merupakan suatu konsep yang menjelaskan
medik dokter direktorsat jenderal bagi persesuaian pelaksanaan kegiatan organisasi
direktur jenderal pelayanan medik publik dengan prinsip-prinsip administasi
departemen kesehatan atau pejabat eselon yang benar atau dengan kebijakan organisasi,
II yang ditunjuk, selanjutnya disebut tim baik yang eksplisit maupun implisit. Dan
penilai direktorat jenderal. dalam fungsi pelayanan publik memerlukan
c. Tim penilai jabatan dokter propinsi bagi birokrasi yang profesional dengan dipadukan
kepala Dinas Kesehatan Propinsi, otoritas dan kemampuan diskresi, koordinasi
selanjutnya disebut Tim penilai Propinsi. serta responsibilitas.
d. Tim penilai jabatan dokter Kabupaten/kota Berkaitan dengan Kinerja Tim Penilai
bagi Kepala Dinas kesehatan Angka Kredit Jabatan Funsional Dokter Di
Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut tim Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
penilai Kabupaten/Kota. Provinsi Sulawesi Tengah, Responsibilitas
e. Tim penilai jabatan dokter unit kerja adalah Kemampuan melaksanakan penilaian
sarana pelayanan kesehatan bagi pimpinan angka kredit jabatan fungsional dokter
unit kerja sarana pelayanan kesehatan dengan prinsip-prinsip administrasi yang
(serendah-rendahnya eselon III) panda benar atau sesuai dengan kebijakan institusi
instansi pusat di luar Departemen yang telah ditentukan.
Kesehatan, selanjutnya disebut Tim Hasil dari hasil penelitian di di peroleh
penilai unit kerja. gambaran bahwa Tim Penilai angka kredit
Hasil wawancara dan observasi yang jabatan fungsional dokter dari aspek
peneliti lakukan serta melihat rujukan rsponsibilitas sudah dilaksanakan, telah
berkaitan dengan Tim Penilai Angka kredit, melakukan prosedur kerja yang benar dalam
maka peneliti memberikan kesimpulan pelaksanaan kegiatan, yaitu memberikan
bahwa berkaitan dengan indikator rekomendasi terhadap angka kredit dokter
Rosita Huraerah, Kinerja Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Funsional Dokter Di Rumah Sakit…………………….59

yang telah memenuhi persyaratan. Hal ini legalitas dari pada untuk memeriksa berkas
bisa membuat dokter untuk selalu yang ada, yang seyogyanya tim penilai angka
melengkapi dan mengikuti aturan kredit lebih proaktif dalam penilaian angka
administrasi dalam pelaporan angka kredit kredit sehingga tim penilai angka kredit tidak
jabatan fungsional dokter di RSUD Undata tergambarkan hanya sebagai pemberi
Palu. keabsahan terhadap angka kredit dokter.
Dwiyanto (2006;53) mengemukakan
responsibilitas, bahwa pelaksanaan kegiatan Akuntabilitas
harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Lenvine (dalam Ratminto, 2005:174),
administrasi yang benar dan kebijakan menjelaskan bahwa accountability
birokrasi baik yang eksplisit maupun yang (akuntabilitas) merujuk pada
implisit. Sehingga dalam penelitian ini, pertanggungjawaban eksternal organisasi,
menitik beratkan pada prosedur administrasi yaitu apakah kebijakan dan kegiatan
yang berlaku dalam penilaian angka kredit organisasi publik tunduk kepada para
jabatan fungsional dokter pada RSUD Undata stakeholdernya.
Palu Berkaitan dengan Kinerja Tim Penilai
Hasil penelitian yang penulis lakukan Angka Kreidt jabatan Fungsional Dokter di
mengambarkan bahwa pengurusan angka RSUD Undata, akuntabilitas merupakan
redit jabatan fungsional dokter secara Kemampuan Tim penilai angka kredit jabatan
administrasi benar terlaksana, dalam artian fungsional dokter untuk melaksanakan tugas
persyaratan yang diperlukan untuk dan fungsi yang diberikan yang nantinya
mengajukan angka kredit jabatan fungsional dipertanggungjawabkan melalui mekanisme
dokter sudah sesuai ketentuan yang berlaku, yang sudah ditentukan.
walaupun dalam penyelenggaraanya dokter Dwiyanto (2006:50), mengemukakan
yang mengajukan angka kredit setiap enam bahwa akuntabilitas dalam penyelenggaraan
bulan lebih cenderung dibantu oleh bagian pelayanan publik sebagai suatu ukuran yang
kepegawaian, dan tim penilai angka kredit menunjukkan seberapa besar tingkat
lebih cenderung memberikan penilaian kesesuaian penyelanggaraan pelayanan
terhadap angka kredit melalui bagian dengan ukuran nilai-nilai dan norma
kepegawaian bukan langsung dengan dokter eksternal yang ada di masyarakat atau yang
yang bersangkutan. dimiliki oleh para stakeholders. Acuan
Berkaitan dengan kinerja tim penilai pelayanan yang digunakan oleh organisasi
angka kredit jabatan fungsional dokter di publik juga dapat menunjukkan tingkat
RSUD Undata dengan indikator akuntabilitas pemberian pelayanan publik.
Responsibilitas, berdasarakan wawancara Acuan pelayanan yang dianggap paling
dengan informan dan amatan penulis penting oleh suatu organisasi publik adalah
dilapangan, maka penulis menyinpulkan dapat merefleksikan pola pelayanan yang
bahwa indikator responsibilitas belum dipergunakan yaitu pola pelayanan yang
berjalan dengan baik atau belum optimal, ini akuntabel yang mengacu pada kepuasan
disebabkan dalam penilaian angka kredit publik sebagai pengguna jasa.
jabatan fugsional dokter, tim penilai lebih Keputusan Menteri pendayagunaan
cenderung untuk bersetuhan dengan bagian Aparatur Negara Nomor: 139/KEP/M.PAN/
kepegawaian sehingga berkas-berkas 11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter
pengajuan angka kredit yang diajukan dokter Dan Angka Negara Menteri Pendayagunaan
yang berada dilingkung RSUD Undata sudah Aparatur Negara, Pasal 10 menjelaskan
tersedia dengan baik, dengan demikian tim bahwa: 1). Unsur kegiatan yang dinilai dalam
penilai angka kredit lebih pada memberikan memberikan angka kredit terdiri atas: (a).
60 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 51-61 ISSN: 2302-2019

Unsur Utama, dan (b). Unsur Penunjang. 2). Undata Palu Provinsi Sulawesi Tengah baik
Unsur utama terdiri atas: (a). Pendidikan, (b). itu melalui bagian kepegawaian maupun tim
Pelayanan Kesehatan, (c). Pengabdian penilaia angka kredit jabatan fungsional
Masyarakat, (d). Pengembangan Profesi. 3) dokter. Hal ini mengambatkan bahwa tim
Unsur penunjang adalah kegiatan yang penilai angka kredit sudah bersikap akuntabel
mendukung pelaksanaan tugas dokter dalam menjalankan tugasnya sehingga
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 poin e, penilaian terhadat angka kredit dapat
yaitu: penunjang tugas dokter, meliputi : (a). terlaksana dengan baik dan dapat
Pengajar/pelatih dalam bidang kesehatan, (b). dipertanggung jawabkan kepada dokter yang
Peran serta dalam kegiatan seminar/ bersangkutan maupun kepada Dinas
lokakarya di bidang kesehatan, (c). Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah sebagai
Keanggotaan dalam organisasi profesi dokter, pemberi wewenang tim penilai angka kredit.
(d). Keanggotaan dalam tim penilai jabatan
fungsional dokter, (e). Perolehan gelar KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
keserjanaan lainya, dan (f). Perolehan Piagam
kehormatan. Berkaitan Jumlah Angka Kredit Kesimpulan
Kumulatif Minimal Untuk Pengangkatan Dan Berdasarkan hasil penelitian dan
Kenaikan Jabatan/Pangkat Dokter pembahasan, untuk menjawab permasalahan
sebagaimana telah diuraikan pada Tabel 1.1. penelitian yang telah dirumuskan maka dapat
Pengamatan penulis dilapangan disimpulkan bahwa Kinerja Tim Penilai
mengambarkan bahwa dalam pengurusan Angka Kredit Jabatan Fungsional Dokter Di
angka kreditnya dokter di RSUD Undata Palu Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
Provinsi Sulawesi Tengah, sudah terbantukan Provinsi Sulawesi Tengah dilihat dari teori
dengan informasi tentang unsur kegiatan kinerja yang dikemukakan oleh Lenvine,
dokter yang dinilai sudah terpajang dibagian secara keseluruhan belum optimal. Ini
kepegawaian, begitu juga peraturan tetang dikarenakan indikator Responsivitas dan
jabatan fungsional dokter dan angka indikator Responsibilitas belum berjalan
kreditnya dapat dengan mudah diperoleh baik dengan optimal. Sedangkan dilihat dari
itu dibagian kepegawaian maupun langsung indikator Akuntabilitas sudah terealisasi
kepada tim penilai angka kredit, sehingga dengan optimal.
mempermudah dokter dilingkungan RSUD
Undata Palu untuk melengkapi unsur-unsur Rekomendasi
penilaian yang diperlukan dalam Berdasar dari kesimpulan dalam
pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat penelitian ini, maka saran berkaitan dengan
dokter. Kinerja Tim Penilai Angka Kredit Jabatan
Berkaitan dengan kinerja tim penilai Funsional Dokter Di Rumah Sakit Umum
angka kredit jabatan fungsional dokter di Daerah Undata Palu Provinsi Sulawesi
RSUD Undata dengan indikator Tengah, antar lain :
akuntabilitas, berdasarakan wawancara 1. Mengoptimalkan komitmen Tim penilai
dengan informan dan amatan penulis angka kredit jabatan fungsional dokter di
dilapangan, maka penulis menyinpulkan RSUD Undata Palu Sulawesi Tengah,
bahwa indikator akuntabilitas sudah berjalan dalam menjalankan tanggung jawab
dengan baik atau sudah optimal, ini dapat sebagai tim penilai angka kredit jabatan
diketahui melalui informasi tentang jumlah fungsional dokter.
angka kredit dan unsur-unsur kegiatan 2. Perlunya meningkatkan sosialisasi dan
penilaian angka kredit yang mudah untuk publikasi kepada dokter dilingkungan
didapatkan oleh dokter dilingkungan RSUD Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu
Rosita Huraerah, Kinerja Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Funsional Dokter Di Rumah Sakit…………………….61

melalui pertemuan rutin minimal sebelum


pengurusan angka kredit setiap dua kali
dalam setahun.

UCAPAN TERIMA KASIH


Saya menyadari sepenuhnya bahwa
dari seluruh rangkaian kegiatan penyusunan
karya ilmiah ini tidak mungkin terlaksana
apabila tidak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Sehingga menjadi kehormatan untuk
saya mengucapkan terima kasih kepada:
Pembimbing I, Dr. Nawawi Natsir M.Si dan
Pembimbing II, Dr. Intam Kurnia, M.Si.
semoga semua bentuk dukungan, dorongan
dalam rangka penulisan Karya ilmiah ini
dapat bermanfaat dan bernilai ibadah serta
mendapat berkah dari Allah SWT amiin.

DAFTAR RUJUKAN

Dwiyanto, Agus,2006. Mewujudkan Good


Governance Melalui Pelayanan Publik.
Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tengah Nomor: 900/Diskes
tantang Tim Penilai Angka Kredit
Jabatan Funsional Dokter Di Rumah
Sakit Umum Daerah Undata
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 139/KEP/
M.PAN/11/2003, tentang jabatan
fungsional dokter dan angka kreditnya.
Moleong, Lexy, 2000, Metodologi Penelitian
Kualitatif. PT. Remadja Rosdakarya:
Bandung
Peraturan Pemerintah nomor 46 Tahun 2011,
tentang penilaian prestasi kerja
pegawai.
Ratminto, Atik Septi Winarsih, 2005,
Manajemen Pelayanan, Cetakan I.
Pustaka Pelajar: Yogyakarta
Subyantoro, Arief. Suwarto. 2009, Metode
dan Teknik Penelitian Sosial, Penerbit
Andi: Yogyakarta

You might also like